Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS SWOT DARI JURNAL OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN

RAWA PASANG SURUT MELALUI PENGELOLAAN LAHAN DAN KOMODITAS

Strength Weakness
1. Intensistas penggunaan lahan 1. Pembuatan surjan untuk optimalisasi
meningkatdengan beragam pola tanam lahan rawa memerlukan banyak tenaga
serta pendapatan usahatani. kerja (500 HOK/ha) dan modal.
2. Beragam produksi pertanian dapat 2. Jika penerapan teknologi pengelolaan
dihasilkan lahan dan komoditas yang tepat tidak
3. Resiko kegagalan panen dapat dikurang didukung oleh kemampuan sumber daya
4. Stabilitas produksi dan pendapatan manusia, sarana dan prasarana yang
meningkat. memadai serta kelembagaan yang efektif
5. Membagi resiko kegagalan usahatani dan efisien maka akan sulit terjadinya
sehingga dapat bertahan apabila optimalisasi.
tanaman padinya gagal 3. Banyaknya karakteristik lahan yang
6. Dapat meningkatkan kualitas dan menjadi masalah dalam pengembangan
produktivitas lahan. pertanian di lahan pasang surut meliputi:
fluktuasi rejim air, beragamnya kondisi
fisiko-kimia tanahnya, tingginya
kemasaman tanah dan asam organik
pada lahan gambut, adanya zat beracun,
intrusi air garam, dan rendahnya
kesuburan alami tanahnya.

Opportunities Treats
1. Lahan rawa pasang surut mempunyai 1. Petani harus dapat mengatur tingkat
peranan penting dalam mendukung salinitas yang tinggi pada zona perakaran
peningkatan ketahanan pangan nasional karena akan menghambat penyerapan air dan
serta pengembangan sistem dan usaha unsur hara, bahkan pada konsentrasi tinggi
agribisnis, mengingat potensi arealnya dapat menyedot air dalam sel tanaman
luas dan teknologi pengelolaannya telah sehingga tanaman menjadi kering.
tersedia. 2. Petani harus siap dalammenghadapi risiko
2. Pemilihan komoditas selain padi sangat kegagalan usaha tani sehingga dapattetap
dimungkinkan bila lahan ditata dengan bertahan apabila tanaman padinya gagal.
sistem surjan atau tukungan. 3. Pemerntah harus membentuk lembaga-
3. Tanaman yang bisa dikembangkan di lembaga pertanian yang efektif dan efisien
lahan pasang surut meliputi : tanaman serta dapat memberikan pelatihan kepada
pangan (padi, jagung, kedelai, kacang para petani agar dapat memahami penerapan
tanah, kacang hijau dan ubi-ubian), teknologi pengelolaan lahan dan komoditas
tanaman sayuran (tomat, cabai, timun, yang tepat sehingga dapat menjadi sumber
kacang panjang, terong, buncis, kubis, daya manusia yang memiliki keahlian.
bawang merah, waluh, dan aneka
sayuran cabut seperti sawi, slada, bayam
dan kangkung), tanaman buah-buahan
(nenas, semangka, timun suri, jeruk,
rambutan dan pisang), dan tanaman
perkebunan (kelapa, kelapa sawit, kopi,
lada, jahe dan kencur).
4. Varietas padi lokal yang dapat ditanam
pada lahan dengan kemasaman dan kadar
besi tinggi dapat digunakan beberapa
varietas unggul lokal dapat memberikan
hasil 2-3 ton/ha yaitu jenis padi seperti
Talang, Ceko, Mesir, Jalawara, Siam
Lemo, Siam Unus, Siam Pandak, Siam
Putih, Semut, Pontianak, Sepulo, Pance,
Salimah, Jambi Rotan dan Tumbaran.
5. Tersedia beragam pilihan komoditas dan
varietas yang dapat dikembangkan untuk
usaha agribisnis di lahan pasang surut
disesuaikan dengan preferensi pasar atau
konsumen.

Anda mungkin juga menyukai