s a f e t y, h e a l t h a n d e n v i r o n m e n t , i n n o v a t i v e , p r o f e s s i o n a l i s m , i n t e g r i t y, & d i g n i t y
BADAK LNG
sebagai “Katalisator” Pembangunan Kota Bontang
www.badaklng.co.id
ULUK SALAM
2
Uluk salam
Pembaca Sinergy yang budiman,
Tim Redaksi
Tak ketinggalan, perhatian terhadap kelestarian Busori Sunaryo, Reta Yudistyana, Okky Indra Putra, Kiki
lingkungan hidup tetap menjadi salah satu prioritas Widyanto, Kurniawan Triwidya Arief
Badak LNG dalam menjalankan operasional Fotografer
Perusahaan. Pada edisi kali ini kami sajikan liputan Ahmad Sanusi, Abdul Azis M.
mengenai hijaunya kawasan Badak LNG serta program
Penerbit
Ekowisata Mangrove yang dikelola mitra binaan Badak Corporate Communication Department
LNG melalui program Community Development.
Alamat Redaksi
Kantor Corporate Communication Department Badak LNG
Sesuai dengan visi misi Perusahaan, inovasi dan Jl. Raya Kutai, Bontang, Kalimantan Timur
safety pun menjadi aspek penting dalam menjalankan Telp: (0548) 55-1433/1532, Faks: (0548) 55-2409,
kegiatan bisnis. Di edisi kali ini, kami perkenalkan E-mail: majalah@badaklng.co.id
mohon maaf lahir batin kepada seluruh pembaca di Sampul depan majalah Sinergy
manapun berada. Semoga kita dapat tumbuh menjadi s a f e t y, h e a l t h a n d e n v i r o n m e n t , i n n o v a t i v e , p r o f e s s i o n a l i s m , i n t e g r i t y, & d i g n i t y
edisi 19 menggambarkan tiga
agenda utama yang dilakukan oleh
pribadi yang lebih baik untuk mengiringi perjalanan BADAK LNG
sebagai “Katalisator” Pembangunan Kota Bontang Badak LNG secara konsisten dalam
Kilang Badak LNG agar tetap beroperasi dengan memberikan kontribusi kepada
aman, efisien, profesional, dan handal. Kota Bontang dan membangun
sinergi dengan stakeholder Badak
LNG.
Salam hangat, Ketiga elemen agenda tersebut
diletakkan pada simbol infinitive,
Busori Sunaryo
sebab ketiga komponen
www.badaklng.co.id
tersebut dijalankan secara
berkesinambungan.
Redaksi menerima kiriman naskah dan foto unik, baik dari kalangan
Badak LNG maupun masyarakat umum. Sertakan pula foto profil
(ukuran postcard atau pas foto) sebagai pelengkap tulisan. Tulisan
yang dimuat akan mendapatkan imbalan menarik dari redaksi.
Daftar isi
Potret
24 Be A Driver or A Passenger
CSR Corner
Tingkatkan Kompetensi Pemuda dengan Pelatihan dan
32 Sertifikasi
Inovasi
Badak LNG sebagai ‘Katalisator’
04
“Intelligent Pontoon” Sebagai Pengganti Fungsi Barge
Pembangunan Kota Bontang 34 Crane
Student Corner
Bingkai
Manajemen Badak LNG Halal Bihalal Akbar dengan
46 Pekerja
Badak LNG Meraih GPMB Awards
50
28
Penandatanganan Pakta Integritas
KETERTIBAN
demi Keselamatan Penghargaan K3 Tingkat Nasional
Berkendara 51 Badak LNG Bangun Masjid untuk Korban Longsor
Banjarnegara
Jembatan penghubung di
Bontang Baru yang dibangun
Pertamina/Badak LNG (tampak
saat ini).
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil gas alam pada posisi ke-14 di dunia. Data Badan Pusat Statistik tahun
2014 menunjukkan bahwa cadangan gas alam terbukti Indonesia mencapai 103,3 triliun kaki kubik. Nilai digit tersebut
merupakan cadangan gas terbesar kedua setelah China yang memiliki 115,6 triliun kaki kubik gas alam. Tak heran, nilai
devisa yang telah dihasilkan dari sektor gas bumi untuk mengisi pundi pembangunan bangsa pun tak sedikit, tak terkecuali
Badak LNG. Perusahaan yang telah memproduksi lebih dari 472 juta ton LNG sejak 1977 ini terus menerus memberikan
kontribusi bagi pembangunan Indonesia, khususnya Kota Bontang.
Dahulu, Kota Bontang merupakan sebuah perkampungan nelayan kecil yang kemudian tahun 1985 permukiman di Berbas Pantai
berkembang menjadi kecamatan. Kini, setelah empat dekade Bontang telah menjelma alami kebakaran besar. Oleh Badak LNG
menjadi sebuah kota yang pesat, didorong oleh industri yang kali pertama hadir di penduduk Berbas Pantai dibantu pindah
Bontang yakni Badak LNG. Berbagai infrastuktur dibangun pada saat awal kehadiran ke pemukiman yang baru di Rawa Indah
industri LNG di Bontang mulai dari jalan, jembatan beton, pembangunan pasar, dan dibuatkan pasar. Untuk menyiasati
pengurugan rawa, pembangunan masjid, pelabuhan, bandar udara, dan sebagainya. agar pasar tersebut ramai, Manajemen
Badak LNG pada saat itu mewajibkan
Peran Badak LNG menjadi agen pembangunan di wilayah operasinya sejak dulu telah seluruh karyawan dan keluarganya
dilakukan. Salah satunya, pembangunan jalan darat yang pertama di Bontang Selatan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari
pada tahun 1994 sepanjang 10 Km. Jalan yang masih berbentuk jalan tanah yang di Pasar Rawa Indah. Sampai-sampai,
diuruk pasir laut ini, membentang dari wilayah Kampung Baru, Tanjung Laut, Berbas setiap pagi Badak LNG menyediakan bus
Tengah, Gunung Sari dan Bontang Baru. Kemudian pada tahun 1986, jalan – jalan yang rutin mengantar rombongan yang
rintisan tersebut diaspal sekaligus dengan pembangunan jembatan-jembatan seperti berbelanja di pasar Rawa Indah.
jembatan Tanjung Laut, Jembatan Gunung Sari, dan Jembatan Bontang Baru.
Selain membangun infrastruktur
Selain pembangunan jalan dan jembatan, Badak LNG juga menguruk rawa di daerah dan membantu pembangunan lokal,
Rawa Indah, sekaligus membangun Pasar Rawa Indah. Hal ini dilakukan karena pada Badak LNG juga berkomitmen untuk
Jalan dan jembatan Tanjung Laut tahun 1986 yang dibangun oleh Pertamina/Badak LNG.
Rumah dan jalan di Tanjung Laut tahun 1980-an yang masih merupakan jalan tanah.
kontribusi dan sinergi terhadap daerah ada tiga faktor utama 73,6 Juta Jam Kerja Aman
yang tetap diraih dan dijaga oleh Badak LNG, yaitu Stakeholders Kontribusi pembangunan baik melalui sumber devisa maupun
Relationship, Capacity Building, dan Sustainable Business pemberdayaan masyarakat secara langsung dan terus menerus
Partnership. tentu tak lepas dari kehandalan dan tata kelola Badak LNG
dalam mengoperasikan kilangnya selama ini dengan aman
Stakeholders Relationship harus dijaga agar tetap harmonis dan lancar. Tak heran, jika pada 26 Agustus 2015 dalam acara
sehingga dapat sinergis, utamanya dengan program pemerintah Forum Komunikasi Keselamatan Migas di Surabaya, Badak LNG
dan kebutuhan pembangunan lokal lainnya. Sedangkan mendapat anugerah Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha
melalui Capacity Building, Badak LNG berusaha meningkatkan II dalam bidang Pemurnian dan Pengolahan dari Kementerian
kapasitas pengetahuan SDM masyarakat, baik yang bersifat Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
formal melalui beasiswa dan bantuan pendidikan formal
maupun bersifat non formal seperti pelatihan atau workshop Penghargaan ini diberikan kepada Badak LNG karena mampu
swadaya kemasyarakatan. mencapai 73.665.000 jam kerja aman tanpa kecelakaan.
Sekalipun tren harga Migas dunia terus alami penurunan,
Dalam aspek Sustainable Business Partnership, perusahaan namun kondisi tersebut tidak menurunkan standar aspek
juga menjaga kesinambungan program-program pemberdayaan keselamatan kerja Badak LNG dalam melakukan kegiatannya.
masyarakat yang dilakukan oleh Badak LNG. Dengan demikian Melalui pengembangan dan sertifikasi sistem manajemen SHEQ
akan tercipta kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan. berbasis risiko, mengintegrasikan keselamatan ke dalam bisnis
Kini, banyak perusahaan-perusahaan dari berbagai industri dan produksi, memperkuat peran dan tanggung jawab semua
yang kemudian datang untuk belajar ke Badak LNG yang tingkatan jabatan dalam mengimplementasikan SHEQ, dan
dianggap berhasil menjalankan program CSR. selalu menerapkan perilaku aman dalam menjalankan setiap
kegiatan, Badak LNG melakukan upaya yang wajib diterapkan
“Sebenarnya kita menginginkan tidak hanya perusahaan saja oleh seluruh pekerja dan Manajemen tanpa terkecuali sehingga
yang berpartner melainkan juga dengan Pemerintah, LSM, mampu mempertahankan predikatnya sebagai perusahaan
Institusi Pendidikan, dan lain-lain. Sehingga, manfaatnya pun LNG kelas dunia yang aman, handal, efisien, dan peduli.
bukan hanya kita (perusahaan) yang merasakan melainkan
pemerintah daerah dan masyarakat luas bisa ikut merasakan,”
tukas Sapto.
Besides building the infrastructure and helping the development City, expressed his gratitude to the help and support of the
of local facilities, Badak LNG also had a commitment to improve companies, especially Badak LNG.” Through this support
the economic welfare of Bontang citizens with its Community programs, we would materialize what we want with our vision
Development programs. From time to time, the programs have and mission of Bontang City,” Adi Darma concluded.
been developed and can manage to give positive feedback
towards the people’s welfare. Meanwhile, according to Internal Auditor Audit & Compliance
of Badak LNG, Sapto Benarimo, Badak LNG as a world class
The commitment was emphasized by Director & COO Badak company, in agenda to establish contribution and synergy with
LNG, Yhenda Permana. He stated that Badak LNG still had its Government, there are three main factors to be achieved and
commitment towards helping the development programs in maintained by Badak LNG, namely Stakeholders Relationship,
Indonesia, especially in Bontang City. Each year Badak LNG Capacity Building, and Sustainable Business Partnership.
improves its commitment to synergize with the Government. Such
synergy is implemented by actively playing the role in eradicating Stakeholders Relationship should be maintained to create
poverty, enhancing educational quality and improving people’s harmony and synergy, especially with the national government
health and the environment. and local government’s main programs and needs. As for
the Capacity Building, Badak LNG attempted to improve the
“By the CSR programs and other empowerment programs, that knowledge capacity of the people, by the scholarship and
are done in a measured and well planned ways, the benefit of grant programs for the formal and nonformal like training
the existence of Badak LNG can be felt, especially by the people sessions or workshops to develop society’s self-initiatives and
of Bontang City,” Yhenda explained when he handed the aids of independence.
the supporting infrastructure and facilities of people’s activities
in the Hot Spot Badak LNG building area, South Bontang last In terms of Sustainable Business Partnership aspect, the
May. He added that Badak LNG’s role would always be improved, company protects the sustainability of the society empowerment
let alone that Badak LNG had reached the age of 38 years. He programs of Badak LNG. Therefore, the welfare of society will
hoped that Badak LNG could give the greatest benefit to the continue. Recently, many companies from various industries
people in general. have come to Badak LNG to learn how to run CSR programs.
“Badak LNG’s commitment, especially in preparing the society “Actually we not only want to work together with our partners, but
to encounter the future era, which is going to be very dynamic we also would like to work together with the Government, NGOs,
so that Bontang City people could make progress in terms of Educational Institutions, and many others,” said Sapto. Through
human resource development,” Yhenda added. partnerships he hoped that the benefit would not only be felt by
the Company, but also by the local government and the public.
Similar hope was also expressed by Bontang’s Mayor Adi Darma,
who considered the supporting programs of Badak LNG’s CSR The Achievement of 73,6 Million Hours of Safe Work
that had helped a lot to help accomplishing the government The contribution to development, either in the form of foreign
programs and enhancing the quality of human resources through exchange or direct and continuous society empowerment, cannot
the people’s empowerment programs. be separated from the reliability and management of Badak LNG
in running the plant safely and smoothly. No wonder that on 26
“I am sure that the programs of Badak LNG that related to the August 2015 in the Oil and Gas Safety Communication Forum
people, will be a great help in education, health, environment in Surabaya, Badak LNG was awarded Patra Nirbhaya Karya
and poverty contexts,” Adi Darma said. He also thought that Utama Adinugraha II in the field of purification and process, from
every year Badak LNG’s support got greater each day. the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM).
The award was given to Badak LNG as it managed to get
Adi Darma, on behalf of the Municipal Government of Bontang 73,665,000 working hours safely, without accident. Though the
Badak LNG keeps doing the compulsory things to be implemented by all workers and Management without exception so it could maintain its predicate as a
world class LNG company which is safe, efficient, and caring.
As a world class
company, in
agenda to establish
contribution and
synergy with
Government,
there are three
main factors to
be achieved and Badak LNG was awarded Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha II in Surabaya (26/8).
maintained by
Badak LNG, namely trend of oil and gas around the world kept falling down, such condition should not lower
the safety aspect of work safety standard in its activities. This effort was accomplished
Stakeholders through the development and certification of management system called the risk based
Relationship, SHEQ that also integrates safety in business and production. Besides that, Badak LNG
also strengthens its role and responsibility in all work levels in implementing SHEQ
Capacity Building, and always applied the safety work procedure in conducting any activity. Badak LNG
keeps doing the compulsory things to be implemented by all workers and Management
and Sustainable without exception so it could maintain its predicate as a world class LNG company
which is safe, efficient, and caring.
Business Partnership.
- Sapto Benarimo, Internal Auditor
Audit & Compliance Badak LNG -
Untuk menjaga kekayaan keanekaragaman hayati, Badak LNG mendirikan Nursery untuk perawatan bibit tanaman.
Berada di wilayah dataran rendah Kota Bontang yang memiliki curah hujan tahunan
di atas 2.132,37 mm, Badak LNG berdiri di tanah seluas 2.010 ha. Dengan curah
Ke depannya juga
hujan yang tinggi, tanaman tropis dari berbagai belahan dunia seperti menemukan akan dibangun
surganya. Hampir di seluruh areal kawasan Badak LNG ditanami ratusan jenis
tanaman yang berbeda. Tidak hanya tanaman kayu keras, tetapi juga tanaman obat vertical garden
hingga anggrek langka hidup disini membentuk koloni keanekaragaman hayati nan
kaya.
di beberapa titik
sebagai bagian dari
Berdiri selama empat dekade, komitmen Perusahaan untuk tetap menjaga kualitas
lingkungan terutama kekayaan hayati terus berlanjut. Hal ini salah satunya dapat penghijauan Badak
dilihat dari masih terjaganya keaslian hutan lokal Kalimantan yang terdapat di
kawasan Badak LNG dan dikenal sebagai Kawasan Natural Park. Bahkan, hingga LNG. Kita akan
kini di kawasan tersebut masih sering terlihat monyet dan hewan asli Kalimantan
lainnya bergerombol di sela pepohonan.
terus tambah Ruang
Terbuka Hijau di
“Pohon-pohon yang berdiri tegak masih pohon asli yang sama seperti ketika Badak
LNG dibangun pertama kali. Kami hanya memodifikasi sistem pengairan dan kawasan (Badak LNG)
karantinanya. Natural Park adalah vegetasi yang sama saat Badak LNG ini dibangun
dulu, ” ujar Sapto Benarimo, Internal Auditor Audit & Compliance SHEQ Department - Rudi Suhartono, Officer Housing
Badak LNG. and Community Area Badak LNG -
Badak LNG menyediakan Screen House (Rumah Kasa) untuk menjaga pertumbuhan tanaman tertentu.
Kawasan operasi Badak LNG terdiri dari hutan mangrove, yang diterbitkan oleh Lembaga Konservasi Dunia IUCN
hutan tropika dataran rendah, serta ekosistem buatan seperti (International Union for Conservation of Nature). Identifikasi ini
perkantoran, buffer zone, perumahan, fasilitas umum, daerah meliputi lokasi di daerah operasi Perusahaan, Kota Bontang
plant, kilang LPG, dan loading dock. Dari kawasan tersebut, dan Taman Nasional Kutai.
sebanyak 56,18% atau 1.129,30 ha adalah ruang hijau
dengan berbagai jenis tumbuhan yang merupakan campuran Melestarikan yang Tersisa
tumbuhan dataran rendah dan pesisir. Untuk memenuhi cadangan bibit tanaman secara reguler,
Badak LNG secara khusus membangun sistem modifikasi
Penanaman pohon-pohon di areal terbuka hijau kawasan perbanyakan dan perawatan tanaman obat, tanaman hias,
Badak LNG sebenarnya sudah lama dilakukan. Selain tanaman kayu, dan tanaman langka di Nursery Services
perawatan habitat asli, sejak 2010 Perusahaan kembali Department. Kini, ruang perkantoran Badak LNG dihiasi
melakukan penanaman 3.000 pohon secara rutin dan tanaman dan bunga indah yang diambil dari pusat pembibitan
terus meningkat jumlahnya hingga saat ini. Pepohonan yang sendiri. Kegiatan penghijauan di seluruh area Perusahaan pun
ditanam beragam, di antaranya mahoni, bintaro, nyamplung, memakai hasil pembibitan sendiri dari Nursery.
juga dilakukan beberapa jenis tanaman buah eksotik dari
berbagai daerah di Indonesia seperti bisbul, burahol, juwet, “Banyak juga pekerja Badak LNG atau keluarganya yang
gowok, matoa, mundu, kandis, sawo beludru, dan sawo kecik. meminta beberapa bibit pohon untuk ditanami di pekarangan
rumahnya. Selama ini kami memperbolehkan, asal bibit yang
Tak hanya di dalam kompleks Badak LNG, pada 2011 diminta merupakan bibit hasil perbanyakan kita sendiri,” jelas
Perusahaan mulai menggiatkan program penghijauan yang Rudi Suhartono, Officer Housing and Community Area Badak
lebih luas. Melalui beberapa inisiatif, Perusahaan yang LNG, penanggung jawab operasional Nursery.
telah meraih PROPER Emas empat kali berturut-turut sejak
2011 ini melakukan beberapa inisiatif penghijauan seperti Selain dikhususkan untuk aktivitas pembibitan, Nursery
pembangunan Kebun Raya yang bekerja sama dengan Institut kini telah dilengkapi oleh Laboratorium Rekayasa Genetika,
Pertanian Bogor (IPB) untuk mengidentifikasi potensi flora screen house (rumah kasa untuk tanaman), rumah kompos,
fauna dan program rehabilitasi hutan bakau bekerja sama hingga tempat pemilahan sampah anorganik yang hasilnya
dengan Kelompok Tani Lestari Indah yang telah berhasil disumbangkan secara rutin ke mitra binaan Badak LNG.
menanam satu juta batang bibit bakau pada areal 92,5 ha di Targetnya, selain menjadi tempat modifikasi hayati nantinya
Kelurahan Tanjung Laut Indah. Nursery dapat menjadi tempat edukasi pelajar atau warga
umum dalam mempelajari teknologi hayati.
Komitmen Badak LNG bagi lingkungan juga ditunjukkan
dengan melakukan identifikasi dan pemantauan kondisi “Ke depannya juga akan dibangun vertical garden di beberapa
terumbu karang di Perairan Marina, Kedindingan, dan Pulau titik sebagai bagian dari penghijauan Badak LNG. Kita akan
Beras Basah yang diikuti dengan program transplantasi terus tambah RTH (Ruang Terbuka Hijau) di kawasan (Badak
terumbu karang di Karang Segajah pada 2014 dan 2015, LNG),” ungkap Rudi.
serta identifikasi keterancaman fauna sesuai Red List Species
Fingered citron (Citrus medica var. sarcodactylis) is one of the Badak LNG’s
From
rare plant collections.
“The trees still stand strong as when Badak LNG started to be built. Not only in the plant complex, in 2011 Badak LNG
We only modified the irrigation and quarantine system. Natural carried out broaden reboisement or reforestation. The
Park is the same vegetation as it was when Badak LNG was built Company, which has had the Gold PROPER award for
then,” said Sapto Benarimo, Internal Auditor, Audit & Compliance four consecutive times since 2011, took the initiative
SHEQ Department of Badak LNG. in the go green movement by collaborating with Institut
Pertanian Bogor (Bogor Institute of Agriculture/IPB) to
Badak LNG operation area consists of the mangrove forests, rebuild the Kebun Raya (Botanical Garden) to identify the
the lowland tropical forests and the artificial ecosystem such as flora and fauna. The Company also held rehabilitation
offices, buffer zone, housing complex, public facilities, plant area, program of mangrove forest in cooperation with
Kelompok Tani Lestari Indah which has managed to plant one the whole area of Badak LNG uses its own seeds from the
million mangrove seeds in an area of areal 92.5 ha in Tanjung Nursery.
Laut Indah Village District.
“Many of Badak LNG workers or their family requested some
The Commitment of Badak LNG to the environment is of the plant seeds to be planted in their house yards. So
shown by identification and monitoring the coral reefs in far we allow them as long as the seeds are the product of
Marina Waters, Marina, Kedindingan, and Basah Island. our own nursery,” said Rudi Suhartono, Officer Housing and
The Company also held the Coral Reef Transplant Program Community Area of Badak LNG, the person in charge of the
using the Reefcage technology in Segajah Island in 2014 and Nursery operations.
2015, besides identifying the threat of extinction to the fauna
in reference to the Red List Species that was published by Besides specializing on the nursery activity, the Nursery has
the International Union for Conservation of Nature (IUCN). been equipped with the Genetics Engineering Laboratory,
The identification covers the location which is inside the screen house (for the plants), compost house, and the non-
operational area of the Company, Bontang City and Kutai organic waste management center, from which the product
National Park. is routinely given to the trained partners of Badak LNG. The
target is, not only to be the center of biodiversity engineering,
Preserving What is Left but also to be the learning center for the students and the
To fulfill the needs of providing reserve of the plant seeds on public to understand biotechnology.
a regular basis, Badak LNG purposely built the multiplication
modification system and the treatment of medicinal plants, “Ahead, we are going to build vertical garden in several points
ornamental plants, hardwood plants and the rare plants at as part of the go green program of Badak LNG. We are going
the Nursery Services Department. Now the offices of Badak to keep adding the Green Open Zone in the area (of Badak
LNG are decorated with beautiful plants and flowers that are LNG),” Rudi revealed.
taken from its own nursery center. The go green activity in
Wisata Baru
Puluhan siswa berseragam putih biru terlihat serius
mendengarkan pengarahan dari gurunya. Mereka
rupanya tengah melakukan study tour ke lokasi yang
digadang-gadang akan menjadi salah satu destinasi
di Kota Bontang wisata Kota Bontang di masa depan.
Pemandangan ini belakangan menjadi Ekosistem mangrove merupakan sumber daya alam yang sangat berpotensi dijadikan
lazim, seiring dengan makin lengkapnya destinasi wisata lingkungan di masa depan. Dengan memiliki kawasan mangrove yang
prasarana dan fasilitas yang ada di lokasi luas dan indah, Kota Bontang berpotensi dikembangkan menjadi satu kawasan ekowisata
tersebut. Mulai dari akses jalan beton, alam bagi masyarakat serta menjadi alternatif tempat ekowisata yang belum pernah
sentra pembibitan mangrove, hingga ditemui di kota ini. Uniknya, kegiatan ekowisata di Kota Bontang ini dapat menjadi model
gazebo artistik dari kayu ulin. Pengelola pengembangan kawasan yang holistik karena memadukan sektor pariwisata, konservasi
lokasi ini adalah kelompok Tani Lestari lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Indah, yang tak lain merupakan salah satu
mitra binaan Badak LNG selama enam “Seluruh sekolah di Kota Bontang sudah tahu tentang lokasi ini, mereka (anak sekolah, red)
tahun terakhir. sudah sering berkunjung. Dari anak TK sampai mahasiswa sering berkunjung hampir tiap
bulannya,” tutur ketua Kelompok Tani Lestari Indah Muhammad Ali.
Dengan adanya Pria yang akrab disapa Ali tersebut menambahkan, ekowisata mangrove sudah dilengkapi
dengan edukasi budidaya mangrove, wisata mangrove, dan kuliner.
Ekowisata
“Ke depannya, kami juga sedang mengarahkan tempat ini untuk menjadi sentra mitra
Mangrove ini, binaan Badak LNG,” tambah Ali.
masing-masing Melihat lahan mangrove di Kelurahan Tanjung Laut Indah yang sangat potensial tersebut,
kelompok akan Badak LNG melalui program Community Development kemudian membuat program
Ekowisata Mangrove Lestari Indah di tahun 2015. Sebelumnya, sejak 2009, melalui
tersalurkan sesuai program Konservasi Daerah Mangrove Badak LNG telah melakukan penanaman mangrove
sebanyak 100.000 bibit pohon per tahun dengan target pelaksanaan selama kurun waktu
dengan bidangnya 10 tahun.
masing-masing, Menurut CSR Specialist Badak LNG Eddy Cahyadi, Ekowisata Mangrove merupakan
semuanya akan pengembangan dari inovasi program sebelumnya serta penggabungan antara agrowisata
mangrove, wisata edukasi, dan wisata kuliner. Ketiga fungsi tersebut akan didukung oleh 9
kita sinergikan. kelompok binaan Badak LNG lainnya yakni Kelompok Tani Lestari Indah, Kelompok Daun
Harum, Kelompok Karya Wanita, Kelompok Wanita Pesisir, Kelompok Mawar Lestari,
- Eddy Cahyadi, CSR Specialist Kelompok Kerapu Macan, Kelompok Kedo-Kedo Sunu Abadi, Kelompok Mangrove Indah,
Badak LNG - dan Kelompok Kembang Lusai.
Program Ekowisata Mangrove Lestari Indah diharapkan dapat menjadi wisata edukasi
alternatif bagi warga Kota Bontang yang menyatukan unsur ekonomi dan unsur konservasi
lingkungan. Dengan program ini, Badak LNG berharap masyarakat memiliki kesadaran dan
tanggung jawab untuk bersama-sama menjaga lingkungannya. Eddy juga menambahkan,
pembentukan Ekowisata Mangrove Lestari Indah bertujuan meningkatkan pendapatan
mitra Badak LNG khususnya dan masyarakat umum pada umumnya.
Lokasi Pembibitan Mangrove, Kelompok Tani Lestari Indah di Tanjung Laut Indah milik Muhammad Ali yang kini menjadi Ekowisata Mangrove.
“Dengan adanya Ekowisata Mangrove ini, masing-masing kelompok “Kita membuat risk assessment terkait kondisi ekosistem tanaman
akan tersalurkan sesuai dengan bidangnya masing-masing, mangrove di Bontang. Setelah mengidentifikasi area yang perlu
semuanya akan kita sinergikan,” terang Eddy. diperbaiki dan jenis mangrove yang dibutuhkan, dibuatlah program
pembibitan mangrove,” jelas Internal Auditor & Audit Compliance
Wujud dari sinergi tersebut misalnya mitra binaan di bidang Badak LNG Sapto Benarimo.
budidaya ikan kerapu, kepiting, dan lele bisa menyuplai hasil
panennya untuk diolah mitra binaan yang bergerak di bidang Keberadaan program membuat kawasan tersebut mendapat
katering. Contoh lainnya, mitra binaan yang bergerak di bidang keuntungan konservasi lingkungan hidup. Di sisi lain, masyarakat
industri busana dan UMKM seperti batik dari pewarna mangrove, pun mendapat manfaat lain dengan usaha pembibitan mangrove.
dodol dan sirup mangrove, aneka cemilan hasil diversifikasi produk
mangrove, serta abon ikan dan minyak VCO dapat memajang Kebutuhan bibit dalam reklamasi kawasan mangrove di sepanjang
produknya sebagai oleh-oleh khas Bontang. pesisir Bontang adalah sebanyak 4.543.100 pohon (asumsi
tanam: 1 Ha dibutuhkan 10.000 bibit). Dari kebutuhan reklamasi
Lebih lanjut, Eddy menjelaskan bahwa unsur konservasi lingkungan tersebut, Badak LNG merancang dalam kurun waktu 10 tahun
dalam program ini akan menjadikan kawasan mangrove sebagai (2010-2020) mampu mengkonservasi kawasan hutan mangrove di
wisata edukasi yang berbasis natural capital. Pengunjung ataupun Kota Bontang seluas 100 Ha, atau sebesar 22% dari kebutuhan
masyarakat sekitar dapat merasakan manfaat ekosistem pohon luasan kawasan yang di konservasi yaitu sebesar 454,31 Ha.
mangrove yang bukan hanya berfungsi sebagai penahan abrasi
air laut, tetapi juga memiliki nilai ekonomis dan perbaikan tata Kini, jumlah bibit pohon mangrove yang sudah ditanam oleh Badak
lingkungan. Dengan demikian, masyarakat akan lebih aktif LNG sejak tahun 2010 sampai saat ini (kuartal ke 1 tahun 2015)
terlibat dalam menjaga ekosistem mangrove dan pada akhirnya mencapai 530 ribu bibit. Area penanaman bibit mangrove tersebut
menciptakan keseimbangan lingkungan. meliputi area pesisir di Taman Nasional Kutai, Berbas Pantai,
dan Kedindingan. Semoga, dengan adanya Ekowisata Mangrove
Program Ekowisata Mangrove sendiri merupakan salah satu tindak ini akan menjadi model pengembangan kawasan berwawasan
lanjut dan pengembangan keberhasilan program sebelumnya lingkungan yang baik di masa depan. Sesuai dengan moto Badak
serta menjadi bagian tak terpisahkan dari Center of Environmental LNG, dapat menjadi pusat keunggulan lingkungan kelas dunia.
Excellence Badak LNG.
• Pembangunan Mangrove
Information Center Kegiatan konservasi (pembibitan,
2013 penanaman & perawatan) 100 ribu
• Perawatan dan perluasan
bibit
rumah pembibitan KTLI
New Tourist
Destination
in Bontang City
That afternoon, in July 2015, This kind of scenery has now become natural as there have been a lot more complete
infrastructure and facilities on the site. There have been access to concrete roads,
it had been crowded at the mangrove nursery center, up to artistic gazebo from ulin wood. The group that is in
Ecotourism and Mangrove Nursery charge of this location is Kelompok Tani (Farmer’s Group) Lestari Indah, which is no
Center at Tanjung Laut Indah. other than one of Badak LNG trained partners that has been active for the last six
years.
Dozens of students in white and
blue uniform were seriously listening The mangrove ecosystem constitutes a natural resource that has great potential to
be transferred into an ecotourism resort in the future. With the broad and beautiful
to their teacher’s explanation. mangrove, Bontang City has the potential to be developed as one of the natural
They were in fact having a study ecotourism center for the society and can serve as an alternative of being an
tour in the location that was being ecotourism center that has unique characteristics, that has never been developed
in the city. What makes it special is the fact that ecotourism in Bontang City can be
promoted to be one of the future a model of a holistic center that combines tourism, natural conservation and the
tourist destinations of Bontang City. empowerment of local community.
“All schools in Bontang City have already known this place, the trained partners that work in the field of catering industry.
they (the students) have often visited the place, from the Another example can be seen in the trained partners that work
kindergarten students to those of universities, nearly every in fashion and UMKM industries such as batik from mangrove,
month,” said Muhammad Ali, Leader of Kelompok Tani Lestari dye material, dodol (sweet, sticky snack), and mangrove syrup
Indah. as well as various snacks from the diversified mangrove
products, fish abon (food made from meat fibers), and VCO oil
The man whom was usually called Ali added that the mangrove that can serve as special gifts of Bontang.
ecosystem had been equipped with an education program of
mangrove cultivation, mangrove tourism and culinary choices Moreover, Eddy explained that the nature conservation element
for the visitors to order. in this program would make the mangrove area as an natural
capital-based educational tourism. The visitors and people
“Ahead, we are going to make this place a center of trained surrounding the area would get the advantages of the mangrove
partners of Badak LNG,” added Ali. trees, that not only functioned as protection against the
abrasion from the sea water, but also had the economic value
Considering that the mangrove area in Tanjung Laut Indah and improvement in the environment management. Therefore,
Village District had such a great potential, Badak LNG, through the people would actively involve in protecting the mangrove
its Community Development Program, then developed the environment and in later turn, would create environmental
Lestari Indah Ecotourism Program in 2015. Beforehand, since harmony.
2009, through the Mangrove Area Conservation Program,
Badak LNG has managed to plant 100.000 mangrove trees The Mangrove Ecotourism itself was a follow up program of the
per year. With the target of finishing the program in a ten year previous successful program and became an inseparable part
period. of the Center of Environmental Excellence of Badak LNG.
According to CSR Specialist of Badak LNG, Eddy Cahyadi, “We made the risk assessment concerning the ecosystem
Mangrove Ecotourism is a development of the previous condition of the Mangroves in Bontang. After identifying the
innovative program as well as combination of mangrove areas that needed improvement and the kinds of the needed
agrotourism, educational tourism and culinary tourism. The kinds of mangroves, we started the mangrove nursery
three functions will be supported by the 9 other Badak LNG program,” explained the Internal Auditor & Audit Compliance of
trained partner groups, namely Kelompok Tani Lestari Indah, Badak LNG, Sapto Benarimo.
Kelompok Daun Harum, Kelompok Karya Wanita, Kelompok
Wanita Pesisir, Kelompok Mawar Lestari, Kelompok Kerapu The presence of the program has made the area had the
Macan, Kelompok Kedo-Kedo Sunu Abadi, Kelompok Mangrove advantage of the nature conservation program. On the other
Indah, and Kelompok Kembang Lusai. hands, the people can get extra benefit from the mangrove
nursery business.
The Lestari Indah Mangrove Ecotourism was expected to
become an alternative educational tourism place for the people The needs of mangrove seeds in the mangrove reclamation
of Bontang City that could unite economic and environmental area along the Bontang coastal area amounts to 4,543,100
conservation elements. With such program, Badak LNG hopes trees (with the assumption that: for 1 Ha, 10,0000 trees are
that people would have the awareness and responsibility needed). From such need of the reclamation, Badak LNG
to protect their environment. Eddy also added that the arranged the program for a period of 10 years (2010-2020) that
development of Lestari Indah Mangrove Ecotourism had the it managed to conserve the mangrove forest area of 100 Ha, or
purpose of enhancing the income of, especially, Badak LNG 22% of the need of conservation, namely 454.31 Ha.
trained partners and people of Bontang in general.
Now, Badak LNG has planted 530 thousand mangrove trees,
“With the presence of Mangrove Ecotourism, every group would from 2010 up to present (first quarter of 2015). The area of
be working according to their specialty, then we will synergize mangrove nursery covers the coastal area of Kutai National
them,” Eddy explained. Park, Berbas Pantai and Kedindingan. It is hoped that the
presence of the Mangrove Ecotourism would serve as model
The implementation of such synergy, for instance, can be seen of good nature conservation-based in the future. That suits the
in the trained partners that cultivate grouper fish, crabs and motto of Badak LNG, namely being the world-class center of
catfish that can now supply their harvest to be processed by excellence of the environment.
Sektor migas masih menjadi Meski masih menjadi andalan, sektor migas mengalami penurunan produksi pada
satu dekade terakhir. Pada era 1990-an, produksi migas di Indonesia masih tinggi
penghasil devisa utama bagi dan kebutuhan serta jumlah penduduk masih rendah. Saat ini, kondisi yang terjadi
perekonomian Indonesia. justru sebaliknya.
Penggunaannya untuk kalangan
“Stok cadangan minyak kita terus alami penurunan, sementara usaha penemuan
domestik pun tinggi. Demikian sumber baru masih sangat lamban,” ungkap Yoga. Ia juga menampik anggapan
pengantar sharing knowledge dari bahwa Indonesia adalah negara yang kaya sumber daya energi.
President Director Badak LNG Cadangan Migas Nasional
periode 2007, Yoga P. Suprapto. Di era 1990-an, cadangan minyak Indonesia tercatat berada pada kisaran di atas
Bertajuk “Tantangan Sektor Migas 5 miliar barel. Produksi minyak ketika itu mencapai rata-rata 1,5 juta barel per hari.
Dengan tingkat konsumsi minyak nasional sekitar 800 ribu barel per hari, kebutuhan
di Indonesia”, sharing knowledge minyak nasional relatif masih dapat dipenuhi dari produksi domestik.
diselenggarakan pada Rabu 10
Saat ini, cadangan minyak Indonesia menurun menjadi hanya sekitar 3,70 miliar
Juni di Town Center Badak LNG. barel. Kemampuan produksi minyak Indonesia juga tercatat mengalami penurunan
signifikan menjadi tinggal kisaran 830 – 850 ribu barel per hari. Sebaliknya, konsumsi
minyak nasional justru meningkat menjadi sekitar 1,5 juta barel per hari. Akibatnya,
neraca perdagangan minyak nasional mengalami defisit selama beberapa tahun
terakhir.
Defisit neraca perdagangan minyak terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2009,
defisit tercatat di angka 4,01 miliar USD. Sementara pada 2013, angka penurunan
mencapai 22,47 miliar USD atau meningkat sebesar 460% dalam kurun waktu
empat tahun.
14.900
Selain konsumsi yang terus meningkat, defisit juga disebabkan
11.906
oleh kapasitas kilang yang terbatas. Akibatnya, negara harus
10.623
mengimpor dalam bentuk produk dengan harga yang jauh
9.140
lebih mahal.
5.300
7.033
4.306
3.840
3.299
3.140
2.495
“Indonesia bukan negara yang kaya energi, apalagi kalau
1.877
1.600
1.560
1.199
1.061
dibandingkan dengan jumlah penduduk sebanyak 250 juta
932
833
720
670
jiwa. Sebetulnya, kita bisa meniru pola kebijakan energi yang
digunakan Tiongkok. Jumlah cadangan dan produksi energinya 2010 2011 2012 2013 2014
terbatas, tetapi jumlah penduduknya banyak,” imbuhnya. Sumber: SKK Migas 2014
791.8
kebijakan migas di Indonesia.
670.2
660.2
dipecahkan. Bentuk Indonesia sebagai negara kepulauan
621.9
616
600
akan menyulitkan kontrol terhadap praktik yang sangat
516.8
514.6
590,5
591
574.1
570.6
merugikan negara tersebut.
Jan 2014 Apr 2014 Jul 2014 Oct 2014
“Kalaupun bisa (mengontrol, red), memerlukan banyak sekali Sumber: www.tradingeconomics.com
Di Indonesia, konsumsi pemakaian gas alam hanya sebesar Pembangunan kilang gas di Indonesia yang tidak berorientasi
17% dari total kebutuhan energi domestik. Padahal, gas alam jangka panjang juga dipaparkan Yoga menjadi tantangan
merupakan cadangan energi nasional yang terbukti paling dalam industri migas nasional.
besar.
“Lebih baik membangun kilang gas kecil atau mini, tetapi
kelangsungannya bisa lama,” sarannya.
To elevates knowledge it’s worker, Badak LNG held sharing knowledge session with President Director of Badak LNG of 2007 period, Yoga P. Suprapto.
Though still became reliable sector, oil and gas sector’s product had been falling The deficit of oil commerce increases
for the last decade. In 1990’s, oil and gas product was still high and the needs and every year. In 2009, the deficit amounted
population of Indonesia were still low. Nowadays, the situation was the opposite. at 4.01 billion USD. Meanwhile in 2013,
the deficit level fell to 22.47 billion USD
“The stock of our oil reserve keeps falling while the invention new resources was still or rose 460% in a four year period.
slow,” said Yoga. He also denied the statement that said that Indonesia was a country
that was full of energy resources. Besides the consumption that keeps
increasing, the deficit was also caused
National Oil & Gas Reserve by the limited capacity. Hence the
In 1990’s, Indonesian oil reserve was at above 5 billion barrel. Oil production at that country has to import product whose
time amounted to 1.5 million barrel per day. With the consumption level of national price is much higher.
oil, namely 800 thousand barrel per day, the need for the national oil stock could still
relatively be fulfilled by the domestic production. “Indonesia is not a country that is rich
in energy, let alone that the population
Nowadays, the Indonesian oil reserve fell down to only 3.70 billion barrel. The is 250 million people. Actually we can
capacity of Indonesian oil production also fell down significantly to only about 830 – adopt the energy policy implemented
850 thousand barrel per day. On the contrary, the consumption of national oil rose to in China. It has limited reserve and
about 1.5 million barrel per day. The business index of national commerce on oil had product, but the population is high,” he
been deficit in the last several years. added.
Upstream Oil & Gas Investments in Indonesia (US$ Million) Indonesia Exports of Oil & Gas (US$ Million)
Production Development Administration Exploration
14,900
11,906
791.8
10,623
9,140
5,300
7,033
670.2
4.306
660.2
3,840
3,299
3,140
621.9
616
2.495
600
1,877
1,600
1,560
516.8
514.6
590,5
591
1,199
574.1
1,061
570.6
932
833
720
670
2010 2011 2012 2013 2014 Jan 2014 Apr 2014 Jul 2014 Oct 2014
Oil & gas sector also has crucial problem to be overcome, In Indonesia, the gas consumption is only 17% of the total
namely many corruption and smuggling cases. The tangled domestic need for energy. Yet, natural gas is a solution for the
system of policy worsen the oil & gas situation in Indonesia. need of national energy reserve that is proven to be the biggest.
The development of gas plant in Indonesia is not oriented to the
Yoga was pessimistic, the two problems were not easy to solve. long term program as explained by Yoga as part of the challenge
The fact that Indonesia is an archipelago makes control difficult in the national oil & gas industry.
to overcome the practices that had causes great losses to the
country. “It is better to build small or mini gas plant, but sustainable for
long term,” he suggested.
“Even if we can control it, we need too many apparatus.
Besides, as our country is an archipelago, we need high cost in
the processes of distribution and transportation,” he explained.
Be A Driver
Be A Driver Or AA Passenger
Passenger
President Director & CEO Badak LNG Salis S. Aprilian menyerahkan kenang-kenangan dari Badak LNG kepada Prof. Rhenald Kasali.
Industri minyak dan gas Meski angka defisit terus menghantui “Menyongsong Badak LNG Baru” di
perusahaan energi, optimisme dan Multi Purpose Building (MPB) disaksikan
dunia belakangan tengah tekad membangun bangsa masih belum Management serta para pekerja Badak
runtuh. Semboyan “kerja keras, kerja LNG untuk memberikan pandangan
mengalami masa suram. ikhlas, dan kerja cerdas” turut menjadi perihal pentingnya perusahaan energi
kredo nasional, tak terkecuali Badak LNG kelas dunia ini mempersiapkan perubahan
Kondisi serupa juga dialami sebagai perusahaan yang daya tahan dan yang dinamis di tahun mendatang. Seperti
daya juangnya sudah teruji tidak kurang diketahui, Prof. Rhenald Kasali merupakan
oleh industri batubara, selama empat dekade. salah satu tokoh yang membantu proses
menjadikan tahun ini Belajar dari ‘saudaranya’ Arun LNG di
perubahan beberapa perusahaan
nasional di bidang energi, transportasi,
sebagai ujian terberat bagi Aceh, Badak LNG berupaya melakukan telekomunikasi, dan perbankan untuk
berbagai persiapan dan perubahan dalam bertransformasi menjadi perusahaan
perusahaan-perusahaan tata kelola perusahaan. Meningkatkan yang handal, modern, dan inovatif.
kemampuan dan kapabilitas dalam
yang bergerak di sektor menyongsong perubahan, menjadi Dalam presentasinya, Rhenald membagi
agenda utama perusahaan dalam karakter manusia menjadi dua tipe, driver
energi. mewarnai pembangunan nasional. Dalam (pengemudi) dan passenger (penumpang).
upaya persiapan tersebut, pada Jumat Menurutnya, seseorang harus bermental
(4/9/2015) Management Badak LNG driver agar bisa memimpin dirinya sendiri.
mendatangkan Prof. Rhenald Kasali, Hal ini pun berlaku untuk kelompok,
seorang ekonom, akademisi, motivator, perusahaan, dan sebuah organisasi.
dan ahli manajemen pemilik Rumah Ia pun menambahkan, saat ini banyak
Perubahan di Jakarta. orang, organisasi atau perusahaan
yang tidak menyadari bahwa dirinya
Prof. Rhenald Kasali secara khusus menjadi passenger, pengekor yang takut
memberikan Sharing Session improvisasi dan inovasi.
“Mereka kehilangan inisiatif, berhenti berkreasi, dan tidak kaum muda kalah dalam pertarungannya dalam mengejar
berani mengambil tantangan. Lalu, mereka cemburu pada karier dan impiannya,” jelasnya.
orang-orang yang telah sukses. Padahal, perbedaannya hanya
satu, apakah Anda memilih jalan hidup sebagai passenger Rhenald menambahkan, kebanyakan dari kita dulunya
atau sebagai driver,” ujar pria kelahiran Jakarta, 13 Agustus tumbuh sebagai generasi yang hidup di tengah keterbatasan,
1960 ini. bahkan kemiskinan. Kini setelah hidup berkecukupan, naluri
kita menginginkan agar sang anak tidak mengalami hal
Lebih spesifik, Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas yang sama seperti orang tuanya dulu. Orang tua masa kini
Indonesia ini berpendapat bahwa inefisiensi sering kali cenderung menginginkan anak-anak mereka menjadi juara
terjadi di banyak perusahaan migas terkait tingginya biaya kelas di sekolahnya, menyibukkan diri dengan berbagai
kenyamanan pekerjanya. Dalam menyongsong perubahan, aktivitas formal, serta dapat lulus cepat.
hal pertama yang harus perusahaan tersebut ikhlaskan ialah
memangkas biaya kenyamanannya selama ini. “Bahkan setelah lulus kuliah, kita carikan mereka pekerjaan
dari koneksi kita. Semuanya harus sesuai dengan keinginan
“Ini lazim terjadi pada banyak perusahaan migas di manapun. kita sebagai orang tua. Tak banyak orang yang mengerti bahwa
Biaya kenyamanan yang diterima oleh pegawai-pegawai bisa saja sebenarnya kita sedang menggiring mereka dalam
perusahaan migas selalu mengikuti naik turunnya tren harga ketidakberdayaan. Mereka akan menjadi orang yang kurang
minyak dunia. Jika budaya ini tidak lekas diubah, tunggu terlatih menghadapi kesulitan dan tantangan kehidupannya
masanya Anda akan terkejut saat memasuki masa pensiun di sendiri. Menjadi penakut, jaringannya terbatas, tidak lentur,
mana tidak lagi memperoleh kenyamanan seperti saat bekerja dan kurang gigih,” tutupnya.
dulu,” jelas Rhenald.
Be A Driver
Be A Driver Or AA Passenger
Passenger
President Director & CEO Badak LNG Salis S. Aprilian and Prof. Rhenald Kasali photographed in front of gedung putih after sharing session.
Oil and gas industries all Despite the deficit that daunting energy companies, optimism and determination
to develop this nation has not been collapsed. The slogan “work hard, work
over the world are currently sincere and work smart” has become a national creed, including for Badak LNG
as company which its durability and endurance has been tested for no less than
facing a difficult time. Likely four decade.
condition is also faced by the Learning from its ‘sister’ Arun LNG in Aceh, Badak LNG shows various efforts in
preparing and adapting good corporate governance. Increasing its abilities and
coal industry. This situation capabilities in facing changes are the company’s main agenda in contributing
is making this year as the to national development. In order to do the preparations, in Friday (4/9/2015)
Badak LNG Management invite Prof. Rhenald Kasali, an economist, academic,
most challenging moment for motivator, an expert in management, and the owner of Rumah Perubahan in
Jakarta.
companies running in energy
Prof. Rhenald Kasali specially lead a Sharing Session titled “Welcoming New
sector. Badak LNG” held in Multi Purpose Building (MPB), which are attended by Badak
LNG Management and workers, in order to give insight regarding the importance
of preparing dynamic changes in the following years within this world class
company. Rhenald Kasali is renowned expert that assisted the transformation
of several national companies, few of them in the field of energy, transportation,
telecommunication, and banking to transform into reliable, modern, and
innovative companies.
In his presentation, Rhenald divide people character into two types, the Drivers
and the Passengers. He suggested that a person needs to have a Driver mentality
in order to lead himself. This also applied in group, company, and organizational
They lost their initiative, stop creating, and are afraid to take
challenges. Then they envy the people who achieve success.
Even though, the difference between them is actually only one
thing, are you choosing to live as a Passenger or as a Driver?
- Prof. Rhenald Kasali, Econimist, academic, motivator and expert in management and the owner of Rumah
Perubahan in Jakarta -
level. He added that currently most people, organization, or decision making skills in youth. This is one of the reasons
companies did not realize that they are in the passenger many youth lost in their fight for their dreams and careers,”
seat, only to become a follower that fear improvisation and he explained.
innovation.
Rhenald added, most of us used to grow in limitation or even
“They lost their initiative, stop creating, and are afraid to take poverty. Now after we reach welfare, our instinct tells us not
challenges. Then they envy the people who achieve success. to let our children’s childhood to suffer as our childhood.
Even though, the difference between them is actually only Parents nowadays wanted their children to excel in school,
one thing, are you choosing to live as a Passenger or as a having a lot of formal activities, and graduated quickly.
Driver?” Said the man who is born in Jakarta on August 13,
1960. “Even after they are graduated, we help them (our children)
to find a job using our connection, everything must work the
Even more specifically, the management professor of way we planned it as their parent. We are mostly unaware
University of Indonesia suggested that inefficiency in oil that we are teaching them to become helpless. They will
companies usually occurred related to the high cost of its be the kind of people that are not well trained to face life
employees’ amenities. In facing changes, the first thing to difficulties and challenges. They become fearful, limited in
let go is to reduce amenities cost that currently expended. network, rigid, and lack of perseverance.” He stated.
Ketertiban
demi
Keselamatan
Berkendara
Bagi para pengendara kendaraan bermotor, boleh jadi Badak LNG merupakan jalur berkendara yang
sangat nyaman. Jalanan yang lebar, mulus, dan cenderung tidak terlalu ramai membuat pengendara
leluasa mengemudi tanpa dihantui kemacetan.
Namun, berkendara di lingkungan Badak LNG bukan berarti langsung kepada seluruh pengendara di lingkungan Perusahaan
tanpa aturan. Selain mengenakan peralatan keselamatan yang melalui Traffic Management Inspection.
lengkap seperti helm atau sabuk pengaman dengan benar, para
pengendara juga harus mematuhi batas kecepatan maksimal “Traffic Management Inspection bertujuan memberikan penjelasan
yang diperbolehkan di lingkungan Perusahaan. Di beberapa atau edukasi tentang pentingnya rambu-rambu lalu lintas, sekaligus
titik, kamera pengawas (speed camera) akan sigap mengukur juga ingin melihat sejauh mana pengetahuan para pengendara
kecepatan sekaligus memotret secara otomatis kendaraan yang terhadap rambu-rambu lalu lintas yang ada di Badak LNG. Hasilnya,
melampaui batas kecepatan berkendara. ternyata masih banyak yang belum mengerti arti rambu-rambu
tersebut,” ungkap Director & COO Badak LNG Yhenda Permana di
Kecepatan kendaraan adalah salah satu aspek yang sangat sela inspeksi pada Jl. Leo (samping International School).
berpengaruh terhadap risiko kecelakaan. Menyadari hal
tersebut, Badak LNG pun menetapkan batas kecepatan Hal senada juga diakui Media. Menurutnya, dari pelaksanaan
maksimal yang terbagi menjadi dua jenis. Pada zona 3 yang Traffic Management Inspection tersebut, diketahui masih banyak
berupa area community, batas kecepatan maksimal kendaraan pengendara yang belum memahami rambu-rambu lalu lintas yang
adalah 40 km/jam. Adapun pada zona 2 dan 1 yang merupakan ada di lingkungan Badak LNG.
area kilang dan sarana penunjang, batas kecepatan maksimal
kendaraan adalah 30 km/jam. “Ini PR (pekerjaan rumah, red) kita untuk terus lakukan edukasi
dan sosialisasi,” terang Media.
Bila ada yang melanggar batas kecepatan, speed camera akan
mengeluarkan flash dan secara otomatis memotret kendaraan Traffic Management Inspection tahap sosialisasi dan edukasi masih
yang melanggar tersebut. Pihak Security kemudian akan hanya melibatkan pihak internal Security. Ke depannya, inspeksi
mengidentifikasi plat nomor kendaraan yang bersangkutan akan kembali diadakan dengan melibatkan pihak kepolisian.
sehingga dapat diketahui pemiliknya.
“Setelah proses sosialisasi beberapa kali, kami juga akan lakukan
“Setelah kita mengetahui data pemilik kendaraan yang razia resmi. Bahkan pada penindakan tersebut kami melibatkan
melanggar, kita akan berikan surat peringatan. Jika yang langsung pihak dari kepolisian, jadi nanti yang menilang itu polisi
melanggar adalah pekerja Badak LNG, surat akan diberikan langsung,” jelas Media.
kepada atasannya atau setingkat Manager. Jika yang
melanggar adalah mitra kerja, surat akan dikirim kepada wakil Ia juga menambahkan, setelah penindakan nantinya akan akan
perusahaannya di sini,” terang Manager Security Badak LNG ada pemberian sanksi kepada para pelanggar baik yang related to
Media Purnama. business maupun non related to business. Sanksi dapat berupa
teguran atau surat peringatan yang ditujukan ke atasannya. Bila
Selain faktor kecepatan, dalam kawasan Badak LNG yang terjadi kecelakaan dan menimbulkan kerugian terhadap aset di
menjadi perhatian bersama ialah tingkat pengetahuan dan lingkungan Badak LNG, pengendara akan dikenakan denda maksimal
kepatuhan pengendara dalam menaati rambu-rambu lalu 30% dari jumlah kerugian aset. Penerapan aturan ini berguna untuk
lintas. Inilah yang menjadi kepedulian Badak LNG sehingga menimbulkan efek jera agar pengendara lebih berhati-hati dalam
Management secara berkala melakukan sosialisasi dan edukasi mengemudi khususnya di lingkungan Badak LNG.
2015*
2014
2013
-
-
1
Cuaca Manusia
14
Faktor 16
Penyebab
11
Jenis Kelamin
Korban
11
12 10
1
4
4
Pria Wanita
4 4 4 4 - - 1
1
1 1 3 3
2 2 2
11 11 9
1 1 1
3 - -
2 4 6
0 - 500 ribu 5 - 10 juta
Tabrakan Kecelakaan tunggal 500 ribu - 1 juta 10 - 20 juta
1 - 2 juta > 20 juta
Tabrak lari Kecelakaan beruntun 7 12 7
2 - 5 juta
Discipline
and
Safety
in Driving/
Riding
Vehicles Director & COO Badak LNG Yhenda Permana giving explanation of the
importance of traffic signs to motorcycle driver during Traffic Management Inspection..
For the drivers and motorcycle riders, Badak LNG maybe has the most comfortable roads. The
roads are wide, smooth and not crowded so drivers/riders are usually at ease as they are never
haunted by traffic jams.
Nevertheless, it does not mean that driving/riding in Badak LNG environment is lawless or understand the traffic signs in Badak LNG
without rules and regulations. Besides properly wearing safety equipment like helmet or environment.
seatbelt, they also have to comply with the speed limit in Badak LNG zone. In several points,
speed cameras are ready to measure and take the picture automatically the vehicles that go “This is our homework, we should continue
over the speed limit. to give socialization and education,” Media
Purnama added.
The speed of the vehicles is one of the important aspects that has got to do with the risk of
accidents. Being aware of that, Badak LNG then determined the speed limit in two categories. In its socialization and education phases,
In Zone 3, which is the community area, the speed limit is 40 km/h. As for Zone 2 and 1, Traffic Management Inspection, still only
which are the plant and supporting facility areas, the speed limit is 30 km/h. involves internal security. Ahead the
inspection is expected to be conducted
If there is violation to the speed limit, the speed camera will automatically function its flash without any notification and will involve the
and take the picture of the vehicle that goes over the limit. The security will then identify the police.
police number in order to know the owner of the vehicle.
“After several socialization processes, we
“After we recognize the data of the owner of the vehicle, we will give him or her a warning will also have the formal traffic inspection.
letter. If the one who violates the rule is Badak LNG worker, the letter will be given to his or And we will implement the punishment by
her superior, if the one who violates the rule is a work partner, the letter will be sent to his or involving the police, so those who violate
her company representative in Badak LNG,” said the Security Manager of Badak LNG, Media the rules will get the ticket directly from the
Purnama. police,” Media Purnama further explained.
Besides speed limit, the things that matter in Badak LNG zone is also the level of knowledge He also added that, the punishment will
and obedience towards the traffic signs. These matters have become Badak LNG’s concern be given to the related and non-related
so it gives socialization and educational program concerning these matters to drivers/riders to business violators. The punishment or
on regular basis, through the Traffic Management Inspection. sanction could be in the form of warning
or warning letter to the superior. If accident
“Traffic Management Inspection has the purpose of giving explanation or education of the happens and causes loss of Badak LNG
importance of traffic signs, as well as to know how far the drivers/riders know or understand asset, the driver/rider can get fined up
the traffic signs in Badak LNG area. The result shows that a lot of people still don’t understand to 30% from the loss of the asset. The
the traffic signs,” explained the Director & COO of Badak LNG, Yhenda Permana during an implementation of the rules are helpful to
inspection in Leo Street (next to International School). make drivers/riders realize and be more
careful, especially in Badak LNG area.
Similar points were also admitted by Media Purnama. To him, from the implementation of
Traffic Management Inspection, it was recognized that a lot of drivers/riders still did not
2015*
2014
2013
-
-
1
Weather Human
16 14
Causative Factor 11
Sex of the
Casualty
11
12
10
1
4
4
Men Woman
4 4 4 4 - - 1
1
1 1 3 3
2 2 2
11 11 9
1 1 1
3 - -
2 4 6
0 - 500 thousand 5 - 10 million
Collision Single Accident 500 thousand - 1 million 10 - 20 million
1 - 2 million > 20 million
Escape Collision Multiple Accidents 7 12 7
2 - 5 million
Manager Media, CSR & External Relations Badak LNG Busori Sunaryo mewakili Perusahaan menyematkan pin kepada peserta Pelatihan Teknisi
Otomotif dan HP.
Sebelum memulai pelatihan peserta Pelatihan Otomotif, Teknisi Komputer, dan Telepon Genggam berfoto bersama dengan perwakilan Badak LNG, tokoh
masyarakat, serta perwakilan pemerintah dan kepolisian.
Ia juga optimistis peserta pelatihan motivasi diri untuk membuka usaha baru yang pada akhirnya turut menciptakan
nantinya tidak akan kehilangan pasar lapangan kerja,” harapnya.
karena pengguna barang tersebut tidak
pernah menurun seiring perkembangan Sertifikasi Juru Las Migas
teknologi dan ekonomi masyarakat. Sertifikasi Juru Las Migas ini Badak LNG laksanakan berangkat dari tingginya
Tentunya, sebelum melakukan praktik kebutuhan jasa juru las migas (minyak dan gas) di Kota Bontang . Sertifikasi yang
kerja peserta harus sudah memilliki diikuti oleh 45 juru las ini berlangsung di Welding Shop Badak LNG sejak hari
standar keahlian yang baik dengan Selasa (15/9) sampai Kamis (17/9).
memanfaatkan pelatihan dari Badak
LNG ini. Peserta sertifikasi ini terdiri dari juru las yang belum memiliki sertifikat migas
serta juru las yang akan memperbarui sertifikatnya. Sertifikat juru las migas harus
Pelatihan yang diikuti oleh sebanyak diperbarui karena hanya memiliki masa berlaku selama tiga tahun. Kegiatan
70 peserta ini bertujuan untuk sertifikasi ini merupakan yang kelima kalinya Badak LNG selenggarakan setelah
menyiapkan calon tenaga mekanik tahun 2004, 2009, 2011, dan 2013.
yang memiliki keahlian mumpuni
sekaligus mendapatkan sertifikasi Melalui kegiatan sertifikasi yang merupakan bagian dari program Community
profesi agar mampu terserap dalam Development Perusahaan ini, Badak LNG berharap juru las mendapatkan peluang
dunia kerja maupun dalam dunia lebih besar untuk meningkatkan kualitas serta kesejahteraan mereka. Apalagi saat
wirausaha. Dalam pelatihan ini dipilih ini juru las yang memiliki sertifikat migas di Kota Bontang baru 60% dari sekitar
tiga bidang yang dewasa ini menjadi 280 orang. Padahal saat ini kebutuhan akan jasa juru las di Kota Bontang masih
kebutuhan tenaga kerja strategis di sangat tinggi, terutama bila ada perusahaan-perusahaan sedang melakukan
tengah masyarakat maupun industri, aktivitas shutdown. Kondisi tersebut juga didukung dengan rencana pembangunan
yakni teknisi di bidang otomotif, Kilang Pengolahan (Refinery Unit) PT Pertamina (Persero) yang diprediksi akan
komputer, dan telepon genggam. Hal membutuhkan banyak juru las bersertifikat migas.
ini ditandaskan oleh Staf Ahli SDM
dan Kemasyarakatan Pemerintah Kota Kegiatan Sertifikasi Juru Las Migas yang Badak LNG selenggarakan mendapat
Bontang, Mursyid saat menghadiri apresiasi dari Ketua IWB Bontang Supriyadi. Menurutnya kegiatan sertifikasi ini
acara pembukaan pelatihan tersebut. sangat bermanfaat bagi welder (juru las) khususnya yang berdomisili di Kota
Bontang. Ia menambahkan bahwa sertifikasi ini akan menjadi modal berharga
“Saya mewakili Walikota Bontang untuk para juru las saat mencari kerja di manapun pekerjaan itu ada.
berharap peserta pelatihan ini dapat
menyerap materi dan pengetahuan “Para juru las yang sudah mengikuti Sertifikasi Juru Las Migas dari Badak LNG
dari pelatihan ini. Mudah-mudahan, banyak yang kini bekerja di perusahaan oil & gas di luar negeri seperti Italia,
dapat memberikan semangat dan Malaysia, Papua Nugini, serta kawasan Timur Tengah dan Afrika,” ujarnya.
“Intelligent Pontoon”
Sebagai Pengganti Fungsi Barge Crane
Tim GKM Patas Tahun 2014, dari kiri ke kanan : (Alm) Andi, Manuel Simanjuntak, Guntoro, Epi Sutedja dan Masagus Ahmad A.
Berawal dari lepasnya light buoy dengan pengikat rantai dan mahalnya biaya Light buoy merupakan
pelampung besar berwarna
perbaikan yang hampir mencapai 2 miliar rupiah dalam sebulan untuk menyewa merah atau hijau yang dilengkapi
barge crane, lima orang kreatif yang menamakan dirinya sebagai GKM Patas dengan lampu tenaga surya.
Lampu akan menyala secara
yakni Masagus Ahmad Asjhari, Epi Sutedja, Guntoro, Manuel Simanjuntak, dan otomatis pada malam hari
Andi (alm) dari Planing & Turn Arround Section Badak LNG melakukan inovasi yang sebagai tanda batas kedalaman
mereka namai Intelligent Pontoon atau I-Pon. Inovasinya berhasil memangkas alur (channel) yang aman bagi
kapal tanker. Ibarat marka jalan,
biaya perbaikan menjadi hanya sekitar Rp 300 juta. Tak heran, inovasi mereka light buoy berperan sebagai
pun didaulat sebagai salah satu dari dua inovasi andalan Badak LNG yang lolos ke pembatas jalan kapal yang
masuk agar tidak keluar jalur
ajang nasional TKMPN XVIII & IQPC 2014 tahun lalu di Batam. sehingga tetap aman.
Jika light buoy itu rusak, kapal tanker akan kehilangan panduan
untuk berada di jalur yang tepat.
- Masagus, ketua tim GKM Patas -
Peranan light buoy menjadi sangat penting bagi sistem Melihat kondisi tersebut, GKM Patas mencetuskan terobosan
navigasi alur kapal. Kehandalan alat ini akan mendukung baru untuk memperbaiki kerusakan light buoy. Jika umumnya
kelancaran transportasi kapal tanker dalam mendistribusikan sarana navigasi tersebut diangkat dengan barge crane di laut
LNG dan LPG. untuk diperbaiki, GKM Patas berinovasi untuk memindahkan
light buoy ke pelabuhan dengan mengangkatnya menggunakan
“Jika light buoy itu rusak, kapal tanker akan kehilangan crane dari darat.
panduan untuk berada di jalur yang tepat,” jelas Masagus
sebagai ketua tim GKM Patas. Dari gagasan inovatif tersebut, GKM Patas membuat sebuah
peralatan baru yang bisa digunakan untuk mengganti fungsi
Dalam industri pelayaran, cara yang biasa dilakukan untuk barge crane yaitu Intelligent Pontoon. Kelebihan alat yang juga
merawat peralatan navigasi seperti light buoy adalah sering disebut I-Pon tersebut adalah desain yang sederhana
mengangkatnya ke atas barge crane (sebuah pontoon, dengan kemampuan luar biasa.
perahu tak bermesin yang dilengkapi pesawat angkat) dan
melakukan sandblasting, welding, serta recoating di atasnya. Sebagai gambaran, dudukan buoy pada buritan pontoon
Konsekuensinya, harga jual maupun biaya sewa barge crane memiliki konfigurasi lengkung yang disesuaikan dengan
sangat mahal dan jumlahnya terbatas. kontur bentuk light buoy yang silindris sehingga sarana
navigasi tersebut bisa ‘duduk’ dengan sempurna. Hal ini juga
“Kendala inilah yang dihadapi Badak LNG ketika melaksanakan memudahkan pengikatan dan menjaga stabilitas light buoy
Work Program Overhaul Light Buoy. Dari beberapa kali tender saat mobilisasi.
yang dilakukan, kita belum juga menemukan spesifikasi dan
harga sewa barge crane seperti yang diinginkan,” ungkap Melengkapi fungsi ‘intelligent’-nya, I-Pon memiliki GPS yang
Masagus. Akibatnya, Work Program Overhaul Light Buoy tidak bisa menentukan titik koordinat yang tepat saat mengganti light
dapat dilaksanakan hingga 2013. Kondisi sarana navigasi di buoy. Alat inovatif ini juga memiliki lifting hanger berkapasitas
perairan Badak LNG itu pun semakin kritis. lima ton. Keunggulan lainnya, desain I-Pon tergolong familiar
dan praktis sehingga bisa digunakan di berbagai dermaga Menurut Supervisor Turnaround/PM/PDM & Project ini,
yang memiliki buoy sejenis. kerusakan yang sering terjadi pada light buoy adalah korosi
dari air laut. Kondisi tersebut menyebabkan coating-coat
Dalam kurun waktu Januari – Agustus 2014, GKM Patas sudah rusak serta terjadi metal looseness (pengikisan) pada bagian
menyelesaikan overhaul seluruh light buoy di perairan Badak yang tenggelam seperti body buoy, rantai, swivel joint, shackle,
LNG sejumlah 24 unit. Dari pekerjaan tersebut, tim ini mampu dan lifting lug pada sinker atau pemberat buoy.
menghemat biaya sebesar Rp 1.842.663.407,00 dari total
biaya sewa barge crane yang dialokasikan selama 30 hari. “Setiap tiga bulan sekali light buoy dibersihkan dan setiap tiga
tahun sekali sarana navigasi tersebut diganti. Adapun visual
Diakui Masagus, Badak LNG sebenarnya mampu membeli check-nya kita lakukan setiap hari. Kini, setelah Badak LNG
barge crane walau harganya mahal. Namun, peralatan memiliki I-Pon, pembersihan dan perbaikan buoy jadi lebih
tersebut hanya dipakai tiga tahun sekali sehingga perhitungan mudah. Selain bisa diperbaiki di darat, kita punya stok light
operational cost-nya akan lebih besar. Sebagai alternatif, buoy yang bisa langsung dibawa ke laut sebagai pengganti alat
Perusahaan selalu menyewa barge crane untuk memperbaiki yang rusak,” terang Masagus.
light buoy yang rusak dengan ongkos yang sangat mahal,
mencapai dua miliar rupiah untuk sekali penggunaan. Inovasi ini juga membuat waktu perbaikan buoy lebih singkat.
Dengan efisiensi waktu dan harga yang dihasilkannya, I-Pon
“Dari kejadian tersebut, kami berinisiatif membuat I-Pon dan tetap memiliki kualitas tinggi sehingga tetap mendukung
ternyata bisa berjalan sampai sekarang,” tutur Masagus. kinerja Perusahaan yang profesional dan handal.
“Intelligent Damaged Light Buoy (left) will be exchanced with the new Light Buoy (right).
Pontoon”
as a Replacement for the
Barge Crane Function It was started by the light buoy that got apart from its
tying chain and the expensive cost for the repair that
amounted to two billion Rupiahs in a month to rent the
barge crane, that five creative persons who named
themselves GKM Patas, namely Masagus Ahmad
Asjhari, Epi Sutedja, Guntoro, Manuel Simanjuntak, and
the late Andi from Planning & Turnaround Section of
Badak LNG that carried out the innovation they called
Intelligent Pontoon or I-Pon. This innovation could
save the repair cost to only 300 million Rupiahs. No
wonder, their innovation was chosen as one of the two
top innovations of Badak LNG to be competing in the
national event of TKMPN XVIII & IQPC 2014 last year in
Batam.
2014 GKM Patas team, from left to right : (Alm) Andi, Manuel
Simanjuntak, Guntoro, Epi Sutedja and Masagus Ahmad A.
Badak LNG could actually bought barge crane though the price
was expensive. Nevertheless, the device would only be used
once in three years so the operational cost would be a lot higher.
As alternative, the Company always rented barge crane to repair
the damaged light buoy in high price, that could reach two
billion Rupiahs for one use only.
Light buoy is a huge buoy that is red “If the light buoy breaks down, the tankers will lose its guidance to be on the right
or green in color and equipped with track,” Masagus, the leader of GKM Patas Team Leader, explained.
solar energy light. The light will flare up
automatically in the evening as a sign of In the shipping industry, the way to maintain navigational equipment such as light
the limit of the depth of the channel that buoy is by lifting it and placing it onto a barge crane ( a pontoon, a flat boat without
is safe for the tankers. Like a traffic sign, machine and equipped with a crane) and the repair tasks, namely sandblasting,
light buoy plays the role as the border welding, and recoating are conducted on it. Consequently, the selling and the renting
that helps the ship which enters the price is very high and the number is limited.
zone to stay in the zone for the sake of
safety. “The problem faced by Badak LNG to conduct the Work Program Overhaul Light Buoy
is that from the several tenders held, we have not found the right specifications and
The role of light buoy becomes very suitable price of renting the barge crane,” Agus added. Hence, the Work Program
important for the navigation system Overhaul Light Buoy could not be done till 2013. The condition of navigational
of the ship route. The reliability of this facilities in Badak LNG waters became critical.
device will support the success of the
tankers’ transportation to distribute Observing such situation, GKM Patas put forward an innovative way to repair the
LNG and LPG. damage of light buoy. If in general the navigational facility was supposed to be lifted
by the barge crane on the sea to be repaired, GKM Patas made a breakthrough by
The damaged Light Buoy (right) replaced by the new Light Buoy (left).
removing the light buoy to the port by lifting it, using a crane the device would only be used once in three years so the
from the land. operational cost would be a lot higher. As alternative, the
Company always rented barge crane to repair the damaged
From such innovative idea, GKM Patas then created a new light buoy in high price, that could reach two billion Rupiahs for
device to replace the function of barge crane, namely Intelligent one use only.
Pontoon. The great thing of the device that is usually called
I-Pon was that it had simple design, but amazing ability. “From that on we took the initiative to create I-Pon and it can
work well until now,” Masagus added.
As illustration, the base part of the buoy on the stern of the
pontoon has had a curved configuration that adjusted the According to the Supervisor of this Turnaround/PM/PDM
cylindrical contour so that the navigational facility could ‘sit’ & Project, the damage that frequently occurred to the light
perfectly. This also made it easy for the tying up process and buoy was the corrosion due to the sea water. Such condition
keeping the stability of the light buoy during mobilization. impaired the coating-coat and metal looseness happened to
the parts that could sink like body buoy, chain, swivel joint,
Completing its ‘intelligent’ function, I-Pon had the GPS to shackle, and lifting lug on the sinker or the ballast of the buoy.
determine the accurate coordinate point to replace the light
buoy. This innovative device also had the lifting hanger to the “In every three month the light buoy is cleaned and in every
capacity of five tons. The other special thing about this device three years the navigational facility is replaced. As for the
was the fact that it was familiar and practical so it could be visual check, we do it every day. Now that Badak LNG has got
used in any kinds of ports that had similar kind of buoy. I-Pon, the buoy cleaning and repairing process is a lot easier.
Besides enabling it to be repaired on land, we also have the
During the period of January – August 2014, GKM Patas had stock of light buoy that can be brought directly to the sea to
finished the overhaul of all light buoys in Badak LNG waters, replace the damaged one,” Masagus explained further.
which amounted to 24 units. From the project, the team could
save Rp 1,842,663,407.00 of the total rent fee of barge crane Such innovation also save the repair time. With such efficiency
for 30 days. and the lower price, I-Pon still has high quality so it can support
the performance of the reliable and professional Company.
Masagus admitted that Badak LNG could actually bought
barge crane though the price was expensive. Nevertheless,
Biodiesel
Berbahan Baku
Jelantah
Selama ini, Mess Hall Badak LNG Minyak jelantah (waste cooking oil) merupakan minyak bekas pakai yang sudah
tidak dapat dimanfaatkan lagi untuk menggoreng. Limbah ini bisa berasal dari
menghasilkan minyak goreng bekas beragam jenis minyak goreng seperti minyak jagung, minyak sayur, dan minyak
atau minyak jelantah sebanyak samin.
tujuh liter setiap harinya. Jika
Pada minyak jelantah, angka asam lemak jenuh jauh lebih tinggi dari pada angka
dikalkulasikan, dalam satu bulan
asam lemak tidak jenuhnya. Asam lemak jenuh sangat berbahaya bagi tubuh
fasilitas yang mengakomodasi karena dapat memicu berbagai penyakit penyebab kematian, seperti penyakit
kebutuhan konsumsi ini dapat kanker, penyumbatan pembuluh darah atau jantung koroner, dan stroke.
menghasilkan minyak goreng
Berdasarkan penelitian juga disebutkan bahwa kemungkinan adanya senyawa
bekas sebanyak 200 liter atau karsinogenik dalam minyak yang dipanaskan, terbukti dapat mengakibatkan
setara satu drum minyak bekas. pertumbuhan kanker hati. Terbentuknya akrolein saat penggorengan juga
Minyak sebanyak itu adalah limbah sangat berbahaya karena akrolein yang terbentuk itu sendiri bersifat racun dan
menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan.
dari proses pembuatan makanan
yang diperuntukkan bagi penghuni Memanfaatkan yang Terbuang
kamar di Apartemen Nam-Nam dan Namun melalui inovasi yang dibuat oleh keempat mahasiswa LNG Academy,
Sawo Kecik di Badak LNG, yang minyak bekas tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan
biodiesel. Praktis, kini tak ada limbah terbuang yang dihasilkan dari proses
terdiri dari makanan ringan (snack), penggorengan di Mess Hall Badak LNG. Selain bermanfaat secara ekologi,
makanan berat, dan sebagainya. biodiesel berbahan baku minyak penggorengan bekas atau minyak jelantah ini
memiliki sisi ekonomi karena memanfaatkan limbah yang tidak terpakai.
“Sejak akhir bulan September 2014, kami membangun pilot plant biodiesel ini dan
telah selesai pada bulan Januari 2015 lalu. Ke depannya, kami sedang merancang
agar prosesnya dapat berjalan secara otomatis, kalau sekarang kan masih
manual,” tutur Ilham Ayuning Tanjungsari, salah seorang mahasiswi LNG Academy
yang terlibat dalam project biodiesel berbahan baku minyak jelantah ini.
Manfaat Biodiesel
Berbahan Baku Minyak Jelantah
1. Memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi bahan
yang mempunyai nilai guna.
Alamat: Alamat:
Jalan Ks Tubung Gang Arwana RT 017, Tanjung Laut PC 6 Millenium/138c Komplek Badak LNG,
Indah, Bontang Bontang
Alamat: Alamat:
Jalan Kutai Hop 6/46 Komplek Badak LNG, Bontang Jalan Halmahera Hop 5/145 Komplek Badak LNG,
Bontang
Biodiesel
Made from
Waste
Cooking Oil
All this time, Badak LNG Mess Waste cooking oil is the cooking oil that had been used and can no longer be
used to fry. This waste comes from many kind of cooking oils such as corn oil,
Hall disposes seven liters of waste vegetable oil, and cumin oil.
cooking oil each day. If we calculate
Within the waste cooking oil the amount of saturated fat acid is much higher than
the number, within each month the non saturated fat acid. This saturated fat acid is much more dangerous for
this consumption serving facility the human body because it could trigger many deadly diseases, such as cancers,
deep vein thrombosis or coronary heart disease, and stroke.
disposes a total of 200 liters or
equals to a drum full of waste Research also shows that there is a possibility of carcinogenic compound presence
within heated oil; it is evident that this compound could cause the growth of heart
cooking oil. That much of oil is the cancer. The forming of acrolein during frying is also very dangerous because
waste resulted from food processing acrolein is toxic and could cause throat irritation.
for the consumption of attendants
reusing Waste
at Nam-Nam Apartment and Sawo Nonetheless through the innovation of four LNG Academy students, waste
Kecik in Badak LNG, which are cooking oil can be reused as a raw material for making biodiesel. Practically, now
there is no more waste from the frying process at Badak LNG Mess Hall. Beside
came from the cooking of snacks, the ecological benefit, the waste cooking oil based biodiesel has an economic
meals, and others. value for reusing unused waste.
“Since late September of 2014, we built this biodiesel pilot although there is several contents that we haven’t retested.”
plant that was finished by January 2015. In the future, we Ayu explained.
are redesigning it to make the process runs automatically,
currently it is still manually operated,” said Ilham Ayuning Along with her team, she hopes that the biodiesel can be
Tanjungsari, one of the LNG Academy student that involved utilized well, especially by Badak LNG. The utilizations are
in the biodiesel project based on waste cooking oil. for example; using the biodiesel for fisherman’s boat fuel,
or lawn mower fuel.
Cooking oil is categorized as a waste after being used to fry
for more than two times. As for the waste cooking oil used in “So that the people can get direct benefit from our
making biodiesel there are also some categories. The best innovation,” added Hikmawati Susanti who is also the
category in the oil used fewest times. member of Pilot Plant Biodiesel LNG Academy.
“We already get the biodiesel tested by Sucofindo and Pilot plant team testing biodiesel made from waste cooking oil on Badak
BPPT. The result is our biodiesel is accepted by SNI criterion LNG trained partner fisherman boat.
Address: Address:
Jalan Ks Tubung Gang Arwana RT 017, Tanjung Laut PC 6 Millenium/138c Komplek Badak LNG,
Indah, Bontang Bontang
Address: Address:
Jalan Kutai Hop 6/46 Komplek Badak LNG, Bontang Jalan Halmahera Hop 5/145 Komplek Badak LNG,
Bontang
Seluruh pekerja Badak LNG bergantian bersalaman dengan Manajemen. President Director Badak LNG, Salis S Aprilian datang langsung
Badak LNG's workers handshake with the Management in rotation. dari Jakarta untuk menghadiri acara Halal Bihalal bersama
Pekerja Badak LNG.
President Director Badak LNG, Salis S Aprilian came across from
Jakarta to attend Halal Bihalal with Badak LNG's workers.
Pada ajang 4th UNS SME’s Summit company or institution in Indonesia that have been consistently contribute in the
& Awards 2015 yang berlangsung di form of attention and implementation of development programs for Micro, Small
kampus UNS Surakarta (30/7), Badak and Medium Enterprises (SMEs).
LNG dinisbatkan sebagai “Perusahaan
Migas Pengembang UMKM Terbaik”
oleh Universitas Sebelas Maret
(UNS). Penghargaan ini merupakan
penganugerahan yang diberikan
kepada perusahaan atau lembaga
di Indonesia yang selama ini dinilai
konsisten memberikan sumbangsih
dalam bentuk perhatian dan
pelaksanaan program pengembangan
terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) atau kategori
Small Medium Enterprise (SME) di
Indonesia.
Director & COO Yhenda Permana memberikan sambutan pada saat Director & COO Yhenda Permana berfoto bersama wartawan dan
meresmikan Media Center Badak LNG. Manajemen Badak LNG.
Director & COO Yhenda Permana gave a speech during Badak LNG's Director & COO Yhenda Permana photographed with journalists and
Media Center launching. Management of Badak LNG.
Kamis (3/9) Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Indah Village. Ecotourism Mangrove area is an integration of
Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan various programs such as the planting and maintenance of
Kehutanan RI M.R. Karliansyah bersama Director & COO mangrove, mangrove diversification products such as syrup,
Badak LNG Yhenda Permana didampingi Wakil Walikota dodol, and amplang as well as typical coastal culinary.
Bontang Isro Umar Ghani meresmikan
Kawasan Ekowisata dan Mangrove
Information Center yang terletak di
Jalan Cumi-Cumi Kelurahan Tanjung
Laut Indah. Kawasan Ekowisata
Mangrove merupakan integrasi dari
berbagai program seperti penanaman
dan pemeliharaan mangrove,
diversifikasi produk olahan mangrove
seperti sirup, dodol, dan amplang
serta wisata kuliner khas pesisir.
Badak LNG melaksanakan kegiatan Penandatanganan Badak LNG conduct the signing of Integrity Pact Workers
Pakta Integritas Pekerja pada 10 September 2015 di MPB on September 10, 2015 in MPB Badak LNG. The signing of
Badak LNG. Penandatanganan Pakta Integritas merupakan Integrity Pact is a Company routine agenda held annually.
agenda rutin Perusahaan yang dilaksanakan setiap tahun. The signing was done by the new workers as a commitment
Penandatanganan dilakukan oleh para pekerja baru sebagai to professionalism and responsibility in their work and
wujud komitmen terhadap profesionalisme dan tanggung jawab bringing the good name of himself and Badak LNG. Badak
dalam bekerja serta membawa nama baik diri sendiri maupun LNG Management always encourage every member of
Badak LNG. Management Badak LNG senantiasa mendorong Badak LNG to work productively with the standards of
agar setiap insan Badak LNG dapat bekerja secara produktif competence and integrity. Thus, the Company will be able
dengan memiliki standar kompetensi dan integritas yang tinggi. to score and produce quality human resources and high
Dengan demikian, Perusahaan akan mampu mencetak dan competitiveness.
menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan
berdaya saing tinggi.
Pekerja baru Badak LNG berfoto bersama setelah penandatangan Pakta Integritas.
Badak LNG new workers photographed after the signing of Integrity Pact.
Badak LNG menerima penghargaan by Badak LNG consists of Zero Accident Award and Occupational Health and Safety
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Management System Award (SMK3). The award was given at the Awarding Ceremony of
(K3) Tingkat Nasional dari Kementerian Occupational Health and Safety (K3) National Level was held in Jakarta on September
Ketenagakerjaan pada 10 September 10, 2015. The award is an appreciation of the Badak LNG achievements that has
2015. Penghargaan yang diterima oleh implemented K3 Management System (SMK3) very well so it can reach 68,077,000
Badak LNG terdiri atas Penghargaan hours without an accident since December 8, 2006 until June 30, 2015.
Zero Accident dan Penghargaan
Sistem Managemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3). Penghargaan
diberikan pada acara Penganugerahan
Norma Keselamatan dan Keselamatan
Kerja (K3) Tingkat Nasional yang digelar
di Jakarta pada tanggal 10 September
2015. Anugerah tersebut merupakan
apresiasi terhadap prestasi Badak
LNG yang telah menerapkan Sistem
Manajemen K3 (SMK3) dengan sangat
baik sehingga mampu mencapai
68.077.000 jam kerja tanpa kecelakaan
sejak 8 Desember 2006 sampai 30 Juni
2015.