Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberhasilan suatu perusahaan tentu tidak lepas dari kinerja para
karyawannya. Banyak cara dilakukan oleh perusahaan demi meningkatkan kinerja
karyawannya. Sebelum memutuskan cara apa yang akan diimplementasikan
kepada karyawannya dalam meningkatkan kinerja, tentu perusahaan melakukan
riset untuk mengetahui beberapa faktor yang dapat meningkatkan kinerja para
karyawannya.
Banyak penelitian telah dilakukan dalam upaya peningkatan kinerja
karyawan dalam perusahaan. Terdapat dua faktor signifikan yang selama ini
dinilai paling berpengaruh dalam peningkatan kinerja karyawan, yakni faktor
kompensasi dan faktor motivasi. Banyak perusahaan memberikan kompensasi
sebagai bentuk apresiasi bagi karyawannya yang telah mencapai target tertentu.
Begitu pula, banyak juga perusahaan yang memberikan motivasi secara berkala
bagi para karyawannya agar tetap semangat dalam melaksanakan segala tugas
yang diberikan. Dengan begitu, perusahaan berharap dapat menigkatkan kinerja
karyawannya guna mencapai visi dan misi yang telah ditargetkan. Akan tetapi,
masih perlu dilakukan pembuktian dari penelitian-penelitian yang telah ada untuk
menyimpulkan apakah kedua faktor tersebut benar-benar berpengaruh untuk
meningkatkan kinerja karyawan. Berikut kami analisis dari dua artikel berbeda
yang meneliti tentang pengaruh pemberian kompensasi dalam memotivasi
karyawan untuk meningkatkan kinerjanya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan?
1.2.2 Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan?
1.2.3 Bagaimana pengaruh kompensasi dalam memotivasi karyawan dalam
meningkatkan kinerjanya?

1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kompensasi
Kompensasi adalah total seluruh imbalan yang diterima para karyawan
sebagai pengganti jasa yang telah mereka berikan. Tujuan umum pemberian
kompensasi adalah untuk menarik, mempertahankan, dan memotivasi karyawan
(Mondy, 1996 : 4). Terdapat dua jenis kompensasi, yakni kompensasi finasial
yang diterima karyawan dalam bentuk upah, gaji, komisi dan bonus. Juga
kompensasi nonfinansial yang diterima karyawan dalam bentuk kepuasan dari
pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis dan fisik tempat orang
tersebut bekerja.
Wibowo (2007) mengemukakan bahwa kompensasi merupakan kontra
prestasi terhadap penggunaan tenaga atau jasa yang lebih diberikan oleh tenaga
kerja. Kompensasi merupakan jumlah paket yang ditawarkan organisasi kepada
pekerja sebagai imbalan atas penggunaan tenaga kerja. Kompensasi menurut
Sastrohadiwiryo (2003 : 195) adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan
kepada tenaga kerja, karena tenaga kerja memberikan sumbangan tenaga dan
pikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

2.2 Motivasi
Menurut Hamalik (1992:173), pengertian motivasi merupakan perubahan
energi dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan
dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi sendiri memiliki dua faktor, yakni
motivasi intrinsik yang berasal dari diri seseorang itu sendiri dan motivasi
ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar pribadi tersebut.
Weiner (1990) mengemukakan bahwa motivasi adalah kondisi internal
yang membangkitkan seseorang untuk bertindak, mendorong individu mencapai
tujuan tertentu, dan membuat individu tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
Motivasi menurut Victor H. Vroom adalah akibat dari suatu hasil yang ingin

2
diraih atau dicapai oleh seseorang dan sebuah perkiraan bahwa apa yang
dilakukannya akan mengarah pada hasil yang diinginkannya.

2.3 Kinerja Karyawan


Menurut Mangkunegara (2001 :67), kinerja adalah hasil kerja yang secara
kualitas dan kuantitas yang telah dicapai oleh seorang karyawan atau
pegawai dalam mengemban tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang telah
diberikan kepadanya. Kinerja karyawan dapat diketahui dari beberapa faktor yaitu
kuantitas, kualitas, pengetahuan, dan perencanaan pekerjaan.
Kinerja menurut Ruky yang dikutip oleh Mangkunegara (2010 : 6) adalah
Suatu bentuk usaha kegiatan atau program yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh
pimpinan organisasi atau perusahaan untuk mengarahkan dan mengendalikan
prestasi karyawan. Armstrong mengatakan bahwa manajemen kinerja adalah cara
untuk memberikan pendekatan yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan dari pada
yang diberikan oleh pendekatan terdahulu yang terisolasi dan terkadang
menggunakan skema penilaian kinerja yang tidak memadai (Cahyani, 2005).

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan
Dari analisis kedua artikel yang saya dapatkan (terlampir), dapat ditarik
kesimpulan, bahwa pemberian kompensasi terhadap karyawan tidak selalu
memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya. Berikut adalah hasil
analisis yang saya simpulkan:
1. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan
Artikel pertama yang kami analisis menyimpulkan bahwa
kompensasi memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja
karyawan pada P.T. Bangun Wenang Beverages Company Manado.
Dalam penelitian ini, tujuan perusahaan untuk meningkatkan kinerja
karyawannya dengan memberikan kompensasi pada karyawan berjalan
searah dengan respon yang diberikan oleh karyawan. Kinerja karyawan
dalam perusahaan tersebut dapat meningkat dengan diberikannya
kompensasi.
Berbeda dengan artikel kedua yang kami analisis menyimpulkan
bahwa kompensasi secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap
kinerja karyawan pada karyawan akuntan salah satu perusahaan
manufaktur di Surabaya. Maka, kompensasi yang diberikan perusahaan
terhadap karyawan tidak seluruhnya menimbulkan respon yang diinginkan
oleh perusahaan. Hanya beberapa karyawan yang kinerjanya dapat
meningkat setelah menerima kompensasi tersebut. Dari kedua hasil
penelitian yang didapatkan, dapat disimpulkam bahwa kompensasi tidak
selalu dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam sebuah perusahaan.
2. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
Artikel pertama yang kami analisis menyimpulkan bahwa motivasi
memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja karyawan pada
P.T. Bangun Wenang Beverages Company Manado. Dalam penelitian ini,
tujuan perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawannya dengan
motivasi yang tinggi pada karyawan berjalan searah dengan respon yang

4
diberikan oleh karyawan. Kinerja karyawan dalam perusahaan tersebut
dapat meningkat dengan motivasi yang tinggi. Hal ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan Munandar (2001: 104), bahwa ada hubungan positif
antara motivasi dan kinerja, artinya karyawan yang mempunyai motivasi
yang tinggi cenderung mempunyai kinerja tinggi, sebaliknya mereka yang
mempunyai kinerja rendah dimungkinkan karena motivasinya rendah.
Memiliki persamaan dengan artikel kedua yang kami analisis
menyimpulkan bahwa motivasi secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan pada karyawan akuntan salah satu perusahaan
manufaktur di Surabaya. Maka, motivasi yang diberikan perusahaan
terhadap karyawan menimbulkan respon yang diinginkan oleh perusahaan.
Tinggi rendahnya kinerja karyawan dapat dipengaruhi dari seberapa besar
motivasi yang diberikan oleh perusahaan. Dari kedua hasil penelitian yang
didapatkan, dapat disimpulkam bahwa seseorang yang memiliki motivasi
yang tinggi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan maksimal.
3. Pengaruh Kompensasi dalam Memotivasi Karyawan dalam Meningkatkan
Kinerja
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dari kedua artikel
tersebut, kami menyimpulkan bahwa kompensasi tidak selalu berpengaruh
dalam memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Akan tetapi,
setiap perusahaan dapat memberikan motivasi yang baik terhadap
karyawannya agar mereka memiliki motivasi yang tinggi dalam
meningkatkan kinerjanya.

5
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Hasil kedua penelitian yang telah kami analisis, maka dapat ditarik
kesimpulan:
1. Kompensasi tidak selalu memberikan dampak yang positif pada
karyawan, sehingga tidak selalu dapat meningkatkan kinerja karyawan
dalam sebuah perusahaan.
2. Motivasi yang tinggi dapat memberikan dampak yang positif pada
karyawan, sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam
sebuah perusahaan.
3. Kompensasi tidak selalu berpengaruh dalam memotivasi karyawan
untuk meningkatkan kinerjanya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 2 Edisi


10. Jakarta: Penerbit Erlangga.
https://www.ayoksinau.com/pengertian-kinerja/
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-motivasi.html
http://www.definisi-pengertian.com/2016/01/pengertian-motivasi-definisi-
menurut-ahli.html

Anda mungkin juga menyukai