A. Pengertian Eksistensialisme
Eksistensialisme berasal dari kata Eksistensi yang berarti exist. Kata exsit itu sendiri
berasal dari bahasa ex : keluar dan sisto : berdiri. Jadi eksistensi berarti berdiri dengan keluar
dari diri sendiri sedangkan isme dalam eksistensilisme yaitu paham. Filsafat eksistensi tidak
sama persis dengan filsafar eksistensialisme, filsafat eksistensialisme lebih sulit dibanding
eksistensi.
Dalam filsafat dibedakan antara esensia dan eksistensia. Esensia membuat benda ,
tumbuhan , binatang, dan manusia. Oleh esensia sosok dari segala yang ada mendapatkan
bentuknya. Namun, dengan esensia saja, belum tentu berada. Kita dapat membayangkan
benda, tumbuhan, hewan, dan manusia, namun belum tentu semua itu sunnguh ada, sungguh
tampil, sungguh hadir. Di sinilah peran eksistensia.
Secara umum eksistensialisme berarti manusi dalam keberadaannya itu sadar bahwa
dirinya ada dan segala sesuatunya di tentukan oleh akunya. Karena manusia selalu terlihat
disekelilinhnya, sekaligus sebagai miliknya, upaya untuk menjadi miliknya itu manusia harus
berbuat menjadikan-merencanakan yang berdasar pada pengalaman yang kongkret.
Eksistensi juga merupakan aliran yang memandang berbagai gejala yang mendasar pada
eksistensinya, artinya bagaimana manusia (bereksistensi) dalam dunia.
E. Sifat-Sifat Eksistensialisme
1. Pengalaman efektif dalam hubungan dengan dunia, bukan observasi.
2. Subyektifitas individual yang unik bukan obyek dan bukan umum.
3. Keterbukaan bagi manusia lain dan bagi dunia, internasionalitas dan praktis bukan teori
saja.