Anda di halaman 1dari 9

Filsafat Eksistensialisme

KELOMPOK 11
1.Ilham Rezeki
2.Rizky Parlaungan Siregar

3.Yuriza Syahputra

4.Rubiatul Aslamiyah

5.Putri Gunti Isnaini


Sejarah munculnya eksistensialisme

 Istilah eksistensialisme dikemukakan oleh ahli


filsafat Jerman Martin Heidegger (1889-1976)
 Eksistensialisme adalah merupakan filsafat
dan akar metodologinya berasal dari metoda
fenomologi yang dikembangkan oleh Hussel
(1859-1938)
 Munculnya eksistensialisme berawal dari ahli
filsafat Kieggard dan Nietzche
 Nitzsche (1844-1900) filsuf jerman tujuan
filsafatnya adalah untuk menjawab pertanyaan
“bagaimana caranya menjadi manusia unggul”
 Jawabannya manusia bisa menjadi unggul jika
mempunyai keberanian untuk merealisasikan
diri secara jujur dan berani
Apakah eksistensialisme itu?
1. Eksistensialisme merupakan filsafat yang secara
khusus mendeskripsikan eksistensi dan pengalaman
manusia dengan metedologi fenomenologi, atau cara
manusia berada.
2. Eksistensialisme adalah suatu reaksi terhadap
materialisme dan idealisme
3. Pendapat materialisme terhadap manusia adalah
manusia adalah benda dunia, manusia itu adalah
materi , manusia adalah sesuatu yang ada tanpa
menjadi Subjek
 Dalam pemahaman seorang eksistensialis, seorang individu
bermula pada apa yang di sebut sebagai “sikap eksistensial”,
yaitu semacam perasaan disorientasi, bingung, atau ketakutan
di hadapan sebuah dunia.
 Pada umunnya, para eksistensialis bertitik tolak dari penomena
dan menekankan intensionalitas, seperti juga husserl. Tetapi,
mereka mempertahankan aspek non-diskursif dalam intruisi
subyek dan tidak mengikuti tekanan Husserl pada sikaf
obyektif dan kontemplatif.
Beberapa sifat eksistensialis adalah:

1.Subyektivitas individualis yang unik, bukan obyek dan


bukan umum.
2.Keterbukaan terhadap manusia dan dunia lain :
internasionalitas dan praksis bukan teori saja.
3.Pengalaman afektif dalam hubungan dengan dunia, bukan
observasi.
4.Kesejarahan dan kebebasan, bukan essensi yang tetap.

5.Segi tragis dan kegagalan.


Apakah eksistensi tu?
 Eksistensi oleh kaum eksistensialis disebut
Eks bearti keluar, sintesi bearti berdiri. Jadi
ektensi bearti berdiri sebagai diri sendiri
 Menurut Heideggard “Das wesen des daseins
liegh in seiner Existenz
 Da-sein adalah tersusun dari dad an sein. “Da”
disana. Sein bearti berada. Artinya manusia
sadar dengan tempatnya.
 Menurut eksistensialisme ada 2 jenis filsafat
tradisional, filsafat spekulatif dan filsafat skeptif
 Filsafat skepekulatif menyatakan bahwa
pengalaman tidak banyak berpengaruh pada
individu
 Filsafat skeptif manyatakan bahwa semua
pengalaman itu adalah palsu tidak ada sesuatu
yang dapat kita kenal dari realita. Menurut
mereka konsep metafisika adalah sementara
Aspek Ekstensial
Secara ontologis, dasar dari keraguan berada dalam keterbatasan
manusia. Karena manusia terbatas sebagaimana adanya, keterbatasan
ini melintasi seluruh keberadaannya, dan tentu saja juga menjangkau
pengetahuan yang dimilikinya.

Dalam keterangan yang amat sederhana ini akan kami majukan sifat-sifat umum
bagi penganut-penganut yang dinamai orang eksistensialisme itu:
1. Orang menyungguhkan dirinya (existere) dalam kesungguhan yang tertentu.
2. Orang harus berhubungan dengan manusia.
3. Orang merupakan kesatuan sebelum ada perpisahan antara jiwa dan badannya.
4. Orang berhubungan dengan ada

Anda mungkin juga menyukai