Anas Ismail
Abstract: In the wholesale business is closely related to customer satisfaction. Lots of different
ways to make customers feel satisfied and it is important to keep them coming back wholesale to
grocery stores them. At this level of business turnover is very fast and requires significant attention
to keeping the existing inventory. Therefore, the determination of the right supplier is crucial
closely related to the existing value chain in the store. There are several important components of
concern in this study. These components are in the form of service, price, delivery order and
availability of goods. Based on these survey results can be known percentage of the price plays an
important role on the level of sales of grocery stores. While little change will greatly affect the price
of the sale of goods. While the lowest is the delivery order will does not mean that these components
should be excluded from the wholesale business to attract customers.
Abstrak: Pada usaha grosir erat kaitannya dengan kepuasan pelanggan. Banyak berbagai cara
untuk membuat pelanggan merasa puas dan penting sekali untuk grosir membuat mereka datang
kembali ke Toko grosir mereka. Pada usaha ini tingkat perputaran barang sangatlah cepat dan
membutuhkan perhatian penting untuk menjaga persediaan barang yang ada. Oleh karena itu
penentuan pemasok yang tepat sangatlah penting erat hubungannya dengan value chain yang ada
pada toko tersebut. Terdapat beberapa komponen yang menjadi perhatian penting dalam penelitian
ini. Komponen tersebut yaitu berupa service, harga, delivery order dan ketersediaan barang.
Berdasarkan hasil survey tersebut dapat diketahui persentase pada harga memegang peranan penting
pada tingkat penjualan Toko grosir. Sedangkan sedikit perubahan harga akan sangat mempengaruhi
terhadap penjualan barang. Sedangkan yang paling rendah adalah delivery order akan tetapi bukan
berarti komponen tersebut harus ditiadakan dari usaha grosir untuk menarik perhatian pelanggan.
Volume 17, Nomor 1, Juni 2013: 1-8 Peran Value Chain pada Pedagang Grosir ... 1
mengembangkannya menjadi bisnis grosir yang perlu dipikirkan pemasok mana yang terbaik
besar. Untuk mengelolanya perlu untuk mema- dan bisa diandalkan untuk mengisi grosir ter-
hami dan menjalankan manajemen toko dengan sebut. Tidak hanya itu, pemasok cadangan selain
baik, maka bisnis yang Anda jalankan akan ber- pemasok utama perlu dipikirkan pula. Dalam
kembang dalam usaha grosir peran harga pela- memilih pemasok cadangan perlu ditentukan
yanan dan ketersediaan stock di gudang sangat standar-standarnya yang diutamakan adalah
berpengaruh dalam usaha ini. Salah mengambil harga harus hampir sama dengan pemasok
keputusan akan berpengaruh besar terhadap utama.
kepuasan dari pelanggan. Tingkat perputaran Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
barang yang cepat dan dalam jumlah yang besar mengukur indikator yang mempengruhi tingkat
membutuhkan pengetahuan mengenai value pembelian barang ada suatu tk grosir, sehingga
chain yang baik, sehingga dapat memutus rantai dapat mengetahui apa yang menjadi tolak ukur
pasokan dan mendapatkan harga yang murah. dari konsumen untuk membeli suatu barang.
Manajemen logistik yang baik akan sangat mem-
bantu dalam hal penyediaan barang kepada kon-
PEMBAHASAN
sumen. Dalam usaha ini hubungan baik dengan
pelanggan maupun pemasok atau distributor
Pengertian
sangat diutamakan.
Menurut Anoraga (1996, pl 31) Pelanggan Pengeceran adalah semua kegiatan yang
adalah Pembeli yang merupakan pembeli akhir terlibat dalam penjualan barang atau jasa secar
atau juga bisa merupakan pembeli yang ber- langsung kepada konsumen akhir untuk pema-
tindak sebagai agen, terlepas dari pembeli akhir kaian pribadi, nonbisnis konsumen. Pengeceran
atau agen, pelanggan akan memberikan penda- meliputi semua kegiatan yang mencakup pen-
patanya untuk memperoleh barang atau jasa. jualan produk atau jasa secara langsung kepada
Pelanggan pada toko grosir ini dibagi menjadi konsumen akhir untuk penggunaan pribadi, non
2 : (1) Tk eceran , (2). Konsumen. Tk eceran me- bisnis konsumen. Banyak lembaga, produsen,
rupakan kepanjangan tangan dari grosir untuk pedagang grosir dan pengecer melakukan penge-
menjualkan barangnya kepada konsumen akhir. ceran.
Sedangkan konsumen adalah pengguna akhir Tipe pengecer toko utama terdiri dari:
dari barang yang dibeli dari Toko grosir tersebut (1) Toko khusus: menjual lini produk sempit
Pemasok adalah penyedia kebutuhan sum- dengan pilihan mendalam, seperti toko busana,
ber daya organisasi dengan jumlah, mutu, dan toko perlengkapan olah raga, toko perabot.dll
harga yang sesuai sehingga proses produksi, (2) Departemen store: menjual beberapa lini
distribusi, dan pelayanan dapat berjalan lancar. produk biasanya pakaian, perabot rumah
Pemasok memegang peranan penting dalam tangga, dan departemen rumah tangga, dengan
menjaga ketersediaan barang di gudang. Demi masing-masing lini dioperasikan sebagai depar-
terjaganya rantai pasokan barang yang akan temen terpisah yang dikelola oleh pembeli atau
dijual perlu dipikirkan berapa banyak barang pedagang khusus. (3).Pasar swalayan : operasi
yang dibutuhkan agar tidak terdapat kekurang- swalayan yang relatif besar, biaya rendah, marjin
an barang atau barang yang menumpuk. rendah, volume tinggi yang dirancang untuk
Untuk kebutuhan para pelanggannya Tk melayani seluruh kebutuhan konsumen akan
grosir secara bertahap mencoba untuk meme- produk bahan pangan dan rumah tangga. (4)
nuhi keinginan pelanggan. Semua tidak bisa Toko kelontong: toko yang relatif kecil terletak
langsung dipenuhi karena untuk mengetahui apa didekat pemukiman jam bukanya lama, tujuh
yang dibutuhkan konsumen perlu dicatat dan hari seminggu dan menjual lini terbatas produk
dianalisa. Diperlukan pemikiran mengenai siapa kelontong dengan tingkat perputaran tinggi
pemasok yang tepat untuk mengisi barang di pada harga yang sedikit lebih mahal. (5).Toko
Toko tersebut secara konsisten. diskon: menjual barang standar pada harga
Dalam dunia grosir kelontongan, banyak murah dengan margin rendah dan volume
terdapat persaingan antar pemasok. Untuk itu tinggi. (6) Pengecer off price : menjual barang-
AGEN PENGECER
Volume 17, Nomor 1, Juni 2013: 1-8 Peran Value Chain pada Pedagang Grosir ... 3
Gambar 1 menunjukkan bahwa posisi pembantu, barang dalam proses, barang jadi,
grosir berada diantara distributor dan agen. ataupun suku cadang (Herjanto, 1999, hal: 219).
Berdasarkan gambar diatas untuk penentuan Setiap perusahaan perlu mengadakan persediaan
harga yang dijual baik kepada pedagang eceran untuk menjamin kelangsungan hidup usahanya.
maupun konsumen sangat besar sekali. Untuk mengadakan persediaan, dibutuhkan
Untuk penjualan barang kepada konsumen sejumlah uang yang diinvestasikan dalam per-
dapat dijual: (1) secara utuh barang tersebut beru- sediaan tersebut. Oleh karena itu, setiap perusa-
pa sabun, pasta gigi, shampoo dll, (2) bahan men- haan haruslah dapat mempertahankan suatu
tah yang diolah lagi berupa minyak atau gula yang jumlah persediaan optimum yang dapat menja-
dibungkus sendiri oleh pekerjanya. Hal-hal yang min kebutuhan bagi kelancaran kegiatan perusa-
dipertimbangkan toko grosir untuk keputusan haan dalam jumlah dan mutu yang tepat dengan
buat atau beli adalah ditunjukkan pada tabel 1. biaya yang serendah-rendahnya. Untuk menga-
Tujuan manajemen rantai pasokan adalah tur tersedianya suatu tingkat persediaan yang
membangun sebuah rantai pemasok yang me- optimum, maka diperlukan suatu sistem penga-
musatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai wasan persediaan. Tujuan dari pengawasan
bagi pelanggan. persediaan ini adalah (Assauri, 1998): (1).
Menjaga jangan sampai kehabisan persediaan
Persediaan pada Supply Chain yang mengakibatkan terhentinya ke-giatan
produksi.(2). Menjaga agar pembentukan
Persediaan adalah bahan atau barang yang
persediaan tidak terlalu besar atau berlebih, se-
disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi
hingga biaya yang timbul oleh persediaan tidak
tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi
terlalu besar. (3). Menjaga agar pembelian seca-
atau perakitan, untuk dijual kembali, dan untuk
ra kecil-kecilan dapat dihindari karena mengaki-
suku cadang dari suatu peralatan atau mesin.
batkan meningkatnya biaya pemesanan.
Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan
Tabel 1
Alasan untuk Membuat atau Membeli Barang
Peluang untuk manajemen yang efektif da- Sebuah komitmen kesanggupan pembelian jang-
lam rantai pasokan meliputi 10 hal berikut ka panjang bagi suatu pemasok untuk barang
(Heizer and Render, 2005:16-19) : (1). Data “Pull” yang akan dikirim berdasarkan dokumen pele-
yang Akurat : Data pull yaitu data penjualan pasan jangka pendek. (9). Standarisasi
yang menganjurkan transaksi untuk “menarik” Mengurangi banyaknya variasi dalam kom-
produk melalui rantai pasokan. (2). Pengurang- ponen dan material untuk membantu mengura-
an Ukuran Lot : Kurangi ukuran lot dengan ngi biaya. (10). Pemesanan Elektronik dan Pe-
manajemen yang agresif. Hal ini meliputi (1) mindahan Dana: Pemesanan elektronik dan
membuat pengiriman yang ekonomis, yang pemindahan dana mengurangi transaksi dengan
kurang dari lot muatan truk; (2) menyediakan menggunkan kertas. Departemen pembelian da-
potongan harga berdasarkan pada volume tahu- pat mengurangi banyaknya pekerjaan ini dengan
nan total, bukannya pada ukuran pengiriman menggunakan pemesanan secara elektronik
individu; dan (3) mengurangi ongkos pemesanan untuk membayar unit yang diterima. Pemesana
melalui teknik tertentu seperti pesanan tetap dan elektronik tidak hanya dapat mengurangi peker-
berbagai bentuk pembelian elektronik.(3). jaan administrasi, tetapi juga mempercepat siklus
Kontrol Satu Tahap Pengisian Kembali: Menun- pembelian tradisonal yang panjang.
juk satu anggota dalam rantai pasokan sebagai
penanggung jawab untuk mengawasi dan meng- Strategy rantai pasokan
atur persediaan dalam rantai pasokan sebagai
Perusahaan harus memutuskan suatu stra-
penanggung jawab untuk mengawasi dan meng-
tegy rantai pasokan dalam rangka memperoleh
atur persediaan dalam rantai pasokan berdasar-
barang dan jasa dari luar; (1). Strategi pertama
kan “pull’ dari pelanggan. (4) .Persediaan yang
adalah bernegosiasi dengan banyak pemasok
Dikelola Vendor : Penggunaan pemasok lokal
dan mengadu satu pemasok dengan pemasok
untuk menjaga persediaan bagi produsen untuk
lain. (2) strategy kedua adalah mengembangkan
menjaga persediaan bagi produsen atau peda-
hubungan kemitraan jangka panjang dengan
gang eceran. (5). Penangguhan : Menunda modi-
sedikit pemasok untuk memuaskan pelanggan,
fikasi atau penyesuaian apa pun pada produk
(3) strategy ketiga adalah integrasi vertikal di-
selama mungkin dalam proses produksi. (6).
mana perusahaan dapat memutuskan untuk
Perakitan Saluran Menangguhkan perakitan
menggunakan integrasi balik secara vertikal de-
akhir sebuah produk sehingga saluran distribusi
ngan benar-benar membeli pemasok tersebut.
dapat merakitnya. Dengan strategi ini, persedia-
(4). Strategy keempat adalah kombinasi sedikit
an barang jadi dikurangi karena dibuat untuk
pemasok dengan integrasi vertikal yang dikenal
peramalan yang lebih singkat dan akurat. (7).
dengan keiretsu, (5) strategi kelima adalah me-
Drop Shipping dan Pengemasan Khusus : Pengi-
ngembangkan perusahaan maya yang meng-
riman langsung dari pemasok ke konsumen, dan
gunakan para pemasok sesuai dengan kebutuh-
bukan dari penjual, yang menghemat waktu dan
an.
biaya pengiriman ulang. (8). Blanked Order :
Volume 17, Nomor 1, Juni 2013: 1-8 Peran Value Chain pada Pedagang Grosir ... 5
Tabel 2. Keputusan Rantai Pasokan Mempengruhi Strategi Pemasaran
mengembangkan sistem
meminimalkan meminimalkan
yagn cepat tanggap
Karakteristik persediaan diseluruh persediaan dalam rantai
dengan persediaan
persediaan rantai untuk menekan untuk menghindari
cadangan untuk
biaya keusangan produk
memastikan pasokan
menanamkan investasi
menanamkan investasi
mempersingkat waktu secara agresif untuk
karakteristik secara agresif untuk
tunggu sepanjang tidak mengurangi waktu
waktu tunggu mengurangi waktu
meningkatkan biaya tunggudi
tunggu di produksi
pengembangan
Volume 17, Nomor 1, Juni 2013: 1-8 Peran Value Chain pada Pedagang Grosir ... 7
DAFTAR PUSTAKA Heizer, jaydan render, barry, 2009, Manajemen
Operasi buku1. Jakarta, salemba empat.
Caescu tefa Claud, 2011, A Strategic Marketing kotler, Philips dan amstrong, Gary, 2008. Prin-
Management Approach Of Te Relation- sip-prinsip Pemasaran. Jakarta: erlangga.
ship Between Companies On B2B Field
kotler, Philips dan keller, kevin lane,2009.
In Roman And Their Supplies. journal
Manajemen Pemasaran. Jakarta: erlangga.
marketing management, vol 24, PP 387-
400. Susilo tri, 2008. Analisa Bullwhiip Effect pada
Suplly Chain, Journal penelitian ilmu
Heizer, jaydan render, barry, 2008, Manajemen
teknik, vlo 8, PP 64-73.
Operasi buku 2. Jakarta, salemba empat.