Anda di halaman 1dari 16

Mengelola Perdagangan

Eceran, Grosir, dan


Logistik
Disusun oleh:
1. Auliya Elmila Rif’ah 60222029
2. Kharysma Ayu N. 60222086
3. Liya Amaliya 60222095
4. Iffah Nailus S. 60222207
01

Perdagangan Eceran
Perdagangan Eceran
Perdagangan eceran adalah kegiatan usaha yang berhubungan dengan
penjualan barang kepada konsumen terakhir atau pelanggan akhir. Ini
adalah hubungan antara pedagang grosir atau produsen dan pelanggan
produk. Biasanya pengecer menjual barang dalam jumlah kecil kepada
konsumen untuk keperluan pribadi, bukan untuk dijual kembali atau
keperluan bisnis.
Pengecer mendapatkan barang dari produsen atau pedagang besar.
Kemudian pengecer menjualnya pada konsumen. Barang atau jasa dibeli
konsumen untuk dikonsumsi dan bukan untuk dijual kembali.
Tujuan
Perdagangan Eceran
1. Menciptakan tersedianya pilihan akan kombinasi sesuai
dengan yang diinginkan oleh konsumen.
2. Memberikan penawaran produk dan jasa pelayanan dalam
unit yang cukup kecil sehingga memungkinkan para
konsumen memenuhi kebutuhannya.
3. Menyediakan pertukaran nilai tambah dari produk (ready
exchange of value).
4. Mengadakan transaksi dengan para konsumen-nya.
Fungsi Perdagangan Eceran
1. Menyediakan berbagai jenis produk dan jasa. Konsumen selalu mempunyai pilihan
sendiri terhadap berbagai jenis produk dan jasa. Untuk itu, dalam fungsinya sebagai
peritel, mereka berusaha menyediakan beraneka ragam produk dan jasa yang
dibutuhkan konsumen.
2. Memecah (breaking bulk) di sini berarti memecah beberapa ukuran produk menjadi
lebih kecil, yang akhirnya menguntungkan produsen dan konsumen.
3. Penyimpan persediaan. Fungsi utama ritel adalah mempertahankan persediaan yang
sudah ada, sehingga produk akan selalu tersedia saat konsumen menginginkannya.
4. Penyedia jasa. Dengan adanya ritel, maka konsumen akan mendapat kemudahan dalam
mengkonsumsi produk-produk yang dihasilkan produsen.
5. Meningkatkan nilai produk dan jasa. Dengan adanya beberapa jenis barang atau jasa,
maka untuk suatu aktivitas pelanggan dapat ditingkatkan manfaat yang diperoleh oleh
pelanggan dari nilai yang diperoleh dari produk/jasa tersebut.
Contoh Perdagangan Eceran
Pedagang retail kecil Pedagang retail besar
Retail kecil tempat tetap seperti Pedagang yang memiliki modal relatif besar
• Kios (kios bensin, kios rokok, dll) sehingga mampu memiliki tempat usaha
• Warung tetap dan besar. Berlokasi di tempat-tempat
• Depot (depot air minum, depot susu murni, strategis dan persediaan barang yang dijual
dan lainnya) berjumlah relatif besar. Contohnya seperti
• Toko kecil (toko kue, toko onderdil, toko Department Store, Supermarket, Factory
besi, dan lainnya) Outlet, dan sebagainya.
• Pasar (pedagang sayur, ikan, dll)
Pedagang retail kecil tanpa tempat tetap
• Pedagang keliling, pedagang asongan,
pedagang yang menggunakan alat pikul,
• Pedagang kaki lima.
Retail juga berwujud pasar berwaktu (pasar
malam, pasar kaget, pasar murah).
02

Label Pribadi
Label Pribadi/Private Label
Private label adalah rujukan kepada suatu produk yang telah
dimiliki sebuah perusahaan, tetapi bukan hasil dari buatannya
sendiri. Produk tersebut didapatkan dari produsen lain yang
sudah saling menyetujui dan dibawah tanda tangan kontrak
sesuai hukum.
Private Label bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan
bisnis, mulai dari ritel, makanan, obat, hingga produk kosmetik.
Dalam penyebutannya, perusahaan memiliki merek toko dan
berperan sebagai peritel.
Manfaat Label Pribadi

• Manajemen produksi: memastikan bahan yang digunakan untuk memproduksi


item label pribadi sesuai dengan yang dicari pelanggan, sehingga dapat membantu
meningkatkan penjualan.
• Pemeliharaan reputasi: menawarkan produk label pribadi berkualitas tinggi
dalam versi premium dan diskon untuk meningkatkan jenis pelanggan.
• Pengurangan persaingan: meningkatkan persepsi pelanggan terhadap variasi
sekaligus mengurangi persaingan.
• Pengawasan branding: memungkinkan toko mendesain logo, label, dan kemasan
suatu produk untuk meningkatkan persepsi nilai dan menyarankan gaya hidup atau
etika tertentu agar sesuai dengan target pelanggan.
• Pengendalian keuntungan: toko sering kali membayar lebih sedikit untuk produk
label pribadi dibandingkan produk bermerek, sehingga dapat membantu
meningkatkan margin keuntungan.
03

Perdagangan Grosir
Perdagangan Grosir
Dalam industri pasokan barang produksi, ada sebutan grosir yang turut
menjadi komponen dalam proses distribusi produk. Supaya suatu produk
dapat sampai di tangan konsumen, maka harus ada campur tangan dari
kegiatan grosir sebab tidak mungkin juga produsen secara langsung menuju
ke konsumen. Keberadaan grosir ini sangat menguntungkan terutama di
daerah-daerah yang jauh dari pusat produksinya langsung. Meskipun
terkadang harga yang ditawarkan memiliki selisih sedikit dengan harga dari
pusat atau bahkan harga dari pusat menjadi lebih murah tetapi hal tersebut
tidak menjadi masalah bagi konsumen.
Macam-macam Grosir
Berdasarkan cara Berdasarkan luas Berdasarkan lapangan
kerjanya daerah usahanya kegiatannya
1. Grosir pedagang 1. Grosir wilayah 1. Grosir penuh
2. Grosir pialang dan atau provinsi 2. Grosir pengumpul
agen 2. Grosir lokal 3. Grosir terbatas
3. Grosir cabang dan 3. Grosir nasional
kantor penjualan
produsen
04

Logistik Pasar
Logistik pasar
Logistik pasar mencakup perencanaan, implementasi, dan
pengendalian arus fisik bahan serta barang akhir dari titik asal
ke titik penggunaan untuk memenuhi tuntutan pelanggan atas
dan dengan melakukan semua tugas itu diperoleh imbalan
berupa laba.
Tujuan Logistik Pasar

1. Pengurangan biaya operasi logistik: Sebagai contoh, perusahaan mungkin bertujuan


untuk mengurangi biaya operasi logistiknya sebesar 20% selama dua tahun ke depan.
2. Meningkatkan efisiensi: berfokus pada peningkatan efisiensi dalam proses pengadaan
barang, produksi, dan distribusi.
3. Meningkatkan kualitas produk: mencakup perencanaan inspeksi dan kontrol kualitas
barang selama proses pengiriman.
4. Memantau dan menyesuaikan pendekatan: Perusahaan harus siap untuk berinvestasi
dalam operasi logistik mereka.
5. Memenuhi kebutuhan pelanggan: Tujuan logistik pasar harus diselaraskan dengan
keseluruhan tujuan dan strategi organisasi.
6. Memastikan keamanan: memastikan bahwa barang yang akan dikirim bisa aman hingga
sampai ke tangan penerima.
7. Merencanakan pemenuhan kebutuhan: memastikan kualitas barang yang akan dikirim.
8. Manajemen anggaran: dari adanya aktivitas logistik adalah untuk mempermudah dalam
proses manajemen anggaran.
Langkah-Langkah merancang logistic pasar
1. Selaraskan dengan tujuan dan strategi organisasi: Pastikan bahwa tujuan sistem logistik
pasar diselaraskan dengan tujuan dan strategi keseluruhan perusahaan.
2. Fokus pada kebutuhan pelanggan: Merancang sistem logistik pasar yang berfokus pada
kebutuhan pelanggan dan mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar akan
memastikan efisiensi dan efektivitas sistem.
3. Pantau dan analisis kinerja sistem: Perusahaan harus mampu memantau dan menganalisis
kinerja sistem logistik pasar mereka, serta melakukan perubahan yang diperlukan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
4. Pengembangan kemitraan yang kuat: Elemen kunci lain dari sistem logistik pasar yang
sukses adalah pengembangan kemitraan yang kuat dengan pemasok, penyedia
transportasi, dan pemangku kepentingan lainnya dalam rantai pasokan.
5. Perhatikan risiko dan tantangan: Perusahaan juga harus proaktif dalam mengidentifikasi
dan mengatasi potensi risiko dan tantangan dalam operasi logistik mereka, seperti
gangguan rantai pasokan atau meningkatnya persaingan.

Anda mungkin juga menyukai