Anda di halaman 1dari 4

Nama : Silvia Putri Apriyanti

Npm : 10090321070

Tugas 5 Manajemen Pemasaran Lanjutan (G)

Mengelola Ritel, Grosir, dan Logistik

Ritel ini yaitu semua kegiatan yang menjual barang atau jasa kepada konsumen akhir baik pada
produsen, grosir, ataupun pengecer. Barang atau jasa pada ritel ini bisa dijual secara langsung,
melalui surat, telepon, mesin penjual otomatis, atau di internet dan bisa juga di toko, di jalan,
atau di rumah konsumen.

Struktur pengecer toko yang berbeda ini akan memiliki dinamika persaingan dan harga yang
berbeda juga. Empat tingkat layanan pengecer memposisikan diri diantaranya yaitu:

1. Self service atau swalayan yaitu dasar dari semua operasi diskon. Pada beberapa
pelanggan akan melakukan sendiri menemukan, membandingkan, dan memilih barang
atau jasa untuk menghemat uang.
2. Self service atau swapilih ini yaitu para pelanggan akan mencari barang nya sendiri
walaupun mereka dapat meminta bantuan.
3. Limited service atau layanan terbatas yaitu pengecer akan menawarkan beberapa layanan
seperti kredit dan hak pengembalian barang dagangan.
4. Full service atau layanan penuh yaitu semua tenaga kerja yang ada dalam pengecer
tersebut akan siap membantu dan melayani dalam setiap tahap proses menemukan,
membandingkan dan memilih.

Jenis utama pengecer toko :

1. Specialty store (Toko khusus) : Menjual lini produk sempit dengan pilihan mendalam.
Contohnya yaitu The Body Shop dan GAP.
2. Department store (Toko serba ada) : Menjual beberapa lini produk. Contohnya yaitu
Sogo dan Matahari.
3. Convenience store (Toko kenyamanan) : Toko ini relatif kecil dan berada dekat daerah
pemukiman atau area perumahan. Contohnya yaitu Indomaret dan Alfamart.
4. Supermarket (Pasar swalayan) : Pada toko ini merupakan usaha yang besar, swalayan ini
untuk melayani semua kebutuhan untuk makanan dan produk rumah tangga. Contohnya
yaitu Yogya.
5. Super store (Toko besar) : Toko ini untuk memenuhi seluruh kebutuhan konsumen untuk
jenis produk makanan dan non-makanan yang dibeli rutin. Contohnya yaitu Hypermart.
6. Drug store (Toko obat) : Toko ini yang menjual obat-obatan untuk dijual secara eceran.
Contohnya yaitu Farmasi.
7. Catalog Showroom (Ruang Pameran Katalog) : Pada toko ini menjual barang
berdasarkan katalog dan pick up. Contohnya yaitu Kartu Citibank.

Jenis utama dari nonstore retailing ini yaitu yang pertama penjualan langsung yang artinya
penjualan satu ke satu, penjualan satu ke banyak pihak, dan pemasaran jaringan bertingkat. Yang
kedua yaitu pemasaran langsung yang meliputi e-niaga dan ritel Internet, penjual otomatis. Dan
yang terakhir yaitu layanan pembelian yang artinya melayani karyawan organisasi besar.

Perusahaan Ritel dan Waralaba

- Toko rantai korporat merupakan dua atau lebih gerai yang dimiliki dan dikendalikan,
menggunakan pembelian dan perdagangan terpusat, dan menjual lini barang dagangan
yang serupa. Contohnhya yaitu Celah dan Gudang Tembikar.
- Rantai sukarela merupakan kelompok pengecer independen yang disponsori grosir yang
terlibat dalam pembelian massal dan perdagangan umum. Contohnya Aliansi Pedagang
Grosir Mandiri (IGA) dan kimia farma membuat exhibition perlengkapan kesehatan.
- Koperasi pengecer merupakan pengecer independen menggunakan organisasi pembelian
sentral dan upaya promosi bersama. Contohnya yaitu Toko Grosir Terkait, dan ACE
Hardware.
- Koperasi konsumen merupakan sebuah perusahaan ritel yang dimiliki oleh pelanggannya.
Anggota menyumbangkan uang untuk membuka toko mereka sendiri, memilih
kebijakannya, memilih grup untuk mengelolanya, dan menerima dividen.
- Organisasi Waralaba merupakan sosiasi kontraktual antara pemilik waralaba dan
penerima waralaba, populer di sejumlah area produk dan layanan. Contohnya yaitu
McDonald's, Subway, Pizza Hut, Jiffy Lube, 7-Eleven.
- Konglomerat barang dagangan merupaka sebuah perusahaan yang menggabungkan
beberapa lini ritel yang terdiversifikasi dan membentuk kepemilikan pusat, dengan
beberapa integrasi distribusi dan manajemen. Contohnya Allied Domeq menjalankan
Baskin Rabbins dan Dunkin Donuts.

Dalam sistem waralaba ini pewaralaba individu yaitu kelompok perusahaan yang terjalin erat
yang operasi sistematisnya direncanakan, diarahkan, dan dikendalikan oleh inovator operasi,
maka dapat disebut pemilik waralaba. Waralaba dibedakan oleh tiga karakteristik yaitu :

1. Franchisor memiliki merek dagang atau jasa dan melisensikannya kepada franchisee
dengan imbalan pembayaran royalti.
2. Franchisee membayar hak untuk menjadi bagian dari sistem. Biaya awal termasuk sewa
dan sewa peralatan dan perlengkapan, dan biasanya biaya lisensi reguler. Waralaba
McDonald's dapat menginvestasikan sebanyak $1,6 juta dalam total biaya dan biaya
awal. Waralaba kemudian membayar persentase penjualan tertentu kepada McDonald's
ditambah sewa bulanan.
3. Franchisor menyediakan franchisee dengan sistem untuk melakukan bisnis. McDonald's
mewajibkan pewaralaba untuk menghadiri "Universitas Hamburger" di Oak Brook,
Illinois, selama dua minggu untuk mempelajari cara mengelola bisnis. Franchisee harus
mengikuti prosedur tertentu dalam membeli bahan.

Lingkungan ritel telah banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir ini karena bentuk-bentuk
ritel baru telah muncul, persaingan antartipe dan berbasis toko berbanding dengan berbasis
nontoko telah meningkat, munculnya pengecer raksasa telah diimbangi dengan penurunan
pengecer pasar menengah, investasi dalam teknologi dan ekspansi global telah berkembang, juga
pemasaran pembelanja di dalam toko telah menjadi prioritas. Keputusan pemasaran ini sama
seperti semua pemasar, bahwa pengecer harus menyiapkan rencana pemasaran yang mencakup
keputusan tentang pasar sasaran, saluran, bermacam-macam dan pengadaan produk, harga,
layanan, suasana toko, aktivitas dan pengalaman toko, komunikasi, dan lokasi. Merek label
pribadi disebut juga merek pengecer, toko, rumah, atau distributor yaitu merek yang
dikembangkan oleh pengecer dan grosir tersebut. Bagi banyak produsen, pengecer merupakan
kolaborator sekaligus pesaing. Merek toko sekarang menjadi bagian terpenting untuk menarik
produsen, dan merek ini menyumbang satu dari setiap empat item yang dijual di supermarket.

Grosir yaitu kegiatan dalam jumlah yang banyak, dan grosir ini biasanya menjual barang dan
jasa kepada mereka yang membeli untuk dijual kembali atau penggunaan bisnis.

Jenis pedagang besar ini yaitu

1. Pedagang grosir yaitu mengambil hak atas barang dagangan pekerja dan sitributor
layanan penuh dan layanan terbatas.
2. Grosir layanan penuh yaitu mempertahankan tenaga penjualan, menawarkan kredit,
melakukan pengiriman, dan memberikan bantuan manajemen.
3. Grosir dengan layanan terbatas yaitu garis terbatas barang yang bergerak cepat, seperti
pedagang grosir truk, pengirim drop, pemborong rak, dan pesanan melalui pos.
4. Broker dan agen yaitu memfasilitasi jual beli dan mendapatkan persenan dari harga jual.
5. Pedagang grosir khusus yaitu seperti perakit pertanian, pabrik minyak bumi, dan
perusahaan aksi.

Fungsi grosir ini diantaranya yaitu :

- Selling and Promoting (Penjualan dan Promosi). Dalam hal ini membantu produsen
menjangkau banyak pelanggan bisnis kecil dengan biaya yang relatif rendah. Pedagang
grosir biasanya memiliki hubungan baik dengan pembeli sehingga para pembeli ini juga
akan mempercayai pedagang besar daripada produsen yang jauh.
- Buying and Assortment Building (Pembelian dan Penyediaan Beragam Produk). Pada
pedagang grosir biasanya lebih mampu untuk memilih dan menentukan item produk apa
yang sekiranya dibutuhkan oleh konsumen selaku pembeli mereka.
- Bulk Breaking. Pedagang grosir akan membeli produk dari produsen pusat dalam jumlah
besar. Kemudian memilah atau “memecahkannya” dalam unit yang lebih kecil. Hal
tersebut dilakukan untuk memberikan penghematan bagi pembelinya.
- Warehousing (Pergudangan). Pedagang grosir akan menyimpan persediaan di sebuah
gudang, sehingga dapat mengurangi biaya persediaan dan risiko baik bagi pemasok atau
pelanggan.
- Transportation (Pengangkutan). Pedagang grosir dapat menyalurkan barang secara lebih
cepat daripada pihak produsen pusat, karena umumnya pada pedagang grosir ini
cenderung memiliki kedekatan dengan pelanggan.

Logistik pasar

Manajemen Rantai Pasokan (SCM) yaitu serangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan,
pengelolaan, dan aktivasi produk. SCM ini juga perspektif luas yang melihat bagaimana
pemasok perusahaan memperoleh input mereka. Logistik pasar ini meliputi perencanaan
infrastruktur untuk memenuhi permintaan, kemudian menerapkan dan mengendalikan arus fisik
bahan dan barang akhir dari titik asal ke titik penggunaan, untuk memenuhi persyaratan
pelanggan dengan untung.

Tujuan pasar logistic ini yaitu penyediaan suatu barang yang tepat pada waktu dan tempat yang
tepat. Setiap sistem logistik pasar yang mungkin akan mengarah pada biaya berikut:

M = t + fw + vw + s

M = Total biaya pasar-logistik dari sistem yang diusulkan

T = Total Pengangkutan (MUatan) Biaya sistem yang diusulkan

FW = Total biaya gudang tetap dari sistem yang diusulkan

VW = Total biaya gudang variabel (termasuk inventaris) dari sistem yang diusulkan

S = Total biaya penjualan yang hilang karena keterlambatan pengiriman rata -rata di bawah
sistem yang diusulkan

Untuk memeriksa total biaya (m) yang terkait dengan berbagai sistem yang diusulkan dan
memilih sistem yang meminimalkannya. Jika sulit untuk diukur, perusahaan harus bertujuan
untuk meminimalkan dengan cara T + FW + VW untuk tingkat target layanan pelanggan.

Perusahaan harus membuat empat keputusan utama tentang logistik pasarnya yaitu yang pertama
bagaimana kita harus menangani pesanan (pemrosesan pesanan)?, kedua yaitu dimana kita harus
menemukan stok (pergudangan) kita?, ketiga yaitu berapa banyak stok yang harus kita miliki
(inventaris)?, dan yang terakhir bagaimana kita harus mengirimkan barang (transportasi)?

Anda mungkin juga menyukai