ECERAN
Eceran (retailing) meliputi semua kegiatan yang tercakup dalam penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan non-bisnis. Pengecer (retailer) atau toko eceran (retail store) adalah setiap usaha bisnis yang volume penjualannya terutama berasal dari eceran.
Jenis-jenis Pengecer
Ada pengecer toko, pengecer non-toko, dan organisasi eceran. Jenis-jenis toko eceran melewati tahap-tahap pertumbuhan dan penurunan yang digambarkan sebagai siklus hidup eceran. Suatu jenis toko eceran muncul, menikmati masa-masa pertumbuhan yang makin cepat, mencapai kematangan, dan kemudian penurunan. Bentuk-bentuk eceran yang lebih tua memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mencapai kematangan; bentuk-bentuk eceran yang lebih baru mencapai kematangan jauh lebih cepat.
Tingkat Layanan
Pengecer dapat memposisikan diri dalam menawarkan salah satu dari empat tingkat layanan: 1. Swalayan (self-service) Swalayan adalah landasan semua usaha diskon. 2. Swapilih (self-selection) Pelanggan mencari barangnya sendiri, walaupun mereka dapat meminta bantuan. 3. Layanan terbatas (limited-service) Pengecer ini menjual lebih banyak barang belanja, dan pelanggan memerlukan lebih banyak informasi dan bantuan. 4. Layanan lengkap (full-service) Wiraniaga siap membantu dalam setiap tahap proses menemukan-membandingkan-memilih tersebut. Empat strategi pemosisian besar yang tersedia bagi pengecer: 1. Bloomingdales Toko-toko yang menampilkan produk yang sangat beragam dan bernilai tambah tinggi. 2. Tiffany Toko-toko yang menampilkan keragaman produk yang sempit dan bernilai tambah tinggi. 3. Sunglass Hut Toko-toko yang menampilkan lini yang sempit dan bernilai tambah rendah. 4. Wal-Mart Toko-toko yang menampilkan lini yang luas dan bernilai tambah rendah.
merk nasional telah menempatkan barang-barang bermerk mereka di mana-mana. Akibatnya ialah bahwa berbagai jenis toko eceran telah tumbuh makin mirip satu sama lain.
Pengadaan
Setelah memutuskan strategi keragaman produk tadi, pengecer tersebut harus memutuskan sumber, kebijakan, dan praktik perolehan. Di perusahaan jaringan pasar swalayan, spesialis pembelian bertanggung jawab untuk mengembangkan keragaman merk dan mendengarkan presentasi oleh wiraniaga. Toko-toko menggunakan profitabilitas produk langsung (DPPdirect product profitability) untuk mengukur biaya penanganan produk (biaya penerimaan, pemindahan ke gudang, administrasi, pemilihan, pemeriksaan, pemuatan, dan tempat) sejak produk tersebut tiba di gudangnya hingga pelanggan membeli di toko ecerannya.
Pengecer juga perlu mempertimbangankan pembedaan yang didasarkan pada layanan pelanggan yang selalu andal. Apa pun yang dilakukan pengecer untuk meningkatkan layanan pelanggan, yang harus mereka selalu ingat adalah wanita. Hampir 85% persen dari segala sesuatu yang dijual di negara ini dibeli atau dipengaruhi pembeliannya oleh wanita, dan wanita muak dengan kemerosotan dalam layanan pelanggan.
Keputusan Harga
Harga adalah faktor pemosisian utama dan harus diputuskan dalam kaitannya dengan pasar sasaran, bauran keragaman produk dan layanan, dan pesaingnya. Pengecer juga harus memerhatikan taktik penetapan harga. Contohnya, pengecer sepatu berharap menjual 50 persen sepatunya dengan marjin biasa, 25 persen dengan marjin 40 persen, dan sisanya 25 persen sesuai dengan biayanya.
Keputusan Komunikasi
Masing-masing pengecer harus menggunakan alat promosi yang dapat mendukung dan memperkuat pemosisian citranya.
Keputusan Tempat
Pengecer sudah terbiasa mengatakan bahwa ketiga kunci keberhasilan adalah lokasi, lokasi dan lokasi. Pengecer dapat menempatkan tokonya di distrik bisnis pusat, pusat perbelanjaan regional, pusat perbelanjaan lingkungan, pertokoan, atau di toko yang lebih besar: Distrik bisnis umum (general business district) Pusat perbelanjaan regional (regional shopping center) Pusat perbelanjaan lingkungan (community shopping center) Pertokoan strip mall (yang disebut juga shopping strip) Lokasi di dalam toko yang lebih besar
Persaingan Antara Eceran yang Berbasis Toko dan yang Berbasis Non-toko. Sekarang konsumen menerima tawaran penjualan melalui surat langsung dan katalog, serta melalui televisi, komputer, dan telepon. Pengecer-pengecer berbasis non-toko ini merebut bisnis dari pengecer berbasis toko. Pertumbuhan Pengecer-pengecer Raksasa. Melalui sistem informasi, sistem logistik, dan daya belinya yang lebih unggul, pengecer-pengecer raksasa mampu memberikan layanan yang baik dan volume produk yang sangat besar dengan harga yang menarik kepada konsumen yang sangat banyak. Kemerosotan Pengecer Pasar Menengah. Semakin lama, pasar, eceran dapat dicirikan sebagai gelas penghitung jam (hourglass) atau sebagai berbentuk tulang-anjing. Pertumbuhan tampaknya menjadi terpusat pada puncak (dengan tawaran-tawaran mewah) atau pada bagian dasar (dengan penetapan harga diskon). Kehadiran Global Pengecer pengecer Utama.
LABEL PRIVAT
Target adalah bermerk privat, termasuk barang-barang rumah tangga yang sangat popular yang dirancang oleh Michael Graves dan Todd Oldham. Sesungguhnya, merk privat itu cepat menanjak naik dengan cara yang membuat produsen merkmerk ternama menjadi takut.
PERDAGANGAN BESAR
Pada umumnya, pedagang besar digunakan jika mereka lebih efisien dalam melakukan satu atau beberapa fungsi berikut: Penjualan dan promosi Pembelian dan penyedian produk yang beragam Memecah-mecah jumlah yang sangat besar Pergudangan Pengangkutan Pembiayaan Penanggung risiko Informasi pasar. Jasa manajemen dan konsultasi
Pasar Sasaran
Pedagang besar perlu mendefinisikan pasar sasarannya. Mereka dapat memilih kelompok pelanggan sasaran berdasarkan ukuran (hanya pengecer besar), jenis pelanggan (hanya toko makanan nyaman), kebutuhan layanan (pelanggan yang membutuhkan kredit), atau kriteria lainnya.
Keputusan Promosi
Pedagang besar terutama mengandalkan tenaga penjualannya untuk mencapai tujuantujuan promosinya. Pedagang besar akan memperoleh manfaat dari penggunaan beberapa teknik pembentukan citra yang digunakan pengecer.
Keputusan Tempat
Pada masa lalu, pedagang besar biasanya terletak di daerah-daerah yang biaya sewanya rendah pajaknya murah dan hanya mengerluarkan sedikit uang untuk lingkungan fisik dan kantornya.
4. Mereka mengidenifikasi dan menawarkan layanan yang bernilai tambah untuk membantu pemasoknya.
LOGISTIK PASAR
Distribusi fisik dimulai di pabrik. Manajer memilih beberapa gudang (titik persediaan) dan perusahaan angkutan yang akan mengirimkan barang tersebut ke tujuan akhir pada waktu yang diinginkan atau dengan biaya total terendah. Distribusi fisik telah dikembangkan menjadi konsep manajemen rantai penawaran (SCM-supply chain management) yang lebih luas. Perencanaan logistik pasar mempunyai empat langkah, yaitu: 1. Memutuskan masalah nilai perusahaan tersebut kepada pelanggan-pelanggannya. 2. Memutuskan rancangan saluran terbaik dan strategi jaringan untuk menjangkau pelanggan. 3. Mengembangkan keunggulan operasi dalam memperkirakan penjualan, manajemen pergudangan, manajemen transportasi dan manajemen bahan 4. Mengimplementasikan jalan keluar dengan sistem informasi, peralatan, kebijakan dan prosedur terbaik.
VW S
: total biaya tidak tetap penggudangan (termasuk persediaan) untuk sistem yang diusulkan : total biaya kehilangan penjualan karena penundaan pengiriman rata-rata karena sistem yang diusulkan
Penggudangan
Setiap perusahaan harus menyimpan barang jadi hingga produk tersebut terjual, karena siklus produksi dan konsumsi jarang bersesuaian. Fungsi penyimpanan membantu mengatasi perbedaan antara produksi dan jumlah yang dinginkan pasar. Sebagian persediaan disimpan di atau deket pabriknya, dan sisanya ditempatkan dalam gudang di tempat-tempat lain.
Persediaan
Tingkat persediaan melambangkan biaya besar. Wiraniaga tentu akan menginginkan perusahaannya menyimpan cukup banyak persediaan untuk memenuhi semua pesanan pelanggan dengan segera. Perusahaan-perusahaan mengurangi biaya persediaannya dengan memperlakukan barang-barang persediaan secara berbeda. Perusahaan tersebut memposisikan barang-barang persediaan menurut risiko dan peluang.