Anda di halaman 1dari 25

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional. Penelitian

korelasional merupakan penelitian yang mengkaji hubungan antar variabel.

Penelitian korelasional bertujuan untuk melihat hubungan antara gejala satu

dengan gejala lain, atau variabel satu dengan variabel lainnya

(Notoatmodjo,2012).

Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu, suatu

rancangan penelitian observasional yang dilakukan untuk mengetahui

hubungan variabel independen dengan variabel dependen di mana

pengukurannya dilakukan pada satu saat (serentak) (Budiman (2011).

Pada penelitian ini mengkaji Hubungan Pengetahuan dengan Sikap

Remaja Putri Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di MAN 2 Kota

Sukabumi Wilayah Kerja Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Kota Sukabumi Wilayah

Kerja Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari-Juli Tahun

2019.
42

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yag digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan dari suatu penelitian tentang suatu konsep

penelitian tertentu (Notoatmodjo,2012). Variabel dalam penelitian ini

meliputi variabel bebas dan variabel tak bebas.

1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

dependen atau merupakan variabel sebab (Notoatmodjo,2010).Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan remaja putri tentang

deteksi dini kanker payudara (SADARI).

2. Variabel Tak Bebas (Dependen)

Variabel tak bebas adalah variabel akibat, terikat dan tergantung

atau dipegaruhi oleh independent variabel (Notoatmodjo,2010). Variabel

tak bebas dalam penelitian ini adalah sikap remaja putri tentang deteksi

dini kanker payudara (SADARI).

D. Definisi Konseptual dan Operasional

1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah pernyataan yang mengartikan atau

memberi makna sautu konsep istilah tertentu. Definisi konseptual

merupakan penggambaran secara umum dan menyeluruh yang

menyiratkan maksud dan konsep atau istilah tersebut bersifat konstitusif

(merupakan definisi yang tersepakati oleh banyak pihak dan telah


43

dibakukan setidaknya dikamus bahasa), formal dan mempunyai

pengertian yang abstrak (Hidayat,2009 dalam Budhiana,2019).

Pengetahuan merupakan hasil “tau” setelah seseorang melakukan

pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan tersebut melalui panca

indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa

dan raba. Pengetahuan sebagian besar diperoleh melalui penglihatan dan

pendengaran. Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2012).

Sikap dikatakan sebagai respon yang hanya timbul bila individu

dihadapkan pada suatu stimulus. Sikap seseorang terhadap sesuatu objek

adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan

tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tertentu

(Notoatmodjo, 2012). Sikap merupakan persiapan untuk bereaksi

terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap

objek.

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

masa dewasa, dimana pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat

termasuk fungsi reproduksi sehingga memengaruhi terjadinya perubahan-

perubahan perkembangan baik fisik, mental, maupun peran social (Sujadi,

2002) yang dikutip Kumalasari 2014.

SADARI adalah pemeriksaan yang dilakukan sebagai deteksi dini

kanker payudara yang sangat mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk
44

mencari benjolan yang dicurigai adanya kanker payudara atau kelainan

lainnya (Nugroho,2011).

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penarikan batasan yang lebih jelas,

menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari sutu konsep.

Tujuannya agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai

dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya

(Budhiana,2019).

Definisi operasional dalam penelitian ini bisa dilihat pada Tabel 3.1

dibawah ini:

Tabel 3.1 Definisi Operasional


Definisi
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
1. Pengetahuan Segala sesuatu yang Kuisioner 1. Baik: Jika Ordinal
remaja putri diketahui remaja 12.75 < T
tentang putri terkait dengan 2. Cukup:
deteksi dini deteksi dini kanker Jika 8.5 <
kanker payudara melalui T ≤ 12.75
payudara SADARI 3. Kurang:
(SADARI) 1. Pengertian Jika T ≤
2. Tujuan 8.5
3. Waktu
Pelaksanaan
4. Cara

2. Sikap remaja Respon remaja putri Kuisioner 1. Positif : Nominal


putri tentang terhadap deteksi dini jika 37.5
deteksi dini kanker payudara <T
kanker melalui SADARI, 2. Negatif :
payudara yang meliputi aspek: jika T ≤
(SADARI) 1. Kognitif 37.5
2. Afektif
3. Konatif T : Skor total
jawaban
reponden
45

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,2010).

Sedangkan menurut Nursalam (2011) populasi dalam penelitian adalah

subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

Adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X

dan XI di MAN 2 Kota Sukabumi Wilayah Kerja Puskesmas Sukakarya

Kota Sukabumi yaitu sebanyak 442 siswi, dan untuk kepentingan studi

pendahuluan telah diambil 10 responden sehingga populasi akhir dalam

penelitian ini menjadi 432 siswi.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang di ambil dari keseluruhan obyek

yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi yang diteliti

(Arikunto,2010). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian siswi kelas

X dan XI MAN 2 Kota Sukabumi Wilayah Kerja Puskesmas Sukakarya

Kota Sukabumi. Dalam pemilihan sampel dilakukan pemilihan kriteria

dimana kriteria tersebut dapat menentukan layak dan tidaknya sampel

yang akan digunakan.

a. Kriteria inklusi
46

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi

oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel

(Notoatmodjo,2010). Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Siswi yang bersedia menjadi responden

2) Siswi kelas X dan XI yang masih aktif di sekolah

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak

dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo,2010). Kriteria eksklusi

pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Siswi kelas XII yang sedang mengikuti ujian

2) Siswi yang sedang mengikuti kegiatan persiapan perpisahan

sekolah

3) Siswi yang tidak ada saat penelitian karena alfa, sakit atau izin.

3. Ukuran Sampel

Ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin

dengan tingkat keliruan 5% (0,05) sebagai berikut:

N
n= 2
1+ N ( d )

Keterangan:

n : Jumlah sampel yang diinginkan

N : Jumlah populasi

d : Tingkat kekeliruan (0,05)


47

Dengan ukuran populasi sebanyak 432 responden maka

perhitungan sampel sebagai berikut :

N
n=
1+ N ( d 2)
432
n= 2
1+ 432(0.0 5 )
432
n=
1+ 432(0.0025)
432
n=
1+1.08
432
n=
2.08
n=207.69/ 208
4. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah teknik yang akan digunakan dalam

pengambilan sampel dengan sendirinya dan akan tergantung dari tujuan

penelitian dan sifat-sifat populasi (Notoatmodjo,2012). Cara

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Proporsional

Stratified Random Sampling, yaitu cara mengidentifikasi karakteristik

umum dari anggota populasi setelah dilakukan strata kemudian dilakukan

teknik pengambilan sampel dari masing-masing strata dengan cara

random yaitu memberi simbol pada instrument yang akan dilakukan

analisa data dari sampel keseluruhan yang disebarkan, dan pengambilan


48

sampel di setiap strata ditentukan berdasarkan pertimbangan

proporsional. Dimana menggunakan rumus sebagai berikut :

Jumlah Siswi /kelas


Sampel Staratifikasi = X Sampel
Populasi

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Setiap Kelas


Populasi
No. Kelas Rumus Sampel
Remaja Putri
28
1 X IPA A 28 X 208 13
432
25
2 X IPA B 25 X 208 12
432
29
3 X IPA C 29 X 208 14
432
31
4 X IPA D 31 X 208 14
432
30
5 X IPA E 30 X 208 14
432
15
6 X IPS A 15 X 208 7
432
18
7 X IPS B 18 X 208 8
432
14
8 X IPS C 14 X 208 7
432
12
9 X IPS D 12 X 208 5
432
12
10 X IPS E 12 X 208 5
432
26
11 XI IPA A 26 X 208 13
432
26
12 XI IPA B 26 X 208 13
432
27
13 XI IPA C 27 X 208 13
432
25
14 XI IPA D 25 X 208 13
432
22
15 XI IPA E 22 X 208 12
432
23
16 XI IPS A 23 X 208 11
432
49

23
17 XI IPS B 23 X 208 11
432
24
18 XI IPS C 24 X 208 12
432
22
19 XI IPS D 22 X 208 11
432
Jumlah 432 208

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung

dari sumber aslinya (tidak melalui perantara). Data primer dapat

berupa opini/persepsi orang secara individual dan kelompok serta

hasil observasi terhadap suatu benda atau kegiatan (Budhiana, 2017).

Data primer dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh

secara langsung dari jawaban responden melalui penyebaran

kuesioner yang meliputi karakteristik responden, pengetahuan dan

sikap remaja putri tentang deteksi dini kanker payudara.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak

langsung melalui media perantara (dicatat oleh orang lain). Data

sekunder biasanya berupa bukti, catatan yang di simpan (data

dokumentasi) yang dipublikasikan dan tidak tidak dipublikasikan

(Budhiana,2017).
50

Data sekunder dari penelitian ini adalah data yang di dapatkan

dari buku, jurnal, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Puskesmas

Sukakarya dan data dari MAN 2 Kota Sukabumi.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara peneliti mengumpulkan

data yang akan dilakukan dalam penelitian. Metode pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner

adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang ditunjukan

kepada responden yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden tentang segala hal yang diketahuinya. Kuisioner digunakan

untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pertanyaan yang

diajukan. Dengan angket ini responden mudah memberikan jawaban

karena alternatif jawaban sudah disediakan dan membutuhkan waktu

singkat dalam menjawabnya (Budhiana,2017).

G. Instrumen Penelitian

Intrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk

mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan,

mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta

objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji hipotesis

(Budhiana,2019) .

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa

kuisioner, untuk mengukur variabel tingkat pengetahuan remaja putri tentang

deteksi dini kanker payudara mengacu pada skala guttman, dan kuisioner
51

untuk mengukur sikap remaja putri terhadap deteksi dini kanker payudara

mengacu pada skala likert.

Skala guttman merupakan skala pengukuran yang bersifat tegas dan

konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas. Dengan bentuk jawaban

seperti “ya” atau “tidak”, “benar” atau “salah”. Skala guttman ini pada

umumnya dibuat seperti checklist dengan interpretasi penilaian, apabila skor

benar nilai 1 dan apabila salah nilainya 0 (Hidayat,2009). Sedangkan skala

likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban

setiap item intrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi yang

sangat positif sampai sangat negatif , yang dapat berupa kata kata antara lain:

sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju (Sugiono,2008).

Tabel 3.3 Bentuk Jawaban Pertanyaan atau Pernyataan dari Skala


Guttman Untuk Variabel Pengetahuan Remaja Putri Tentang
Deteksi Dini Kanker Payudara (SADARI)

Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif


Ya 1 Ya 0
Tidak 0 Tidak 1

Tabel 3.4 Bentuk Jawaban Pertanyaan atau Pernyataan Dari Skala


Likert Untuk Variabel Sikap Remaja Tentang Deteksi Dini
Kanker Payudara (SADARI)

Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif


Sangat Setuju SS 4 Sangat Setuju SS 1
Setuju S 3 Setuju S 2
Tidak Setuju TS 2 Tidak Setuju TS 3
Sangat Tidak Setuju STS 1 Sangat Tidak Setuju STS 4
52

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh

mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurannya (Azwar 1986) yang dikutip Budhiana (2019). Sebuah

instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan

dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti dengan tepat

(Budhiana 2019).

Instrumen yang diuji validitas pada penelitian ini adalah variabel

pengetahuan dan sikap remaja putri. Uji validitas dalam penelitian ini

menggunakan rumus Pearson Product Moment. Adapun rumus Pearson

Product Moment adalah sebagai berikut:

Keterangan :

r = Koefisien korelasi suatu butir

ΣX = Jumlah Skor Item

ΣY = Jumlah Skor Total

n = Jumlah Responden

Item pertanyaan dikatakan valid jika nilai pada kolerasi pearson

product moment p-value < 0.05. Untuk mempermudah perhitungan, uji

validitas dilakukan menggunakan bantuan software computer.


53

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap variabel pengetahuan

remaja putri tentang deteksi dini kanker payudara dari 20 pernyataan, 17

pernyataan dikatakan valid karena P-value < 0.005 dan 3 item pernyataan

tidak valid, yaitu pernyataan no 1,14 dan 20. Sedangkan pada variabel

sikap remaja putri tentang deteksi dini kanker payudara dari 15

pernyataan dinyatakan valid karena P-value <0.005. Item yang tidak

valid , tidak ikut sertakan lagi dalam pengolahan data (hasil selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran).

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap

asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang

sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2012).

Teknik yang dilakukan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian

ini menggunakan rumus Alfa Cronbach sebagai berikut:

Keterangan:

r = Koefisien Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan

Σ σ 2i = Total varians butir

σ 2t = Total Varians
54

Dalam penelitian ini untuk menentukan reliabilitas suatu instrument

menggunakan kriteria reliabilitas menurut Guilford dibawah ini:

Tabel.3.5 Indeks reliabilitas menurut aturan aturan Guilford


(Guilford’s Empirical Rule)

0,00-0,19 Reliabilitas sangat lemah


0,20-0,39 Reliabilitas lemah
0,40-0,69 Reliabilitas cukup kuat
0,70-0,89 Reliabilitas kuat
0,90-1,00 Realiabilitas sangat kuat
(Sumber: Budhiana,2019)

Instrument akan dikatakan reliabilitas jika nilai r ≥ 40-0,69 atau

reliabilitas cukup kuat. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan

menggunakan uji statistic Cronbach Alpha terhadap item yang valid maka

di peroleh nilai r untuk pengetahuan yaitu 0.445 (reliabilitas cukup kuat)

dan untuk variabel sikap diperoleh nilai r 0.888 (reliabilitas kuat).

I. Pengolohan Data

Pengolohan data merupakan salah satu rangkaian, kegiatan penelitian

setelah pengumpulan data. Pengolahan data merupakan proses

penyederhanaan data yang sangat kompleks ke dalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan ditafsirkan (Budhiana,2019). Langkah-langkah pengolahan

data sebagai berikut:

a. Editing

Editing adalah kegiatan meneliti atau memeriksa kembali

kelengkapan data yang telah dikumpulkan dari lapangan. Editing yang

dilakukan pada penelitian ini yaitu, peneliti memeriksa kembali

kelengkapan jawaban dari hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden.
55

Dalam penelitian ini, tidak terdapat kuesioner yang tidak lengkap atau

tidak di isi oleh responden.

b. Coding

Coding merupakan usaha mengklasifikasikan jawaban responden

menurut macamnya. Tujuannya adalah menyederhanakan jawaban

responden tersebut sehingga dapat diolah. Biasanya usaha pengkodean

dilakukan dengan memberi simbol atau angka pada jawaban responden.

Simbol atau angka inilah yang disebut kode. Kegunaan koding adalah

untuk mempermudah pada saat analisis data dan mempercepat pada saat

entri data. Dalam pengkodean, semua variabel diberi kode kemudian

ditentukan tempatnya dalam coding sheet (coding form) atau matriks.

Coding dalam penelitian ini sebagai berikut: Usia 15 (1), usia 16 (2), usia

17 (3) dan usia 18 (4), kelas X (1), kelas XI (2) dan Sumber Informasi,

petugas kesehatan (1), media cetak (2), media elektronik (3), orangtua (4),

teman (5) dan belum pernah (6).

c. Scoring

Scoring adalah proses pengubahan jawaban-jawaban soal tes

menjadi angka-angka atau bisa disebut suatu tindakan kuantifikasi

terhadap jawaban-jawaban yang diberikan. Pemberian skor biasanya

disebut dengan memberi angka.

Scoring dalam penelitian ini meliputi variabel pengetahuan yang

mengacu pada skala guttman yang apabila pada pernyataan positif

jawaban benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0. Sedangkan
56

untuk pernyataan negatif jawaban salah diberi nilai 1 dan jawaban benar

diberi nilai 0.

Variabel sikap mengacu pada skala likert yang apabila pada

pernyataan positif diberi nilai (4) untuk Sangat Setuju, (3) untuk Setuju,

(2) untuk Tidak Setuju, dan (1) untuk Sangat Tidak Setuju. Sedangkan

untuk pernyataan negatif diberi nilai (4) untuk Sangat Tidak Setuju, (3)

untuk Tidak Setuju, (2) untuk Setuju, dan (1) untuk Sangat Setuju.

d. Entry

Data entry yaitu kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam data Base Computer. Proses entry data pada

penelitian ini menggunakan Software Microsoft Office Excel kemudian

untuk kepentingan analisis data menggunakan software computer.

e. Cleaning

Cleaning (pembersih data) merupakan kegiatan pengecekan

kembali data yang sudah dimasukkan, ini dilakukan apabila terdapat

kesalahan dalam memasukkan data yaitu dengan melihat distribusi

frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti. Pada saat peneliti

memasukkan data kedalam komputer terdapat kesalahan atau kekeliruan

memasukkan angka, akan tetapi peneliti segera memperbaikinya.


57

J. Teknik Analisa Data

Analisa data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu

penelitian karena dengan analisis datalah data dapat mempunyai arti atau

makna yang dapat berguna untuk memecahkan masalah penelitian

(Budhiana,2017). Analisa data yang digunakan yaitu dengan menggunakan

software computer. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

terdiri dari analisa univariat dan bivariat.

1. Analisa Karakteristik Responden

Analisa karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi usia,

kelas dan sumber informasi. Adapun rumus yang digunakan untuk

presentase sebagai berikut :

f
P= × 100
N

Keterangan :

P : Presentasi.

F : Jumlah responden sesuai kriteria hasil ukur.

N : Jumlah seluruhan responden (Arikunto, 2010).

2. Analisa Univariat

Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan terhadap variabel

dan hasil penelitian dalam analisa ini hanya menggunakan distribusi

frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Analisa

ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik

masing-masing variabel yang akan diteliti (Budhiana, 2019).


58

Analisa univariat untuk variabel pengetahuan remaja tentang

deteksi dini kanker payudara (SADARI) pada penelitian ini mengacu pada

skala Gutmann dengan menggunakan rumus kuartil, dengan langkah –

langkah sebagai berikut:

a. Langkah pertama, menentukan jumlah nilai minimal dari kuisioner

(Xminimal)

b. Langkah kedua, menentukan jumlah nilai maksimal dari kuisioner

(Xmaksimal)

c. Langkah ketiga, menghitung X= Xmaksimal-Xminimal

d. Langkah keempat :

1) Hitung kuartil 3 dimana K3 = 3/4 * X + Skor minimal

2) Hitung kuartil 2 dimana K2 = 2/4 * X + Skor minimal

3) Hitung kuartil 1 dimana K3 = 1/4 * X + Skor minimal

e. Lakukan pembuatan kriteria

a) Baik: Jika K3 < T

b) Cukup: Jika K2 < T ≤ K3

c) Kurang: Jika T ≤ K2

Berdasarkan hasil penelitian dalam menentukan kategori pada

variabel pengetahuan di peroleh bahwa :

1) X minimal = 0

2) X maximal = 17

3) Maka Xmaximal-Xminimal = 17-0 = 17


59

4) K3 = 3/4 * X + Skor minimal K2 = 2/4 * X + Skor minimal

K3 = 3/4 * 17 + 0 K2 = 2/4 * 17 + 0

K3 = 12.75 K2 = 8.5

Hasil ukur pengetahuan dinilia berdasarkan nilai kuartil, yaitu

sebagai berikut:

a) Baik: Jika 12.75 < T

b) Cukup: Jika 8.5 T ≤ 12.75

c) Kurang: Jika T ≤ 8.5

Dan untuk analisa univariat variabel sikap remaja putri terntang

deteksi dini kanker payudara (SADARI) pada penelitian ini mengacu

pada skla likert dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Me = ½ x (Xmin + Xmax)

Keterangan:

Me : Nilai median

Xmax : Jumlah nilai maksimal dari kuisioner

Xmin : Jumlah nilai minimal dari kuisioner

Maka perhitungan sebagai berikut :

Me = ½ (Xminimal + Xmaksimal )

Me = ½ (15+60)

Me = ½ (75)

Me = 37.5
60

Hasil ukur sikap dinilai berdasarkan nilai median, yaitu sebagai

berikut (Budhiana, 2019) :

1) Positif, jika T > 37.5

2) Negatif, jika T ≤ 37.5.

3. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan oleh dua variabel

yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2012). Dalam

penelitian ini, analisa bivariat digunakan untuk mengetahui apakah

terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja putri tentang

deteksi dini kanker payudara. Analisa bivariat penelitian ini menggunakan

uji statistic Chi-Square. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Keterangan:

X2 : Nilai Chi Square

fo : Nilai hasil pengamatan untuk tiap kategori

fe : Nilai hasil yang diharapkan untuk tiap kategori.

Untuk menganalisa atau keputusan uji Chi Square dengan

menggunakan hipotesis dua arah dan tingkat kesalahan/kekeliruan sebesar

5% dapat dinyatakan dengan hipotesis nya sebagai berikut:

a. Jika Pvalue < 0,05 : H0 ditolak artinya ada hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen.


61

b. Jika Pvalue > 0,05 : H0 diterima artinya tidak ada hubungan antara

variabel independen dan variabel dependen

Dalam penelitian ini didapatkan nilai expented count (peluang)

>20% maka uji Chi Square tidak terpenuhi, maka dari itu digunakan

alternatif berupa Continuity (Koreksi Yates) dengan penggabungan

kategori. Setelah dilakukan penggabungan dua kategori didapatkan nilai

p-value 0,000 atau < 0,05 artinya terdapat hubungan Pengetahuan dengan

Sikap Remaja Putri Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di MAN 2

Kota Sukabumi Wilayah Kerja Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi.

K. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian menurut (Arikunto, 2013) yang dilakukan oleh penulis

dalam penelitian antara lain melalui tiga tahapan yaitu :

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan pendekatan pada instansi di lokasi penelitian

b. Melakukan studi kepustakaan tentang hal-hal yang berkaiatan dengan

masalah penelitian

c. Menyusun proposal penelitian

d. Menyajikan seminar proposal

2. Tahap Pelaksanaan

a. Permohonan izin penelitian

b. Melakukan informed consent dengan responden

c. Membagikan kuesioner
62

d. Pengumpulan hasil kuesioner

e. Melakukan pengolahan dan analisis data

f. Penarikan kesimpulan

3. Tahap Pelaporan

a. Menyusun laporan

b. Penyajian

c. Sidang penelitian

d. Perbaikan sidang

L. Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan suatu pedoman etika yang berlaku untuk

setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang

diteliti, dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian

tersebut (Notoatmodjo, 2012).

1. Menghormati Martabat

Peneliti yang dilakukan harus menjunjung tinggi martabat

seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi

subjek harus di hargai. Dalam penelitian ini, peneliti tidak memaksakan

responden untuk mengisi kuisioner bila responden tidak mau ikut serta

dalam penelitian.

2. Asas Kemanfaatan

Penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan

resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat

yang diperoleh lebih besar daripada resiko yang akan terjadi. Selain itu,
63

penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga

kesejahteraan manusia. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan

pemahaman mengenai SADARI dan penelitian ini tidak membahayakan

pihak manapun tetapi sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan

khusunya siswi mengenai pentingnya SADARI.

3. Berkeadilan

Dalam melakukan penelitian, perlakuannya sama dalam artian

setiap orang diberlakukan sama berdasarkan moral, martabat dan hak asasi

manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek juga harus seimbang.

Dalam penelitian ini, peneliti memenuhi asas berkeadilan yaitu peneliti

memenuhi sampel penelitian dengan melakukan Proporsional Stratified

Random Sampling dimana semua siswi disemua kelas mendapatkan hak

yang sama untuk dijadikan sampel dan pengocokan sampel setiap kelas

disesuaikan dengan perhitungan proporsional.

4. Informed Concent

Informed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

Informed Concent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Dalam hal ini peneliti memberikan

dahulu surat persetujuan (Informed concent) kepada responden sehingga


64

siswi yang bersedia menjadi responden mengisi surat persetujuan dengan

menandatangani surat persetujuan tersebut.

5. Anonimity (Tanpa Nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode/inisial nama pada lembar pengumpulan data.

Dalam penelitian ini untuk menutupi identitas responden penelitian

peneliti hanya mencantumkan inisial atau nomor responden.

6. Kerahasiaan (Confidential)

Kerahasiaan menjadi tanggung jawab untuk melindungi semua

data yang dikumpulkan. Seluruh informasi yang diberikan oleh responden

dijamin kerahasiaanya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk

kepentingan peneliti dan kelompok tertentu saja yang disajikan dan

dilaporkan sebagai hasil penelitian dan jika sudah tidak dibutuhkan lagi

maka seluruh data akan dimusnahkan. Dalam penelitian ini informasi

maupun masalah hanya diketahui oleh peneliti, pembimbing, penguji,

pihak Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi dan MAN 2 Kota Sukabumi.


65

Anda mungkin juga menyukai