Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian non-eksperimental dengan jenis

penelitian adalah kuantitatif. Sedangkan desain penelitian ini adalah

obeservasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang dilakukan pada tahun

2016/2017.

a. Populasi

Populasi penelitian yang terjangkau oleh peneliti adalah mahasiswa

kedokteran umum di FKIK UMY, khususnya mahasiswa kedokteran

tahap preklinik, karena apabila dilakukan pada mahasiswa kedokteran

tahap klinik kurang terjangkau oleh observasi peneliti karena proses

pendidikan klinik tersebar di beberapa kota baik di dalam maupun di

luar Yogyakarta. Untuk menjangkau mahasiswa kedokteran tahap

klinik memerlukan sumber daya yang tidak sedikit berupa tenaga,

transportasi, biaya, waktu dan proses administrasi yang lebih panjang.

Tabel 1. Prosentase Mahasiswa FKIK UMY berdasarkan Angkatan

Tahap Angkatan Jumlah


Preklinik 2015 178
2014 183
2013 196

35
36

Tahap Angkatan Jumlah


2012 241
Total 798

b. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari mahasiswa pendidikan

dokter di FKIK UMY yang memenuhi kriteria inklusi maupun ekslusi.

Kriteria inklusinya yaitu :

- aktif sebagai mahasiswa program studi pendidikan dokter di FKIK

UMY.

- belum menikah

- beragama Islam

- tidak mengkonsumsi narkotika

- bersedia menjadi responden dan menandatangani informed consent.

Sedangkan kriteria ekslusinya yaitu

- mualaf kurang dari 1 tahun

- sedang menjalani program diet terkontrol

- memiliki penyakit endokrin dan metabolik berat seperti diabetes

melitus tipe 1, hipertiroid, hipotiroid, sindrom cushing, kista

ovarium, atau penyakit jiwa berat seperti skizofrenia.

- memiliki disabilitas gerak (memakai kursi roda, tongkat atau kaki

palsu).

Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik

simple random sampling karena antar angkatan memiliki proporsi yang

sama terhadap populasi. Proporsi terkecil berasal dari mahasiswa


37

preklinik tahun pertama 178 sedangkan proporsi terbesar berasal dari

mahasiswa preklinik tahun ketiga 241. Maka dari itu sampel diambil

secara sistematis berdasarkan angkatan lalu pilih secara acak. Besar

sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus perhitungan

berdasarkan Lwanga and Lameshow (1991). Rumus besar sampel

untuk uji hipotesis pada 1 populasi yaitu :

( √ √ )

Keterangan :

n = besar sampel minimum

Z1-α/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu

Z1-β = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada β tertentu

P0 = proporsi pada populasi umum

Pa = perkiraan proporsi pada populasi yang diteliti

Pa – P0 = perkiraan selisih proporsi yang diteliti dengan proporsi di

populasi.

Berdasarkan Tabel 3, didapatkan jumlah sampel minimal untuk

mengakomodasi semua variabel yang akan diteliti sebanyak 117

mahasiswa. Untuk mengantispasi data responden yang hilang selama

proses penelitian, maka sampel ditambah 10% sehingga total sampel

yang ingin diteliti adalah 128 responden. Selanjutnya sampel

disesuaikan dengan proporsi angkatan didalam populasi sehingga

didapatkan sampel per angkatan seperti yang tampak pada Tabel 4.


38

Sampel dari setiap angkatan kemudian dipilih secara acak

menggunakan sistem undian.

Tabel 2. Jumlah sampel berdasarkan jenis variabel untuk uji hipotesis

proporsi pada 1 populasi

Variabel Proporsi pada Proporsi pada populasi Jumlah


populasi umum (P0) yang diteliti (Pa) Sampel
(N)
Obesitas Proporsi obesitas Proporsi obesitas sentral 67
Sentral sentral pada populasi pada mahasiswa
(penelitian kedokteran FKIK UMY
sebelumnya) sebesar (dugaan peneliti) sebesar
9% (Eka dkk, 2012) 20%
Alkohol Proporsi alkohol pada Proporsi alkohol pada 117
populasi usia >15 mahasiswa kedokteran
tahun (penelitian FKIK UMY (dugaan
sebelumnya) sebesar peneliti) sebesar 0 - 0,5%
5% (Suhardi, 2011)
Merokok Proporsi merokok Proporsi merokok pada 50
pada populasi usia mahasiswa kedokteran di
>15 tahun (penelitian Jogja (dugaan peneliti)
sebelumnya) sebesar sebesar 18,8%
36,3% (Riskesdas,
2013)
α=5% = 0.05
1-β= power = 80%

Tabel 3. Distribusi sampel FKIK UMY berdasarkan proporsi angkatan

Tahap Angkatan Jumlah Persentase Sampel per


Angkatan
Preklinik 2015 178 22,3% 29
2014 183 22,9% 29
2013 196 24,6% 31
2012 241 30,2% 39
798 100% 128
39

C. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel

a. Variabel dependen atau variabel terikat pada penelitian ini adalah

obesitas sentral.

b. Variabel independen atau variabel bebas pada penelitian ini adalah

perilaku makan (emotional eating), tingkat religiusitas dan dimensi

religiusitas (dimensi kepercayaan, dimensi ritual, dimensi

pengalaman, dimensi pengetahuan dan dimensi konsekuensi).

c. Ko-variabel terdiri dari status demografis, status merokok, status

alkohol. Beberapa variabel tersebut sebagai mediator antara variabel

independen dan variabel dependen.

2. Definisi operasional

a. Obesitas sentral

Obesitas sentral merupakan variabel dependen. Obesitas

sentral dapat diartikan kondisi kelebihan lemak pada seseorang yang

terpusat diperut. Diukur dengan mengukur lingkar pinggang atau

rasio lingkar pinggang-panggul. Dikatakan obesitas sentral jika pada

laki- laki >90 dan perempuan >80. Skala yang digunakan adalah

nominal, dengan kriteria :

- Obesitas sentral

- Tidak obesitas sentral


40

b. Perilaku makan (emotional eating)

Perilaku makan pada emotional eating merupakan variabel

independen.Diukur dari 19 jenis emosi yang mendorong seseorang

untuk makan yaitu nilai terendah 1 dan nilai tertinggi 19. Skala yang

digunakan adalah ordinal, dengan kriteria :

- EES Anger (1-10)

- EES Anxiety (11-15)

- EES Depression (16-19)

c. Tingkat religiusitas

Tingkat religiusitas atau tingkat keberagamaan merupakan

variabel independen yang diukur dengan 16 pertanyaan yaitu

meliputi 5 dimensi religiusitas dengan nilai terendah 16 dan nilai

tertinggi 64. Skala yang digunakan adalah ordinal, dengan kriteria :

- Tinggi (49-64)

- Sedang (33-48)

- Rendah (16-36)

d. Dimensi religiusitas

Dimensi religiusitas merupakan variabel independen. Dengan

nilai per dimensi: (3) Kepercayaan = 3-12, (5) Ritual = 5-20, (3)

Pengalaman = 3-12, (3) Pengetahuan = 3-12, (2) Konsekuensi = 2-8.

Diukur dengan skala ordinal dengan kategori :

- ∑pertanyaan=Q

- Rendah ≤ 2 x Q
41

- Sedang ≤ 3 x Q

- Tinggi > 3 x Q

e. Merokok

Merokok merupakan ko-variabel dari penelitian ini.

Kebiasaan merokok responden yang dihitung sampai saat ini (WHO,

2002). Kebiasaan merokok responden yang dihitung sampai saat ini.

Diukur dengan kuesioner, skala yang digunakan adalah nominal,

dengan kriteria :

- Merokok

- Tidak merokok

f. Alkohol

Alkohol merupakan ko-variabel dari penelitian ini.Konsumsi

alkohol dapat diartikan sebagai frekuensi mengkonsumsi minuman

yang mengandung etanol (ethyl alkohol) (WHO, 2002). Diukur

dengan skala ordinal dengan kriteria :

- 0 = tidak (minum >1 bulan terakhir)

- 1 = ya (minum <1 bulan terakhir)

g. Usia

Usia merupakan lama hidup dalam tahun terhitung sejak

tanggal kelahiran sampai pengukuran dilakukan (Susenas, 2004).

Diukur menggunakan skala ratio dengan kategori nilai mean.


42

h. Jenis kelamin

Jenis kelamin merupakan status individu berdasarkan struktur

dan fungsi organ reproduksi. Jenis kelamin diukur menggunakan

skala nominal dengan kriteria:

- 0 = pria

- 1 = wanita

i. Uang saku bulanan

Uang saku bulanan adalah rata-rata jumlah kiriman uang per

bulan dari orang tua untuk memenuhi biaya hidup selama sebulan,

tidak termasuk biaya pendidikan seperti SPP. Uang saku bulanan

diukur mengunakan skala ordinal dengan kriteria:

- 0 = ≤50.000/hari

- 1 = >50.000/hari

j. Riwayat kegemukan pada keluarga

Riwayat kegemukan pada keluarga adalah salah satu atau

lebih anggota keluarga inti (ayah, ibu, saudara kandung, kakek dan

nenek) yang dirasa gemuk oleh responden. Diukur menggunakan

skala nominal dengan kriteria:

- 0 = tidak ada satupun

- 1 = ada

k. Riwayat kegemukan masa anak sampai remaja

Riwayat kegemukan masa anak sampai remaja adalah pernah

memiliki berat badan lebih pada salah satu masa atau lebih seperti,
43

pra sekolah, SD, SLTP, SLTA. Diukur dengan menggunakan skala

nominal dengan kriteria;

- 0 = tidak

- 1 = ya

l. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan Hasil prestasi

belajar yang dicapai sejak pertama kali masuk kuliah. Data diambil

dari sistem informasi akademik atas persetujuan responden. Diukur

menggunakan skala ordinal dengan kriteria :

- 0 = IPK kurang <2,75

- 1 = IPK bagus ≥2,75

D. Instrumen penelitian

a. Informed consent

b. Kuesioner EES (Emotional eating Scale)

Kuesioner emotional eating menggunakan 19 item yaitu

tersinggung, kecewa, tidak puas, ingin berontak, kesal, cemburu,

frustasi, marah, merasa bersalah, putus asa, khawatir, gelisah, cemas,

bingung, gugup, murung, sedih, kesepian, bosan. Dengan pilihan

keinginan makan : (0) tidak ada, (1) sedikit, (2) normal, (3) kuat, (4)

sangat kuat.
44

c. Kuesioner tingkat religiusitas

Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat religiusitas

adalah kuesioner tertutup yang terdiri dari 20 pertanyaan yang meliputi

5 dimensi religiusitas menurut Glock dan Stark yaitu: kepercayaan (4

pertanyaan), ritual (5 pertanyaan), pengetahuan (3 pertanyaan),

pengalaman (5 pertanyaan) dan konsekuensi (3 pertanyaan). Setiap

pertanyaan memiliki 4 pilihan jawaban dengan bobot nilai 4 untuk

jawaban (a), 3 untuk jawaban (b), 2 untuk jawaban (c), dan 1 untuk

jawaban (d). Kuesioner tingkat religius ini disusun dengan

memodifikasi kuesioner serupa yang sudah pernah digunakan oleh

Ulfiati (2011) untuk meneliti hubungan antara religiusitas dengan

perilaku seksual pada remaja di Aceh Besar. Kuesioner tersebut sudah

teruji validitas dan reliabilitasnya pada 20 responden dengan tingkat

kemaknaan 5% dan degree of freedom (df)= 2, maka didapatkan nilai r

hitung positif dan lebih besar daripada nilai r tabel. Dengan demikian

kuesioner tersebut valid baik muka maupun isi. Sedangkan uji

reliabilitas menunjukkan nilai Alpha Cronbach untuk dimensi ritual

0,97, dimensi kepercayaan 0,99, dan dimensi pengetahuan 0,97.

Kuesioner tersebut dilakukan modifikasi, dari 20 pertanyaan lama, 5

pertanyaan dilakukan perubahan topik dan pilihan jawaban, sedangkan

sebagian besar pertanyaan yang lainnya dilakukan modifikasi pada

pilihan jawaban dan redaksi kalimat. Modifikasi kuesioner tingkat

religiusitas kemudian diujicobakan pada sampel dari populasi yang


45

memiliki kemiripan dengan sampel penelitian untuk mengetahui tingkat

validitas dan reliabilitas kuesioner. Uji coba pertama dilakukan pada 24

mahasiswa program farmasi FKIK UMY. Pertanyaan-pertanyaan yang

tidak valid kemudian diganti atau dikoreksi kembali validitas untuk

menyusun kuesioner yang akan diujicoba kembali pada 24 orang

mahasiswa keperawatan FKIK UMY.

d. Instrumen lain yang digunakan yaitu untuk mengukur lingkar pinggang

dengan menggunakan tape measuring atau metline. Metline yang

digunakan adalah jenis plastik tape measuring merk butterfly, dengan

ketelitian 1 mm untuk mengukur lingkar pinggang. Pengukuran lingkar

pinggang dilakukan dengan posisi subjek berdiri tegak dan kedua kaki

membuka selebar bahu. Posisi pengukur berada di sisi samping subjek.

Lingkaran pinggang diukur melingkar secara horizontal dari titik tengah

antara puncak krista iliaka dan tepi bawah kosta terakhir pada linea

aksilaris medialis, usahakan pakaian yang menutupi bagian perut

disingkapkan.

E. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan

kuesioner yang akan diisi oleh responden. Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari

kuesioner yang diisi langsung oleh responden, sedangkan data sekunder

diperoleh dari pengukuran lingkar pinggang atau rasio lingkar pinggang-

panggul. Pemilihan sampel penelitian memerlukan daftar mahasiswa aktif


46

yang dapat diperoleh dari bagian pengajaran FKIK UMY. Daftar

mahasiswa per angkatan digunakan untuk memilih sampel sebanyak

prosentase yang sudah ditentukan. Sejumlah mahasiswa dipilih secara

acak menggunakan sistem undian. Selanjutnya nomor induk mahasiswa

yang terpilih diundang untuk mengikuti briefing dan penandatanganan

lembar persetujuan.

Responden terpilih akan diundang untuk mengikuti briefing

responden pada hari yang ditentukan. Briefing ini berfungsi untuk

memberikan informasi yang jelas dan rinci terkait jalannya penelitian,

metode pengambilan data. Persetujuan responden juga ditentukan pada

saat briefing sehingga responden yang mengundurkan diri dapat dicarikan

penggantinya dengan segera. Data pengukuran lingkar pinggang, data

kuesioner tingkat religiusitas, perilaku makan (emotional eating) dan

identitas responden dapat dikumpulkan dalam satu hari. Data yang didapat

akan dilakukan pengecekan kelengkapan informasi dan jawaban sebelum

dimasukkan ke dalam komputer. Data yang tidak lengkap akan

dikembalikan kepada responden untuk dilengkapi secara langsung. Jika

semua data sudah dimasukkan ke dalam komputer secara lengkap, maka

analisis data dapat dilakukan secara statistik sesuai dengan tujuan

penelitian menggunakan pengolahan komputer..

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

Ringkasan hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner tingkat

religiusitas dapat dilihat pada Tabel 5. Validitas kuesioner dapat dinilai


47

dari nilai r hitung dibandingkan dengan nilai r tabel pada tingkat kesalahan

5% dan df (degree of freedom) = 2. Jika r hitung positif dan lebih besar

dari r tabel, maka item pertanyaan tersebut valid (Susila dan Suyanto,

2014). Cara lain untuk menilai validitas kuesioner adalah dengan

melakukan uji korelasi bivariat Pearson antara item pertanyaan dengan

total nilai kuesioner, dalam hal ini skor dimensi religiusitas dan total skor

religiusitas. Apabila pertanyaan tersebut memiliki korelasi dengan p<0,05

terhadap dimensi dan total religiusitas, maka pertanyaan tersebut dinilai

valid (Widiyanto, 2012).

Tabel 4. Hasil uji validitas dan reliabiitas kuesioner tingkat religiusitas

R Hitung
Dimensi
Kode Topik Pertanyaan Uji Uji Ket
Religiusitas
Coba 1 Coba 2
A. Ritual A1 Sholat (wajib) 0,418** 0,549** Valid
A2 Jama’ah 0,029 0,695** Valid
A3 Masjid 0,200 0,527** Valid
A4 Puasa -0,054 0,562** Valid
A5 Basmallah saat makan 0,473** 0,354** Valid
A6 Sholat tahajud - 0,204 -
B. Kepercayaan B1 Ketuhanan 0,362** 0,181 Valid
B2 Alam gaib (Malaikat) 0,313** -0,092 Valid
B3 Surga neraka 0,156 X -
B4 Kiamat 0,054 0,389** Valid
B5 Alam gaib (Jin) - 0,081 -
C. Pengetahuan C1 Kitab suci 0,276** 0,394** Valid
C2 Paham kitab 0,055 X -
C3 Kajian rutin 0,137 0,359** Valid
C4 Ajaran dan hukum - 0,488** Valid
D. Pengalaman D1 Dilihat Allah 0,179 0,045 -
D2 Doa terkabul 0,331** 0,142 Valid
D3 Bersalah 0,152 X -
D4 Musibah 0,103 X -
D5 Rezeki 0,518** X Valid
D6 Dimudahkan jalan - 0,500** Valid
E. Konsekuensi E1 Aturan Islami 0,408** 0,305** Valid
E2 Minta maaf 0,211 X -
48

R Hitung
Dimensi
Kode Topik Pertanyaan Uji Uji Ket
Religiusitas
Coba 1 Coba 2
E3 Derma 0,324** -0,252 Valid
E4 Makan kenyang - -0,033 -
E5 Kontak fisik - 0,222 -
Alpha Cronbach
Kuesioner ke-1 20 item 0,628
9 item (valid) 0,759
Kuesioner ke- 2 20 item 0,715
17 item (tanpa B2, E3, E4) 0,769
11 item (valid) 0,802
Keterangan
Nilai r tabel untuk n=24; α=0,05; df=2 adalah 0,423
X – Tidak ikut di ujicoba
**) Signifikan pada uji korelasi terhadap dimensinya dan total religiusitas
Uji Coba 1 terhadap 24 mahasiswa farmasi (S1)
Uji Coba 2 terhadap 24 mahasiswa keperawatan (S1)

Menurut Susila dan Suyanto (2014) tingkat reliabilitas kuesioner

dapat dilihat dari koefisien alpha cronbach dengan ketentuan sebagai

berikut: 0,00–0,199 (sangat rendah); 0,200–0,399 (rendah); 0,400-0,599

(cukup); 0,600–0,799 (tinggi); dan 0,800–1,000 (sangat tinggi). Dengan

memperhatikan tingkat validitas pertanyaan, tes reliabilitas menunjukkan

koefisien alpha cronbach sebesar 0,759 pada uji coba pertama dan 0,802

pada uji coba kedua. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas didapatkan 16

pertanyaan yang valid dalam menilai tingkat religiusitas dan kelima

dimensi religiusitas dengan tingkat reliabilitas yang tinggi dan sangat

tinggi.

Sedangkan dari hasil uji reliabilitas pada kuesioner perilaku makan

(emotional eating)dengan 19 item yang mempunyai kriteria anger, anxiety

dan depression menunjukkan koefisien alpha cronbach sebesar 0,897


49

yang berarti dalam penilaian tersebut mempunyai tingkat reliabilitas yang

sangat tinggi (Susila dan Suyanto, 2014).

G. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang distribusi

frekuensi variabel terikat, variabel bebas dan variabel yang lainnya.

Analisis univariat juga dapat digunakan untuk melihat tren,

mengevaluasi distribusi data ordinal, uji normalitas dan kemungkinan

perubahan dari data ordinal menjadi nominal. Uji normalitas dapat

menggunakan Kolmogoro-smirnov, dimana jika p > 0,05 maka data

tersebut normal.

b. Analisis Bivariat

Dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat

dengan variabel bebas. Analisis dapat menggunakan uji beda (mean atau

kategori) dan uji hubungan antar 2 variabel.Untuk kategori data numerik

dapat menggunakan uji T test, data nominal dan ordinal menggunakan

uji Chi Square, jika data normal. Jika data tidak normal menggunakan

Mann-Whitney.

c. Analisis Multivariat

Dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat

dengan seluruh variabel yang diteliti sehingga diketahui variabel bebas

yang paling dominan hubungannya dengan variabel terikat dengan

menggunakan regresi logistik. Sebelumnya variabel-variabel yang


50

memiliki hubungan yang signifikan dimasukkan ke dalam bentuk

permodelan.

H. Kesulitan Penelitian

Dalam penelitian ini didapatkan kesulitan penelitian, yaitu

keterbatasan jurnal. sampai saat ini, peneliti belum menemukan penelitian

yang menghubungkan antara tingkat religiusitas dan perilaku makan

(emotional eating) dengan obesitas sentral sehingga peneliti susah

membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian lain.

I. Etika Penelitian

Didalam etika penelitian, peneliti harus memahami etik penelitian

supaya pada saat melakukan penelitian tidak akan melanggar hak-hak

manusia sebagai subjek penelitian. Etik penelitian tersebut adalah :

a. Informed consent

Pada saat penelitian, peneliti wajib memberikan lembar

informed consent serta menjelaskan tujuan dari penelitian kepada

responden. Selain itu peneliti juga menjelaskan bahwa penelitian ini

tidak menimbulkan kerugian, hanya saja responden akan meluangkan

waktunya untuk penelitian. Setelah responden setuju, maka responden

menandatangani lembar informed consent yang artinya bersedia

menjadi responden.
51

b. Anonimity

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, maka peneliti

tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar observasi

yang akan diisi oleh peneliti.

c. Confidentiality

Informasi yang diberikan oleh responden kepada peneliti yang

tertuang dalam data hanya akan diketahui oleh responden dan peneliti,

sehingga kerahasiaan responden akan tetap terjaga.

d. Justice

Semua responden yang terlibat dalam penelitian akan

diperlakukan secara adil dan diberi hak yang sama oleh peneliti.

Anda mungkin juga menyukai