BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. LINGKUNGAN KERJA
kerja adalah factor-faktor diluar manusia baik fisik maupun non fisik dalam
kerja dengan kepuasan kerja terdapat hubungan yang positif dan lingkungan kerja
secara, lingkungan kerja dipengaruhi oleh factor-faktor ; (1) fasilitas kerja, (2)
lingkungan, ( Tyssen, 1996 :50 ; Rensis dikutip Pigors 1959 : 145 ). Namun
Dalam penelitian ini aspek lingkungan kerja yang ditinjau dari unsur
yang kondusif.
1. Komunikasi
atas pendapat dan pengalaman serta latar belakang dari ahli yang
pesan yang dikirimkam kepada satu orang atau lebih dengan maksud sadar
Dalam konteks ini, setiap bentuk komunikasi setidaknya ada dua orang atau
hasilnya.
perilaku yang diharapkan dan prestasi kerja mereka. Mereka dapat menjadi
bagian dari kebijakan terbuka yang efektif dan sistim keluhan, dan mereka
2. Potensial pertumbuhan
lebih menuntut tanggung jawab atau ke lokasi-lokasi kerja yang lebih baik
10
untuk dipromosikan.
education. Hal ini dapat diteruskan dengan manajemen training dan kemudian
3. Kebijaksanaan individu
pembiayaannya.
Pekerja yang menyukai kerjanya akan merasa puas dan bersikap positif,
lebih bekerja sama dan bermotivasi tinggi terhadap kerja dan masa depan.
Pekerja yang tidak menyukai pekerjaannya akan merasa tidak puas hati
c. Menghargai staf
Menurut Bass dan Ryter, seperti dikutip oleh Robert C. Beck ( 1983 :
396 ), ada tiga cara untuk meningkatkan kepuasan kerja, atas dasar
tersebut tetapi juga apa yang diharapkan dan dorongan untuk melakukan.
merasakan adanya suatu kebebasan dan bahkan dalam situasi yang buruk
sekalipun. Bila hal ini tidak dilakukan akan menyebabkan staf menjadi
4. Upah/gaji
Gaji yang cukup untuk kebutuhan hidup Pendapatan dalam arti gaji dan
sesuai dengan apa yang diharapkan baik dalam jumlah maupun jenis, akan
unggul dalam arti produktif, kreatif, inovatif, dan mandiri. Untuk itu, perlu
perawat sehingga membawa suasana kerja yang baik, dan pada akhirnya
B. KEPUASAN KERJA
cerminan dari perasaan pekerja terhadap pekerjaannya. Hal ini tampak dalam
sikap positif pekerja terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi
lingkungan kerjanya”.
Schuttz ( 1977 : 188 ), mendefinisikan kepuasan kerja sebagai satu set sikap
melihat pekerjaannya. Sikap seorang pekerja dibagi atas dua bagian yaitu sikap
positif dan negative. Pekerja yang bersikap positif adalah mereka yang mendapat
kepuasan kerja, dan pekerja yang bersikap negative ialah mereka yang mengalami
balas pekerja yang berpuas hati terhadap kerjanya. Oleh sebab itu kepuasan kerja
dianggap sebagai apa yang dikehendaki oleh pekerja atau diharapkan oleh
pekerja. Kepuasan kerja adalah keadaan emosi positif, gembira dan bangga atas
tindak balas emosi individu terhadap aspek situasi kerja. Kajian beliau mendapati
kepuasan kerja adalah penting utnuk pekerjaan dan boleh mempengaruhi prestai
kepuasan kerja sebagai sikap seseorang pekerja dalam melaksanakan tugas dan
akan merasa puas dan bersikap positif, lebih bekerja sama dan bermotivasi tinggi
terhadap kerja dan masa depan. Pekerja yang tidak menyukai pekerjaannya akan
merasa tidak puas hati dan lebih cenderung untuk menghasilakn kerja yang
Satu teori kepuasan kerja telah dikemukakan oleh Fredrick Herzberg dari
berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri dan factor lingkungan yang berkaitan
dengan keadaan lingkungan sekitar. Teori ini dianggap penting karena factor-
faktor motivator dan higien dapat membantu melihat kepuasan kerja. Dalam hasil
kajiannya Herzberg, mendapati bahwa ada beberapa hal yang penting menjadi
pendorong yaitu yang berkaitan dengan gaji, kondisi kerja, kebijkan peusahaan,
serta keamanan. Bila factor-faktor tersebut tidak mendapat perhatian maka akan
menjadi sumber ketidak puasan yang kuat atau halangan bagi para pekerja-
Menurut sumber yang diambil oleh peneliti dari situs internet ( www. Thesis
para ahli. Obsborn ( 1985 : 4 ) mengatakan bahwa kerja adalah kegiatan yang
15
menghasilkan suatu nilai bagi orang lain. Apabila keuntungan yang dirasakan dari
disebut cukup memadai maka akan muncul kepuasan kerja ( Frazer, 1993 : 43 ).
Kepuasan kerja juga tergantung pada hasil intrinsic, ektrinsik, dan persepsi
seseorang merasa positif atau negative tentang berbagai segi dari pekerjaan,
tempat kerja, dan hubungan teman kerja ( Gibson Ivanicevic Donely, 1985 : 464-
465 ). Enam jenis sasaran yang harus dicapai sebelum kepuasan kerja dapat
a. Rasa bangga
b. Rasa berhasil
d. Rasa memiliki
e. Rasa dihargai
f. Rasa aman
16
a. Rasa kekeluargaan
dengan sistim nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Hal ini disebabkan karena
dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut maka semakin
perlu didahului penegasan bahwa masalah kepuasan kerja bukanlah hal yan g
sederhana, baik dalam arti konsepnya maupun dalam arti analisisnya karena
merupakan suatu cara pandang seseorang, baik yang bersifat positif maupun
Untuk mengetahui apakah individu merasa puas atau tidak dalam situasi
tertentu, biasanya digunakan 4 teori, yaitu teori pemenuhan (full filment theory),
teori imbalan (reward theory), teori kesenjangan (discrepancy theory), dan teori
mengenai keempat teori tersebut. Salah satu teori teori yang digunakan oleh
peneliti dalam meneliti hubungan lingkunga kerja dengan kepuasan kerja adalah
Berdasarkan teori ini, kepuasan kerja adalah fungsi dari kepuasan terhadap
terpenuhinya kebutuhan individu. Hal itu ditujukan oleh derajat kesesuaian antara
Ketidak puasan akan mincul bila kebutuhan yang penting tidak terpenuhi.
Walaupun penjelasan tersebut masuk akal, teori ini kurang dapat digunakan untuk
fisik dan psikis, yang tidak dapat diamati secara langsung. Kebutuhan biasanya
dapat menerangkan perilaku. Karena itu, sulit untuk dapat mengetahui apakah
tidak menguntungkan, tanpa mengetahui adanya kebutuhan itu sendiri. Salah satu
teori yang mendukung teori pemenuhan ini adalah teori hirarki kebutuhan
Abraham Maslow. Menurut Siagian (2000 : 287) bahwa Inti dari teori Maslow
kebutuhan yang paling rendah adalah kebutuhan fisiologis dan yang paling tinggi
suatu proses hirarkhi yang Pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia
kebutuhan ini seseorang harus bekerja. Bagi seorang pekerja, gaji/upah yang
dan gairah kerja. Dapat dipastikan bahwa uang adalah bernilai, karena dapat
besar uang yang diterima karyawan sebagai akibat dari kebijakan penggajian,
akan kondisi aman dan tentram, bebas dari rasa takut akan penghidupannya di
masa yang akan datang, adanya jaminan akan pekerjaan bila terjadi sesuatu
tua), program asuransi, perlindungan hak kerja dan adanya peralatan kerja
yang memadai.
3. Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam
menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta
kekeluargaan dan restu dari teman sekerjanya untuk bertingkah laku sesuai
dengan norma dan nilai kelompok kejanya. Didalam kelompok ini seseorang
berinteraksi satu sama lainnya, baik antar teman sekerja, antar bawahan dan
keeratan hubungan antara mereka. Keeratan ini sangat besar artinya bila
hubungan ini merupakan sumber kepuasan kerja bagi karyawan yang dapat
motivator yang kuat bagi karyawan untuk bekerja lebih giat lagi. Penghargaan
lebih efektif dan efisien. Sedangkan promosi mempunyai arti yang penting
20
sebab dengan promosi berarti kestabilan dan moral karyawan akan lebih
Aktuali-
Sasi diri
Penghargaan
Sosial
Keamanan
Faali/Fisiologi
kebutuhan manusia itu, yang jelas ialah bahwa sifat, jenis dan intensitas
kebutuhan manusia berbeda sari satu orang ke orang lain karena manusia
merupakan makhluk individu yang khas. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu
tidak hanya bersifat materi, akan tetapi juga bersifat psikologikal, mental,
Istilah hirarkhi dapat diartikan sebagai tingkatan, atau secarta analogi berarti
“anak tangga”. Logikanya ilah bahwa menaiki suatu anak tangga berarti dimulai
dengan anak tangga pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Jika konsep tersbut
bukan hanya tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena pengalaman
waktu yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa dihargai, memerlukan