Anda di halaman 1dari 6

Nama : Yuni Dwi Rahayu

BP : 2110526027

Tugas Kecil Ke-11 (Manajemen SDM)

1. Kualitas Kehidupan Kerja oleh Gary Dessler

“Kualitas kerja atau disebut kualitas kehidupan kerja adalah keadaan dimana para
pegawai dapat memenuhi kebutuhan mereka yang penting dengan bekerja dalam
organisasi.” Gary Dessler (2003 ; 476 )
Tujuan utama penerapan beberapa program kualitas kerja karyawan pada suatu
perusahaan yaitu program-program yang bertujuan memotivasikan karyawan melalui upaya
pemenuhan kebutuhan tingkat tinggi mereka untuk berprestasi, harga diri, dan perwujudan
diri. Program- program ini termasuk manajemen berdasarkan sasaran, gugus kualitas, waktu
lentur, dan pemerkayaan pekerjaan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada
karyawan untuk memenuhi tingkat tinggi mereka ditempat kerja, melalui penciptaan unsur-
unsur yang lebih menantang dan luwes dalam pekerjaan mereka.
Menurut Gary Dessler (2003 ; 476 ), kualitas kerja yang disebutkan dengan kualitas
kehidupan kerja mengandung pengertian yang tidak sama bagi orang yang berbeda. Bagi
seorang karyawan pada lini perakitan hal itu hanya dapat berarti adanya tingkat upah yang
wajar, kondisi kerja yang aman, dan seorang supervisor yang memeperlakukannya sesuai
dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia.
Bagi seorang yang baru lulus dari perguruan tinggi hal itu dapat berarti kesempatan
untuk maju, tugas-tugas yang kreatif, dan keberhasilan karir. Hal itu berarti “ keadaan
dimana anggota dari suatu organisasi kerja mampu memenuhi kebutuhan pribadi yang
penting melalui pengalaman kerja mereka dalam organisasi”.

2. Kualitas Kehidupan Kerja oleh T.Hani Handoko


Handoko (2004) menjelaskan ada dua tujuan utama dalam dilakukannya pengembangan
karyawan, yaitu:
a. Pengembangan dilakukan untuk menutup “gap” antara kecakapan atau kemampuan
karyawan dengan permintaan jabatan,
b. Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
karyawan dalam mencapai sasaran-sasaran kerja yang ditetapkan.
Dalam hal ini pengembangan sumber daya manusia mempunyai ruang lingkup lebih luas
dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat-
sifat kepribadian, sehingga dapat memegang tanggungjawab dimasa yang akan datang
(Handoko, 2004).

3. Apakah pengertian kompensasi?


Kompensasi ialah semua bentuk imbalan mengalir kepada pegawai dan timbul dari
status kepegawaian mereka (Gary Dessler, 1986: 349).

4. Kompensasi pegawai memiliki tiga komponen, apa saja kompenen tersebut?


Menurut Gary Dessler (1986):
a. Pembayaran uang secara langsung (direct financial payment) dalam bentuk gaji dan
insentif finansial.
b. Pembayaran tidak langsung (indirect payment) dalam bentuk tunjangan seperti
asuransi dan liburan atas dana perusahaan.
c. Imbalan non-finansial (nonfinancial rewards) ialah imbalan yang tidak mudah
dikuantifikasi, yaitu imbalan dalam bentuk kualitas kehidupan kerja (organisasi
yang baik). Contohnya, imbalan pekerjaan yang secara mental lebih menantang, jam
kerja yang luwes, dan kantor yang lebih bergengsi.

5. Apakah pengertian kualitas kehidupan kerja (quality of worklife)?


a. Adari Nawawi (2008:23)
Mengungkapkan bahwa kualitas kehidupan kerja yaitu perusahaan harus menciptakan
rasa aman dan kepuasan dalam bekerja demi mewujudkan tujuan perusahaan.
b. Cascio (2006:24)
Menyatakan bahwa terdapat dua cara dalam menjelaskan kualitas kehidupan kerja yaitu:
- Kualitas kehidupan kerja dipandang sebagai sekumpulan persepsi karyawan mengenai
rasa aman dalam bekerja, kepuasan kerja, dan kondisi untuk dapat tumbuh dan
berkembang sebagai manusia,
- Kualitas kehidupan kerja dipandang sebagai sekumpulan sasaran yang ingin dicapai
melalui kebijakan organisasi seperti: kondisi kerja yang aman, keterlibatan kerja,
kebijakan pengembangan karir, kompensasi yang adil dan lain-lain.
c. Bernardin dan Russel (1993:520)
Menyatakan bahwa Quality of work life berkenaan dengan tingkat kepuasan,motivasi,
keterlibatan, dan komitmen pribadi yang dialami berkenaan dengan hidup mereka di
tempat kerja. Kualitas kehidupan kerja adalah tingkat individu (pegawai) dalam mencukupi
kebutuhan mereka secara pribadi (suatu kebutuhan untuk kebebasan) selama mereka
masih dipekerjakan.
d. Luthans (2006:569)
Mengatakan bahwa Quality of work life adalah dampak efektivitas manusia dan
perusahaan yang dikombinasikan dengan penekanan partisipasi dalam pemecahan
masalah dan pembuatan keputusan. Quality of work life mempunyai peran yang penting
terhdap jalannya aktivitas kerja, dimana para pimpinan dan bawahan harus dapat
menentukan dan melaksanakan kegiatan dengan adanya kesepakatan dalam menjalankan
kegiatan pekerjaan.

6. Jelaskan enam tanda adanya kualitas kehidupan kerja (quality of worklife)


a. Perlakuan yang fair dan adil terhadap para pegawai,

b. Kesempatan menggunakan kemampuan secara penuh untuk mewujudkan aktualisasi


diri, yaitu untuk menjadi orang yang dicita-citakan yang dirasa mampu
mewujudkannya,

c. Komunikasi terbuka dan saling mempercayai antar semua pegawai,

d. Kesempatan berperan aktif dalam mengambil keputusan penting yang melibatkan


jabatan tiap pegawai,

e. Kompensasi yang cukup dan fair

f. Lingkungan yang aman dan sehat

7. Ada lima teknik menciptakan kualitas kehidupan kerja (quality of worklife)

1. Manajemen Sumberdaya Manusia


- Menurut Garry Dessler (2011:5) menyatakan bahwa manajemen sumber daya
manusia adalah kebijakan dan praktik menentukan aspek “manusia” atau sumber daya
manusia dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi
penghargaan, dan penilaian.
- Menurut Veithzal Rivai (2010:13) menyatakan bahwa manajemen SDM merupakan
bagian dari manajemen umum yang memfokuskan dari pada SDM. Adapun
fungsifungsi manajemen SDM, seperti halnya fungsi Manajemen umum, yaitu:
a. Fungsi Manajerial
- Perencanaan (Planning)
- Pengorganisasian (Organizing)
- Pengarahan (Directing)
- Pengendalian (Controlling)
b. Fungsi Operasional
- Pengadaan tenaga kerja (SDM)
- Pengembangan
- Kompensasi
- Pengintegrasian
- Pemeliharaan
- Pemutusan hubungan kerja

2. Manajemen berdasarkan sasaran MBO


Manajemen adalah istilah yang berasal dari bahasa dan “alam pikiran bangsa
inggris dan amerika, dan bagi kita terlalu jauh untuk dipahami, oleh sebab perbedaan
dasar kebudayaan yang terlampaui jauh, lebih-lebih amerika serikat dimana ditak pernah
ada kerajaan-kerajaan dan tidak ada kebudayaan yang didasarkan pada agama.Istilah
manajen berhubungan dengan usaha untuk tujuan tertentu dengan jalan menggunakan
sumber-sumber daya yang tersedia dalam organisasi dengan cara yang sebaik mungkin.
Di dalam Enslopedia of The Social Sciences, manajemen diartikan sebagai proses
pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diawasi.
MBO juga didasarkan konsep bahwa orang lebih menyukai dinilai menurut criteria
relistik yang mereka terima dan standar yang mereka pandang dapat dicapai. Atas dasar
metode ini, orangorang berpartisipasi dalam penentuan tujuan dan identifikasi kriteria
yang akan digunakan untuk menilai mereka. Berbagai tujuan dapat diukur dengan
ukuran-ukuran kuantitatif (seperti volume produksi atau penjualan, biaya, atau laba),
sedangkan tujuan-tujuan lain dinilai secara kualitatif (seperti hubungan langganan,
rencana pemasaran, atau pengembangan karyawan).
3. Kualitas Kehidupan Kerja yang Berpusat pada Kelompok
Mengarahkan pegawai untuk mengerjakan pekerjaan sendiri. 3 teknik melakukan
kualitas kehidupan kerja yang berpusat pada kelompok:
- Sistem sosioteknik di General Motor
Sistem sosioteknik adalah suatu metode yang memberikan kesempatan bagi
karyawan operasional untuk mempengaruhi cara pegawai teknik industri dalam
merancang jabatannya (job). Tujuannya adalah untuk memberi bobot
- Swa-manajemen di Shaklee Corporation
Pegawai diorganisasi ke dalam kelompok dan setiap kelompok mengelola diri
sendiri (swa-manajemen).
- Pengungkapan isu-isu pekerjaan di Malden Mills
Kelompok mengungkapkan isu-isu pekerjaan kepada manajer dan manajer
memecahkan isu-isu pekerjaan (problem solving) tersebut.
4. Gugus Mutu
Gugus Kendali Mutu atau Quality Control Circle adalah suatu aktivitas yang mana
terdapat sekelompok karyawan yang saling bekerjasama dalam melakukan pertemuan
secara berkala dalam upaya mengendalikan kualitas dengan cara melakukan identifikasi,
analisis, dan berbagai tindakan guna menyelesaikan masalah yang dihadapi di dalam
pekerjaan dengan menggunakan berbagai alat pengendali mutu.
5. Pengaturan Waktu Kerja secara Luwes
- pengayaan pekerjaan (job enrichment) ialah perluasan pekerjaan secara
vertikal dengan menambah tanggung jawab perencanaan dan pengawasan
- pemberian keleluasaan kepada para karyawan untuk memilih waktu kerja.

Anda mungkin juga menyukai