Anda di halaman 1dari 11

A.

Pengertian lari estafet/lari sambung


Lari sambung/lari estafet adalah salah satu lomba lari yang termasuk dalam cabang
atletik yang cara memainkannya secara bergantian. Dalam satu tim lari, anggotanya terdiri
atas empat orang pelari yakni pelari pertama, pelari kedua, pelari ketiga dan juga pelari
keempat. Cabang lari ini juga berbeda dengan cabang lari lainnya. Yang mana dalam cabang
ini para pelari harus memindahkan tongkat dari pelari sebelumnya menuju pelari setelahnya.
1. Definisi Lari Estafet

Tujuan yang mendasar dari lari estafet sebenarnya adalah setiap pelari harus menyerahkan
tongkat ke pelari berikutnya dalam zona tertentu, biasanya ditandai dengan segitiga di dalam
trek. Dalam lari jarak pendek, pelari biasanya menggunakan “blind handoff”, di mana pelari
kedua berdiri di tempat yang telah ditentukan sebelumnya di dalam latihan dan mulai berjalan
saat pelari pertama menyentuh tanda visual di trek (umumnya berbentuk segitiga yang lebih
kecil). Pelari kedua kemudian akan membuka tangan mereka di belakang setelah mencapai
beberapa langkah, saat di mana pelari pertama harus mengangkat dan melepaskan
tongkatnya. Biasanya pelari pertama akan memberikan teriakan, seperti “Tongkat!” atau
“Yak!!” yang diulang beberapa kali hingga pelari kedua mengulurkan tangannya untuk
menerima tongkat. Dalam lari jarak menengah atau lebih, pelari kedua akan memulai dengan
joging sambil melihat ke arah pelari pertama yang masuk dan mengulurkan tangan
memberikan tongkatnya.
B. Sejarah lari Estafet

asal mula dari olahraga ini terinspirasi dari sebuah kisah tiga suku bangsa. Jadi, ada tiga
bangsa yang disebut dengan bangsa Aztek. Bangsa Inka dan juga bangsa Maya.
Ketiga bangsa ini zaman dahulu pernah mengadakan suatu misi yang di dalamnya
menggunakan teknik lari secara bersambung untuk menyelesaikan misi tersebut. Adapun
tujuan dari misi ini adalah untuk menyampaikan kabar penting yang telah lama diketahui.
Selain terinspirasi dari misi ini, lari estafet juga sebelumnya pernah dilakukan oleh bangsa
Yunani Kuno.
Hanya saja, bangsa Yunani Kuno menggunakan obor yang diberikan secara sambung-
menyambung. Adapun bangsa Yunani Kuno sendiri menggunakan lari estafet dalam rangka
pemujaan spiritual.
Dalam pelaksanaannya, bangsa Yunani Kuno menggunakan api obor yang harus diberikan
secara berturut-turut dalam rangka pemujaan roh leluhur.
Dengan adanya tradisi spiritual ini, maka lari estafet mulai dikenal sebagai salah satu
olahraga. Bahkan jenis olahraga ini juga pernah di olimpiadekan yang nama olimpiadenya
adalah api olimpiade.
Pada tahun 1992 tepatnya di Stockholmm, olimpiade lari estafet pertama kali dilaksanakan,
dalam olimpiade ini menggunakan kategori 4 x 100 meter dan juga 4 x 100 meter yang hanya
diikuti oleh para pria dengan teknik lari yang sama seperti saat ini.
C. Teknik lari estafet

1. Teknik Pemberian Tongkat


Dalam memberikan tongkat kepada pelari berikutnya ternyata juga dibutuhkan teknik. Nah,
saat memberikan tongkat, maka tongkat harus diberikan dengan menggunakan tangan kanan.
Sedangkan pelari yang menerima tongkat harus menerimanya dengan menggunakan tangan
kiri.
Tidak hanya itu saja, pada saat tongkat diberikan, maka tongkat tersebut harus diayunkan dari
belakang menuju ke depan melalui bagian bawah. Sedangkan tangan si penerima sudah siap
di belakang untuk menerima tongkat dengan tangan yang menghadap ke bawah.
Pada saat itu, pastikan ibu jari dibuka lebat dan jari lainnya dirapatkan. Sebagai tambahan,
tangan si penerima harus berada tepat di bawah pinggang. Nah, dari bagian ataslah si pemberi
akan memberikan tongkat dengan menggunakan tangan kanan. Sebelum tongkat diberikan
pastikan tongkat sudah diayunkan terlebih dahulu.
2. Teknik Lari Estafet
Dalam sebuah olahraga, terlebih pada even perlombaan, serangkaian teknik memang
diperlukan untuk meraih kemenangan dan memperoleh hasil yang terbaik. Terlebih lagi
dalam rangkaian lari estafet, kemungkinan untuk pergantian tongkat terjadi kesalahan seperti
tongkat terjatuh sangat memungkinkan untuk terjadi. Sehingga diperlukan teknik khusus
untuk melakukannya. Pun juga dengan teknik ketika berlari. Berikut adalah beberapa teknik
yang perlu dilakukan oleh atlet yang melakukan lari estafet di dalam sebuah tim.
3. Teknik permulaan (start)
Seperti di dalam ajan balap lari, posisi pelari pertama pada lari estafet di start adalah jongkok.
Dalam melakukan posisi ini, yang perlu diperhatikan adalah letak tangan yang berada di
belakang garis start dan tongkat yang sudah dipegang tidak diperbolehkan untuk menyentuh
garis start. Hal ini perlu dilakukan agar tidak mendapat diskualifikasi yang akan merugikan
tim.

4. Teknik memegang tongkat


Cara memegang tongkat yang benar adalah memegang di bagian ujung hingga setengah
bagian dengan menggunakan tangan kanan atau tangan kiri (tangan yang sekiranya kuat dan
stabil). Dan pelari penerima tongkat memegang tongkat di bagian tengah pada estafet
berikutnya.

5. Teknik memberi atau menerima tongkat


Pada olahraga lari estafet terdapat sebuah area khusus untuk melakukan pergantian tongkat
estafet antar pemain. Daerah ini disebut dengan wissel dan di daerah ini semua kegiatan
memberi dan menerima tongkat dilakukan sambil berlari. Panjang daerah wissel adalah 20
meter dan pergantian di luar daerah ini akan menyebabkan atlet dan tim didiskualifikasi.

Secara khusus, memberi atau menerima tongkat terdapat teknik yang perlu diaplikasikan, di
antaranya :

 Downsweep – teknik ini digunakan apabila telapa tangan pelari penerima tongkat
estafet menghadap ke bawah. Ditempuh dengan tangan pelari penerima yang terletak di
belakang mereka pada tingkat pinggul, telapak tangan ke bawah dan ibu jari terentang
untuk membentuk bentuk V. Pelari pemberi mentransfer dengan memasukkan tongkat ke
atas di antara jempol dan jari.
 Upsweep – teknik ini mirip dengan downsweep, namun kondisi telapak tangan pelari
penerima tongkat estafet menghadap ke atas dan menerima tongkat dalam keadaan di atas.
 Push pass – pelari penerima keluar memegang lengan mereka tinggi di belakang
mereka, dengan telapak ke samping dan ibu jari menunjuk ke bawah. Pelari pemberi
mentransfer tongkat dengan memegangnya secara vertikal dan mendorongnya ke telapak
tangan.

Masalah lain yang perlu dipertimbangkan dalam proses transfer tongkat antara lain adalah :

 Perbedaan ukuran tinggi pelari – jika satu pelari jauh lebih tinggi daripada yang lain,
mereka mungkin mengalami kesulitan untuk bertukar tongkat dengan lancar. Usahakan
untuk mengurutkan ketinggian mereka sesuai urutan trek yang harus mereka jalani,
sehingga mereka tidak perlu kesulitan melakukan pertukaran tongkat.
 Jika sepasang atlet tidak berlatih dengan baik untuk alasan temperamental, dan pelatih
tidak dapat mengatasi masalah ini, pertimbangkan untuk mengatur ulang agar tidak
memiliki handoff sama.
 Jika satu atlet sangat minim keahliannya dalam menerima tongkat, maka
pertimbangkan untuk menempatkan mereka di leg keempat. Sebaliknya, jika mereka tidak
terlalu mampu untuk memberikan tongkat, maka pertimbangkan untuk menempatkan
mereka di trek pertama (posisi start).

6. . Pelari pertama
Tempatkan starter terbaik Anda terlebih dahulu. Pelari pertama yang ideal memiliki titik
metode lepas landas yang baik dan tidak pernah didiskualifikasi karena melakukan kesalahan.
Posisi ini juga membutuhkan pelari yang mampu berlari cepat di tikungan lintasan oval.

7. Pelari kedua
Pelari kedua harus memiliki kemampuan untuk menyempurnakan keterampilan penerimaan
tongkat, karena leg kedua melibatkan penerimaan dan pemindahan tongkat. Leg kedua adalah
trek yang lurus dan trek ini adalah tempat yang bagus untuk pelari cepat yang tidak terlalu
bagus jika lari di tingkungan.

Trek kedua adalah tempat yang bagus untuk pelari tercepat di dalam tim bila dibandingkan
dengan tiga pelari lainnya. Hal ini terutama berlaku juga jika pelari kedua tersebut juga hebat
dalam perpindahan tongkat.

8. Pelari ketiga
umum, pelari dengan tinggi badan yang lebih pendek paling baik berada di sekitar lintasan
yang menikung karena mereka bisa melaju lebih cepat daripada pelari yang lebih tinggi.
Posisi ini juga menguntungkan bagi pelari dengan kemampuan perpindahan tongkat yang
bagus dan dari kemampuan bersaing di bawah tekanan. Meski tidak umum dilakukan, bisa
menjadi strategi yang baik jika Anda menempatkan pelari tercepat Anda trek ketiga ini jika
mereka juga bagus di tikungan. Pelari spesialis 200 meter dapat melakukan lari estafet
dengan baik di leg ketiga ini.

9. Pelari keempat
Banyak tim yang menempatkan pelari tercepat mereka di bagian akhir leg untuk
mendapatkan finish terlebih dahulu daripada tim lain. Pada kenyataannya, tidak hanya skill
yang cepat namun juga kondisi psikologi mungkin berpengaruh besar. Pelari di trek ini tidak
boleh berkecil hati jika ketika bagian mereka memulai pertandingan leg keempat berada di
belakang tim lainnya. Oleh karena itu penting juga memilih pelari keempat yang bersemangat
dan mampu berlari di bawah tekanan.
Jika terdapat dua pelari yang lebih cepat dari pada dua lainnya di tim, maka letakkan kedua
pelari cepat tersebut di urutan kedua dan keempat. Hal ini memungkinkan Anda
memaksimalkan jarak yang mereka tempuh.
Pada tingkat persaingan yang tinggi, pilih pelari keempat dengan teknik finishing yang baik.
Ini termasuk “lifting”, sebuah bentuk lari ringan (minimal kontak dengan permukaan tanah)
dan kemampuan untuk mengangkat lutut yang cepat, menerjang jatuh ke depan dengan hati-
hati sehingga bagian depan tubuh mereka dapat melintasi garis finish lebih cepat.

10. . Lari pada jalur yang tepat


Ketika semuanya berjalan dengan baik dan pelari berada di lintasan yang tepat maka lari
estafet akan mengalami perpindahan tongkat yang mulus, tanpa ada kesalahan atau sentakan
di jalur yang dapat berakibat kemungkinan beralihnya tongkat dari tangan kiri atlet ke kanan. 
Latihan pola yang dapat ditempuh untuk pembiasaan ritme lari pada jalur yang tepat antara
lain adalah :

 Pelari pertama memegang tongkat di kanan dan berjalan di tepi bagian dalam jalur.
 Pelari kedua memegang tongkat di tangan kiri dan tetap berada di luar.
 Pelari ketiga memegang tongkat di tangan kanan dan tetap berada di dalam.
 Pelari keempat memegang tongkat di tangan kiri dan menerima di luar.

11. Waktu peralihan tongkat


Setiap transfer tongkat harus terjadi di dalam zona tukar (changeover) sepanjang 20 meter
yang berada di antara dua tanda kuning. Pelari penerima tongkat bisa berlari sampai 10 meter
di depan zona tukar. Beberapa trik untuk menemukan posisi tukar yang memaksimalkan
kecepatan dan kelancaran transfer tongkat antara lain adalah :

 Idealnya, Anda bisa menukar tongkat itu sekitar 5 meter dari ujung zona. Ini memberi
pelari penerima lebih banyak waktu untuk mempercepat sebelum menerima.
 Jika para atlet memiliki masalah dengan transfer tongkat yang cepat, atau jika mereka
merasa gugup dan melambat saat menunggu, tukar tongkatnya saat berada di tengah
zona.
 Jika satu atlet secara signifikan lebih cepat daripada yang lain, mereka dapat
menerima lebih awal di zona tersebut dan membawa tongkat itu lebih dari 100 meter.

12. Tetap berlari


Sebuah kesalahan besar dalam lari estafet adalah melambat sebelum pelari melepaskan
tongkat. Cara terbaik untuk mencegah hal ini adalah dengan membentuk kebiasaan “berlari
melewati zona”. Terus berlari sampai hampir setengah jalan melalui kaki berikutnya. Jika
kedua pelari yang bertemu memposisikan diri dengan baik (di sisi berlawanan dari jalur),
pelari yang masuk harus bisa berlari jauh di belakang tanpa takut akan terjadi tabrakan.

Beberapa contoh kesalahan yang umum terjadi pada estafet tongkat antara lain adalah :

 Pelari pertama melakukan start lari terlambat, dan menyebabkan pelari lain lebih dulu
mencapai kecepatan maksimum.
 Pada saat berlari, perlari penerima tongkat terlalu mengarah ke tengah sehingga
mengganggu lari pelari yang memberi tongkat.
 Pada waktu pelari penerima mengulurkan tangan ke belakang, tangan dalam keadaan
goyang, sehingga sukar menerima tongkat dari pelari pembawa tongkat.
 Kurang berhati-hati dalam memberikan tongkat, sehingga gagal dalam pemberian
karena tongkat jauh.
 Saat memberikan tongkat, pelari pemberi berada di belakang penerima, tidak di sisi
sampingnya, sehingga dapat menginjak kaki penerima dan mengganggu irama lari.
 Pelari pemberi tongkat tidak memberi isyarat (seperti mengeluarkan suara atau
berteriak) kepada pelari penerima tongkat, sehingga penerima tidak mengetahui.
 Pelari pemberi tongkat mengurangi kecepatan larinya pada saat akan mengayun
memberikan tongkat.

D. Strategi Tim untuk Lari Estafet


Strategi yang digunakan pada lari estafet, umumnya berdasarkan kecepatan dari masing-
masing pelari di dalam tim tersebut. Hal ini dapat ditempuh dengan semisal membedakan tim
estafet menjadi  4 golongan, yaitu tercepat kedua, tercepat ketiga, paling lambat, kemudian
yang paling cepat. Untuk tim di sekolah (SMP atau SMA) biasanya menggunakan urutan
tercepat kedua, paling lambat, tercepat ketiga dan yang dekat dengan garis finish adalah
pelari tercepat. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk meletakkan pelari tercepat di urutan
pertama untuk mengawali start agar jarak yang ditempuh lebih jauh dari tim lawan.
Sebelum menjalankan reli, pastikan bahwa Anda dan rekan kerja Anda berpengalaman
dengan lari baik jarak pendek maupun jarak jauh dan telah berlatih dalam pertukaran tongkat.
Ini akan membantu Anda menentukan urutan tim Anda, dan memastikan bahwa Anda
memberikan yang terbaik di untuk perlombaan.

E. Diskualifikasi dalam Lari Estafet


Beberapa tindakan dari pelari juga dapat mempengaruhi keikutsertaan tim dalam sebuah
kompetisi, di mana tindakan yang salah dapat menyebabkan diskualifikasi. Kesalahan
tindakan tersebut antara lain adalah :

 Memberikan tongkat estafet di tempat yang bukan termasuk zona pertukaran


 Salah memulai (biasanya sekali atau dua kali)
 Tidak benar menyalip pesaing lain
 Mencegah pesaing lain lewat
 Dengan sengaja menghambat, meghalang-halangi, atau dengan cara lain mengganggu
pesaing lain

F. Teknik Menerima Tongkat Estafet


Adapun teknik menerima tongkat estafet ini dibagi menjadi dua jenis yakni cara visual dan
cara non visual. Untuk lebih jelasnya langsung saja simak semua penjelasannya di bawah ini.

1. Cara visual, ini adalah cara menerima tongkat dengan cara melihat ataupun menoleh
ke arah belakang. Teknik lari yang satu ini hanya digunakan untuk jenis lari estafet
yang memiliki jarak 4 x 400 meter.
2. Cara non visual, ini adalah sebuah cara yang digunakan untuk menerima tongkat
estafet tanpa melihat atau menoleh ke bagian belakang. Untuk teknik ini digunakan
pada lari estafet jarak pendek yakni 4x 100 meter.
G. Area Pergantian Tongkat dan Cara Menempatkan antara Pelari
Adapun area pergantian tongkat dan juga cara menempatkan antara pelari adalah sebagai
berikut:

1. Pelari pertama berlari di area start pertama yang mana menggunakan lintasan
tikungan.
2. Pelari kedua berlari di area di start kedua yang mana menggunakan lintasan lurus.
3. Pelari ketiga berlari di area ketiga dengan menggunakan lintasan tikungan
4. Sedangkan pelari keempat berlari pada start keempat menggunakan lintasan yang
lurus dan lari diakhiri pada garis finish.
H. Hal Penting yang Harus Diperhatikan 
Dalam pelaksanaannya, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam lari estafet.
Apa saja hal tersebut, yuk simak selengkapnya di bawah ini.

1. Dalam hal pemberian tongkat, ada baiknya dilakukan secara bersilang. Untuk pelari
pertama dan ketiga ada baiknya menggunakan tangan kanan pada saat memegang
tingkat. Sedangkan untuk pelari kedua dan keempat ada baiknya pada saat memegang
atau menerima tongkat dengan menggunakan tangan kiri.
2. Dalam hal penempatan pelari harus disesuaikan dengan kelebihan masing-masing dari
setiap pelari. Misalnya untuk pelari pertama dan ketiga dicari yang unggul dalam hal
lari tikungan. Sedangkan untuk pelari kedua dan keempat dicari pelari yang memiliki
daya tahan tubuh yang baik.
3. Jarak menanti bagi para pelari harus diukur secara tepat pada saat proses latihan
sebelum bertanding.
4. Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah ketika sudah memberikan tingkat, maka
pastikan pelari segera pergi dari lintasannya masing-masing.
I. Peraturan Lari Estafet

Dalam perlombaan lari estafet, tentunya ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh setiap
peserta lari. Perlu diketahui bahwa lari estafet ini proses pergantian tongkat dilakukan dengan
jarak 20 meter dan lebar 1,2 meter khusus untuk pelari 4 x 100 m.
Adapun untuk sar yang digunakan oleh pelari pertama adalah start jongkok dan untuk pelari
kedua, ketiga dan keempat menggunakan start berdiri. Lantas, bagaimana ketentuan atau
peraturan lari estafet? Untuk lebih jelasnya langsung saja simak selengkapnya di bawah ini.
1. Para pelari diperbolehkan untuk mengambil tongkat estafet yang jatuh pada saat
pergantian untuk lari yang berjarak 4 x 400 meter. Namun, hal ini memiliki risiko
yang mana akan membuat tim kalah dalam perlombaan.
2. Para pelari diperbolehkan untuk mengambil tongkat estafet yang jatuh saat pergantian
untuk lari yang berjarak 4 x 400 meter. Namun, hal ini memiliki risiko yang mana tim
tersebut akan langsung di diskualifikasi.
Makalah
Lari estafet/lari sambung

Nama Kelompok III:


1. La Fatan Yasrun
2. Prastyan
3. Jamna
4. Hainun
5. Jurlianti
6. Putra
7. Nayla

Anda mungkin juga menyukai