KELAS : XI MIPA 6
NIS :
LARI ESTAFET
Definisi Lari Estafet
Tujuan yang mendasar dari lari estafet sebenarnya adalah setiap pelari harus menyerahkan
tongkat ke pelari berikutnya dalam zona tertentu, biasanya ditandai dengan segitiga di dalam
trek. Dalam lari jarak pendek, pelari biasanya menggunakan “blind handoff”, di mana pelari
kedua berdiri di tempat yang telah ditentukan sebelumnya di dalam latihan dan mulai berjalan
saat pelari pertama menyentuh tanda visual di trek (umumnya berbentuk segitiga yang lebih
kecil). Pelari kedua kemudian akan membuka tangan mereka di belakang setelah mencapai
beberapa langkah, saat di mana pelari pertama harus mengangkat dan melepaskan tongkatnya.
Biasanya pelari pertama akan memberikan teriakan, seperti “Tongkat!” atau “Yak!!” yang
diulang beberapa kali hingga pelari kedua mengulurkan tangannya untuk menerima tongkat.
Dalam lari jarak menengah atau lebih, pelari kedua akan memulai dengan joging sambil melihat
ke arah pelari pertama yang masuk dan mengulurkan tangan memberikan tongkatnya.
Salah satu dari jenis estafet yang paling populer adalah estafet atletik atau lari estafet. Pada lari
estafet, terdapat dua standar ukuran lintasan, di antaranya adalah lari 4 × 100 meter dan lari 4 ×
400 meter. Sebenarnya ada juga trek lari estafet untuk ukuran 4 × 200 meter, 4 × 800 meter, dan
4 × 1600 meter, hanya saja jarang sekali dikompetisikan. Lari estafet dengan tim yang
bercampur gender sepanjang 4 × 400 meter mulai diperkenalkan pada kompetisi IAAF World
Relay 2017. Berikut teknik dan aturan dasar dalam lari estafet.
4. Pelari pertama
Tempatkan starter terbaik Anda terlebih dahulu. Pelari pertama yang ideal memiliki titik metode
lepas landas yang baik dan tidak pernah didiskualifikasi karena melakukan kesalahan. Posisi ini
juga membutuhkan pelari yang mampu berlari cepat di tikungan lintasan oval.
5. Pelari kedua
Pelari kedua harus memiliki kemampuan untuk menyempurnakan keterampilan penerimaan
tongkat, karena leg kedua melibatkan penerimaan dan pemindahan tongkat. Leg kedua adalah
trek yang lurus dan trek ini adalah tempat yang bagus untuk pelari cepat yang tidak terlalu bagus
jika lari di tingkungan.
Trek kedua adalah tempat yang bagus untuk pelari tercepat di dalam tim bila dibandingkan
dengan tiga pelari lainnya. Hal ini terutama berlaku juga jika pelari kedua tersebut juga hebat
dalam perpindahan tongkat.
6. Pelari ketiga
umum, pelari dengan tinggi badan yang lebih pendek paling baik berada di sekitar lintasan yang
menikung karena mereka bisa melaju lebih cepat daripada pelari yang lebih tinggi. Posisi ini juga
menguntungkan bagi pelari dengan kemampuan perpindahan tongkat yang bagus dan dari
kemampuan bersaing di bawah tekanan. Meski tidak umum dilakukan, bisa menjadi strategi
yang baik jika Anda menempatkan pelari tercepat Anda trek ketiga ini jika mereka juga bagus di
tikungan. Pelari spesialis 200 meter dapat melakukan lari estafet dengan baik di leg ketiga ini.
7. Pelari keempat
Banyak tim yang menempatkan pelari tercepat mereka di bagian akhir leg untuk mendapatkan
finish terlebih dahulu daripada tim lain. Pada kenyataannya, tidak hanya skill yang cepat namun
juga kondisi psikologi mungkin berpengaruh besar. Pelari di trek ini tidak boleh berkecil hati jika
ketika bagian mereka memulai pertandingan leg keempat berada di belakang tim lainnya. Oleh
karena itu penting juga memilih pelari keempat yang bersemangat dan mampu berlari di bawah
tekanan. Jika terdapat dua pelari yang lebih cepat dari pada dua lainnya di tim, maka letakkan
kedua pelari cepat tersebut di urutan kedua dan keempat. Hal ini memungkinkan Anda
memaksimalkan jarak yang mereka tempuh. Pada tingkat persaingan yang tinggi, pilih pelari
keempat dengan teknik finishing yang baik. Ini termasuk “lifting”, sebuah bentuk lari ringan
(minimal kontak dengan permukaan tanah) dan kemampuan untuk mengangkat lutut yang cepat,
menerjang jatuh ke depan dengan hati-hati sehingga bagian depan tubuh mereka dapat melintasi
garis finish lebih cepat.
Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik nomor lempar. Lembing adalah
alat yang digunakan dalam olahraga ini. Alat ini berbentuk seperti tombak dengan sudut tajam di
salah satu ujungnya. Pada dasarnya lempar lembing berarti melempar lembing dari tangan
dengan sekuat tenaga untuk memperoleh jarak lemparan sejauh mungkin.
a. Memegang Lembing
Cara memegang lembing yang biasa dilakukan para pelempar, yaitu cara Amerika dan cara
Finlandia.
1) Cara Amerika
Pegang lembing di bagian belakang lilitan lembing dengan jari telunjuk melingkar di belakang
lilitan dan ibu jari menekannya di bagian permukaan yang lain. Sementara itu, jari-jari lain turut
melingkar di badan lembing dengan longgar.
2) Cara Finlandia
Pegang lembing pada bagian belakang lilitan dengan jari tengah dan ibu jari, sementara telunjuk
berada sepanjang batang lembing dan agak serong ke arah yang wajar. Jari-jari lainnya turut
melingkar di badan lembing dengan longgar.
b. Membawa Lembing
Ada tiga cara membawa lembing yang biasa digunakan pelempar saat melakukan awalan, di
antaranya sebagai berikut.
1. Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke atas.
2. Lembing dibawa di belakang badan sepanjang alur lengan dengan mata lembing
menghadap ke arah depan serong ke atas.
3. Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke arah bawah.
1) Awalan
Awalan berlari sambil membawa lembing di atas kepala dengan lengan ditekuk, sikut
menghadap ke depan dan telapak tangan menghadap atas. Posisi lembing berada sejajar di atas
garis paralel dengan tanah. Bagian terakhir awalan terdiri atas langkah silang (cross step). Pada
bagian akhir dapat dilakukan langkah dengan beberapa cara berikut.
Dengan jingkat (hop step)
Dengan langkah silang di depan (cross step)
Dengan langkah silang di belakang (rear cross step)
Proses peralihan (cross step) dilakukan saat kaki diturunkan. Kedua bahu diputar perlahan ke
arah kanan (bukan kidal), lengan kanan mulai bergerak dan diluruskan ke arah belakang dengan
tubuh bagian atas condong ke belakang. Pandangan selalu melihat lurus ke depan
2) Lemparan
Pada gerak melemparkan lembing, tarik bahu kanan dan lengan melakukan gerakan
melempar melalui poros bahu dengan kuat ke depan-atas. Badan bergerak melewati kaki depan,
lalu melepaskan lembing.
3) Akhiran
Gerak akhir lemparan dilakukan dengan melangkahkan kaki ke depan untuk menyeimbangkan
gerak agar tidak terjatuh dan tidak melebihi garis batas lemparan.
a. Lembing
Lembing terbuat dari bambu dengan bagian ujung runcing yang terbuat dari logam. Lembing
terdiri atas tiga bagian, yaitu mata lembing, badan lembing, dan pegangan lembing. Ukuran
lembing yang digunakan untuk putra memiliki panjang 2,6–2,7 meter dan beratnya 800 gram.
Sementara itu, lembing yang digunakan oleh putri memiliki panjang 2,2–2,3 meter dan beratnya
600 gram.
c. Aturan Melempar
Setiap atlet berhak melempar sebanyak 3 kali. Lemparan dilakukan dengan menggunakan satu
tangan. Atlet akan didiskualifikasi karena hal-hal berikut.
1. Lembing tidak dipegang pada pembalutnya.
2. Setelah dipanggil 2 menit belum melempar.
3. Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas.
4. Setelah melempar keluar lewat garis sektor lempar.
5. Lembing jatuh di luar garis sektor lempar.
6. Ujung lembing tidak membekas pada tanah.