Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

Mata Kuliah : Ilmu Bedah Khusus Veteriner II

PEMERIKSAAN KUKU KUDA DAN


BENTUK ABNORMAL

(NAVICULAR SYNDROME)

Disusun Oleh :

PARALEL 3

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
IPB UNIVERSITY
BOGOR
2020
PENDAHULUAN
Kuku kuda adalah bagian paling distal dari ekstrimitas kuda dilindungi
oleh kuku, yang terbentuk dari keratinisasi epitel kulit. Strukur ini tidak dilalui
buluh darah dan bersifat insensitif. Kuku kuda merupakan pertumbuhan lanjutan
dari kulit pada corona kuku. Corona kuku mengandung banyak pembuluh darah,
berbentuk garis melingkar diantara ujung atas kuku dan batas rambut. Kuku kuda
bersifat keras, kuat, dan elastis. Kuku kuda terdiri dari paries ungulae (wall), solea
ungulae (sole), dan cuneus ungulae (frog) (Kacker dan Panwar 1996). Dinding
kuku menutupi bagian depan dan sisi kaki, dan pada posterior
tidak bersudut. Dinding kuku dibagi menjadi bagian anterior
(toe), bagian lateral (quarter), dan sudut (heel). Kuku kuda
antara lain berfungsi sebagai pelindung os phalanx III dan
sebagian os phalanx II, menumpu, menahan tubuh kuda selama
berdiri dan berlari, serta membantu meredam getaran saat kaki
kuda menumpu sewaktu berdiri (Hammer 1993). Di alam liar,
tingkat pertumbuhan kuku kuda seimbang dengan tingkat
keausannya dalam aktivitas sehari-hari. Namun demikian, akibat
domestikasi dan penggunaan kuda di lingkungan yang berbeda
serta pemanfaatan kuda secara berlebihan dapat menyebabkan
kuku mengalami keausan. Oleh karena itu diperlukan ladam
untuk kuku kuda dengan bahan yang lebih keras dan kuat
daripada kuku itu sendiri, agar keausan kuku dapat ditekan
(Kacker dan Panwar 1996).
Kebanyakan pemilik dan perawat kuda kurang memberikan
perhatian terhadap kondisi kuku kuda (Hammer 1993), sehingga
kuku kuda sangat rentan terhadap kerusakan dan penyakit.
Bentuk kuku kuda abnormal yang telah ditemukan yaitu flat foot,
flared foot, kuku umbi (knol hoef), fever rings, sand crack, club
foot, contracted foot, dan bull nosed foo. Keadaan ini diduga juga
menyebabkan perubahan struktur internal seperti perubahan
letak tendo dan ligamentum, perubahan posisi tulang, kerusakan
jaringan dan lain sebagainya. Praktikum ini membahas hasil
diskusi kelainan pada kaki kuda yaitu navicular disease
syndrome.

TUJUAN
Praktikum ini bertujuan menjelaskan pemeriksaan kuku dan
membandingkan kelainan penyakit kuku dengan materi utama yang dibahas pada
laporan ini adalah navicular disease syndrome. 

TINJAUAN PUSTAKA
PARIES UNGULAE
Paries ungulae merupakan bagian kuku yang paling luar dan dapat dilihat
saat kuda berdiri. Berdasarkan topografinya, paries ungulae terdiri dari tiga
bagian, yaitu bagian dorsal (toe), bagian medial dan lateral (quarter), dan bagian
palmar/plantar yang biasa disebut heel. Paries ungulae terdiri dari tiga lapis, yaitu
lapis terluar atau stratum externum, lapis tengah atau stratum medium, dan lapis
dalam atau stratum internum (Dyce et al. 1996). Struktur dinding terluar dari kuku
kuda terdiri dari tubulus-tubulus yang sangat kecil. Ruangan antar tubulus ini diisi
oleh lapisan sel tanduk yang sangat rapat, sehingga terdapat hubungan yang
kompak diantara tubulus (Emery et al. 1977). Bagian ini mempunyai konsistensi
yang sangat keras dan semakin lunak pada lapisan dalam terutama pada bagian
yang berhubungan dengan lamina (Kacker dan Panwar 1996). Permukaan bagian
tengah (stratum medium) merupakan bagian yang paling besar dan berpigmen,
sedangkan lapis dalam (stratum internum) tidak berpigmen. Stratum internum
terdiri dari 500-600 lapisan tanduk yang berhubungan dengan lapis sensitif
(Hickman dan Humphrey 1987).
SOLEA UNGULAE
Solea ungulae merupakan bagian terbesar dari permukaan kuku bagian
bawah. Struktur ini membatasi paries ungulae dan cuneus ungulae. Solea ungulae
dan paries ungulae dibatasi oleh white line (Emery et al. 1977). Solea ungulae
berbentuk konkaf, sehingga hanya tepi paries ungulae dan cuneus ungulae yang
berhubungan langsung dengan permukaan tanah (Dyce et al. 1996). Solea ungulae
terdiri dari bagian sensitif dan insensitif. Bagian sensitif berhubungan langsung
dengan periosteum dari os phalanx III, sedangkan bagian insensitif terbuat dari
tubulus tanduk yang pendek yang tumbuh dari papilla sensitif solea ungulae
(Hammer 1993). Pada kuku kuda yang normal, tubulus pada solea ungulae
tumbuh dengan sudut yang hampir sama dengan tanah (Hickman dan Humphrey
1987). Sudut ini dibentuk antara quarter dengan bar yang biasa disebut angle of
the sole (Dyce et al. 1996). Fungsi utama solea ungulae adalah sebagai pelindung
area sensitif di bagian dorsalnya, dan menahan berat di sekitar batas sensitif area
(Hickman dan Humphrey 1987).
CUNEUS UNGULAE
Cuneus ungulae merupakan suatu bantalan lunak, elastis, dan berbentuk
segitiga (Hickman dan Humphrey 1987). Cuneus ungulae terletak diantara solea
ungulae dan bar, mengisi bagian Paries ungulae, Cuneus ungulae, dan Solea
ungulae palmar kuku. Salah satu bagian kuku ini terdiri atas jaringan lunak dan
elastis, didukung oleh sekresi lemak dari suatu kelenjar yang terdapat di bawah
lapisan bantalan kuku (pulvinus digitalis). Sekresi lemak ini berfungsi untuk
menjaga konsistensi cuneus ungulae (Dyce et al. 1996). Dengan konsistensinya
yang lunak dan elastis, cuneus ungulae dapat berfungsi membantu memompa
darah kembali ke arah kaki (Hammer 1993).
PEMBAHASAN

NAVICULAR SYNDROME
Navicular disease syndrome adalah gangguan pada tulang navicular akibat
gangguan pada suplai darah ataupun trauma pada tulang. Gangguan dapat
terjadi pada tendon !exor profundus, bursa navicular, ataupun ligamentum
navicular (Casey 2010).
A. Gejala Klinis dan Diagnosa
Navicular syndrome umumnya menyerang kaki depan dan dapat terjadi
apabila kuda exercise di tempat yang beralas kasar. Kuda yang menderita
navicular disease syndrome akan berdiri dengan rasa kesakitan pada kaki depan
(Casey 2010). Diagnosa dapat dilakukan berdasarkan kombinasi dari riwayat,
gejala, block nervus, dan radi ography (Casey 2010).

B. Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan pemotongan kuku dan
pemasangan tapal kuda yang berkala (Casey 2010).

C. Pengobatan
Perawatan efektif paling umum diberikan NSAID dan sepatu korektif
(koreksi pemakaian ladam, trimming kaki) Phenylbutazone adalah NSAID yg
paling umum digunakan (ES: cedera ginjal dan GI). Bagi kuda yg beresiko tinggi
mengalami komplikasi NSAID dapat diberikan firocoxib NSAID selektif COX-2.
Analgesik yang umum digunakan adalah pbz, naproxen, meclofenamic acid,
flunixin, polysulfated glycosaminoglycans. Terapi jangka panjang dapat
dilakukan dengan isoxsuprine dan aspirin untuk meningkatkansuplai darah
(Casey 2010).

SIMPULAN
Navicular syndrome merupakan penyakit yang umumnya menyerang kaki
depan, akibat gangguan supplai darah ataupun trauma pada tulang. Penyebab
terjdinya penyakit ini, kuda sering melakukan latihan di tempat yang beralas
kasar. Pencegahan dapat dilakukan dengan pemotongan kuku yang rutin, dan
pemasangan tapal kuda secara berkala. Treatment untuk penyakit ini, dapat
dilakukan trimming kaki, pemberian obat untuk vaskularisasi maupun analgesik.
Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian NSAID (phenylbutazone yang
paling umum) dan sepatu korektif.

DAFTAR PUSTAKA

Casey JM. 2010. Navicular Disease in Horse. Florida (USA) : Equine


sport medicine, dentistry, and surgery.
Kacker RN dan Panwar BS. 1996. Textbook of Equine Husbandry. Ed ke-1. New
Delhi (IN) : Vikos Publishing House PVT.
Hammer D. 1993. Care of The Stabled Horse. London (UK) : BT Batsford Ltd.

LAMPIRAN

A. NOTULENSI DISKUSI DAN TANYA JAWAB ONLINE (WAG)


Sesi Diskusi
Drh. Nanta :
Metode laminitis dengan apa saja? pemotongan syaraf atau tendo apa?
Ardi : Untuk syarafnya sendiri n.medianus dan n.tibialis menginervasi sampai
kedistal kaki, sehingga untuk menghilangkan rasa sakit dari laminitis
sendiri kita melakukan neurektomi syaraf tersebut dengan catatan yang di
potong adalah unsur sensori.
Septi : Tujuan prosedur tenotomi tendo flexor digitalis profundus adalah
menghilangkan beban yang bertanggung jawab terhadap rotasi phalanx
distal/coffin bone dan menghilangkan rasa sakit yang berkaitan dengan
separasi lamina.
Zufar : Untuk navicular juga bisa dengan desmotomi ligamentum suspensorium/
collateral.
Drh. Nanta : Operasi yang disarankan?
Kartika : Palmar digital neurectomi (PDN)

Sesi Tanya Jawab


1. Pertanyaan:
Dokter saya bertanya dok untuk navicular syndrom itu sendiri apakah bisa
sembuh total setelah di lakukan operasi neurectomy dan desmotomy dok?
(Rahmi)
Jawaban : Untuk navicular syndrome, neurectomy hanya mengurangi
rasa sakit dari penyakit, sehingga untuk penyakit tidak dapat
dikatakan sembuh total (Soleha)
Neurectomy dan desmotomy hanya menghilangkan atau
mengurangi symptomnya saja, sehingga belum dapat
dikatakan sembuh total (Imam)
Neurectomy biasanya dipilih ketika terapi yang lain
gagal/habis, tapi neurectomy bukan pengobatan melainkan
hanya untuk menghilangkan rasa sakit. Sehingga proses
penyakit masih berpotensi berlanjut didalam kuku (Rifdah)

2. Pertanyaan :
Apa yang membedakan penyakit laminitis dan navicular disease tersebut
beserta symptom yg ditimbulkan dan untuk treatment neurectomy, apa yg
membedakan untuk perlakuan kedua kasus tersebut dok? Terimaksih
( Yola) Satu lagi dok, Untuk kasus laminitis sendiri, menurut paralel 2
dikatakan bahwa treatment terbaru bisa dilakukan operasi di belakang
pastern saja dan tidak perlu memotong DDFT. Apakah kerja/target untuk
persembuhannya sama? Dan apa yg membedakan treatment tersebut dok.

Jawaban : Menurut saya yang membedakan neurectomy pada kasus


laminitis dan navicular adalah pada kasus laminitis dilakukan
pemotongan terhadap memotong n. tibialis atau n. tibialis.
Sedangakan pada kasus navicular neurectomy pada n.
difitalis palmaris (Herlina)
Berdasarkan artikel yg saya baca perbedaan antara teknik
pembedahan pada midpastern dan midcannon itu hanya
berbeda lokasinya saja, sedangkan yang dipotong tetap tendo
flexor digitalis profundus (Siti)

3. Pertanyaan :
Dokter untuk kasus laminitis apakah jika dilakukan tendotomy dan
neuroctomy laminitinya akan sembuh? bukannya tindakan tersebut hanya
untuk menghilangkan rasa sakit dari laminitis? ( Khasma)

Jawaban : Tidak bisa sembuh total karena kondisi penyakit tersebut


kronis dan degeneratif, sehingga treatment paling efektif
dengan pemberian NSAID dan pemasangan ladam yang benar
(Nanda)
Tambahan dari Arief : Treatment juga dapat dilakukan dengan
pemotongan kuku yang rutin dan baik
Tambahan dari Imam Ali: Mohon maaf saya hendak mencoba menjawab.
Neurectomy dan desmotomy hanya menghilangkan atau
mengurangi symptomnya saja, sehingga belum dapat dikatakan
sembuh total.

4. Pertanyaan :
Dokter izin bertanya, setelah dilakukan neurotomy dan desmotomy apakah
efek lain selain kehilangan atau mengurangi symptomnya? (Bella)

Jawaban : Kehilangan bentuk anatomi tubuh atau cacat fisik sebagian, dan
fungsiolesa. Kalau neurctomi ternyata juga berpengaruh pada
jaringan lain, maka dapat berpotensi ke atropi jaringan bahkan
kemungkinan buruknya adalah hewan tidak mampu membawa
beban tubuhnya (Imam)

5. Pertanyaan :
Dokter izin bertanya, berarti jika navicular sudah dinyatakan 'sembuh' pun,
masih ada kemungkinan untuk kambuh dan menjadi lebih parah? (Carina)

Jawaban : Masih bisa, karena treatment pemotongan tendo maupun otot


tidak menghilangkannya penyebab nya tapi hanya
meringankan gejala (Imam)
Menurut The Horse pada th 1995, pada kasus 60% sindrom
navicular yg di treatment dgn Neurectomy itu dapat sembuh
dengan satu tahun setelah operasi, tapi treatmennya bukan
penyembuhan permanen sehingga membutuhkan pengobatan
berulang (Bella)

Simpulan
Drh. Nanta : Navicular syndrom dan laminitis memiliki banyak causa.
Menyebabkan efek yang berbeda dengan derajat severity/keparahan
yang berbeda. Jadi efektifitas terapi yang dipilih sesuai dengan
kebutuhan pasien dan kasusnya.
Operasi pemotongan syaraf dan tendo bersifat simptomatik dan
biasanya dijadikan pilihan akhir bila pengobatan yang lain tidak
memberikan hasil yang diharapkan. Jadi berhati-hati dalam
menentukan terapi. Sesuaikan dengan diagnosa kalian.

Anda mungkin juga menyukai