alyusaputrifebbyola@gmail.com
Abstrak
Proses keperawatan adalah satu pendekatan untuk pemecahan masalah yang mendukung
kemampuan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan proses keperawatan
mengandung elemen berpikir kritis yang memungkinkan perawat dapat melakukan penilaian
dan melakukan tindakan berdasarkan nalar. Falsafah merupakan pandangan dan keyakinan
terhadap suatu hal. Paradigma keperawatan merupakan cara pandang dalam merencanakan,
memprediksi, memberikan makna, menyikapi, dan memilih tindakan terhadap berbagai
fenomena atau kejadian yang ada dalam keperawatan.
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir menjadi simbol simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan
(Hidayat,
2007).
Proses keperawatan yaitu metode di mana suatu konsep diterapkan di dalam praktik
keperawatan.
Dalam proses keperawatan ada beberapa tahapan yang berurutan dan saling
berhubungan, yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
(Iyer et al, 1996).
“Proses keperawatan merupakan inti dan dasar dari keperawatan, yang berarti pusat dari
tindakan keperawatan, dapat digunakan pada setiap pengaturan pelayanan.”
Proses keperawatan fleksibel, adaptable dan dapat disesuaikan dengan jumlah variabel
secara terstruktur yang memberikan suatu landasan yang dapat diikuti dengan tindakan-
tindakan keperawatan sistematik (Yura dan Walsh, 1983).
Falsafah keperawatan merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan (Hidayat,
2007).
Paradigma adalah hubungan teori-teori yang membentuk susuan dan mengukur apakah
teori itu berhubungan satu dengan yang lain sehingga menimbulkan hal-hal yang perlu
diselidiki (Depkes RI, 1989).
Tujuan
Dalam kajian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana memperoleh standar untuk
prakrik keperawatan, memperoleh metode dalam memberikan asuhan keperawatan yang
dapat digunakan dalam segala situasi dan untuk pendekatan untuk mengenal masalah-
masalah dan mencarikan alternatif pemecah masalah dalam memenuhi kebutuhan klien.
Metode
Kajian ini dilakukan dengan metode analisis, dimana kajian ini dibuat dengan
manganalisis berbagai kajian bebas, pendapat para ahli, teori, dan berbagai sumber
buku yang berhubungan dengan proses keperawatan. Kajian ini dilakukan dengan kajian
bebas yang bersifat ilmiah berdasarkan perbandingan antara satu artikel dengan artikel
lainnya yang kemudian perbandingannya itu ditulis secara beraturan dalam hasil dari
kajian.
Dimana lebih memfokuskan pada aspek pemahaman yang mendalam tentang suatu
topik yang akan dikaji.
Hasil
Pembahasan
Proses keperawatan adalah kerangka kerja dan struktur organisasi yang kreatif untuk
memberikan asuhan keperawatan, namun proses keperawatan juga
cukup flesksibel untuk digunakan di semua lingkup keperawatan (Potter dan Perry,
2005).
Proses keperawatan adalah serangkaian tahapan atau komponen yang mengarah pada
pencapaian tujuan. Tiga karakteristik dari proses adalah tujuan, organisasi, dan
kreativitas (Belvis, 1978).
Pada tahun 1967, Yura dan Walsh menjabarkan menjadi empat tahap, yaitu pengkajian,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Pada tahun ini juga, yang merupakan edisi pertama dari proses keperawatan
dipublikasikan dalam empat tahap yaitu pengkajian, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi. Kemudian pada edisi kedua (1993), proses keperawatan yang semakin
meningkat dipublikasikan.
Bloch (1974), Roy (1975), Mundinger dan Jauron (1975), serta Aspinal (1976) pada
pertengahan tahun 1970- an, menyematkan satu tahapan proses keperawatan yaitu
tahapan diagnosis sehingga menjadi lima tahap, yaitu pengkajian, diagnosis,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Dengan berkembangnya waktu, proses keperawatan sudah dianggap sebagai suatu dasar
hukum dalam praktik keperawatan.
Tujuan proses keperawatan pada umumnya adalah untuk mengatur kerangka konsep
berdasarkan keadaan individu, keluarga, dan masyarakat supaya kebutuhan dapat
terpenuhi.
Yura dan Walsh (1983) menyatakan proses keperawatan adalah suatu proses tahapan
desain tindakan yang ditujukan untuk memenuhi tujuan keperawatan, yang meliputi
mempertahankan keadaan kesehatan klien yang optimal, apabila keadaannya berubah
menjadi suatu kuantitas dan kualitas asuhan keperawatan terhadap kondisinya guna
kembali ke keadaan yang normal.
“Ketika kesehatan yang optimal tidak tercapai, maka proses keperawatan harus dapat
menyediakan mutu kehidupan yang maksimal bersumber pada keadaannya untuk
memperoleh derajat kehidupan yang lebih tinggi selama hidupnya (Iyer et al, 1996).”
Sifat proses keperawatan. Pertama yaitu dinamis dimana dapat berubah sesuai situasi
dan kondisi kebutuhan klien yang unik. Yang kedua yaitu siklus, yang memiliki
beberapa tahapan I-II-III dan seterusnya. Bila evaluasi belum tercapai sesuai tujuan
maka kembali pada tahap I dan seterusnya. Yang ketiga yaitu interdependen yang
merupakan saling ketergantungan antara tahap proses keperawatan. Yang terakhir yaitu
fleksibel yang berarti tidak kaku, luwes, sesuai, dengan tingkah laku, kondisi fisik,
mental dan emosional dapat berubah.
Tahapan proses keperawatan. Proses keperawatan adalah cara yang sistematis yang
dilakukan oleh perawat bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhan
keperawatan dengan melakukan pengkajian, menentukan diagnosis, merencanakan
tindakan yang akan dilakukan, melaksanakan tindakan serta mengevaluasi hasil asuhan
yang telah diberikan dengan fokus kepada klien, berorientasi pada tujuan pada setiap
tahap saling terjadi ketergantungan dan saling berhubungan. (Hidayat, 2007).
Bandman dan Bandman (1995) menguraikan seluruh proses keperawatan sebagai suatu
rangkai hubungan cara-hasil (means-ends) . Cara adalah keakuratan perawat dalam
mengkaji, mendiagnosa, menangani klien, dan hasil adalah peningkatan fungsi dan
kesejahteraan klien.
“Diagnosa keperawatan adalah suatu masalah kesehatan aktual dan potensial di mana
berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, dan perawat mampu dan mempunyai
kewenangan untuk memberikan asuhan keperawatan
(Gordon, 1976).”
Kewenangan tersebut dapat diterapkan berdasarkan standar praktik keperawatan dan
kode etik keperawatan yang berlaku di Indonesia.
Segala yang terkait akan diagnosis keperawatan harus didukung oleh data, dimana
menurut NANDA diartikan sebagai definisi karakteristik. Definis karakteristik tersebut
dinamakan tanda dan gejala.
Tanda adalah sesuatu yang dapat diobservasi dan gejala adalah sesuatu yang dirasakan
oleh klien (Nursalam, 2009 hlm 59).
Tujuan implementasi adalah untuk membantu klien dalam mendapatkan tujuan yang
telah ditetapkan yang merangkup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
pemulihan kesehatan, dan memfasilitasi koping.
Perencanaan asuhan keperawatan akan dapat dilaksanakan dengan baik, jika klien
mempunyai keinginan untuk berpartisipasi dalam implementasi asuhan keperawatan.
Kelima yaitu evaluasi. Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses
keperawatan yang menandakan keberhasilan dari diagnosis keperawatan, rencana
intervensi, dan implementasinya. Tahap evaluasi memungkinkan perawat untuk
memonitor kealpaan yang terjadi selama tahap pengkajian, analisis, perencanaan, dan
implementasi intervensi
Menurut Griffith dan Christensen (1986), evaluasi sebagai suatu yang direncakan dan
perbandingan yang sistematik pada status kesehatan klien. Dengan mengukur
perkembangan klien dalam mencapai suatu tujuan maka perawat dapat menentukan
efektivitas asuhan keperawatan.
Meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperawatan tetapi tahap ini
merupakan bagia integral pada setiap tahap proses keperawatan. Pengumpulan data
perlu direvisi untuk menentukan kecukupan data yang telah dikumpulkan dan
kesesuaian perilaku yang diobservasi. Diagnosis juga perlu di evaluasi dalam hal
keakuratan dan kelengkapannya. Evaluasi juga diperlukan pada tahap intervensi untuk
menentukan apakah tujuan intervensi tersebut dapat dicapai secara efektif (Nursalam,
2009 hlm 135).
Penutup
Daftar Pustaka
Salemba Medika.
Salemba Medika.
Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep,
proses, dan praktik. (Edisi 4). Jakarta:
Penerbit EGC.