Anda di halaman 1dari 3

Eqy Refiyanto

Chapter 5
AMT, JIT, Target Costing, and Product Life-Cycle Costing

5-1 = Perusahaan bisa bersaing secara efektif dan efisien jika menggunakan metode AMT. Karena
perusahaan mampu membuat produk inovatif yang berkualitas tinggi dan dengan harga yang
rendah.

5-2 = Filosofi yang diterapkan oleh JIT adalah mengeliminasi pemborosan persediaan sehingga
kualitas barang tetap terjaga. Kemudian partisipasi karyawan yang bekerja dalam produksi aktif
untuk mencapai tujuannya.

5-3 = Untuk memperoleh pemasok yang diinginkan serta bertahan pada harga yang kompetitif,
melakukan pengelompokan pemasok, menjalin hubungan bisnis berulang dengan pemasok yang
sama, dan pemasok didorong untuk mengembangkan Just In Time dalam aktivitas pembelian ke
pemasok mereka.

5-4 = Perusahaan harus mengembangkan produk secara inovatif dengan kualitas yang tinggi.
Kemudian harga barang tersebut tidak terlalu menyusahkan masyarakat untuk membelinya. Karena
jika harga tinggi maka masyarakat tidak bisa membeli dengan grosir. Perusahaan juga harus
berkompetitisi dengan perusahaan produk yang sama. Oleh karena itu perusahaan harus beradu
inovasi dan kualitas produk.

5-5 =

1. Mengorientasi produk dengan keterjangkauan harga atau harga berbasis pasar,


2. Mengobati biaya produk sebagai variabel independen selama definisi persyaratan
produk, dan
3. Bekerja secara proaktif untuk mencapai target biaya selama pengembangan produk dan
proses.

5-6 = Menurut saya, saya akan memilih metode Advanced Manufacturing Technology (AMT)
mengembangkan sebuah produk agar perusahaan bisa memproduksi secara efektif dan efisien.
Kemudian perusahaan dapat meningkatkan inovasi dan menguji kualitas produk sehingga harga
tersebut bisa bersaing/kompetitif di pasaran. Partisipasi karyawan juga dibutuhkan dalam
penghematan dalam proses produksi.
5-7 =

5-8 =

1. Tahapan awal. Pada tahapan ini, sebuah perusahaan manufaktur sudah harus menentukan
desain awal produk. Desain awal tersebut berupa desain spesifikasi dan persyaratan yang
harus dipenuhi oleh sebuah produk yang akan diproduksi nantinya.
2. Tahapan desain produk. Pada tahapan ini, perusahaan manufaktur sudah dapat menentukan
desain dari suatu produk. Yaitu berupa gambaran dari produk tersebut seperti bentuk,
warna, ukuran, dan lainnya secara tepat.
3. Tahapan cara pembuatan. Pada tahapan ini. perusahaan harus menentukan urutan proses
pembuatan suatu produk, tempat untuk bekerja yang tepat, dan segala macam peralatan
yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tersebut.
4. Tahapan pembuatan, yaitu perusahaan mulai memproduksi barang yang diinginkan dan
memodifikasi lebih lanjut. Proses pembuatan barang harus disesuaikan dengan desain,
memiliki kualitas yang baik, dan peralatan mesin yang tersedia. Di dalam tahapan
pembuatan ini, terkadang hasil yang diinginkan sedikit berbeda dengan apa yang sudah
direncanakan pada awalnya. Namun hal tersebut bukan menjadi masalah besar jika tidak
menyimpang terlalu jauh dari apa yang sudah ditetapkan di awal. Perusahaan masih dapat
memodifikasi barang tersebut sedikit demi sedikit hingga tercapai sesuai apa yang
diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai