Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL

KULIAH KERJA NYATA (KKN) KEMITRAAN


PERIODE JULI-AGUSTUS 2020

Adhikari Bumi Kaledupa: Melalui Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dan


Pengembangan Aspek Pariwisata Waduri

Lokasi : Desa Waduri, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi Provinsi


Sulawesi Tenggara

Oleh :
Alief Nur Rahmatullah NIM K1517004

UNIT PENGELOLA KULIAH KERJA NYATA


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
MARET 2020
Halaman Pengesahan

1
2

PROPOSAL KKN KEMITRAAN PERIODE JULI-AGUSTUS 2020

1. Judul Kegiatan KKN : Adhikari Bumi Kaledupa: Melalui Peningkatan


Kesejahteraan Masyarakat dan Pengembangan Aspek
Pariwisata Waduri
2. Lokasi
a) Desa : Waduri
b) Kecamatan : Kaledupa
c) Kabupaten/Propinsi : Wakatobi
d) Kepala Desa 1 : Nama: no Hp.
e) Kepala Desa 2 : Nama: no Hp.
f) Pemda/Bappeda/Kesbang :Nama: Sahara no Hp. 082190583251
g) BPBD : Nama: no Hp.
h) IKA UNS setempat : Nama: no Hp.
3. Ketua Tim
a) Nama/NIM : Alief Nur Rahmatullah/K1517004
b) No.Hp : 085771425433
4. Jumlah tim mahasiswa : 19 mahasiswa
5. Total biaya program : Rp.
6. Sumber dana program
Pemerintah Desa Setempat: Rp ……..
Sponsor/Mitra : Rp ……

Surakarta, 22 Maret 2020

Ketua Tim, Sekretaris,

Alief Nur Rahmatullah Siska Handayani


NIM K1517004 NIM K7117209
3

Ringkasan Proposal KKN Kemitraan

Adhikari Bumi Kaledupa: Melalui Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dan


Pengembangan Aspek Pariwisata Waduri

Desa Waduri, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi


Tenggara merupakan salah satu bagian dari Kepulauan Wangi-Wangi. Wakatobi yang
lebih dikenal sebagai Kepulauan Tukang Besi dengan taman laut dan terumbu karang
terbaik di dunia. Wakatobi memiliki prioritas tertinggi sebagai daerah konservasi laut di
Indonesia. Kabupaten Wakatobi sangat tersohor dengan wisata bawah laut dan
pantainya yang menawan karena terletak pada zona segitiga karang dunia (coral tri-
angle center). Keindahan dan kekayaan itu tidak sebanding dengan kondisi pendidikan,
kesehatan dan ekonomi masyarakat disana. Mulai dari segi pendidikan meliputi
terbatasnya fasilitas pendidikan, kurangnya sumber, serta kualitas pendidik dengan
kualifikasi seadanya. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan serta
kesehatan masih cukup rendah. Kurangnya pemahaman masyarakat akan tata cara
pengolahan serta pengembangan sumber daya alam memicu rendahnya tingkat
perekonomian masyarakat setempat. Program KKN Kemitraan di Wakatobi bertujuan
untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui stimulus perkembangan anak anak usia
sekolah dan remaja serta melestarikan kebudayaan Bangsa Indonesia, meningkatkan
kualitas serta kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, meningkatkan
kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar, serta meningkatkan daya tarik
wisatawan baik lokal maupun mancanegara terhadap keindahan Kecamatan Kaledupa,
Wakatobi. Pelaksanaan KKN di Kaledupa ini merupakan latihan penelitian dengan
menggunakan metode dasar deskriptif analisis, yaitu metode yang memusatkan
perhatian pada permasalahan yang ada pada masa sekarang dan menganalisis agar
terbentuknya gagasan serta ide pemikiran berkaitan dengan permasalahan dan
menerapkannya pada masyarakat Kaledupa. Kegiatan Program KKN Wakatobi 2020
meliputi bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan pariwisata. Bentuk luaran
dari kegiatan KKN kemitraan Wakatobi 2020 meliputi : (1) Laporan KKN, (2) Video
Kegaitan KKN, dan (3) Publikasi kegiatan dalam media sosial @adhikariwakatobi.
4

Target Luaran Program KKN Kemitraan

No Luaran Keterangan
1 Laporan KKN V
2 Video kegiatan KKN V
3 Publikasi kegiatan dalam media sosial @adhikariwakatobi V
4 Buku Under Cover Story ber ISBN V
5 Publikasi artikel ilmiah hasil pengabdian masyarakat KKN oleh
dosen pembimbing lapangan (DPL)
5

Rangkuman Rencana Anggaran

No Item %
1 Belanja Barang Habis Pakai 60
2 Peralatan penunjang 20
3 Transportasi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) 20
Jumlah 100

Susunan Organisasi Tim Pengusul KKN Kemitraan

No Nama/NIM Prodi Tugas


1. Alief Nur Rahmatullah Pend. Teknik Ketua, mengorganisir keseluruhan kegiatan
Bangunan KKN
6

2. Arian Alvianda Pend. Teknik Wakil Ketua, membantu tugas dari Ketua
Bangunan Tim
3. Riska Tiyasari Pend. Teknik Bendahara I, mengatur keuangan dalam
Bangunan Tim KKN
4. Siska Handayani Pend. Guru Sekretaris I, menangani urusan
Sekolah administrasi yang dibutuhkan dari Tim
Dasar KKN
5. Diannisa Sarintiya Penyuluhan Sekretaris II, membantu sekretaris I dalam
dan urusan administrasi
Komunikasi
Pertanian
6. Robil Mahesta S Kepelatihan Akomodasi I, menangani hal yang
Olahraga berkaitan dengan akomodasi yang
diperlukan dalam Tim KKN
7. Hafiz Yusuf Heraldi Statistika Akomodasi II, membantu menangani hal
yang berkaitan dengan akomodasi yang
diperlukan dalam Tim KKN
8. Herlina Hubungan Humas Eksternal, menangani hubungan
Internasional Tim KKN dengan pihak luar.
9. Ariel Sukma Adhitya Ilmu Hukum Humas Internal I, menangani hubungan
dalam Tim KKN
10. Irhab Wahyu Bahtiar Kepelatihan Humas Internal II, menangani hubungan
Olahraga dalam Tim KKN
11. Rahma Islamey H Ilmu Hukum Danus I, menggalang dana melalui open
donation dan merchandise
12. Ilham Wisnu Tri Atmja Kepelatihan Danus II, menggalang dana melalui open
Olahraga donation dan merchandise
13. Irfan Ardiana Teknik Sponsor I, menggalang dana untuk Tim
Industri KKN melalui kerjasama sponsorship
14. Annisa Noor Rizky A Akuntansi Sponsor II, menggalang dana untuk Tim
KKN melalui kerjasama sponsorship
15. Nibras Sekar Drupadi Desain Multimedia, membuat desain untuk
Interior keperluan Tim KKN dan mempublikasikan
di sosial media
16. Arum Ambarwangi Ilmu Publikasi, mempublikasikan segala hal
Komunikasi yang berkaitan dengan KKN melali sosial
media Tim KKN
7

17. Wenny Febrillia Akuntansi Dokumentasi, mendokumentasikan setiap


kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim KKN
18. Elyza Claryssa Manajemen Perlengkapan I, mencari, mengumpulkan,
dan mengorganisir perlengkapan yang
akan dibawa
19. Aprianza Saputra Ilmu Hukum Perlengkapan II, mencari, mengumpulkan,
dan mengorganisir perlengkapan yang
akan dibawa

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Wakatobi adalah sebuah kepualauan yang berada di Provinsi Sulawesi
Tenggara Indonesia dan merupakan bagian dari kepulauan Bau-Bau. Kabupaten
Wakatobi merupakan kabupaten baru yang terbentuk berdasarkan Undang-undang
Republik Indonesia No. 29 Tahun 2003 dan merupakan hasil pemekaran dari
Kabupaten Buton. Kabupaten Wakatobi terletak dikepulauan Jazirah Tenggara
Pulau Sulawesi Tenggara, secara geografis terletak dibagian selatan garis
khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan diantara 5.000-6.250 LS (sepanjang ±
160 km) dan membentang dari barat ke timur diantara 123.34 0-124,640 BT
(sepanjang ± 120 km). Wakatobi merupakan nama singkatan dari kumpulan
8

kepulauan meliputi Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko. Wakatobi yang


lebih dikenal sebagai Kepulauan Tukang Besi dengan taman laut dan terumbu
karang terbaik di dunia. Wakatobi merupakan kawasan konservasi yang ditetapkan
sebagai Taman Nasional (TN) pada Tahun 1996.
Keindahan dan kekayaan itu tidak sebanding dengan kondisi pendidikan,
kesehatan, dan ekonomi yang ada disana. Mulai dari segi pendidikan yang masih
tergolong memprihatinkan, fasilitas pendidikan terbatas dan kualitas pendidik
dengan kualifikasi seadanya. Tingkat pendidikan masyarakat kabupaten Wakatobi
didominasi lulusan Sekolah Dasar dan SMP.
Sama halnya dengan segi pendidikan, segi kesehatan tidak jauh beda
keadaannya. Hasil pemantauan Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara (2012)
mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terhadap 12 kabupaten/kota dengan
jumlah RT yang dipantau sebanyak 233.709 menunjukkan hanya 117.925 atau
50,46 % saja yang ber-PHBS. Data tersebut menunjukkan cakupan rumah tangga
yang ber-PHBS di Provinsi Sulawesi Tenggara relatif masih rendah, hal ini
berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat secara umum, serta kejadian penyakit
menular maupun penyakit tidak menular.
Pada aspek pariwisata Kepulauan Wangi-Wangi memiliki keindahan alam
yang sebenarnya mampu menarik wisatawan dengan tempat singgah di Desa
Waduri. Masih banyak tempat wisata di Kepulauan Wangi-Wangi yang masih
belum diketahui oleh orang lain karena tidak adanya di peta dan kurangnya
publikasi dan promosi yang dilakukan. Usaha dalam membantu publikasi dan
promosi melalui jejaring sosial media dan situs wisata online diharapkan akan
cukup membantu mengenalkan wisata di Kepulauan Wangi-Wangi.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka kami tim KKN Kemitraan Universitas
Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengangkat judul/tema “Adhikari Bumi Kaledupa:
Melalui Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dan Pengembangan Aspek
Pariwisata Waduri”. Tema ini diangkat agar dapat melambaikan atau mengajak
masyarakat agar memiliki harapan baru terutama pada bidang pendidikan dan
kesehatan. Pemberian motivasi, edukasi, karakter building dikemas dalam bentuk
inspirasi agar masyarakat Wakatobi memiliki harapan baru untuk menaikkan
kualitas hidup mereka. Selain itu tercipta pula masyarakat yang memiliki kesadaran
9

kolektif untuk menjaga kesehatann dan motivasi dalam memperjuangkan


pendidikan yang layak. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab kami sebagai
mahasiswa/i dan pemuda bangsa yang harus bisa memberdayakan masyarakat agar
lebih sejahtera berdasarkan ilmu yang telah kami dapatkan di bangku kuliah.
Melalui peningkatan kolaborasi komponen kesehatan dan pendidikan pada
sumber daya manusia di Kabupaten Wakatobi, diharapkan nantinya masyarakat
akan mampu meningkatkan kesejahteraannya secara mandiri, karena pada dasarnya
ketika seseorang tidak sehat, walaupun berpendidikan maka tidak akan mudah
baginya untuk mendapatkan kesejahteraan.

B. Analisis Permasalahan Masyarakat Mitra KKN


Daerah Wakatobi yang hampir seluruhnya merupakan lautan seharusnya
dapat menjamin kesejahteraan perekonomian masyarakatnya, namun kenyataanya
pendapatan Perkapita Kabupaten Wakatobi menurut harga berlaku Tahun 2009-
2013 apabila dibandingkan dengan pendapatan perkapita Provinsi Sulawesi
Tenggara pada tahun yang sama masih tergolong rendah. Dengan kata lain, tingkat
kesejahteraan rata-rata masyarakat Kabupaten Wakatobi sampai tahun 2013 baru
mencapai sebesar 73,49% dari tingkat kesejahteraan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pendidikan di Desa Waduri kurang memadai karena kurangnya fasilitas
penunjang pembelajaran seperti buku pelajaran atau akses internet. Banyak pelajar
di Desa Waduri yang masih buta teknologi. Hal ini dikarenakan fasilitas listrik yang
belum 24 jam dan fasilitas sinyal telephone yang masih belum merata di semua
tempat Wakatobi.
Fasilitas kesehatan Desa Waduri sudah ada, namun sangat minim dan tenaga
medis yang minim juga. Belum adanya alat medis yang cukup untuk menangani
masyarakat disana sehingga jika terdapat masyarakat yang sakit dan perlu rawat
inap perlu dibawa keluar pulau untuk mendapatkan fasilitas yang lebih baik. Pola
hidup sehat masyarakat Desa Waduri sendiri masih kurang karena sering ditemui
sampah yang dibuang sembarangan.

C. Solusi dan Target Luaran


10

Pengetahuan teknologi yang sangat penting di masa modern ini membuat


kami menginginkan masyarakat Desa Waduri, khususnya pelajar, mampu
meningkatkan pengetahuan teknologi mereka. Teknologi yang berupa E-Commers
merupakan langkah awal untuk memperluas wawasan mereka.
Penguasan teknologi oleh masyarakat setempat juga diharapkan mampu
meningkatkan sektor pariwisata kepualauan Wakatobi khususnya di Kecamatan
Waduri. Sehingga dengan meningkatnya sektor pariwisata setempat tingkat
ekonomi masyarakatnya turut meningkat.
Selain peningkatan wawasan melalui teknologi E-Commers, perlunya
meningkatkan kegemaran membaca siswa-siswa Desa Waduri. Bantuan open
donation berupa buku pelajaran, buku cerita, atau al-quran akan sangat membantu
mereka. Banyaknya unit buku yang tersedia, akan semakin banyak anak-anak
Waduri yang membaca dan semakin luas pengetahuan mereka. Pengetahuan yang
luas akan membantu mewujudkan cita-cita mereka di masa depan.
Pola hidup sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusi.
Tubuh yang sehat akan membuat masyarat Waduri lebih produktif dan semangat
dalam beraktifitas. Berawal dari mengenalkan cara mencuci tangan yang bersih,
memilah sampah yang dibuang, kerja bakti pembersihan lingkungan, dan
penyuluhan bahayanya NAPZA menjadi awal untuk mewujudkan pola hidup di
masyarakat Desa Waduri.

D. Rencana Strategis (Renstra) Program KKN

No Periode KKN Fokus Program Hasil


1. Juli-Agustus Peningkatan 1. Penyediaan ruang baca
2019 Kesejahteraan 2. Rehabilitasi mangrove
Masyarakat dan 3. Pengolahan limbah plastik
Pengembangan Aspek 4. Perbaikan Landmark Pulau
Pariwisata
2. Juli-Agustus Peningkatan 1. Penyediaan buku bacaan
2020 Kesejahteraan 2. Pengolahan limbah plastik
Masyarakat dan 3. Pengolahan sumber daya
Pengembangan Aspek laut
11

Pariwisata 4. Penerapan PHBS


3. Juli-Agustus Peningkatan 1. Perbaikan jaringan
2021 Kesejahteraan 2. Sosialisasi E-commers
Masyarakat dan 3. Pengelolaan website
Pengembangan Aspek pariwisata
Pariwisata 4. Pembuatan kerajinan
tangan

II. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN KKN

Pada dasarnya pelaksanaan KKN di Kaledupa ini merupakan latihan penelitian


dengan menggunakan metode dasar deskriptif analisis, yaitu metode yang memusatkan
perhatian pada permasalahan yang ada pada masa sekarang dan menganalisis agar
terbentuknya gagasan serta ide pemikiran berkaitan dengan permasalahan dan
menerapkannya pada masyarakat Kaledupa. Hal yang dilakukan dengan melakukan
pengamatan secara objektif diantaranya wawancara dengan melakukan tanya jawab
secara langsung dengan selanjutnya pengamatan lapang dilakukan secara langsung
dengan berkunjung untuk survey lapangan berikutnya pelaksanaan kegiatan KKN
Kemitraan di Kaledupa.
12

III. RENCANA PENGGUNAAN ANGGARAN KEGIATAN

No Kebutuhan Jumlah
1. Kesekretariatan R 1.950.000
p
2. Transportasi R 80.000.000
p
3. Konsumsi dan Akomodasi R 29.800.000
p
4. Program Pendidikan dan Kebudayaan R 3.555.000
p
5. Program Kesehatan R 1.620.000
p
13

6. Program Lingkungan Hidup R 3.280.000


p
7. Program Pariwisata R 8.420.000
p
8 Peralatan dan Perlengkapan R 3.800.000
p
Total Anggaran Pengeluaran R 132.425.000
p

Berisi rencana penggunaan keuangan untuk pelaksanaan kegiatan KKN.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Profil Perekonomian Kabupaten Wakatobi Tahun 2014


14

Lampiran 1. Gambaran IPTEK/Inovasi yang Akan Diterapkan di Masyarakat


Masalah di Masyarakat IPTEK Output
1. Banyaknya balita di Pengadaan program Mempersiapkan anak-anak
Desa Waduri yang Pendidikan Anak Usia usia dini atau usia taman
kurang arahan akan Dini (PAUD) kanak untuk siap
kesiapan memasuki melanjutkan ke jenjang
jenjang pendidikan pendidikan berikutnya.
15

2. Minimnya sumber Pengadaan kegiatan Memperkenalkan anak-


informasi serta kurang Budaya Literasi Waduri anak Desa Waduri dengan
ketersediaannya fasilitas buku-buku serta saling
membaca bagi anak- bercerita akan buku yang
anak di Desa Waduri telah dibaca.
3. Kurangnya pengetahuan Pengadaan Tambahan Membekali anak-anak
yang dimiliki orang tua Jam Belajar yang mempunyai
sehingga belum mampu ketertinggalan di sekolah
membimbing anak- dengan pengulangan
anaknya dalam pelajaran untuk
mengerjakan tugas meningkatkan daya ingat,
maupun belajar secara pembahasan tugas sekolah
maksimal. agar lebih paham serta
membimbing anak-anak
agar lebih giat belajar.
4. Kurang tersalurkannya Penambahan Memberikan kegiatan
bakat dan minat siswa Ekstrakurikuler di ekstrakulikuler guna
dalam pembelajaran non sekolah menciptakan semangat dan
formal di sekolah disiplin pada pelajar dalam
mengikuti pembelajaran
dan juga dapat
mengembangkan bakat
atau minat dalam pelajaran
non formal
5. Keberadaan TPA Pengadaan Program Menguatkan keyakinan
dengan tenaga pengajar Penguatan Keagamaan anak-anak sesuai dengan
yang minim sehingga (TPA) kepercayaan yang dianut
kurang mampu oleh masyarakat
memadahi jumlah anak-
anak yang ada.
6. Kurangnya kesadaran Pengadaan Sosialisasi Mensosialisasikan
masyarakat akan Perguruan Tinggi pentingnya pendidikan
pentingnya mengenyam tinggi bagi peserta didik
16

pendidikan ke tingkat lulusan SMA serta


lanjut serta kurangnya memberikan informasi
informasi bagi lulusan jalur masuk perguruan
SMA untuk memasuki tinggi (SNMPTN,
jenjang perguruan SBMPTN, dan SM)
tinggi.
7. Kurangnya kesadaran Sosialisasasi Perilaku Mensosialisasikan
masyarakat akan Hidup Bersih dan Sehat mengenai perilaku hidup
pentingnya menjaga (PHBS) bersih dan sehat di wilayah
kesehatan baik di sekolah dengan melakukan
lingkungan sekolah demonstrasi mencuci
maupun di masyarakat. tangan dan sikat gigi. serta
sosialisasi demam berdarah
di masyarakat melalui
kerja sama dengan Dinas
Kesehatan setempat.untuk
dianjurkan sejak dini
8. Kurangnya rasa Pelaksanaan Senam Kegiatan senam rutin yang
kepedulian masyarakat Sehat dilakukan setiap hari
untuk menjaga Jumat.
kesehatan individu.
9. Kurangnya pengetahuan Pengadaan Penyuluhan Mensosialisasikan tentang
masyarakat akan bahaya NAPZA dan IMS bahaya penggunaan
NAPZA dan IMS Narkotika, Alkohol,
Psikotropika, dan Zat
Adiktif lainnya (NAPZA)
danbahaya penyakit Infeksi
Menular Seksual (IMS)
bagi remaja.
10. Masyarakat Desa Pengenalan dan Masyarakat Desa Waduri
Waduri yang sering pelatihan massage mampu melakukan
kelelahan dalam massage sendiri untuk
pekerjaan sehari-hari menghilangkan lelah atau
17

bahkan bisa menjadi mata


pencaharian sampingan.
11. Kurang tersedianya Medical Check Up Warga lebih paham akan
fasilitas bagi warga pola hidup yang harus
untuk medeteksi dijalani setelah mengetahui
kesehatan. kondisi kesehatannya
12. Tanaman mangrove ada Rehabilitasi mangrove Hidupnya kembali
yang mati, sehingga mangrove untuk
tidak ada yang pencegahan abrasi laut
membantu mengurangi
abrasi laut
13. Banyak ditemukan Transplantasi terumbu Menjaga kelestarian
terumbu karang ada karang terumbu karang untuk
yang rusak bahkan mati keindahan lautan

14. Kurangnya kesadaran Pengadaan kegiatan mengajak masyarakat


masyarakat untuk Bersih - Bersih untuk mengetahui
menjaga kebersihan Lingkungan pentingnya manfaat
lingkungan serta lingkungan yang bersih
pariwisata. sebagai tindakan
pencegahan dari berbagai
penyakit yang dapat timbul
dari lingkungan kotor dan
menumbuhkan rasa gotong
royong antar warga.
15. Landmark pulau yang Perbaikan dan Landmark pulau yang
sudah mulai tidak menambah daya tarik terlihat kembali dan
terlihat Landmark pulau mampu menarik perhatian
16. Sampah plastik yang Pembuatan barang Berkurangnya sampah
terbuang sia-sia dengan penunjang pariwasata plastik dan terciptanya
jumlah yang banyak dari sampah plastik barang penunjang
pariwasata
17. Sebagai wujud Kaledupa Night Fest Menampilkan beraneka
partisipasi dalam ragam kebudayaan lokal
18

perayaan 17 Agustus. sebagai pelestarian


kebudayaan lokal yang
dibawakan oleh perwakilan
dari berbagai sekolah di
wilayah Kaledupa dan
penampilan dari
kebudayaan luar sebagai
bentuk pelestarian budaya
Indonesia.
18. Kurangnya pengetahuan Pengenalan dan Meningkatkan
masyarakat akan pelatihan penggunaan pengetahuan tentang E-
perkembangan zaman E-Commers Commers
termasuk dalam dunia
perdagangan.
19. Kurang tereksposnya Melakukan pendaftaran Mempermudah wisatawan
wisata di Wakatobi lokasi wisata di sosial dalam mencari dan
media menemukan wisata
Wakatobi

Lampiran 2. Denah Lokasi Desa Waduri, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi

Keterangan:
1. Jarak UNS ke lokasi : 1.656,6 km
2. Pilihan moda transportasi utama ke lokasi KKN:
19

a. Perjalanan darat ditempuh dari Solo menuju Pelabuhan Tanjung Perak


Surabaya menggunakan bus sekitar 10 jam. Perjalanan dilanjutkan
menggunakan kapal besar Dobonsolo dari Pelabuhan Tanjung Perak ke
Pelabuhan Bau-bau sekitar 11 Jam pada pukul 00:00 WIB sampai pukul 11.00
WITA. Perjalanan dilanjutkan dari Pelabuhan Bau-bau menuju Pelabuhan
Wangi-wangi menaiki kapal jetliner sekitar 7 Jam pada pukul 23.00 WITA dan
sampai pada pukul 06.00 WITA. Selanjutnya melakukan perjalanan menuju
Desa Waduri dengan menaiki kapat Nurisky sekitar 2 jam.
b. Perjalanan dimulai dari Solo menuju Bandara Juanda menggunakan
transportasi darat selama 10 Jam. Perjalana udara dari Bandara Juanda sampai
bandara Soekarno Hatta selama 1 jam 30 menit untuk transit selama 5 jam 40
menit kemudian melanjutkan penerbangan ke Bandara Haluoleo selama 2 jam
50 menit untuk transit selama 7 jam 45 menit, kemudian melanjutkan
penerbangan ke Bandara Matahora selama 45 menit. Selanjutnya melanjutkan
perjalanan dengan kapal menuju Pelabuhan Bau-Bau sekitar 7 Jam. Kemudian
melakukan perjalanan menuju Desa Waduri dengan menaiki kapat Nurisky
sekitar 2 jam.

Lampiran 3. Surat Kesediaan Mitra Lokasi KKN


20

Lampiran 4. Surat Dukungan Sponsor atau Mitra


21

Lampiran 5. Surat Pernyataan/Dukungan Alumni/ IKA UNS


22

Lampiran 6. Surat Kesediaan Pindah KKN Regular Bagi yang Tidak Lolos KKN
Kemitraan

FORM PERNYATAAN KESEDIAAN BERPINDAH KE KKN REGULER


CALON TIM KKN KEMITRAAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2020

Kami yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan:

1. Akan mengikuti rangkaian seleksi KKN kemitraan sesuai ketentuan.


2. Akan menghormati dan mentaati hasil seleksi KKN Kemitraan UNS 2020 (Keputusan
reviewer tidak dapat diganggu gugat)
3. Apabila tidak lolos dalam seleksi KKN kemitraan, kami bersedia mendaftar dalam
KKN reguler sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Demikian pernyataan ini agar digunakan sebagaimana mestinya.


23

Surakarta, 22 Maret 2020

Calon Tim KKN Kemitraan Wilayah: Waduri, Kaledupa Kabupaten: Wakatobi, Sulawesi
Tenggara

No Nama NIM TTd


1 Alief Nur Rahmatullah K1517004
2 Arian Alvianda K1517010
3 Riska Tiyasari K1517069
4 Siska Handayani K7117209
5 Robil Mahesta S K5617091
6 Herlina D0417024
7 Rahma Islamey H E0017389
8 Ariel Sukma Adhitya E0017071
9 Nibras Sekar Drupadi C0817046
10 Arum Ambarwangi D0217018
11 Irfan Ardiana I0317039
12 Diannisa Sarintiya H0417020
13 Elyza Claryssa F0217037
14 Hafiz Yusuf Heraldi M0717039
15 Annisa Noor Rizky A F0317014
16 Aprianza Saputra E0017065
17 Wenny Febrillia Hapsari F0317110
18 Irhab Wahyu Bahtiar K5617057
19 Ilham Wisnu Tri Atmja K5617053
20

Lampiran 7. Surat Pernyataan Sehat dan Izin Orang Tua

Anda mungkin juga menyukai