Anda di halaman 1dari 15

PENURUNAN TEKANAN DALAM PIPA ALIRAN FLUIDA II

I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat mempelajari kehilangan tekanan dalam singularitas
akibat belokan pipa secara praktek dan teori.

II. ALAT YANG DIGUNAKAN


Seperangkat alat dynamic of fluids

III. TEORI SINGKAT


1 v²
Rumus kehilangan tekanan akibat belokan pipa ΔP = ρζ
2 2
Dimana ζ koefisien singular kehilangan tekanan

a. Kehilangan Tekanan Akibat Belokan 180 ̊ (P2-P3)


α D
π [
ζ = 0,131+1,847 ( )]
2 Rο
²

dimana α dalam radian


diameter pipa = 26,8
sudut belokan = 180 ̊
Untuk air pada 20 ̊C, viskositas kinematik = 1e−6 m2/s, densitas = 999 kg/m3

b. Kehilangan Tekanan Akibat Pengecilan Pipa (P13-P14)


1
ζ= (
C )
−1 2, koefisien kontraksi
dimana
S₁
C = 0,63 + 0,37 ( )
S₂
²,S1¿S2
Data untuk perhitungan secara teoritis
Diameter pipa besar = 26,8 mm
Diameter pipa kecil = 17,3 mm
Luas sambungan pipa besar = 5,64×10-4 m2
Luas sambungan pipa kecil = 2,35×10-4 m2
Koefisien kontraksi = 0,657
Panjang pipa = 350 mm
Untuk air pada 20 ̊ C
Viskositas kinematik = 1×10-6 m2/s
Densitas = 999 kg/m3

c. Kehilangan Tekanan Akibat Pembesaran Pipa (P14-P15)


S₁
(
Koefisien kehilangan tekanan, ζ = 1−
S₂ )
² , S1¿S2
Data untuk perhitungan secara teoritis
Diameter pipa besar = 26,8 mm
Diameter pipa kecil = 17,3 mm
Luas sambungan pipa besar = 5,64×10-4 m2
Luas sambungan pipa kecil = 2,35×10-4 m2
Untuk air pada 20 ̊C, viskositas kinematik = 1e−6 m2/s, densitas = 999 kg/m3

IV. Prosedur Percobaan


a. Menutup katup pembuangan yang terletak di bawah tangki
b. Mengisi ¾ air dalam tangki
c. Menghubungkan steker listrik ke stop kontak
d. Memutar pasokan listrik saklar utama dalam posisi horizontal
e. Lampu indikator akan menyala
f. Menghubungkan konektor dari manometer ke pipa yang digunakan
g. Menekan tombol hijau “power pump”
h. Menghilangkan udara yang ada dalam selang dengan membuka dua katup
buangan dan kemudia menutupnya
i. Untuk mendapatkan beda tekan sama dengan nol melakukan:
1. Menutup valve yang ada di atas tangki
2. Untuk mendapatkan beda tekan nol membuat laju alir nol, indikator
menunjukkan missal x mbar, nilai ini sama dengan 0 atmosfer
3. Menggunakan harga x baar untuk faktor pengurangan setiap
pengukuran
j. Membuka valve dan menentukan laju alir yang digunakan
Prosedur diatas juga dilakukan untuk pipa (P13-P14) dan pipa (P14-P15)

IV. DATA PENGAMATAN


a. Pipa digital
Pipa (P2-P3)
Laju alir volume (liter/jam) 500 1000 1500
Nilai pengukuran
Kehilangan tekanan (mbar) -8 -5 -2
Nilai perhitungan
Laju alir volume/debit (m3/detik) 1,388×10-4 2,778×10-4 4,1667×10-4
Kecepatan (m/detik) 0,2461 0,4925 0,7387
Koefisien kehilangan tekanan 1,535 1,535 1,535
Kehilangan tekanan teoritis (Pa) 23,2186 92,9878 209,1944

Pipa (P13-P14)
Laju alir volume (liter/jam) 500 1000 1500
Nilai pengukuran
Kehilangan tekanan (mbar) -1 13 33
Nilai perhitungan
Laju alir volume/debit (m3/detik) 1,388×10-4 2,778×10-4 4,1667×10-4
Kecepatan (m/detik) 0,1737 0,3476 0,5215
Koefisien kehilangan tekanan 0,1941 0,1941 0,1941
Kehilangan tekanan teoritis (Pa) 1,4626 5,8572 13,1838
Pipa (P14-P15)
Laju alir volume (liter/jam) 500 1000 1500
Nilai pengukuran
Kehilangan tekanan (mbar) -9 -11 -13
Nilai perhitungan
Laju alir volume/debit (m3/detik) 1,388×10-4 2,778×10-4 4,1667×10-4
Kecepatan (m/detik) 0,5215 1,183 1,773
Koefisien kehilangan tekanan 0,3402 0,3402 0,3402
Kehilangan tekanan teoritis (Pa) 23,1072 118,91 267,09

b. Secara manual menggunakan manometer


Pipa (P13-P14)
Laju alir volume (liter/jam) 500 1000 1500
Nilai pengukuran
Kehilangan tekanan (mbar) 0,7256 2,1285 4,0151
Nilai perhitungan
3
Laju alir volume/debit (m /detik) 1,388×10-4 2,778×10-4 4,1667×10-4
Kecepatan (m/detik) 0,1737 0,3476 0,5215
Koefisien kehilangan tekanan 0,1941 0,1941 0,1941
Kehilangan tekanan teoritis (Pa) 1,4494 11,7583 26,4525

Pipa (P14-P15)
Laju alir volume (liter/jam) 500 1000 1500
Nilai pengukuran
Kehilangan tekanan (mbar) -9 -11 -13
Nilai perhitungan
Laju alir volume/debit (m3/detik) 1,388×10-4 2,778×10-4 4,1667×10-4
Kecepatan (m/detik) 0,5215 1,183 1,773
Koefisien kehilangan tekanan 0,3402 0,3402 0,3402
Kehilangan tekanan teoritis (Pa) 132,8835 538,289 3459,024
VI. PERHITUNGAN
Secara digital
1. Pipa (P1-P2)
a. Laju alir 500 L/h
Secara praktek
ΔP = -8 mbar × |100 Pa
1 mbar |
= -800 Pa
Secara teori
- Laju alir volume/debit
1dm ³ 1m³ 1h
Q = 500 L/h ×
1L
× ×
10 ³ dm ³ 3600 s
= 1,388×10-4
- Kecepatan
Q 1,388× 10ˉ 4 m³ /s
V= = = 0,2461 m/s
A 5,64 ×10 ˉ 4 m ²
- Koefisien kehilangan tekanan
D ѳ 0,5
|
ζ = 0,131+1,847 ( )
2 Rο
³̓ ̓ ̛ ⁵ |( )
90
0,0268 180
|
= 0,131+1,847 (
2 × 0,016 )
³ ̓ ̓ ̛ ⁵|(
90 )
0,5

= 1,535
- Penurunan tekanan
1 v²
ΔP = ρζ
2 2
m
(0,2461 )²
=1 s2
×999 kg /m ³ ×1,535 ×
2 2
= 23,2186 Pa
b. Laju alir 1000 L/h
Secara praktek
100 Pa
ΔP = -5 mbar × |
1 mbar | = -500 Pa
Secara teori
- Laju alir volume/debit
1dm ³
Q = 100 L/h ×
1L
× 101³mdm³ ³ × 3600
1h
s
= 2,778×10-4 m3/s
- Kecepatan
Q 2,77 8 ×10 ˉ 4 m ³/s
V= = = 0,4925 m/s
A 5,64 ×10 ˉ 4 m ²
- Koefisien kehilangan tekanan
D ѳ 0,5
|
ζ = 0,131+1,847 ( )2 Rο
³̓ ̓ ̛ ⁵ |( )90
0,0268 180
|
= 0,131+1,847 (
2 × 0,016 ) ³ ̓ ̓ ̛ ⁵|(
90 )
0,5
= 1,535
- Penurunan tekanan
1 v²
ΔP = ρζ
2 2
m
(0,4925 )²
=1 s 2 = 92,9878 Pa
×999 kg /m ³ ×1,535 ×
2 2
c. Laju alir 1500 L/h
Secara praktek
100 Pa
ΔP = -2 mbar × |
1 mbar |
= -200 Pa
Secara teori
- Laju alir volume/debit
1dm ³ 1m³ 1h
Q = 1500 L/h ×
1L
× ×
10 ³ dm ³ 3600 s
= 4,1667×10-4
- Kecepatan
Q 4,1667 ×10 ˉ 4 m ³ /s
V= = = 0,7387 m/s
A 5,64 ×10 ˉ 4 m ²
- Koefisien kehilangan tekanan
D ѳ 0,5
|
ζ = 0,131+1,847 ( )2 Rο
³̓ ̓ ̛ ⁵ |( )
90
0,0268 180
|
= 0,131+1,847 (
2 × 0,016 ) ³ ̓ ̓ ̛ ⁵|(
90 )
0,5

= 1,535
- Penurunan tekanan
1 v²
ΔP = ρζ
2 2
m
(0,7387 )²
=1 s2
×999 kg /m ³ ×1,535 ×
2 2
= 209,1944 Pa
2. Pipa P13-P14
a. Laju alir 500 L/h
Secara praktek
100 Pa
ΔP = -1 mbar × | 1 mbar | = -100 Pa
Secara teori
Laju alir volume/debit
1dm ³ 1m³ 1h
Q = 500 L/h ×
1L
× ×
10 ³ dm ³ 3600 s
= 1,388×10-4
Kecepatan
Q 1,388× 10ˉ 4 m³ /s
V= = = 0,1737 m/s
A 7,99× 10 ˉ 4 m²
Koefisien kehilangan tekanan
S₁
C = 0,63 + 0,37
S₂
²
( )
2,35 ×10 ˉ 4
= 0,63 + 0,37 ( 5,64 ×10 ˉ 4 )
2
= 0,6942

1
ζ= ( 0,6942 −1) = 0,1941
2

Penurunan tekanan
1 v²
ΔP = ρζ
2 2
m
(0,1737 )²
=1 s2
×999 kg /m ³ ×0,1941 ×
2 2
b. Laju alir 1000 L/h
Secara praktek
100 Pa
ΔP = 13 mbar × |
1 mbar |= 1300 Pa
Secara teori
Laju alir volume/debit
1dm ³
× 101³mdm³ ³ × 3600
1h
Q = 1000 L/h × = 2,778 ×10-4
1L s
Kecepatan
Q 2,77 8 ×10 ˉ 4 m ³/s
V= = = 0,3476 m/s
A 7,99 ×10 ˉ 4 m ²
Koefisien kehilangan tekanan
S₁
C = 0,63 + 0,37
S₂
²
( )
2,35 ×10 ˉ 4
= 0,63 + 0,37 ( 5,64 ×10 ˉ 4 )
2
= 0,6942

1
ζ= ( 0,6942 −1) = 0,1941
2

Penurunan tekanan
1 v²
ΔP = ρζ
2 2
m
(0,3476 )²
=1 s 2 = 5,8572 kg/ms2
×999 kg /m ³ ×0,1941 ×
2 2

c. Laju alir 1500 L/h


Secara praktek
100 Pa
ΔP = 33 mbar × |
1 mbar |
= 3300 Pa
Secara teori
Laju alir volume/debit
1dm ³ 1m³ 1h
Q = 1500 L/h ×
1L
× ×
10 ³ dm ³ 3600 s
= 4,167 ×10-4m3/s
Kecepatan
Q 4,167 ×10 ˉ 4 m ³ /s
V= = = 0,5215 m/s
A 7,99 ×10 ˉ 4 m ²
Koefisien kehilangan tekanan
S₁
C = 0,63 + 0,37
S₂
²
( )
2,35 ×10 ˉ 4
= 0,63 + 0,37 ( 5,64 ×10 ˉ 4 )
2
= 0,6942

1
ζ= ( 0,6942 −1) = 0,1941
2

Penurunan tekanan
1 v²
ΔP = ρζ
2 2
m
(0,5215 )²
=1 s 2 = 13,1838 kg/ms2
×999 kg /m ³ ×0,1941 ×
2 2
3. Pipa P14-P15
a. Laju alir 500 L/h
Secara praktek
100 Pa
ΔP = -9 mbar × |
1 mbar |
= -900 Pa
Secara teori
Laju alir volume/debit
1dm ³ 1m³ 1h
Q = 500 L/h ×
1L
× ×
10 ³ dm ³ 3600 s
= 1,388×10-4
Kecepatan
Q 1,388× 10ˉ 4 m³ /s
V= = = 0,1737 m/s
A 7,99× 10 ˉ 4 m²
Koefisien kehilangan tekanan
S₁
(
ζ = 1− S ₂ ² )
2,35 ×10 ˉ ⁴
( )
= 1− 5,64 × 10ˉ ⁴ ² = 0,3402
Penurunan tekanan
1 v²
ΔP = ρζ
2 2
m
(0,5215 2 ) ²
=1 s = 23,1072 Pa
×999 kg /m ³ ×0 , 3402×
2 2
b. Laju alir 1000 L/h
Secara praktek
ΔP = -11 mbar × |100 Pa
1 mbar |
= -900 Pa
Secara teori
Laju alir volume/debit
1dm ³
Q = 1000 L/h ×
1L
× 101³mdm³ ³ × 3600
1h
s
= 2,788×10-4
Kecepatan
Q 3,78× 10ˉ 4 m ³/s
V= = = 1,183 m/s
A 2,35× 10 ˉ 4 m²
Koefisien kehilangan tekanan
S₁
(
ζ = 1− S ₂ ² )
2,35 ×10 ˉ ⁴
( )
= 1− 5,64 × 10ˉ ⁴ ² = 0,3402
Penurunan tekanan
1 v²
ΔP = ρζ
2 2
m
(1,183 2 ) ²
=1 s = 118,91 Pa
×999 kg /m ³ ×0 , 3402×
2 2
c. Laju alir 1500 L/h
Secara praktek
100 Pa
ΔP = -13 mbar × |1 mbar | = -1300 Pa
Secara teori
Laju alir volume/debit
1dm ³ 1m³ 1h
Q = 1500 L/h ×
1L
× ×
10 ³ dm ³ 3600 s
= 4,167×10-4
Kecepatan
Q 4,167 ×10 ˉ 4 m ³ /s
V= = = 0,1773 m/s
A 2,35 ×10 ˉ 4 m ²
Koefisien kehilangan tekanan
S₁
(
ζ = 1− S ₂ ² )
2,35 ×10 ˉ ⁴
( )
= 1− 5,64 × 10ˉ ⁴ ² = 0,3402
Penurunan tekanan
1 v²
ΔP = ρζ
2 2
m
(0,17 7 3 2 ) ²
=1 s = 267,09 Pa
×999 kg /m ³ ×0 , 3402×
2 2
Secara manual
1. Pipa P13-P14
a. Laju alir 500 L/h
Secara praktek
ΔP = 39 – 31,5 =7,5 mmH2O
1000 mbar 1 mmHg
ΔP = 7,5 mmH2O × × = 0,7256
760 mmHg 13,6 mmH ₂ O
Secara teori
Laju alir volume/debit
1dm ³ 1m³ 1h
Q = 500 L/h ×
1L
× ×
10 ³ dm ³ 3600 s
= 1,388×10-4
Kecepatan
Q 1,388× 10ˉ 4 m³ /s
V= = = 0,1737 m/s
A 7,99× 10 ˉ 4 m²
Koefisien kehilangan tekanan
S₁
C = 0,63 + 0,37
S₂( )²
2,35 ×10 ˉ 4 2
= 0,63 + 0,37 (5,64 ×10 ˉ 4) = 0,6942

1
ζ= ( 0,6942 )
−1 2 = 0,1941
Penurunan tekanan
1 v²
ΔP = ρζ
2 2
m
(0,1737 )²
=1 s 2 = 1,4494 kg/ms2
×999 kg /m ³ ×0,1941 ×
2 2
b. Laju alir 1000 L/h
Secara praktek
ΔP = 53-31 = 22 mmH2O
1000 mbar 1 mmHg
ΔP = 22 mmH2O × × = 2,1285 mbar
760 mmHg 13,6 mmH ₂ O

Secara teori
Laju alir volume/debit
1dm ³ 1m³ 1h
Q = 1000 L/h ×
1L
× ×
10 ³ dm ³ 3600 s
= 2,778 ×10-4
Kecepatan
Q 2,77 8 ×10 ˉ 4 m ³/s
V= = = 0,3476 m/s
A 7,99 ×10 ˉ 4 m ²
Koefisien kehilangan tekanan
S₁
C = 0,63 + 0,37 ( )
S₂
²
2,35 ×10 ˉ 4
= 0,63 + 0,37( 5,64 ×10 ˉ 4 )
2
= 0,6942

1
ζ= ( 0,6942 −1) = 0,1941
2

Penurunan tekanan
1 v²
ΔP = ρζ
2 2
m
(0,4925 )²
=1 s 2 = 11,7583 kg/ms2
×999 kg /m ³ ×0,1941 ×
2 2

c. Laju alir 1500 L/h


Secara praktek
ΔP = 68,5 -27 = 41,5 mmH2O
1000 mbar 1 mmHg
ΔP = 41,5 mmH2O × × = 4,0151 mbar
760 mmHg 13,6 mmH ₂ O
Secara teori
Laju alir volume/debit
1dm ³ 1m³ 1h
Q = 1500 L/h ×
1L
× ×
10 ³ dm ³ 3600 s
= 4,167 ×10-4m3/s
Kecepatan
Q 4,167 ×10 ˉ 4 m ³ /s
V= = = 0,7387 m/s
A 5,64 ×10 ˉ 4 m ²
Koefisien kehilangan tekanan
S₁
C = 0,63 + 0,37 ( )
S₂
²
2,35 ×10 ˉ 4
= 0,63 + 0,37( 5,64 ×10 ˉ 4 )
2
= 0,6942

1
ζ= ( 0,6942 −1) = 0,1941
2

Penurunan tekanan
1 v²
ΔP = ρζ
2 2
m
(0 , 7387 )²
=1 s 2 = 26,4525 kg/ms2
×999 kg /m ³ ×0,1941 ×
2 2

3. Pipa P14-P15
a. Laju alir 500 L/h
Secara praktek
ΔP = 43,5 - 43 =0,5 mmH2O
1000 mbar 1 mmHg
ΔP = 0,5 mmH2O × × = 0,04837
760 mmHg 13,6 mmH ₂ O
Secara teori
Laju alir volume/debit
1dm ³ 1m³ 1h
Q = 500 L/h ×
1L
× ×
10 ³ dm ³ 3600 s
= 1,388×10-4
Kecepatan
Q 1,388× 10ˉ 4 m³ /s
V= = = 0,2461 m/s
A 5,64 ×10 ˉ 4 m ²
Koefisien kehilangan tekanan
S₁
(
ζ = 1− S ₂ ²)
2,35 ×10 ˉ ⁴
( )
= 1− 5,64 × 10ˉ ⁴ ² = 0,3402
Penurunan tekanan
1 v²
ΔP = ρζ ×L
2 D
m
(0,2461 2 )²
=1 s ×0,35 = 132,8835 Pa
×999 kg / m ³ ×0 , 3402×
2 0,0268
b. Laju alir 1000 L/h
Secara praktek
ΔP = 50 - 48=2 mmH2O
1000 mbar 1 mmHg
ΔP = 2 mmH2O × × = 0,1935
760 mmHg 13,6 mmH ₂ O
Secara teori
Laju alir volume/debit
1dm ³ 1m³ 1h
Q = 1000 L/h ×
1L
× ×
10 ³ dm ³ 3600 s
= 2,778×10-4
Kecepatan
Q 2,778× 10 ˉ 4 m ³/s
V= = = 0,4925 m/s
A 5,64 ×10 ˉ 4 m ²
Koefisien kehilangan tekanan
S₁
(
ζ = 1− S ₂ ²)
2,35 ×10 ˉ ⁴
( )
= 1− 5,64 × 10ˉ ⁴ ² = 0,3402
Penurunan tekanan
1 v²
ΔP = ρζ ×L
2 D
m
(0,7386 2 )²
=1 s ×0,35 = 3459,024 Pa
×999 kg /m ³ ×0 , 3402×
2 0,0268

c. Laju alir 1500 L/h


Secara praktek
ΔP = 56,5 – 52 = 4,5 mmH2O
1000 mbar 1 mmHg
ΔP = 7,5 mmH2O × × = 0,7256
760 mmHg 13,6 mmH ₂ O
Secara teori
Laju alir volume/debit
1dm ³ 1m³ 1h
Q = 1500 L/h ×
1L
× ×
10 ³ dm ³ 3600 s
= 4,167×10-4
Kecepatan
Q 4,167 ×10 ˉ 4 m ³ /s
V= = = 0,7386 m/s
A 5,64 ×10 ˉ 4 m ²
Koefisien kehilangan tekanan
S₁
(
ζ = 1− S ₂ ²)
2,35 ×10 ˉ ⁴
( )
= 1− 5,64 × 10ˉ ⁴ ² = 0,3402
Penurunan tekanan
1 v²
ΔP = ρζ ×L
2 D
m
(0,7386 2 )²
=1 s ×0,35 = 3459,024 Pa
×999 kg /m ³ ×0 , 3402×
2 0,0268

VII. ANALISA PERCOBAAN


Praktikum kali ini yaitu penurunan tekanan dalam pipa aliran fluida II yang
bertujuan untuk dapat mempelajari kehilangan tekanan dalam singularitas akibat
belokan pipa secara praktek dan teori ialah tentang penurunan tekanan pada
sambungan pipa dan perubahan luas penampang pipa. Pada praktikum kali ini,
penurunan tekanan yang diukur yaitu pada belokan pipa P2-P3, pipa P13- 14 , dan
pipa P15-P16 dan juga perubahan luas penampang pipa yaitu perbesaran pipa dan
pengecilan pipa. Kehilangan tekanan adalah kehilangan energi akibat gesekan
fluida terhadap sambungan pipa. Pengukuran kehilangan tekanan pada praktikum
ini dilakukan secara digital dan dengan menggunakan manometer. Di mana secara
digital menggunakan detector valve dan mentransdusikan dalam bentuk sinyal
listrik dan kemudian terbaca secara digital nilai dari penurunan tekanannya.
Selanjutnya dilakukan pengukuran penurunan tekanan secara manual
menggunakan manometer H2O. Penurunan tekanan yang terjadi pada pengukuran
manual dapat diketahui dari selisih P2- P1.
Pada praktikum ini menggunakan variasi sambungan/ belokan dan variasi
debit air yaitu 500 L/hr, 1000 L/hr, dan 1500 L/hr. Variasi debit tersebut untuk
mengetahui besarnya penurunan tekanan dengan adanya perbedaan kecepatan
aliran fluida yang berhubungan langsung dengan besarnya gaya gesek yang
terjadi. Selanjutnya dari hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa pada
sambungan P2-P3 apabila laju alir fluida semakin besar maka nilai penurunan
tekanan / rugi tekan akibat gesekan yang terjadi akan semakin besar. Sesuai
dengan prinsip Bernouli bahwa dalam suatu aliran fluida peningkatan kecepatan
fluida berbanding lurus dengan penurunan tekanan yang terjadi. Pada sambungan
pipa P13-P14m juga sama halnya bahwa semakin besar laju alir fluida maka
penurunan tekanannya juga semakin besar, dimana penurunan tekanan tersebut
terjadi akibat adanya gesekan fluida terhadap pipa pada sambungan pipa tersebut.
Diketahui juga adanya penurunan tekanan saat terjadi perubahan luas penampang
pipa. Hubungan perbandingan lurus terjadi juga pada perbesaran pipa dan
pengecilan pipa. Apabila laju alir fluida semakin besar maka gaya gesek dan
penurunan tekanan yang terjadi juga semakin besar. Dapat dianalisa bahwa besar
atau kecilnya penurunan tekanan ini disebabkan oleh adanya koefisien gesek,
semakin besar koefisien gesek maka semakin besar kerugian geseknya dan
semakin kecil koefisien gesek maka semakin kecil kerugian geseknya. Koefisien
gesek ini berarti suatu nilai (biasanya berkisar antara 0-1) yang berlaku tetap
untuk satu benda yang menentukan energi yang harus dikeluarkan untuk
memindahkan suatu benda dan artinya adalah semakin besar koefisien gesek maka
semakin besar energi yang harus digunakan untuk memindahkan fluida tersebut.
Pada percobaan pipa P2-P3 dan P13-P14, dapat diketahui bahwa kerugian
gesek yang terjadi lebih besar penurunan tekanannya pada P13-P14 dikarenakan
pada pipa P13-P14 diameter penampangnya lebih kecil daripada penampang
belokan pipa p2-p3 , yaitu dengan diameter 17,3 mm, sehingga kerugian geseknya
akan semakin besar dengan kecilnya luas penampang pipa. Hal demikian juga
dijelaskan oleh adanya kerugian gesek pada perbesaran dan pengecilan pipa yaitu
bahwa saat pengecilan pipa kerugian tekanan akan semakin besar dan pada
pembesaran pipa kerugian tekanan akan semakin kecil dikarenakan oleh kecilnya
penampang pipa sehingga kecepatan fluida naik dan semakin besar gaya gesek
yang terjadi.
Kehilangan tekanan yang paling besar adalah pada pipa P13- P14 hal ini
dikarenakan diameter pada pipa P13-P14 lebih kecil dibandingkan pada pipa P2-
P3 dan P14-P15, karena semakin kecil diameter pipa maka akan semakin besar
nilai koefisien gesek dan juga menyebabkan penurunan tekanan yang terjadi akan
semakin besar.

VIII. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum penurunan tekanan dalam pipa aliran fluida II dapat
disimpulkan bahwa :
 Apabila laju alir fluida/ debit semakin besar maka kehilangan tekanannya juga
 semakin besar dikarenakan semakin besar laju alir fluida maka gesekannya akan
semakin besar.
 Kehilangan tekanan dalam suatu aliran fluida dalam pipa dapat disebabkan oleh
adanya sambungan pipa yang menyebabkan adanya gesekan fluida terhadap
pipa.
 Nilai koofisien kehilangan tekanan berbanding lurus dengan besarnya
kehilangan tekanan, hal ini dikarenakan semakin besar nilai koefisien gesek
maka semakin besar energi yang diperlukan untuk melakukan gerakan pada
fluida.
 Penurunan tekanan pada pengecilan pipa akan lebih besar dibandingkan pada
pembesarana pipa hal ini juga dipengaruhi oleh diameter penampanmg pipa,
semakin kecil diameter maka semakin besar gaya geseknya begitupun
sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai