Korespondensi: wita@umrah.ac.id
Diterima Desember 2018; Disetujui Maret 2019
ABSTRACT
Brunok (P. australis) was one of the marine biota that has not been utilized optimally
especially in Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. The purpose of this research was to find out
the comparison of the highest content of vitamins and minerals from brunok meat based on
different taked locations in Kabupaten Karimun. Brunok from Pelawan Beach contained
Vitamins A and B12, namely Vitamin A 198.92 IU, Vitamin B12 0.234 IU and Brunok Cape
Melolo contained Vitamin A 214.59 IU, Vitamin B12 0.195 IU. The content of Pelawan Beach
Brunok contained Sodium (Na) 4,550 mg, Potassium (K) 154,339 mg, Calcium (Ca) 287,870
mg, Phosphorus (P) 326,787 mg, and Micro Minerals namely Iron (Fe) 3,921 mg. Whereas the
Mineral content of Brunok Cape Melolo meat was Sodium (Na) 5,114 mg, Potassium (K)
160,126 mg, Calcium (Ca) 258,212 mg, Phosphorus (P) 341,218 mg, and Micro Minerals
namely Iron (Fe) 2,89 mg. The highest mineral content of Phosphorus (P) from the two waters
of Kabupaten Karimun was found in the waters of Tanjung Melolo, that was 341,218 mg.
ABSTRAK
Brunok (P. australis) merupakan salah filum echinoedermata yang belum banyak
termanfaatkan secara optimal khususnya di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kandungan Vitamin dan Mineral dari daging brunok berdasarkan
lokasi pengambilan yang berbeda sebagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah dari Brunok.
Kandungan brunok dari Pantai Pelawan yaitu Vitamin A 198,92 IU, Vitamin B12 0,234 IU dan
Brunok Tanjung Melolo mengandung Vitamin A 214,59 IU, Vitamin B12 0,195 IU. Kandungan
Mineral Brunok Pantai Pelawan yaitu Natrium (Na) 4,550 mg, Kalium (K) 154,339 mg, Kalsium
(Ca) 287,870 mg, Fosfor (P) 326,787 mg, dan Mineral mikro Besi (Fe) 3,921 mg. Sedangkan
kandungan Mineral daging Brunok Tanjung Melolo yaitu Natrium (Na) 5,114 mg, Kalium (K)
160,126 mg, Kalsium (Ca) 258,212 mg, Fosfor (P) 341,218 mg, dan Mineral mikro yaitu Besi
(Fe) 2,89 mg. Kandungan Mineral paling tinggi yaitu Fosfor (P) dari kedua perairan Kabupaten
Karimun terdapat di perairan Tanjung Melolo yaitu 341,218 mg.
Kata kunci: Vitamin A,Vitamin B12, Mineral, Brunok (P. australis), Proksimat.
39
Syah et al. 2019 MARINADE Vol. 02(01) : 39 – 52
40
Syah et al. 2019 MARINADE Vol. 02(01) : 39 – 52
41
Syah et al. 2019 MARINADE Vol. 02(01) : 39 – 52
Keterangan:
Fp = Faktor pengenceran
hancuran karang, dan cangkang-
HASIL DAN PEMBAHASAN cangkang hewan lainnya, (Widodo
2013).
Vitamin A Dalam rangka karang yang
Kandungan vitamin A P. australis berporous terdapat nutrien yang lebih
Pantai pelawan dan Tanjung melolo tinggi dari perairan. Nutrien merupakan
lebih kecil dibandingkan dengan unsur yang diperlukan tanaman
Actinopyga mauritiana yaitu sebesar sebagai sumber energi yang digunakan
455,0 IU. Studi yang lebih baru untuk menyusun berbagai komponen
menyoroti bioaktivitas dari sel selama proses pertumbuhan dan
polysaccaride fucoidan dari brunok dan perkembangannya, (Budiyani et al.
perannya dalam mencegah mucositis 2012). Studi sebelumnya pada
chemotherapeuthic pada tikus, (Zuo et Acaudina sp. telah menunjukkan itu
al. 2015). Pada pangan nabati mereka kaya vitamin dan mineral,
kandungan karotenoid yang merupakan (Chen 2003). Perubahan musim siklus
prekursor (provitamin) A, (Almatsier reproduksi juga berpengarauh terhadap
2001). Kandungan Vitamin A brunok kandungan nutrisinya, (Syafril et al.
pantai pelawan lebih keci yaitu 1998,92 2004). Kebutuhan vitamin A pada tubuh
IU dan brunok Tanjung melolo yaitu manusia perhari berbeda beda disetiap
214,59 IU, kandungan yang diperoleh usia. Pada pria dewasa sebanyak 5000
berdeda jauh dengan penelitian, IU, wanita dewasa 800 IU dan pada ibu
(Widodo 2013), Actinopyga mauritiana menyusui 6000 IU, (Sartika 2017).
yaitu 445,0 IU. Perbedaan kandungan Asupan vitamin A berperan penting
dipengaruhi oleh habitat dan perairan dalam berbagai fungsi normal tubuh,
biota yang diperoleh dimana teripang diantaranya penglihatan, kekebalan
lebih menyukai perairan yang jernih tubuh, reproduksi, serta pertumbuhan
dan airnya relatif tenang yang spesifik dan perkembangan tubuh, (Sizer dan
hidup berkelompok dan ada pula yang Whitney 2002). Vitamin disimpan di
hidup soliter (sendiri). Faktor lain yaitu liver sampai lebih dari dua tahun,
makanan adalah organisme-organisme dimana dapat mengakibatkan toksisitas
kecil, detritus (hasil dari penguraian jika pasien mengkonsumsi dengan
binatang laut yang telah mati) dan dosis yang besar, (Kamiensky et al.
rumput laut, Jenis makanan lainnya 2006).
adalah partikel-partikel pasir ataupun
42
Syah et al. 2019 MARINADE Vol. 02(01) : 39 – 52
Tabel 1. Hasil analisis vitamin A pada P.australis pantai pelawan dan P.australis
Tanjung melolo (IU)
No Kandungan P. australis P. australis *Actinopyga
Pantai pelawan Tanjung melolo mauritiana
IU IU IU
1 Vitamin A 198,92± 0,91 214,59±0,597 455,0
Tabel 2. Hasil uji kandungan vitamin B12 Brunok P. australis Pantai Pelawan dan P.
australis Tanjung Melolo
No Kandungan P.australis P.australis
Pantai pelawan Tanjung melolo
1 Vitamin B12(IU) 0,234±0,006 0,195±0,002
dibandingkan ikan. Vitamin B12
Vitamin B12 diperlukan untuk mengubah folat
Makanan laut merupakan sumber menjadi bentuk aktif dan fungsi normal
vitamin B12 yang bagus hati adalah tubuh terutama jaringan syaraf serta
sumber yang paling kaya akan vitamin merupakan kofaktor enzim. Jumlah
B12. Selain itu vitamin ini juga harian vitamin B12 yang diperbolehkan
ditemukan dalam susu, daging, ikan, bagi orang dewasa adalah sebesar 2,4
dan telur, (Gaman dan Sherrington IU/hari. Kekurangan vitamin B12 dapat
2002). Bentuk utama vitamin B12 dalam menyebabkan pernicious anemia
makanan adalah adenosilkobalamin, (anemia karena kekurangan folat).
metilkobalamin, dan hidroksikobalamin, Penyakit ini hampir selalu disebabkan
(Almatsier 2001). Pada Tabel 8, Dapat oleh gangguan penyerapan vitamin dari
dilihat besarnya kandungan vitamin B12 pada defesiensi, (Sizer dan Whitney
pada P.australis Tanjung Melolo 2002).
sebesar 0,195 IU lebih kecil
dibandingkan pada P.australis Pantai Komposisi Mineral
Pelawan yaitu sebesar 0,234 IU. Mineral merupakan bagian dari
Perbedaan kandungan vitamin tubuh dan memegang peranan penting
dikarnakan habitat hidup menorok dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik
kedasar laut sehingga kadar DO dan pada tingkat sel, jaringan, organ
sanitasi cahaya terganggu pada maupun fungsi tubuh secara
metabolisme P. australis sejalan keseluruhan, (Almatsier 2001).
dengan pendapat Latumahina et al. Kandungan mineral pada P.australis
(2007), Menyatakan kondisi lokal Pantai Pelawan dan P.australis
perairan, habitat suatu organisme juga Tanjung Melolo cukup tinggi dimana
mempengaruhi kandungan nutrisi kandungan tertinggi mineral posfor
organisme tersebut. Vitamin B12 yaitu 326,787 mg dan 341,218 mg.
berfungsi dalam metabolisme asam Peran mineral begitu penting dalam
amino serta biosintesis protein dan mengatur proses fisiologi (pengatur
asam nukleat, (Okuzumi dan Fujii tekanan osmotik, transport oksigen,
2000). Pada jenis Moluska diantaranya kontraksi otot, dan kepekaan syaraf
cumi, kerang, dan tiram memiliki terhadap rangsangan), elemen
kandungan vitamin B12 yang lebih tinggi essensial bagi enzim serta diperlukan
43
Syah et al. 2019 MARINADE Vol. 02(01) : 39 – 52
44
Syah et al. 2019 MARINADE Vol. 02(01) : 39 – 52
Tabel 3. Hasil analisis kandungan mineral pada Brunok (Paracaudina australis) pantai
pelawan dan Brunok (P. australis) Tanjung Melolo (mg)
P. australis P. australis
*Actinopyga mauritiana
No Mineral Pantai pelawan Tanjung melolo
(mg)
(mg) (mg)
1 Na 4,550 ± 0,006 5,114±0,072 770
2 K 154,339 ± 0,250 160,126±0,081 910
3 Ca 287,870 ± 0,255 258,212±0,008 308
4 P 326,787 ± 0,006 341,218±0,040 230
5 Fe 3,921 ± 0,004 2,89±0,078 417
45
Syah et al. 2019 MARINADE Vol. 02(01) : 39 – 52
46
Syah et al. 2019 MARINADE Vol. 02(01) : 39 – 52
Almatsier, S. (2004.) Prinsip Dasar Ilmu Bioactives from Sea Cucumbers for
Gizi. Jakarta. PT Gramedia Functional Foods. Jurnal of Mar
Pustaka Umum. Drugs, 1761–1805.
Alhana, Suptijah, P. Tarman, K. 2015. BPS. 2014. Nilai ekspor Hasil
Ekstraksi dan Karakterisasi Kolagen Perikanan Laut Pertriwulan di
dari Daging Teripang Gamma. Kabupaten Karimun. Karimun.
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Badan Pusat Statistik. Kabupaten
Indonesia 18(2): 150-161. Karimun.
A y , R.W., Sy ’ i, L., Arini, E. Budiyani, F.B., Suwartimah, K.,
2007. Analisis Kesesuaian Perairan Sunaryo. 2012. Pengaruh
Pulau Karimunjawa dan Pulau Penambahan Nitrogen dengan
Kemujan sebagai Lahan Budidaya Konsentrasi yang Berbeda terhadap
Rumput Laut Menggunakan Sistem Laju Pertumbuhan Rumput Luat
Informasi Geografis. Jurnal Caulerpa racemosa var. uvifera.
marquares 3(1): 27 – 45. Jurnal Marine Research 1(1): 10 –
Ariyanto, D. 2003. Analisis Keragaman 18.
Genetik Tiga Strain Ikan Nila dan Chen, J. 2003. Overview of Sea
Satu Strain Ikan Mujair Berdasarkan Cucumber Farming and Sea
Karakter Morfologinya. Jurnal Ranching Practices in China. Jurnal
International of Zuriat 14(1): 1-6. of researh Bulletin 18(3): 18-23.
Ardianingsih, R. 2009. Penggunaan Dewi., Laengeng A.H., Nurdin, M. 2010.
Hing Performance Liquid Kadar Lemak Daging Teripang
Chromatography (HPLC) dalam (Holothuria edulis) dan Teripang
proses analisis deteksi ion. Jurnal Pasir (holothuria scaba) Serat
Dirgantara 10(4): 101-104 Implementasinya sebagai Media
Ayas, D., Ozugul, Y. 2011. The Pembelajaran. Jurnal E-JIP Biol
Chemical Composition of Carapace 5(2): 20-29.
Meat of Sexually Mature Blue Crab Edy.J., Girsang., Rifardi.2004.
(Callinectes sapidus, Rathhbun Karakteristik dan Pola Pebaran
1896) in the Mersin Bay. Jurnal Sedimen Perairan Selat Rupat
Fisheris Scientific 38: 645-650. Bagian Timur. Jurnal Berkala
Azka, A., Nurjanah., Jacoeb., A.M. Perikanan Terubuk 42(1). 153 –61.
2010. Profil Asam Lemak, Asam Elfidasari, D., Noriko, N., Wulandari, N.,
A , T , α- Perdana, A.T. 2012. Identifikasi
Tokoferol Telur Ikan Terbang. Jurnal Jenis Teripang (Holothuria) Perairan
Pengolahan Hasil Perikanan Kepulauan Seribu Berdasarkan
Indonesia 18(3): 250-261. Perbedaan Morfologi. Jurnal AL-
Beasy, K.M., dan J. C. Ellison. 2013. Azhar Indonesia Seri Sains dan
Comparison of Three Methods for Teknologi 1(3): 14-142.
the Quantification of Sediment Gaman, PM., Sherrington, KB. 1992.
Organic Carbon in Salt Marshes of Ilmu Pangan. Pengantar Ilmu
the Rubicon Estuary, Tasmania, Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi.
Australia. Jurnal of International Gadjah Mada
Biology 5 (4), 1–13. University.Yogyakarta..
Bordbar, S., Anwar, F., Saari, N. 2011. Gehring, C. K., Davenport P. M.,
High-Value Components and Jaczynzki, J. 2009. Functional and
47
Syah et al. 2019 MARINADE Vol. 02(01) : 39 – 52
48
Syah et al. 2019 MARINADE Vol. 02(01) : 39 – 52
49
Syah et al. 2019 MARINADE Vol. 02(01) : 39 – 52
Perikanan dan Kelautan 6(1): 90- Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan
120. 7(2): 30-36.
Pangestuti, R., Zainal, A. 2017. Santoso, J., Satako, G., Yumiko, Y.S.,
Medicinal and Health Benefit Effects Takeshi, S. 2006. Mineral Content of
of Functional Sea Cucumbers. Indonesian Seaweed Solubility
Jurnal Traditional and Affected by Basic Cooking. Jurnal
Complementary Medicine 8(4): 341- Food Science and Technology 12(1):
351. 59-66.
Ridzwan, B.H., Hanita, M.H., Seranjuddin, M.L., Prasad., Pathak
Nurzafirah, M., Norshuhada, M.P.S., B.C. 2013. Comparative Study of
Hanis, Z.F. 2014. Free Fatty Acids Length Weight Relationship of
Composition in Lipid Extracts of Freshwater Murrel, Channa
Several Sea Cucumbers Species punctatus (Bloch 1793) From Lotic
from Malaysia. Jurnal intenational and Lentic Environments. Jurnal
Biosciences 4(3): 204–207. Word Fish And Marine Sciences.
Rifardi., Edy. J., Girsang1. 2012. 5(2): 233-238.
Ekologi Sedimen Laut Modern. Unri Shi., Wei., Hu., Ying-Ying T., Yao, G.C.,
Press. Edisi Revisi. Pekanbaru. Zhao, J.L., Chang H.X., Yu, M.W.
21(6): 62-71. 2014. Fucosylated Chondroitin
Salarzadeh, A.R., Afkhami, M., Sulfate From Sea Cucumber
Bastami, K.D., Ehsanpour, M., Improves Glucose Metabolism and
Khazaali, A., Mokhleci, A. 2012. Activates Insulin Signaling in the
Proximate Composition of Two Sea Liver of Insulin-Resistant Mice.
Cucumber Species (Holothuria pavra Jurnal Medicinal of food china
and Holothuria arenicola) in Persian 17(7):749-757
Gulf. Jurnal Annals Biolog Res Shirvastava, A., Gupta, V.B. 2012.
3(3):1305-1311. HPLC: Isocratic or Gardient Elution
Samyn, Y., Didier., Vandenspeagel. and Assesment of Liniearity in
2016. Sublittoral and Bathyal Sea Analytical Methods. Jurnal Advanced
Cucumbers Echinodermata Scientific Research 3(2):12-20.
(Holothuroidea) from the Northern Siahaan, E.A., R. Pengestuti. 2017.
Mozambique Channel With Pangan Fungsional dan Nutrasetikal
Description of Six New Species. dari Laut: Prospek dan
Jurnal Sublittoral and bathyal sea Tantangannya. Jurnal International
cucumbars 4196(4): 451–49. of Depik 6(3): 273-281.
Santika, I.G. 2016. Pengukuran Tingkat Sizer, F.S., Whitney, E.N. 2002.
Kadar Lemak Tubuh Melalui Jogging Nutrition Concepts and
selama 30 Menit Mahasiswa Putra Controversus, International Students
Semester IV FPOK IKIP PGRI BALI. Edition. United States. Jurnal
Jurnal Pendidikan Kesehatan Thomson Wadsworth 2(1):24-28.
Rekreasi 1(8):89-98. Syahfril, I., Supriyantini, E.,
Salamah, E., Yunizal, H. 2004. Studi Ambariyanto. 2004. Studi
Tentang Asam Lemak Omega-3 dari Kandungan Proksimat Kerang Jago
Bagian-bagain Tubuh Ikan Kembung (Anadara inaequivalvis) di Perairan
Laki-laki (Rastrelliger kanagurta) . Semarang. Jurnal Ilmu kelautan dan
perikanan 9(4):190-195.
50
Syah et al. 2019 MARINADE Vol. 02(01) : 39 – 52
51
Syah et al. 2019 MARINADE Vol. 02(01) : 39 – 52
52