Anda di halaman 1dari 13

hujatusnaini dkk (2016).

Konservasi Hutan Di Lamandau dengan ISSN :2301-4678


Konsep Bioremiadiasi dan Adat Dayak Kaharingan

Vol 4 No (2) Maret 2016

KONSERVASI KAWASAN HUTAN DI LAMANDAU DENGAN KONSEP


BIOREMIADIASI DAN ADAT DAYAK KAHARINGAN
(Tajahan, Kaleka, Sapan Pahewan, dan Pukung Himba)

Noor Hujjatusnaini
Dosen FTIK Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya
Email: noor.hujjatusnaini@gmail.com

Abstrak
Abstrak: Kawasan hutan di Lamandau mengalami beberapa kerusakan, meliputi
flora dan fauna, maupun sistem perairannya. Kerusakan tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya perambahan kawasan hutan sebagai lahan industri
kelapa sawit dan sistem limbah cair industri kelapa sawit yang bermuara di sungai
yang mengakibatkan penurunan kualitas air, sedimentasi di perairan sebagai
akibat dari tambang pasir dan tambang emas di sepanjang sungai yang
mengakibatkan pendangkalan muara sungai dan pencemaran sungai berupa kadar
merkuri yang diambang batas. Untuk dapat mengatasi permasalahan agar
kerusakan tidak berlanjut, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
konservasi. Beberapa penelitian untuk mengatasi kerusakan sistem perairan
dilakukan dengan konservasi menggunakan konsep bioremidiasi. Untuk
kerusakan kawasan hutan meliputi pelestarian flora dan fauna di Lamandau,
masyarakat khas suku Dayak mempunyai upaya konservasi dengan cara Tajahan,
Kaleka, Sapan Pahewan dan Pukung Himba.

Abstract: The forest area in Lamandau suffered some damage, including flora
and fauna, as well as the system its waters. Such damage is caused by several
factors, including the encroachment of forest land as industrial land of palm oil
and waste system liquid palm oil industry which empties into the river resulting in
decreased water quality, sedimentation in water as a result of sand mining and
gold mining along the river that lead to silting of the estuary pollution of rivers
and streams in the form of mercury levels on the verge of bounds. To correct the
problem so that the damage does not continue, then the attempt to do is to do with
conservation. Some research to overcome the damage done to the conservation of
aquatic systems using bioremidiasi concept. To damage forest areas include
preservation of flora and fauna in Lamandau, Dayak communities have
conservation efforts in a way Tajahan, Kaleka, Sapan Pahewan and Pukung
Himba.

Kata Kunci: Dayak Kaharingan, Konservasi, Tajahan, Kaleka, Sapan Pahewan


and Pukung Himba.

498
ISSN :2301-4678

Vol 4 No (2) Maret 2016

PENDAHULUAN kegiatan industri yang tampak adalah


Lamandau merupakan salah pada permasalahan lingkungan.
satu kabupaten yang ada di Propinsi Perangkat hukum untuk permasalahan
Kalimantan Tengah yang memiliki lingkungan sudah ada, tetapi pemecahan
kawasan hutan dengan kekayaan flora permasalahan lingkungan hidup ini
dan fauna khas, dan sistem perairan seakan menemui jalan buntu (Santi. DN,
yang relative alami. Kabupaten 2004)
Lamandau adalah salah satu kabupaten Kondisi kerusakan ekosistem
di Provinsi Kalimantan Tengah. pada beberapa perairan di Indonesia
Berdasarkan UU nomor 5 Tahun 2002 cukup memprihatinkan, salah satunya
Kabupaten Lamandau terbentuk dari di sungai daerah Lamandau Kalimantan
hasil pemekaran wilayah kabupaten Tengah. Permasalahan ini dalam
Kotawaringin Barat, denganIbu kota jangka panjang dapat mengancam
kabupaten yang terletak di Nanga kelestarian sumberdaya alam serta
Bulik. Kabupaten ini memiliki luas fungsi lingkungan hidup, meliputi
wilayah 6.414 km² dan berpenduduk kekayaan hayati flora dan fauna khas
sebanyak 62.776 jiwa. Letak geografis lokal, serta sistem alami perairan
strategis serta sumber daya alam dengan biota khasnya.
berlimpah. Nanga Bulik merupakan Sungai Lamandau memiliki
titik sentral yang bisa dijangkau baik keanekaragaman biota perairannya
melalui jalur sungai maupun jalur darat seperti ikan sepat, ikan seluang, ikan
dari desa-desa disekitarnya. Sebagai toman, ikan lais, ikan jelawat, ikan
pintu gerbang perekonomian belida, ikan baung,dan yang paling
masyarakat dari DAS Lamandau, terkenal adalah ikan patin. Ada
Bulik, Menthobi, Palikodan, beberapa jenis keong, udang dan
Belantikan, Delang dan Batangkawa. kepiting. Biota perairan ini
Oleh karena itu, hampir seluruh sendi dimanfaatkan masyarakat setempat
kehidupan memanfaatkan sungai untuk memenuhi kebutuhan hidup.
sebagai sumber air. Di samping itu, Demikian pula halnya dengan potensi
hampir 70% masyarakat di sana hutan yang menyimpan kekhasan flora
menjadikan bantaran sungai urat nadi seperti pohon kayu seluang belum, akar
kehidupan. Salah satunya adalah dalam kuning, damar, rotan, keruing, anggrek
bentuk memanfaatkan DAS sebagai hutan dan masih banyak lagi. Prof DR
wadah pemeliharaan ikan keramba. H. Ciptadi, MS (2009) Dosen
Permasalahan lingkungan Universitas Negeri Palangka Raya
semakin memprihatinkan dewasa ini alumni di ENSCM Universitas
(Faturrahman dkk, 1995). Seiring Montpellier II-Perancis menyatakan
dengan tuntutan pembangunan di bahwa kawasan hutan Kalimantan
berbagai aspek dalam rangka Tengah memiliki keunikan dan
pemenuhan kebutuhan hidup manusia kelebihan tersendiri dibandingkan
yang semakin meningkat, berdampak lahan lainnya.
pula pada semakin meningkatnya Kekayaan hayati gambut
pemanfaatan sumber daya alam secara tropika Kalteng dibuktikan dengan
tidak terkendali, yang pada akhirnya “biodiversitas” (keanekaragaman
kerusakan ekosistem, baik ekosistem hayati) yang sangat besar, sedikitnya
perairan maupun ekosistem hutan terdapat sedikitnya 310 spesies
alami. Dampak keseluruhan dari tanaman, fitoplankton yang hanya

499
ISSN :2301-4678

Vol 4 No (2) Maret 2016

hidup dan berada di kawasan ekosistem tersebar di daerah yang terletak di tepi
air hitam (black water ecosystem). aliran sungai. Lahan gambut juga
“Sumber Daya Alam yang melimpah merupakan sumber plasma nutfah.
harusnya dijaga dan dikelola dengan Plasma nutfah adalah substansi
baik. pembawa sifat keturunan pada
Ekosistem yang masih tersisa tumbuhan, hewan, maupun
saat ini perlu dipelihara dan mikroorganisme. Sumber plasma
dilestarikan agar tidak sampai punah. nutfah flora yang terdapat di lahan
Kekayaan alam meliputi flora dan rawa gambut merupakan plasma nutfah
fauna serta biota perairan spesifik yang alami yang hidup di areal hutan.
terdapat di perairan dan kawasan hutan Kerusakan ekosistem akibat
Lamandau, sudah saatnya untuk eksploitasi hutan yang berlebihan
lakukan upaya konservasi. Konservasi (illegal logging), kebakaran hutan,
sistem perairan dapat dilakukan dengan serta penggunaan lahan secara tidak
cara modern, yaitu menggunakan cermat menyebabkan beberapa plasma
konsep bioremidiasi. Akan tetapi suku nutfah menjadi rawan, langka, bahkan
Dayak pada dasarnya memiliki konsep sampai punah. Beberapa jenis padi
konservasi sumber daya flora dan fauna lokal dapat dimanfaatkan sebagai
serta biota perairan yang memiliki sifat sumber genetik untuk varietas padi
kearifan lokal yang cukup kuat, yaitu yang toleran pada tanah asam dan lahan
dengan cara Tajahan, Kaleka, Sapan pasang surut. Contoh lainnya, dari
Pahewan dan Pukung Himba. Tujuan studi oleh Balittra pada Tahun 2001,
dari penulisan ini artikel ini ingin beberapa jenis tanaman palawija
menguraikan tentang kondisi kekayaan terbukti mampu beradaptasi dengan
flora dan fauna serta biota perairan kondisi lahan pasang surut seperti
kawasan hutan di Lamandau Propinsi jagung lokal, kacang tunggak, ubi jalar,
Kalimantan Tengah dan upaya dan uwi atau ubi alabio. Buah-buahan
pelestariannya. lokal berkualitas juga banyak dijumpai
dan dimanfaatkan oleh masyarakat di
KEKAYAAN FLORA DAN FAUNA sekitar lahan rawa gambut, antara lain:
DI KAWASAN HUTAN durian, manggis liar, srikaya, hingga
LAMANDAU mangga. Kualitas buah-buahan tersebut
Kawasan hutan adalah suatu pun lebih unggul, diantaranya dengan
ekosistem darat yang unik, mempunyai cita rasa yang enak dan ukuran buah
kompleksitas dan produktivitas yang lebih besar. Buah-buah eksotis lainnya
tinggi. Kekayaan flora dan fauna, serta yang termasuk buah langka yang perlu
biota air dalam sistem perairan dilestarikan dan digali potensinya
merupakan sumber daya alam yang antara lain seperti: buah kapul, lahong,
perlu dilestarikan. Dengan karakteristik balangkasuwa, ginayun, mentega,
khas propinsi Kalimantan Tengah, pitanak, mundar, gitaan, kalangkala,
kawasan hutan Lamandau mempunyai dan kopuan. Banyak buah yang dapat
beragam biodiversitas yang unik. diusahakan sebagai obat tradisional,
Lahan gambut di Indonesia sebagian seperti tanaman pasak bumi, akar
besar merupakan gambut rawa lebat kuning, sintuk madu, karamunting,
dan baru sedikit yang dimanfaatkan masisin, tapapilak, dan suli.
untuk lahan pertanian. Selain itu, Jenis flora lainnya yang bernilai
terdapat pula gambut tipis yang ekonomis cukup tinggi dan digemari

500
ISSN :2301-4678

Vol 4 No (2) Maret 2016

masyarakat luas seperti anggrek juga antaranya terdapat di Indonesia. Jamur-


banyak ditemui di hutan rawa gambut. jamur kelompok Basidiomycota banyak
Anggrek dalam hutan rawa Kalimantan ditemukan di hutan rawa gambut,
Tengah seperti anggrek hitam terdiri dari jamur yang tumbuh di kayu,
merupakan jenis anggrek spesifik dan jerami, tanah, akar tumbuhan,
langka sehingga banyak diburu para serangga, dan di kotoran hewan.
pehobi anggrek. Beberapa jenis jamur tersebut seperti
Terdapat setidaknya 122 jenis Lentinula edodes, Ganoderma lucidum,
tumbuhan rawa yang diketahui dapat G. applanatum dan Lentinus dilaporkan
berpotensi sebagai berpotensi pestisida dapat menghasilkan senyawa
nabati. Pestisida merupakan bahan antimikroba yang bersifat sebagai
yang dapat mengendalikan, menolak, antibakteri, antifungal, maupun
dan membasmi organisme pengganggu. antivirus. Selain jamur, terdapat pula
Selain itu, banyak sekali tanaman khas mikroba yang berperan dalam
yang terdapat di hutan gambut, di degradasi bahan organik di lahan
antaranya adalah kayu ramin gambut yaitu actinomycetes yang
(Gonystylus bancanus), kapur naga mampu menghasilkan senyawa
(Callophilium soulatri), rambutan antibiotik. Genus actinomycetes adalah
hutan (Nephelium sp.), anggrek, Nocardia, Streptomyces dan
meranti rawa (Shorea pauciflora), Microsomonas. Dari ketiga genus
rengas (Melanorrhaoea walichii), tersebut yang terkenal adalah
palem merah (Cyrtoctachys lakka), Streptomyces karena kemampuannya
kantong semar (Nephentes mirabilis), menghasilkan antibiotik Streptomycin.
bakung (Hanguana malayana), Berbagai jenis satwa hutan, dan
Utricularia spp, jelutung (Dyera tumbuhan khas yang ada didaerah
costulata), jelutung rawa (Dyera lowii), kalimantan tengah antara lain Burung
gemor (Alseodaphne umbeliflora), dan Ruai, jenis Burung Enggang, landak,
masih banyak lagi. Banyak dari jenis utung merah, beruk, ikan seluang,
pohon tersebut semakin langka karena baung adung. Orangutan merupakan
eksploitasi berlebihan yang tidak tepat. hewan endemik yang masih banyak di
Tak hanya flora, di hutan Kalimantan Tengah, khususnya di
gambut terdapat berbagai macam wilayah Taman Nasional Tanjung
fauna. Fauna yang terdapat di hutan Puting yang memiliki areal mencapai
gambut pada kawasan pepohonan di 300.000 ha di Kabupaten Kotawaringin
antaranya ialah lutung, siamang, kera Barat dan Seruyan. Terdapat beruang,
ekor panjang, orang utan, dan landak, owa-owa, beruk, kera,
bekantan; kawasan daratan (teresterial) bekantan, trenggiling, buaya, kukang,
ialah rusa, harimau, kancil, dan lain- paus air tawar (tampahas), arwana,
lain; kawasan air ialah kura-kura/labi- manjuhan, biota laut, penyu, bulus,
labi, buaya, ikan arwana, ikan gabus, burung rangkong, betet/beo dan hewan
patin kuning, patin, lais, jelawat, dan lain yang bervariasi tinggi.
lain-lain, berbagai burung migran dan
jenis setempat dapat dijumpai pula di KERUSAKAN KEKAYAAN
pepohonan untuk mencari makan dan FLORA DAN FAUNA DI
bersarang. KAWASAN HUTAN LAMANDAU
Lebih 1,5 juta jenis jamur di Kerusakan dan degradasi flora
dunia, sekitar 200.000 jenis di dan fauna yang terdapat di kawasan

501
ISSN :2301-4678

Vol 4 No (2) Maret 2016

hutan Lamandau terjadi seiring dengan akan mencegah erosi tanah dan banjir
perambahan hutan sebagai lahan adalah. Hal itu yang sama pentingnya
industri, penambangan bahan alam, dan dengan potensi ekonomi kayu dan hasil
lainnya dalam rangka pemenuhan hutan lainnya.
kebutuhan hidup manusia. Provinsi Sungai Lamandau merupakan
Kalimantan Tengah sangat parah DAS yang paling besar di Kab.
sehingga bisa menimbulkan bencana Lamandau. Karena itu hampir seluruh
seperti banjir dan kebakaran lahan. sendi kehidupan memanfaatkan sungai
Derah Aliran Sungai (DAS) Kahayan sebagai sumber air. Di samping itu,
mengalami kerusakan seluas 4,133 juta hampir 70% masyarakat di sana
hektare, termasuk didalamnya adalah menjadikan bantaran sungai urat nadi
wilayah Lamandau (Muchtar, 2010) kehidupan. Salah satunya adalah dalam
"Dampak dari lahan kritis yang sangat bentuk memanfaatkan DAS sebagai
luas tersebut telah menimbulkan wadah pemeliharaan ikan keramba.
masalah banjir dan kebakaran hutan Pemanfaatan lain DAS Lamandau
dan lahan yang selalu mengancam kita adalah Tambang Pasir Tanpa Izin
tiap tahun. Usaha rehabilitasi lahan (illegal).
kritis yang telah dilakukan terus Kondisi fisik muara sungai
menerus melalui berbagai program. Lamandau lebih menjorok ke dalam
Kawasan hutan telah mengalami seperti teluk, alur sungainya dalam,
deforestasi dan degradasi. Hal ini sedimentasi di mulut sungai
menimbulkan terjadinya lahan sangat menyebabkan pendangkalan di keliling
kritis dan kritis hingga mencapai 5,3 sungai. Delta muara sungai Lamandau
juta hektar. berada di sepanjang sisi alur sungai.
Konversi hutan mencakup Tingginya curah hujan serta faktor
pembukaan hutan untuk membangun manusia yang menyebabkan perubahan
industri kelapa sawit (Elaeis karakteristik terutama pada daerah hulu
guineensis), dan untuk tingkat yang menjadikan air dari aliran. Sungai
lebih rendah yaitu Akasia (Acacia spp) Lamandau ini pada musim hujan sering
dan perkebunan tanaman karet (Hevea meluap, dan menyebabkan banjir pada
brasiliensis),” Pada Tahun 2010, kawasan sekitarnya. Tanah pada sungai
daerah yang ditanami untuk kawasan Lamandau umumnya memiliki
industri kelapa sawit seluas 64.943 km kedalaman 60-90cm. Tanah-tanah
persegi dan hutan tanaman seluas dangkal terdapat di bagian hulu yaitu
10.537 km persegi, yang merupakan 10 lebih kecil dari 30cm dan biasanya
persen dari luas Kalimantan.” berbatu. Di bagian tengah terdapat
Reklasifikasi konsesi kayu di hutan tanah dangkal, karena lapisan tanah
alam sebagai kawasan lindung, dan yang dapat digunakan akar sangat tipis
memperkuat undang-undang yang sekali. Di sungai Lamandau juga
mengharuskan hutan dikonservasi. ditemukan erosi akibat pengikisan
Membatasi konversi hutan primer tanah, hal ini dikarenakan sekarang
untuk perkebunan kelapa sawit telah ditemukan bekas penebangan
merupakan prioritas penting, dengan hutan serta adanya lokasi penambangan
pengembangan dan penerapan sistem emas.
hutan konservasi, termasuk peran Pendangkalan air sungai
penting hutan dalam penyerapan Lamandau diperparah lagi dengan
karbon dan penyangga aliran air, yang maraknya perambahan hutan untuk

502
ISSN :2301-4678

Vol 4 No (2) Maret 2016

dialih fungsikan menjadi perkebunan luas maka biota perairannya semakin


kelapa sawit. Industri kelapa sawit terancam punah.
mempunyai keuntungan yang besar Trend Analysis adalah analisis
bagi Negara, karena mempunyai yang digunakan untuk mengamati
sumbangsih devisa yang sangat besar, kecenderungan data secara menyeluruh
meskipun masih belum bisa dipastikan pada suatu kurun waktu yang cukup
keuntungannya bagi perekonomian panjang. Upaya yang dapat
masyarakat lokal. Jika ada dampak dipergunakan untuk meramalkan
positif, maka dampak negatif lahan kondisi apa data di masa mendatang,
perkebunan kelapa sawit pun juga tidak maupun dapat dipergunakan untuk
kalah besarnya. Industri kelapa sawit memprediksi data pada suatu waktu
dalam bentuk limbah cair yang dibuang dalam kurun waktu tertentu. Dengan
dan berakhir ke sungai Lamandau melihat kondisi sungai saat ini dan jika
menyebabkan ketercemaran dan tetap dibiarkan aktivitas manusia yang
kemungkinan blooming organism. Sisa tinggi maka diprediksikan 10 tahun
limbah organik yang berada dalam akan datang, sungai Lamandau
perairan, dalam jangka waktu yang semakin tercemar dan berdampak pada
panjang akan mencemari metabolik dan masyarakat sekitar yaitu kesulitan
jaringan tubuh biota air, dalam hal ini dalam memenuhi kebutuhan hidup
adalah ikan. Ikan yang secara alaminya karena biota perairannya semakin
dipelihara masyarakat dalam keramba, berkurang, selain itu ketersediaan air
memanfaatkan sungai sebagai wadah bersih semakin langka.
pemeliharaan. Kondisi demikian akan Tingginya angka kerusakan
memungkinkan kontaminasi bakteri, hutan di Indonesia sudah diprediksi
virus, ataupun mikroorganisme sebelumnya dalam World Water Forum
pathogenik dalam jaringan tubuh ikan. II di Den Haag, Belanda bulan Maret
Jika ikan dan biota air lainnya 2000, yang saat itu menyatakan bahwa
dikonsumsi manusia, baik dalam Indonesia adalah salah satu dari
bentuk ikan segar ataupun olahan, beberapa negara yang akan mengalami
sudah barang tentu akan berdampak krisis air di Tahun 2025. Dengan
secara tidak langsung pada kesehatan. kurangnya komitmen dalam
Pada kenyataannya “Krisis air perlindungan alam, Amerika Srikat
bersih ini ternyata tidak hanya dampak melalui badan lingkungan mereka,
dari konversi hutan menjadi perumahan Environmental Protection Agency
atau industri, tetapi juga masuknya (EPA) mengeluarkan Notice of Data
tambang emas ke dalam area hutan Availability Tahun 2012 yang fokus
lindung, serta tambang pasir yang pada emisi karbon dalam proses
menyebabkan pendangkalan sungai dan produksi minyak sawit, dan
menurunnya kualitas air sungai. Saat menyatakan bahwa minyak sawit
ini sungai Lamandau sudah mulai Indonesia tidak memenuhi standar
terancam rusak karena terjadi minimum emisi yang ditetapkan AS
pencemaran dan pendangkalan sungai. dalam peraturan baru tersebut, dan
Hal ini disebabkan oleh kegiatan mereka menganjurkan penggunaan
manusia yang melakukan eksploitasi di biofuel.
sekitar delta sungai, pembabatan hutan
yang berperan penting bagi biota
perairan. Jika kerusakan hutan semakin

503
ISSN :2301-4678

Vol 4 No (2) Maret 2016

KONSERVASI KAWASAN HUTAN pencemar sampai dengan level


DENGAN MENGGUNAKAN konsentrasi yang sangat rendah.
KONSEP BIOREMIADIASI Bioremidiasi lebih efektif dibandingkan
Solusi yang bisa ditawarkan dengan pertukaran ion dan reserve
untuk mengatasi permasalahan osmosis dalam hal sensitivitas kehadiran
lingkungan antara lain melakukan padatan terlarut. Zat organik, dan logam
perbaikan lingkungan (remedier) dan berat lainnya. Bioremidiasi juga
kualitasnya. Beberapa cara yang dapat dinyatakan lebih baik dibandingkan
dilakukan untuk perbaikan lingkungan proses pengendapan, jika dikaitkan
tercemar limbah industri, antara lain dengan kemampuan menstimulus
secara fisik, kimiawi, dan biologis. penurunan pH.
Perbaikan lingkungan secara fisik antara Proses bioremidiasi kebanyakan
lain dengan teknik pemindahan bahan menggunakan bakteri indigen, karena
pencemar yang kemudian dilakukan tingkat adaptasi terhadap lingkungan
proses isolasi. Sedangkan perbaikan lebih tinggi, kendati juga ada yang
secara kimiawi dapat dilakukan dengan mengintroduksi strain bakteri atau fungi
cara pertukaran ion dan reserve osmosis. dari luar (Mellor et.al., 1996). Hasil
Tetapi kedua metode tersebut penelitian Rahmawati (2005) dalam
membutuhkan biaya yang relatif mahal penggunaan bakteri indigen berhasil
(Suhendrayatna, 2001). dalam mendegradasi protein dalam
Perbaikan lingkungan secara limbah cair pabrik penyamakan kulit.
biologis dapat dilakukan dengan: a) Demikian pula dalam penelitian Hastuti,
fitoremediasi, yaitu menggunakan dkk (2009) bahwa bakteri indigen
tumbuh-tumbuhan untuk menyerap desulfurisasi berhasil mendegradasi
polutan. Cara ini relatif lebih murah dan kadar ion sulfida dalam limbah yang
memungkinkan sumber pencemar didaur sama.
ulang. Tetapi proses ini relatif lambat Keberhasilan bioremidiasi sangat
dalam mereduksi polutan (Sunardi, 2004 dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yang
dalam Neneng, 2007); b) bioremidiasi, meliputi ketersediaan oksigen,
yaitu menggunakan bakteri yang dapat kelembaban, pH, temperatur, bahan
secara ideal dalam menghancurkan organik, waktu, kontak, dan komposisi
limbah dengan biaya lebih murah dan mikroba (Anas, 1997 dalam Neneng,
dengan waktu yang relatif lebih singkat. 2007). Pengetahuan tentang kondisi
Karena bioremidiasi langsung pada lingkungan yang optimal sangat
tujuannya, yaitu mendegradasi toksisitas dibutuhkan untuk keberhasilan
dan mengurangi hambatan selama proses bioremidiasi. Teknologi bioremidiasi
biodegradasi tersebut (Ni’matuzahroh, biasanya mempunyai 3 (tiga) prinsip,
2000). Prospek bioremidiasi di Indonesia antara lain; pelepasan mikroorganisme
cukup besar, mengingat tingkat langsung ke lingkungan tercemar,
keanekaragaman mikroorganisme yang peningkatan besarnya kemampuan
sangat besar (Deputi KLH dalam mikroorganisme indigen, dan
Neneng, 2007). penggunaan mikroorganisme dalam
Bioremidiasi merupakan cara reaktor khusus (Portier, 1991).
yang paling efektif ditinjau dari proses Serangkaian riset dapat dilakukan
dan produknya. Menurut Suhendrayana untuk mengatasi permasalahan
(2001) bioremidiasi mempunyai potensi lingkungan, baik yang bersifat preventif
tinggi dalam mengurangi kadar maupun kuratif. Penelitian ini untuk

504
ISSN :2301-4678

Vol 4 No (2) Maret 2016

perbaikan lingkungan dengan cara Antigen H (flagellate), antigen yang


bioremidiasi dapat diawali dengan terdapat pada flagel, (2) Antigen O,
karakterisasi bakteri yang terdapat pada lipopolisakarida (LPS) merupakan
insang dan saluran pencernaan ikan dinding sel bakteri gram negatif, (3)
keramba yang ada di sungai Kabupaten Antigen K (Kapsul), mempunyai sifat
Lamandau. Bakteri indigen dominan antigenitas yang kuat (Qadri, 2005).
selanjutnya diuji kemampuannya dalam Bakteri gram negatif memiliki
menghidrolisis lemak dalam skala Outer Membran Protein (OMP) yang
laboratorium. Bakteri lipolitik indigen mempunyai beberapa protein yang
yang diperoleh diharapkan dapat menjadi bersifat virulensi dan imunogenik
konsorsium proses pendegradasian (Kushiramani et.al.,2008). OMP
senyawa organik dalam limbah cair dan merupakan komponen vaksin yang
diharapkan dapat mengembalikan dinilai cukup potensial dalam
kualitas air sebelum dibuang ke sungai. mengendalikan penyakit ikan dan infeksi
Isolat bakteri indigen dominan pada manusia, sehingga OMP bakteri
yang diperoleh dari tahap pertama gram negatif merupakan kandidat vaksin
merupakan indikator kontaminasi yang baik, karena mengandung
mikroorganisme pada biota air (ikan), lipoprotein, berbagai faktor virulensi
yang apabila dalam jangka panjang akan seperti siderofor (Tashima et.al.),
menyebabkan infeksi dan pathogenitas hemolysin, porin(Davey et al., 1998),
lainnya pada konsumen. Lapisan luar adhesion (Fang et.al., 2004) yang
membran sel bakteri pathogen merupakan antigenik dan inunogenik
mempunyai peranan penting untuk kuat (Salati, 1988; Lutwyche
terjadinya infeksi dan tingkat et.al.,1995). Antibodi merupakan protein
pathogenitasnya pada sel inang (Dubai, yang sangat spesifik dan dapat mengenal
2013). Lapisan membran luar sel bakteri serta berkombinasi denga benda asing
tersusun atas protein, lemak, dan gula, seperti virus, bakteri, dan sel dari
yang dapat dengan mudah dikenali organisme lain (Santoso, 2008).
sebagai unsur zat asing pada sistem Dampak negatif dari maraknya
pertahan tubuh inang. Di antara industri perkebunan kelapa sawit adalah
komponen ini, protein membran efek krisis air bersih dapat dilakukan
memiliki peranan pada proses sel dan dengan beberapa solusi, antara lain:
fisiologi (Hua Qian et.al,2008). Pertama dengan upaya penertiban tata
Faktor yang mempengaruhi aturan dalam industri kelapa sawit dan
bakteri pathogenik terlibat dalam pengelolaan limbah sebagaimana
mekanisme terjadinya infeksi, mestinya, sehingga tidak mencemari
diantaranya adalah keberadaan kapsul, DAS. Direktur Eksekutif GAPKI
fibriae (phili), resistensi serum, (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit
lipopolisakarida (LPS), dan siderophores Indonesia), Fadhil Hasan menyatakan
(Podschun,1998). Sifat pathogenitas bahwa semua perusahaan sawit di
bakteri ditentukan oleh antigen yang Indonesia akan berkomitmen pada
berbeda-beda. Antigen merupakan benda lingkungan dan akan mematuhi
asing yang dapat merangsang regulasi yag digariskan pemerintah.
terbentuknya kekebalan (imun) yang Kedua, daerah hutan yang menjadi
dipresentasikan dalam bentuk antibodi. tangkapan air tidak dihancurkan atau
Jenis antigen bakteri yang memiliki dijadikan perladangan/perkebunan
antigenitas tinggi, antara lain (1) sawit Hasil dari pemanfaatan kekayaan

505
ISSN :2301-4678

Vol 4 No (2) Maret 2016

alam, sebesar-besarnya harus Sikap dan perilaku yang arif dan


diorientasikan pada kemakmuran bertanggung jawab dalam praktek
masyarakat setempat. Ketiga, pengelolaan sumberdaya hutan, pada
eksploitasi bahan alam setidaknya tetap gilirannya melahirkan citra manusia
mempertimbangkan keseimbangan Dayak yang bercirikan sosio-religio-
ekosistem dan tidak mengabaikan magis. Dan kita dapat menelusuri
kondisi alami hutan. Keempat, Dinas konsepsi konservasi dan perlindungan
Tata Ruang dan Sumber Daya Air flora dan fauna Suku Dayak melalui
untuk menelaah atau melakukan penggunaan berbagai terminologi
evaluasi terhadap permasalahan seperti Tajahan, Kaleka, Sapan
tersebut, agar kedepannya perkebunan Pahewan, dan Pukung Himba.
sawit yang ada saat ini dapat ditata Menurut Zubeidi, (2004)
kembali sesuai dengan daya dukung pendidikan berbasis budaya (culture
dan daya tampung suatu daerah. based education) merupakan
mekanisme yang memberikan peluang
KONSERVASI KAWASAN HUTAN bagi setiap orang untuk memperkaya
DENGAN MENGGUNAKAN ilmu pengetahuan dan teknologi
KONSEP ADAT SUKU DAYAK melalui pembelajaran seumur hidup.
KAHARINGAN pendidikan harus dikelola secara lebih
Upaya pelestarian lingkungan optimal dengan memberikan tempat
hidup bagi masyarakat Dayak seluas-luasnya bagi partisipasi
Kaharingan sudah dilaksanakan sejak masyarakat dengan muatan value cultur
dulu. Hal ini dibuktikan dengan salah (kebijakan lokal) sebagai bagian dari
satu budaya masyarakat setempat yang tujuan isi dari pendidikan.
melarang pengambilan hasil-hasil Nilai kearifan lokal pada sebuah
potensi tertentu dengan atau tanpa wilayah seperti halnya budaya menjaga
merusak lingkungan. Kegiatan larangan kelestarian hutan dan SDA khas
pengambilan hasil-hasil potensi ini oleh masyarakat Dayak Kaharingan
masyarakat Dayak Kaharingan dikenal merupakan aset berharga untuk
dengan beberapa istilah tertentu. mencitrakan dirinya. Kemampuan
Fenomena dan ketentuan adat tersebut mengemas budaya dalam kurikulum
melarang masyarakat untuk memetik sekolah berbasis kearifan lokal harus
buah-buah tertentu di darat dan segera mulai diintegrasikan secara
mengambil hasil tertentu dari sungai baik. Sekolah tidak hanya
selama jangka waktu yang ditetapkan melaksanakan transformasi budaya
oleh pemerintah desa (Cooley, 1987 kepada generasi muda. Sekolah
dalam Judge & Nurizka, 2008). sebagai lembaga pendidikan berfungsi
Masyarakat suku Dayak di sebagai wahana sosialisasi, membantu
Kalimantan Tengah, secara turun anak-anak dalam mempelajari cara-
temurun dalam kehidupannya telah cara hidup dimana mereka dilahirkan.
memraktekkan upaya konservasi Sekolah berfungsi mentransmisi dan
sumberdaya alam dan perlindungan mentransformasi nilai kearifan lokal
terhadap keanekaragaman sumberdaya yang dikemas dalam bentuk pendidikan
hayati. Menurut Dohong (2010), upaya dan kebudayaan, mengajarkan nilai-
tersebut bahkan bisa dikatakan lahir nilai kebudayaan. Sekolah berfungsi
secara bersamaan dengan kehadiran mentransformasi budaya, artinya untuk
peradaban suku Dayak itu sendiri. mengubah bentuk kebudayaan agar

506
ISSN :2301-4678

Vol 4 No (2) Maret 2016

tetap sesuai dengan masyarakat yang melakukan aktivitas manusia seperti


semakin maju dan komplek dengan menebang hutan, berburu dan lain-
tidak meninggalkan kultur kebudayaan. lainnya. Konsep tajahan sangat relevan
Pendidikan berbasis kearifan dengan kegiatan konservasi karena di
lokal berpotensi besar dalam dalamnya terdapat aspek perlindungan
menciptakan bangsa Indonesia yang dan pelestarian keanekaragaman hayati.
berkarakter. Bangsa yang besar adalah
bangsa yang tidak meninggalkan Kaleka
sejarah, bangsa yang besar adalah Kaleka, dari perspektif
bangsa yang berusaha maju. Untuk konservasi ekologis, kaleka dapat
menjadi bangsa yang maju harus dipandang sebagai gudang plasma
memiliki nilai atau karakter. Denan nutfah (genetic pool). Lokasi tersebut
kata lain bahwa negara yang maju umumnya dipelihara dan dilindungi
adalah negara yang berkarakter. Salah oleh pihak keluarga secara turun
satunya adalah berupaya menanamkan temurun sebagai harta waris yang
nilai budaya lokal dimulai dari dunia peruntukan dan pemanfaatannya (misal
pendidikan. Upaya pelestarian hutan mengambil buah-buahan) untuk
dan SDA berbasis kearifan lokal dapat kepentingan bersama (common
ditanamkan pada jiwa para generasi property). Kaleka tiada lain adalah
muda melalui integrasi bentuk nilai sebuah daerah peninggalan nenek
budaya kearifan lokal, dengan harapan moyang Suku Daya jaman dahulu kala.
dapat menciptakan generasi yang lebih Daerah ini biasanya ditandai dengan
arif dalam memanfaatkan alam dan adanya bekas tiang-tiang rumah betang/
sumberdaya yang terkandung rumah panggung, pohon-pohon besar
didalamnya. dan berumur tua seperti durian, langsat
dan sebagainya.
Tajahan
Tajahan ialah suatu lokasi yang Sepan-pahewan
dikeramatkan oleh Suku Dayak Sepan-pahewan adalah area
khususnya yang menganut kepercayaan atau lokasi sumber mata air asin tempat
Kaharingan. Di lokasi tajahan ini binatang-binatang seperti rusa, kijang,
didirikan sebuah rumah-rumahan kancil dan lain-lain meminum air asin
berukuran kecil untuk menaruh sesajen sebagai sumber mineral. Dalam bahasa
sebagai tanda persembahan kepada roh- Daya Kenyah sepan-pahewan disebut
roh halus yang bersemayam di tempat dengan istilah Sungan. Lokasi sepan-
itu. Rumah-rumahan ini biasanya pahewan merupakan tempat perburuan
diisikan beberapa patung kecil yang Suku Daya untuk memenuhi kebutuhan
merupakan simbol (replika) dari hewani. Tempat perburuan karenanya,
anggota keluarga yang sudah lokasi tersebut umumnya selalu
meninggal. Mereka meyakini roh orang dipelihara dan dilindungi. Perlindungan
meninggal dunia berdiam dalam lokasi sepan-pahewan sangat relevan
patung-patung kecil tersebut, sehingga dengan konsepsi perlindungan satwa
tidak akan mengganggu anggota pada konservasi modern.
keluarga yang masih hidup.
Lokasi tajahan biasanya pada kawasan Pukung himba
hutan yang masih lebat dan terkesan adalah Pukung himba, bagian
angker. Pada lokasi tersebut dilarang dari kawasan hutan rimba yang

507
ISSN :2301-4678

Vol 4 No (2) Maret 2016

dicadangkan untuk tidak ditebang/ sebagai anggota masyarakat.


dieksploitasi. Ciri-ciri daerah yang Kebudayaan yang berisi seperangkat
dijadikan pukung himba umumnya pengetahuan oleh manusia dapat
wilayah yang berhutan lebat dan dijadikan alternatif untuk menanggapi
berumur tua dengan diameter vegetasi lingkungannya.
kayu rata-rata berukuran relatif sangat Pengetahuan yang diperoleh
besar, belum banyak terjamah oleh oleh manusia merupakan suatu proses
kegiatan manusia dan banyak dihuni pembelajaran dari apa yang dilihat,
oleh satwa liar. Hutan yang berumur diraba, dirasa dari lingkungannya, yang
tua dengan ukuran kayu besar dan kemudian diaktualisasikan dalam
terkesan sangat angker dipercayai bentuk perilaku serta diwariskan secara
sebagai tempat yang disenangi roh-roh turun temurun dari generasi ke
(gana) untuk tempat bermukim. generasi. Melalui pengetahuan manusia
Keberadaan dan konsep pukung akan menjadi arif, dalam mengelola
himba dari perspektif konservasi sistem kehidupan yang berwawasan
merupakan usaha pelestarian kawasan lingkungan. Nilai-nilai kearifan
hutan beserta dengan keanekaragaman mengelola sumber daya alam sangat
hayati didalamnya. Penetapan penting, karena secara empiris salah
lokasi pukun rimba disadari penting satu aspek fenomena krisis yang paling
oleh para peladang Suku Daya di menghawatirkan bilamana dalam
Kalimantan Tengah yang memahami pengeksploitasian sumber daya alam
betul bahwa di dalam kegiatan tidak dilakukan secara arif, maka
membuka ladang, maka roh-roh lambat laun akan menjurus kepada
penunggu (gana) yang bermukim pada kehancuran atau kepunahan.
lokasi itu harus dipindahkan ke lokasi Peranan konsep adat Dayak
yang baru yang disebut pukung himba. Kaharingan secara turun temurun
Dari penjabaran di atas, secara memungkinkan sumber daya alam untk
sekilas terminologi tersebut sangat terus menerus tumbuh dan
sarat dengan kepercayan yang bersifat berkembang, karena telah lama
mistis, dan terkesan tidak rasional. memaknainya dalam bentuk kearifan
Namun jika resapi secara mendalam, lokal. Dengan kata lain, sumber daya
betapa masyarakat Suku Daya telah alam hayati dan nabati perlu
memberikan pelajaran tentang dilestarikan dalam suatu periode
pentingnya perlindungan flora dan tertentu untuk memulihkan
fauna di lingkungan demi menjaga pertumbuhan dan perkembangan demi
keseimbangan dan pelestarian alam. tercapainya hasil yang memuaskan
Manusia adalah makhluk yang (Pattinama & Pattipeilohy, 2003).
berkebudayaan. Dengan kebudayaan Pada dasarnya kearifan lokal
yang dimilikinya manusia tidak hanya yang demikian sekiranya tetap
dapat menyelaraskan tetapi juga dapat didukung akan dapat mengingatkan
merubah lingkungannya demi pemerintah agar tidak mudah dan
kelangsungan hidupnya. Kebudayaan mengeluarkan izin kepada para
itu merupakan keseluruhan kompleks pengembang dan pengusaha untuk
yang meliputi pengetahuan, pembukaan lahan bagi industri ataupun
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, eksploitasilain yang sifatnya dapat
dan kemampuan-kemampuan lainnya menyebabkan kerusakan lingkungan
serta kebiasaan yang diperoleh manusia dan sumber daya alam. Akan tetapi,

508
ISSN :2301-4678

Vol 4 No (2) Maret 2016

pada daerah yang lingkungan alaminya lagi memaknai konsep adat, sekiranya
sudah mengalami kerusakan, maka tetap dapat menjaga lingkungan beserta
peran dan konsep tajahan, kaleka, kekayaan alam.
sapan pahewan, ataupun pukung himba
tentunya tidak dapat diterapkan. Oleh DAFTAR RUJUKAN
karena itu, konsep yang dapat
dilakukan untuk konservasi kerusakan
tersebut adalah dengan cara Damayatanti, 2011. Upaya Pelestarian
bioremidiasi dan konsep kelimuan lain Hutan melalui Pengelolaan
yang lebih modern. Sumberdaya Hutan Bersama
Masyarakat. Jurnal Interntional
KESIMPULAN DAN SARAN Journal of Indonesian Society and
Kesimpulan culture.Vol.3 No.1
Uraian di atas dapat
disimpulkan sebagai berikut: (1) Diantoro, 2011. Perambahan Kawasan
Kawasan hutan merupakan suatu Hutan pada Konservasi Taman
ekosistem alami yang memiliki Nasional (Studi Kasus Taman
keuunikan, kompleksitas dan Nasional Tesso Nilo Riau).
produktivitas yang sangat tinggi. Universitas Gajah Mada. Mimbar
Meskipun hutan dan segenap kekayaan Hukum. Vol. 23 No.3. h. 431-645.
yang merupakan sumber daya yang
dapat diperbaharui, tetapi memerlukan Dunggio, Iswan, dan Hendra Gunawan.
waktu yang lama dan kompleks, (2) 2009. Telaah Sejarah Kebijakan
Kawasan hutan dan sistem perairan Taman Nasional diIndonesia.
Lamandau Kalimantan Tengah Jurnal Analisis kebijakan
menyimpan banyak spesies unik dank Kehutanan . Vol. 6 No. 1
has, baik flora, fauna, maupun biota air
lainnya, (3) Untuk daerah hutan yang Faturrohman, dan Fathul Himam, 1995.
masih relative alami, dapat dilakukan Wawasan Lingkungan Masyarakat
konservasi dengan konsep lokal, salah di daerah Industri. Universitas
satunya kearifan local yang dimiliki Gajah Mada. Jurnal Psikologi no.
oleh adat suku Dayak Kaharingan dan 1. 31-40
(5) Untuk kawasan hutan dan system
perairan yang sudah rusak dapat Mapstone, G.M 1990. Reef Corals and
dilakukan konservasi dengan cara Sponges of Indonesia: a Video
bioremiadiasi dan konsep keilmuan Based Learning Module. Division
yang modern lainnya. of Marine Science. United nation
Educational Scientific and Cultural
Saran Organization. Nedherlands
Sehubungan dengan tulisan ini
saran yang dikemukakan adalah: Pattinama, W. & Pattipeilohy, M.
(1) Pemerintah daerah seyogyanya 2003. Upacara Sasi Ikan Lompa di
lebih memperhatikan perizinan dalam Negeri Haruku. Kementerian
pembukaan lahan untuk keperluan Kebudayaan dan Pariwisata Balai
industri dan dampaknya terhadap Kajian Sejarah dan Nilai
kemungkinan merusak lingkungan, (2) Tradisional Ambon.
Masyarakat lokal sebaiknya lebih erat

509
ISSN :2301-4678

Vol 4 No (2) Maret 2016

S. Asikin dan M. Thamrin. 2002. oxysporum. Lembaga Penelitian


Bahan tumbuhan sebagai Universitas Palangkaraya
pengendali hama ramah
lingkungan. Makalah Seminar
Nasional Lahan Kering dan Lahan
Rawa, 18-19 Desember 2002.
BPTP Kalimantan Selatan dan
Balai Penelitian pertanian Lahan
Rawa. Banjarbaru.

R. Atmawijaja. 1988. Pengelolaan


lahan gambut di Indonesia dari
gatra konservasi dan lingkungan.
Kongres gambut I. Himpunan
Gambut, Indonesia dan Seminar
Gambut I, 9-10 September 1988 di .
Yogyakarta.

Balittra. 2001. Eksplorasi,


karakterisasi, dan konservasi
sumberdaya genetik aneka
tanaman lahan rawa. Laporan
Hasil Penelitian T.A. 2000/2001.
Balai Penelitian Pertanian Lahan
Rawa, Banjarbaru

R. B. Mulyani, A.A. Djaya, dan P. E.


Putir. 2009. Keanekaragaman Jenis
Jamur Basidiomycota dari wilayah
DAS Kahayan KalimantanTengah.
Laporan Hibah Fundamental Dikti
Tahun I. Lembaga Penelitian
Universitas Palangkaraya.

Sustiyah dan R.B. Mulyani. 2003.


Pengujian
Jamur Trichoderma spp. dari .
Tanah Gambut Pedalaman Sebagai
Antagonis Terhadap Fusarium

510

Anda mungkin juga menyukai