Anda di halaman 1dari 35

1

PHENOMENA
PERMUKAAN
 Kenapa insect atau
peniti terapung diatas
permukaan air, tidak
tenggelam ?
 Kenapa dalam kasus
yang sama tetesan air
dipermukaan kaca
terkumpul dalam bentuk
tetesan , sementara yang
lainnya tersebar seperti
lapisan film tipis.
2
 Kenapa air bisa
merembes naik dalam
tabung kapiler yang
tipis?
 Kenapa kita bisa
membuat gelembung
dari air sabun?
 Salah satu sifat
permukaan yang akan
kita tinjau : Tegangan
Permukaan ( Surface
γ
Tension,( )
3
TEGANGAN PERMUKAAN
 Tegangan Permukaan : Banyaknya kerja yang
dibutuhkan untuk memperluas permukaan cairan
sebesar satu satuan luas

 Atau Tegangan Permukaan ( γ ) adalah : Gaya yang


diberikan (F) dibagi dengan luas (W) dari permukaan
membran , dibagi lagi dengan 2 karena ada dua
permukaan yang terlibat
F
γ=
2W
(γ ) = erg cm-2 atau dyne cm-1 ==== cgs
(γ ) = N m-1 ==== SI
4
 Tegangan permukaan terjadi karena adanya
kecendrungan permukaan cairan untuk memperkecil
luas permukaan secara spontan
 Molekul yang berada dalam cairan akan mengalami
gaya tarik menarik (gaya van Der Wall) yang sama
besar kesegala arah
 Molekul dipermukaan mengalami gaya resultan yang
mengarah ke dalam cairan
 Akibatnya molekul dipermukaan cendrung untuk
meninggalkan permukaan dan masuk kedalam cairan
sehingga permukaan cendrung menyusut

5
Gambaran molekul yang berada di dalam
dan di permukaan cairan

O O O O

O O
O O

6
Cara menentukan Tegangan Permukaan

 Metoda kapiler (capillary rise)


 Metoda lempeng Wilhelmy
 Metoda cincin Du Nouy
 Metoda tekanan gelembung maksimum

7
Metoda Kapiler
miniskus
0

Θ = Sudut kontak cairan


h dengan dinding kapiler
r = jari-jari tabung kapiler
h = tinggi cairan dalam tabung
kapiler

8
 Gaya tegangan permukaan yang bekerja disekeliling
tabung (ketika cairan bersentuhan dengan permukaan
dinding tabung) adalah : F1 = 2πrγ cos θ (gaya keatas)

 Gaya gravitasi adalah : F2 πr 2 hρg (gaya kebawah)

dimana πr 2 h = volume kolom cairan

 Pada keadaan setimbang : F1 = F2


2πrγ cos θ = πr hρg 2

Sehingga : 2γcos θ
h =
rgρ
9
2γ cos θ
h=
rgρ
Contoh Soal
 Jari-jari tabung kapiler gelas 0,01 cm. Hitung tinggi
kenaikan air dalam tabung kapiler ini, bila diket :
γ H 2 O = 72,75 dyne cm-1
25 oC

g = 980,7 cm det-2
ρ = 1 gr cm-3

10
Jawab :
Sudut kontak air dan gelas <<<<< sehingga cos θ ≈
1, maka :

2γ cos θ
h=
rgρ

h=
(
2 72,75dyne.cm −1
)
(
( 0,01cm ) 980,7cm det 1g.cm
−2
)(
−3
)
h = 14,8 cm
11
Metoda lempeng Wilhelmy
 Pada metoda ini digunakan lempeng mika tipis
atau kaca slide mikroskop, yang digantung pada
neraca.

a. Detachment method b. Metoda statik

W det − W = 2( x + y )γ 12
Metoda Cincin Du Nouy
 Metoda ini dapat mengukur teg.permukaan cairan-
udara dan cairan-cairan

 Gayayang dibutuhkan untuk mengangkat cincin dari


perm.cairan adalah :
γ = βF 2.2πR
13
 Prinsip tensiometer Du nuoy adalah gaya
yang diperlukan untuk melepaskan cincin
platina/iridium sebanding dengan
tegangan permukaan.

14
Cara mengukurnya :
1. Meja sampel digerakan ke bawah, cincin diambil dari
kaitnya.
2. Cincin dibersihkan dengan dipanaskan pada nyala
api etanol sampai jadi merah.
3. Cincin didinginkan terus dipasang lagi ke kaitannya.
4. Cawan petri diisi dengan sampel yang mau diuji
tegangan permukaannya. Lalu ditaruh di meja
sampel
5. Meja sampel digerakkan ke atas sampai cincin
tercelup kira-kira 2-3 mm di bawah permukaan
cairan.
6. Meja sampel digerakkan ke bawah secara perlahan-
lahan sampai cincin menarik lamela ke luar 15

permukaan cairan.
Adsorpsi
 Bila pada permukaan antara dua fasa (misal fasa cair-gas
atau cair-cair) ditambahkan komponen ketiga, maka
komponen ketiga tersebut akan teradsorpsi pada
permukaan.

 Komponen ketiga ini sangat mempengaruhi sifat


permukaan, yang disebut : SURFACE ACTIVE
AGENT (Surfactan)

 Mis. n-pentanol yang dilarutkan dalam air


 Penambahan sabun/detergent

untuk menstabilkan emulsi air-minyak 16


Adsorbsi

 Surfaktan dapat dikelompokkan :


a.Larut dalam air, mis. alkohol dan asam lemak
rantai pendek.
Molekul ini dalam air akan membentuk lapisan
dengan ketebalan satu molekul : Lapisan mono
molekuler.
Ketebalan atau konsentrasi komponen ketiga ini
dapat dicari/ ditentukan
b.Tak larut dalam air, mis.pelarut organik petroleum
eter atau asam stearat, yang disebarkan diatas
permukaan air sehingga terbentuk lapisan mono
molekuler
17
Adsorbs
i

 Konsentrasi surfaktan yang terdapat pada permukaan


(konsentrasi lapisan hasil adsorbsi) dapat ditentukan
dengan pers. GIBBS :
dγ C 2
Γ2 = − dC 2 R .T
Dimana :
Γ 2 = surface excess
C2 = konsentrasi surfaktan yang terdapat dalam
larutan
R = konstanta gas
T = Temperatur absolut
18
Adsorbsi
 Kecendrungan molekul surfaktan untuk berkumpul
dipermukaan, menyebabkan turunnya tegangan
permukaan. Hal ini terjadi karena surfaktan
menghasilkan suatu EXPANDING PRESSURE, π
 Atau tegangan permukaan yang melawan
kecendrungan suatu permukaan untuk menyusut
 Besarnya tegangan permukaan setelah penambahan
surfaktan :

γ = γo − π
γo = tegangan permukaan cairan murni
γ = tegangan permukaan setelah terbentuk monolayer
π = tegangan permukaan yang disebabkan monolayer 19
Adsorbsi

 Kebenaran pers. GIBBS diuji oleh Mc Brain


menggunakan MICROTONE, untuk mengikis suatu
lapisan permukaan yang sangat tipis (0,1 mm).
 Konsentrasi surfaktan yang dikikis dari permukaan
dibandingkan dengan konsentrasi surfaktan dalam
larutan
Contoh :
1. Dengan menggunakan microtone, suatu perm.larutan dengan
luas 0,031m2, berhasil dikikis 2,30 gr larutan
as.hidroksisinamat. Konsentrasi asam hasil kikisan 4,0130
gr/kg air, sedangkan konsentrasi larutan 4,000 gr/kg air pada
25 oC. Hitung konsentrasi yg terdapat pada permukaan, Γ 2
,dengan metoda Langmuir (microtone)
20
Adsorbsi

Jawab :
Perhitungan Γ 2 dari data microtone

- Kelebihan konsentrasi asam pada permukaan :


= ( 4,0130 – 4,000 ) = 0,0130 gr/kg

- Berat asam yang berhasil dikikis = (2,30 x 0,0130) / 1000

- Jumlah mol asam yang berhasil dikikis :


[(2,30 x 0,0130) / 1000] x 1/150 mol = 1,992 . 10-7 mol

- Luas permukaan 0,031 m2, maka :


Γ 2 = (1,992 . 10-7 mol) / 0,031m2 = 6,43 . 10 -6 mol/m2
21
2. Dari percobaan lain, untuk asam hidroksisinamat pada
suhu 25oC diperoleh data sbb :
Konsentrasi (gr/kg air) ( )
γ (dyne / cm)
3,50 56,0
4,00 54,0
4,50 52,0
 Hitung Γ 2 menggunakan pers. GIBBS
 Jawab:
(C ) (dγ )
Γ2 = − .
( RT ) dC
 4  − 4  −1
Γ2 = − −7

 mol .cm
 (8,134.10 .298  1 
Γ2 = 6,43.10 −6 mol.m −2 22
Permukaan cairan-gas, cairan-
cairan
 Tegangan permukaan yang bisa diukur, bukan hanya
antara cairan dan gas, tapi juga tegangan permukaan
antara permukaan dua cairan (sering disebut :
tegangan antar muka)
 Nilai tegangan permukaan dua cairan biasanya berada
diantara nilai tegangan permukaan cairan-gas masing-
masing cairan
 Misal:

Cairan γ dengan udara γ dengan air


Air 72,75 -
Benzen 28,88 35,0
CCl4 26,80 45,1 23
Permukaan Gas-
Padatan
 Jikagas atau uap bersentuhan dengan
permukaan padatan yang bersih, maka gas/uap
akan teradsorpsi pada permukaan padatan tadi.

Permukaan padatan ===== Adsorbent


Gas/uap ===== Adsorbat
Adsorbent
- sangat halus
- sangat porous
 Mis : arang aktif
24
 Gayayang menyebabkan molekul gas terikat
pada permukaan padatan, dapat berupa :

 Gaya van Der Waals (adsorpsi fisika)


-panas adsorpsi rendah (10.000 kal/mole)
-kesetimbangan adsorpsi reversibel dan cepat
Misal; adsorpsi gas pada charcoal

 Gaya kimiawi /chemisorption, (adsorpsi aktivasi)


-panas adsorpsi tinggi (20.000–100.000 kal/mole)
-adsorpsi terjadi pembentukan seny.kimia, ikatannya
lebih kuat.
Misal: adsprpsi CO pada W ; H2 pada Ni
25
 Pada keadaan setimbang, hubungan
antara jumlah gas yang teradsorpsi dan
tekanan gas pada suhu tertentu

ISOTERM ADSORBSI

Ada 5 bentuk adsorpsi isoterm:

26
Adsorpsi jenis I.
Daya adsorpsi naik dgn cepat dgn bertambahnya tekanan.
Menurut Freundlich, jumlah zat diserap per satuan
luas/berat adsorbens, dinyatakan dgn pers.Freundlich.
a.) Persamaan
Freundlich: y = k.p 1 /n

y=berat/vol gas diserap persatuan luas atau berat adsorbens.


P=tekana kesetimbangan
k, n=tetapan, tergantung jenis adsorbens atau jenis gas dan temperatur.

Rumus dapat ditulis:


Log y = log k + 1/n log P

Grafik log y terhadap log P berupa garis lurus 27


Persamaan yg lebih baik, didapatkan oleh IRVING
LANGMUIR

 b.) Isoterm P 1 b
= +( )P
Langmuir: y a a

Didasarkan pada 2 anggapan :


a. Lapisan molekul gas pada zat padat hanya 1 molekul
b. Proses adsorpsi terjadi dari dua proses, yaitu kondensasi
dan desorpsi.

Grafik P/y terhadap P merupakan garis lurus

28
Penurunan rumusnya

Kecepatan kondensasi (1- )P


= k1 (1- )P
Kecepatan desorpsi = k2.

=bagian ditutupi molekul


(1- ) =bagian yg kosong

Pada kesetimbangan: kecepatan adsorpsi = kecepatan desorpsi

k1 (1- ) P = k 2. 29
K1.P bP b =k1/k2

= --------- = -------
 K2+k1P 1+ bP

 y = jumlah gas diserap/unit area/unit massa

K.bP aP a = k.b
y= k =---------= -------
1+ bP 1+ bP

30
aP a 1 b
y = ---- + ----- 1/y = ----- + ----
1 b ap a

P 1 b
--- = --- + ------ P
y a a

31
Adsorpsi Jenis II s/d V
Pada jenis II dan III dianggap terjadi lapisan multi
molekuler. Brunauer, Emmett, dan Teller memberikan
persamaan sbb:
 c.) Isoterm BET (pengembangan pers. Langmuir):
P 1 (C − 1 ) P
= + .
v(P0-P) vm .C v m .C P0

V=volume gas diserap (0oC, 76 cmHg)


P=tekanan
P0=tekanan uap jenuh gas diserap pada temperatur T
Vm=volume gas diserap (0oC, 76 cmHg) bila lapisan 1 molekul
C=tetapan
32
C=e (E –E )/RT
1 L

E1 = panas adsorpsi utk lapisan pertama


EL = panas pencairan gas

Jika E1 > EL diperoleh jenis II, jika E1 < EL diperoleh jenis III

Pada jenis IV dan V , selain terjadi lapisan multi


molekuler, juga terjadi kondensasi gas pada pori-pori
adsorbens.

Jika E1 > EL diperoleh jenis IV, dan jika E1 < EL diperoleh


jenis V.
33
Permukaan Padatan-Cairan
= SUDUT KONTAK =
 Bila setitik cairan ditempatkan pada permukaan
padatan yang halus, maka cairan tetap berbentuk bola
pipih dengan sudut kontak, θc tertentu, atau dapat
tersebar pada permukaan membentuk lapisan cairan

34
Sudut kontak suatu cairan
yang membasahi permukaan
kering >>> dari permukaan
basah

Misal :
titik hujan yang jatuh pada
kaca jendela yang kotor

Bahan dasar pembuat


payung, θc dg air >>>

35

Anda mungkin juga menyukai