Anda di halaman 1dari 8

Republik Maladewa

Republik Maladewa atau Republic of


Maldive adalah sebuah negara
kepulauan yang terdiri dari
kumpulan atol (suatu pulau koral yang
mengelilingi sebuah laguna) di Samudra
Hindia.

Gambar 1. Bendera Republik Maladewa


Kepulauan Maladewa atau lebih dikenal dengan Maldives ini secara geografis
termasuk sebagai negara yang berada
di Benua Asia (Asia Selatan).
Maladewa terletak di sebelah selatan-
barat daya India, sekitar 700 km
sebelah barat daya Sri Lanka. Negara
ini memiliki 26 atol yang terbagi
menjadi 19 atol administratif dan 2
Gambar 2. Letak Republik Maladewa kota. Maladewa merupakan negara
dengan jumlah penduduk paling sedikit di Asia yaitu hanya sekitar  392.709 jiwa.
Sedangkan luas wilayah Maladewa adalah sebesar 298 km 2. Dengan luas wilayah ini,
Maladewa juga merupakan negara dengan luas wilayah terkecil di Benua Asia ini .
Sistem pemerintahan yang dianut oleh Maladewa adalah sistem pemerintahan
Republik Presidensil yang kepala negara dan kepala pemerintahannya adalah
Presiden. Presiden Maladewa dipilih secara langsung oleh rakyatnya dengan jabatan 5
tahun. Dalam sejarahnya, Maladewa merupakan negara kesultanan sejak tahun abad
ke-12 dan menjadi wilayah protektorat Inggris pada tahun 1887 hingga
kemerdekaannya pada tahun 1965. 3 tahun setelah kemerdekaanya, rakyat Maladewa
melalui referendum memilih untuk menggantikan sistem pemerintahan monarki
konstitusional menjadi Republik Presidensil. Ibukota Maladewa adalah Male.

Profil Negara Republik Maladewa

Gambar 3. Lambang Negara Maladewa


 Nama Lengkap : Republik Maladewa (Republic of Maldives)
 Nama Lokal : Dhivehi Raajjeyge Jumhooriyya
 Ibukota Negara : Male
 Bentuk Negara : Kesatuan
 Bentuk Pemerintahan : Republik
 Sistem Pemerintahan : Presidensil
 Kepala Negara : Presiden Abdulla Yameen Abdul Gayoom; Wakil
Presiden Abdulla Jihad
 Kepala Pemerintahan : Presiden Abdulla Yameen Abdul Gayoom
 Legislatif : Rayyithunge Majilis (Majelis rakyat)
 Luas Wilayah : 298km2
 Jumlah Penduduk : 392.709 jiwa (2017)
 Suku Bangsa/Etnis : India Selatan, Sinhalese, Arab
 Bahasa Resmi : Divehi
 Agama : Islam
 Mata Uang : Rufiyaa Maladewa (MVR)
 Hari Kemerdekaan : 26 Juli 1965 (dari Inggris)
 Lokasi : Benua Asia (Asia Selatan)
Sejarah Singkat Republik Maladewa
Maladewa pernah dikuasai oleh Portugis pada masa pemerintahan Sultan Ali
(1557-1570). Kesultanan selanjutnya dipimpin Mohammed Thakurufaanu yang
berhasil mengalahkan Portugis.
Pada 1625, Portugis kembali berusaha menguasai Maladewa, tetapi tidak
berhasil. Pada 16 Desember 1887, Sultan Mohamed Mainuddin II menandatangani
perjanjian persahabatan dengan Sir HA Gordon, Gubernur Inggris di Ceylon yang
menjadikan Maladewa sebagai protektorat Inggris. Urusan pertahanan dan luar negeri
Maladewa diserahkan kepada Inggris, tetapi Inggris tidak pernah menempatkan
wakilnya di Male.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Maladewa memperoleh fasilitas Angkatan
Bersenjata, dan dijadikan salah satu pangkalan AU Inggris (Pulau Gan) antara 1956 -
1976. Pada 1932, Maladewa menetapkan konstitusi, yang digunakan untuk memilih
sultan. Pada 1934, Hassan Nuruddin terpilih menjadi Sultan konstitusional pertama
dan memerintah sampai tahun 1942.
Pada 23 April 1942, Maladewa menandatangani perjanjian yang mengakhiri
kekuasaan Inggris di Maladewa, meskipun masih tetap berada menjadi protektorat
Inggris.
Pada 1953, sejak lahirnya kesultanan konstitusional, politik Maladewa
berkembang menuju Republik. Maladewa berubah menjadi Republik pertama kali di
bawah Presiden Amin Didi. Namun, Republik Maladewa hanya bertahan 7 bulan dan
kembali menjadi kesultanan di bawah Sultan Muhammad Farid Didi dan Perdana
Menteri Ibrahim Tahun 1953 sejak lahirnya kesultanan konstitusional, tumbuh
perkembangan yang menuju pada pembentukan negara Republik. Republik pertama
berdiri dibawah Presiden Amin Didi, tetapi Republik ini hanya berusia 7 bulan dan
Maladewa kembali berbentuk kesultanan dibawah Sultan Muhammad Farid Didi dan
Perdana Menteri Ibrahim Nasir.
Pada 26 Juli 1965 di Colombo, Sri Lanka, Maladewa dan Inggris
menandatangani perjanjian yang memberikan kemerdekaan penuh kepada Maladewa.
Pada akhir 1965, Maladewa menjadi anggota PBB. Pada 1985, Maladewa menjadi
anggota penuh Commonwealth Inggris.
Pada 11 November 1968, diproklamasikan berdirinya Republik untuk yang
kedua kali dan Ibrahim Nasir terpilih sebagai Presiden. Dalam pemilihan tahun 1973,
Ibrahim Nasir terpilih lagi sebagai Presiden sampai tahun 1978 dan tidak
mencalonkan diri untuk masa jabatan ke-3.
Pada 1978, Maumoon Abdul Gayoom terpilih sebagai Presiden dan menjabat
hingga tahun 1998. Presiden Gayoom yang menjabat sebagai Presiden selama 6
periode tanpa oposisi merupakan Kepala Negara dengan masa pemerintahan terlama
di Asia Selatan. Selama pemerintahan Presiden Gayoom, terjadi serangkaian upaya
kudeta pada tahun 1980, 1983, and 1988 karena pemerintahannya dipandang tidak
demokratis dan otoriter
Pemerintah menghadapi berbagai tuntutan untuk memperbaiki kehidupan
demokrasi, termasuk legalisasi keberadaan partai politik, maka pada bulan Agustus
2008, Maladewa memproklamirkan konstitusi baru. Pada bulan Oktober 2008,
Maladewa menyelenggarakan pemilihan umum yang demokratis (multi-partai, bebas
dan adil) untuk pertama kalinya. Dari hasil pemilu tersebut, terpilih Presiden
Mohammed Nasheed dan Wakil Presiden Dr. Mohamed Waheed Hassan Manik.
Mereka dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 11 November 2008.
Presiden ke-4 Republik Maladewa adalah Muhammed Waheed Hassan yang
dilantik pada 7 Februari 2012, masa jabatannya hanya satu periode. Presiden ke-5
Republik Maladewa adalah Abdulla Yameen Abdul Gayoon yang dilantik pada 17
November 2013, Abdula Yameen menjabat sebagai presiden hingga sekarang.

Sistem Pemerintahan Republik Maladewa


Maladewa merupakan negara demokrasi dengan sistem Pemerintahan
Presidentil. Presiden memegang kekuasaan eksekutif dibantu oleh Dewan Menteri.
Pemerintah Daerah terdiri 20 administatif Major Atoll dan Kota Male.
Majelis Rakyat merupakan lembaga legislatif satu kamar dari Maladewa.
Majelis Rakyat memiliki kewenangan untuk membuat, mengubah dan merevisi
undang-undang, kecuali konstitusi Maladewa. Majelis ini terdiri dari 85
anggota,terdiri dari kelompok-kelompok politik yaitu:
1. Partai Progresif Maladewa : 33 Orang
2. Partai Demokrasi Maladewa : 26 Orang
3. Partai Republikan (Maladewa) : 15 Orang
4. Aliansi Pembangunan Maladewa : 5 Orang
5. Partai Adhaalath : 1 Orang
6. Independen : 5 Orang
Berdasarkan konstitusi yang terbaru, setiap wilayah administratif terdapat dua anggota
Majelis rakyat. Dua anggota Majelis rakyat dipilih dari ibukota Male', dan Presiden
menunjuk 8 anggota Majelis. Masa jabatan anggota Majelis adalah lima tahun.
Sebelum masa jabatan berakhir, pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih
anggota Majelis baru. Biasanya anggota Majelis baru dipilih pada tiga puluh hari
sebelum masa jabatan Majelis berakhir.
Dengan diberlakukannya Konstitusi baru pada tanggal 1 Januari 2008,
menggantikan konstitusi 1968 yang telah diamandemen beberapa kali (1970, 1972 dan
1975), Presiden memiliki kedudukan sebagai kepala negara, kepala pemerintahan
serta komandan angkatan bersenjata dan kepolisisan. Selain itu atas desakan pihak
oposisi, konstitusi yang baru pada tanggal 7 Agustus 2008 juga menyetujui tentang
pemisahan kekuasaan peradilan (judiciary) dari kepala pemerintahan. Berdasarkan
konstitusi Maldives, hakim adalah independen dan tunduk pada konstitusi dan
undang-undang. Sementara dalam memutuskan permasalahan di luar konstitusi dan
undang-undang, maka hakim harus mempertimbangkan hukum Shariah Islam. Dalam
sistem pengadilan Maldives terdapat Judicial Services Commission yang mengatur
pengangkatan dan pemberhentian hakim dan komisi ini bertindak sebagai pengawas
"watchdog" guna memastikan bahwa para hakim menegakkan kode etik yang telah
ditetapkan. Peradilan di Maladewa berdasarkan prinsip/sendi Islam mengingat 100%
penduduknya beragama Islam. Chief of Justice membawahi sistem peradilan di
Maladewa.
Pembagian Administrasi Maladewa

Pembagian administratif di
Maladewa berkaitan dengan beberapa
unit satuan pemerintahan di Maladewa. Menurut Undang-undang Desentraliasi
2010, pembagian administratif Maladewa terdiri dari pemerintah tingkat atol,
pulau, dan kota. Secara geografis, Maladewa terbentuk dari gugusan atol dan
pulau-pulau yang terbentang dari utara ke selatan. Secara adminitratif, negeri
ini terdiri dari 189 pulau, 19 atol dan 2 kota. Maladewa memiliki 7 provinsi
masing-masing terdiri dari divisi administrasi berikut (ibukota Malé adalah
divisi pemerintahan mereka sendiri):

1. Provinsi Mathi-Uthuru; terdiri dari Atol Haa Alif, Atol Haa Dhaalu dan Atol


Shaviyani. Ibu kotanya adalah Kulhudhuffushi.
2. Provinsi Uthuru; terdiri dari Atol Noonu, Atol Raa, Atol Baa dan Atol
Lhaviyani. Wilayah ini berbukota di Felivaru.
3. Provinsi Medhu-Uthuru; terdiri dari Atol Kaafu, Atol Alifu Alifu, Atol Alifu
Dhaalu dan Atol Vaavu. Wilayah ini berbukota di Thinadhoo.
4. Provinsi Medhu; terdiri dari Atol Meemu, Atol Faafu dan Atol Dhaalu.
Wilayah ini berbukota di Kudahuvadhoo.
5. Provinsi Medhu-Dhekunu; terdiri dari Atol Thaa dan Atol Laamu. Wilayah
ini berbukota di Gan.
6. Provinsi Mathi-Dhekunu; terdiri dari Atol Gaafu Alifu dan Atol Gaafu
Dhaalu. Wilayah ini beribukota di Thinadhoo.
7. Provinsi Dhekunu; terdiri dari Gnaviyani Atol dan Kota Addu. Ibu kotanya
adalah Hithadhoo.

Pembagian administrasi Atol


Tabel 1. Pembagian Administrasi Atol Republik Maladewa

Pembagian Administrasi Kota

Tabel 2. Pembagian Administrasi Kota Republik Maladewa

Anda mungkin juga menyukai