Anda di halaman 1dari 49

ANALISA PEMASARAN STRATEJIK PIZZA HUT

STRATEGIC MARKETING

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Strategic Marketing
dengan Dosen Pengampu Reminta Lumban Batu, S.Pd., M.M.

Disusun oleh:

Fania Alicia Prasasti 1810631020162


Afifah Rozaana 1810631020170
Sherliana Halim 1810631020172
Gina Sonia 1810631020177

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KARAWANG
2020
i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal
pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah mata
kuliah Marketing Strategic dengan judul “Analisa Pemasaran Stratejik Perusahaan
PT Sari Melati Kencana Tbk (Pizza Hut)”. Penulis juga berterima kasih kepada
Ibu Reminta Lumban Batu S. Pd., M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah
Marketing Strategic yang telah memberikan tugas kepada kami.

Penulis berharap semoga ikhtisar yang telah disusun ini bisa memberikan
banyak manfaat serta menambah pengetahuan baik untuk penulis maupun
pembaca. Penulis tentu menyadari bahwa ikhtisar ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk ikhtisar ini. Penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan
makalah ini.

Karawang, Maret 2020

Penyusun
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................v
BAB I 1
PROFIL PERUSAHAAN...........................................................................................1
1.1 Logo Perusahaan...................................................................................1

1.2 Sejarah Perusahaan................................................................................1

1.3 Struktur Organisasi Perusahaan............................................................3

1.4 Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan...........................................................6

BAB II 8
ANALISA PERUSAHAAN........................................................................................8
2.1 Understanding Market Opportunities....................................................8

2.3.1 Analisis Pasar............................................................................8

2.3.2 Tantangan Pemasaran..............................................................17

2.2 Forecasting and Market Knowledge...................................................18

2.3 Customer Analysis, Segmentation, and Targetting Decisions............19

2.3.3 Customer Analysis..................................................................19

2.3.4 Segmentation...........................................................................19

2.3.5 Targeting Decisions.................................................................20

2.4 Positioning Decisions..........................................................................20

2.5 Strategies for Mature and Declining Markets.....................................21

2.6 Implementing Business and Marketing Strategies..............................23


iii

2.7 Controlling Marketing Strategies and Programs.................................30

BAB III32
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................32
5.1 Kesimpulan.........................................................................................32

5.2 Saran....................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................35
iv
v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Logo Perusahaan.....................................................................................8


Gambar 2 Struktur Organisasi Perusahaan............................................................10
vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Biodata Anggota 1..............................................................................37


Lampiran 2 Biodata Anggota 2..............................................................................38
Lampiran 3 Biodata Anggota 3..............................................................................39
Lampiran 4 Biodata Anggota 4..............................................................................40
1

BAB I
PROFIL PERUSAHAAN

1.1 Logo Perusahaan


Gambarwikipedia.org,
Sumber: 1 Logo Perusahaan
2015

Logo di atas merupakan logo terbaru pizza hut yang resmi menggantikan
logo lama mulai 19 November 2014. Pizza Hut mengganti logonya menjadi
lebih simpel sebagai strategi untuk mesiasati pasar internasional. Pizza Hut
sebelumnya menggunakan kombinasi warna merah, kuning, hitam, dan putih
dalam logonya. Saat ini, logo Pizza Hut hanya menggunakan kombinasi warna
merah dan putih. Backgroun Pizza Hut yang berwarna merah melambangkan
kesegaran dan gairah. Tulisan putih dengan latar belakang merah jauh lebih
standout dari logo lama dan di atasnya terdapat atap topi yang menjadi ciri khas
Pizza Hut. Logo baru Pizza Hut ini lebih menonjolkan sisi tulisan dibandingkan
sisi gambar logo sebelumnya.

1.2 Sejarah Perusahaan


Kakak beradik Frank dan Dan Carney mendirikan Pizza Hut di Kansas,
AS pada tahun 1958. Sejak itu, Pizza Hut telah menjadi jaringan restoran dan
waralaba internasional yang terkenal dengan menu Italia-Amerika, termasuk
2

pizza, pasta, dan berbagai hidangan serupa. Sebagai jaringan pizza terbesar dan
paling cepat berkembang di dunia, Pizza Hut menjadi perusahaan pizza pertama di
dunia yang beroperasi di 100 negara yang mencakup lebih dari 16.700 gerai.
Pizza Hut memasuki pasar Indonesia melalui waralaba utama, PT
Sarimelati Kencana (Perseroan) yang didirikan berdasarkan Akta No. 132 tanggal
16 Desember 1987 dan disahkan oleh Lieke Lianadevi Tukgali, SH, notaris yang
berlokasi di Jakarta. Menteri Kehakiman menyetujui pendirian Perseroan
berdasarkan Surat Keputusan No. C2-4573.HT.01.01-TH.88 yang dikeluarkan
pada tanggal 25 Mei 1988. Oleh karenanya, Perseroan terdaftar di Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat No. 1.1979/1988 tanggal 1 September 1988 dan
dipublikasikan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.102 termasuk
Tambahan No.1388 tanggal 20 Desember 1988. Berdasarkan perjanjian waralaba
internasional dengan Pizza Hut Restaurants Asia Pte.Ltd. (YUM!), Perseroan
memiliki hak untuk mengembangkan dan mengoperasikan restoran Pizza Hut di
seantero Indonesia.
Perseroan, yang terlibat dalam industri layanan makanan konsumen
terutama pizza dan pasta, mengembangkan merek Pizza Hut di Indonesia selama
hampir dua dasawarsa. Pada tahun 2004, PT Sriboga Raturaya dari Sriboga Group
mengakuisisi Perseroan dan akuisisi oleh grup yang telah berpengalaman dalam
industri perhotelan di negeri ini mendorong pesatnya peningkatan jumlah gerai
Pizza Hut Restaurant (PHR). Pizza Hut Delivery (PHD), yang kemudian
diluncurkan pada 2007, memperkenalkan konsep pengantaran pizza ke rumah-
rumah yang melayani semakin berkembangnya basis konsumen yang
menginginkan kenyamanan. Diikuti dengan konsep inovatif lebih lanjut yang
diluncurkan melalui merek Pizza Hut Express (PHE) pada kuartal ketiga 2018.
YUM! menganugerahkan penghargaan Asia Franchisee of the Year kepada
Perseroan secara berturut-turut dari 2007 hingga 2009 dan dari 2011 hingga 2013.
Perseroan sekali lagi menerima penghargaan pada 2017 akibat perluasan lingkup
operasinya hingga mencakup 236 gerai PHR dan 156 gerai PHD yang berlokasi di
28 provinsi di seluruh Indonesia. Pada akhir 2018 dengan penambahan 69 gerai
baru, jaringan Perseroan mencapai jumlah gabungan 451 gerai Pizza Hut
3

Restaurant (PHR), Pizza Hut Delivery (PHD) dan Pizza Hut Express (PHE).
Perseroan juga mengoperasikan pabrik pasta di Jakarta, pabrik sosis di Jawa
Barat, dan pabrik adonan pizza di Jawa Barat, Tengah dan Timur, Bali, Sulawesi
Selatan, Sumatera Utara dan Selatan, dan Riau.
Sebagai pengakuan atas komitmennya terhadap keunggulan dalam
pemasaran dan pengembangan produk, YUM! mengukuhkan Perseroan sebagai
operasional bertaraf dunia pada tahun 2011.

1.3 Struktur Organisasi Perusahaan


Sumber: Annual Report, 2018
Gambar 2 Struktur Organisasi Perusahaan

Sistem organisasi sangat diperlukan untuk pengaturan tugas, tanggung


jawab, dan wewenang dalam perusahaan. Struktur organisasi restoran Pizza Hut
4

dapat dilihat pada Gambar 2. Berikut ini dijabarkan uraian singkat mengenai
beberapa departemen di PT. Sarimelati Kencana serta gambaran pengaturan
tugas dan tanggung jawab-nya masing-masing.
1. General Manager Manufacturing
Departemen ini bertanggung jawab melakukan proses produksi sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan, melakukan proses dokumentasi
administrasi keluar masuk ingredient/bahan baku, mengendalikan dan
memonitor seluruh sistem di restoran, serta menyusun dan melaksanakan
sistem penyimpanan ingredient yang dapat menjamin sistem halal. Dalam
pelaksanaan tugasnya, operation terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain:
a. District Manager (DM)
b. Area Manager (AM)
c. Restourant Manager (RM)
d. Assistant Restourant Manager (ARM)
e. Shift Leader (SL)
f. Crew Trainer (CT)
g. Crew
2. General Manager PHD
Departemen PHD bertugas untuk mempertahankan produk layanan antar
pesanan Pizza Hut sebagai layanan pesan antar pizza interaktif terbaik yang.
Departemen PHD bertanggung jawab atas ketepatan waktu diantar pizza
kepada pelanggan yang diantar tidak lebih dari 30 menit.
3. General Manager PHR
Departemen PHR bertugas untuk memastikan kegiatan operasional
restoran dilakukan secara efisiem dam profitable, menjaga dan meningkatkan
reputas restoran, serta etos kerja karyawannya. Restoran manajer bertanggung
jawab atas kinerja bisnis serta memastikan terjaganya kualitas hidangan,
pelayanan, nutrisi, kesehatan, dan keselamatan dalam operasional restoran
sehari – hari. Menjaga dan melakukan control terhadap standar kualitas yang
tinggi, hygiene, kesehatan hidangan, serta keamanan lingkungan restoran.
4. General Manager HR
5

Departemen HRD bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang


berhubungan dengan recruitment (penerimaan tenaga kerja), pengembangan
karyawan, hubungan industrial, meliputi surat peringatan karyawan, sanksi
karyawan, pemutusan hubungan kerja (PHK), serta biaya keuangan, seperti
penggajian karyawan dan pembiayaan pemeliharaan peralatan dan gedung.
Departemen HRD juga bertanggung jawab terhadap penjadwalan kegiatan
kantor, pembuatan surat-surat, pemeliharaan gedung kantor, kendaraan, serta
kondisi dalam dan luar bangunan. Selain itu, bertanggung jawab terhadap
hubungan dengan pihak luar dan keseluruhan aspek hukum yang
berhubungan dengan perusahaan, seperti perizinan dengan pemerintah, sewa
tanah dan gedung
5. General Manager QA & Purchasing
Departemen QA bertanggung jawab terhadap terlaksananya GMP
(Good Manufacturing Practices) dan HACCP (Hazard Analysis Critical
Control Point), serta penyusunan SOP dan SSOP. Selain itu, QA
bertanggung jawab dalam melakukan proses registrasi sertifikasi halal,
melakukan pengawasan terhadap sanitasi lingkungan restoran, peralatan dan
para karyawan, melakukan evaluasi performance supplier dengan
menjalankan food safety dan quality system audit, dan melakukan evaluasi
performance restoran atau melaksanakan audit internal terkait pengawasan
proses produksi.
Departemen Purchasing bertanggung jawab menyusun sistem
pembelian untuk ingredient/bahan baku import dan lokal yang dapat
menjamin konsistensi ingredient/bahan baku sesuai dengan spesifikasi,
sertifikat halal, dan pemasoknya. Selain itu, sesuai dengan daftar
ingredient/bahan baku yang sudah disahkan oleh LPPOM/MUI.

1.4 Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan


Visi dan misi Pizza Hut Indonesia dirangkum dalam satu kalimat, yaitu
“To be Indonesia’s leading mid casual dining restaurant, offering great
experience, and the best pizza meal at affordable value”. Pizza Hut Indonesia
6

memiliki visi untuk menjadi yang terunggul pada tingkat restoran kelas menengah
di Indonesia yang dicapai lewat misi menawarkan kenyamanan suasana yang
terbaik dan menyajikan pizza terbaik dengan harga yang terjangkau.
Budaya yang diterapkan oleh Pizza Hut yaitu :
1. Memberi salam
2. Ramah
3. Memberikan pelayanan terbaik
4. ”Customer Mania”
5. Kerja Keras
6. Rapi
7. Sopan
8. Smart
9. Mandiri
10. Dapat bekerja sama dalam team work
Pizza Hut juga memiliki nilai-nilai organisasi yang dijadikan sebagai dasar dalam
menjalankan organisasi serta membangun relasi dengan pelanggan, mitra usaha,
dan pemegang saham. Keempat nilai tersebut antara lain :
1. Integritas, yaitu jujur dalam berpikir dan bekerja, dapat dipercaya, tulus,
dan bersikap profesional saat berhubungan dengan rekan kerja, pelanggan,
dan para supplier.
2. Keunggulan, yaitu melakukan pekerjaan yang lebih dari sekedar panggilan
tugas dan melakukan lebih dari apa yang diharapkan. Setiap personil harus
berjuang untuk perbaikan dan teliti dalam segala hal serta harus
menjalankan tugas dengan rela dan menghadapi segala tantangan yang ada
untuk mencapai standar yang tertinggi.
3. Pertumbuhan Usaha, yaitu mengembangkan diri dan memperoleh
keuntungan dengan cara menjadi “casual dining restaurant” yang terbaik.
Personil harus berjuang untuk meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan, berbagai keterampilan dan belajar bersama dengan rekan
kerja sehingga bisa berkembang bersama, baik secara individu maupun
organisasi.
7

4. Keuntungan, yaitu sedapat mungkin memberikan keuntungan kepada para


pemegang saham dengan pengawasan dan peningkatan usaha penjualan.
8

BAB II
ANALISA PERUSAHAAN

2.1 Understanding Market Opportunities

2.3.1 Analisis Pasar


Analisis pasar merupakan komponen yang sangat penting dalam hal
perencanaan pemasaran suatu produk. Dengan melakukan analisis
pasar, diharapkan akan meningkatkan omset penjualan dan keuntungan
perusahaan. Analisis pasar juga dilakukan untuk menemukan peluang
bisnis dan potensi yang bisa dimanfaatkan perusahaan. Perusahaan
perlu memahami peluang karena dengan itu perusahaan akan dapat
mengetahui apakah produk yang diproduksinya mempunyai peluang
untuk dipasarkan kepada konsumen dan dengan membaca peluang
pasar perusahaan juga dapat mengetahui apa produknya itu sedang
dibutuhkan oleh konsumen.
a. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah alat perencanaan strategis yang dapat
digunakan oleh perusahaan Pizza Hut untuk melakukan analisis
peluang pasar. Analisis SWOT merupakan teknik yang berguna
untuk memahami Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O) &
Threat (T) Pizza yang dihadapi saat ini dalam lingkungan bisnis saat
ini.
1. Strength (Kekuatan)
Sebagai salah satu organisasi terkemuka di industrinya,
Pizza Hut memiliki banyak kekuatan yang memungkinkannya
berkembang di pasar. Kekuatan ini tidak hanya membantu
melindungi pangsa pasar di pasar yang sudah ada, tetapi juga
membantu menembus pasar baru. Beberapa kekuatan Pizza Hut
ialah:
9

- Merk Pizza Hut dikenal luas oleh masyarakat Indonesia


serta image sebagai restoran dengan spesifikasi produk
berupa hidangan pizza. izza Hut hadir di Indonesia untuk
pertama kalinya pada tahun 1984, dan merupakan restoran
pizza pertama di Indonesia. Merk Pizza Hut begitu terkenal
bahkan telah menjadi Top Brand Awards pada tahun 2019.
- Memiliki rasa yang khas serta varian yang cukup banyak.
Pizza Hut menyediakan berbagai menu makanan yang
cukup lengkap, diantaranya menu pizza dengan berbagai
pilihan pinggiran. Selain itu Pizza Hut juga menyediakan
menu salad bar, pasta, makanan pembuka seperti sayap
ayam, garlic bread, dan bruschetta, nasi serta makanan
penutup.
- Mempunyai gerai yang lebih banyak daripada merk lain.
Per 31 Desember 2018, terdapat 247 gerai PHR yang
tersebar secara strategis di 69 kota besar di seluruh
Indonesia.
- Memiliki sistem informasi yang baik, sehingga konsumen
dapat mengorder secara online. Setelah didirikan pada
tahun 2007, Pizza Hut Delivery menjadi restoran pertama
di Indonesia yang berfokus pada konsep pengantaran
makanan. Konsep Layanan Pesan Antar Terpercaya PHD
menjamin dipenuhinya pesanan pelanggan dalam waktu 30
menit, jika tidak, pelanggan akan menerima voucher pizza
gratis.
- SDM yang terlatih dalam menghasilkan produk yang
berkualitas dan memberikan pelayanan terbaik bagi
konsumen
- Pemasok yang andal. Pizza Hut memiliki basis yang kuat
untuk pemasok bahan baku yang andal sehingga
10

memungkinkan perusahaan untuk mengatasi hambatan


rantai pasokan.
2. Weakness (Kelemahan)
- Ekspansi dalam memenuhi keinginan pasar yang lambat.
Meskipun Pizza Hut adalah salah satu organisasi terkemuka
dalam industrinya, Pizza Hut menghadapi tantangan untuk
melakukan ekspansi di luar produk pizzanya saat ini.
- Tingkat gesekan yang tinggi dalam angkatan kerja. Pizza
memiliki gesekan yang tinggi dalam hal angkatan kerja
dibandingkan dengan perusahaan lain di industri pizza. Hal
tersebut membuat Pizza Hut harus menghabiskan lebih
banyak modal dibandingkan dengan pesaingnya untuk
pelatihan dan pengembangan karyawannya.
3. Opportunities (Peluang)
- Lokasi restoran Pizza Hut yang strategis dan dekat dengan
pusat keramaian
- Meningkatnya jumlah rumah tangga dan jumlah penduduk
di Indonesia akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan
terhadap konsumsi pangan
- Perubahan pola konsumsi masyarakat yang lebih cenderung
untuk mengkonsumsi makanan jadi
- Mengeluarkan jenis produk baru yang lebih berkualitas dan
dapat bersaing dengan produk lainnya
- Memperkenalkan konsep layanan konter Pizza Hut Express
(PHE) yang secara efektif memperluas basis pelanggannya
4. Threats (Ancaman)
- Adanya kompetitor yang memiliki produk yang sama
- Keberadaan restoran pizza pesaing yang berlokasi tidak
begitu jauh dari restoran Pizza Hut
- Kenaikan biaya produksi bahan baku setiap tahunnya yang
juga akan mempengaruhi pada harga jual produk
11

- Banyak konsumen yang mulai bosan dengan pizza apabila


perusahaan tidak melakukan inovasi – inovasi pada
produknya
b. Analisis Lima Kekuatan Porter
Porter’s Five Forces Analysis ini mengunakan 5 Kekuatan
Industri untuk menentukan intensitas persaingan dalam suatu
industri. Kekuatan ini menentukan seberapa mudah atau sulit untuk
masuk ke industri tertentu. Jika industri tersebut bisa mendapat
profit yang tinggi dengan sedikit hambatan maka pesaing akan
bermunculan.
Semakin banyak perusahaan saingan (kompetitor) yang bersaing
pada market yang sama maka profit atau laba akan semakin
menurun. Sebaliknya, semakin tinggi hambatan masuk bagi
pendatang baru maka posisi perusahaan kita yang bergerak di
industri tersebut akan semakin diuntungkan.
Analisis Lima Kekuatan Porter Pizza Hut adalah sebagai berikut.
1. Threat of new entrants
- Skala ekonomi
Pendatang baru yang masuk ke dalam industri untuk
bersaing dengan Pizza Hut harus memiliki ketersediaan
modal untuk mendapatkan restoran sewaan, mempekerjakan
karyawan yang dapat menyiapkan makanan di restoran,
mengelola operasi restoran, dan mengantarkan makanan
kepada pelanggan, Bersamaan dengan itu, perusahaan juga
harus berinvestasi dalam pemasaran untuk bersaing dengan
perusahaan Pizza Hut.
Pendatang baru yang masuk membutuhkan investasi
keuangan tingkat menengah. Para pendatang baru memiliki
tekanan profitabilitas mereka sambil menawarkan harga dan
kualitas yang dipandang menarik oleh konsumen. Skala
ekonomis cukup sulit untuk dicapai dalam industri untuk
12

menyaingi Pizza Hut. Skala ekonomi tinggi Pizza Hut


membuat perusahaan lebih mudah untuk memproduksi dalam
kapasitas yang besar sehingga memiliki memiliki keunggulan
biaya. Hal tersebut membuat produksi lebih mahal bagi
pendatang baru dengan modal yang masih rendah. Oleh
karena itu, skala ekonomi menengah pada perusahaan Pizza
Hut membuat ancaman dari pendatang baru rendah sehingga
indikator skala ekonomi dikatakan rendah.
- Diferensiasi Produk
Pizza Hut melakukan diferensiasi produk yang kuat di
dalam industri, di mana produk – produk dari Pizza Hut
merupakan produk yang berbeda, bukan produk yang standar.
Pelanggan juga mencari produk yang berbeda. Pizza Hut juga
melakukan penekanan diferensiasi yang kuat pada iklan dan
layanan pelanggan juga seperti melakukan pelayanan
delivery order dengan jaminan 30 menit sampai. Semua
faktor ini membuat ancaman pendatang baru menjadi
kekuatan lemah dalam industri ini.
- Kebutuhan Modal
Persyaratan modal dalam industri ini termasuk tinggi, oleh
karena itu, membuat sulit bagi pendatang baru untuk
mendirikan bisnis karena pengeluaran tinggi perlu
dikeluarkan. Pada tahun 2019 perusahaan Pizza Hut sudah
menghabiskan belanja modal hingga Rp 101,5 miliar untuk
belanja modal. Belanja modal juga tinggi karena Pizza Hut
memiliki biaya penelitian dan pengembangan untuk
produknya yang juga tinggi. Semua faktor ini membuat
ancaman pendatang baru menjadi kekuatan yang lebih lemah
dalam industri ini.
- Akses ke jaringan distribusi
13

Bagi pendatang baru akses ke jaringan distribusi


merupakan hal yang cukup, pendatang baru dapat dengan
mudah mengatur saluran distribusi mereka dan masuk ke
bisnis. Pendatang baru dapat dengan mudah menjual
produknya dengan menjual pada outlet ritel. Semua faktor ini
membuat ancaman pendatang baru menjadi kekuatan yang
kuat dalam industri ini.
- Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah dalam industri memerlukan
perizinan yang terbilang ketat dan persyaratan hukum yang
harus dipenuhi sebelum perusahaan dapat mulai menjual.
Namun, semenjak dikeluarkannya Perpres No. 91 Tahun
2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha yang
mempermudah prosedur pendirian dan perizinan perusahaan.
Hal ini membuat semakin mudahnya pendatang baru untuk
bergabung dengan industri. Oleh karena itu, membuat
ancaman pendatang baru dapat dikatakan sedang.
2. Bargaining of Power Supplies
Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok
untuk menjual bahan baku pada harga yang tinggi ataupun
menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada pembelinya.
Keuntungan perusahaan akan menjadi rendah karena
memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli bahan baku yang
berkualitas tinggi.
Jumlah pemasok di industri tempat Pizza Hut beroperasi
jauh lebih banyak dibandingkan dengan pembeli. Saat ini Pizza
Hut mendapatkan bahu baku dari 46 supplier lokal untuk sayur
mayor, daging dan buah. Bahan baku pasta, keju, dan saus tomat
masih harus mengimpor karena supplier lokal belum dapat
memenuhi permintaan. Namun, bahan baku impor tersebut masih
bisa dengan mudah didapatkan. Berhentinya perusahaan Pepsi
14

Co yang merupakan pemasok Pizza Hut tidak menjadikan


hambatan bagi Pizza Hut. Pizza Hut langsung menjadikan Cocal
Cola Amatil sebagai pemasok utama minuman. Ini berarti bahwa
pemasok kurang memiliki kendali atas harga dan ini membuat
daya tawar pemasok menjadi lemah.
Produk yang disediakan oleh pemasok ini cukup
terstandarisasi, kurang terdiferensiasi dan memiliki biaya
switching yang rendah. Perusahaan Pizza Hut tidak kesulitan
untuk mencari pemasok karena banyak pemasok bahan baku
yang sejenis. Banyaknya supplier lokal yang menyediakan
produk sejenis membuat kemudahan untuk perusahaan mencari
pemasok yang menawarkan produk yang memiliki harga lebih
murah dengan kualitas yang sama. Ini memudahkan pembeli
seperti Pizza Hut untuk beralih pemasok apabila bahan baku
yang ditawarkan tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Ini
membuat daya tawar pemasok menjadi kekuatan yang lebih
lemah.
Pemasok tidak memberikan ancaman yang kredibel untuk
integrasi ke depan ke industri tempat Pizza Hut beroperasi. Ini
membuat daya tawar pemasok menjadi kekuatan yang lebih
lemah.
Industri tempat Pizza Hut beroperasi adalah pelanggan
penting bagi para pemasoknya. Ini berarti bahwa keuntungan
industri terkait erat dengan keuntungan para pemasok. Oleh
karena itu, pemasok ini harus memberikan harga yang wajar. Ini
membuat daya tawar pemasok menjadi kekuatan yang lebih
lemah.
3. Bargaining of Buyers
Pembeli produk Pizza Hut adalah kalangan usia remaja
hingga usia lanjut dengan preferensi berbeda untuk makanan
cepat saji, terutama pizza. Pelanggan sadar akan kualitas dan
15

mencari berbagai jeniz pizza dengan harga terjangkau. Mengubah


satu restoran pizza ke restoran pizza lainnya tidak memerlukan
biaya tinggi, maka switching cost yang rendah ini memudahkan
pelanggan untuk mempengaruhi harga item menu. Pizza Hut
sebagai perusahaan restoran pizza yang sudah memiliki nama
besar memberikan dapat memberikan harga yang lebih untuk
harga pizza mereka karena ingin mempertahankan citra
mereknya. Oleh karena itu, dapat dilihat bahwa pembeli di
perusahaan Pizza Hut memiliki daya tawar yang dapat dikatakan
sedang.
Diferensiasi produk Pizza Hut termasuk dalam kategori
sedang, karena saat ini di Indonesia sudah banyak restoran cepat
saji yang memproduksi pizza seperti Domino’s Pizza, Papa
Ron’s Pizza, dan Gian Pizza yang berarti bahwa pembeli dapat
menemukan perusahaan alternatif yang memproduksi produk
yang sama. Cukup mudahnya pembeli dalam beralih membuat
daya tawar pembeli menjadi kekuatan yang dapat dikatakan
cukup tinggi.
Kualitas produk penting bagi pembeli, namun pembeli tetap
sering melakukan pembelian pada produk Pizza Hut hingga Pizza
Hut menjadi Top Brand Awards pada tahun 2019. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pembeli di industri kurang sensitif terhadap
harga dimana pembeli lebih mementingkan kualitas produk
dibanding harga. Ini membuat daya tawar pembeli menjadi
kekuatan dalam skala sedang.
4. Threat of substitutes
Ancaman produk substitusi bagi restoran Pizza Hut adalah
restoran-restoran waralaba lain yang menawarkan hidangan fast
food seperti ayam goreng, ayam crispy, burger, bakmi, dan
makanan Jepang. Produk substitusi ini menjadi ancaman bagi
restoran Pizza Hut karena pada dasarnya kebutuhan masyarakat
16

terhadap restoran fast food adalah dikarenakan adanya kebutuhan


terhadap pangan di luar rumah dengan berbagai jenis hidangan,
bukan pada jenis hidangan tertentu saja, dan semua produk
substitusi di atas memiliki kemampuan dalam memenuhi
kebutuhan tersebut.
5. Rivaly among existing competitors
Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan harus
bersaing secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar yang
besar. Persaingan semakin ketat akan terjadi apabila banyak
pesaing yang merebut pangsa pasar yang sama, loyalitas
pelanggan yang rendah, produk dapat dengan cepat digantikan
dan banyak kompetitor yang memiliki kemampuan yang sama
dalam menghadapi persaingan.
Jumlah pesaing di industri tempat Pizza Hut beroperasi
cukup banyak dimana sebagian besar pesaing juga berukuran
besar. Beberapa pesaing Pizza Hut seperti Dominos Pizza, dan
Papa Rons Pizza masing – masing menggunakan penawaran
promosi dan resep inovatif untuk mendapatkan pangsa pasar
yang lebih tinggi. Pizza Hut harus berfokus pada kualitas dan
kenyaman pelanggan agar dapat mempertahankan pangsa
pasarnya.
Pesaing yang sangat sedikit memiliki pangsa pasar yang
besar. Ini berarti bahwa ini akan terlibat dalam tindakan
kompetitif untuk mendapatkan posisi dan menjadi pemimpin
pasar. Ini membuat persaingan di antara perusahaan yang ada
menjadi kekuatan yang lebih kuat.
Persaingan perebutan pangsa pasar Pizza cukup ketat,
namun dalam kualitas produk Pizza Hut sangat berbeda.
Akibatnya, sulit bagi perusahaan yang bersaing untuk
memenangkan pelanggan satu sama lain karena masing-masing
17

produk mereka unik. Ini membuat persaingan kualitas produk di


antara perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang lebih lemah.
Produksi produk pizza yang dilakukan oleh perusahaan
membutuhkan peningkatan kapasitas yang besar. Hal ini
membuat industri rentan terhadap gangguan dalam keseimbangan
penawaran-permintaan, yang seringkali mengarah pada kelebihan
produksi. Overproduksi berarti perusahaan harus mengurangi
harga untuk memastikan bahwa produknya dapat terjual. Ini
membuat persaingan di antara perusahaan yang ada menjadi
kekuatan yang lebih kuat.
Penghalang keluar dalam industri sangat tinggi karena
investasi tinggi yang diperlukan dalam modal dan aset untuk
beroperasi. Hambatan keluar juga tinggi karena peraturan dan
pembatasan pemerintah. Ini membuat perusahaan dalam industri
enggan meninggalkan bisnis, dan ini terus menghasilkan bahkan
dengan laba rendah. Ini membuat persaingan di antara
perusahaan yang ada menjadi kekuatan yang lebih kuat dalam
industri.

2.3.2 Tantangan Pemasaran


Tantangan pemasaran yang dihadapi perusahaan Pizza Hut saat ini
yaitu banyaknya pesaing produk pizza seperti Dominos Pizza, Papa
Rons Pizza, dan Gian Pizza. Masing – masing pesaing bisnis
menggunakan penawaran promosi dan resep inovatif untuk
mendapatkan pangsa pasar yang lebih tinggi.
Pertumbuhan pesat industri jasa makanan di berbagai belahan
dunia, khususnya restoran cepat saji mengakibatkan adanya tantangan
untuk para pebisnis dalam menawarkan produk makanan yang digemari
masyarakat luas. Adanya tantangan pasar global semacam ini
mengakibatkan Pizza Hut harus bias mempertahankan keunggulan
produknya dalam persaingan industri yang ketat. Pizza Hut harus focus
18

pada kualitas dan kenyamanan pelanggan untuk mempertahankan


pangsa pasarnya. Pizza Hut saat ini juga harus sudah menggunakan dan
memaksimalkan teknologi dalam pemasarannya untuk menghadapi
persaingin perusahaan Pizza yang semakin kompetitif.

2.2 Forecasting and Market Knowledge


Industri ritel Food & Beverages (F&B) di Indonesia terus bertumbuh.
Hingga tahun 2019, perkembangan bisnis F&B fokusnya mulai bergerak
pada satu kesamaan bisnis. Tren kopi lifestyle menjadi satu stren yang begitu
diminati customer. Tren sektor makanan saat ini didominasi oleh makanan
fast food. Restoran – restoran fast food saat ini bersaing kian ketat. Kinerja
Pizza Hut di Negeri Paman Sam pun dikatakan menurun sehingga NPC
International Inc, operator restoran makanan terbesar di AS itu, terjerat utang
hingga US$1 miliar.
Secara umum, bisnis Pizza Hut di Amerika Serikat memang mengalami
perlambatan pertumbuhan. Namun, di beberapa bagian dunia lainnya, Pizza
Hut justru sedang mengalami pertumbuhan yang pesat, terutama di Asia dan
Afrika, termasuk Indonesia.
Direktur Operasional Sarimelati Kencana Jeo Sasanto, meramalkan
penjualan Pizza Hut akan terus tumbuh hingga double digit melalui
penambahan outlet baru. Terus tumbuhnya perusahaan Pizza Hut dapat
dilihat dari pembukuan penjualan Pizza Hut yang mencatat hingga kuartal
III/2019, Pizza Hut melakukan penjualan senilai Rp2,94 triliun atau tumbuh
14,2% secara tahunan, sedangkan laba bersih meningkat 47% secara tahunan
menjadi Rp149 miliar.
Sejak awal tahun hingga November 2019, terdapat tambahan outlet baru
perseroan sebanyak 50 unit. Dengan demikian, total jumlah gerai hingga
November 2019 sebanyak 501 unit, yang terdiri dari Pizza Hut Restaurant
(PHR), Pizza Hut Delivery (PHD), dan Pizza Hut Express (PHE).
Manajemen Pizza Hut masih optimis pada peramalannya yang menyatakan
bahwa perusahaan akan terus bertumbuh pada 2020 karena masih banyak
19

daerah di Indonesia yang belum terdapat gerai Pizza Hut. Ekspansi gerai
pengelola restoran siap saji tidak lagi terjadi di kota besar, tapi sudah
merambah ke kota dan kabupaten. Hal tersebut dilakukan agar Pizza Hut
dapat memperkuat penetrasi dan ekspansi di kota-kota baru.
Dilihat dari trennya, masyarakat saat ini khususnya masyarakat millennial
lebih menyukai makan di luar rumah bersama teman – teman dan
keluarganya. Selain itu, generasi millennial juga lebih konsumtif terhadap
segala sesuatu. Berdasarkan tren tersebut, Pizza Hut dapat terus
meningkatkan penjualannya. Namun, Pizza Hut tetap harus mempertahankan
kualitas produk dan memaksimalkan pelayanannya agar dapat mampu
bertahan hingga 35 tahun di tengah persaingan yang semakin kompetitif.

2.3 Customer Analysis, Segmentation, and Targetting Decisions


2.3.3 Customer Analysis
Customer Pizza Hut berada di usia remaja hingga kalangan lanjut
yang berada di kelas menengah hingga ke atas. Berdasarkan analisis
customer Pizza Hut dilihat bahwa customer Pizza Hut ialah orang –
orang yang memiliki gaya hidup masa kini dimana mereka ingin
makanan serba instan atau fast food dan tetap bisa merasakan makan
tanpa harus ke resotoran dan antri. Mereka ingin makan tanpa harus
merasakan jalan yang macet, terhalang kesibukan di tempat kerja, atau
dapat sambil bersantai bersama keluarga.
2.3.4 Segmentation
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi
kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan
produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar yang
dilakukan oleh Pizza Hut terdiri dari segmentasi geografis, demografis,
psikografis, dan behavioral.
a. Segmentasi geografis
20

Segmentasi geografis Pizza Hut adalah adalah kota-kota maju


di Indonesia. Pizza Hut menempatkan perusahaan di lokasi yang
cukup strategis di dekat pusat perbelanjaan kota yang dekat dengan
terminal dan jalan tol, dan dipinggir jalan raya.
b. Segmentasi demografis
Berdasarkan segmenting demografis usia, segmentasi Pizza Hut
adalah orang dewasa dan keluarga muda. Berdasarkan demografi
kelas sosial, yang menjadi segmentasi adalah orang yang berada di
klasifikasi sosial-ekonomi B- ke A.
c. Segmentasi psikografis
Segmentasi psikografis Pizza Hut mencakup orang-orang yang
memiliki gaya hidup yang ingin serba instan dimana mereka lebih
suka makanan fast food dan ingin bersenang-senang dengan teman
atau keluarga. Pizza Hut melayani semua jenis karakteristik
kepribadian karena mereka tidak memiliki produk khusus untuk
kepribadian tertentu.
d. Segmentasi behavioral
Segmentasi perilaku Pizza Hut adalah kelas di mana orang suka
menghabiskan uang mereka untuk makan.

2.3.5 Targeting Decisions


Target pasar dari restoran Pizza Hut seluruh usia remaja dan
keluarga muda dengan pendapatan tinggi yang memiliki minat untuk
mengkonsumsi makanan di luar pangan pokok, seperti pizza. Pizza Hut
tidak melakukan penargetan karakteristik khusus untuk pelanggannya.
Pizza Hut menyajikan beberapa produk yang dapat dinikmati berbagai
karakteristik. Pizza Hut selain menyajikan Pizza juga menyajikan
makanan vegetarian kepada pelanggan mereka.
2.4 Positioning Decisions
Pizza Hut menggunakan tagline ”Berbagi bersama di Pizza Hut”.
Tagline Pizza Hut tersebut menunjukkan bahwa restoran Pizza Hut
21

positioning Pizza Hut adalah penyedia pizza bagi orang-orang yang ingin
makan bersama, Pizza Hut merupakan tempat yang dapat memberikan
suasana nyaman dan keramah tamahan untuk berkumpul dan berbagi Pizza
yang lezat bersama keluarga atau teman. Tagline yang digunakan Pizza Hut
menunjukkan posisi perusahaan sebagai salah satu restoran produk Pizza
(think pizza think Pizza Hut) yang dapat menimbulkan suatu ingatan yang
menempel di pikiran masyarakat mengenai perusahaan Pizza Hut atau yang
lebih dikenal dengan mindshare.
Strategi positioning yang digunakan pizza hut antara lain menggunakan
atribut rasa dan pelayanan. Pizza Hut menggunakan strategi kualitas dengan
pemilihan roti untuk pizza yang lebih tebal dimana cocok untuk perut orang
Indonesia yang suka porsi yang membuat kenyang. Pizza Hut memberikan
pelayanan yang lebih memanjakan customernya. Misalnya Pizza Hut akan
mengantarkan pesanan ke meja sedangkan. Tidak lupa juga jika Pizza Hut
mengantarkan konsumen untuk masuk dan duduk pada tempatnya,
memberikan tempat yang sesuai dengan banyaknya jumlah konsumen yang
ikut bergabung, memberikan menu-menu dan mencatatnya, memberikan
pesanan kepada konsumen yang telah menunggu dan memesan, sampai
pembayarannya pun juga dilayani oleh karyawannya. Pelayanan yang
dilakukan pizza Penyajian Pizza Hut lebih unggul dimana pelanggan tidak
perlu memotong pizza, dan memberikan alat makan yang lengkap terdiri dari
sendok, piring serta garpu.

2.5 Strategies for Mature and Declining Markets


Pizza Hut adalah sebuah brand pizza yang menjadi market leader di
Indonesia. Ia sudah berada pada fase maturity. Tanpa berbuat banyak hal pun,
Pizza Hut sudah dicari orang. Otomatis, pendapatannya tetap mengalir deras.
Pada pasar yang dewasa, persaingan menjadi lebih berorientasi pada biaya
dan pelayanan ketika pembeli yang berpengetahuan mengharapkan harga dan
fitur produk yang serupa.
22

Pizza Hut melakukan dua strategi utama dalam tahap kedewasaan


produk, yaitu dengan defensive strategy dan offensive strategy.
a. Defensive Strategy
Defensive strategy yang dilakukan Pizza Hut bertujuan untuk
mempertahankan pangsa pasar dari pesaings erta menjaga pproduct
category dari serangan produk substitusi. Bentuk defensive strategy yang
dilakukan berupa modifikasi Marketing Miz. Strategi bertahan ini lebih
menitik beratkan pada penekanan atau pengurangan biaya produksi serta
menghilangkan kelemahan produk. Defensive strategy ini meskipun
merupakan alternative strategi yang baik pada tahap kedewasaan produk,
namun strategu ini memiliki kelemahan yang dapat dengan mudah ditiru
oleh pesaing. Pizza Hut perlu melakukan strategi lain yaitu dengan
menggunakan offensive strategy.
b. Offensive Strategy
Offensive strategy lebih menitikberatan pada usaha perubahan
untuk mencapai tingkat yang lebih baik. Bentuk dari offensive strategy
yang dilakukan Perusahaan Pizza Hut berupa modifikasi pasar, yaitu
berupa:
1. Strategi perbaikan mutu, memiliki tujuan untuk meningkatkan
kemampuan produk, misalnya kinerja produk, kecepatan, dan daya
tahan produk.
2. Strategi feature improvement (perbaikan ciri), memiliki tujuan untuk
menambahkan ciri – ciri baru pada produk seperti berat, ukuran,
bahan pelengkap, dan lainnya yang digunakan untuk meningkatkan
image perusahaan sebagai pemimpin pasar yang progresif.
3. Strategi perbaikan model, bertujuan untuk menambah daya tarik
estetika produk sehingga terciptanya identitas yang khas di pasar, dan
kesetiaan konsumen terhadap merek.
23

2.6 Implementing Business and Marketing Strategies


Implementasi dari bentuk strategi yang dilakukan oleh Pizza Hut pada
tahap maturity ialah sebagai berikut:
a. Implementasi Defensive Strategy yang dilakukan oleh Pizza Hut
menggunakan marketing mix yang berupa product, physical efidence,
place and time, people, promotion, dan price
1. Elemen Produk (Product)
Restoran Pizza Hut tergolong dalam organisasi food and
beverage yang menghasilkan produk berupa makanan, minuman, dan
seperangkat atribut lainnya, termasuk di dalamnya adalah rasa, warna,
aroma makanan, harga, nama makanan dan minuman, reputasi
restoran serta jasa pelayanan dengan keramah tamahan yang diberikan
untuk memuaskan pelanggan.
Produk yang dihasilkan oleh organisasi food and beverage
merupakan produk total dari dua jenis produk sebagai satu kesatuan,
yakni produk berwujud (tangible) dan produk tak berwujud
(intangible). Produk tak berwujud (intangible) yang ditawarkan oleh
restoran Pizza Hut adalah dengan memberikan pelayanan yang
memuaskan kepada pelanggan yang ingin menikmati pizza dan
berbagai jenis makanan dan minuman lainnya yang tersedia di Pizza
Hut. Pizza Hut berupaya secara konsisten untuk selalu memenuhi
kebutuhan pelanggan dengan membuat pelanggan merasa menjadi
tamu yang diharapkan. Sedangkan produk berwujud (tangible) yang
ditawarkan oleh Pizza Hut adalah produk – produk makanan dan
minuman dengan berbagai variasi dan jenis, namun tetap yang
menjadi produk inti (main product) adalah kumpulan pizza yang unik,
sangat lezat, dan menarik.
Restoran Pizza Hut juga menyediakan berbagai jenis hidangan
selain pizza seperti hidangan pembuka (appetizer), hidangan penutup
(dessert), berbagai jenis pasta dan nasi tortilla, juga berbagai jenis
minuman. Pizza yang ditawarkan Pizza Hut memiliki tiga ukuran,
24

yaitu ukuran kecil untuk 1-2 orang (personal), ukuran sedang untuk 3-
4 orang (regular), dan ukuran besar untuk 5-6 orang (large). Bagian
pinggir lingkaran pizza yang umum (biasa) adalah roti yang gurih,
namun selain menyediakan pizza dengan pinggiran biasa Pizza Hut
juga menyediakan pizza dengan pinggiran roti yang diisi keju
mozarella di dalamnya (Stuffed Crust), pizza dengan pinggiran roti
yang diisi sosis ayam di dalamnya (Stuffed Crust Sausage), pizza
dengan pinggiran roti yang diisi 27 keju mozarella di dalamnya dan
keju panggang di bagian luarnya (Cheesy Crust), pizza dengan
pinggiran roti yang diisi sosi ayam di dalamnya dan keju panggang di
bagian luarnya (Cheesy Crust Sausage), dan juga ada pizza dengan
pinggiran kombinasi keju mozarella dan keju cheddar yang
menyembul keluar roti (Cheez Burst). Pizza dengan variasi pinggiran
ini khusus untuk pemesanan pizza ukuran sedang dan besar.
Sedangkan untuk isi bagian atas pizza (topping) terdiri dari berbagai
variasi dan kombinasi dari paprika hijau, paprika merah, bawang
bombay, nanas, jamur, jagung, kentang, lada hitam, burger sapi, sosis
sapi, daging sapi asap, pepperoni sapi, sosis ayam, daging ayam asap,
ikan tuna, udang, dan cumi.
Penyediaan produk Pizza Hut baik lewat produk berwujud
maupun produk tak berwujud menjadi bagian yang penting dalam
aspek pemasaran dan merupakan faktor yang sangat perlu
diperhatikan, karena keberlangsungan usaha restoran Pizza Hut sangat
bergantung dari penilaian pelanggan, dan pelanggan memberi
penilaian umumnya berdasarkan manfaat dan kualitas yang
diperolehnya dari produk. Pizza Hut sangat perlu untuk menjaga
keseimbangan kualitas penyampaian dari produk berwujud dan
produk tak berwujud kepada pelanggan.
2. Bukti Fisik (Physical Efidence)
Sebagai jenis industri jasa boga maka restoran Pizza Hut
memerlukan bukti fisik yang menunjukkan keberadaannya di
25

tengahtengah masyarakat. Gerai restoran Pizza Hut adalah bukti fisik


yang sangat jelas untuk menunjukkan keberadaan restoran Pizza Hut.
Selain itu juga didukung oleh bukti-bukti fisik berupa logo Pizza Hut,
pemasangan billboard di depan restoran, ciri khas kenderaan delivery,
buku menu, dan keperdulian karyawan Pizza Hut kepada pelanggan.
Keberadaan bukti fisik ini membantu dalam aspek pemasaran
perusahaan, karena dengan adanya bukti fisik maka pelanggan bisa
merasakan pengaruh keberadaan dari restoran Pizza Hut, dengan 28
demikian pelanggan memiliki tingkat awareness yang lebih baik
terhadap restoran.
3. Tempat dan Waktu (Place and Time)
Keberadaan lokasi dan suasana tempat restoran Pizza Hut
merupakan hal yang perlu diperhatikan karena menjadi salah satu alat
untuk mencapai pasar sesuai dengan yang diharapkan. Lokasi gerai
restoran Pizza Hut selalu berlokasi di tempat yang strategis yang
berada di pusat keramaian.
4. Orang (People)
Industri jasa boga seperti restoran Pizza Hut sangat bergantung
pada interaksi langsung dan pribadi antara pelanggan dan karyawan
perusahaan terutama dengan server. Pelanggan sering menilai kualitas
jasa yang mereka terima dari restoran berdasarkan penilaian terhadap
orang-orang yang menyajikan jasa tersebut. Apabila orang yang
menjadi penyedia jasa memberikan pelayan yang baik, maka akan
menimbulkan kesan positif terhadap restoran di benak konsumen,
demikian pula sebaliknya jika orang yang menjadi penyedia jasa tidak
memberikan pelayanan yang baik, maka konsumen akan memiliki
tanggapan yang kurang baik pula terhadap restoran tersebut. Untuk
memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan, restoran
Pizza Hut sangat memperhatikan dan mengutamakan kebersihan
(cleanliness), keramah tamahan (hospitality), ketepatan penyampaian
produk (accuracy), penanganan pelanggan yang baik (maintenance),
26

produk yang berkualitas (product quality), dan kecepatan dalam


memberikan pelayanan (speed). Langkah-langkah pelayanan untuk
memuaskan pelanggan yang diterapkan oleh restoran Pizza Hut
dikenal dengan “10 Moments of Truth” , yang terdiri dari:
- Greeting (mengetahui dengan cepat saat pelanggan masuk ke
dalam restoran, segera menyambut dengan hangat dan bersahabat,
tersenyum dengan menggunakan kontak mata dan sikap yang
wajar).
- Seating (memilihkan tempat duduk yang sesuai dengan keinginan
pelanggan, mengantarkan pelanggan ke tempat duduknya dengan
berjalan di depan pelanggan sambil membuat percakapan ringan
dan membawakan buku menu, menarikkan kursi untuk wanita
atau yang lebih tus atau anak kecil, dan memberikan menu dengan
membuka bagian halaman promosi).
- Taking the Order (mengucapkan salam dengan mantap dan
percaya diri kepada pelanggan, memperkenalkan diri, kemudian
menawarkan produk-produk di buku menu, memberikan saran
tentang produk baru kepada pelanggan, menanyakan dan mencatat
semua pesanan pelanggan dengan tepat, melakukan pembacaan
ulang pesanan, kemudian segera menginput daftar pesanan ke
dalam komputer).
- Serving Drinks (membawakan minuman secepat mungkin setelah
pemesanan, meletakkan minuman di atas meja sambil
menyebutkan nama minuman tersebut).
- Serving Starters (sajikan makanan pembuka terlebih dahulu
secepat mungkin, sebutkan nama makanan yang disajikan, dan
tawarkan minuman tambahan atau tanyakan apabila ada pesanan
tambahan).
- Serving the Main Course (bila tidak memesan makanan pembuka,
sajikan makanan utama secepatnya dengan tetap bersikap hangat
dan bersahabat sambil menyebutkan nama makanan).
27

- Following Up After the Main Course (beberapa menit setelah


pelanggan menikmati hidangannya, tanyakan apakah semua
pesanannya sudah keluar/tersaji, apakah ada pesanan tambahan,
dan periksa secara teratur apakah pelanggan membutuhkan
sesuatu).
- Offering Dessert (bila semua pelanggan sudah menyelesaikan
makanan utama, tawarkan makanan penutup dengan kata-kata
yang menarik sambil menyebutkan nama makanannya, dan jika
memungkinkan angkat peralatan makan yang sudah kotor dan
tidak akan dipergunakan lagi oleh pelanggan).
- Delivering Dessert and Offering the Bill (sajikan makanan
penutup sambil menyebutkan namanya, tawarkan apakah
pelanggan ingin meminta bill pembayarannya sekarang, cetak bill
kemudian antarkan ke pelanggan dengan menggunakan bill tray ).
- Clearing Desserts, Taking Payment, and Thanking (bersihkan
peralatan bekas dessert dari pelanggan sambil mengambil uang
atau kartu pembayaran, antarkan ke kasir, dan kembali mengambil
sisa pembayaran dari kasir, mengantarkan kembali ke meja
pelanggan sambil mengucapkan terimakasih dengan sungguh-
sungguh).
5. Promosi (Promotion)
Kegiatan promosi perlu dilakukan oleh perusahaan untuk
memperkenalkan perusahaan dan produknya kepada pasar. Pizza Hut
melakukan promosi lewat media cetak, media sosial yaitu Instagram
dan website perusahaan, juga didukung oleh pengadaan billboard.
Strategi promosi yang dilakukan oleh Pizza Hut diantaranya
menggunakan strateei cross selling. Pada website Pizza Hut Delivery
(http://www.phd.co.id/hotpromo.aspx), terdapat satu link menu “Hot
Promo” yaitu program paket murah dimana terdiri dari beberapa
menu yang dikemas menjadi satu menu promo dengan harga yang
lebih murah. Selain itu, Pizza Hut juga melakukan strategi discount
28

Offering, yaitu penawaran diskon atau potongan harga misalnya satu


box Big Box yang terdiri dari 7 produk dalam satu kemasan besar
dengan hanya Rp 125.000 dan akan mendapat potongan 15% apabila
menggunakan kartu kredit BNI.
6. Harga (Price)
Faktor harga dan apa saja biaya yang harus dikeluarkan
pelanggan untuk bisa memperoleh produk restoran Pizza Hut perlu
untuk dipertimbangkan. Restoran Pizza Hut membuat variasi pilihan
harga yang terdiri dari pizza delight choice dengan harga lebih murah,
pizza favourite choice dengan harga sedikit lebih mahal, dan pizza
deluxe choice dengan harga yang cukup mahal. Terdapat juga harga
paket sehingga pelanggan bisa mendapatkan satu paket menu lengkap
dengan harga yang lebih murah.
Restoran Pizza Hut bisa meraih segmen pasar dengan tingkat
pendapatan menengah dan menengah ke atas, serta menghapus mitos
bahwa pizza merupakan makanan yang hanya bisa dinikmati oleh
konsumen dengan pendapatan menengah ke atas. Namun, setiap
produk restoran Pizza Hut dikenai pajak sebesar 10% dari harga
pokok, sehingga pelanggan harus mengeluarkan biaya tambahan
untuk itu.
b. Implementasi Offensive Strategy
Implementasi offensive strategy yang dilakukan perusahaan Pizza Hut
ialah:
1. Strategi perbaikan mutu yang dilakukan perusahaan adalah dengan
meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan lebih
berkonsentrasi sumber daya pada produk yang lebih menguntungkan
dan pada produk baru. Pizza Hut saat ini tidak hanya menyajikan
pizza dalam bentuk polos (plain), tetapi menjadi berbagai bentuk, ada
yang pinggir rotinya berisi sosis dan keju. Minuman pun menjadi
makin bervariatif.
29

2. Strategi feature improvement (perbaikan ciri) yang dilakukan Pizza


Hut adalah dengan memaksimalkan penggunaan teknologi dalam
pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Pizza Hut juga
mendukung keunggulan teknologi informasi seperti:
a. Penggunaan internet sebagai media promosi serta pemesanan
pizza.
b. Penggunaan sistem Point of Sales (POS) yang terintegrasi dengan
sistem otomatis oprasional “back of store”.
c. Melakukan pengembangan aplikasi "suite" untuk membantu
manajer toko dalam hal perencanaan dan peramalan bisnis,
manajemen inventorir dan manajemen sumber daya manusia.
d. Menerapkan sistem untuk menggantikan manajer yang terkait
dengan masalah yang akan terjadi serta terhubung ke kantor pusat
untuk memantau kinerja dari setiap outlet.
e. Menerapkan perangkat nirkabel sebagai bagian dari sistem
pemesanan.
Mengembangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan, penyihir,
dan antar muka berbasis metafora dalam sistem manajemen POS
mereka.
3. Strategi perbaikan model yang dilakukan Pizza Hut adalah dengan
mengganti desain logo dan restorannya sehingga terkesan modern,
elegan, fresh, dan cozy. Hal yang dilakukan perusahaan berorientasi
kepada kepuasan pelanggan. Selain secara offline, Pizza Hut kini
merambah ke media online seperti melalui Instagram. Pelanggan
Pizza Hut kini menginginkan produk yang unik dan Instagramable.
Pizza Hut pun berusaha menghadirkannya, seperti dengan
memperkenalkan cheesebomb pizza agar disesuaikan dengan tren
masa kini yang disukai pelanggan.
4. Pizza Hut melakukan perluasan pangsa pasar melalui penambahan
produk dan layanan baru serta perluasan pasar ke daerah baru. Selain
Pizza Hut Delivery (PHD), Pizza Hut juga membuka layanan baru
30

kepada pelanggannya berupa Pizza Hut Express (PHE). Pizza Hut


membangun lebih banyak gerai dengan atmosfer yang lebih
bersahabat dan berkesan restoran keluarga. Tahun 2019, Pizza Hut
meningkatkan menambah jumlah gerai Jawa-Bali menjadi tuan rumah
sekitar 33,62% dari gerai milik Perseroan dan gerai-gerai baru
rencananya akan dibuka yang meliputi kota – kota level kedua dan
ketiga dimana warganya tidak memiliki akses mudah ke PHR maupun
PHD.

2.7 Controlling Marketing Strategies and Programs


Controlling adalah mengukur dan memperbaiki kinerja individu dan
organisasi untuk memastikan pengadaan penilaian atau koreksi rencana
apabila terdapat penyimpangan dari standar yang ada. Controlling diperlukan
agar tercapainya perencanaan. Perencanaan dan strategi yang telah
diimplementasikan perusahaan harus terus dikendalikan.
Manajer Pizza Hut dalam controlling, pertama membuat rencana untuk
mencapai tujuan spesifik, kemudian kegiatan diperiksa untuk menentukan
apakah mereka sesuai dengan rencana.
Proses pengendalian atau controlling yang efektif membutuhkan standar
yang objektif, akurat dan sesuai. Kontrol yang efektif membutuhkan
perhatian khusus pada faktor-faktor penting untuk mengevaluasi kinerja
terhadap rencana.
Pizza Hut melakukan controlling terhadap:
1. Mempersiapkan dan melaporkan data yang akurat kepada manajemen
senior, investor dan badan hukum
2. Waralaba dan pengembangan bisnis menganalisis varian dari Rencana
dan Prakiraan untuk memfasilitasi dan mempengaruhi pengambilan
keputusan.
3. Pembayaran lebih dari 15.000 karyawan setiap minggu dan memastikan
pajak terkait dan tanggung jawab hukum dilunasi.
31

4. Membayar pemasok Pizza Hut yang telah menyediakan bahan baku


untuk makanan, minuman, dan layanan yang dibutuhkan untuk
menjalankan restoran Pizza Hut.
Pizza Hut memiliki struktur tata kelola perusahaan yang baik yang
umumnya mengacu pada cara pencapaian nilai bisnis dan profitabilitas
perusahaan, melalui transparansi dan akuntabilitas. Perusahaan melakukan
controlling dalam pencapaian nilai bisnis dan profitabilitas perusahaan
dengan membentuk unit controlling yang dinamakan unit audit internal untuk
mengawasi kontrol internal dan bertanggung jawab dalam mengaudit
kegiatan operasional perusahaan termasuk implementasi dari strategi
perusahaan. Selain itu, unit ini juga melakukan pelaporan keuangan, dan
kepatuhan terhadap peraturan. Unit Audit Internal menentukan fungsi, tugas,
tanggung jawab, dan wewenang Unit Audit Internal, yakni sebagai berikut:
- Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem
manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan
- Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di
bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia,
pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan bisnis lainnya
- Memberikan informasi tentang kegiatan yang yang telah dikontrol,
bekerja sama dengan Komite Audit, kepada semua tingkat manajemen;
- Menyusun laporan hasil pengontrolan dan menyerahkan laporan tersebut
kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris
- Memantau, menganalisis, dan melaporkan rekomendasi objektif untuk
perbaikan dan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.
32

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Pizza Hut adalah restoran berantai dan waralaba makanan internasional
yang mengkhususkan dalam piza. Saat ini, Pizza Hut merupakan restoran
piza berantai terbesar di dunia dengan hampir 12.000 restoran dan kios
pengantaran-ambil ke luar di lebih dari 86 negara. Perusahaan ini
merupakan anak perusahaan dari Yum! Brands yang juga merupakan salah
satu restoran terbesar di dunia. Pizza Hut hadir di Indonesia untuk pertama
kalinya pada tahun 1984, dan merupakan restoran piza pertama di
Indonesia. Pemegang hak waralaba tunggal di Indonesia adalah PT Sari
Melati Kencana, yang merupakan anak perusahaan PT Sriboga Raturaya,
produsen tepung terigu di Indonesia.
Analisis Pasar yang dilakukan Pizza Hut terdiri dari Analisis SWOT
dan Porter Five Force Analysis. Strength (Kekuatan) dari produk Pizza
Hut ialah merk Pizza Hut dikenal luas oleh masyarakat Indonesia,
memiliki rasa yang khas dan bervariasi, mempunyai gerai yang lebih
banyak daripada merk lain, memiliki sistem informasi yang baik, SDM
yang terlatih, dan pemasok yang andal. Weakness (Kelemahan) Pizza Hut
ialah ekspansi dalam memenuhi keinginan pasar yang lambat dan adanya
tingkat gesekan yang tinggi dalam angkatan kerja. Opportunities (Peluang)
Pizza Hut ialah lokasi restoran Pizza Hut yang strategis dan dekat dengan
pusat keramaian, meningkatnya jumlah rumah tangga dan jumlah
penduduk di Indonesia akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan
terhadap konsumsi pangan, perubahan pola konsumsi masyarakat yang
lebih cenderung untuk mengkonsumsi makanan jadi, mengeluarkan jenis
produk baru yang lebih berkualitas dan dapat bersaing dengan produk
lainnya, memperkenalkan konsep layanan konter Pizza Hut Express (PHE)
yang secara efektif memperluas basis pelanggannya. Threats (Ancaman)
33

Pizza Hut adalah adanya kompetitor yang memiliki produk yang sama,
keberadaan restoran pizza pesaing yang berlokasi tidak begitu jauh dari
restoran Pizza Hut, kenaikan biaya produksi bahan baku setiap tahunnya
yang juga akan mempengaruhi pada harga jual produk, dan banyak
konsumen yang mulai bosan dengan pizza apabila perusahaan tidak
melakukan inovasi – inovasi pada produknya. Analisis Porter yang
dilakukan perusahaan menunjukkan bahwa ancaman pendatang baru
dikatakan rendah, ancaman kekuatan daya tawor pemasok rendah,
ancaman kekuatan pembeli sedang, ancaman produk pengganti cukup
tinggi, dan ancaman pesaing termasuk tinggi.
Pizza memiliki program Suite yang dapat melakukan peramalan
perusahaan. Direktur Operasional Sarimelati Kencana Jeo Sasanto,
meramalkan penjualan Pizza Hut akan terus tumbuh hingga double digit
melalui penambahan outlet baru.
Customer Pizza Hut ialah orang – orang yang memiliki gaya hidup
masa kini dimana mereka ingin makanan serba instan atau fast food dan
tetap bisa merasakan makan tanpa harus ke resotoran dan antri.
Segmentasi Pizza Hut adalah orang usia remaja hingga keluarga muda
yang berada dalam kelas ekonomi B- hingga kelas A dengan gaya hidup
yang senang menghabiskan uang untuk makanan. Target pasar dari
restoran Pizza Hut seluruh usia remaja dan keluarga muda dengan
pendapatan tinggi yang memiliki minat untuk mengkonsumsi makanan di
luar pangan pokok, seperti pizza.
Pizza Hut menggunakan tagline ”Berbagi bersama di Pizza Hut”.
Tagline Pizza Hut tersebut menunjukkan positioning Pizza Hut adalah
penyedia pizza bagi orang-orang yang ingin makan bersama, Pizza Hut
merupakan tempat yang dapat memberikan suasana nyaman dan keramah
tamahan untuk berkumpul dan berbagi Pizza yang lezat bersama keluarga
atau teman.
Pizza Hut melakukan dua strategi utama dalam tahap kedewasaan
produk, yaitu dengan defensive strategy dan offensive strategy. Strategi
34

defensif yang dilakukan Pizza Hut berupa Marketing Mix dan strategi
ofensif perusahaan terdiri strategi perbaikan mutu, strategi perbaikan ciri,
dan strategi perbaikan model.
Implementasi dari strategi Pizza Hut dalam tahap kedewasaan produk
adalah dengan menggunakan marketing mix berupa product, physical
efidence, place, price, promotion, dan people. Strategi perbaikan mutu
yang dilakukan perusahaan adala Pizza Hut saat ini tidak hanya
menyajikan pizza dalam bentuk polos (plain), tetapi menjadi berbagai
bentuk, ada yang pinggir rotinya berisi sosis dan keju. Minuman pun
menjadi makin bervariatif. Strategi feature improvement (perbaikan ciri)
yang dilakukan Pizza Hut adalah dengan memaksimalkan penggunaan
teknologi dalam pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Strategi
perbaikan model yang dilakukan Pizza Hut adalah dengan mengganti
desain logo dan restorannya sehingga terkesan modern, elegan, fresh, dan
cozy.
Pizza Hut memiliki struktur tata kelola perusahaan yang baik yang
umumnya mengacu pada cara pencapaian nilai bisnis dan profitabilitas
perusahaan, melalui transparansi dan akuntabilitas. Perusahaan melakukan
controlling dalam pencapaian nilai bisnis dan profitabilitas perusahaan
dengan membentuk unit controlling yang dinamakan unit audit internal
untuk mengawasi kontrol internal dan bertanggung jawab dalam
mengaudit kegiatan operasional perusahaan termasuk implementasi dari
strategi perusahaan.

5.2 Saran
Five Forces Porter Analysis menunjukkan bahwa ancaman Pizza
Hut cukup tinggi dikarenakan cukup banyak produk pengganti untuk
makanan cepat saji khususnya Pizza dan juga tinggi ancaman dari pesaing
yang terus bersaing secara ketat untuk bisa mempertahankan atau bahkan
memperluas pangsa pasarnya. Pizza Hut sebagai perusahaan Pizza yang
sudah berdiri selama 35 tahun, harus tetap melakukan inovasi – inovasi
35

dan pemaksimalan pada kualitas rasa dan pelayanannya kepada pelanggan


agar Pizza Hut dapat tetap mempertahankan produk di pasar.
DAFTAR PUSTAKA

Annual Report PT Sarimelati Kencana Tbk. 2018. Diakses dari:


https://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTS
TOCK/From_EREP/201904/e4506e1cc7_ba275e59fe.pdf. Diakses pada 24 Maret
2020.
CNBC Indonesia. 2019. Pizza Hut Pertahankan Strategi Ekspansif di 2019.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190118183918-19-51403/pizza-hut-
pertahankan-strategi-ekspansif-di-2019. Diakses pada 25 Maret 2020.
Dwijayanto, Andy. 2018. Ini Strategi Pizza Hut Perkuat Layanan. Diakses dari
https://industri.kontan.co.id/news/ini-strategi-pizza-hut-perkuat-layanan. Diakses
pada 25 Maret 2020.
Ewan Murphy. 2018. Pizza Hut Porter Fives Forces Analysis. Diakses dari
https://www.essay48.com/term-paper/13912-Pizza-Hut-Porter-Five-Forces.
Diakses pada 24 Maret 2020.
Hutabarat, Lambok Maria. Analisis Bauran Pemasaran Restoran Pizza (Studi Kasus di
Pizza Hut, Padjajaran 29, Bogor). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen.
Institut Pertanian Bogor.
Iqbal, Arief M, dkk. Analisis Marketing Pada Pizza Hut Delivery. 2017. Jurnal Teknik
Informatika dan Sistem Informasi. 1(1): 48–52
Kusumo, Gajah. Pizza Hut di AS Oleng, Bagaimana Nasib Sarimelati Kencana
(PZZA)? Diakses dari:
https://market.bisnis.com/read/20200221/192/1204386/pizza-hut-di-as-oleng-
bagaimana-nasib-sarimelati-kencana-pzza. Diakses pada 25 Maret 2020.
37
38

Lampiran 1 Biodata Anggota 1

Tempat,Tanggal Lahir : Tegal, 1 juli 2001


Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl.derih Kp.Rawa Roko
Rt.004 Rw.002
Kec.rawalumbu Kota.Bekasi
Contact Person 17116
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
+629637432912
PENDIDIKAN
Faniaapp_
2006-2012
SD NEGERI BOJONG RAWALUMBU VII
Faniaalicia14@gmail.com Jl. derih Kp.Rawa Roko Rt.004 Rw.002 Bojong Rawalumbu

2012-2015
MTS.AL-HIDAYAH RAWALUMBU
Jl.setia No.50 Rt.50 Rw.002 Bojong Rawalumbu

2015-2018
MA NEGRI 2 KOTA BEKASI
Jl.Bojong Asih 3 Rt.008 Rw.017 Bojong Rawalumbu

2018-Sekarang
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
Jl.Hs.Ronggo Waluyo, Puseurjaya, Kec.Telukjambe Timur
Kab.karawang
39

Lampiran 2 Biodata Anggota 2


CURRICULUM VITAE
CURRICULUM VITAE

PROFIL
PROFIL
Nama : Afifah Rozaana
Tempat, tgl lahir : Bekasi, 22 Februari 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Fania Alicia Prasasti
Status : Belum Menikah
No. Handphone : 083890732493
Alamat lengkap : Perumahan Citra Kebun Mas blok D 13/31
Desa Bengle, Kec.Majalaya, Kab.Karawang.

RIWAYAT ORGANISASI
 ANGGOTA OSIS - SMP NEGERI 6 KARAWANG BARAT
 ANGGOTA DIVISI DANA USAHA GALERI INVESTASI -
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2019 s/d sekarang

PENDIIDIKAN FORMAL
 MI AL-IANAH
Tahun 2005 s/d 2011

 SMPN 6 KARAWANG BARAT


Tahun 2011 s/d 2014

 SMAN 3 KARAWANG
Tahun 2014 s/d 2018

 UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG


Tahun 2018 s/d sekarang
40

Lampiran 3 Biodata Anggota 3


CURRICULUM VITAE
BIODATA
Nama Lengkap : Sherliana Halim
Tempat Lahir : Karawang
Tanggal Lahir : 10 November 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Citandui 3 no. 259 RT 01/16
Perumnas Adiarsa,
Karawang
Telepon : 083872614846
Email : sherliana.halim18172@student.unsika.ac.id

STATUS TINGGAL
Rumah Orang Tua Rumah Sendiri Kost
Lain-lain

PENDIDIKAN FORMAL
Sekolah Jurusan Tahun
Universitas Singaperbangsa
S1 Manajemen Sekarang
Karawang
SMAN 1 Karawang IPS 2015 – 2018
SMPN 2 Karawang Barat 2012 – 2015
SDN Adiarsa Barat 2 2006 – 2012

PENGALAMAN BERORGANISASI
Nama Organisasi Sebagai Tahun
Teater dan Seni SMAN 1 Karawang Sekretaris 2017
(Tesnika)
Kepanitiaan Karawang Edu Fair 2019 Anggota 2019
Anggota Divisi Pendidikan Galeri Anggota 2019 -
Investasi Bursa Efek Indonesia sekarang
Universitas Singaperbangsa
Karawang
41

Lampiran 4 Biodata Anggota 4


DAFTAR RIWAYAT
Nama : Gina Sonia
Tempat / Tanggal Lahir : Karawang18 Mei 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Pernikahan : Belum Menikah
Tinggi / Berat Badan : 155/48kg
No. Handphone : 085693501239
Alamat Terlengkap :
Dsn.Cioter,Ds.jatimulya,Rt/RW004/002,kec.pedes
kab.Karawang

RIWAYAT ORGANISASI :
1 PMR

PENDIIDIKAN FORMAL :
SDN JATIMULYA 04
Tahun 2005 s/d 2011
SMPN 1 KUTAWALUYA
Tahun 2011 s/d 2014
MAN 4 KARAWANG
Tahun 2014 s/d 2018

VISI : Menjadi seseorang yang berkepribadian tangguh yang mampu membawa


diri sendiri beserta keluarga ke dalam kehidupan yang bahagia di dunia maupun di
akhirat, dan juga kehidupan yang mempunyai nilai manfaat bagi orang lain.
MISI : - Bekerja dengan giat, serta mempelajari ilmu yang mungkin dibutuhkan
untuk memulai berwirausaha
42

- Membentuk karakter diri dengan selalu memperhatikan dan mengarahkan


prilaku diri ke arah yang lebih baik
- Membuat perencanaan terhadap segala hal yang akan dilakukan.
- Menerapkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari.

Demikian daftar riwayat hidup saya buat dengan sebenarnya, Besar harapan saya
untuk bisa bergabung diperusahaan ini, Atas segala perhatiannya saya ucapkan
terima kasih.

Hormat Saya,
Gina sonia

Anda mungkin juga menyukai