Anda di halaman 1dari 13

UAS APRESIASI GRAFIS

_PLAGIATISME DALAM DUNIA DKV_

”Etika dalam karya iklan yang sering diabaikan”

Dosen Pembina :

Alfonzo Ronald Koapaha, Drs., M.sn

Disusun oleh:

0916103003

UNIVERSITAS WIDYATAMA
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
DESAIN GRAFIS
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
semester guna untuk melaksanakan tugas matakuliah apresiasi desain pada program studi
Desain Grafis Fakultas Desain Komunikasi Visual Universitas Widyatama Bandung.

Penulis menyadari bahwa kajian desain ini masih banyak kekurangan baik isi
maupun susunannya. Semoga dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis namun bagi para
pembaca. Aamiin.

Bandung,24 Juni 2019

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan ..........................................................................................................................

BAB II Pembahasan..........................................................................................................................

BAB III Kesimpulan dan saran..........................................................................................................

Daftar Pustaka.................................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
Wujud dari desain grafis dapat ditemui di mana-mana. Mulai dari brosur2,
surat kabar, surat tagihan, kartu kredit, tagihan listrik, uang, halaman di internet,
iklan2 majalah, desain di peralatan teknologi seperti smartphone dan tablet,
billboard, logo, rambu2 lalu lintas, papan nama, kartu nama, sampai bungkus
permen, dll. Semua itu adalah wujud dari desain grafis yang sering dijumpai.
Kalau diperhatikan, rata-rata diterapkan dalam bidang datar (dua dimensi).Wujud
dari desain grafis dapat ditemui di mana-mana. Mulai dari brosur2, surat kabar,
surat tagihan, kartu kredit, tagihan listrik, uang, halaman di internet, iklan2
majalah, desain di peralatan teknologi seperti smartphone dan tablet, billboard,
logo, rambu2 lalu lintas, papan nama, kartu nama, sampai bungkus permen, dll.
Semua itu adalah wujud dari desain grafis yang sering dijumpai. Kalau
diperhatikan, rata-rata diterapkan dalam bidang datar (dua dimensi).

Desain grafis mempunyai fungsi selain memperindah. Fungsinya yaitu


menyampaikan pesan dan identitas. Tujuannya untuk menjual, memberi
informasi, menanamkan citra ke benak konsumen, dll. Hal seperti inilah yang
butuh riset, analisa, strategi, dll. Keahlian riset, analisa, strategi, dll ini yang
tidak dimiliki oleh awam. Jadi jelas sebuah desain profesional dan amatir
pastinya mempengaruhi hasil dari suatu desain.

Membicarakan soal Logo sejatinya sebuah identitas dari entitas yang


memakainya. Logo itu unik dengan segala bentuk dan filosofinya. Saya akan
mencoba menyampaikan perbedaan antara terinspirasi dan plagiatisme dalam
logo.

Plagiarisme didefinisikan dalam wikipedia sebagai “perampasan salah”, “imitasi


dekat” atau dalam bahasa penulis lain yaitu “mencolong lalu mempublikasikan”
dengan sengaja bahasa, pemikiran, ide atau ekspresi dan
merepresentasikannya sebagai karya asli sendiri.

Plagiat adalah mencuri gagasan, kata-kata, kalimat atau hasil penelitian


orang lain dan menyajikannya seolah-olah sebagai karya sendiri. Plagiat atau
Penjiplakan hampir menjadi bagian yang tidak dapat di pisahkan dalam
penulisan Skripsi1, Tesis, karya ilmiah, artikel – artikel dan termasuk desain
grafis.

Menurut Prof. Dr. Ir. Sardy. S, menyebutkan Plagiat adalah tindak


pengambilan, pencurian, dan “peminjaman” pendapat, ide, pemikiran, kata,
kalimat, karangan orang lain, dengan menjadikan sebagai milik sendiri.

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk menulis tentang ”Etika


dalam karya iklan yang sering diabaikan”.

B. Rumusan masalah

1. Ciri-ciri plagiat dan bukan plagiat

2. Ulasan 5 karya desain dalam beberapa media yang memiliki kesaamaan


secara disengaja ataupun tidak disengaja.

BAB II

PEMBAHASAN

Berikut merupakan ciri-ciri plagiat, sebagai berikut:

1. Mengakui karya orang lain sebagai tulisan sendiri,


2. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri

3. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri

4. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,

5. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa


menyebutkan asal-usulnya

6. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa


menyebutkan sumbernya, dan

7. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi


rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan
sumbernya.

8. menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda


jelas (misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang
berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain

9. mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup


tentang sumbernya.

Yang tidak tergolong plagiarisme:

1. menggunakan informasi yang berupa fakta umum.

2. menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini


orang lain dengan memberikan sumber jelas.

3. mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas


jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.

Berikut 5 karya iklan dalam media yang kurang baik :

1.Poster film Sherlock Holmes vs The Bullet Vanishes


ANALISA

Persamaan :

Layout : menempatkan 2 orang (kiri dan kanan) pada poster, dan icon kota pada
center poster ,pemakaian topi pada orang sisi kanan. Penempatan typography
pada center bagian bawah.

Warna : Didominasi warna gelap .

Bukan hanya satu, kesamaan konsep poster kedua film ini betul-betul sangat
keterlaluan. The Bullet Vanishes bahkan memiliki “jiplakan” poster Sherlock
Holmes dalam beberapa versi yang betul-betul sama. Ceritanya pun bisa
dibilang hampir serupa karena mengusung tema detektif

Perbedaan :

Pemakaian aktor yang berbeda


Pada poster Sherlock holmes yang diperankan oleh Robert Downey JR memakai
senjata. Semetara untuk The bullet vanishes tidak dipakaikan senjata.

Secara garis besar poster The bullet vanishes tersebut sangat sama dan
termasuk plagiat .

2. Iklan layanan masyarakat bahaya merokok wwf vs casa de euripedes

ANALISA

Persamaan:

Sama-sama memiliki gambar jantung terbakar

Logo di bawah kanan.

Perbedaan:

Warna : wwf lebih memiliki dominan warna hijau dengan konsep

penebangan hutan, sementara casa de euripedes dominan coklat memakai

daun kering yang digambarkan menjadi jantung dengan pembakaran

menggunakan korek.

Menurut saya , iklan layanan tersebut memiliki konsep yang sama dalam

bentuk bahaya merokok dengan memanfaatkan daun namun dalam

pengemasan desain grafis yang berbada.


3. Poster Film The Ides of March VS Lao Nan Ren Li Xian Ji

ANALISA

Persamaan:

Layout yang sama

poster film plagiat satu ini memiliki konsep yang cukup identik.

Sama - sama memiliki konsep seorang pria dengan dengan majalah


yang seakan menyatu dengan wajahnya.

Kebetulan atau tidak, yang jelas kedua film tersebut sama-sama keluar
di tahun 2011.
Perbedaan:

Memiliki warna yang berbeda, Dengan model yang berbeda, font yang
berbeda.

4. Poster Fim Marrying The Mafia vs Get Married 2

ANALISA

Persamaan:

Sama sama memakai 5 aktor/artis dengan 1 pasangan diatas tempat tidur ,


dengan istri memegang selimut.

Perbedaan :

Font : berbeda
Dari segi warna : jika Marrying The Mafia menggunakan warna soft semantara
Get Married 2 menggunakan warna hangat.

Menurut saya , Di lihat dari sisi manapun, salah satu poster film Indonesia ini
benar-benar meniru poster film luar negeri. Mulai dari sepasang suami istri yang
duduk di atas kasur, sampai tiga orang pria yang memancarkan mimik wajah
kocak.

Untung meski poster filmnya banyak menuai kritik, tapi jalan cerita dari Get
Married 2 cukup seru hingga membuat film ini terus mendapatkan sekuelnya
hingga sekarang.

5. Logo negara Isle of man vs cap kaki tiga( minuman larutan cap kaki 3) .

Lambang yang memiliki arti quocunque jeceris stabit yang artinya : kemanapun
anda melemparnya dia akan tetap berdiri.

ANALISA

Persamamaan:

Sama sama memakai lambang kaki tiga yang di rekatkan dan penempatan
bintang pada setiap kaki.

Warna : merah, kuning, putih.

Perbedaan:
Lambang kaki 3 pada isle of man lebih terkesan modern dan flexible dengan
ornamen lebih sedikit sementara pada larutan cap kaki 3 lebih rumit, klasik dan
berat.

Menurut saya, logo pada cap kaki 3 memang sama dalam segi warna dan
bentuk kaki 3. Logo kaki 3 pada keduanya memberikan kesan yang berdeda.
Dari penjelsan diatas kesimpulan saya logo cap kaki 3 memang meniru lambang
negara, namun telah melakukan modifikasi hingga memberikan kesan yang
berbeda.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Karya desain

DAFTAR PUSTAKA

http://wik-plagiat.blogspot.com/

http://id.wikipedia.org/wiki/Plagiarisme

http://www.acehinstitute.org/pojok-publik/pendidikan/item/105-plagiat-
kejahatan-akademik
DAFTAR PUSTAKA

OK. Saidin, 2013, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Jakarta: Raja
Grafindo Persada. Hlm. 9

Ferry Darmawan, “Desain dan Kasus Pembajakan Karya Intelektual”,


Mediator, Volume 6 No. 2, (Desember, 2005), Hlm. 241.

Anda mungkin juga menyukai