Anda di halaman 1dari 5

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH

LAPORAN PENUGASAN (LAPGAS)

MP : MOTIVASI DALAM KEPEMIMPINAN


DOSEN : Dr. PAULUS WINARTO

I. PENDAHULUAN

Dalam kepemimpinan Polri khususnya ditingkat KOD, pimpinan


memiliki peran strategis dalam mencapai tujuan organisasi karena melalui
kepemimpinannya akan ditentukan sejauhmana kemampuan organisasi
dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan mencapai hasil yang
optimal. Perlu digaris bawahi bahwa pemimpin yang baik dan efektif adalah
pemimpin yang mampu mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki
organisasi agar mampu menjawab segala tantangan tugas yang dihadapi.
Namun demikian perlu disadari bahwa, seorang pemimpin yang baik dan
efektif harus memiliki kemampuan dalam memberikan motivasi kepada
bawahannya, karena melalui motivasi yang diberikan dalam bentuk sekecil
apapun dapat menjadi pemicu bagi bawahan untuk bekerja dengan antusias,
target (goal oriented), bersikap positif atas tantangan, berinisiatif dan
menawarkan ide-ide kreatif. Mengingat tantangan yang dihadapi saat ini dan
masa yang akan datang tidak hanya sebatas tantangan nasional, tetapi juga
tantangan regional dan global yang dipandang dapat mengganggu
pemeliharaan Kamtibmas.

Menyikapi tantangan tugas yang semakin kompleks dengan beragam


tindak pidana dan atau kejahatan, seperti halnya pencurian dengan
kekerasan, pencurian dengan pemberatan, perjudian dalan lain-lain, maka
peran pemimpin Polri khususnya pada tingkat KOD memiliki kaitan erat
dengan motivasi, mengingat keberhasilan pemimpin dalam menggerakkan
bawahan sangat bergantung kepada kewibawaan, kemampuan,
pengetahuan, tangungjawab dan juga sikap serta perilaku yang dapat
menjadi panutan bagi bawahan. Oleh karena itu, pemimpin Polri ditingkat
KOD dalam memotivasi bawahan melalui gaya kepemimpinan tertentu
2

diharapkan mampu menjadi inspirator bagi bawahan agar dapat


menghasilkan pencapaian tujuan organisasi sesuai dengan visi dan misi
yang telah ditetapkan.

II. PEMBAHASAN

1. Motivasi diri sendiri selaku pimpinan Polres “X” agar tercapai visi
dan misi Polres “X”

Kepemimpinan Polri yang ideal utamanya di tingkat KOD


adalah kepemimpinan yang memiliki sifat bertanggung jawab untuk
masa sekarang dan yang akan datang serta memiliki komitmen yang
kuat atas ucapan dan prilakunya, sehingga dapat diikuti oleh bawahan
sesuai dengan tujuan organisasi. Kualitas kepemimpinan yang
memiliki komitmen kukuh pada kebenaran, mampu mempertemukan
semua unsur dalam organisasi Polri yang dalam hal in pada tingkat
Polres, melalui pendekatan yang egaliter dan demokratis. Kejelasan
visi dan misi tentang perjalanan Polri ke depan membuka jalan bagi
kreativitas, tanggung jawab, dan independensi dalam diri anggotanya.
Dalam konteks tersebut seorang Pemimpin harus dapat menerapkan
perubahan kultur Polisi yang diharapkan tercermin pada peruabahan
sikap dan perilaku dalam postur Polri, sehingga kinerja Polri dapat
memenuhi tuntutan dan harapan yang diterima oleh masyarakat.

Mencermati hal tersebut, untuk mencapai tujuan organisasi


Polri terutama di lingkungan Polres “X”, maka motivasi terhadap diri
sendiri perlu untuk dimiliki oleh pimpinan, seperti:

a. Memiliki kemampuan berpikir secara komprehensif, inovatif dan


kreatif terhadap perubahan yang terjadi pada organisasi di
lingkungan Polres “X”, sehingga tindakan yang dilakukan dapat
membawa perubahan yang lebih baik bagi kemajuan organisasi
yang dipimpinnya;

b. Menjadi contoh dan atau menjadi panutan yang baik bagi


bawahan guna kemajuan organisasi dengan berani
menghilangkan hak prerogative, seperti halnya bawahan
menentang dan atau menolak pimpinan yang tidak benar;
3

c. Memiliki kemampuan dalam membaca tantangan tugas ke


depan, sehingga kebijakan dan atau keputusan yang diambil
dapat mengakomodir kepentingan organisasi di masa depan
serta dapat diimplementasikan dengan baik oleh anggotanya;

d. Menunjukan sikap bijaksana terhadap peningkatan kemampuan


sumber daya manusia, terutama dalam hal memberikan
penilaian prestasi dan dalam penempatan tugas, sehingga
sikap yang ditunjukan dapat memotivasi personel untuk
melaksanakan tugas secara profesional dan akuntabel;

e. Menampilkan perubahan sikap dan perilaku yang menjadi


teladan bagi bawahan, sesuai dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam etika kepemimpinan, seperti sikap melayani,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas dan
integritas bawahan / anggota sebagai pelayan masyarakat;

f. Hal terpenting dalam kepemimpinan adalah menghindari sikap


diskriminasi dan atau tebang pilih, sehingga diharapkan
pemimpin lebih bersikap aspiratif atau bersedia mendengarkan
kritik, masukan, dan saran dari bawahan bagi kepentingan dan
kemajuan organisasi;

g. Menampilkan sikap empati dan atau peduli terhadap berbagai


permasalahan yang dihadapi bawahan, seperti halnya
kesejahteraan para anggota, sehingga anggota termotivasi
untuk melakaksanakan tugas secara baik dan benar.

2. Peran pimpinan / Kapolres dalam memotivasi anggota agar


tercapai visi dan misi Polres “X”

Sebagaimana diketahui motivasi merupakan sesuatu yang


esensial dalam kepemimpinan, karena memimpin adalah memotivasi.
Oleh karena itu, dalam memimpin organisasi terutama sebesar Polri
seorang pemimpin dituntut memiliki kemampuan untuk memberikan
motivasi kepada bawahan, mengingat motivasi merupakan kekuatan
atau daya dorong yang dapat menggerakkan sekaligus mengarahkan
perilaku seseorang untuk mencapai tujuan sebagaimana yagn telah
4

dipatrikan dalam visi dan misis organisasi. Menyikapi hal tersebut,


maka peran pemimpin utamanya di lingkungan Polres “X” dalam
memotivasi anggota agar visi dan misi yang telah ditetapkan dapat
tercapai, adalah sebagai berikut:

a. Dalam setiap pengambilan keputusan dan atau kebijakan yang


akan dikeluarkan, pimpinan berperan penting dalam
menampung saran / pendapat dari setiap anggota, seperti
menyimak dan mendengarkan aspirasi bawahan (listening);

b. Untuk meningkatkan kemampuan anggota dalam setiap


pelaksanan tugas di lapangan, pimpinan berperan optimal
dalam melakukan pengembangan dan perbaikan kinerja yang
harus dilaksanakan sesuai dengan tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan kepolisian;

c. Berperan optimal dalam memberikan bimbingan dan arahan


terhadap anggota, terutama yang berkaitan dengan
peningkatan nilai-nilai kepribadian, seperti halnya: peningkatan
integritas dan moral, komitmen yang kuat terhadap organisasi,
berpikir kreatif bagi kemajuan organisasi, disiplin dalam setiap
pelaksanaan tugas, dan jujur dalam setiap tindakan yang
dilakukan, sehingga dapat menarik simpatik masyarakat;

d. Menunjukan diri sebagai pemimpin yang dapat menjadi contoh


bagi para anggota dengan lebih banyak berbuat dari pada
banyak bicara, melayani (lead by example);

e. Menjadi inspirator terhadap perubahan pelayanan kepolisian,


seperti halnya bersikap sopan, santun, ramah dan bersedia
berkomunikasi, menghilangkan sikap diskriminatif, mudah
ditemui, sehingga dapat menumbuhkan image positif;

f. Secara konsisten memberikan penghargaan khusus bagi


seluruh anggota yang memiliki etos kerja baik (prestasi) berupa
rekomendasi kenaikan pangkat dan atau jabatan, serta
memberikan tindakan tegas terhadap oknum anggota Polri
yang melakukan pelanggaran, berupa sanksi atau pemecatan.
5

III. PENUTUP

1. Kesimpulan

Dalam kepemimpinan Polri terutama di tingkat KOD, pemimpin


memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan motivasi, sebab
keberhasilan seorang pemimpin di lingkungan Polri utamanya di
lingkungan Polres “X” dalam menggerakkan anggota untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan dalam visi dan misi sangat
bergantung dari kewibawaan, kemampuan, pengetahuan dan
kebijaksanaan pemimpin. Oleh karena itu, pemimpin yang baik dan
efektif adalah pemimpin yang mampu memberdayakan segenap
potensi yang dimiliki organisasi dengan menangkap berbagai peluang
yang dapat dimanfaatkan guna pengembangan dan kemajuan
organisasi. Namun demikain, perlu perhatikan bahwa motivasi yang
diberikan tidak hanya berlaku pada anggota, tetapi juga perlu
ditanamkan dalam diri sendiri. Oleh karena itu, penting kiranya
keseimbangan antara motivasi terhadap diri sendiri dengan motivasi
terhadap anggotanya.

2. Rekomendasi

Keberhasilan meningkatkan kualitas kinerja akan berdampak


baik terhadap kemajuan organisasi Polri setingkat Polres, namun
sebaliknya kegagalan dalam pelaksanaan akan berdampak buruk
terhadap image Polri di mata masyarakat. Oleh karena itu penting
kiranya untuk membuat komitmen bersama dan atau pakta integritas
yang memuat kesediaan untuk mengundurkan diri dari jabatan yang
diemban apabila melakukan pelanggaran, serta memberikan
rekomendasi peningkatan karier bagi anggota Polri yang memberikan
kontribusi baik bagi kemajuan organisasi.

Lembang, April 2016


Penulis

Anda mungkin juga menyukai