Anda di halaman 1dari 5

PEMBUATAN GALANGAN GIGIT MAXILO

Dibuat Oleh :
Ahmad Agung Nugraha (30418001)

PROGRAM STUDI
D3 TEKNIK GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2019/2020
Lempeng Gigit dan Galangan Gigit

Guna galangan gigit yaitu:

1. Membangun kontur wajah


2. Bantuan dalam pemilihan gigi
3. Membangun dan mempertahankan dimensi vertical oklusal selama catatan dibuat
4. Membuat interocclusal record
5. Susunan gigi tiruan
6. Verifikasi master cast pada articulator pada saat try-in
7. Cetakan wax untuk permukaan luar gigi tiruan lengkap

Secara umum, basis harus memiliki syarat:

 Mudah di adaptasikan di model kerja


 Stabil di model kerja maupun di dalam mulut
 Bebas dari void
 Ketebalan diatas residual ridge tidak boleh lebih dari 1 mm untuk mencegah intrerfensi
basis terhadap gigi tiruan
 Ketebalan 2 mm di area post dam pada Maksila dan 2 mm pada tepi lingual pada
mandibular untuk memberikan kekakuan
 Mudah dilepas dari model kerja
 Smooth dengan sudut membulat sehingga membentuk kontur dari model kerja
 Stabil secara dimensional pada temperature oral
 Cocok untuk dilakukan tooth arrangement
 Tidak reaktif dengan jaringan

Occlusal Rim

Occlusal rim dibuat diatas basis dengan tujuan membuat relasi antara Maksila dan
mandibular dan untuk penyusunan gigi. Garis interpupil digunakan untuk
menentukan kesejajaran dengan bidang incisal galengan gigit anterior, sedangkan garis
chamfer (garis yang dibuat dari tragus ke alanasi) digunakan untuk menentukan kesejajaran
dengan bidang oklusal galengan gigit posterior.
Permukaan labial gigi insisif sentral berjarak 6-8 mm di anterior pertengahan papilla
insisif. Jarak dari gigi caninus ke gigi caninus, inklinasi galengan gigit anterior 15 derajat ke
arah labial untuk menyediakan dukungan bibir yang adekuat. Galengan gigit posterior RA
condong 45 derajat terhadap basis, kira-kira 8 mm dari pangkal perluasan posterior basis.
Pedoman untuk galengan gigit rahang atas adalah low lip line. Pada saat pasien dalam keadaan
rest position, garis insisal / bidang oklusal / bidang orientasi galengan gigit rahang atas setinggi
garis bawah bibir atas dilihat dari muka. Sedangkan apabila dilihat dari lateral, bidang oklusal
bagian posterior sejajar dengan garis tragus-alanasi (garis chamfer). Apabila pasien
tersenyum, garis insisal / bidang orientasi galengan gigit rahang atas terlihat kira-kira 2 mm di
bawah sudut bibir.

Maxillary Occlusal Rim

 Tinggi dari sulcus region kaninus harus setinggi 22 mm


 Anterior edge dari occlusal rim di midline sekitar 8 mm diatas insisiv papilla
 Lebar di region anterior harus 4-6 mm
 Tinggi di region anterior diatas crest dari alveolar ridge harus 10-12 mm
 Tinggi di region posterior diukur dari kedalaman sulcus 18 mm
 Tinggi di region posterior diukur dari crest alveolar ridge harus 5-7 mm dan lebarnya 8-12
mm

Mandibular Occlusal Rim

 Tinggi di region anterior diukur dari crest alveolar ridge harus setinggi 6-8 mm
 Tinggi di region posterior diukur dari crest alveolar ridge harus setinggi 3-6 mm
 Occlusal plane harus setinggi 2/3 retromolar pad di posterior
 Lebar di anterior 4-6 mm, di posterior 8-12 mm
Guidline dalam pembentukan occlusal rim
 Anterior edge Maksila harus berjarak 0-2mm dibawah bibir atas. Hubungan occlusal rim
dengan bibir rahang atas akan menaikkan lip line dari bibir rahang atas, akan tetapi hal ini
bergantung dari umur pasien.
 Maxillary posterior occlusal plane harus ¼ inch dibawah parotid duct.
 Mandibular incisal edge harus berada di ketinggian bibir bawah dan 2 mm
dibelakang maxillary incisal edge (menciptakan overjet)
 Canine eminence dari occlusal rim rahang bawah harus berada disudut mulut
 Bagian posterior dari rahang bawah harus setinggi 2/3 dari retromolar pad

Pembuatan Occlusal Rim

 Ambil selembar baseplate wax dan dari ujung dipanaskan oleh api dan digulung selebar
4 mm.
 Digulung dengan hati-hati untuk menghindari gelembung udara
 Setelah tergulung semua, dipanaskan kembali
 Setelah terbentuk, di adaptasikan di basis rahang
 Pilih bagian basis gigi yang tidak terdapat gigi atau daerah kosong yang nantinya
digunakan untuk penyusunan gigi
Sumber:

1. Nallaswamy, Deepak. Textbook of Prothodontics. 2003


2. McCord, J.F and A.A. Grant. Registration: Stage I —Creating and outlining the form of the
upper denture. British Dental Journal. 2000
3. Zarb, Hobkirk, Eckert, Jacob. Prosthodontic Treatment for Edentulous Patients. 13 ed.
Mosby, St Louis. 2013
4. Rahn A, Ivanhoe, Plummer. Textbook of Complete Denture. People’s Medical
Publishing House. Connecticut. 2009

Anda mungkin juga menyukai