Manprod 1
Manprod 1
Nama : Merry
Stella
Nia
Riski
Yulianti
Dwi
dilakukan evaluasi sesuai parameter uji yang disyaratkan Farmakope Indonesia atau
a. Homogen :setiap bagian campuran kapsul harus mengandung bahan yang sama dalam
b. Kering : tidak boleh menggumpal atau mengandung air karena mengandung bahan
c. Derajat kehalusan tertentu, bila ukuran partikel kapsul sangat halus, maka kapsul lebih
homogen.
serangakaian uji terhadap massa kapsul , serbuk / granul sebelum diisikan kedalam kapsul
yakni : sifat alir; sudut istirahat dan kompresibilitas. Selain itu juga dilakukan uji terhadap
kapsul yang sudah diisikan massa serbuk/granul yaitu : keseragaman bobot; waktu hancur;
a. Sifat alir
Salah satu hal yang penting dalam produksi sediaan padat adalah sifat aliran serbuk atau
partikel, bentuk partikel, bobot jenis. Uji terhadap sifat alir ini dilakukan dengan
kedalam flow meter, buka bagian bawah dan catat waktu alir.
b. Sudut Istirahat
Cara uji ini juga merupakan uji untuk menentukan sifat aliran massa. Uji ini dilakukan
dengan menggunakan corong, dimana serbuk atau massa dialirkan melalui corong,
kemudian diukur jari-jari dan tinggi dari serbuk yang jatuh kebawah.
c. Kompresibilitas
Volume dan kerapatan serbuk ditentukan dari ukuran dan bentuk partikel. Ukuran
partikel dan kerapatan serbuk berpengaruh dengan volume serbuk. Sehingga uji ini
berguna untuk penentuan ukuran cangkang kapsul yang akan digunakan. Bobot serbuk
ditimbang dan dituang hati-hati kedalam suatu gelas ukur kemudian permukaannya
diratakan, volume yang terbaca adalah volume tuang. Bobot ketukan diperoleh melalui
ketukan vertikal timbunan serbuk yang diisikan kesebuah gelas ukur tertutup yang
terletak di atas dasar lunak. Ketukan tersebut dilakukan sampai diperoleh volume
konstan.
2. Evaluasi Kapsul
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian keseragaman bobot sediaan kapsul yang
Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera
dalam masing-masing monografi, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa kapsul digunakan
untuk pelepasan kandungan obat secara bertahap dalam jangka waktu tertentu atau
melepaskan obat dalam dua periode berbeda atau lebih dengan jarak waktu yang jelas di
c. Uji disolusi
Uji disolusi dimaksudkan untuk mengetahui seberapa banyak persentase bahan aktif
dalam sediaan obat (kapssul) yang terabsorpsi dan masuk kedalam peredaran darah untuk
memberikan efek terapi. Persyaratan dalam waktu 30 menit harus larut tidak
kurang dari 85% (Q) dari jumlah yang tertera pada etiket.
d. Penetapan kadar
Penetapan kadar dilakukan untuk memastikan bahwa kandungan bahan aktif yang
terkandung dalam kapsul telah memenuhi persyaratan dan sesuai dengan yang tertera
pada etiket. Metode penetapan kadar yang digunakan sesuai dengan bahan aktif yang
Pada Unit Solid, In process control yang dilakukan diantaranya adalah pemeriksaan terhadap kadar
air dan keseragamankan dungan zat aktif. Pada Unit Tabletting dan Capsullating, tahap selanjutnya
adalah proses pencetakkan di ruang cetak tablet/kaplet. Sebelum pencetakkan dimulai, mesin tablet
harus dalam keadaan siap pakai dan ruang tempat pencetakkan harus dalam keadaan bersih. Selama
proses pencetakkan dilakukan in process control (IPC) meliputi pengukuran keseragaman bobot
tablet, kekerasan tablet, dimensi (ketebalan, diameter), pemeriksaan fisik, friablitas, waktu hancur,
dan disolusi (jikadiperlukan). Setelah tablet lulus uji, dimasukkan pada pengemasan primer yang
meliputi proses stripping. Dilakukan pemeriksaan kebocoran strip oleh bagian IPC. Selanjutnya
dikemas sekunder dan diperiksa penampilan, kelengkapan, dan penandaan oleh QC. Jika lulus uji,
dimasukkan kedalam gudang produk jadi.