Makalah Aspek Bio Psiko Sosio Spiritual Keperawatan Intensif
Makalah Aspek Bio Psiko Sosio Spiritual Keperawatan Intensif
DI KEPERAWATAN INTENSIF
OLEH :
SGD 5
Putu Pande Eka Suputri (1102105016)
Ni Luh Anik Utami (1102105018)
I Made Hadiartadana (1102105022)
Ni Putu Nariska Rahayuni (1102105030)
Kadek Dewi Yuliantini (1102105031)
Ni Wayan Kuniawati (1102105032)
Anak Agung Istri Dwi Mayuni (1102105060)
I Putu Pande Eka Krisna Yoga (1102105064)
I Gede Meyantara Eka S. (1102105065)
Ida Ayu Putu Surya Adnyani (1102105067)
4. Terkait dengan aspek bio, psiko, sosio dan kultural, keahlian apa saja yang wajib
dimiliki oleh seorang perawat intensif?
Perawat di ruang ICU dituntut untuk memiliki keahlian dan intelektual yang lebih. ICU
merupakan salah satu pelayanan sentral di rumah sakit dimana bagian pelayanan ICU
membutuhkan sumber daya perawat yang terlatih. Perawat ICU minimal memiliki
sertifikat Basic Training Life Support (BTCLS) (Hanafi, 2007). Di Indonesia, ketenagaan
perawat di ruang ICU di atur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1778/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan ICU
di Rumah Sakit yaitu, untuk ICU level I maka perawatnya adalah diperlukan minimal
25% perawat terlatih yang bersertifikat bantuan hidup dasar dan bantuan lanjut, untuk
ICU level II diperlukan minimal 50% dari jumlah seluruh perawat di ICU merupakan
perawat terlatih dan bersertifikat ICU, dan untuk ICU level III diperlukan minimal 75%
dari jumlah seluruh perawat di ICU merupakan perawat terlatih dan bersertifikat ICU.
1. Keahlian wajib yang dimiliki perawat intensif dalam aspek biologis meliputi suatu
penanganan bantuan hidup dasar atau dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia
(KDM). Beberapa keahlian yang harus dimiliki oleh seorang perawat ICU yaitu:
Tabel 1. Keahlian dalam Aspek Biologis
KESIMPULAN
Perawatan intensif merupakan pelayanan keperawatan yang bertujuan untuk memberikan asuhan
bagi pasien dengan penyakit berat yang potensial reversible, memberikan asuhan bagi pasien
yang verlu obeservasi ketat dengan atau tanpa pengobatan yang tidak dapat diberikan di ruang
perawatan umum, memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien dengan potensial atau adanya
kerusakan organ umumnya paru, mengurangi kesakitan dan kematian yang dapat dihindari pada
pasien-pasien dengan penyakit kritis. Dalam perspektif keperawatan intensif terdapat aspek bio,
psiko, sosio, dan spiritual. Dari aspek bio menyangkut terhadap kebutuhan dasar manusia seperti
oksigen, nutrisi, cairan, eliminasi, temperature dan seks. Dipandang dari aspek psiko terdapat
pemenuhan akan kebutuhan rasa aman, rasa cinta dan saling memiliki, harga diri an aktualisasi
diri pasien. Aspek sosio berkaitan dengan interaksi pasien dengan lingkungan sosialnya dan
aspek sipriual berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan keyakinan pasien. Dalam keperawatan
intensif perawat berperan sebagai care giver, advocate, pembuat keputusan klinis, educator,
collaborator, coordinator, fasilitator, dan konsultan. Sebagai perawat intensif harus memiliki
beberapa keahlian yang wajib dimiliki diantaranya kemampuan pemenuhan bantuan hidup dasar,
mempunyai jiwa yang dapat memberikan dukungan, rasa yang aman dan sentuhan kasih sayang
kepada pasien, diharapkan mempunyai jiwa yang selalu mengajak pasien dan keluarga pasien
untuk berinteraksi melalui komunikasi terapeutik, dan bertindak sesuatu yang tidak merugikan
dengan kebudayaan dan kepercayaan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi.(2008).Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta: EGC dalam
http://books.google.co.id/books?
id=O3y5bNnwND0C&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false diakses tgl 12
September 2014
Departemen Kesehatan RI. (2006). Standar Pelayanan Keperawatan di ICU.
Hanafi, A. (2007). Peran ruangan perawatan ICU dalam memberikan pelyanan kesehatan di
rumah sakit. Pidato pengukuhan guru besar tetap. USU Medan. Diakses melalui ::
http://mentalnursingunpad.multiplycom/Journal/item/11/ESQ_Bagi_Perawt. diakses
tanggal 12 september 2014
Hidayat, S. (2011). Perspektif Keperawatan Medikal Bedah. FIK Univ. Wiraraja Sumenep
Maryuani, Anik & Yulianingsih. (2009). Asuhan Kegawatdaruratan. Jakarta : Trans Info Media
Medis.
Morrison, P.(2009).Caring & Communicating : Hubungan Interpersonal dalam Keperawatan.
Edisi 2. Jakarta :EGC
Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik. Ed 4. Jakarta. EGC
PPSDM RS PGI CIKINI. (2013). Pelatihan Perawat Intensif Care Unit (ICU). Diakses melalui:
http://ppsdmrscikini.com/?ForceFlash=true#/item/Pelatihan-Pelatihan-Perawat-Intensif-
Care-Unit-ICU-Dewasa.html tanggal 12 September 2014.diakses tanggal 12 September
2014
Ramadhani, R.DA, dkk. (2013). Pengkajian Gawat Darurat Pada Pasien Dewasa. Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya
Suwardi. (2008). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Kemampuan Komunikasi
Terapeutik Perawat di Rumah Sakit Umum Pandan Arang Boyolali.Skripsi. Surakarata:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.diakses melalui http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCUQFjAB&url
=http%3A%2F%2Fml.scribd.com%2Fdoc%2F93756290%2Fskrip&ei=-
74TVIKXJNO0uASxs4HoAw&usg=AFQjCNEK-
OjKnvPmu0lSHHSZkMeLY3mFhw&sig2=t_IMKAlBn3X_pKDgDY8wLA&bvm=bv.
75097201,d.c2E. diakses tanggal 12 september 2014
Windarini, L.(2014).Sikap Caring Perawat dalam Memberikan Asuhan Keperawatan pada
Pasien di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri.Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada.diakses
melalui : http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/download.php?id=621. Diakses tanggal
12 september 2014.