DI BIDANG KESEHATAN
Gmail : safbrinzaffiru@gmail.com
ABSTRAK
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu alat untuk menggambarkan
tujuh puluh masalah kesehatan dan mengidentifikasi penentu kesehatan secara
khusus, sebagai input untuk proses pengambilan keputusan, juga untuk analisis
epidemiologis dan manajemen kesehatan masyarakat. Kerangka dasar SIG adalah
identifikasi Input, penyimpanan, pemrosesan data dan output. Aplikasi utama GIS
terdiri dari; 1) deskripsi spasial dari suatu peristiwa kesehatan, 2) faktor risiko,
kelompok risiko tinggi, dan risiko tinggi identifikasi wilayah, 3) analisis situasi
kesehatan, analisis pola penyakit, 4) pengawasan dan pemantauan kesehatan
masyarakat, 5) perencanaan dan pemrograman kegiatan kesehatan; dan 6) evaluasi
intervensi kesehatan. Di Indonesia, SIG telah digunakan di banyak divisi kerja
Departemen Kesehatan, terutama untuk pemetaan pengawasan penyakit. Di
samping itu GIS mampu melakukan produk berkualitas tinggi seperti peta, grafik,
dan tabel. Peta GIS bisa dalam bentuk yang berbeda-beda jenis dan isi. Kualitas
peta GIS tergantung pada ketepatan geografis, keterwakilan pola objek dan warna
yang akan disajikan. Biasanya, format presentasi dikembangkan dengan
menggabungkan peta, grafik dan tabel. Penyederhanaan pada manajemen data
GIS, integrasi dengan data kesehatan masyarakat, dan ketersediaan GIS perangkat
lunak yang ramah pengguna akan mendukung proses pembuatan kebijakan sesuai
dengan posisi geografis.
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan informasi menjadi
semakin kompleks dan beragam. Tingginya minat masyarakat akan informasi
membuat masyarakat memerlukan akses secara cepat dan mudah untuk
memperolehnya. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, banyak
instansi dan masyarakat yang telah memanfaatkan teknologi untuk memperoleh
informasi. Salah satu perkembangan teknologi yang telah berkembang dengan
pesat yaitu teknologi Internet termasuk di dalamnya adalah perkembangan
website. Dengan menggunakan Internet, kendala ruang dan waktu dapat
diminimalisasi. Artinya informasi dapat diakses kapanpun dan dimanapun dalam
hitungan detik.
Semakin berkembangnya kebutuhan informasi pada era modern ini,
mendukung semakin berkembangnya Sistem Informasi Geografis (SIG). Dengan
menggunakan SIG memungkinkan dilakukannya integrasi data spasial dari
beberapa sumber yang berbeda. SIG mampu memanipulasi, menganalisis, dan
memvisualisasikan gabungan dari beberapa data. Inilah yang menjadi salah satu
alasan semakin berkembangnya pemanfaatan SIG dalam berbagai bidang,
termasuk dalam bidang kesehatan. Dengan adanya SIG, peta tidak lagi menjadi
hasil akhir dalam suatu kegiatan karena SIG dapat memudahkan analisis peta-peta
yang dihasilkan. Bahkan peta-peta yang dihasilkan dapat digunakan sebagai
masukan untuk mencari solusi dari berbagai permasalahan yang terjadi.
KESIMPULAN
Kemampuan SIG mampu memberikan input untuk proses pengambilan
keputusan juga untuk analisis epidemiologis serta manajemen kesehatan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, Michael Dwi., Karimuna, Siti Rabbani., & Jumakil. 2018. Persebaran
Higiene Sanitasi Pedagang Sari Laut Di Kota Kendari Dengan
Pendekatan Sistem Informasi Geografis Tahun 2018. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Kesehatan Masyarakat, 4 (1).
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIMKESMAS/article/view/5792