Kesehatan
Masyarakat
Dosen : dr. Alex Papilaya, DTPH
“PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI KESEHATAN
MENUJU KOTA
JAKARTA SEHAT”
Program Pascasarjana
Kajian Pengembangan Perkotaan
Universitas Indonesia
2005
I. DASAR PEMIKIRAN
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Menuju Jakarta Sehat
1
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Menuju Jakarta Sehat
2
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Menuju Jakarta Sehat
3
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Menuju Jakarta Sehat
4
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Menuju Jakarta Sehat
5
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Menuju Jakarta Sehat
6
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Menuju Jakarta Sehat
dengan metode statistik dan epedemiologi. GIS dapat membantu menghasilkan data
sebagai input model epidemiologi, menampilkan hasil-hasil-hasil statistik dalam
bentuk statistik dan proses dalam konteks ruang. Model difusi keruangan yang
berkembang mampu memperkirakan perkembangan suatu penyakit dalam kaitan
ruang dan waktu. Informasi yang dihasilkan sangat berguna dalam pengambilan
kebijaksanaan dalam penangulangan suatu wabah penyakit.
Aplikasi GIS pada bidang kesehatan di Indonesia tampaknya harus menjadi
pilihan di masa datang. Beberapa perangkat pendukung baik hardware maupun
software bukanlah halangan dalam penerapannya ditambah dengan semakin
terbukanya aplikasi dari analisis spatial pada bidang kesehatan (aplikasi Sistem
Informasi Kesehatan). Pemanfaatan teknologi SIG kedalam aplikasi Sistem Informasi
Kesehatan akan memberikan nilai lebih dari suatu informasi kesehatan.
7
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Menuju Jakarta Sehat
8
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Menuju Jakarta Sehat
lokasi dan trend perkembangan wabah DBD. Dari aplikasi tersebut, maka
pemerintah dapat mengantisipasi perkembangan dan pencegahan wabah DBD lebih
cepat.
9
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Menuju Jakarta Sehat
IV. KESIMPULAN
Informasi adalah kunci membuat perencanaan untuk mengatasi suatu kasus,
untuk kasus kesehatan yang menjadi bayangan yang menakutkan bagi warga
masyarakat kota, hendaknya dapat diinformasikan secara lengkap kepada
masyarakat, bagaimana kecendrungan suatu kejadian/gejala kesehatan berkembang
sehingga dapat terhindar dari KLB suatu jenis penyakit, bagaimana memelihara
kesehatan dalam kepenatan kehidupan kota, dan bagaimana mengobati atau
menyikapi suatu jenis penyakit. Sampai bagaimana persebaran pusat pelayanan
kesehatan yang disediakan Pemerintah untuk masyarakat (Puskesmas, Posyandu,
Klinik, RS, Apotik, Yayasan Kesehatan, dsb).
Informasi secara spasial, dengan koordinasi antara berbagai aspek sosial,
fisik, kesehatan yang kemudian menjadi satu informasi yang komprehensif dan dapat
berguna bagi masyarakat di berbagai kalangan di Jakarta, sehingga tujuan kota
sehat dapat tercapai. (tujuan kota sehat : tercapainya kondisi kota untuk hidup
dengan aman, nyaman dan sehat bagi warganya melalui upaya peningkatan kualitas
lingkungan fisik, sosial dan budaya secara optimal sehingga dapat mendukung
peningkatan produktifitas dan perekonomian wilayah).
Daftar Pustaka
1. Clarke , Keith C, Ph.D, McLafferty, Sara L, PhD, Tempalski Barbara J. On epidemiology and Geographic
Information systems: A review and Discussion of Future Direction. Hunter College-CUNY, New York, USA.
1997.
2. Junadi, Purnawan. Perencanaan Kota Sehat. Jurnal Kajian Pengembangan Perkotaan, Jakarta, 2005.
3. Tomlin WR. Geographic Information System and Cartographic Modelling. Englewood Cliff, NJ, Prentice-Hall,
1990
4. www.depkes.go.id/index.php?option
5. www.dinkes_dki.go.id/dinkes/home.jsp
10