Anda di halaman 1dari 23

PERUBAHAN ANATOMI

DAN FISIOLOGI YANG


TERJADI PADA MASA
PUBERTAS
kelompok 1
Ira Sagita (22251028P)
Mersi Ayu Ranila (22251033P)
Risdamayanti (22251047P)
Vinia Yulita (22251059P)
Yustina Tri Nurhayati (22251064P)

Disusun untuk memenuhi mata kuliah Asuhan Kebidanan Pada Remaja Dan Perimenopause
yang dibimbing oleh :
Mastina, S.ST.,M.Keb
Anatomi Fisiologi
Reproduksi
Anatomi Fisiologi Wanita
Genitalia eksterna
• Mons pubis
Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang menutupi
tulang kemaluan. Selama masa pubertas, bagian ini mulai
ditumbuhi rambut.
• Labia mayora
Labia mayora (“bibir besar” atau “bibir luar”) lipatan kulit
berdaging yang membungkus dan melindungi organ
reproduksi eksternal lainnya.
• Labia minora
Labia minora (“bibir kecil” atau “bibir dalam) memiliki
ukuran dan bentuk yang bervariasi. Lebarnya bisa sangat kecil
hingga 5 cm.
• Klitoris
Kedua bagian labia minora bertemu pada klitoris, yakni
tonjolan kecil dan sensitif, yang sepadan dengan penis pada
pria.
Kelenjar
Bartholin
Kelenjar bartholin terletak di kedua sisi lubang vagina. Saat
dirangsang, kelenjar Bartholin mengeluarkan cairan kental
yang berfungsi sebagai pelumas saat berhubungan intim.

Himen atau selaput


dara
Tak semua wanita memiliki selaput dara. Bila ada, ini
merupakan jaringan tipis halus yang umumnya menutupi
sebagian lubang vagina. Saat wanita melakukan hubungan
intim penetratif yang pertama kali, selaput dara bisa teregang
atau robek. Akan tetapi, teregang atau robeknya selaput dara
juga bisa disebabkan oleh hal lain, seperti misalnya cedera.

Uretra
LANJUTAN
Ini adalah lubang tempat keluarnya urin. Uretra merupakan
bagian dari sistem saluran kemih dan terletak tepat di atas
lubang vagina.
Genitalia Interna

Uteru Tuba
Vagin Servik Ovari
s Falopi
a
Vagina dikenal s pada bagian
Serviks adalah struktur
Rahim merupakan um
Ini adalah kelenjar
organ (rahi
sempit Tuba falopi adalah
sebagai jalan lahir. yang bentuk kecil seukuran buah
bawah rahim. tabung sempit yang
Ini merupakan dan ukurannya kurang kenari dan berbentuk
saluran yang Lokasinya tepat di atas
vagina. Seperti vagina,
m) buah pir.
lebih seperti
menempel pada
bagian atas rahim oval, yang terletak di
menghubungkan Organ ini berada di kedua sisi rahim.
serviks dilapisi oleh dan berfungsi sebagai
organ reproduksi bagian tengah rongga Ovarium menghasilkan
selaput lendir, namun jalur bagi ovum (sel
internal dan panggul, di belakang sel telur dan hormon
lebih halus. Serviks telur) untuk bergerak
eksternal. kandung kemih, dan reproduksi wanita,
memiliki beberapa dari ovarium ke
di depan rektum. rahim. Panjangnya yaitu estrogen dan
fungsi memproduksi
sekitar 10 hingga 13 progesteron..
lendir serviks
cm.
Anatami Fisiologi Pria
Member Name

Genitalia Eksterna

Penis Uretra Skrotum


Uretra terdiri dari 3 bagian yaitu
Penis terbagi menjadi radix, Skrotum adalah kantung kulit
uretra prostatika, uretra
corpus, dan glans penis. Penis yang menggantung di luar
membranosa, dan uretra
terdiri dari 3 massa silindris yaitu rongga perut, antara kaki dan
spongiosa.
dua corpora cavernosa yang dorsal penis. Terdiri dari 2
dipisahkan oleh septum dan kantung yang masing-masing
terletak di dorsal serta satu corpus diisi oleh testis, epididimis, dan
spongiosum yang mengelilingi bagian caudal funiculus
uretra dan terletak di ventral. spermaticus.
Genitalia Interna
Testis
Testis berbentuk seperti telur yang berukuran
4x3 cm yang dikelilingi oleh jaringan ikat
kolagen (tunika albuginea).

Epididimis
Epididimis adalah saluran yang berkelok-kelok
dengan panjang sekitar 4-6 meter yang terdiri
dari caput, corpus, dan cauda.

Duktus Deferen dan Funiculus


Spermaticus
Duktus deferen/vas deferen adalah suatu
saluran lurus berdinding tebal yang akan
menuju uretra pars prostatika.

Kelenjar Seks Tambahan


Kelenjar seks tambahan terdiri dari sepasang
vesikula seminalis, prostat, dan sepasang
kelenjar bulbouretral.
REMAJA Pengertian
Remaja
Secara etimologis, remaja atau dalam bahasa Inggris
disebut adolescence berasal dari bahasa Latin adolescere
yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam
perkembangan menjadi dewasa. Masa remaja merupakan
masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. Pada
masa ini banyak terjadi perubahan baik dalam hal fisik
maupun psikis. Perubahan-perubahan tersebut dapat
mengganggu batin remaja. Kondisi ini menyebabkan
remaja dalam kondisi rawan dalam menjalani proses
pertumbuhan dan perkembangannya. Kondisi ini juga
diperberat dengan adanya globalisasi yang ditandai dengan
makin derasnya arus informasi (Depkes RI, 2007).

Add Contents Title


Karakteristik
Remaja
kut ini adalah beberapa karakteristik yang terdapat pada masa remaja:
Periode penting yang berdampak besar pada kehidupan individu
Periode peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa
Periode perubahan
Usia bermasalah
Masa pencarian identitas
Timbulnya ketakutan atau kecemasan
Tidak realistic
Ambang masa dewasa16-19
Menurut Makmun, karakteristik perilaku
dan pribadi pada masa remaja dapat
ditinjau dari beberapa aspek berikut:
Fisik: laju pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, munculnya ciri-ciri
sekunder, dan matangnya organ reproduksi
Psikomotor: motorik tampak canggung dan kurang terkoordinasi namun
mulai mantap di masa akhir remaja, aktif dalam berbagai jenis aktivitas atau
cabang permainan olah raga

Bahasa: berkembangnya penggunaan bahasa sandi, timbulnya ketertarikan


untuk mempelajari bahasa asing serta menggemari hal-hal yang bersifat
erotik, fantastik, dan estetik pada awal remaja atau hal-hal bersifat filosofis,
etis, dan religius pada akhir remaja

Sosial: adanya ambivalensi sementara antara keinginan menyendiri dan


keinginan bergaul dengan teman serta ketergantungan yang kuat kepada
kelompok sebaya

Kognitif: proses berfikir dalam stadium operasional formal sehingga dapat


melakukan asosiasi, diferensiasi, komparasi, kausasi, dan generalisasi yang
lebih konklusif dan komprehensif, kecakapan dasar intelektual berkembang
secara pesat, kecakapan dasar khusus (bakat) mulai menujukkan tendensi
yang lebih jelas

Moralitas: adanya ambivalensi antara keinginan bebas dari dominasi


pengaruh orang tua dan kebutuhan terhadap orang tua, sikap dan cara
berpikir yang kritis mulai menguji sistem nilai etis dengan fakta dalam
perilaku sehari-hari,

Keagamaan: mempertanyakan secara kritis dan skeptis serta memahami dan


menghayati eksistensi dan sifat tuhan sesuai dengan sistem kepercayaan
atau agama yang dianut,
Pertumbuhan dan
perkembangan
remaja
Usia 11 atau 12 tahun sampai 18 tahun,
anak mulai memasuki usia remaja.
Anak perempuan mulai memasuki fase
prapubertas pada usia 11 tahun,
sedangkan anak laki-laki mulai
memasuki fase prapubertas pada usia 12
tahun. hal tersebut
menunjukkan bahwa tahap
perkembangan perempuan lebih cepat
dari laki-laki (Supartini, 2004).
Berdasarkan maturasi pikososial dan
seksual, terdapat tiga tahapan
perkembangan remaja yaitu sebagai
berikut:
1. Masa remaja awal (11-13 tahun)
2. Masa remaja pertengahan (14-16 tahun)
3. Masa remaja lanjut (17-20 tahun)
Masa remaja dibedakan menjadi
beberapa fase, yaitu:
1. Fase remaja awal : usia 12 tahun sampai dengan 15 tahun.
2. Fase remaja pertengahan : usia 15 tahun sampai dengan 18
tahun.
3. Fase remaja akhir : usia 18 tahun sampai dengan 21 tahun.
4. Fase pubertas : usia 11 atau 12-16 tahun, merupakan fase
yang
singkat dan menjadi masalah tersendiri bagi remaja dalam
menghadapinya
Tugas-tugas perkembangan pada masa
remaja menurut Havighurst dalam Willis
antara lain sebagai berikut:
1. Memperoleh norma-norma dan nilai-nilai sebagai pedoman dan pandangan
hidup di masa depan
2. Memiliki peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin individu
3. Menerima dan merasa puas terhadap keadaan fisik individu serta dapat
menggunakannya secara efektif
4. Mencapai kebebasan dari ketergantungan terhadap orang tua maupun orang
dewasa lainnya
5. Mencapai kebebasan ekonomi
6. Mempersiapkan diri untuk menentukan pekerjaan yang sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuan individu
7. Memperoleh informasi tentang pernikahan dan mempersiapkannya
8. Mengembangkan kecakapan intelektual
9. Memiliki konsep-konsep tentang tingkah laku sosial yang dibutuhkan dalam
kehidupan bermasyarakat
10. Pertumbuhan dan perkembangan pada remaja meliputi aspek fisik, kognitif,
emosional, sosial, dan perilaku.
Pubertas
Pengertian Pubertas
Masa remaja merupakan masa yang begitu penting dalam
hidup manuasia, karena pada masa tersebut terjadi proses
awal kematangan organ reproduksi
manusia yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas
berasal dari kata pubercere
yang berarti menjadi matang (Depkes RI, 2007).
Awal pubertas terjadi pada usia 9-13 tahun. Berbagai
penelitian
menujukkan bahwa munculnya pubertas dipengaruhi oleh
status gizi atau kegiatan
fisik. Perbaikan pada status gizi telah mempercepat usia
awal pubertas.
Pubertas
Karakteristik Sikap Dan Perilaku Pada
Masa Pubertas

Pada masa pubertas kadang-kadang timbul sikap agresif,


pertentangan dengan orang tua, ingin menang sendiri dan
mencari-cari kesalahan dari apa yang dilakukan orang
dewasa.
Mereka juga sulit diajak berkomunikasi, kecuali jika
diperlukan.
Lebih sering menjawab tidak tahu atau tidak ingat.
Kadang-kadang sering merasa malu pada semua orang,
disebabkan oleh kecemasan yang berlebihan terhadap
penilaian orang tentang perubahan yang terjadi pada tubuh
dan perilakunya
(Hurlock, 1995 dalam Saadah 2004).
Beberapa perubahan yang bisa diamati pada masa
pubertas adalah:
1. Emosi yang mudah berubah (antara sedih,
marah, senang, takut)
2. Rasa ingin tahu dan ingin mencoba besar
3. Rasa ingin dihargai dan diakui kedewasaannya
4. Lebih percaya dan mudah terpengaruhi oleh
teman sebaya
5. Merasa mampu bertanggung jawab dan mulai
berani mengambil resiko
6. Lebih kritis dan ingin menuntut keadilan
7. Menjadi lebih sensitive
8. Timbul perhatian pada lawan jenis sehingga
suka memperhatikan penampilan
9. Ingin diperhatikan dan disayang
Perkembangan Sosial Pada Masa
Pubertas
Perubahan sikap sosial di masa pubertas dimulai dengan
penurunan minat terhadap kelompok dan menyukai
menyendiri. Perkembangan selanjutnya
berubah cepat, perilaku kadang-kadang menjadi anti sosial.
Perilaku anti sosial pada usia ini sering disebut dengan fase
negatif dan pada masa ketidakseimbangan.
Kapan efek fase negatif sosialisasi berlanjut pada banyak
faktor seperti kapan pubertas muncul, berapa lama berakhir,
dan pengaruh orang tua, guru dan teman sebaya berperan
selama masa transisi tersebut
(Hurlock, 1995 dalam Saadah 2004).
Perubahan Hormonal Pada Masa Pubertas
Pubertas terjadi sebagai akibat peningkatan sekresi
gonadotropin releasing hormone (GnRH) dari
hipotalamus, diikuti oleh sekuens perubahan sistem
endokrin yang kompleks yang melibatkan sistem
umpan balik negatif dan positif. Selanjutnya, sekuens
ini akan diikuti dengan timbulnya tandatanda seks
sekunder, pacu tumbuh, dan kesiapan untuk
reproduksi. Gonadotropin releasing hormone
disekresikan dalam jumlah cukup banyak pada saat
janin berusia 10 minggu, mencapai kadar puncaknya
pada usia gestasi 20 minggu dan kemudian menurun
pada saat akhir kehamilan.
Perubahan Fisik Pada Masa Pubertas

Perubahan pada B
anak laki-laki

Perubahan fisik pada anak laki-laki dipengaruhi oleh hormon A Perubahan pada
testoteron. Hormon ini dihasilkan oleh testis. Pada masa pubertas, anak perempuan
hormon testosteron akan meningkat drastis. Setelah produksi
testosteron mencapai tahap yang cukup tinggi, hormon ini akan
mulai memproduksi sperma. Ketika anak perempuan akan mengalami pubertas, ovarium atau indung telur akan membesar dan
Perubahan fisik anak laki-laki lainnya pun akan terjadi, seperti memproduksi dua jenis hormon. Hormon tersebut bernama estrogen dan progesteron. Kedua hormon inilah
1. Ukuran testis dan penis akan mulai membesar. yang akan menyebabkan perubahan fisik pada anak perempuan.
2. Skrotum akan berubah menjadi lebih gelap. Berikut ini merupakan ciri-ciri pubertas anak perempuan :
3. Sudah bisa mengalami ejakulasi. 1. Mulai terlihat pertumbuhan pada payudara, namun mungkin pertumbuhannya tidak berlangsung
4. Mulai tumbuh rambut di area-area tertentu seperti kaki, lengan, bersamaan.
ketiak hingga organ seksual. 2. Mulai tumbuh rambut di area-area tertentu seperti kaki, lengan, ketiak hingga organ intim.
5. Mengalami mimpi basah. 3. Alat reproduksi seperti vagina, Rahim dan tuba falopii mulai berkembang
4. Mengalami menstruasi menjadi pertanda pubertas yang paling dikenal.
5. Mulai mengalami keputihan.
6. Adanya kumis tipis pada beberapa anak.
Tahap Perkembangan Menurut Tanner

Tahap Perkembangan Pubertas Anak Pada Tahap Perkembangan Pubertas Anak Pada laki-
Perempuan Menurut Tanner laki Menurut Tanner
Tahap Genitalia Rambut Pubis
Tahap Payudara Rambut Pubis
Tahap 1 Prapubertas Prapubertas, tidak ada
Tahap 1 Propubertas Tidak ada rambut pubis
rambut pubis
Tahap 2 Breast budding, Jarang, berpigmen sidkit, lurus, atas Tahap 2 Pertambahan volume Jarang, sedikit pigmentasi,
menonjol seperti medial labia testis, skrotum membesar, dan agak ikal, terutama pada
bukit kecil, areola menipis dan kemerahan pangkal penis
melebar Tahap 3 Penis mulai membesar Tebal, ikal, meluas hingga ke
Tahap 3 Payudara dan Lebih hitam, mulai ikal dan jumlah baik dalam Panjang mons pubis
areola membesar, bertambah maupun diameter, volume
tidak ada kontur testis dan skrotum terus
pemisah bertambah membesar

Tahap 4 Areola dan papilla Kasar, keriting, belum sebanyak Tahap 4 Tetstis dan skrotum terus Bentuk dewasa, tetapi belum
membentuk bukit dewasa membesar, warna kulit meluas ke medial paha
kedua skrotum yang semakin

Tahap 5 Bentuk dewasa, Bentuk segitiga seperti pada gelap, penis makin

papilla menonjol, perempuan dewasa, tersebar membesar baik panjang

areola sebagia sampai medial paha maupun diameternya

bagian dari kontur Tahap 5 Bentuk dan ukuran dewasa Bentuk dewasa, meluas ke
buah dada medial pubis
Tanda Seks Primer Dan Sekunder Pada Masa Pubertas

Tanda Seks Tanda Seks


Primer Sekunder
Karakteristik seks primer (primary sex Perkembangan seks sekunder merupakan perubahan fisik
characteristics) adalah perubahan biologis yang mendasar yang keempat. Pada dasarnya, ciri seks ini
yang secara langsung melibatkan organ-organ tidak berkaitan langsung dengan reproduksi, melainkan
yang diperlukan untuk melakukan reproduksi. munculnya tanda-tanda yamg membedakan antara laki-laki
Pada perempuan organ-organ ini adalah dan perempuan. Fenomena seperti ini tidak terjadi pada
indung telur, tuba falopi, dan vagina. Pada pertumbuhan organ-organ seks primer yang berlangsung
laki-laki adalah testis, penis, skrotum, berkaitan dengan reproduksi, sehingga penampilan tubuh
vesikula seminalis (seminal vesicles), dan masih seperti anak-anak yang tentunya tidak menimbulkan
kelenjar prosat. ada daya tarik seksual.
Tanda Seks Primer Dan Sekunder Pada Masa Pubertas

Tanda-Tanda Seks Sekunder Pada Tanda-Tanda Seks Sekunder Pada


Wanita : Laki-laki :
1. Rambut 1. Rambut
2. Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti Rambut yang mencolok tumbuh pada masa remaja adalah
halnya remaja laki-laki rambut kemaluan, terjadi sekitar satu tahun setelah testis dan
3. Pinggul penis mulai membesar.
Panggul pun menjadi berkembang, membesar dan 2. Kulit
membulat. Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, pri-pori membesar.
4. Payudara 3. Otot
Seiring pinggul membesar, maka payudara juga Otot-otot pada tubuh remaja semakin besar dan kuat. Lebih-
membesar dan puting susu menonjol. lebih
5. Kulit bila dilakukan latihan otot, maka akan tampak membentuk pada
Kulit seperti halnya laki-laki juga menjadi lebih kasar, lengan, bahu dan tungkai kaki.
lebih tebal, pori-pori membesar. 4. Suara
6. Otot Seirama tumbuhnya rambut pada kemaluan, maka terjadi
Menjelang akhir masa puber, otot semakin membesar perubahan suara. Mula-mula agak serak, kemudian volumenya
dan kuat. Akibatnya akan membentuk bahu, lengan juga meningkat
dan tungkai kaki. 5. Benjolan di dada
7. Suara 6. Pada usia remaja sekitar 12-14 tahun muncul benjolan kecil-
Suara berubah semakin merdu. Suara serak jarang kecil disekitar kelenjar susu. Setelah beberapa minggu besar
terjadi pada wanita. dan jumlahnya menurun
THANK YOU
DO YOU HAVE ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai