Gambar 4 Pengukuran sonogram duodenum dengan Image J®. A: Sonogram duodenum pada
posisi transduser sagital. l: lapisan lumen, M: mukosa, SM: submukosa, TM: tunika
muskularis, dan S: serosa. B: Skema sonogram duodenum (Penninck dan d’Anjou
2008), d: tebal mukosa yang diukur adalah sepanjang garis kuning.
Gambar 5 Sonogram pankreas kanan dengan posisi transduser sagital. d : Ukuran tebal pankreas
yang dihitung adalah sepanjang garis putih.
a
*Sumber : Thrall et al. (2005); bJain (1993)
Keterangan: g = gram; dL = desiliter; µL = mikroliter; Hb = hemoglobin, WBC = White Blood
Cell, RBC = Red Blood Cell, PCV = Packed Cell Volume, SGOT = Serum Glutamat
Oksaloasetat Transaminase; SGPT = Serum Glutamat Piruvat Transaminase; IU =
International Unit; L = Liter.
Lambung
Gambar 6 Sonogram lambung posisi hewan berbaring lateral kanan (right recumbency). A:
Sonogram lambung pada posisi transduser transversal dan B: sonogram lambung pada
posisi transduser sagital. S: lapisan serosa, TM: tunika muskularis, SM: submukosa,
dan M: mukosa.
jelas dengan USG jika menggunakan transduser resolusi tinggi yaitu sekitar 5-7.5
MHz, ketika digunakan resolusi rendah lapisan lambung hanya terlihat sebagai
struktur yang hiperekhoik.
Duodenum
Gambar 7 Sonogram duodenum posisi hewan berbaring lateral kanan (right recumbency). A:
Sonogram lambung pada posisi transduser transversal dan B: sonogram lambung pada
posisi transduser sagital. S: lapisan serosa, TM: tunika muskularis, SM: submukosa, dan
M: mukosa
Pankreas
Gambar 8 Sonogram pankreas kanan posisi hewan berbaring dorsal (dorsal recumbency) dan
posisi transduser sagital. a: Sonogram organ pankreas berbentuk seperti kait. Tanda
panah: batas pankreas oleh jaringan lemak.
yang terlihat pada hasil sonogram pankreas lobus kanan yang menunjukkan
bentuk seperti kait (a).
bahwa ukuran lapisan mukosa lebih tebal dibandingkan dengan lapisan lainnya.
Hal ini sesuai dengan Penninck dan d’Anjou (2008) yang mengatakan bahwa
lapisan mukosa sering terlihat lebih tebal, tetapi terkadang mukosa dan muskularis
mukosa bisa sama tebalnya selama gerakan peristaltik. Ketebalan lambung pada
hasil bisa dikatakan dalam kondisi baik, karena umumnya jika terjadi
abnormalitas ataupun terjadi kerusakan lambung, dinding/lapisan lambung akan
menebal. Menurut Kealy dan McAllister (2000) tebal dinding lambung normal
pada saat relaksasi yaitu sekitar 3-5 mm atau 0.300-0.500 cm. Kerusakan dinding
lambung akibat gastritis akan menyebabkan penebalan dinding >7 mm atau 0.700
cm.
Hasil pengukuran duodenum menunjukkan bahwa rata-rata ketebalan
dinding duodenum yaitu 0.254 ± 0.039 cm pada posisi transduser transversal dan
0.267 ± 0.047 cm pada posisi transduser sagital (Tabel 1). Berdasarkan penelitian
Penninck et al. (1989); Newell et al. (1999); Goggin et al. (2000); dan Delaney et
al. (2003) diameter duodenum kucing yaitu sebesar 2.0-2.5 mm atau 0.200-0.250
cm, sedangkan menurut Kealy dan McAllister (2000) tebal duodenum bisa
mencapai 3 mm. Hasil yang didapat memiliki kisaran yang mendekati kedua
pustaka tersebut diperkirakan karena adanya perbedaan pada hewan yang
digunakan dalam penelitian. Karakteristik hewan seperti jenis hewan, bobot badan,
jenis diet ataupun usia kemungkinan mempengaruhi hasil sonogram yang didapat.
Ukuran rata-rata tiap lapisan duodenum dengan posisi transduser transversal
ataupun sagital menunjukkan perbedaan yang sangat kecil diantara sub mukosa,
muskularis mukosa, dan serosa. Namun dapat dilihat bahwa ukuran lapisan
mukosa lebih tebal dibandingkan dengan lapisan lainnya. Hal ini sesuai dengan
Penninck dan d’Anjou (2008) yang mengatakan bahwa lapisan mukosa sering
terlihat lebih tebal, tetapi terkadang mukosa dan muskularis mukosa bisa sama
tebalnya selama gerakan peristaltik.
Pengukuran ketebalan pankreas dilakukan hanya pada ketebalan pankreas
kanan posisi transduser sagital. Hasil pengukuran sonogram pankreas kanan
dengan posisi transduser sagital memiliki ketebalan sebesar 0.343 ± 0.120 cm.
Berdasarkan penelitian Etue et al. (2001) ketebalan lobus kanan pankreas kucing
yaitu 4.5 mm atau 0.450 cm, sedangkan pada penelitian Hecht et al. (2006)
ketebalan pankreas lobus kanan sekitar 4.3 mm atau 0.430 cm. Hasil penelitian ini
lebih rendah jika dibandingkan dengan kedua penelitian di atas, hal ini mungkin
dikarenakan kucing yang digunakan dalam penelitian berbeda jenis, usia, ataupun
bobot badannya.
Simpulan