Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

UJI BENEDICT

Pada uji benedict ini, dilakukan dengan beberapa sample yaitu : sukrosa, galaktosa, laktosa,
amilum, glukosa, maltose, fruktosa, dan pati. Sample diatas merupakan sample karbohidrat, dimana
pada sample karbohidrat ini di uji deengan uji benedict untuk mengetahui adanya suatu gula
pereduksi yang mana gula pereduksi ini yang mengalami suatu hidrolisis dan bisa diurai sebagai
monosakarida selain itu juga pada uji benedict ini diketahui nya adanya reaksi benedict ini ditandai
dengan adanya endapan merah.

Pada hasil pengamatan praktikum uji benedict di dapatkan

no Reaksi
Sebelum pemanasan pada Setelah pemanasan pada
Nama Sample
larutan benedict + sample larutan benedict+ sample
1. Sukrosa biru biru
2. pati biru Menghasilkan 2 fasa, hijau
dan biru
3. galaktosa Biru keruh coklat
4. laktosa biru Menghasilkan 2 fasa, merah
bata dan merah
5. amilum Biru pekat Menghasilkan 2 fasa, hijau
dan biru
6. gluktosa biru Menghasilkan 2 fasa, merah
bata dan merah
7. fruktosa Biru pekat Coklat tua
8. maltosa Biru muda Menghasilkan 2 fasa, merah
bata dan merah
Maka dari table di atas menyatakan bahwa pada pati,galaktosa,laktosa, amilum, glukosa, fruktosa,
dan maltose merupakan gula pereduksi. Karena menurut Murry ( 2009 ) menyatakan bahwa larutan
uji ditambahkan dengan reagen benedict kemudian dipanaskan akan menghasilkan warna postif ,
jika warna tersebut berubah seperti : biru kehijauan, merah, coklat ataupun kuning karena pada
perubahan warna ini tergantung adanya kadar gula pereduksi pada suatu larutan. Sehingga dapat
dinyatakan bahwa pada pati,galaktosa,laktosa,glukosa,fruktosa dan maltose ini positif adanya gula
pereduksi. Pada fruktosa sendiri menurut Ninis dkk (2017) menyatakan bahwa adanya suatu gula
pereduksi dengan endapan merah bata .

Sedangkan pada sukrosa tidak mengalami perubahan sehingga dapat dikatakan bahwa sukrosa
merupakan karbohidrat yang tidak adanya gula pereduksi, menurut Hawab (2003) menyatakan
bahwa pada sukrosa ini tidak mengandung aldehid atau keton yang bebas sehingga tidak dapat
mereduksi larutan benedict. Maka dengan itu pada uji benedict ini harus memiliki suatu gugus
aldehisd yang bebas agar dapat mereduksi benedict.

DAFTAR PUSTAKA

Hawab,H.M (2003) . PENGANTAR BIOKIMIA BAYU MEDI : Malang

Murry,R.K (2009). BIOKIMIA HARPES. Jakarta : buku kedokteran EGC

Ninis.Y, Kuriawati,E (2017). Analisis kadar Vitamin C dan Fruktosa Pada Buah Mangga Varietas

Podang Urang dan Podang Lumut Metode Spektrofometeri UV. JURNAL WIYATA. VOL.4 (1)

ISSN 2355-6498

Anda mungkin juga menyukai