Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktikum Biokimia

Kelas : 01 (Kamis/10.00-11.40)

Asisiten : 1. Ulfa Mahera

2. Utari Mayang Vagita

UJI BENEDICT

Disusun Oleh:

KELOMPOK 4

NAMA: NIM:

Finka Afra Syahrul 1905101050026

Wahyu Ramadhiny 1905101050076

Anis Nazira 1905101050089

LABORATORIUM ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH

JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM-BANDA ACEH

2020
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Praktikum

4.1.1 Tabel Pengamatan

No Nama Larutan Warna Awal Warna Setelah Warna Hasil Uji


Larutan Dipanaskan Endapan (+/-)
1. Aquadest Biru Biru Biru -
2. Fruktosa Biru Biru Kehijauan Merah
Keorangean
3. Glukosa Biru Keruh
4. Sukrosa Biru Merah
Keorangean

4.1.2 Gambar foto sebelum dan sesudah kelompok 1


4.2 Pembahasan

Uji Benedict adalah untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Gula pereduksi


adalah gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai menjadi sedikitnya dua buah
monosakarida. Uji benedict ini ditujuakan untuk mengetahui adanya gula pereduksi pada
suatu larutan. Dari larutan-larutan yang telah diujikan didapat data pengamatan tidak semua
larutan yang diujikan positif mengandung gula pereduksi, aquadest tidak mengandung gula
pereduksi karena setelah dipanaskan tidak terdapat endapan berwarna merah. Sedangkan
fruktosa,sukrosa dan glukosa merupakan gula pereduksi karena setelah dipanaskan
menghasilkan endapan berwarna merah. Karateristiknya tidak bisa larut atau bereaksi secara
langsung dengan benedict. Misalnya semua golongan monosakarida, sedangkan gula non
pereduksi struktur gulanya berbentuk siklik yang berarti bahwa hemiasetal dan hemiketalnya
tidak berada dalam kesetimbangannya, contohnya fruktosa dan sukrosa. Dengan prinsip
berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ yang mengendap sebagai Cu₂O berwarna merah
bata. Untuk menghindari pengendapan Cu(CO3) pada larutan natrium karbonat
(reagen Benedict), maka ditambahkan asam sitrat.Gula reduksi dengan larutan benedict
(campuran garam kupri sulfat, Natrium sitrat, Natrium karbonat) akan terjadi reaksi reduksi
oksidasi dan dihasilkan endapan berwarna merah dari kupro oksidasi. Jika tidak ada zat yang
mereduksi maka larutan benedict ini tetap jernih sesudah percobaan. Tetapi apabila jumlah
karbohidrat yang mereduksi banyak sekali maka reaksi terlihat sebelum dipanaskan.
Pada praktikum ini uji benedict menggunakan sampel aquadest,fruktosa,glukosa,dan
sukrosa.Kemudian aquadest,fruktosa,sukrosa,dan glukosa dipanaskan dalam waterbath
selama 10 menit.Setelah 10 menit angkat tabung reaksi secara perlahan lalu masukkan
kedalam rak tabung reaksi.Kemudian tunggu sampai beberapa menit sampai larutan
mengendap.Setelah larutan mengendap bisa dilihat bahwasanya larutan aquadest tidak
berubah warna,sedangkan fruktosa,glukosa,dan sukrosa berubah warna.Fruktosa dan sukrosa
berubah warna menjadi merah keorengan sedangkan glukosa berubah menjadi keruh.

Perubahan warna pada glukosa, fruktosa,dan glukosa ini merupakan gula pereduksi.
Dalam hal ini glukosa mampu mereduksi senyawa pengoksidasi, dimana ujung pereduksinya
adalah ujung yang mengandung aldehida.  Pada uji Benedict, pereaksi ini akan bereaksi
dengan gugus aldehid, kecuali aldehid dalam gugus   aromatik, dan alpha hidroksi keton.
Oleh karena itu, meskipun fruktosa bukanlah gula pereduksi, namun karena memiliki gugus
alpha hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa dalam suasana basa dan
memberikan hasil positif dengan pereaksi benedict.

Satu liter pereaksi Benedict dapat dibuat dengan menimbang sebanyak 100 gram
sodium carbonate anhydrous, 173 gram sodium citrate, dan 17.3 gram copper (II) sulphate
pentahydrate, kemudian dilarutkan dengan aquadest sebanyak 1 liter.

Anda mungkin juga menyukai