Biaya Overhead Pabrik I
Biaya Overhead Pabrik I
I. Pengertian
Biaya-biaya produksi yang tidak dapat di kategorikan kedalam biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung atau yang wujud riilnya adalah biaya bahan baku tidak
langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung serta biaya pabrik lainnya
dikelompokkan tersendiri yang disebut biaya overhead pabrik.
Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk terbagi atas dasar
pembebanan sebagai berikut:
a) Produk atau Satuan Produk
Taksiran BOP
Tarip BOP = ———————————————————
Taksiran Jumlah Produk Yang Dihasilkan
Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————— x 100%
Taksiran BBB yang dipakai
c) Biaya Tenaga Kerja
Jika sebagian besar elemen BOP berhubungan erat dengan jumlah upah tenaga
kerja langsung (misalnya pajak penghasilan atas upah karyawan yang menjadi
tanggungan perusahaan) maka dasar pembebanannya adalah biaya tenaga kerja.
Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————————— x 100%
Taksiran biaya tenaga kerja langsung
Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————— x 100%
Taksiran jam kerja langsung
e) Jam Mesin
Hal ini apabila BOP berhubungan dengan waktu kerja mesin untuk membuat
produk.
Taksiran BOP
Tarip BOP = ————————————— x 100%
Taksiran jam mesin
Apabila perusahaan mempunyai lebih dari satu departemen produksi maka proses
penentuan tarip BOP adalah sebagai berikut :
1. Ditentukan anggaran BOP untuk masing-masing departemen produksi tersebut.
2. Ditentukan dasar pembebanan BOP tersebut, sesuai dengan sifat departemen produksi
yang bersangkutan.
3. Ditetapkan tarip BOP berdasarkan anggaran BOP dibagi dengan dasar poembebanan.
SA = BOPsesg - FKSB
atau
SA = BOP sesg - [ Btb + (KS X TV) ]
= bop SESG - [ (KN x TT) + (KS x TV) ]
atau
SA = BOP sesg - (KN x TT) - (KS x TV)
SA = Selisih anggaran
FKBS = Fleksibel budget BOP pada kapasitas sesungguhnya
BTb = BOP tetap dibudgetkan
TV = Tarip BOP variabel
KN = Kapasitas nornal
KS = Kapasitas sesungguhnya
TT = Tarip BOP tetap
b) Selisih Kapasitas
Selisih kapasitas berhubungan dengan BOP tetap yang disebabkan kapasitas
sesungguhnya yang dicapai lebih kecil dibandingkan kapasitas yang dipakai
untuk menghitung tarip.
SK = FBKS - BOPsesg
atau
SK = (KN - KS) TT
Rugi-laba xxx
Selisih BOP xxx
Laba yg ditahan xxx
Rugi-laba xxx
CONTOH SOAL
Pada akhir bulan BOP sesungguhnya terjadi pada kapasitas sesungguhnya 27.500 jam
Jenis Biaya Tetap/Variabel Jumlah
PENYELESAIAN :
2. a. Rp 4.600.000
Tarif BOP tetap = = Rp 153,3 jam mesin.
30.000
Rp 5.525.000
Tarif BOP variabel = = Rp 184,2 jam mesin.
30.000
e. Unit produksi :
Tarif BOP = Rp 10.125.000 = Rp 168,75
60.000
3.a. BOP tetap = Rp 4.600.000 : 27.500 = 167,3
BOP variabel = 4.750.000 : 27.500 = 172.7
b. Selisih BOP :
BOP yang dibebankan (27.500 x 337,5) Rp
9.281.250.
BOP sesungguhnya
9.350.000.
Selisih BOP (R) Rp
68.750.
c. Selisih Anggaran :
BOP sesungguhnya Rp
9.350.000.
BOP dianggarkan pada kapasitas :
BOP variabel (27.500 x Rp 184,2) = Rp 5.065.500
BOP tetap 4.600.000
9.665.50
0.
Laba
315.500.
Selisih kapasitas :
(metode 1)
BOP tetap dianggarkan Rp
4.600.000.
BOP tetap dibebankan pd produk (27.500 x Rp 153,3) 4.215.750.
Rugi Rp 384.250.
(metode 2)
Kapasitas dianggarkan 30.000 jam mesin.
Kapasitas dicapai 27.500
2.500 jam mesin.
Tarif BOP tetap : Rp 153,3
Selisih kapasitas : (Rp 153,3 x 2500) = Rp 383.250