Modul Idik4010
Modul Idik4010
Edisi kesatu
Cetakan pertama, November 2011 Cetakan keenam, September 2014
Cetakan kedua, Agustus 2012 Cetakan ketujuh, Juni 2015
Cetakan ketiga, Januari 2013 Cetakan kedelapan, September 2015
Cetakan keempat, Januari 2014 Cetakan kesembilan, November 2016
Cetakan kelima, Juni 2014
Penulis: 1. Marisa, M.Pd. 4. Drs. Ario
2. Dr. Benny A. Pribadi, M.A. 5. Dra. Andayani, M.Ed.
3. Merry Noviyanti, S.Si.
371.33
MAT MATERI pokok komputer dan media pembelajaran; 1– 9;
IDIK4010/3 sks/ Marisa [et.al]. -- Cet.9; Ed.1 --.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2016.
374 hal; ill; 21 cm
ISBN: 978-979-011-675-7
1. pendidikan, media
I. Marisa [et.al]
iii
Daftar Isi
TINJAUAN MATA KULIAH ..…...………………………………….. ix
Kegiatan Belajar 2:
Perkembangan Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran ……............. 1.17
Latihan ………………………………………………………………... 1.29
Rangkuman …………………………………………………………… 1.29
Tes Formatif 2…………………………………………………………. 1.30
Kegiatan Belajar 3:
Media sebagai Bagian Terpadu dalam Pembelajaran …….................... 1.32
Latihan ………………………………………………………………... 1.37
Rangkuman …………………………………………………………… 1.37
Tes Formatif 3…………………………………………………………. 1.38
Kegiatan Belajar 2:
Pemanfaatan Media sebagai Bagian Terpadu dalam Organisasi
Sekolah ……………………................................................................... 2.19
Latihan ………………………………………………………………... 2.25
Rangkuman …………………………………………………………… 2.26
Tes Formatif 2…………………………………………………………. 2.27
Kegiatan Belajar 2:
Pemanfaatan Media Realia dalam Pembelajaran ……………………... 3.28
Latihan ………………………………………………………………... 3.36
Rangkuman …………………………………………………………… 3.37
Tes Formatif 2…………………………………………………………. 3.37
Kegiatan Belajar 2:
Pemanfaatan Media Radio ……............................................................. 4.23
Latihan ………………………………………………………………... 4.31
Rangkuman …………………………………………………………… 4.32
Tes Formatif 2…………………………………………………………. 4.32
Kegiatan Belajar 2:
Pemanfaatan dan Produksi Program Video sebagai Media
Pembelajaran ……………………………………….............................. 5.16
Latihan ………………………………………………………………... 5.24
Rangkuman …………………………………………………………… 5.25
Tes Formatif 2…………………………………………………………. 5.25
Kegiatan Belajar 2:
Berbagai Sumber Belajar di Sekitar Alam Lingkungan Sekitar
Sekolah bagi Pendidikan Anak Didik ………………………................ 6.24
Latihan ………………………………………………………………... 6.71
Rangkuman …………………………………………………………… 6.74
Tes Formatif 2…………………………………………………………. 6.75
Kegiatan Belajar 2:
Pemanfaatan Komputer dalam Pembelajaran 7.21
Latihan ………………………………………………………………... 7.32
Rangkuman …………………………………………………………… 7.33
Tes Formatif 2…………………………………………………………. 7.33
Kegiatan Belajar 2:
Fasilitas E-mail untuk Menunjang Proses Pembelajaran …………….. 8.24
Latihan ………………………………………………………………... 8.39
Rangkuman …………………………………………………………… 8.40
Tes Formatif 2…………………………………………………………. 8.41
PETA KOMPETENSI
TIU
Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa diharapkan mampu memanfaatkan
media dalam pembelaajran
Memanfaatkan
Memanfaatkan
Video sebagai Memanfaatkan E-mail Memanfaatkan
Media Audio
Media untuk Menunjang Proses Lingkungan Alam
dalam
Pembelajaran Pembelajaran sekitar sebagai Media
Pembelajaran
(8b) Pembelajaarn
(4)
(5) (6)
Memanfatkan Teknologi
Internet dan Website dalam
Pembelajaran
(7a)
Memanfaatan
Media Display dan
Realia dalam Pem-
belajaran
(3) Memanfaatkan Pembelajaran
Berbasis CAI Untuk Belajar Mandiri
(7C)
Menjelaskan faktor-
Menjelaskan Konsep
faktor yg harus
Pemanfaatan Media
diperhatikan dalam
dalam Pembelajaran
memanfaatkan media
pembelajaran
(1)
(2)
Modul 1
PE N DA H UL U AN
Sumber: http://4.bp.blogspot.com/
Modul ini berfungsi sebagai modul awal yang menjelaskan konsep dasar
dalam pemanfaatan media pembelajaran. Kompetensi yang diharapkan dapat
Anda kuasai setelah mempelajari modul ini, adalah Anda mampu
menjelaskan konsep pemanfaatan media dalam pembelajaran. Sedangkan
indikator kompetensi yang harus Anda kuasai terdiri dari:
1. menjelaskan perkembangan pemanfaatan media dalam pembelajaran;
2. menjelaskan media sebagai bagian terpadu dalam pembelajaran;
3. menjelaskan fungsi media dalam pembelajaran.
1. Kenali berbagai bentuk media belajar yang ada di sekitar Anda melalui
pengamatan, misalnya ketika membaca koran atau majalah, gambar,
poster atau brosur, adakah hal-hal yang dapat Anda ambil untuk
memperkaya proses pembelajaran di kelas.
Sumber: 1. http://www.google.co.id/
2. gambar-peta.blogspot.com
3. aa-dbd.blogspot.com
Sumber: kaffah4829.wordpress.com
Sumber: http://raddien.blogspot.com
Kegiatan Belajar 1
Sumber: http://www.google.co.id/
Saat ini, boleh dikatakan kita sudah sangat terbiasa melihat bahkan
menggunakan alat audiovisual. Tetapi, apakah kita sudah menggunakan
media tersebut untuk membantu proses pembelajaran mengingat potensinya
yang besar untuk membentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa
kita?
Berbagai penelitian yang dilakukan terhadap pemanfaatan media dalam
pembelajaran menunjukkan bahwa media tersebut berdampak positif dalam
pembelajaran. "Sebuah gambar lebih berarti dari seribu kata" seperti
dituliskan oleh DePorter, Reardon, dan Singer-Nourie (1999) bahwa
penggunaan alat peraga dalam mengawali proses belajar akan merangsang
modalitas visual dan menyalakan jalur syaraf sehingga memunculkan beribu-
ribu asosiasi dalam kesadaran siswa. Rangsangan visual dan asosiasi ini akan
memberikan suasana yang sangat kaya untuk pembelajaran.
Selanjutnya secara lebih mendalam, kita akan membahas beberapa
alasan mengapa media pembelajaran perlu digunakan dalam proses
pembelajaran:
putar sesuai dengan waktu yang ingin Anda jelaskan. Bayangkan, bila
Anda tidak menggunakan media apapun untuk mengajarkan tentang
“waktu”. Siswa tentu akan sulit membayangkan, mana yang disebut
dengan “pukul 10.30” atau “pukul 20.00”.
Kompetensi pembelajaran:
1. menyebutkan dampak negatif urbanisasi;
2. menilai kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam mengerem
laju urbanisasi;
3. memberikan alternatif pemecahan masalah dalam mengerem
laju urbanisasi.
Kompetensi:
Siswa memiliki kedisiplinan sekolah dalam hal kebersihan
lingkungan
Aktivitas:
1. Siswa/i mengikuti pengantar materi secara saksama.
2. Siswa/i memperhatikan gambar sambil mendengar kaset ayat
Al-Qur'an.
3. Siswa/i mengomentari gambar dan kandungan ayat Al-Qur'an.
4. Siswa/i menyanyikan lagu Ebiet G. Ade "Berita Kepada
Kawan".
5. Siswa/i mendiskusikan lebih lanjut pesan implisit dari gambar
dan wacana Kebersihan Lingkungan.
6. Siswa/i secara berpasangan membaca teks Bumi Hijau atau
Padang Kerontang dan menjawab pertanyaan berikut.
a. Carilah dua pesan yang sangat penting dalam usaha
penyelamatan hutan?
b. Siapa yang paling bersalah dalam menghancurkan hutan:
negara miskin; negara kaya atau keduanya? Berikan
alasanmu.
c. Apa yang diinginkan penulis dalam paragraf keempat dari
teks di atas?
d. Apa tujuan utama dari penulis bacaan ini?
Tindak Lanjut
Siswa dibagi ke dalam empat kelompok dan masing-masing
merancang sketsa penghijauan di sekolah mereka.
Sumber: http://www.pendidikan-damai.org
IDIK4010/MODUL 1 1.13
LAT IH A N
1) Anda akan mengajarkan topik ukuran kepada siswa di kelas Anda yang
berjumlah 40 orang. Media apa yang paling tepat untuk membelajarkan
siswa? Berikan urutan proses pembelajaran yang Anda rancang untuk
dalam mengajarkan topik tersebut!
2) Dalam latihan berikut ini, cobalah Anda ingat kembali mata pelajaran
yang Anda ajarkan di kelas pada beberapa waktu terakhir ini. Pilih satu
mata pelajaran saja, kemudian tentukan 1 topik untuk Anda ajarkan
kepada siswa Anda! Pilih media apa yang paling tepat untuk
mengajarkan topik tersebut!
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
Kegiatan Belajar 2
bahkan merasakan segala sesuatu yang kita pelajari. Media, sesuai dengan
asal katanya yaitu “medium”, adalah sesuatu yang menjadi perantara dan
berisi pesan tertentu untuk dipelajari.
Pemanfaatan media untuk pembelajaran memiliki riwayat yang cukup
lama. Pada awal abad 20, muncul gerakan pendidikan visual yang ditandai
dengan didirikannya museum-museum sekolah. Film-film khusus yang
ditujukan untuk pembelajaran di ruangan kelas mulai diproduksi secara
khusus. Selain itu, pemanfaatan media oleh pihak militer Amerika Serikat
dalam pelatihan perang telah mulai pula digunakan pada masa-masa ini.
Film-film tersebut antara lain digunakan untuk pencegahan penyakit kelamin
di antara masyarakat sipil (Seels & Richey, 1995:46).
Selanjutnya bila kita telusuri, penggunaan media pembelajaran berlanjut
pada periode Perang Dunia Kedua di mana begitu banyak personel militer
yang harus dilatih untuk perang tersebut. Dampaknya sungguh luar biasa
pada penggunaan film dan bahan belajar bermedia lainnya. Antara bulan
Januari Tahun 1941 sampai dengan bulan Juni 1945, Divisi Pengembangan
Alat Bantu Visual untuk Pelatihan Perang pada Departemen Pendidikan
Amerika Serikat telah menghasilkan sebanyak 457 film bersuara, 432 film
strip bisu, dan 457 Panduan Instruktur. Demikian pula dengan
pendistribusian proyektor film dan filmstrip, foto-foto, rekaman suara,
transparansi dan juga pengembangan program simulasi perang dilakukan
secara meluas pada masa itu (Seattler dalam Anglin, 1995:14).
Pada tahun 1960-an, banyak sekolah dan perguruan tinggi yang mulai
mendirikan pusat media pembelajaran dan media tersebut mulai
diintegrasikan pula ke dalam kurikulum. Dengan demikian, pemanfaatan
media bukan lagi merupakan hal yang terpisah dari suatu proses
pembelajaran. Buku-buku yang berkaitan dengan bagaimana memilih dan
menggunakan media untuk pembelajaran mulai banyak ditulis untuk
membantu guru memanfaatkan media.
Di Indonesia sendiri, penggunaan media untuk pembelajaran sendiri
secara informal telah dilakukan oleh para guru sejak awal abad 20 dengan
digunakannya berbagai alat permainan untuk mengajar (Ki Hadjar
Dewantara, 1928). Sebagai pendidik, beliau bahkan mempunyai prinsip
“permainan anak itulah pendidikan”. Ini menunjukkan bahwa melalui
berbagai alat yang digunakan dalam permainan, sesungguhnya merupakan
sarana bagi anak untuk belajar. Beliau mencontohkan, seorang anak yang
sedang mengganggu atau memukul hewan, pada dasarnya sedang
IDIK4010/MODUL 1 1.19
Sumber: http://www.google.co.id/
1.20 Komputer dan Media Pembelajaran
Pengalaman belajar anak dimulai dari tingkatan yang paling nyata, yaitu:
pengalaman langsung
pengalaman yang diamati langsung
pengalaman yang diciptakan
pengalaman yang diamati lewat media
pengalaman lewat simbol-simbol (tulisan, gambar)
Sumber: Heinich, 1996.
Dari uraian di atas, dengan demikian dapat kita lihat, bila yang kita
hadapi adalah siswa kelas 2 atau kelas 3 SD, maka prioritas utama kita dalam
memilih media adalah media yang paling menggambarkan keadaan
sebenarnya, misalnya media realia sesuai dengan tingkat usia siswa yang
sedang kita hadapi. Demikian pula bila siswa kita adalah siswa kelas 5 atau 6
SD, maka guru dapat menggunakan media berupa model seperti model alat-
alat pencernaan manusia misalnya.
Demikian pula bila siswa kita adalah siswa kelas 5 atau 6 SD, maka guru
dapat menggunakan media berupa model seperti model alat-alat pencernaan
manusia misalnya.
1.22 Komputer dan Media Pembelajaran
Bila ditinjau dari segi aturan formal kenegaraan, kita dapat pelajari
kembali Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 25 ayat 1 disebutkan bahwa “setiap satuan pendidikan formal
dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi
keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan
potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta
didik”.
Selanjutnya, dalam penjelasan UU Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 35 ayat (1) butir tentang standar sarana dan
prasarana pendidikan mencakup ruang belajar, tempat berolahraga, tempat
beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat berkreasi,
tempat bermain, dan sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.
Kedua amanat dalam Undang-undang di atas secara nyata
mencantumkan perlunya peserta didik mendapatkan sarana dan prasarana
agar mereka dapat belajar secara optimal. UU Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan penjelasannya secara eksplisit juga telah mengatur
bahwa sumber belajar merupakan salah satu sarana dan prasarana pendidikan
penting untuk diperhatikan oleh pengelola pendidikan. Salah satu komponen
dari sumber belajar adalah media pembelajaran yang bersama-sama dengan
sarana pendidikan yang lain, membantu tercapainya tujuan pendidikan.
Bila dimaknai lebih jauh, maka yang disebut dengan sumber belajar
tidaklah dibatasi hanya pada hal-hal yang bersifat kebendaan fisik saja, tetapi
juga mencakup lingkungan dengan segala kelengkapan komunitasnya pun
termasuk dalam kategori sumber belajar sekaligus sebagai media
pembelajaran. Sebagai contoh, bila kita mengajarkan anak tentang konsep
jual-beli, maka sumber belajar yang terlibat di dalamnya bukan saja meliputi
uang, barang yang dijual, warung/toko atau pasar, tetapi juga melibatkan
manusia sebagai pelaku jual beli, sopan-santun dalam jual beli, cara
berkomunikasi dalam proses jual-beli, termasuk pula hubungan antarpembeli.
Contoh lain adalah bila kita melibatkan peserta didik dalam kegiatan
menanam bibit jagung di kebun percobaan sekolah. Ada biji jagung yang
akan ditanam, tanah yang akan ditanami, alat-alat bertani, seperti cangkul,
garuk, ember. Proses bertanam jagung juga melibatkan air untuk menyirami
dan mata hari sebagai pembantu proses pertumbuhan. Yang tidak kalah
pentingnya adalah melibatkan perasaan siswa dalam mengikuti
IDIK4010/MODUL 1 1.23
perkembangan bibit yang ditanam, tindakan yang perlu dilakukan bila bibit
yang ditanam mati, dan lain sebagainya. Singkatnya, melibatkan sumber dan
media dalam pembelajaran tidak hanya melibatkan aspek kognitif tetapi juga
sekaligus aspek afektif dan psikomotor siswa.
Pak Arsyad, S.Pd, guru kelas V SDN Tente, Bima, Nusa Tenggara Barat
(Pelajaran IPA).
Tujuan Instruksional:
Menjelaskan hubungan antara tekanan dan suhu. Untuk keperluan
pembelajaran tersebut, Pak Arsyad membuat alat peraga yang terdiri dari air,
piring, gelas, uang logam dan korek api. Air dituang ke dalam piring dan
uang logam diletakkan di dalam air.
Cara kerja:
Pak Arsyad membuat satu pertanyaan kepada siswa: “Bagaimana
caranya kita dapat mengambil uang logam tanpa menyentuh air yang ada di
piring?”
Pak Arsyad menyalakan korek api dan membakar kertas. Kertas yang
tengah menyala dimasukkan ke dalam gelas dan setelah kertas terbakar habis,
1.24 Komputer dan Media Pembelajaran
gelas ia letakkan dalam keadaan terbalik ke piring yang berisi air. Air pun
mulai naik mengisi gelas dan piring pun kering. Uang logam dapat diambil
dan tangan tetap kering. (Penjelasan: pada saat api dalam gelas mati, berarti
suhu udara dalam gelas turun. Penurunan suhu diikuti juga dengan turunnya
tekanan sehingga udara yang ada di air akan masuk ke dalam gelas).
atau BBC Inggris yang secara luas dipasarkan setelah diberi teks dalam
bahasa Indonesia.
Program-program seperti ini, tentu saja membutuhkan keahlian guru
dalam memilihnya, mana yang sesuai dengan kompetensi, kondisi siswa, dan
materi pembelajaran yang relevan.
Selain program media pembelajaran yang membutuhkan perangkat
elektronik untuk menayangkannya, di pasaran banyak pula kita jumpai buku-
buku, poster, gambar-gambar, baik dari koran maupun majalah. Buku-buku
yang dijual biasanya juga sudah memuat foto-foto hitam putih atau berwarna,
yang tentu saja akan sangat menarik bagi siswa.
Sumber: http://www.google.co.id/
Pada bagian ini, tuliskan jenis media yang pernah Anda gunakan
dalam proses belajar-mengajar untuk pelajaran tertentu.
sehari-hari. Demikian pula, dengan indra kulit dan perabaannya, anak dapat
kita arahkan untuk merasakan tekstur halus kasar dari segala macam benda
yang ditemuinya. Dan dengan tenaga/energi melimpah yang dimiliki setiap
anak, maka ia dapat dilibatkan dalam berbagai kegiatan untuk
mengeksplorasi alam dengan berlari, bermain, memanjat, mengukur,
memotong, mewarnai.
Bila kita pelajari dari berbagai kajian, terlihat bahwa para ahli Teknologi
Pembelajaran lebih banyak berpusat pada media pembelajaran yang berbasis
teknologi tinggi yang menuntut kecanggihan dalam pemanfaatannya. Hal
seperti ini sangat wajar mengingat bahwa kemajuan ilmu, teknologi dan
sumber daya yang tersedia dan budaya masyarakatnya sangat mendukung
pengembangan media yang khusus ditujukan untuk pembelajaran.
Di Indonesia media pembelajaran berbasis teknologi telah pula
dimanfaatkan. Kondisi yang serba terbatas terutama dari segi sarana dan
prasarana dan budaya masyarakatnya, tidak menyurutkan keinginan pihak
sekolah dalam memanfaatkan media pembelajaran. Namun demikian, harus
diakui pula bahwa pemanfaatan media oleh guru dalam proses belajar-
mengajar belum optimal terutama bila dikaitkan dengan kemampuan guru
memanfaatkan media pembelajaran yang ada (baik di pasaran maupun di
lingkungan sekitar (Dikti, 2003).
Salah satu faktor yang turut berperan dalam hal ini antara lain adalah:
1. rendahnya kesadaran guru dalam memanfaatkan media;
2. belum terbentuknya budaya belajar mandiri pada guru dan siswa;
3. belum adanya kebijakan sekolah yang mendorong pemanfaatan media
dalam pembelajaran;
4. terbatasnya sarana dan prasarana.
LAT IH A N
Media Pembelajaran
Kompetensi Materi
yang Sesuai
Mengenal penggolongan hewan
(siswa kelas 3 SD)
Mengenal wilayah Indonesia
(siswa kelas 6 SD)
Membuat karangan dalam Bahasa
Inggris (siswa kelas 6 SD)
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
3) Pemanfaatan media belajar pada masa perang dunia kedua sangat tinggi
karena ....
A. mudah memproduksinya
B. dapat digunakan secara luas
C. murah biayanya
D. mudah menggunakannya
5) Media yang tepat digunakan guru dalam rangka melatih kepekaan anak
agar bertanggung jawab terhadap alam adalah ….
A. audio pembelajaran
B. audio visual
C. lingkungan sekitar
D. media cetak
Kegiatan Belajar 3
Komponen Pembelajaran
Sumber
Pengalaman Belajar Evaluasi
Kompetensi Materi
Belajar (Media dan Hasil Belajar
Alat)
Dari ilustrasi di atas, secara umum dapat kita lihat bahwa Pak Budi
sudah mengetahui tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan
dicapai siswa setelah mempelajari topik tentang “Uang”. Kemudian, Pak
Budi juga sudah menentukan serangkaian kegiatan atau pengalaman
belajar yang perlu dilakukan siswa agar mereka dapat membedakan setiap
bentuk dan jenis uang yang ada. Siswa melakukan kegiatan baik secara
individual (membawa uang sendiri, menjawab kuis) maupun belajar dalam
kelompok (mengelompokkan bentuk dan jenis uang, bersimulasi) dan belajar
secara klasikal. Pak Budi pun telah dengan cerdas memilih media
pembelajaran yang tepat untuk kompetensi dan topik yang dibahas. Selama
proses pembelajaran, Pak Budi memeriksa setiap kelompok dan memberikan
bimbingan, sedangkan di akhir kegiatan, Pak Budi melakukan evaluasi hasil
belajar melalui kuis.
Dalam contoh yang telah kita bahas, dapat kita lihat bahwa pemanfaatan
media pembelajaran bukanlah suatu hal yang berdiri sendiri. Media
pembelajaran dalam hal ini merupakan alat agar siswa dapat belajar secara
lebih efektif. Dapatkah Anda membayangkan, bila proses belajar-mengajar
yang dilakukan pada Pak Budi adalah ceramah di kelas? Siswa hanya
mendengar dan mencatat? Dari ilustrasi di atas dapat kita simpulkan bahwa
1.34 Komputer dan Media Pembelajaran
menentukan media apa yang akan dipakai, merupakan bagian terpadu yang
tidak dapat dilepaskan dari komponen lain dalam sistem pembelajaran. Mari
kita bahas lebih lanjut tentang Pengembangan Pembelajaran.
Suparman (2003) menyebutkan bahwa salah satu komponen yang perlu
dilakukan guru atau pengajar sebelum melaksanakan pembelajaran adalah
mengembangkan strategi pembelajaran yang terdiri dari komponen urutan
kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan
waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran. Mengembangkan
strategi pembelajaran sendiri dapat dikatakan sebagai inti dari suatu proses
pembelajaran karena berkaitan sangat erat dengan bagaimana suatu
pembelajaran akan berlangsung. Untuk memperlihatkan secara jelas
kedudukan strategi pembelajaran dalam suatu sistem, perhatikanlah gambar
berikut:
Gambar 1.1.
Model MPI
Bila jawaban Anda adalah “ya” untuk butir 1, 2, dan 5 dan “tidak” untuk
butir 3 dan 4, maka Anda memiliki persepsi yang sangat positif sebagai guru
dalam hal pemanfaatan media.
Sedangkan bila jawaban Anda adalah kebalikannya, maka Anda perlu
merenungkan kembali pemanfaatan sumber belajar di mana guru juga dapat
memanfaatkan sumber belajar lain.
IDIK4010/MODUL 1 1.37
LAT IH A N
Ibu Yuke guru kelas 3 SD, akan membahas topik tentang karbohidrat
bagi makhluk hidup terutama bagi manusia. Kompetensi yang akan dicapai
adalah “Siswa mampu memberikan contoh-contoh bahan makanan penghasil
karbohidrat. Untuk itu, perhatikan tabel di bawah ini, isilah komponen
pembelajaran yang tepat untuk membantu Ibu Yuke menyiapkan
pembelajarannya.
Komponen Pembelajaran
Sumber
Evaluasi
Pengalaman Belajar
Kompetensi Materi Hasil
Belajar (Media dan
Belajar
alat)
Siswa …………… …………… …………… ……………
mampu …………… …………… …………… ……………
memberikan …………… …………… …………… ……………
contoh …………… …………… …………… ……………
bahan …………… …………… …………… ……………
makanan …………… …………… …………… ……………
penghasil …………… …………… …………… ……………
karbohidrat …………… …………… …………… ……………
R A NG KU M AN
Saudara mahasiswa, mari kita lihat kembali konsep yang sudah kita
pelajari dalam Kegiatan Belajar 3. Memanfaatkan media dalam
pembelajaran bukanlah kegiatan yang berdiri sendiri. Kita sebagai guru
1.38 Komputer dan Media Pembelajaran
TES F OR M AT IF 3
C. kompetensi pembelajaran
D. media pembelajaran
Daftar Pustaka
Kemp, J.E. & Dayton, D.K. (1985). Planning & Producing Instructional
Media, 5 Ed. New York: Harper & Row Publisher.
http://www.pendidikan-damai.or
Modul 2
Pemanfaatan Media
dalam Pembelajaran:
Berbagai Faktor yang Perlu
Diperhatikan
PE N DA H UL U AN
Untuk itu, Anda diminta untuk mempelajari modul ini sekaligus pula
menghubungkan materi tersebut dengan kondisi sekolah Anda masing-
masing. Anda dapat melakukan refleksi terhadap pengalaman pembelajaran
Anda selama ini tentang faktor-faktor apa saja yang mendukung dan
menghambat Anda dalam memanfaatkan media pembelajaran. Dengan
demikian, Anda secara teoretis menguasai materi dalam modul, tetapi secara
praktis juga dapat memilih media apa yang paling sesuai dengan kondisi di
tempat Anda mengajar.
IDIK4010/MODUL 2 2.3
Kegiatan Belajar 1
A. MODEL “ASSURE”
Model ASSURE merupakan singkatan dari:
A = Analisis Karakteristik Siswa.
S = Sebutkan Kompetensi.
S = Sebutkan Metode-Media-Materi.
U = Upayakan Gunakan Metode Media Bahan.
R = Rancang Bentuk Partisipasi Siswa.
E = Evaluasi.
Model ini diperkenalkan oleh Heinich, dkk. (1996) di mana dalam model
ini terdapat beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum
menggunakan media pembelajaran tertentu, yaitu:
Sumber: http://www.google.co.id/
Gambar 2.1.
Guru sedang memperlihatkan berbagai bentuk benda, seperti
padat, cair, gas kepada siswa
IDIK4010/MODUL 2 2.5
Satu ditambah satu sama dengan dua, dua ditambah dua sama dengan
empat, empat ditambah empat sama dengan delapan, delapan ditambah
delapan sama dengan enam belas.
2. S-(Sebutkan Kompetensi)
Tujuan pembelajaran atau yang sekarang dikenal dengan istilah
kompetensi pembelajaran, sangat menentukan jenis media apa yang sesuai
untuk Anda gunakan. Bila tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah
agar siswa mampu membedakan jenis-jenis energi maka media yang Anda
gunakan akan berbeda bila kompetensi yang akan dicapai adalah menjelaskan
jenis sumber energi. Agar siswa dapat membedakan jenis sumber energi,
guru perlu memperlihatkan kepada siswa berbagai jenis energi yang ada
2.6 Komputer dan Media Pembelajaran
dilakukan siswa. Anda dapat pula memberikan latihan dan tes setelah siswa
mempelajari materi dari media yang dipakai.
Dalam tabel berikut, Anda dapat mempelajari kaitan antara tingkat
partisipasi siswa dalam pembelajaran dengan metode pembelajaran:
Tingkat Partisipasi
Metode
Rendah Sedang Tinggi
Ceramah
Demonstrasi
Diskusi
Debat
Tanya Jawab
Seminar
Laboratorium/Praktik
Workshop
Permainan
Sumbang Saran
Kunjungan Lapangan
Bermain Peran
Simulasi
Studi Kasus
Proyek
Tugas
Sumber: Reece & Walker, 2000.
Dari tabel di atas, Anda dapat melihat bahwa ada beberapa metode
pembelajaran yang dapat melibatkan keikutsertaan siswa secara maksimal,
misalnya metode sumbang saran, diskusi, simulasi dan pemberian tugas.
Anda perlu mempelajari karakteristik siswa agar Anda dapat memilih metode
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa yang Anda hadapi.
Peran metode pembelajaran menjadi sangat penting dalam kaitannya
dengan pemanfaatan media pembelajaran. Keduanya dapat dikatakan sebagai
dua sisi mata uang: satu sisi tak akan berarti tanpa adanya sisi yang lain.
Memanfaatkan media dalam pembelajaran sangat didukung oleh pemilihan
metode pembelajaran yang tepat. Bandingkan dua contoh berikut:
2.8 Komputer dan Media Pembelajaran
KEGIATAN A
1. Anda menggunakan poster seekor ikan lumba-lumba untuk
menunjukkan tentang jenis hewan mamalia
2. Dengan poster ini Anda menjelaskan ciri-ciri hewan mamalia.
Setelah itu, Anda tidak memberikan kegiatan lain kepada siswa.
Siswa hanya mendengarkan penjelasan Anda.
KEGIATAN B
Menurut pendapat Anda, contoh mana yang lebih mengaktifkan siswa? Apa
alasan Anda? Tuliskan jawaban Anda di bawah ini!
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
Tabel 2.1
IDIK4010/MODUL 2 2.9
Dari tabel di atas, dapat kita lihat bahwa suatu media pembelajaran
memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk membelajarkan. Sebagai
contoh, bila kita ingin mengajarkan tentang berbagai sumber energi maka
media yang paling sesuai untuk tujuan tersebut adalah dengan menggunakan
media tiga dimensi atau media yang berwujud benda asli dari sumber energi
tersebut, misalnya kita menggunakan minyak tanah, solar makanan, dan air.
Untuk sumber energi yang lebih sulit untuk dihadirkan di hadapan siswa,
seperti listrik misalnya, kita dapat menggunakan perantara dengan
menyalakan lampu listrik atau mengetes sumber listrik dengan pengetes arus
listrik. Anda dapat memilih media mana yang paling cocok untuk digunakan
untuk tujuan-tujuan seperti di atas. Cobalah pikirkan jawaban untuk kuis di
bawah ini.
foto dinosaurus berwarna diamati secara berulang dan terus menerus oleh
siswa dapat dilakukan sambil berdiskusi dengan guru maupun dengan siswa-
siswa lain. Hal ini agak sulit dilakukan bila kita menggunakan program video
CD karena harus memutar ulang gambar dinosaurus tersebut dan letaknya
biasanya jauh dari meja siswa.
Sumber: http://www.google.co.id/
Gambar 2.2.
Berbagai kekuatan dan kelemahan media yang akan Anda gunakan, perlu
dipertimbangkan dengan saksama agar mempunyai dampak yang baik
terhadap hasil belajar siswa.
6. E (Evaluasi)
2.12 Komputer dan Media Pembelajaran
Semua pertanyaan ini penting untuk kita cari jawabannya. Bila Anda
berhadapan dengan siswa kelas rendah (1, 2, dan 3) evaluasi ini dapat Anda
lakukan secara sederhana antara lain dengan menanyakan kepada siswa
beberapa pertanyaan seperti contoh berikut.
di kelas sudah berlangsung dengan baik dan memuaskan siswa? Apakah ada
hal-hal yang harus diperbaiki ?
Setelah mempelajari model ASSURE di atas, Anda dapat menggunakan
tabel berikut untuk memilih dan memanfaatkan suatu media pembelajaran.
U= R=
S=
A= S= Upayakan Rancang
Sebutkan E=
Analisis Sebutkan gunakan bentuk
metode–media – Evaluasi
Siswa Kompetensi metode– partisipasi
materi
media–bahan siswa
Siswa Siswa Metode: Kombinasi Bimbing siswa Bertanya
kelas mampu Eksperimen, metode melakukan kepada
3 SD mengenal diskusi, diskusi, eksperimen. siswa
semes sumber, ceramah. ceramah Putar program tentang
ter 1 bentuk, Media: dan video CD. manfaat
sifat dan Benda-benda kegiatan Minta siswa penggunaa
kegunaan sesungguhnya eksperimen berdiskusi n media
energi (kabel listrik, yang setelah itu. untuk topik
baterai, kaca dilakukan Gunakan sumber
pembesar, dan siswa. materi/bahan energi.
lain-lain), dari buku Melihat
program video paket atau hasil belajar
CD. sumber lain. siswa.
Materi:
Mengenal
sumber-sumber
energi.
Model ASSURE ini lebih difokuskan pada keperluan praktis guru dalam
merencanakan dan menggunakan media dalam proses pembelajaran. Nah,
para mahasiswa, sampai di sini Anda tentu dapat lebih mudah mengingat
faktor-faktor yang perlu Anda pertimbangkan dalam memanfaatkan media
dengan mengingat singkatan ASSURE ini.
LAT IH A N
R=
S= U=
A= S= Rancang
Sebutkan Upayakan E=
Analisis Sebutkan bentuk
metode–media gunakan metode– Evaluasi
Siswa Kompetensi partisipasi
– materi media–bahan
siswa
R A NG KU M AN
Masih ingatkah Anda, apa yang sudah Anda pelajari dalam Kegiatan
Belajar 1 Modul 2 ini? Anda sudah mempelajari tentang pertimbangan yang
perlu Anda pikirkan dalam memanfaatkan media dalam proses belajar-
mengajar. Untuk itu, Anda sudah mempelajari model ASSURE yang terdiri
dari:
2.16 Komputer dan Media Pembelajaran
TES F OR M AT IF 1
Kegiatan Belajar 2
Tugas kepala sekolah dalam hal ini menjadi sangat penting terutama
karena ia harus mengelola sumber daya manusia, keuangan, sarana dan
prasarana serta mengelola kerja sama dengan pihak Dewan Pendidikan dan
Komite Sekolah agar proses pembelajaran dapat diarahkan semaksimal
mungkin untuk membelajarkan siswa. Kerja sama dengan semua sumber
daya manusia terutama dilakukan untuk melakukan supervisi kelas untuk
mendorong pelaksanaan pembelajaran aktif, bertemu dalam rapat-rapat
informal dengan para guru untuk mendorong dan berdiskusi dengan guru
dalam memperbaiki kualitas pembelajaran dan mendukung hasil kerja
Komite Sekolah (http://www.mbeproject.net/mbe59.html).
Untuk memanfaatkan beragam sumber belajar dan media pembelajaran
di sekolah, diperlukan adanya kerja sama yang kompak antara semua
komponen yang ada dalam suatu sekolah. Untuk keperluan tersebut, pihak
sekolah perlu mempunyai perencanaan yang menyeluruh tentang proses
pembelajaran yang akan berlangsung. Perencanaan ini dapat dibuat minimal
untuk satu semester.
Pada setiap awal semester, kepala sekolah beserta semua guru dan tenaga
tata usaha dan Komite Sekolah dapat membuat perencanaan yang berkaitan
kompetensi yang akan dicapai siswa, materi atau bahan yang akan dibahas,
sumber belajar dan media yang diperlukan serta alat evaluasi apa yang akan
digunakan. Perencanaan ini dapat dibahas dalam pertemuan yang dihadiri
oleh semua komponen sekolah agar semua dapat saling bekerja sama.
Sebagai contoh, seorang guru yang mempunyai gagasan untuk
menerapkan suatu metode pembelajaran baru, perlu didukung oleh tenaga
kependidikan yang ada di sekolah. Perhatikan contoh berikut ini.
Sumber: http://www.suarapembaruan.com
IDIK4010/MODUL 2 2.21
Dari contoh di atas, siapa saja dalam perangkat sekolah yang dapat
dilibatkan? Tulis jawaban Anda di bawah ini.
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
menjadi tanggung jawab guru saja, tetapi juga sangat memerlukan dukungan
kepala sekolah dan staf administrasi atau tata usaha sekolah.
Pemanfaatan media pembelajaran hendaknya dirancang secara terpadu
pada saat membuat program sekolah setiap tahun. Melalui perencanaan dan
pemanfaatan sumber belajar dan media secara bersama maka akan ada
penghematan biaya pengadaan media atau pemanfaatan sumber belajar.
Sebuah media pembelajaran dapat dibuat dan digunakan bersama-sama.
Media yang ada dapat digunakan secara bergantian bahkan dapat digunakan
di waktu-waktu yang akan datang.
Melalui penyebaran ide seperti dalam contoh di atas maka diharapkan
pemanfaatan sumber dan media pembelajaran akan lebih luas, bahkan
pemanfaatan media pembelajaran tertentu dapat dilakukan secara bergantian.
Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa manfaatnya dirasakan tidak hanya
oleh siswa tetapi juga oleh guru-guru lain di sekolah tersebut bahkan dapat
memberikan ide segar bagi sekolah lain untuk melakukan hal yang sama.
Pihak sekolah tentu perlu memikirkan cara yang tepat agar guru tidak perlu
menggunakan uang pribadi mereka untuk membantu sekolah membuat media
pembelajaran tetapi justru gurulah yang perlu dibantu agar dapat membuat
proses pembelajaran menjadi lebih baik.
Seorang guru yang akan mengajukan kegiatan penanaman bibit tomat di
halaman sekolah, tentu memerlukan izin dari kepala sekolah dan bantuan dari
tata usaha dan guru lain dalam melaksanakan programnya. Demikian pula
bila seorang guru ingin membawa siswa untuk melakukan wawancara dengan
petugas kelurahan tentang jenis pekerjaan warga desa, ia pasti membutuhkan
dukungan kepala sekolah, petugas usaha dan kepala desa yang akan
dikunjungi oleh siswa. Dukungan yang diberikan kepada guru dapat berupa
dukungan pemberian surat izin, biaya, tenaga maupun peralatan tertentu bila
dibutuhkan.
Dengan demikian, guru yang mempunyai inisiatif untuk berubah, perlu
didorong dan dibantu agar gagasannya dapat dilaksanakan. Demikian pula
bila ada guru yang rendah kemampuannya dalam mengajar, perlu dibantu
dengan bimbingan dan pelatihan yang dibutuhkannya. Tugas kepala sekolah
pula untuk menyebarluaskan berbagai penggunaan metode tertentu dalam
pembelajaran kepada guru-guru lain di sekolah, bahkan kepada guru dan
kepala sekolah di sekolah lain. Cara difusi atau penyebaran ini dapat
dilakukan melalui ajang Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Kelompok Kerja
Kepala Sekolah (KKKS).
IDIK4010/MODUL 2 2.23
Dari contoh dan penjelasan di atas, terlihat bahwa selain kerja sama
semua komponen organisasi sekolah, pelaksanaan proses pembelajaran juga
membutuhkan keikutsertaan pihak-pihak lain di luar sekolah agar sekolah
mempunyai wawasan yang lebih luas tentang berbagai perkembangan dan
tuntutan yang bersifat lokal, nasional maupun global. Lulusan suatu sekolah
hendaknya tidak menjadi individu yang hanya mengenal lingkungan dirinya
saja, tetapi juga sangat perlu melihat dunia luar yang nyata.
Memperhitungkan adanya perubahan yang terus-menerus terjadi,
selanjutnya, dalam pasal 17 Standar Nasional Pendidikan juga disebutkan
bahwa suatu satuan pendidikan hendaknya mempunyai hubungan yang baik
paling tidak dengan masyarakat lingkungan lokal tempat sekolah tersebut
berada, dan akan sangat baik bila juga mempunyai jaringan dengan
masyarakat tingkat nasional yang lebih luas. Untuk itu, setiap satuan
pendidikan perlu Dewan Pendidik, yaitu yang terdiri dari pimpinan satuan
pendidikan dan semua pendidik tetap Komite Sekolah. Komite Sekolah
dirumuskan sebagai ”lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali
peserta didik, komunitas sekolah serta tokoh masyarakat yang peduli
pendidikan”
Dalam kaitannya dengan keberadaan Dewan Pendidik dan Komite
Sekolah maka sekolah dapat memanfaatkannya untuk memperbaiki mutu
pembelajaran. Dengan adanya kerja sama dengan pihak Dewan Pendidik dan
Komite Sekolah maka sekolah akan mendapatkan bantuan baik dalam bentuk
dana maupun fasilitas dan kesempatan menggunakan berbagai media dan
sumber belajar yang dimiliki atau dapat diakses oleh siswa dari Komite
Sekolah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan proses
pembelajaran di sekolah termasuk pemanfaatan sumber belajar dan media
pembelajaran bukanlah hal yang berdiri sendiri dan hanya menjadi tanggung
jawab guru saja. Kegiatan tersebut merupakan bagian tak terpisahkan dalam
pengelolaan pembelajaran di sekolah.
Sumber: (http://www.mbeproject.net/mbe59.html).
Berbagai aspek di atas, lebih ditujukan bagi pihak kepala sekolah dan
guru agar memiliki cukup pertimbangan dalam memanfaatkan suatu jenis
media dan sumber belajar dalam proses pembelajaran.
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
Glosarium
Daftar Pustaka
Kemp & Dayton. (1985). Planning & Producing Instructional Media. New
York: Harper & Row Publishers.
PE N DA H UL U AN
IDIK4009, yang sedang Anda pelajari ini lebih ditujukan untuk melihat aspek
pemanfaatan media display dalam proses pembelajaran.
Modul ini terdiri dari dua (2) kegiatan belajar sebagai berikut.
1. Kegiatan Belajar 1, akan membahas tentang pemanfaatan media display
dalam pembelajaran. Dalam Kegiatan Belajar ini Anda akan dapat
mempelajari tentang media papan tulis, media papan pameran, media
poster, foto, dan media gambar.
2. Kegiatan Belajar 2, akan membahas tentang pemanfaatan media realia
dalam pembelajaran dan penilaian efektivitas pemanfaatan media
display.
Kegiatan Belajar 1
Sumber: http://aciLmenlh.go.id
IDIK4010/MODUL 3 3.5
Pada bagian di bawah tuliskan pesan apa yang dapat Anda tangkap dari
gambar berikut?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
Mungkin jawaban Anda berbeda dengan jawaban rekan guru yang lain.
Anda dapat mencocokkannya dengan jawaban rekan guru dalam kelompok
belajar Anda.
Bila berpegang pada tema acara ketika gambar itu dibuat, maka pesan
tersebut bertajuk "Anak Cinta Lingkungan”. Gambar di atas adalah poster
yang dimaksudkan untuk menyebarluaskan ide agar anak-anak sejak kecil
sudah mencintai lingkungan dengan menanam pohon di lingkungannya.
Apakah Anda setuju dengan isi pesan dalam gambar di atas?
Ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa pesan lewat poster atau bentuk
gambar lain dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan dalam
pembelajaran. Mungkin Anda pernah memperhatikan pembelajaran di taman
kanak-kanak atau di kelas rendah SD. Apa yang Anda dapatkan? Apakah
Anda melihat banyak gambar yang ditempel di dinding kelas? Perhatikan
pula buku-buku yang mereka gunakan. Penuh dengan gambar, bukan?
Berikut akan dibahas tentang prinsip-prinsip yang perlu Anda
pertimbangkan dalam memilih, merencanakan dan mengembangkan media
display.
1. Tentukan ide atau gagasan yang ingin Anda tampilkan, misalnya
Anda dan para siswa akan membahas tentang macam-macam tanaman
atau pohon yang dapat menghasilkan untuk dijual dan terdapat di
lingkungan rumah atau sekolah.
2. Tentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, misalnya siswa
akan dapat menyebutkan bagian-bagian tanaman yang dapat
menghasilkan uang bila dijual.
3. Perhatikan karakteristik siswa Anda, apakah siswa Anda sebagian
besar berasal dari daerah perkotaan yang miskin pohon atau justru
berasal dan kawasan yang kaya akan tumbuhan. Ini akan sangat
3.6 Komputer dan Media Pembelajaran
menentukan tingkat kesulitan yang akan Anda dan siswa hadapi dalam
mencari jenis pohon atau tumbuhan untuk dibahas.
4. Tentukan materi utama yang akan Anda sertakan dalam
pembahasan, misalnya Anda akan menggunakan buku paket. buku
perpustakaan atau fotokopi bahan lain yang memuat materi yang akan
dibahas.
5. Berdasarkan pertimbangan di atas, tentukan jenis media display apa
yang akan Anda pilih? Misalnya Anda memilih untuk menggunakan
papan tulis atau papan buletin untuk menjelaskan dan menempel contoh
tumbuhan yang sedang dibahas.
6. Kembangkan tata letak (lay-out) yang diperlukan. Dalam papan
tersebut tentukan di mana tulisan, gambar, dan benda akan diletakkan
sesuai dengan keperluan.
4. Dekorasi
Selain dari dua fungsi di atas, poster tentu saja dapat berfungsi sebagai
dekorasi ruang kelas. Sebuah poster lucu tentang kasih sayang seorang induk
kucing kepada anak-anaknya yang Anda letakkan di dinding kelas, dapat
berfungsi baik sebagai penghias ruangan sekaligus juga sebagai pengingat
anak terhadap kasih sayang yang mereka dapatkan dari orang tuanya.
Ada banyak ragam media display yang dapat Anda gunakan dalam
proses pembelajaran. Jenis media display yang dapat Anda manfaatkan untuk
membantu proses belajar siswa antara lain adalah papan tulis, papan
pameran, poster, diagram dan foto. Perhatikan foto-foto berikut!
IDIK4010/MODUL 3 3.9
Sumber: http://www.osha.gov/doc/outreachtraining/htmlfiles/traintec.html
Papan lembar balik ini juga alat yang tepat bila guru ingin menampilkan
hasil kerja siswa dalam kelompok.
Sumber: http://www.google.co.id
Papan seperti ini disebut dengan papan buletin (bulletin board). Papan
buletin biasanya dibuat dua dimensi dan ditujukan untuk menyampaikan
materi atau konsep yang bersifat umum. misalnya dengan proses daur ulang
sampah, proses pembuatan kompos, proses pemilihan kepala daerah (pilkada)
ataupun struktur organisasi pemerintahan Indonesia.
Untuk mengembangkan media display, secara umum Anda perlu
memperhatikan langkah-langkah berikut ini.
1. Tentukan tema untuk papan tersebut.
2. Buat rencana papan buletin di atas kertas terlebih dahulu untuk
menghindari salah letak. Desain di atas kertas dapat Anda ubah sesuai
dengan keperluan, tetapi paling tidak Anda telah memiliki bentuk dasar
dari isi media display tersebut.
1. Tentukan topik apa yang akan Anda sajikan dalam media display yang
akan Anda gunakan, misalnya Anda akan membahas tentang jenis-jenis
makanan "Empat Sehat Lima Sempurna".
2. Tentukan tujuan pembelajaran apa yang akan dicapai siswa setelah
mempelajari topik tersebut, misalnya "siswa dapat membedakan
berbagai sumber karbohidrat " .
3. Pertimbangkan siapa yang akan Anda hadapi, apakah siswa kelas 2 SD
atau siswa kelas 4. Semakin rendah usia siswa, maka semakin nyata
bentuk benda yang harus Anda gunakan. Sebagai contoh, bila Anda
berhadapan dengan siswa kelas 2 SD, maka akan sangat baik Anda
memperlihatkan contoh beras atau nasi, daripada menggunakan gambar
beras atau gambar sepiring nasi. Anak pada kelas rendah masih berada
pada taraf berpikir nyata/konkret sehingga hanya dengan
memperlihatkan bentuk nyata sebuah benda mereka baru akan mengerti
konteks yang sesungguhnya.
4. Tentukan rincian materi yang akan disajikan. Sebagai contoh, bila topik
yang Anda pilih adalah "Empat Sehat Lima Sempurna", maka rincian
materi yang harus Anda sajikan dengan dukungan media display adalah
makanan sumber protein, sumber karbohidrat, sumber mineral, sumber
vitamin dan air.
5. Tentukan jenis media display apa yang paling tepat untuk tingkatan usia
siswa dan materi yang akan dibahas. Upayakan untuk melibatkan siswa
untuk menentukan media yang akan dipakai. Sebagai contoh, untuk
menghadirkan berbagai makanan sumber protein, Anda dapat meminta
siswa menyebutkan sumber protein yang mereka kenal sehari-hari,
misalnya tempe, kacang tanah, ikan dan telur. Anda dapat meminta siswa
membawa sendiri media tersebut atau Anda dapat pula membelinya
dengan biaya yang sudah dibayarkan oleh orang tua siswa ke sekolah.
6. Tentukan susunan bentuk peragaan yang akan Anda tampilkan,
misalnya akan ada empat (4) meja untuk meletakkan empat sumber
makanan manusia. Beri label pada setiap meja dan mintalah siswa untuk
menempatkan sumber makanan berdasarkan kategorinya masing-masing.
1. Papan Tulis
Media papan tulis ini adalah media display yang paling sederhana dan
banyak dipakai dalam proses pembelajaran. Papan tulis ada yang berbahan
dasar papan dan untuk menulis di permukaannya menggunakan kapur tulis,
dan ada pula papan tulis yang berbahan dasar tripleks untuk
menggunakannya diperlukan spidol khusus.
Anda tentu sudah sangat sering menggunakan papan tulis dalam
mengajar, bukan? Meskipun Anda sudah setiap hari menggunakannya,
pernahkah terpikir oleh Anda bahwa Anda dapat sesekali memanfaatkan
papan tulis dengan cara yang berbeda? Berikut adalah beberapa kiat dan
persiapan sederhana yang perlu Anda ketahui dalam pemanfaatan papan tulis.
Papan tulis dapat Anda bagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan
kebutuhan, misalnya 2, 3 atau 4 bagian. Berikan penjelasan secara runtut dari
satu bagian ke bagian selanjutnya.
Pada setiap bagian di papan, Anda dapat menggunakan gambar/foto
tambahan atau diagram yang sesuai dengan konsep yang dibahas. Sebagai
contoh, pada saat Anda membahas tentang alat transportasi, papan Anda
bagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian 1 untuk transportasi darat, bagian 2
transportasi laut dan bagian 3 untuk transportasi udara.
3.14 Komputer dan Media Pembelajaran
kelas, diminta untuk mempelajari proses tersebut, dan guru akan menjadi
tutor yang akan membimbing siswa melakukan proses daur ulang tersebut.
Sumber: raykinzoku.fotot)aizes.com/?entrv=962113
f. Biarkan papan pameran itu di tempatnya untuk waktu yang cukup lama.
Anda dapat mendorong siswa dengan pertanyaan-pertanyaan di kelas
yang terkait dengan pesan di papan pameran.
Sumber: http://www.flickr.com/
Sumber: http://dc307.4shared.com/doc/rxa_HpkW/preview.html
1. Bila tujuan Anda memanfaatkan gambar, foto atau poster adalah untuk
menarik perhatian siswa, maka gunakan gambar atau diagram yang
berwarna
2. Sementara, bila tujuan Anda memanfaatkan media display untuk
mempengaruhi emosi dan membentuk sikap siswa, gunakan foto-foto
yang sesuai. Sebagai contoh, gunakan foto sampah yang berserakan
untuk menunjukkan tentang pentingnya membuang sampah pada
tempatnya.
3. Bila Anda bertujuan agar siswa lebih memperdalam pengetahuannya
tentang suatu konsep, maka gunakan kombinasi metode dan media
pembelajaran yaitu ceramah, buku atau teks dengan gambar yang sesuai.
Sebagai contoh, Anda akan membahas tentang lapisan bumi, maka Anda
dapat menggunakan kombinasi ceramah, buku teks dan gambar
penampang lapisan bumi.
4. Hindari penggunaan gambar visual bila tujuan yang akan dicapai berupa
membuat definisi suatu konsep, atau menyebutkan penyebab rusaknya
lingkungan.
5. Bila Anda bermaksud menggunakan gambar atau diagram untuk
dipelajari secara mandiri oleh siswa, sebelumnya Anda perlu
memberikan panduan tertulis yang jelas apa dan bagaimana cara
mempelajarinya.
Hasil pertanian dapat disusun secara sejajar. Dengan cara ini siswa
ditantang untuk berpikir secara abstrak dengan menghitung jumlah produksi
berdasarkan jumlah simbol yang tertera pada diagram. Sebagai contoh: 1
buah wortel mewakili 1 ton. Bila Anda meletakkan wortel sejajar dengan
angka 5, maka siswa akan berusaha menghitung berapa jumlah produksi
sayuran dalam Tahun 2006. Demikian seterusnya, untuk gambar mangga
dan padi, mereka dapat ditantang untuk menghitung berapa ton produksi
buah-buahan dan padi pada tahun tertentu.
1. Prinsip Kesederhanaan
Gunakan desain yang sederhana untuk papan buletin yang akan Anda
kembangkan. Tidak perlu memasukkan terlalu banyak detail/rincian karena
akan menyulitkan siswa untuk memperhatikan konsep utama yang
3.20 Komputer dan Media Pembelajaran
www.gambargratis.com webgambar.blogspot.com
Dalam gambar di sebelah kiri, terekam hampir semua detail atau rincian
bagian dari bunga matahari. Meskipun demikian, tidak semua detail
dibutuhkan untuk ditampilkan dalam papan buletin karena letak kekuatan
media ini adalah pada kemampuannya untuk menghadirkan berbagai objek
untuk mendukung pesan utama dalam konteks lengkap. Untuk itu, untuk
menghindari kerumitan, bunga matahari cukup ditampilkan secara garis besar
saja, seperti terlihat pada gambar di sebelah kanan.
Sebuah pohon yang akan ditampilkan dalam papan buletin atau papan
display lain, cukup diwakili dengan menggambarkan bentuk pohon dengan
bagian-bagian utamanya saja untuk menyampaikan pesan dengan
memberikan kesan sederhana.
IDIK4010/MODUL 3 3.21
www.matahati-mama.blogspot.com bingoslotmachines.org
Dalam foto, semua detail dan rincian pohon terekam oleh kamera,
sedangkan untuk keperluan penggunaan gambar pohon dalam papan buletin,
semua detail tentang pohon tidaklah diperlukan sehingga hanya bentuk utama
dari pohon yang akan ditampilkan. Papan buletin tidak cocok digunakan
untuk menampilkan detail karena akan membuat papan tersebut tampil terlalu
rumit ketika dipandang oleh siswa. Prinsip utamanya adalah, tampilkan detail
atau rincian sesedikit mungkin agar tidak mengganggu pandangan.
PROSES PROSES
DAUR ULANG SAMPAH DAUR ULANG SAMPAH
2. Prinsip Kesatuan
Prinsip kesatuan menekankan pada keterkaitan objek yang ada dalam
suatu desain grafis yang merupakan sate kumpulan objek yang saling
mendukung. Perhatikan contoh berikut!
3.22 Komputer dan Media Pembelajaran
3. Prinsip Penekanan
Untuk menunjukkan fokus utama dari suatu pesan yang ingin
disampaikan, Anda dapat memberikan penekanan pada suatu desain media
display, misalnya dengan memberikan warna yang kontras untuk objek
utama, atau meletakkan objek utama di dalam bentuk lingkaran atau bentuk
kotak.
4. Prinsip Keseimbangan
Peletakan objek dalam desain media display dapat dilakukan dengan
memilih bentuk keseimbangan formal atau informal. Susunan yang bersifat
formal adalah susunan yang bersifat simetris sedangkan susunan informal
cenderung bersifat asimetris. Perhatikan contoh pada prinsip kesatuan di atas.
Susunan objek pada desain di atas adalah susunan informal karena disusun
secara asimetris.
IDIK4010/MODUL 3 3.23
LAT IH A N
Bila Anda bertujuan untuk mendidik siswa untuk hal-hal di bawah ini,
tentukan media display apa yang tepat digunakan!
1) Mendidik siswa untuk menghindari pemanasan global, media display
yang tepat adalah ….
2) Mendidik siswa untuk belajar membedakan jenis tanaman obat keluarga
(TOGA), media display yang tepat adalah ….
3) Mendidik siswa untuk menjelaskan prosedur “menabung di bank”, media
display yang sesuai adalah ….
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
2) Memajang media display hasil karya siswa merupakan salah satu cara
untuk menimbulkan kebanggaan bagi siswa. Hal ini merupakan wujud
dari fungsi ….
A. menanamkan kebiasaan tertentu
B. dekorasi
C. pembelajaran sesuai konteks
D. memotivasi siswa
4) Pak Kris meminta siswa yang duduk di deretan belakang di kelas untuk
membaca tulisannya di papan tulis sebelum ia mulai mengajar". Cara ini
ditempuh Pak Kris untuk ....
A. menguji keterbacaan tulisan di papan tulis
B. memusatkan perhatian siswa yang duduk di deretan belakang
C. menguji pemahaman siswa yang duduk di deretan belakang
D. mengaktifkan siswa dalam belajar
6) Salah satu cara yang dapat digunakan guru untuk melibatkan siswa
memanfaatkan papan peragaan/pameran adalah dengan meminta siswa
untuk ....
A. membuat papan display dalam kelompok
B. membuat dokumentasi papan display
C. menjaga kebersihan papan display
D. menjawab pertanyaan pemancing di papan display
7) Gambar dan foto sangat baik digunakan untuk membantu siswa SD kelas
rendah dalam belajar karena masa perkembangan kognitif mereka berada
pada tahap ....
A. operasional konkret
B. pre-operasional
C. sensomotorik
D. abstrak
9) "Pak Bagja akan membahas tentang proses terjadinya hujan. Untuk itu,
ia telah membuat sebuah bagan/diagram". Proses manakah di bawah ini
yang paling tepat menggambarkan pembelajaran aktif dengan media
display?
A. guru ceramah tentang bagan-siswa menjawab pertanyaan guru.
B. diskusi kelompok membahas bagan-laporan hasil diskusi-penguatan
oleh guru.
C. siswa membaca bacaan tentang proses terjadinya hujan-membahas
bagan secara individual-menjawab pertanyaan-penguatan oleh guru.
D. siswa mempelajari bagan secara berkelompok-menjawab pertanyaan
guru-penguatan oleh guru.
10) Diagram dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk belajar mandiri dengan
bantuan guru dalam bentuk ….
A. ceramah sebelum pemberian tugas
B. bimbingan pada saat siswa mempelajari diagram
C. bimbingan setelah tugas dikumpulkan
D. panduan tertulis cara membaca diagram
IDIK4010/MODUL 3 3.27
Kegiatan Belajar 2
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
Cara apa yang Anda pilih? Apakah Anda meminta anak untuk
mengucapkan kata "air" secara berulang-ulang? Atau Anda mengajak anak
IDIK4010/MODUL 3 3.29
untuk memegang air, lalu mengajak anak mengucapkan kata "air"? Cara
mana menurut pendapat Anda yang lebih efektif? Berikan alasan Anda!
Dalam bidang pendidikan, kata "realia" diartikan sebagai semua objek
dari kehidupan nyata yang dibawa ke dalam situasi pembelajaran. Kata
"realia" juga merujuk kepada benda tiga dimensi dari kehidupan nyata, baik
yang dibuat oleh manusia (peninggalan sejarah, alat-alat rumah tangga, alat
pertukangan) atau benda yang sudah ada secara alamiah (seperti hewan,
tumbuhan, batu-batuan). Dalam perkembangannya, benda-benda seperti baju
seragam tentara, perawat, simbol-simbol organisasi masa lalu, rumah tokoh-
tokoh bersejarah, juga menjadi benda realia yang banyak dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran.
Penggunaan realia dalam pembelajaran dimaksudkan untuk membantu
siswa agar dapat belajar secara lebih efektif melalui benda asli atau peristiwa
dari kehidupan sehari-hari. Benda atau peristiwa nyata tersebut sudah dengan
sendirinya mengandung "pesan" yang ingin disampaikan. Ingat kembali
ilustrasi di bagian awal Kegiatan Belajar 2 di atas.
Dari segi pemanfaatan, terdapat dua (2) jenis pemanfaatan realia dalam
pembelajaran, yang pertama adalah pemanfaatan realia yang sudah
tersedia (by utilization) dan yang kedua adalah pemanfaatan realia dengan
cara mendesain terlebih dahulu (by design). Memanfaatkan realia yang
sudah tersedia maksudnya adalah guru tidak perlu membuat terlebih dahulu
realia yang akan dimanfaatkan, ia tinggal menggunakan realia yang sudah
tersedia, sedangkan yang dimaksudkan dengan pemanfaatan realia dengan
cara mendesain terlebih dahulu adalah guru perlu menyiapkan realia sebelum
proses pembelajaran dilakukan. Lalu, dalam pemanfaatan, di mana letak
perbedaan keduanya? Berikan satu contoh! Sebelum kita lanjutkan
pembahasan ini. Tuliskan jawaban Anda pada kotak berikut!
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
3.30 Komputer dan Media Pembelajaran
di tempat. Guru dapat meminta laporan tertulis dari setiap siswa atau
meminta siswa melaporkannya secara lisan di hadapan siswa lain.
Dengan belajar
dari model, siswa
dapat mempelajari
sesuatu yang sulit
dipelajari langsung
dalam kehidupan
sehari-hari
Sumber: http://salewangang.blogspot.com/
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
Evaluasi yang Anda lakukan setelah media tersebut Anda gunakan dalam
proses pembelajaran disebut dengan evaluasi sumatif. Evaluasi ini dilakukan
untuk melihat apakah media yang Anda gunakan memberikan dampak yang
positif terhadap hasil belajar siswa, atau sebaliknya? Anda dapat melakukan
evaluasi ini, antara lain dengan mengamati hasil belajar siswa setelah proses
pembelajaran terjadi, dengan cara bertanya kepada siswa tentang apa yang
sudah mereka pelajari atau dengan memberikan tes tertulis. Adakah siswa
memiliki pemahaman yang lebih baik daripada sebelumnya? Berikut ini,
Anda dapat mempelajari beberapa pokok-pokok penting yang perlu Anda
cermati dalam mengevaluasi pemanfaatan media display dan realia.
1. Seberapa baik pencapaian tujuan pembelajaran setelah pemanfaatan
media display dan realia?
2. Apakah siswa merasa bahwa media yang dipakai membantu mereka
memahami konsep dengan lebih baik?
3.36 Komputer dan Media Pembelajaran
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
1) Dari contoh di bawah ini, yang termasuk pemanfaatan realia adalah ....
A. penggunaan program video tentang tsunami di Nanggro Aceh
Darussalam
B. mengajak siswa memasak nasi goreng di sekolah
C. meminta siswa menyaksikan tayangan film dokumenter tentang
hewan di televisi
D menugaskan siswa mengerjakan soal-soal IPA di kebun percobaan
sekolah
10) Evaluasi sumatif terhadap dampak pemanfaatan media display dan realia
dalam pembelajaran terkait sangat erat dengan evaluasi ....
A. formatif dalam pemanfaatan media
B. proses dalam pengembangan media pembelajaran
C. fasilitas pembelajaran
D. hasil belajar siswa
Daftar Pustaka
(www.funderstandinr.com/piaget.cfm)
http://en.wikipedia.org.wiki/realia
http://www.usineenglish.com/weblo2/archives/000228.html
Modul 4
PE N DA H UL U AN
Atau di lain waktu, Anda mungkin pernah mengikuti kursus bahasa dan
salah satu sumber belajar yang harus Anda gunakan adalah rekaman suara
dalam bentuk kaset audio.
Selamat belajar!
4.4 Komputer dan Media Pembelajaran
Kegiatan Belajar 1
………….
Kawan, coba dengar apa jawabnya?
Mengapa di tanahku terjadi bencana?
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
melalui lagu tersebut adalah agar siswa mampu menjelaskan bahwa manusia
dan alam diciptakan Tuhan saling ketergantungan. Pada Dasarnya, kehidupan
manusia dapat terjaga jika alam memenuhi kebutuhannya. Sebaliknya,
kelestarian alam terpelihara jika manusia dapat memanfaatkannya dengan
bijaksana.
Melalui lagu tersebut, Anda sebagai guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memahami hakikat hubungan antara alam dan manusia
melalui syair-syair yang langsung menyentuh hati setiap siswa. Guru dapat
meminta siswa menjelaskan dengan kata-kata sendiri makna lagu tersebut
dan hubungannya dengan pelestarian alam. Lewat lagu, Anda juga sedang
mengasah kepekaan siswa dalam hal perasaan dan sikapnya terhadap alam.
Ini adalah bentuk penerapan kecerdasan majemuk, yaitu kemampuan
musikal. Setelah itu, Anda dapat meminta siswa mencari contoh-contoh
kerusakan alam yang ada di sekitar tempat tinggal mereka atau yang mereka
temukan dari surat kabar, majalah atau buku-buku lain.
Bila Anda akan memanfaatkan program audio dalam pembelajaran,
maka sangat penting bagi Anda untuk menentukan materi-materi yang sesuai
bila disajikan melalui suara/audio. Untuk memilihnya diperlukan kejelian dan
pemahaman terhadap isi mata pelajaran sehingga dapat ditentukan sejumlah
topik yang cocok disajikan melalui audio/CD.
Saudara mahasiswa, bila Anda melihat gambar di atas, Anda tentu sudah
tidak asing lagi dengan perangkat pemutar kaset audio atau CD audio karena
banyak rumah tangga telah memiliki alat tersebut. mungkin selama ini Anda
menggunakannya untuk mendengarkan lagu-lagu kesayangan Anda. Tahukah
4.6 Komputer dan Media Pembelajaran
Anda bahwa perangkat radio tape atau CD audio juga dapat dimanfaatkan
untuk membelajarkan siswa kita?
Anda mungkin pernah mengalami keadaan di mana Anda mungkin harus
mengajarkan tentang bahasa daerah (sebagai bagian dari program muatan
lokal, misalnya), atau mungkin Anda seorang guru Bahasa Inggris. Media
pembelajaran apa yang Anda gunakan? Atau Anda tidak menggunakan media
sama sekali dan mengandalkan buku atau bahan cetak saja?
Pada dasarnya media audio merupakan media yang sangat tepat
digunakan untuk membantu siswa belajar hal-hal yang terkait dengan unsur
suara. Meskipun demikian, itu tidak berarti bahwa mata pelajaran yang tidak
berisi materi yang terkait dengan unsur suara, tidak dapat dikombinasikan
dengan media audio.
Riwayat pemanfaatan media audio dimulai pada awal abad 20, di mana
rekaman suara dalam bentuk fonograf telah digunakan di sekolah-sekolah di
Inggris, untuk mempelajari bahasa Prancis. Pada masa itu pula bahan ajar
mandiri tentang lagu-lagu rakyat dan lagu-lagu perjuangan disebarkan di
sekolah untuk dipelajari oleh para siswa. Rekaman tersebut dilengkapi
dengan buku dan bahan cetak yang dapat digunakan oleh siswa bersama
dengan rekaman suara.
Seiring dengan perkembangan teknologi, sejak tahun 1898, suara
direkam dalam berbagai bahan seperti kawat baja, pita magnetik, pita plastik,
ataupun keping cakram/CD.
Penggunaan perangkat pemutar suara pun menjadi beragam saat ini
seperti pemutar kaset, pemutar cakram/CD player dan MP3. Perangkat ini
sangat terbuka untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran sesuai dengan
kondisi yang ada di masing-masing sekolah. Berikut dibahas tentang
penggunaan masing-masing jenis rekaman suara yang banyak digunakan saat
ini.
1. Kaset Audio
Kaset audio adalah bahan magnetik yang digunakan untuk merekam
suara. Rekaman suara dalam bentuk kaset audio merupakan alat yang sangat
tepat digunakan untuk membelajarkan siswa dalam bidang bahasa, cara
berpidato, pelajaran drama, musik, di mana unsur suara merupakan unsur
utama yang akan dipelajari. Rekaman suara tersebut dapat dipelajari
berulang-ulang sampai siswa mencapai kompetensi yang diinginkan.
misalnya cara mengucapkan kata dalam bahasa Sunda, menyanyikan lagu
berbahasa Tapanuli, atau memainkan alat musik sasando dan lainnya.
IDIK4010/MODUL 4 4.7
Pada masa sekarang, rekaman suara dalam bentuk pita magnetik telah
banyak digunakan untuk belajar mandiri seperti penggunaan bahan ajar
kombinasi cetak disertai dengan kaset audio. Di sekolah-sekolah yang
memiliki peralatan yang memadai seperti laboratorium bahasa, siswa belajar
melalui rekaman suara yang diputar dengan pemutar kaset atau cakram.
Rekaman suara tersebut telah dirancang berisi instruksi-instruksi yang harus
dilakukan siswa selama proses belajar.
Dalam situasi yang lain, siswa juga dapat menggunakan rekaman suara
untuk belajar tentang mata pelajaran yang tidak memuat unsur suara sebagai
fokusnya. Kaset audio dapat digunakan untuk mata pelajaran biologi, fisika,
atau pelajaran geografi melalui kombinasi kegiatan mendengarkan rekaman
suara, membaca bahan cetak dan mengerjakan kegiatan-kegiatan yang
diinstruksikan dalam rekaman suara. Program semacam ini disebut dengan
program tutorial audio. Tugas guru adalah memantau proses belajar siswa
dan memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami hambatan dalam
belajar.
Dalam sistem pembelajaran seperti ini, siswa menjadi pusat dari proses
belajar, di mana mereka aktif dan berinteraksi langsung dengan rekaman
audio dan bahan ajar lain (misalnya contoh akar, contoh kaki laba-laba, air
sirup, contoh tanah, dan lain-lain). Kombinasi kegiatan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan semua pancaindranya.
Terkait dengan produksi program audio, guru tidak perlu lagi membuat
sendiri program audionya karena banyak program yang telah diproduksi
secara luas. Guru hanya perlu memilih program yang ada di pasaran untuk
disesuaikan dengan mata pelajaran. Guru hanya perlu menyiapkan Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) dalam bentuk cetak untuk digunakan oleh siswa
sebagai panduan dalam belajar. Lain halnya bila guru ingin memproduksi
sendiri program audio, guru dapat menggunakan tape recorder untuk
merekam suara yang diinginkan.
siswa dapat lebih mudah mempelajari materi? Bila jawabannya ya, maka
Anda memang harus membuat media itu. Sebagai contoh, bila Anda
ingin siswa Anda mampu mengucapkan kata-kata dalam Bahasa Inggris
dengan baik dan benar, maka program radio atau audio Bahasa Inggris
tentu sangat diperlukan. Bila tujuan pembelajarannya adalah agar siswa
Anda mampu membedakan hewan bertulang belakang dengan hewan
tidak bertulang belakang, maka media display/pajangan akan sangat
membantu siswa membedakan kedua jenis hewan tersebut.
c. Apakah penggunaan media akan membebani siswa dan Anda sendiri?
Apakah pihak-pihak yang terkait mampu membiayai? Atau ada pihak
lain yang akan membantu? Tidak dapat dimungkiri bahwa
mengembangkan media berarti tambahan anggaran bagi siswa, guru dan
pihak sekolah. Bila biaya menjadi kendala, maka Anda sebagai guru
harus mampu memilih media yang tidak perlu dibeli tetapi Anda dapat
memanfaatkan media yang ada di lingkungan. Misalnya, tidak tersedia
dana untuk membeli media display "Hewan Bertulang Belakang dan Tak
Bertulang Belakang", Anda dapat meminta siswa membawa ayam,
burung, cacing atau keong sebagai media realia (benda asli).
d. Apakah Anda siap untuk mengombinasikan penggunaan media dengan
aktivitas lain untuk siswa? Menggunakan media pembelajaran bukan
berarti Anda "bebas tugas" tidak mengajar. Anda tetap harus mengatur
agar siswa dapat belajar dari berbagai sumber (dalam hal ini media
pembelajaran). Memadukan berbagai aktivitas dalam belajar, akan
mendorong siswa untuk menggunakan pancaindranya dengan baik.
e. Gunakan orang, bahan mentah, bahan daur ulang yang ada di sekitar.
Untuk mengembangkan media display atau pajangan seperti misalnya,
Anda dapat melakukannya dalam tim yang terdiri dari para guru dan
siswa dengan menggunakan bahan bekas atau bahan yang ada di
lingkungan rumah siswa atau lingkungan sekolah. Pengembangan media
seperti ini sekaligus juga dapat Anda jadikan nilai untuk pelajaran
Kerajinan Tangan dan Kesenian.
Secara umum, kaset/CD audio akan sangat membantu siswa dan Anda
dalam hal berikut.
1. Mempelajari materi kapan pun diinginkan
Kaset/CD audio dapat diperdengarkan kapan saja oleh guru atau siswa
Anda tanpa tergantung pada waktu, seperti halnya siaran radio.
2. Dapat diputar berulang-ulang
Program kaset/CD audio dapat digunakan berulang-ulang hingga siswa
merasa telah memahami apa yang sedang dipelajari. Secara umum, untuk
pendidikan di SD di Indonesia, program audio belum menjadi program
yang dapat dipelajari secara mandiri oleh siswa. Meskipun demikian,
bila diinginkan, program ini dapat digunakan untuk belajar sesuai
dengan kecepatan masing-masing siswa. Bagi siswa yang lambat, hal ini
akan sangat membantu pemahamannya dalam mempelajari suatu materi
berulang kali hingga ia mengerti.
3. Mendapatkan materi dari sumber lain
Siswa perlu dibiasakan untuk belajar dari sumber lain selain guru. Di
luar guru, banyak sumber belajar lain yang sesungguhnya dapat mereka
pelajari. Ini bukan berarti bahwa guru dapat digantikan sepenuhnya
dalam proses pembelajaran. Kekuatan utama dari media audio adalah
kemampuannya untuk memberikan gambaran suara sesuatu dengan
tingkat kemiripan yang hampir sempurna. Sebagai contoh, bila guru
ingin memberikan pembelajaran tentang musik dari Papua, maka unsur
suara musik tersebut akan dapat dipelajari oleh siswa melalui kaset/CD
audio. Seorang guru tentu tidak mungkin menguasai semua jenis musik
dari berbagai daerah sehingga kaset/CD audio adalah jalan keluar yang
paling tepat dalam hal ini.
Dengan menggunakan kaset/CD audio, siswa sedang dibina
kemampuannya untuk menjadikan dirinya sebagai pembelajar mandiri,
yang tidak semata-mata tergantung pada informasi yang diterimanya dari
guru.
4. Memilih materi yang diperlukan sesuai kebutuhan
Bila Anda memiliki rekaman lengkap suatu materi dalam suatu kaset/CD
audio, Anda tentu tidak harus menggunakannya semua untuk
pembelajaran. Anda dapat memilih materi yang benar-benar sesuai untuk
keperluan Anda. Sebagai contoh, bila Anda mempunyai satu kaset/CD
IDIK4010/MODUL 4 4.11
2. Hanya Mendengar
Program kaset/CD audio juga dapat dijadikan sebagai penyaji utama
materi sebagai pengganti guru. Dalam program ini, semua materi yang akan
dipelajari, direkam dengan menggunakan narasumber tertentu. Siswa diminta
untuk mempelajari materi sendiri. Program seperti ini meminta siswa untuk
mendengarkan dan mempelajari sendiri sepenuhnya topik yang sedang
dibahas.
IDIK4010/MODUL 4 4.13
Contoh:
a. Anda ingin mengajarkan siswa untuk mengucapkan kata-kata dalam
bahasa Inggris, suara denyut jantung, suara hewan langka. Ucapan dan
suara yang terdengar dari kaset adalah sumber utama siswa mempelajari
ucapan. Anda tinggal memainkan rekaman suara tersebut.
b. Anda ingin siswa mengenal jenis-jenis suara manusia.
c. Anda ingin siswa mengenalkan berbagai jenis nada.
d. Anda ingin memberi contoh cara melakukan wawancara sebagai seorang
wartawan cilik.
Para mahasiswa, langkah-langkah apa yang perlu kita siapkan bila kita
akan memanfaatkan program audio dalam pembelajaran? Anda masih ingat
singkatan ASSURE dalam Modul 2 Kegiatan Belajar 2? Kriteria ini juga
masih tetap berlaku bila Anda ingin memanfaatkan media audio. Heinich
(1996) memberikan beberapa petunjuk pemanfaatan program audio, untuk
memudahkan Anda mengingat kita singkat saja menjadi 6 P, yang terdiri
dari:
1. Putar program sebelum digunakan. Sebelum digunakan dalam proses
pembelajaran, kita sebagai guru perlu terlebih dahulu memeriksa apakah
program audio yang akan kita manfaatkan sudah sesuai dengan
kompetensi yang akan kita capai? Ketika menilai kualitas program
audio, Anda dapat menggunakan daftar cek pada bagian akhir
pembahasan ini.
2. Persiapkan Bahan/materi/alat. Kita perlu berlatih menggunakan alat
pemutar program, baik itu tape recorder atau pemutar CD atau MP3.
Tentukan di bagian mana kita akan mulai, berhenti atau membutuhkan
IDIK4010/MODUL 4 4.15
Lampiran
Ada berapa pertanyaan yang diajukan oleh Pak Wartawan kepada dokter
Imam?
___________________________________________________________
___________________________________________________________
LAT IH A N
Berikan pertimbangan Anda tentang jenis media yang dipilih Ibu Tina
dan bentuk kegiatan yang dilakukan siswa. Tepatkah media yang
digunakan Ibu Tina untuk kompetensi yang akan dicapai siswa? Tuliskan
alasan Anda
IDIK4010/MODUL 4 4.19
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
Tepatkah media yang dipilih Ibu Tina untuk siswa kelas 4? Tuliskan
jawaban Anda.
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
7) Pemanfaatan program audio oleh siswa akan sangat bermanfaat bila guru
memberikan ....
A. kegiatan lanjutan kepada siswa
B. penjelasan isi materi program
C. rangkuman isi program
D. materi lanjutan
Kegiatan Belajar 2
Sumber: www.mbeproject.net/siaran.html
Dari berbagai contoh yang telah dikemukakan di atas, dapat kita lihat
bahwa pada dasarnya kemungkinan pemanfaatan radio untuk pendidikan
sangat terbuka terutama karena luasnya sasaran pendengar yang dapat
dijangkau. Untuk itu, peran guru dalam melibatkan siswa untuk
memanfaatkan program radio sangatlah penting. Guru dapat menugaskan
siswa memperkaya pengetahuan dan keterampilannya dengan menyimak
siaran-siaran radio yang ada di wilayahnya masing-masing.
Radio juga dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi antar guru dan
kepala sekolah untuk menyebarkan gagasan baru dalam pembelajaran.
Sebagai contoh, sekolah ingin menerapkan gagasan keterbukaan dalam
pencarian dan penggunaan dana sekolah. Pendapatan yang diperoleh sekolah
dituliskan di dinding sekolah sehingga siswa, guru-guru, orang tua, dan
komite sekolah mendapatkan informasi yang transparan. Upaya ini perlu
dukungan sepenuhnya dari kepala sekolah, pemerintah setempat, masyarakat
di sekitar sekolah dan juga kalangan lain yang peduli pada mutu pendidikan.
Dari sisi pembelajaran, media radio memiliki beberapa kelebihan sesuai
dengan karakteristiknya sebagai alat media massa, yaitu:
1. Program radio ini masih memiliki pendengar tersendiri karena pada
dasarnya media ini dapat menjangkau daerah yang luas.
2. Kemampuannya untuk menstimulasi imajinasi pendengar melalui
siaran langsung kepada pendengarnya. Selain itu, program radio juga
dapat menampilkan berbagai bentuk sajian program seperti drama,
diskusi, ceramah atau dialog (Padmo, 2001).
IDIK4010/MODUL 4 4.27
3. Program radio juga sangat menarik karena diselingi lagu-lagu dan dapat
menghadirkan narasumber untuk membahas topik tertentu.
4. Kelebihan lain dari media radio adalah kemampuannya untuk
memberikan informasi terkini (mutakhir).
5. Kelebihan lain adalah keluwesannya untuk dapat didengarkan di
manapun sambil mengerjakan hal-hal lain. Ini menunjukkan bahwa
penggunaan radio lebih luwes atau fleksibel bila dibandingkan dengan
media lain. Ini dimungkinkan karena saat ini siaran radio juga sudah
dapat diakses lewat telepon seluler dan radio-radio kecil bahkan lewat
internet. Media lain yang memiliki kemampuan setara radio dalam
menyajikan informasi terkini dan cukup mudah diakses adalah siaran
televisi.
6. Siswa dapat pula mendengarkan program radio di manapun mereka
inginkan.
Bandingkan bila kita membaca buku teks atau melihat program video.
Informasi yang kita dapat tentu tidak semutakhir yang kita dengar lewat radio
atau kita saksikan di layar kaca. Salah satu bentuk pemanfaatan media radio
4.28 Komputer dan Media Pembelajaran
LAT IH A N
Untuk mata pelajaran yang Anda ajarkan di kelas, cobalah cari mata
pelajaran apa saja yang akan sangat bermanfaat bagi siswa bila disajikan
dalam bentuk format program radio. Tuliskan nama mata pelajaran dan
topik yang terkait di sini!
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
Tes Formatif 1
1) D. Suara.
2) C. Mandiri.
3) D. Sumber lain.
4) A. Mendengar dan melakukan.
5) D. Hanya mendengar.
6) C. Memeriksa kesesuaian isi program dengan materi pelajaran.
7) A. Kegiatan lanjutan kepada siswa.
8) C. Pengalaman belajar.
Tes Formatif 2
1) C. Jangkauan yang luas terhadap sasaran pendengar.
2) B. Menampilkan gerakan tari.
3) A. Sulit menangkap informasi berbentuk kata-kata.
4) D. Pendengar cepat merasa bosan bila hanya mendengar suara.
5) C. Tidak membutuhkan persiapan rekaman khusus.
6) A. Didengarkan di manapun.
7) B. Kelemahan.
4.36 Komputer dan Media Pembelajaran
Glosarium
Daftar Pustaka
http://artikel.us.mangkoe 6-04-2.html
http://radarkarawangnew.blogspot.com
www.pendidikan_damai.org
Modul 5
Video sebagai
Media pembelajaran
PE N DA H UL U AN
F ilm telah lama digunakan sebagai alat propaganda. Media ini mampu
menayangkan informasi yang dapat membentuk opini dan sikap
pemirsa. Perkembangan teknologi digital saat ini telah membuat pemirsa
dapat menikmati film dalam bentuk tayangan yang disampaikan lewat
medium video. Saat ini pemirsa lebih cenderung memanfaatkan medium
video daripada film. Hal ini terjadi karena pertimbangan kepraktisan semata.
Buku Materi Pokok ini akan membahas tentang pemanfaatan medium
video sebagai sebuah medium pembelajaran dan kemampuan–kemampuan
yang dimilikinya untuk menayangkan pengetahuan dan keterampilan yang
perlu dimiliki oleh siswa. Dalam Buku Materi Pokok ini juga akan dibahas
tentang proses produksi media video sebagai media pembelajaran.
Setelah mempelajari Buku Materi Pokok ini, Anda diharapkan akan
memiliki kemampuan dalam menjelaskan pemanfaatan dan pengembangan
program video dalam aktivitas pembelajaran.
Secara spesifik, setelah mempelajari Buku Materi Pokok ini, Anda
diharapkan memiliki kemampuan dalam menjelaskan tentang:
1. atribut media video;
2. pengertian media video;
3. tujuan pemanfaatan program video;
4. potensi program video sebagai media pembelajaran;
5. keunggulan program video;
6. pemilihan program video sebagai media pembelajaran;
7. pengembangan dan produksi program video pembelajaran.
Selamat belajar!
IDIK4010/MODUL 5 5.3
Kegiatan Belajar 1
1. Menarik Perhatian
Teknologi video saat ini sudah demikian maju, melalui teknologi ini
produser dapat mengombinasikan unsur audio dan visual untuk dapat
menciptakan pesan dan informasi yang dapat menarik perhatian pemirsa.
Program anak-anak The Sesame Street atau program lokal Laptop Si Unyil
atau Si Bolang: Bocah Petualang dapat dijadikan contoh tentang bagaimana
sebuah program audio visual dapat menarik perhatian anak-anak sebagai
pemirsa. Membuat program video pembelajaran yang efektif dan menarik
dapat dilakukan dengan menggali unsur-unsur audio dan visual semaksimal
mungkin.
2. Memperlihatkan Gerakan
Medium video adalah medium yang memiliki kemampuan dalam
menampilkan unsur gerakan. Program–program video pembelajaran dalam
olah raga misalnya banyak dimanfaatkan oleh instruktur atau pelatih untuk
mengefisienkan suatu gerakan atau mempelajari strategi dalam pertandingan
olah raga tertentu. Tidak hanya dalam bidang olah raga, program video
5.8 Komputer dan Media Pembelajaran
pembelajaran juga kerap dimanfaatkan untuk melatih gerakan tari dan drama
dalam pembelajaran seni.
Slow motion
IDIK4010/MODUL 5 5.9
7. Membangkitkan emosi
Program video juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan
yang bersifat dramatik. Kemampuan ini dapat digunakan untuk pembelajaran
pada aspek afektif atau sikap.
Fast motion
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
C. propaganda
D. hiburan
10) Program video yang berisi teknis latihan dalam melakukan sebuah
loncatan atletik tergolong bertujuan ….
A. pembelajaran
B. penyebaran informasi
C. propaganda
D. hiburan
Kegiatan Belajar 2
Kognitif Afektif
Psikomotor
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar Anda dapat memanfaatkan
program video pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik dalam
menayangkan ilmu pengetahuan, yaitu (1) membeli dan memodifikasi
program yang tersedia; (2) memproduksi sendiri program video sesuai
dengan keperluan.
2. Memproduksi Sendiri
Program video yang akan digunakan dalam aktivitas pembelajaran dapat
diproduksi sendiri dengan menggunakan langkah-langkah: (1) penemuan ide
atau gagasan; (2) penyusunan kerangka program; (3) penulisan treatment
atau informasi rinci tentang tayangan program; (4) penulisan naskah: (5)
penelaahan naskah; (5) revisi atau perbaikan naskah: (6) finalisasi naskah; (7)
revisi program.
Penulisan naskah program video untuk pembelajaran dimulai dari ide
atau gagasan tentang materi yang akan ditulis. Gagasan untuk menulis
biasanya dipicu oleh pertanyaan: “Informasi atau pengetahuan apa yang akan
kita sampaikan kepada pemirsa?” Setelah kita berhasil menentukan informasi
yang akan kita sampaikan kepada pemirsa, maka langkah selanjutnya adalah
mengumpulkan data atau bahan yang akan ditulis menjadi naskah program
video. Data untuk menulis naskah program video pembelajaran dapat
dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan dari buku, laporan, dokumen,
artikel dan bahan rujukan lain.
Langkah selanjutnya setelah bahan dan informasi yang akan ditulis
terkumpul yaitu menulis kerangka program. Kerangka program berisi garis
besar susunan informasi yang akan ditulis menjadi sebuah naskah program
video. Informasi yang disusun harus sistematik dan memudahkan orang
untuk belajar. Kerangka program yang ditulis akan memudahkan untuk
menulis naskah dengan baik.
IDIK4010/MODUL 5 5.21
Sebuah naskah adalah ide dasar yang diperlukan dalam sebuah produksi
program video. Kualitas sebuah naskah sangat menentukan hasil akhir dari
sebuah program video. Sebuah naskah program video pada umumnya berisi
gambaran atau deskripsi tentang pesan atau informasi yang akan disampaikan
seperti alur cerita, karakter tokoh utama, dramatisasi, peran/figuran, setting,
dan property atau segala hal yang berkaitan dengan pembuatan sebuah
program video dan televisi.
Naskah merupakan sebuah rencana produksi. Melalui kegiatan produksi,
naskah akan diwujudkan menjadi sebuah program video pembelajaran. Selain
itu, naskah juga berisi deskripsi informasi yang detail tentang materi yang
akan dikomunikasikan kepada pemirsa. Informasi tersebut dapat berupa
narasi, dialog, musik dan visual yang akan ditampilkan dalam program video.
Sebuah naskah pada umumnya digunakan sebagai dokumen yang dapat
mengarahkan sutradara dan kerabat kerja produksi (crew) dalam bekerja
menyelesaikan produksi program video. Naskah sebuah program video berisi
beberapa informasi tentang adegan yang melibatkan aktor, setting, dan
property. Sutradara dan kerabat kerja perlu mematuhi isi cerita yang terdapat
dalam sebuah naskah.
Sebuah naskah program video harus dapat menjelaskan objek, adegan,
setting, dan property yang akan digunakan dalam program. Hal ini
disebabkan naskah merupakan pedoman produksi yang akan digunakan oleh
sutradara beserta kerabat kerja produksi.
5.22 Komputer dan Media Pembelajaran
Sebuah naskah, dengan kata lain dapat digunakan sebagai bahan rujukan
oleh sutradara dan kerabat kerja untuk mewujudkan sebuah ide atau gagasan
menjadi sebuah program video pembelajaran yang komunikatif. Semua
upaya kreatif dalam produksi dari sutradara dan kerabat kerja harus mengacu
kepada sebuah naskah.
Naskah yang telah ditulis menjadi draf perlu ditelaah untuk memperoleh
masukan–masukan perbaikan agar menjadi lebih sempurna. Penelaahan
naskah dapat dilakukan dari segi isi atau materi dan tampilan visual.
Penelaahan dari segi isi atau materi dilakukan oleh content expert, sedangkan
penelaahan dari segi tampilan video dapat dilakukan oleh ahli media atau
media expert. Hasil penelaahan adalah berupa masukan–masukan yang dapat
digunakan untuk menyempurnakan naskah.
Revisi naskah dilakukan sesuai dengan masukan–masukan yang
diperoleh dari proses penelaahan naskah. Penulis melakukan revisi dan
penyempurnaan sampai naskah tersebut siap produksi atau final.
c. Bentuk Program
Bentuk program dapat diartikan sebagai suatu pendekatan atau metode
yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau isi program kepada
pemirsa. Bentuk-bentuk program yang digunakan untuk menayangkan
program video dan televisi sangat beragam, yaitu (1) drama; (2) dokumenter;
(3) talk show; (4) demo; (5) musikal; (6) kuis; (7) features.
1) Drama
Inti dari sebuah program berbentuk drama biasanya dimulai dengan
mengenalkan karakter dari orang–orang yang terlibat di dalamnya yang
kemudian diikuti dengan konflik yang dibangun yang melibatkan para
pelaku tersebut. Konflik ini akan diselesaikan oleh pelaku pada akhir
cerita. Penyelesaian konflik pada akhir cerita dapat berupa situasi yang
menggembirakan atau happy ending.
2) Dokumenter
Dokumenter adalah program yang bercerita tentang peristiwa yang telah
berlangsung sebelumnya. Contoh film dokudrama yang kita kenal adalah
Pengkhianatan G-30S PKI yang digarap oleh sutradara Arifin C. Noer,
Pearl Harbour karya Jerry Bruckheimer dan JFK yang ditulis dan
disutradarai oleh Oliver Stone merupakan contoh–contoh film lain
dikemas dengan menggunakan bentuk dokumenter.
3) Talk Show
Program talk show adalah program yang menampilkan pembicara,
biasanya lebih dari satu orang, untuk membahas suatu thema atau topik
tertentu. Program dengan format talk show biasanya dipandu oleh
seorang moderator. Agar program talk show dapat menarik maka
pembicara yang terlibat di dalam program harus memiliki latar belakang
yang berlainan pro dan kontra terhadap topik yang dibahas.
4) Demo
Contoh program berbentuk demo adalah program masak memasak atau
membuat kue dan tips otomotif. Program demo biasanya membahas
resep atau tips cara yang dipraktekkan secara prosedural - tahap demi
tahap.
5) Musikal
Program musikal merupakan program yang menampilkan acara musik
dan tarian sebagai hiburan. Tentunya Anda sering melihat program
musikal yang ditayangkan di stasiun televisi. Banyak kemasan program
5.24 Komputer dan Media Pembelajaran
LAT IH A N
1) Jelaskan langkah yang perlu Anda lakukan apabila Anda harus membeli
program video pembelajaran dari sumber komersial!
2) Jika Anda akan membujuk siswa untuk melakukan suatu pola hidup
sehat dan bersih, jelaskan dan berikan alasan bentuk atau format yang
akan Anda pilih untuk aku gunakan!
1) Pelajari kembali teori yang ada pada modul dan tentu Anda harus
sesuaikan dengan kondisi sekolah.
2) Diskusikan dengan teman Anda, bagaimana format yang baik dari suatu
materi bagi siswa-siswa Anda.
IDIK4010/MODUL 5 5.25
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
C. apresiasi seni
D. teknik start atletik
Daftar Pustaka
Hilliard, R. R. (2008). Writing for Television, Radio, and New Media. USA:
Wadsworth.
Koumi, J. (2006). Designing Video and Multimedia for Open and Flexible
Learning. England: Open and Flexible Learning Series.
PE N DA H UL U AN
semua sumber belajar yang bisa dijadikan inspirasi Anda sebagai mahasiswa
dan sebagai guru. Modul ini hanya menjelaskan beberapa sumber belajar
yang kelak bisa dijadikan sumber inspirasi dan wawasan bagi Anda untuk
mengembangkannya sesuai kondisi sekolah masing-masing. Untuk
mempermudah pemahaman materi maka modul ini dibagi ke dalam dua
bagian kegiatan belajar, yaitu Peranan Alam Lingkungan Sekitar Sekolah
Sebagai Sumber Belajar, dan kegiatan belajar kedua berisi tentang Berbagai
Sumber Belajar Di Sekitar Alam Lingkungan Sekitar Bagi Pendidikan Anak
Didik.
Setelah menyelesaikan modul ini, Anda secara khusus diharapkan akan
mampu menjelaskan:
1. alasan anak didik perlu belajar di dalam lingkungan alam sekitar yang
sesuai dengan perkembangannya;
2. makna dan manfaat bermain bagi anak didik sekolah dasar di lingkungan
alam sekitarnya;
3. alasan perlunya anak didik belajar di sekitar lingkungan sekolahnya;
4. berbagai hal yang bisa dipelajari anak didik bila belajar di lingkungan
alam sekitar sekolah;
5. berbagai prinsip dalam pembelajaran tentang pemanfaatan lingkungan
alam sekitar sekolah;
6. cara belajar yang menyenangkan di alam sekitar sekolah;
7. alasan anak didik bisa senang bila diajak belajar di alam lingkungan
sekitar sekolah;
8. pemanfaatan Model Pembelajaran PAKEM untuk aktivitas pembelajaran
anak didik di lingkungan alam sekitar sekolah;
9. cara menginventarisasi berbagai sumber belajar di sekitar lingkungan
alam sekitar sekolah;
10. langkah-langkah pemetaan sumber-sumber belajar bila aktivitas
pembelajaran di lingkungan alam sekitar sekolah;
11. cara mencocokkan sumber belajar dengan satuan acara pengajaran untuk
aktivitas pembelajaran di lingkungan alam sekitar sekolah;
12. langkah-langkah rencana tindak lanjut satuan acara pengajaran untuk
aktivitas pembelajaran di lingkungan alam sekitar sekolah;
13. berbagai tantangan dan peluang ketika mengembangkan program
pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah;
14. lingkungan dalam sekolah sebagai sumber belajar;
IDIK4010/MODUL 6 6.3
Kegiatan Belajar 1
dengan lingkungan. Dalam praktiknya teori ini antara lain terwujud dalam
pendidikan lingkungan. Jean Piaget Piaget penganut paham kongnitifistik,
menyatakan bahwa proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan, yakni
(1) asimilasi, adalah proses penyatuan informasi baru ke struktur kognitif
yang sudah ada dalam benak anak, (2) akomodasi, adalah penyusunan
struktur kognitif ke dalam situasi yang baru, dan (3) equalibrasi, adalah
penyesuaian antara asimilasi dan akomodasi. Tanpa proses ini perkembangan
kognitif seseorang akan tersendat-sendat dan berjalan tidak teratur
(disorganized). Menurut Piaget proses belajar harus disesuaikan dengan
tahap perkembangan kognitif yang dilalui anak, yang dalam hal ini dibagi
menjadi empat tahapan, yaitu (a) tahap sensori-motor (ketika anak berumur
0-2 tahun), (b) tahap pra operasional (2 sampai 7 tahun), (c) tahap
operasional konkret (7-11 tahun), dan (d) tahap operasional formal (11-18
tahun).
Menurutnya Ausubel bahwa anak akan belajar dengan baik jika apa yang
disebut pendidikan lingkungan. Ausubel percaya bahwa pendidikan
lingkungan dapat memberikan tiga macam manfaat yaitu, (1) dapat
menyediakan suatu kerangka konseptual untuk materi belajar yang akan
dipelajari oleh anak, (2) dapat berfungsi sebagai jembatan yang
menghubungkan antara apa yang sedang dipelajari anak saat dengan apa yang
pendidikan lingkungan; akan dipelajari; anak saat yang akan datang, (3) guru
mampu membantu anak untuk memahami sesuatu secara lebih mudah. Tanpa
logika berpikir yang baik, maka guru akan kesulitan memilah-milah materi
pelajaran.
Jerome Bruner mengemukakan teorinya yang dikenal dengan pendidikan
lingkungan. Menurut teori ini proses belajar akan berjalan dengan baik dan
kreatif jika guru memberi kesempatan kepada anak untuk menemukan
sesuatu aturan melalui contoh-contoh yang digambarkan atau yang menjadi
sumbernya. Dengan perkataan lain, anak dibimbing dalam memahami
sesuatu dari yang paling khusus (deduktif) menuju yang paling kompleks
(induktif), memahami konsep pendidikan lingkungan, bukan konsep yang
lebih dahulu diajarkan, akan tetapi contoh-contoh konkret dari kejujuran itu
sendiri. Bruner juga mengemukakan perlunya ada teori pembelajaran yang
akan menjelaskan asas-asas untuk merancang pembelajaran yang efektif di
kelas. Misalnya teori belajar yang memprediksikan berapa usia maksimum
seorang anak untuk belajar penjumlahan, sedangkan teori pembelajaran
menguraikan bagaimana cara-cara mengajarkan materi penjumlahan.
IDIK4010/MODUL 6 6.7
Setiap hari kita melihat betapa anak-anak sangat senang bermain dengan
permainannya. Mereka sangat menikmati waktu bermain sehingga tidak
jarang mereka lupa makan, lupa belajar bahkan tidak mau melakukan
aktivitas lainnya jika sedang bermain. Benarkah anak-anak didik kita lebih
banyak menghabiskan waktu untuk bermain daripada belajar? Jika mau
melihat secara lebih cermat dan memperbandingkannya dengan anak-anak
pada masa sebelumnya, yaitu di era 1970-1980-an, sebenarnya justru terlihat
kalau anak-anak masa sekarang lebih banyak menghabiskan waktu untuk
belajar daripada bermain jika dibandingkan dengan anak-anak pada masa
sebelumnya. Beberapa kritikan dari para ahli pendidikan tentang kurangnya
waktu bagi anak untuk bersosialisasi dan mengembangkan hobi atau
bakatnya (termasuk bermain) karena sebagian besar waktu terpakai untuk
kegiatan-kegiatan belajar demi mengejar prestasi akademik di sekolah.
Bahkan saat ini banyak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang
menekankan kurikulumnya untuk mengajar anak membaca, menulis dan
berhitung, bukan lagi sekedar bermain-main. Anak-anak Sekolah Dasar
bersekolah dengan waktu sekolah yang lebih panjang. Pulang sekolah anak
masih harus mengikuti bermacam-macam kegiatan les. Kecenderungan
seperti inilah yang sering ditentang oleh para ahli pendidikan anak. Papalia
(1995), seorang ahli perkembangan manusia dalam bukunya Human
Development, mengatakan bahwa anak berkembang dengan cara bermain.
Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Dengan bermain anak-anak
menggunakan otot tubuhnya, menstimulasi indra-indra tubuhnya,
mengeksplorasi dunia sekitarnya, menemukan seperti apa lingkungan yang ia
tinggali dan menemukan seperti apa diri mereka sendiri. Dengan bermain,
anak-anak menemukan dan mempelajari hal-hal atau keahlian baru dan
belajar (learn) kapan harus menggunakan keahlian tersebut, serta memuaskan
apa yang menjadi kebutuhannya (need). Lewat bermain, fisik anak akan
terlatih, kemampuan kognitif dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain
akan berkembang.
Dari tren atau kecenderungan seperti ini menyebabkan lingkungan alam
sekitar sekolah harus mampu menyajikan dan memberikan waktu belajar
sambil bermain. Guru harus mampu menciptakan suasana belajar di
lingkungan alam sekitar sekolah yang memberikan kegembiraan dan
mengurangi stres bagi anak didiknya. Oleh karena itu guru harus mampu
memberikan pola bermain sambil belajar yang meliputi unsur berikut.
6.8 Komputer dan Media Pembelajaran
sejumlah fakta tersebut digunakan oleh anak didik dalam proses analisis dan
sintesis. Melalui analisis dan sintesis ini anak didik mencoba menghimpun
pengetahuan tentang fakta yang diperoleh dan menarik kesimpulan.
Berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh, anak didik diberikan sebuah
tugas. Dalam tugas tersebut, mereka diminta menerapkan pengetahuan
tersebut secara terintegrasi. Kegiatan diakhiri dengan refleksi, sebagai
kesempatan anak didik untuk merefleksikan apa yang telah dipelajarinya,
serta sebagai bahan evaluasi bagi pendidik tentang pencapaian tujuan
pembelajaran. Diharapkan selanjutnya anak didik akan dapat
mengembangkan inisiatif untuk melakukan tindakan yang mampu
dilakukannya terhadap fakta yang ada di sekitarnya.
emosi positif yang kuat, umumnya pelajaran tersebut akan terekam dengan
kuat pula dalam ingatan. Untuk itu, dibutuhkan kreativitas guru untuk
menciptakan permainan-permainan yang dapat menjadi wadah dan sarana
anak untuk belajar, misalnya melalui drama, warna, humor, dan lain-lain.
LAT IH A N
1) Untuk memperoleh prestasi atau hasil belajar yang baik harus dilakukan
dengan baik dan pedoman cara yang tepat. Setiap anak didik mempunyai
cara atau pedoman sendiri dalam belajar. Pedoman atau cara yang satu
cocok digunakan oleh seorang anak didik, tetapi belum tentu cocok
untuk anak didik yang lain. Hal ini disebabkan karena setiap anak didik
mempunyai perbedaan individu dalam hal kemampuan, kecepatan dan
kepekaan dalam menerima materi pelajaran. Oleh karena itu, tidaklah
ada suatu petunjuk yang pasti yang harus dikerjakan oleh seorang anak
didik dalam melakukan kegiatan belajar. Tetapi faktor yang paling
menentukan keberhasilan belajar adalah para anak didik itu sendiri.
Untuk dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya harus
mempunyai kebiasaan belajar yang baik.
2) Lingkungan alam sekitar sekolah adalah lingkungan sekolah yang dapat
menunjang proses belajar-mengajar yang optimal bagi semua anak didik.
Setiap sekolah memiliki lingkungan yang berbeda-beda sesuai dengan
lokasi sekolah. Misalnya sekolah yang dekat dengan pusat kota, dekat
IDIK4010/MODUL 6 6.19
dengan jalan raya, atau sekolah yang berada di areal pemukiman akan
memiliki lingkungan yang berbeda jika dibandingkan dengan sekolah
yang berada di sebuah desa yang jauh dari keramaian kota. Masing-
masing terdapat keuntungan dan kerugian tersendiri. Hal ini tergantung
dari sisi mana kita melihatnya, oleh karena itu bagaimana lingkungan
dapat menunjang sekolah, menjadi tempat yang menyenangkan adalah
dengan memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian, atau
bisa juga kita lakukan SWOT (strengths, weakness, opportunities, and
traits) dalam hal ini.
3) Pengalaman belajar yang dapat dikembangkan:
a) Mengamati sungai untuk menceritakan pengalaman pribadi yang
berhubungan dengan sungai.
b) Mendengarkan cerita dari narasumber tentang sungai.
c) Berbagai kehidupan yang ada di dalam sungai.
d) Mendengarkan cerita banjir sebuah desa akibat meluapnya sungai di
dekat desa tersebut.
e) Mengenal dan memelihara sungai sebagai sumber kehidupan
manusia.
4) Guru dapat menggunakan bermain peran pada waktu anak didik yang
sedang merasa jenuh, pada waktu luang, atau untuk kegiatan utama
pembelajaran. Bermain peran dapat dilakukan dengan berpasangan,
kelompok kecil, kelompok besar bahkan dengan melibatkan seluruh
siswa di kelas. Anak didik dapat melakukan secara spontan tanpa
persiapan/teks atau dengan persiapan sederhana selama 5 menit. Setelah
bermain peran, kalau perlu, guru dapat menugaskan anak didik
menuliskannya menjadi naskah drama sederhana. Berikut beberapa
gagasan untuk siswa bermain peran.
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
9) Apabila anak didik kita ingin memiliki memori yang kuat, maka mereka
harus diajarkan cara menyimpan informasi dengan menggunakan ….
A. kemampuan berpikir
B. lingkungan alam sekitar
C. audio visual
D. semua indera
Kegiatan Belajar 2
Manfaat lapangan atau halaman sekolah sangatlah besar bagi anak didik
apabila sekolah mampu menciptakan program yang menarik sebagai bagian
dari pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Berbagai ragam permainan
dengan moto belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar bisa
berbentuk aktivitas aktif dan pasif.
a. Aktivitas Aktif
Ragam aktivitas seperti ini cenderung menggunakan berbagai kombinasi
gerakan fisik anak dan percakapan yang diharapkan mampu memberikan
kegembiraan sekaligus pembelajaran.
1) Bermain terarah, bebas dan spontan. Apabila sekolah memiliki lahan
yang cukup luas, maka sekolah bisa menjadikan lahan tersebut menjadi
halaman sekolah yang bisa digunakan untuk belajar yang terarah sambil
bermain dengan suasana alami. Rancanglah sebagian halaman sekolah
dengan kondisi yang tidak disemen, sehingga jika hujan datang, air akan
menyerap ke dalam tanah dan sebagian lagi akan menggenang. Buatlah
halaman tersebut penuh dengan berbagai "permainan berbahaya", seperti
rumah pohon, kolam ikan yang tidak ada pagar, bak pasir, petak-petak
tanaman, kali kecil dengan jembatannya, dan juga tangga untuk
memanjat pohon. Buatlah di antara dua pohon tergantung tali harus bisa
dititi. Konsep alam, itulah yang ditekankan sekolah alam tersebut.
IDIK4010/MODUL 6 6.27
Dengan mendekati alam, anak didik akan bisa menghargai alam dan
terbiasa dengan kehidupan yang sesungguhnya. Buat pula gubuk kecil
terbuat dari kayu dan bambu yang bisa digunakan untuk tempat belajar
pengganti ruang kelas. Jangan gunakan kursi dan meja. Biarkan ruangan
tanpa mebel sehingga suasana menjadi lebih rileks. Ruang kelas seperti
ini bisa dijadikan ruang berlatih drama, berbagai permainan, belajar
bahasa, praktik IPA dan IPS, dan tempat yang aman jika hujan turun.
Tempat belajar di halaman seperti ini sangat sesuai untuk pelajaran yang
berdasarkan tema tertentu (tematik). Misalnya ketika para anak didik
membuat kebun percontohan di halaman, mereka tidak saja belajar
biologi, tetapi juga akan belajar kimia dan juga matematika. Seperti
bagaimana tetesan air jatuh di tanah, juga unsur hara apa saja yang
dibutuhkan agar tanaman itu bisa tumbuh.
Dalam permainan ini anak didik dapat melakukan berbagai hal yang
diinginkannya, tidak ada aturan-aturan khusus dalam permainan tersebut
namun tetap melalui bimbingan guru. Anak didik akan terus bermain
dengan permainan tersebut selama permainan tersebut menimbulkan
kesenangan dan mereka akan berhenti bermain jika permainan tersebut
sudah tidak menyenangkannya. Dalam permainan ini mereka melakukan
eksperimen atau menyelidiki, mencoba, dan mengenal hal-hal baru.
Permainan ini biasanya diberikan sekolah pada saat anak didik diberikan
jeda istirahat di antara jam pelajaran. Walaupun nampaknya tidak
beraturan namun gerakan fisik yang mereka lakukan mampu berfungsi
sebagai olahraga sehari-hari. Selain mengolahragakan fisik mereka,
kegiatan ini mendorong sosialisasi anak dengan belajar bergaul, bekerja
sama, memainkan peran pemimpin, serta menilai diri dan
kemampuannya secara realistik dan sportif.
2) Sandiwara dan drama pendek. Dalam permainan ini, anak didik
memerankan suatu peranan, menirukan karakter yang dikagumi dalam
kehidupan yang nyata, atau dalam media masa. Sandiwara dan drama
pendek yang dimainkan anak-anak SD akan menjadi menarik jika guru
ikut memberikan pendidikan akting. Dengan demikian anak didik bisa
memiliki kemampuan akting yang memiliki nilai-nilai teatrikal. Arahkan
mereka kepada sebuah pertunjukan drama yang bermuatan pelajaran
tertentu. Usahakan cerita atau tema yang disajikan berasal dari karangan
anak didik itu sendiri sehingga mereka bisa leluasa bercerita tentang
seputar dunia mereka, sehingga mereka pun bisa dengan asyik
6.28 Komputer dan Media Pembelajaran
upaya mendorong warga sekolah dan komunitas sekitar untuk secara aktif
melakukan upaya meningkatkan kualitas lingkungan, (iii) pengembangan
pendidikan berbasis komunitas. Sekolah tidak terlepas dari kehidupan nyata
sehingga sekolah dan komunitas merupakan satu kesatuan yang saling
membutuhkan, (iv) pengembangan sistem pendukung yang ramah
lingkungan. Program ini yang banyak terkait dengan program pemeliharaan
lingkungan lainnya, seperti penghematan air, pengembangan sistem sanitasi
dan pengelolaan sampah, (v) pengembangan manajemen sekolah berwawasan
lingkungan. Manajemen sekolah diharapkan dapat membangun filosofi dan
budaya sekolah yang berwawasan lingkungan dan ditunjang oleh sumber
daya manusia yang mumpuni.
Apabila program tersebut dilaksanakan dengan baik, maka anak didik
dan juga warga sekolah lainnya akan memperoleh banyak manfaat, di
antaranya (i) warga sekolah memiliki pemahaman terpadu mengenai
lingkungan hidup; (ii) sekolah menjadi tempat belajar warga sekolah
mengenai lingkungan secara menarik dan mudah; (iii) metode pembelajaran
menjadi lebih dinamis; (iv) potensi diri anak didik, kapasitas guru dan staf
dalam aspek lingkungan meningkat; (v) sekolah memiliki jaringan yang luas
dan didukung oleh komunitas di luar sekolah.
Penerapan Konsep Sekolah Hijau tentu tidak lepas dari hambatan,
terutama terbatasnya kemampuan dan jumlah guru. Namun apapun hambatan
yang menghadang, sekolah harus tetap melangkah agar semua warga sekolah
memperoleh manfaat dan menyadari arti penting lingkungan yang asri dan
nyaman bagi sekolah.
Tujuan tersebut di atas jelas tidaklah akan tercapai apabila guru hanya
memberikan penjelasan di kelas dengan hanya mencatat dan menulis. Coba
simak dengan kompetensi berikut ini yang dituntut institusi pendidikan
kepada anak didik.
Keempat unsur itu merupakan ciri IPA yang utuh yang sebenarnya tidak
dapat dipisahkan satu sama lain.
6.44 Komputer dan Media Pembelajaran
terbuka, tidak percaya takhayul, kritis, tekun, ulet, cermat, disiplin, peduli
terhadap lingkungan, memperhatikan keselamatan kerja, dan bekerja sama
dengan orang lain.
Oleh karena itu, pembelajaran IPA di sekolah sebaiknya: (1)
memberikan pengalaman pada anak didik sehingga mereka kompeten
melakukan pengukuran berbagai besaran fisis, (2) menanamkan pada anak
didik pentingnya pengamatan empiris dalam menguji suatu pernyataan ilmiah
(hipotesis). Hipotesis ini dapat berasal dari pengamatan terhadap kejadian
sehari-hari yang memerlukan pembuktian secara ilmiah, (3) latihan berpikir
kuantitatif yang mendukung kegiatan belajar matematika, yaitu sebagai
penerapan matematika pada masalah-masalah nyata yang berkaitan dengan
peristiwa alam, (4) memperkenalkan dunia teknologi melalui kegiatan kreatif
dalam kegiatan perancangan dan pembuatan alat-alat sederhana maupun
penjelasan berbagai gejala dan keampuhan IPA dalam menjawab berbagai
masalah.
Dari uraian tersebut jelas bahwa alasan keharusan anak didik belajar IPA
dengan memanfaatkan lingkungan alam sekitar adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
b. Pembelajaran IPA hendaknya disajikan dalam bentuk yang utuh dan
tidak parsial. Di samping itu pembelajaran yang disajikan haruslah
menyenangkan dan tidak membosankan anak didik. Sebagai contoh,
mengukur dan menimbang berat berbagai benda dengan berbagai
IDIK4010/MODUL 6 6.47
atau tempat lainnya yang tidak jauh dari sekolah. Pemanfaatan sarana
umum dan pemerintah sangat dimungkinkan apabila dilakukan kerja
sama antara pihak sekolah dengan pengelola sarana serta aparat
pemerintah terkait.
i. Guru dapat mengidentifikasi dan menentukan sendiri standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang dekat dan relevan untuk dikemas dalam satu
tema dan disajikan dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan di alam
sekitar anak didik.
j. Jika guru mampu menggabungkan berbagai bidang kajian, maka akan
terjadi penghematan waktu. Misalnya, ketika guru bersama-sama anak
didiknya membakar tumpukan sampah yang ada di halaman sekolah,
guru bisa menjelaskan tentang materi dan sifatnya, energi dan
perubahannya, proses terjadinya karbon dioksida dari hasil pembakaran
sampah, manfaat sampah dari hasil pembakaran, pengaruh pembakaran
sampah terhadap kehidupan anak didik dan makhluk hidup lainnya, dan
proses kehidupan. Hanya dengan membakar sampah menjadikan sebuah
pembelajaran terjadi sekaligus dan tumpang tindih materi dapat
dikurangi bahkan dihilangkan. Anak didik pun dapat melihat hubungan
yang bermakna antar konsep energi dan perubahannya, materi dan
sifatnya, dan makhluk hidup dan proses kehidupannya.
k. Pemanfaatan lingkungan alam sekitar akan mampu meningkatkan taraf
kecakapan berpikir anak didik, karena anak didik dihadapkan pada
gagasan atau pemikiran yang lebih luas dan lebih bermakna ketika
menghadapi situasi pembelajaran yang menyenangkan. Dengan
pembelajaran seperti ini guru secara sederhana mampu menyajikan
aplikasi tentang dunia nyata yang dialami dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga memudahkan pemahaman konsep dan kepemilikan materi
pelajaran IPA.
l. Pemanfaatan lingkungan alam sekitar akan mampu membantu
menciptakan struktur kognitif (pada taraf yang sederhana dan sesuai
dengan usia anak didik) yang dapat menjembatani antara pengetahuan
awal anak didik dengan pengalaman belajar yang terkait, sehingga
pemahaman menjadi lebih terorganisasi dan mendalam, dan
memudahkan memahami hubungan materi IPA dari satu konteks ke
konteks lainnya.
m. Bila diorganisasikan dengan baik sangatlah mungkin akan terjadi
peningkatan kerja sama antarguru bidang kajian terkait, guru dengan
IDIK4010/MODUL 6 6.49
anak didik, antara sesama anak didik, anak didik dan guru dengan
narasumber; sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar dalam situasi
nyata, dan dalam konteks yang lebih bermakna. Misalnya, guru IPA bisa
bekerja sama dengan guru lingkungan hidup atau bahkan guru bahasa
Inggris.
Apabila kita pahami uraian tersebut di atas kita sebagai guru akan
dengan mudahnya bisa mengajarkan dan memfasilitasi anak didik berbagai
materi pelajaran dikaitkan dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar
sekolah. Namun perlu disadari bahwa sekolah harus mempersiapkan secara
sungguh-sungguh dari berbagai aspek agar pembelajaran sesuai dengan
tujuan kurikulum. Beberapa aspek utama yang harus dipersiapkan sekolah
adalah sebagai berikut.
a. Aspek suasana pembelajaran: Tujuan pemanfaatan lingkungan alam
sekitar memang salah satu tujuannya adalah menjadikan pelajaran IPA
menjadi lebih menarik, menyenangkan, dan mudah dipahami. Oleh
karena itu pada saat mengajarkan sebuah tema pembelajaran semua
pihak telah mempersiapkan diri dengan baik agar suasana pembelajaran
benar-benar mencapai tujuan.
b. Aspek substansi tema: Hindari berkecenderungan mengutamakan salah
satu bidang kajian dan „tenggelam‟-nya bidang kajian lain. Artinya, pada
saat mengajarkan sebuah tema, maka guru menghindari untuk
memberikan penekanan atau pengutamaan substansi gabungan tersebut
sesuai dengan pemahaman, selera, dan latar belakang pendidikan guru
itu sendiri.
c. Aspek guru: Apabila ingin memaksimalkan sumber belajar yang ada di
sekitar lingkungan sekolah, maka guru harus berwawasan luas, memiliki
kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya
diri yang tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi
dengan gaya dan caranya sendiri. Secara akademik, guru dituntut untuk
terus menggali informasi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan dan banyak membaca buku agar penguasaan
bahan ajar tidak terfokus pada bidang kajian tertentu saja. Apabila guru
mengabaikan kondisi ini, maka pembelajaran IPA yang ingin
menyatukan dengan kehidupan alam sekitar anak didiknya akan sulit
terwujud.
6.50 Komputer dan Media Pembelajaran
d. Aspek anak didik: Anak didik pun harus pula dipersiapkan untuk belajar
dengan alam sekitarnya dan dibantu persiapannya tersebut oleh guru dan
orang tua. Bantuan tersebut dapat dengan cara melibatkan anak dalam
berbagai diskusi kecil-kecilan, mengambil keputusan, banyak bertanya
kepada anak, pemberian bacaan yang mengasah kemampuan berpikir,
dan sebagainya. Kemampuan guru dan orang tua dalam membiasakan
anak didik berpikir analitik (mengurai), kemampuan asosiatif
(menghubung-hubungkan), kemampuan eksploratif dan elaboratif
(menemukan dan menggali) akan memudahkan anak didik ketika belajar
IPA sambil memanfaatkan lingkungan alam sekitarnya.
e. Aspek kurikulum: Pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan alam
sekitar jelas menuntut fleksibilitas suatu kurikulum, dan berorientasi
pada pencapaian ketuntasan belajar dan pemahaman anak didik. Hal ini
berarti pembelajaran yang bukan pada pencapaian target penyampaian
materi. Guru pun perlu diberi kewenangan dalam mengembangkan
materi, metode, penilaian keberhasilan pembelajaran anak didik sesuai
yang terjadi di lapangan.
f. Aspek sarana dan sumber pembelajaran: Pemanfaatan lingkungan alam
sekitarnya tidak memadai apabila guru tidak merujuk pada bahan bacaan
atau sumber informasi lainnya yang cukup banyak dan bervariasi di
perpustakaan umum, media massa cetak dan elektronik, nara sumber
terkait, dan berbagai, juga fasilitas internet. Semua sarana dan sumber
pembelajaran ini akan menunjang, memperkaya, dan mempermudah
pengembangan wawasan. Bila sarana ini tidak dipenuhi, maka penerapan
pembelajaran terpadu juga akan terhambat.
g. Aspek penilaian: Pemanfaatan lingkungan alam sekitarnya untuk
pembelajaran juga memerlukan beragam cara penilaian yang
menyeluruh, dalam arti menetapkan keberhasilan belajar anak didik dari
beberapa bidang kemampuan. Dalam kaitan ini, guru selain dituntut
untuk menyediakan teknik dan prosedur pelaksanaan penilaian dan
pengukuran yang komprehensif, di samping juga dituntut berkoordinasi
dengan guru lain, jika materi pelajaran berasal dari guru yang berbeda.
tergantung kreativitas guru. Oleh karena itu, guru harus selalu menyadari
bahwa matematika tidak mesti dilakukan dengan bahasan yang berat dan
rumit. Hal-hal remeh yang terjadi di sekitar rumah pun bisa menjadi bahan
pelajaran. Buatlah materi tentang berbagai hal yang berhubungan dengan
matematika di lingkungan kita sehari-hari.
Buatlah pula matematika yang membahas matematika tematik. Jadi, guru
tidak hanya sekadar menyampaikan pelajaran berhitung yang menjadikan
anak didik bosan. Hindarilah pelajaran berhitung yang hanya ada di awang-
awang mereka. Mengajarkan dua tambah dua hasilnya empat namun anak
didik tidak tahu empat itu seperti apa.
Buatlah permainan menyenangkan yang diselingi dengan nyanyian
dengan lirik konsep angka satu hingga sepuluh, misalnya. Kita harus selalu
ingat bahwa membuat matematika untuk anak-anak bukan persoalan mudah.
Matematika untuk SD harus dibuat senalar mungkin agar sejak dari anak
penalarannya baik.
Hal terpenting lain yang perlu diingat adalah bahwa pendidikan
matematika jangan terlalu dibebankan kepada penilaian. Berikan pengertian
tentang arti nilai yang sesungguhnya dalam mempelajari matematika.
dengan serius maka dua puluh atau tiga puluh tahun lagi niscaya akan mulai
tercipta kesadaran bersama untuk selalu bertindak bersih, di rumah, di
sekolah maupun di tempat umum.
Namun, selama ini sekolah tampaknya masih mencari-cari format yang
tepat untuk mengajarkan anak didiknya dalam masalah kebersihan
lingkungan sekolah. Sekolah memang mendambakan lingkungannya yang
asri, bersih, nyaman dan benar-benar berwawasan lingkungan.
Salah satu format pendidikan untuk mereka adalah memberikan
pendidikan secara formal dalam pelajaran di kelas, anak didik itu juga diberi
pendidikan tentang pengelolaan lingkungan secara langsung maupun tidak
langsung, dari pengajaran untuk membuang sampah dengan benar hingga
cara mengelola sampah menjadi barang-barang cenderamata. Dengan
pendidikan seperti itu, niscaya ketika anak-anak dewasa mereka akan terbiasa
memperlakukan sampah dengan semestinya. Oleh karenanya memang tepat
jika pendidikan mengelola sampah harus dilakukan sejak usia SD atau TK.
Anak-anak SD memang harus diajarkan cara mengelola sampah sehingga
kebiasaan hidup bersih itu akan dibawanya hingga dewasa. Pada saatnya
nanti budaya hidup bersih itu bukan hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga
di rumah dan di mana pun mereka berada.
Di samping masalah kebersihan, pendidikan bagi mereka juga dilakukan
dalam hal pemanfaatan sampah untuk dijadikan barang kerajinan. Sampah
yang terkumpul, sebagian memang sering dibakar atau dibuang di tempat
yang telah disediakan atau tidak dimanfaatkan secara khusus. Namun,
sebagian lagi digunakan untuk kompos dan barang kerajinan. Misalnya
membuat pot-pot kecil dari bekas kaleng minuman. Pelajaran-pelajaran
keterampilan yang sekilas tampak remeh ini merupakan salah satu cara yang
efektif untuk menumbuhkan kesadaran dalam diri anak-anak tentang
kebersihan sekaligus pengelolaan sampah secara kreatif. Misalnya, anak-anak
diajarkan memanfaatkan sampah kertas dengan kreatif dan berguna. Karena
sampah kertas itu bisa diolah jadi penghias pot bunga. Caranya, kertas
diredam dengan air kemudian dihancurkan, lalu diberi pewarna yang
selanjutnya ditempelkan dengan lem kanji pada pot-pot bunga sebagai hiasan.
dengan anak didik yang kurang bugar. Bob Glover dan Jack Sepherd dalam
bukunya The Family Fitness Handbook menjelaskan bahwa anak didik yang
fisiknya fit mempunyai kecenderungan yang rendah terhadap penyakit-
penyakit hypokinetik, seperti hipertensi, penyakit jantung, sindrom-sindrom
tekanan, diabetes, dan masalah-masalah emosional. Penyakit-penyakit
degeneratif ini dimulai dari masa anak-anak. Lalu apa yang harus disiapkan
sekolah?
Sekolah harus mampu memanfaatkan halamannya semaksimal mungkin
untuk kepentingan olahraga anak didik. Walaupun tidak memiliki halaman
seluas lapangan sepak bola ataupun lapangan bulu tangkis, sekolah tetap
harus melaksanakan tindakan positif untuk menyelenggarakan pendidikan
olahraga. Apabila sekolah memiliki halaman yang besar tentu beruntunglah
sekolah ini karena sekolah bisa leluasa mengembangkan berbagai permainan
olahraga dan permainan lainnya yang bisa menjadikan anak didik selalu
bugar. Bila sekolah hanya memiliki sedikit halaman maka usahakan pilih
permainan olahraga yang tidak atau sedikit membutuhkan alat olahraga
terutama yang berbentuk bola. Belilah matras yang berfungsi untuk
mengurangi kecelakaan ketika anak didik melatih kelenturan otot dan
gerakan-gerakan tubuh lainnya. Bila sekolah tidak memiliki dana untuk
membeli peralatan maka lakukan senam kesehatan jasmani Di tingkat SD
yang penting ada permainan yang menggerakkan tubuhnya dan waktunya
pun cukup, dua jam per minggu. Pendidikan jasmani di sekolah dasar
seharusnya hanya mengenalkan gerakan dasar, seperti berlari, berjalan,
melompat, dan melempar. Namun, banyak sekolah yang sudah mengajak
anak didik melakukan permainan dalam memberikan pendidikan jasmani.
Tingkat sekolah dasar memang menekankan pada keterampilan motorik dasar
dalam konteks permainan sederhana yang tepat Dengan demikian lapangan
yang sekecil apapun tidak menjadi alasan sekolah untuk tidak melakukan
aktivitas olahraga.
a. Bahasa Indonesia
Pendidikan Bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang
perlu diajarkan kepada para anak didik di sekolah. Tak heran apabila mata
pelajaran ini kemudian diberikan sejak masih di bangku SD hingga lulus
SMA. Dari situ diharapkan anak didik mampu menguasai, memahami dan
6.60 Komputer dan Media Pembelajaran
b. Bahasa Inggris
Tidak terelakkan, dalam era global penguasaan bahasa Inggris hukumnya
wajib. Siapa yang ingin luas pergaulan, sukses berbisnis, maupun menguasai
ilmu pengetahuan mau tidak mau harus menguasai bahasa yang satu ini.
Anak didik Sekolah Dasar pun saat ini telah dituntut untuk mampu berbahasa
Inggris dalam jenjang kemampuan tertentu. Tuntutan tersebut tidak hanya
karena bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional tetapi juga karena
pendapat sejumlah pakar yang menyatakan "semakin dini anak belajar bahasa
asing, semakin mudah anak menguasai bahasa itu". Misalnya, McLaughlin
dan Genesee menyatakan bahwa anak-anak lebih cepat memperoleh bahasa
tanpa banyak kesukaran dibandingkan dengan orang dewasa. Demikian pula
Eric H. Lennenberg, ahli neurologi, berpendapat bahwa sebelum masa
pubertas, daya pikir (otak) anak lebih lentur. Oleh karena itu mereka lebih
mudah belajar bahasa. Sedangkan sesudahnya akan makin berkurang dan
pencapaiannya pun tidak maksimal. Jadi, usia 6 - 12 tahun merupakan masa
emas atau paling ideal untuk belajar bahasa selain bahasa ibu (bahasa
pertama). Di usia tersebut, otak anak masih plastis dan lentur sehingga proses
penyerapan bahasa lebih mulus. Lagi pula daya penyerapan bahasa pada anak
berfungsi secara otomatis. Cukup dengan pemajanan diri (self-exposure) pada
bahasa tertentu, misalnya ia tinggal di suatu lingkungan yang berbahasa lain
dari bahasa ibunya, dengan mudah anak akan dapat menguasai bahasa itu.
Masa emas itu sudah tidak dimiliki oleh orang dewasa.
Bagi anak didik di sekolah dasar, kemampuan mendengar adalah tahap
pertama yang harus mereka lakukan karena kemampuan mendengar adalah
indera pertama yang paling efektif untuk mempelajari bahasa baru. Seperti
bayi, mereka menggunakan indera pendengaran untuk mempelajari kata dan
kalimat baru, lalu si bayi akan melakukan pengulangan hingga mampu
melakukan afirmasi dan bicara. Sebagai contoh, pada sebagian orang
mengucapkan lirik lagu bahasa Inggris lebih mudah dibanding bicara dalam
bahasa Inggris. Ini menunjukkan bahwa kemampuan mendengar berperan
penting pada tahap awal proses belajar atau menerapkan informasi bahasa
asing. Namun belajar mendengarkan bahasa Inggris yang terus-menerus
dilakukan di dalam kelas akan menjemukan anak didik. Oleh karena itu, guru
harus memberikan variasi tempat belajar selain di kelas. Bawalah mereka di
halaman sekolah atau lingkungan sekitar sekolah yang nyaman dan jauh dari
polusi udara dan suara. Dalam program bahasa Inggris yang dibuat, guru bisa
bercerita tentang lingkungan sekolah, kehidupan tumbuh-tumbuhan dan
6.62 Komputer dan Media Pembelajaran
serangga atau apapun yang ada di sekitar halaman sekolah. Ketika mereka
sudah hafal dengan kata-kata barunya tersebut maka guru bisa melatih
mereka dalam hal pengucapan, penggunaan dalam percakapan. Pada tahap ini
antara anak didik dan guru harus aktif berbicara dalam bahasa Inggris.
Dengan cara demikian mereka akan berani dan percaya diri berbicara dalam
bahasa Inggris. Ini juga sekaligus menunjukkan bahwa penerapan aktivitas
sosial dapat mempengaruhi keberanian anak didik untuk lebih berani berlatih
dalam menggunakan bahasa asing. Atmosfer atau suasana belajar yang
terkesan lebih santai menyebabkan mereka bisa lebih mampu berinteraksi
dalam berkomunikasi dengan guru dan sesama teman.
matematika dan membaca, kegiatan ini juga menjadi latihan buat anak untuk
belajar melihat perbedaan/keragaman (discriminate) dari sesuatu yang
biasanya dikenal dan dianggap sama (sabun mandi). Ada beragam produk,
beragam jenis, beragam harga.
Inilah sekedar contoh betapa banyaknya belajar sambil bermain di
sebuah mini market. Apabila guru memperoleh izin dari sebuah supermarket
maka tentu pembelajaran akan jauh lebih banyak dan anak didik akan lebih
senang karena supermarket memiliki ruang yang lebih besar. Tentu kita harus
memilih waktu tertentu di mana supermarket sedang tidak banyak dikunjungi
pembeli. Guru sebaiknya menghindari supermarket untuk tempat belajar
ketika menjelang hari-hari libur nasional, hari Sabtu dan Minggu, awal bulan,
sore hari, dan menjelang perayaan keagamaan. Di samping itu juga, guru
harus mengawasi mereka supaya tidak terjadi hal-hal yang merugikan
pemilik toko. Hindari bagian-bagian toko yang menjual barang pecah belah
atau barang-barang lain yang mudah tumpah atau jatuh. Salah satu teknik
yang perlu guru lakukan adalah dengan memberikan "afirmasi positif".
Artinya, daripada menggunakan kata-kata larangan, lebih baik anak didorong
untuk melakukan sesuatu dengan benar atau belajar terbimbing, misalnya:
mengambil barang dengan hati-hati, diajari prosedur mengambil
barang/melakukan sesuatu, dan sebagainya. Atau, jika guru memang tidak
menghendaki anak melakukan sebuah hal, guru bisa mendorong anak untuk
melakukan kegiatan alternatif lainnya. Jadi tidak sekedar melarang, tapi tetap
memberikan alternatif lain kepada anak. Kata ahli, cara itu lebih efektif buat
anak daripada sekedar memberikan larangan-larangan.
Para anak didik sebaiknya telah diberi tahu berbagai hal yang akan
mereka lakukan sebelum berangkat ke sawah dan kegiatan yang harus
mereka kerjakan sekembalinya ke kelas sehingga pelajaran akan lebih efektif.
Pada saat mereka tiba di sawah, guru memberikan penjelasan tentang peranan
sawah untuk kehidupan manusia. Setelah itu petani memberikan kesempatan
kepada anak didik untuk mencoba bermain peran menyiangi tanaman dan
memotong padi menggunakan ani-ani.
LAT IH A N
1) Bila Anda ingin membawa anak didik Anda ke sebuah kolam ikan di
dekat lingkungan sekolah, maka kira-kira kegiatan IPA apa saja yang
akan bisa dikembangkan untuk anak didik Anda? Jelaskan!
2) Bila Anda ingin membawa anak didik Anda ke sebuah tumpukan
sampah di dekat lingkungan sekolah Anda, maka kira-kira kegiatan IPA
apa saja yang akan bisa dikembangkan untuk anak didik Anda? Jelaskan!
3) Dari sekian banyak bencana alam yang terjadi, beberapa di antaranya
adalah jenis bencana alam tersebut merupakan bencana yang “bisa
direncanakan”. Apa maksud dari “bisa direncanakan?” Jelaskan!
4) Pada pelajaran IPA biologi Anda telah membaca sebuah contoh tentang
bagaimana melibatkan anak didik di halaman untuk menjelaskan
Bagaimana Memelihara Lingkungan Hidup. Berdasarkan pertanyaan
penuntun yang telah Anda baca, yaitu:
a) Mengapa manusia memerlukan lingkungan yang baik?
b) Apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman?
c) Apa pengaruhnya bagi kita jika tumbuhan di pekarangan tidak
subur?
d) Apa syarat air yang layak untuk dikonsumsi?
e) Mengapa saluran air harus lancar?
f) Maka cobalah berikan alternatif jawaban sebagai pegangan guru.
5) Toleransi sebagai sebuah pendidikan kewarganegaraan bisa
memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah agar mata pelajaran tersebut
menarik untuk dipahami!, Bagaimana Anda bisa melakukan hal tersebut?
Jelaskan dengan contoh!
1) Kegiatan IPA yang bisa dikembangkan untuk anak didik Anda pada saat
mereka di bawa ke sebuah kolam ikan:
a) mengamati hewan dan tumbuhan yang hidup di sekitar kolam
b) populasi hewan yang hidup di kolam
c) ekosistem yang saling menguntungkan
d) jaring-jaring makanan pada makhluk hidup yang ada di kolam
6.72 Komputer dan Media Pembelajaran
e)
mengukur kedalaman air kolam,
f)
belajar tentang benda terapung, melayang dan tenggelam,
g)
tekanan air,
h)
percobaan penyaringan air bersih,
i)
mengklasifikasikan contoh-contoh kenampakan alam buatan selain
kolam.
2) Ide pembelajaran yang bisa dikembangkan ketika kita membawa anak
didik Anda ke sebuah tumpukan sampah di dekat lingkungan sekolah
Anda:
a) mengklasifikasi antara sampah basah dan sampah kering;
b) mengolah sampah dari organik menjadi pupuk;
c) bahaya sampah menggunduk;
d) hewan yang banyak menggerombol;
e) penyakit yang dapat ditularkan dari hewan yang hinggap di sampah;
f) dampak/polusi yang ditimbulkan;
g) mengidentifikasi cara membuang sampah yang baik;
h) mengidentifikasi sampah organik dan anorganik;
i) mengamati populasi lalat.
3) Maksud dari arti „bisa direncanakan‟ adalah kejadiannya terkait oleh
tangan manusia, yang antara lain karena salah mengelola lingkungan
hidup. Bencana-bencana besar seperti banjir, tanah longsor, kebakaran
hutan, pencemaran dan kerusakan lingkungan, dan kekeringan lebih
banyak disebabkan oleh salah kelola lingkungan hidup. Jika dibiarkan
akan merugikan diri sendiri, dengan kata lain kita sedang membangun
lingkungan yang akan mengubur diri sendiri, dan generasi yang akan
datang ikut menanggung risiko akibat ulah kita saat ini.
4) Alternatif jawaban sebagai pegangan guru:
a) antara lain: untuk udara yang segar, untuk kesehatan, untuk
memenuhi kebutuhan makanan.
b) faktor pengaruh tersebut antara lain intensitas cahaya, Suhu,
Kelembaban, Gen, Kecukupan nutrisi (zat hara), Air, Pupuk, Hama,
penyakit, dan Bibit.
c) tidak dapat menyaring udara dengan baik, terasa gersang,
pemandangan menjadi tidak indah, dan seterusnya.
d) Tidak mengandung bibit penyakit, tidak mengandung zat kimia
yang berbahaya, dan seterusnya.
IDIK4010/MODUL 6 6.73
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
9) Pendidikan IPA tingkat Sekolah Dasar saat ini diharapkan dapat menjadi
wahana untuk mempelajari ....
A. pengalaman langsung yang dilakukan anak didik
B. kompetensi anak didik dalam pendidikan IPA
C. diri sendiri dan alam sekitar, serta kemungkinan menerapkannya di
dalam kehidupan sehari-hari.
D. lingkungan alam sekitar dan masyarakat
IDIK4010/MODUL 6 6.77
10) Salah satu cara agar matematika disukai anak didik adalah dengan
menggunakan metode pembelajaran matematika yang berorientasi dunia
sekeliling atau Realistic Mathematic Education yang memiliki kelebihan
antara lain mampu membawa anak didik, kecuali ….
A. Menghadapi pengalaman nyata yang pernah dialami anak didik
dalam kehidupan sehari-hari
B. tidak hanya dibawa ke dunia nyata (real world), tetapi berhubungan
dengan masalah situasi nyata yang ada dalam pikiran mereka
C. diajak berpikir cara menyelesaikan masalah yang mungkin atau
sering dialami anak didik dalam keseharian anak didik
D. Tidak terlibat di lingkungan sekitarnya
Daftar Pustaka
Boyer, C.L. (1996). Using Museum Resources in the K-12 Social Studies
Curriculum. [Online]. Tersedia: http://www.ed.gov/databases/ERIC
Digest/ index/ ED412174 [26 Oktober 2002].
www.duniabelajar.com
Hernowo. (2005). Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Mengajar secara
Kreatif. Mizan Jurnal Sekolah Dasar, Tahun 14, Nomor 1, Mei 2005 11.
Warta MBS No. 8 Thn. (2006), Pakem, apa Joyful? Direktorat Pembinaan
Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar, Depdiknas.
Komputer
PE N DA H UL U AN
Jika Anda ingin berhasil dalam mata kuliah IDIK4010 Komputer dan
Media Pembelajaran, maka pelajarilah modul ini untuk menambah wawasan
Anda mengenal program-program media, khusus program media yang
berbasis komputer pelajari pula referensi-referensi yang berkaitan dengan
aplikasi komputer, dan berlatihlah dengan tekun agar Anda dapat menguasai
program komputer yang Anda inginkan.
Selamat belajar!
IDIK4010/MODUL 7 7.3
Kegiatan Belajar 1
Microsoft Office
Microsoft Word
Microsoft PowerPoint
IDIK4010/MODUL 7 7.5
Microsoft Excel
Microsoft Outlook
7.6 Komputer dan Media Pembelajaran
Microsoft Access
Microsoft FrontPage
Gambar 7.1
Microsoft Office
IDIK4010/MODUL 7 7.7
1. Microsoft Word
Microsoft Word adalah perangkat lunak aplikasi untuk mengolah kata
yang dikeluarkan oleh Microsoft. Karena merupakan aplikasi pengolahan
kata, Microsoft Word juga sering dikaitkan dengan istilah Word Processing.
Istilah Word Processing dapat diartikan sebagai pengolahan kata dengan
menggunakan komputer untuk pekerjaan pengetikan (typing), penyuntingan
(editing), dan penyusunan tata letak (layout). Komputer mempunyai
kemampuan mengolah kata yang jauh lebih baik daripada sebuah mesin ketik
biasa. Hal ini disebabkan komputer memiliki kemampuan dalam merekam,
menghapus, membuat gambar, mengolah data dan masih banyak lagi.
Microsoft Word banyak digunakan untuk keperluan penyusunan artikel,
makalah dan laporan. Selain itu Microsoft Word akan membantu Anda mulai
dari membuat surat yang sederhana beserta amplopnya dengan berbagai
tampilan yang menarik, membuat dokumen atau brosur berbentuk kolom,
membuat label surat, merancang dan membuat gambar dan masih banyak lagi
dokumen yang dapat dikerjakan. Dengan menggunakan Microsoft Word
Anda dapat mengolah kata dengan mudah dan fleksibel.
Gambar 7.2
Elemen Dasar Microsoft Word
Elemen dasar dari jendela Microsoft Word yang perlu Anda ketahui
adalah:
1) Icon control menu, menu ini digunakan untuk mengontrol jendela yang
sedang aktif.
2) Baris Judul, berisi tentang nama file dan nama program aplikasi yang
sedang aktif.
3) Baris menu, baris ini berisi perintah berupa menu.
4) Baris toolbar, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk menjalankan
suatu perintah dengan cepat dan mudah, terutama untuk perintah-
perintah yang sering digunakan.
5) Task pane, berupa jendela yang ditampilkan di sebelah kanan dokumen
yang membantu Anda pada saat penyuntingan dokumen.
6) Baris penggulung. Untuk menggeser layar ke kiri dan ke kanan atau ke
atas dan ke bawah.
7) Office Assistant. Yang akan membantu Anda pada saat Anda bekerja.
8) Titik sisip. Garis vertikal yang berkedip-kedip yang menampilkan setiap
karakter yang diketik.
9) Tombol ukuran, untuk mengatur ukuran jendela kerja word.
IDIK4010/MODUL 7 7.9
10) Garis mistar mendatar, memperlihatkan batas margin kiri dan kanan
serta batas-batas indentasi.
11) Tombol view, digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen
dengan sepat.
12) Baris status, akan menampilkan berbagai informasi mengenai sesuatu
hal yang berhubungan dengan posisi titik sisip sekarang berada.
13) daerah pengetikan teks, untuk memperlihatkan dokumen yang sedang
kita kerjakan.
14) Penunjuk mouse, mengindikasikan lokasi yang sedang ditunjuk oleh
mouse.
Gambar 7.3
Mouse
mesin tik biasa, di antaranya huruf dari A- Z, angka dari 1-9, lambang khusus
serta spasi. Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang karakter pada
keyboard:
Tombol Keterangan
, , , Memindahkan satu karakter (kiri, kanan, bawah)
Home Memindahkan titik sisip ke awal baris
End Memindahkan titik sisip ke akhir
Page down Memindahkan titik sisip satu layar ke bawah
Page home Memindahkan titik sisip satu layar ke atas
Shift Digunakan untuk mengetikkan huruf kapital atau lambang khusus yang
digambarkan di bagian atas tombol
Caps lock Digunakan untuk mengunci huruf kapital
Enter Pada umumnya digunakan untuk mengakhiri pengetikan suatu paragraf.
Backspace Untuk menghapus satu karakter di kiri titik sisip
Delete Untuk menghapus satu karakter di kanan titik sisip
Gambar 7.4
Aplikasi Microsoft Word
2. Microsoft PowerPoint
Setiap pekerjaan menuntut kita untuk selalu memberikan informasi baik
secara formal maupun informal kepada seseorang ataupun kepada orang
banyak. Dalam memberikan informasi secara informal diperlukan
kemampuan berkomunikasi yang baik agar orang yang menerima informasi
mengerti apa yang kita maksud. Pemberian informasi secara formal selain
dituntut mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik diperlukan juga
media yang dapat membantu menyampaikan informasi tersebut. Salah satu
contoh penyampaian informasi secara formal adalah presentasi dan orang
yang menyampaikan presentasi disebut dengan presenter. Seorang presenter
harus mempunyai kreativitas seni yang baik dan media yang dapat
menunjang penyajian suatu presentasi.
PowerPoint adalah program aplikasi komputer yang dirancang untuk
membantu seseorang mempresentasikan materi pelajaran atau bahan
presentasi dengan menggunakan program aplikasi PowerPoint yang ada di
komputer sebagai sebuah media pembelajaran. Dengan aplikasi program
PowerPoint Anda dapat menuangkan ide-ide yang berhubungan dengan
bidang kerja Anda sehingga setiap penerima atau audiens akan mendapatkan
informasi dengan jelas.
IDIK4010/MODUL 7 7.13
2) Keutuhan
Informasi yang berasal dari sumbernya harus disampaikan secara utuh.
3) Ketegasan
Pemberian Huruf/Warna terhadap kata atau gambar yang dianggap
penting disampaikan secara tegas.
4) Keseimbangan
Unsur ini cukup penting karena berhubungan dengan tampilan gambar
ataupun tulisan yang akan disajikan (MOL,1995).
Apabila Anda telah memiliki ide, dan ide tersebut mencakup beragam
hal sebagai bahan presentasi, maka yang perlu Anda lakukan selanjutnya
adalah mempersiapkan kerangka presentasi Anda yang terdiri dari:
1) Introduksi (awal) melakukan kontak dengan audiens, mengintroduksikan
pokok pembicaraan dan menyatakan tema utamanya.
2) Pengembangan (tengah) menjelaskan tema utama tadi secara lebih
mendetail, mengembangkan tema utama serta argumen-argumen tema
utama tersebut.
3) Kesimpulan (akhir) merangkum tema utama dan memberikan
rekomendasi bila diperlukan.
Gambar 7.5
Area kerja PowerPoint
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
1) Agar presentasi yang Anda sajikan berhasil yang tidak boleh Anda
lakukan adalah ….
A. menentukan sasaran yang ingin Anda capai
B. memecah keseluruhan sasaran Anda menjadi sebuah daftar sasaran
yang dapat dicapai
C. memakai warna yang cerah agar menarik
D. menentukan pendekatan yang akan Anda ambil agar sasaran-sasaran
Anda diterima oleh audiens
Kegiatan Belajar 2
Pemanfaatan Komputer
dalam Pembelajaran
a. Perencanaan
Pada tahap ini diharapkan Anda dapat merencanakan materi apa saja
yang akan disajikan dan bagaimana pola penyampaiannya. Tahap ini
merupakan tahap untuk mencari informasi yang terkait dengan
pengidentifikasian tujuan dan kemampuan awal (karakteristik) siswa.
IDIK4010/MODUL 7 7.23
b. Perancangan
Dalam tahap ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu melakukan
analisis instruksional, pengembangan GBPP-CAI, pembuatan flowchart
dan penyusunan frame.
1) Analisis Instruksional adalah menjabarkan kemampuan khusus
menjadi umum. Sehingga ada keterkaitan antara kemampuan yang
satu dengan kemampuan yang lain baik menurut pola hierarkikal,
prosedural, pengelompokan dan kombinasi (Suparman, 1997)
Berikut ini adalah contoh analisis instruksional:
Analisis Instruksional
Gambar 7.6
Contoh Analisis Instruksional
7.24 Komputer dan Media Pembelajaran
Mata Kuliah
Topik
Deskripsi Singkat
Tujuan Instruksional
Umum
Tujuan Sub
Pokok Estimasi Daftar
No. Instruksional Pokok Strategi
Bahasan Waktu Pustaka
Khusus Bahasan
Gambar 7.7
Format GBP-CAI
Gambar 7.8
Contoh Flowchart
c. Pemograman
Setelah Anda selesai merencanakan dan merancang program CAI, maka
tugas programmer yang membuat program tersebut. Programmer melakukan
pemrograman dan memasukkan materi ke dalam komputer dengan
menggunakan salah satu software yang dapat digunakan untuk
mengembangkan program CAI misalkan dengan menggunakan software
Authoware. Programmer membuat program CAI berdasarkan perencanaan
dan Perancangan yang Anda buat, maka dengan itu, diusahakan perencanaan
dan perancangan dibuat dengan lengkap dan jelas.
2. Pemanfaatan CAI
Istilah CAI umumnya menunjuk pada semua software pendidikan yang
diakses melalui komputer di mana siswa dapat berinteraksi dengannya.
Sistem komputer dapat menyajikan serangkaian program pembelajaran
kepada siswa, baik berupa informasi, konsep maupun latihan soal-soal untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dan siswa melakukan aktivitas
belajar dengan cara berinteraksi dengan komputer.
Pemanfaatan program CAI secara umum berlangsung dengan cara
1) komputer diprogram untuk dapat menyampaikan materi pelajaran,
2) komputer diprogram untuk menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari siswa, 3) komputer juga
dapat diprogram untuk dapat merancang balikan bagi siswa dan memberikan
keputusan apakah siswa tersebut sudah menguasai tuntutan kompetensi yang
diminta atau belum serta apakah siswa tersebut sudah dapat melanjutkan
kepada materi yang lebih tinggi atau harus melakukan remedial.
Saat ini sudah banyak perusahaan pembuat perangkat lunak (software)
untuk digunakan pada komputer yang berfungsi sebagai sumber
pembelajaran dan pada umumnya dapat digunakan secara individual oleh
siswa. Salah satu contohnya adalah software yang berkenaan dengan
pengenalan bilangan untuk mata pelajaran matematika yang dikemas dalam
bentuk animasi yang menarik, berwarna dan bergerak serta mempunyai unsur
permainan sehingga siswa lebih mudah dan cepat untuk memahami materi.
Ada pula software program CAI yang bersifat untuk memberikan
keterampilan dengan program latihan mandiri seperti pengenalan komputer
atau pemanfaatan program SPSS untuk mengolah data statistik yang
semuanya itu sudah diperjualbelikan secara bebas. Pada umumnya Program
CAI yang terdapat di toko-toko dikemas dalam disket atau CD-Rom. Selain
itu, ada pula program CAI yang dapat diakses melalui berbagai website pada
jaringan internet.
Penyajian materi pelajaran terhadap komputer (CAI) dapat didekati
dengan metode tutorial. Pada metode ini kita dapat merancang paket-paket
bahan ajar untuk digunakan secara berantai atau beruntun. Biasanya aturan
dikenakan untuk mempelajari paket-paket bahan ajar adalah sebagai berikut,
jika seorang pengguna dapat menyelesaikan paket bahan ajar yang pertama
maka yang bersangkutan diperbolehkan menggarap paket bahan ajar
berikutnya. Sebaliknya jika prestasinya kurang, maka baginya harus
mengulang belajar kembali paket sebelumnya sampai bisa atau disediakan
7.28 Komputer dan Media Pembelajaran
a. Program tutorial
Program tutorial adalah salah satu pola interaksi pembelajaran yang
mengaplikasikan pemberian informasi, pembelajaran kemudian
mengakomodasi siswa untuk terus mengikuti dan menjawab pertanyaan.
Program pembelajaran melalui komputer dapat dikatakan pula sebagai
program pembelajaran dengan bantuan komputer. Proses pembelajaran
dirancang sebagaimana sistem tutorial yang dilakukan oleh guru atau
instruktur. Pola pembelajaran dalam bentuk tutorial ini biasanya dibuat secara
bercabang (branching). Informasi atau pesan yang disampaikan dapat berupa
konsep yang disajikan pada layar komputer dalam bentuk teks, gambar, atau
grafik. Pada saat yang tepat siswa diperkirakan telah membaca,
menginterpretasi dan menyerap konsep, sehingga diharapkan dapat
menjawab soal yang diajukan. Jika jawaban siswa benar, komputer akan
IDIK4010/MODUL 7 7.29
c. Simulasi
Program simulasi dengan bantuan komputer mencoba untuk menyamai
proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, seperti kegiatan pembelajaran di
kelas yang sudah kita lakukan sehari-hari. Dalam interaksi yang berbentuk
simulasi siswa dihadapkan pada suatu situasi buatan (artificial) yang
menyerupai kondisi atau situasi yang sesungguhnya. misalnya siswa
menggunakan komputer untuk simulasi menyetir mobil, Sebuah program
simulasi komputer untuk Sopir dirancang sama seperti ruang kemudi yang
sesungguhnya. Semua barang yang tersedia sama seperti yang ada di dalam
ruang kemudi. Dalam program simulasi ini sopir seolah-olah dapat
mengemudi mobil tanpa harus menghadapi risiko tabrakan. Contoh lain dari
penerapan simulasi adalah simulasi mata pelajaran kimia. Pada simulasi ini
memungkinkan siswa untuk melakukan eksperimen seolah-olah
menggunakan cairan atau bahan kimia tanpa harus menghadapi risiko terkena
langsung bahan kimia yang beracun.
d. Permainan instruksional
Sebuah bentuk permainan disebut pembelajaran apabila di dalamnya
terdapat tujuan pembelajaran (instructional objectives) yang harus dicapai
oleh siswa. Contoh permainan yang bersifat pembelajaran yaitu permainan
dalam membuat keputusan (decision making game) pada mata pelajaran
matematika. Dalam permainan ini orang yang paling banyak membuat
keputusan yang benar dan tepat akan ke luar sebagai pemenangnya. Sama
halnya dengan program interaktif lain, permainan harus mengandung tingkat
kesulitan tertentu dan memberikan umpan balik terhadap respons (tanggapan)
yang diberikan oleh siswa. Program pembelajaran berbentuk permainan,
umpan balik diberikan dalam bentuk skor atau nilai standar yang dapat
dicapai setelah melakukan serangkaian permainan.
Program permainan yang dirancang dengan baik dapat memotivasi siswa
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Interaksi berbentuk
permainan (games) dapat menjadi program pembelajaran apabila
pengetahuan dan keterampilan yang terdapat di dalamnya memiliki daya tarik
dan mengandung unsur pembelajaran. Serta mengarahkan anak/siswa pada
pencapaian kompetensi tertentu sebagai mana yang dirumuskan dalam tujuan
pembelajaran. Permainan instruksional yang berhasil adalah menggabungkan
fungsi permainan video dan keterampilan pengguna papan ketik pada
komputer, siswa dapat menjadi terampil mengetik karena dalam permainan
siswa dituntut untuk menginput data dengan mengetik jawaban atau perintah
yang benar.
Program berbentuk permainan harus ada aturan (rule) yang dapat
digunakan sebagai acuan untuk menentukan siapa pemenangnya. Penentuan
pemenang dalam permainan ditentukan berdasarkan skor yang telah dicapai
kemudian dibandingkan dengan prestasi belajar standar yang harus dicapai.
Saat ini banyak beredar program permainan komputer (computer games)
yang hanya menekankan pada unsur rekreasi semata, walaupun demikian
permainan komputer tersebut paling tidak mengandung unsur positif yaitu
membantu pemakainya mengetahui cara kerja komputer yang kemudian
dapat memancing timbulnya minat untuk memahami lebih jauh tentang
komputer (computer literacy).
7.32 Komputer dan Media Pembelajaran
LAT IH A N
Untuk menjawab soal latihan secara lengkap, Anda dapat mengacu pada
uraian materi prosedur pembelajaran multikultural.
1) Pengembang Materi, Perancang pembelajaran, Ahli pemrograman,
Perancang pembelajaran, Ahli pemrograman, Desain Tampilan.
2) Bentuk-bentuk interaksi pembelajaran melalui komputer di antaranya
dapat berupa tutorial, praktik dan latihan, simulasi, permainan
instruksional, penemuan, dan pemecahan masalah.
3) Perencanaan, perancangan, pemrograman dan evaluasi, uji coba, dan
revisi.
4) pada tahap perencanaan merupakan tahap untuk mencari informasi yang
terkait dengan pengidentifikasian tujuan dan kemampuan awal
(karakteristik) siswa.
5) Analisis Instruksional adalah menjabarkan kemampuan khusus menjadi
umum. Sehingga ada keterkaitan antara kemampuan yang satu dengan
kemampuan yang lain baik menurut pola hierarkikal, prosedural,
pengelompokan, dan kombinasi.
IDIK4010/MODUL 7 7.33
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
Daftar Pustaka
PE N DA H UL U AN
website yang dapat diakses melalui internet serta program e-mail untuk
menuangkan ide atau gagasan Anda dalam bentuk tulis sekaligus
mengomunikasikannya kepada sesama sejawat satu profesi. Khusus bagi
mahasiswa guru SD, materi modul ini juga merupakan bahan yang harus
Anda kaji untuk memenuhi kegiatan praktik yang merupakan salah satu tugas
tutorial. Secara lebih khusus, setelah Anda semua mengkaji modul ini,
diharapkan memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi:
1. pemanfaatan keberadaan berbagai website bagi pembelajaran;
2. pemanfaatan program e-mail untuk membangun komunikasi di antara
teman satu profesi.
Kegiatan Belajar 1
5. Akses yang cepat. Setiap orang dapat mengakses sumber yang sama
yang tersedia melalui internet hanya dalam hitungan detik dari mana
pun. Tidak ada pengaruh yang terlalu signifikan dengan adanya
perbedaan waktu saat pengguna internet mengakses informasi yang
dibutuhkan.
3. Setelah itu, Anda harus membawa panah mouse ke tulisan internet (lihat
tanda panah pada gambar di atas) dan tekan bagian kiri atau klik kiri
mouse secara cepat dua kali. Setelah Anda membuka lambang “e”
tersebut, Anda akan melihat berbagai tampilan, tergantung halaman web
apa yang sudah terekam dalam komputer Anda. Salah satu tampilannya
dapat seperti gambar berikut ini.
IDIK4010/MODUL 8 8.11
Anda dapat melihat deretan judul ke bawah dari gambar di atas. Dari
judul-judul tersebut, Anda dapat mencoba memilih salah satu judul misalnya
“KTSP” (lihat tanda panah). Untuk membuka dan melihat tulisan lengkap
tentang hal tersebut, Anda dapat klik kanan dua kali secara cepat hingga
muncul tulisan seperti berikut.
Pada prinsipnya, apabila tanda kursor didekatkan pada salah satu sub-
judul dan kursor tersebut berubah menjadi gambar jari yang menunjuk maka
itu tandanya subjudul tersebut dapat dibuka dan dibaca lebih lanjut.
Artinya, apabila Anda sudah mempraktikkan hingga tahap ini maka
Anda sudah dapat mencari sumber belajar melalui internet. Selamat bagi
Anda. Untuk seterusnya, apabila Anda ingin membaca tulisan lain tentang
topik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Anda dapat kembali ke
halaman awal dengan klik judul ”Back” pada menu dan akan kembali melihat
deretan judul tentang KTSP yang lain, berikutnya lakukan hal yang sama
untuk membaca tulisan dari judul yang lain.
IDIK4010/MODUL 8 8.15
Seperti yang sudah disinggung di atas, bahwa situs yang ada dan dapat
dieksplorasi sangat banyak. Apabila Anda ingin masuk ke halaman website
yang lain misalnya yang dikembangkan oleh Universitas Terbuka, lakukan
langkah-langkah berikut.
Misalnya Anda telah selesai membuka dan melihat berbagai fasilitas
yang disediakan oleh website Yahoo, dan Anda ingin mengunjungi website
milik Universitas Terbuka maka ketiklah www.ut.ac.id di ruang kosong
seperti berikut (lihat tanda panah).
http://www.ut.ac id
8.16 Komputer dan Media Pembelajaran
Lalu, klik kanan dua kali secara cepat maka akan tampil di layar monitor
komputer Anda gambar seperti berikut.
Pada tampilan tersebut, Anda dapat memilih menu yang ingin Anda
eksplorasi. Apabila Anda mahasiswa Pendidikan Fisika dan sedang
mengambil mata kuliah Alat Ukur Listrik namun sementara bahan ajar pokok
IDIK4010/MODUL 8 8.17
belum dapat dibeli karena belum datang dari UT Pusat, Anda dapat melihat
deskripsi materi mata kuliah tersebut dari menu Materi Web Suplemen (lihat
tanda panah) yang ada pada tampilan di atas. Jika Anda menempatkan kursor
pada tulisan Materi Web Suplemen dan klik dua kali sisi kiri mouse maka
akan muncul tampilan berikut.
Di dalam tampilan tersebut, Anda akan melihat kotak kode dan mata
kuliah. Apabila Anda mengklik kotak kode atau mata kuliah, Anda dapat
memilih program studi apa dan mata kuliah apa yang akan Anda telusuri
(misalnya program PAFI, dengan mata kuliah Alat Ukur Listrik). Setelah itu,
akan muncul tampilan seperti ini.
8.18 Komputer dan Media Pembelajaran
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
6) Selain dengan melalui lambang ”e’ yang terlihat pada tampilan pertama
window office, untuk tersambung dengan jaringan internet dapat melalui
ikon ….
A. ”start ”
B. “my document”
C. ”my computer”
D. ”system (C:)”
7) Untuk menelusuri isi suatu website, harus diketahui dahulu alamat web-
site dan sudah tersambung dengan jaringan internet serta mengetikkan
alamat website tersebut di ….
A. kotak yang tersedia di bawah nama sebuah website
B. ”address”
C. ”home”
D. “search”
Kegiatan Belajar 2
Sama halnya dengan surat biasa yang melewati beberapa kantor pos
sebelum sampai ke tujuan, e-mail dikirimkan oleh seseorang melalui
komputer yang tersambung dengan internet dan kemudian masuk ke
beberapa komputer lain di sepanjang jaringan internet. Komputer-komputer
itu disebut dengan e-mail server. Ketika e-mail tersebut sampai ke server
IDIK4010/MODUL 8 8.25
yang menjadi tujuan (seperti yang ditunjuk pada alamat e-mail kepada siapa
kita menulis e-mail) e-mail tersebut disimpan pada e-mailbox. Pemilik alamat
e-mail dapat melihat e-mail yang dikirim seseorang kalau yang bersangkutan
mengecek e-mailbox-nya. Sama halnya seperti tukang pos yang
mengantarkan dan memasukkan surat ke dalam kotak surat di rumah kita.
Surat akan dapat kita terima dan baca, apabila kita teratur memeriksa dan
mengambil surat dari kotak surat.
Kita harus memiliki account pada suatu server e-mail agar dapat
menerima e-mail. Server e-mail itu berada pada sebuah ISP (Internet Service
Provider). Ini sama dengan kita memiliki alamat rumah kita. Misalnya Anda
dapat saja mengecek e-mail yang datang ke alamat e-mail Anda melalui
alamat e-mail mahasiswa@ut.ac.id - dari sekolah atau rumah Anda misalnya
di Manado, namun tidak hanya di Manado saja, pada saat Anda sedang
berada di kota Makasar, Anda pun dapat mengecek e-mail yang masuk,
bahkan saat Anda sedang berada di Australia pun.
Hal tersebut dapat dilakukan karena kita menyambungkan diri dengan
sebuah e-mail server di mana kita punya account e-mail sehingga kita dapat
membuka semua e-mail yang ditujukan kepada alamat e-mail kita. Untuk itu
kita mesti memperhatikan prosedur standar untuk mengatur transmisi data di
antara komputer-komputer. Untuk pengiriman, prosedur standarnya adalah
Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), dan untuk prosedur standar
penerimaan adalah Post Office Protocol (POP). Setiap e-mail server memiliki
SMTP dan POP yang berbeda-beda. Bila kita tidak memiliki komputer dan
koneksi ke internet sendiri, kita masih bisa membuka e-mail yang ditujukan
kepada alamat e-mail kita dengan beberapa cara, seperti misalnya (1) meng-
gunakan e-mail client yang mampu menangani lebih dari satu account
(multiple account) yang ada di komputer teman atau komputer kampus atau
(2) membuka e-mail di rental-rental komputer.
Cerita di atas bermula dari tahun 1968, yang tidak terlepas dari awal
mulanya perkembangan internet. Departemen Pertahanan AS mengontrak
sebuah Perusahaan untuk mencari tahu bagaimana caranya menghubungkan
sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Dari program ini
muncullah yang disebut Arpanet, yang kemudian berubah menjadi internet.
Arpanet merupakan singkatan dari Advanced Research Projects Agency
Network, dan bertujuan untuk menciptakan sebuah metode komunikasi antara
institusi militer dan pendidikan satu sama lain. Pada tahun 1970, sudah lebih
dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan sehingga pengguna dapat saling
8.26 Komputer dan Media Pembelajaran
Tabel 8.1.
Kelebihan dan Kekurangan Surat, Telepon, dan E-mail
Diagram 8.1.
Sistem Penerimaan E-mail
Cara penerimaan e-mail ada dua jenis, yaitu dengan POP (Post Office
Protocol) atau dengan Web Based E-mail, yaitu e-mail yang dapat dilihat dari
website dengan menggunakan teknologi IMAP (Internet Message Access
Protocol). Sekarang ini hampir sebagian besar layanan e-mail, baik yang
gratis maupun yang menarik bayaran, sudah menyediakan keduanya, POP
dan web-based e-mail. Berikut ini gambaran tentang penerimaan e-mail
melalui dua cara tersebut dilihat dari beberapa aspek.
8.28 Komputer dan Media Pembelajaran
Tabel 8.2.
Perbedaan POP dengan Web Based E-mail
1. Newsletter
Newsletter biasanya digunakan untuk mengirimkan rincian produk yang
ingin kita jual atau pasarkan. Bisa dikatakan pula sebagai brosur softcopy.
Dengan menggunakan newsletter ini, kita dapat menentukan siapa-siapa saja
calon pelanggan kita. Secara legal, kita bisa mendapatkan e-mail pelanggan
dengan meminta mereka memasukkannya di suatu form pada website buatan
kita. Kemudian e-mail tersebut disimpan dalam database, dan digunakan
oleh pemilik website untuk mengirimkan informasi-informasi melalui e-mail.
2. E-zine
E-zine merupakan suatu newsletter versi elektronik atau yang disebut
juga majalah elektronik yang bersifat umum untuk dikirim kepada pembaca
yang memintanya, di mana newsletter ini berisi news atau berita, artikel, tips,
produk suatu perusahaan, dan lain-lain. Perlu diketahui bahwa newsletter ini
bukan katalog, di mana katalog hanya berisi produk-produk yang dijual
perusahaan dan bersifat khusus, seperti katalog Carrefour, Indomart, Makro,
dan lain-lain.
3. Mailing List
Mailing list atau biasa disingkat dengan milis, mirip dengan
newsletter/e-zine, yaitu berfungsi untuk mengirimkan e-mail ke banyak
orang. Cara mengirimkan ke mailing list adalah hanya mengirimkan ke satu
tujuan, yaitu alamat mailing list tersebut, dan secara otomatis semua anggota
mailing tersebut akan mendapatkan e-mail dari isi pengirim.
Perbedaan utama mailing list dengan newsletter/e-zine adalah bahwa
pada umumnya di mailing list semua peserta dapat mengirimkan berita,
sedangkan pada newsletter/e-zine hanya pemilik atau yang memasarkan yang
dapat mengirimkan berita.
tatap muka setiap saat, atau untuk mengirim berbagai tugas dalam bentuk
attachments (file tambahan) dengan menghemat biaya pengiriman.
Fasilitas mailing list dapat dimanfaatkan untuk sarana diskusi
sekelompok orang yang memiliki minat yang sama dalam suatu bidang atau
juga untuk menyampaikan suatu berita baru tentang suatu topik. Dalam
proses pembelajaran, fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan peer
teaching di antara sesama siswa misalnya dengan saling menaruh hasil
pekerjaannya dalam mailing list yang dapat saling dibaca dan diberi
komentar. Pemanfaatan lainnya dari mailing list adalah oleh guru atau dosen
yang memberikan umpan balik terhadap pekerjaan anak didiknya, misalnya
dengan memberikan saran kepada anak didik untuk membuka berbagai
saluran (link) yang sesuai dengan bidang yang dibahas. Meskipun mailing list
masih jarang dimanfaatkan untuk pembelajaran, ada beberapa kelompok
dosen atau guru kreatif menggunakan mailing list untuk mengerjakan tugas
seperti pembuatan laporan karya ilmiah di samping untuk melakukan diskusi
dan interaksi jarak jauh sehingga otomatis kelompok orang yang berinteraksi
tersebut akan mendapatkan keterampilan lebih dalam bidang tulis menulis.
Keunggulan lain milis adalah melalui milis atau kelompok diskusi
elektronik, mereka akan menerima ratusan surat. Dengan demikian
mahasiswa akan memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk membaca
tulisan orang lain dan semakin sering menulis untuk membalas surat-surat
yang mereka terima.
Untuk dapat berkomunikasi lewat fasilitas e-mail, Anda dan teman Anda
harus mempunyai alamat e-mail. Berikut ini akan disajikan uraian tentang
bagaimana membuat alamat e-mail dengan menggunakan web-based e-mail.
2. Lihat tanda panah pada halaman muka situs Yahoo. Di sana adalah
tulisan berbahasa Inggris Sign Up artinya mendaftar maka Anda dapat
membawa kursor ke arah tulisan tersebut dan klik mouse sisi kiri dua
kali dengan cepat, dan akan keluar tampilan di monitor seperti berikut.
8.32 Komputer dan Media Pembelajaran
4. Setelah itu, Anda akan melihat tayangan pada monitor di komputer Anda
seperti ini.
IDIK4010/MODUL 8 8.33
Apabila Anda dan teman-teman Anda sudah memiliki alamat e-mail dan
ingin berkomunikasi satu dengan yang lain, atau ingin mengecek apakah ada
surat yang terkirim untuk Anda maka langkah kerjanya seperti berikut.
1. Anda dapat kembali ke halaman depan situs Yahoo, dan cari kata Sign In
(lihat tanda panah) serta klik kiri dua kali hingga muncul tayangan
berikut.
8.34 Komputer dan Media Pembelajaran
2. Anda harus ingat alamat e-mail dan password Anda karena untuk masuk
ke mailbox, Anda harus menuliskan alamat e-mail dan password Anda di
kota bertuliskan Yahoo ID dan Password seperti terlihat di gambar atas
(lihat tanda panah), kemudian klik dua kali di kotak bertuliskan Sign In,
tunggu sesaat hingga keluar gambar seperti ini.
IDIK4010/MODUL 8 8.35
3. Jika Anda ingin berkomunikasi dengan menulis surat ke salah satu atau
beberapa teman Anda, carilah kata Compose dan klik dua kali di kotak
bertuliskan Compose (lihat tanda panah) maka akan keluar tayangan
berikut.
Anda dapat menulis surat atau pesan di kotak yang bertanda panah.
Seperti yang telah diutarakan di atas, Anda hanya dapat menuliskan teks saja.
Apabila Anda ingin menyampaikan data dalam tabel atau gambar maka Anda
8.36 Komputer dan Media Pembelajaran
5. Apabila Anda ingin mengecek apakah ada surat yang terkirim ke alamat
e-mail Anda maka Anda harus mengklik kotak Check Mail (lihat tanda
panah).
Setelah menunggu sesaat maka akan keluar tayangan berikut.
Anda dapat membaca pesan yang dikirim kepada Anda dengan cara
mengklik tulisan yang berwarna biru, setelah menunggu sesaat maka akan
keluar pesan yang ditujukan kepada Anda. Apabila Anda ingin mengirimkan
file lain yang misalnya berisi bahan tayangan pada PowerPoint, Anda harus
memanfaatkan fasilitas Attach file. Setelah Anda menulis pesan pengantar
pada kotak pesan, Anda dapat mengklik kotak Attach File, kemudian akan
keluar tayangan seperti ini.
8.38 Komputer dan Media Pembelajaran
Anda harus mengklik browse dan harus memilih file dari kumpulan
document yang tersimpan dalam hard disk komputer Anda, kemudian open
document tersebut maka document tersebut sudah tersimpan dalam file 1
attachment files. Setelah itu, Anda harus kembali pada pesan teks awal Anda
maka kliklah kotak attach files. Apabila pengguna situs Yahoo sangat banyak
dan file yang Anda attach cukup besar maka akan membutuhkan waktu lama
untuk memproses attachment file. Anda harus bersabar, dan jangan menekan
tombol apapun hingga muncul tanda bahwa file yang di-attach berhasil
disatukan dengan pesan teks Anda seperti berikut.
IDIK4010/MODUL 8 8.39
LAT IH A N
R A NG KU M AN
banyak orang secara berkala tanpa rumit harus mengetik satu per
satu alamat e-mail yang kita tuju di kolom To atau CC maka dapat
digunakan newsletter, e-zine atau mailing list.
TES F OR M AT IF 2
2) Untuk menyertakan gambar atau tabel atau grafik dalam pesan elektronik
harus digunakan fasilitas ….
A. uuencode
B. outlook express
C. mailing list
D. attachment
4) Contoh aplikasi internet berupa surat kabar atau majalah elektronik yang
bersifat umum disebut ….
A. e-zine
B. mailing list
C. e-mail
D. newsletter
8) Agar Anda dapat mengirimkan pesan yang sama kepada beberapa teman
sekaligus maka ketika menulis alamat e-mail kawan Anda harus pula
meng-klik ... untuk menambah alamat e-mail teman Anda yang lain.
A. attach file
B. send message
C. add CC dan add BCC
D. subject
Tes Formatif 1
1) C. Netscape Communicator.
2) D. Hyper Text Markup Language.
3) B. Dapat digunakan secara mandiri.
4) A. Memiliki motivasi belajar tinggi dalam mengikuti proses
pembelajaran.
5) B. Perusahaan yang menawarkan jasa menghubungkan komputer
dengan jaringan internet.
6) A. ”start”.
7) B. ”address”.
8) C. Back (tanda panah ke kiri).
Tes Formatif 2
1) B. Pada.
2) D. Attachment.
3) A. Microsoft Outlook.
4) A. E-zine.
5) C. Pemakai dapat membuka e-mail dari komputer manapun yang
tersambung dengan internet.
6) B. Melakukan pendaftaran dan mendapatkan alamat e-mail dari web-
site Yahoo.
7) D. Attachments.
8) C. Add CC dan Add BCC.
8.44 Komputer dan Media Pembelajaran
Daftar Pustaka
http://pusi:undiknas.ac.id/sejarah-dan-perkembangan-e-mail-bagian-i.html
http://www.wiwid.org/html
http://www.ut.ac.id
http://www.google.co.id/
http://www.yahoo.com/
Modul 9
PE N DA H UL U AN
penilaian tugas wajib untuk mata kuliah lainnya. Prosedur penilaian tugas
wajib dapat dipelajari pada Pedoman Pengelolaan Program PGSD.
Untuk memperkaya bahan pembuatan beberapa jenis media
pembelajaran bagi mahasiswa, sebaiknya tutor melakukan bimbingan terlebih
dahulu mengenai praktik aplikasi komputer dan mengakses internet.
TUGAS
Pada pertemuan ke-3 buatlah beberapa halaman presentasi MS
PowerPoint. Pembuatan presentasi dalam bentuk Powerpoint hanya untuk 3-5
slide yang dicetak/print. Hasil cetak dikumpulkan pada tutor
Jangan lupa untuk memberi identitas seperti Nama, NIM, Kelompok
Belajar, UPBJJ, dan Program Studi.
TUGAS
Pada pertemuan ke-5, bukalah salah satu alamat website seperti
tercantum di atas atau jika Anda ingin membuka website selain yang
tercantum di atas juga diperbolehkan. Setelah itu cetaklah atau print halaman
website tersebut. Cetaklah maksimal 3 halaman website yang berbeda.
Kemudian kumpulkan pada tutor.
Jangan lupa untuk tugas mencetak informasi dari internet, harus diberi
identitas yang jelas seperti Nama, NIM, Kelompok belajar, UPBJJ, Program
Studi.
E-mail singkatan dari electronic mail atau surat elektronik yaitu surat
yang pengirimannya menggunakan sarana elektronik dengan jaringan
internet. Dengan e-mail ini Anda dapat mengirim teks , gambar, file yang
dikirimkan dari satu alamat ke alamat lain yang merupakan salah satu
fasilitas dari internet.
IDIK4010/MODUL 9 9.7
Tugas
Pada pertemuan ke-5. Setelah Anda mempunyai e-mail, bukalah e-mail
Anda, cobalah Anda kirim kepada alamat e-mail tutor, suatu materi dengan
menambahkannya pada Attachment. Cetaklah halaman utama dari Mailbox
Anda pada posisi Inbox dan posisi Outbox. Tutor akan memeriksa e-mail
yang dikirim mahasiswa dalam Inbox alamat e-mail-nya.
Jangan lupa untuk memberi identitas seperti Nama, NIM, Kelompok
Belajar, UPBJJ, dan Program Studi.
http://3.bp.blogspot.com http://www.glogster.com/media
Tugas 3
Pada pertemuan ke-7. Buatlah satu buah poster (pada karton manila
ukuran 60 45 cm) yang berisi pesan pendidikan. Anda boleh menentukan
sendiri temanya. Jangan lupa sesuaikan dengan Rumusan Tujuan, Materi,
Metode, dan Kegiatan Belajar Mengajar yang Anda rencanakan dalam
Rencana Pembelajaran atau Persiapan Mengajar yang harus Anda susun
terlebih dahulu.
Jangan lupa untuk memberi identitas seperti Nama, NIM, Kelompok
Belajar, UPBJJ, dan Program Studi.
C. PANDUAN TUTOR
Agar dapat membantu Anda dalam memberi nilai terhadap hasil praktik
mahasiswa, perhatikan tabel bobot dan komponen penilaian berikut:
No. Komponen yang dinilai Bobot nilai
1. Kesesuaian antarkomponen pada rencana pembelajaran 20
2. Kejelasan isi informasi atau pengetahuan 20
3. Sistematika isi informasi atau pengetahuan 20
4. Penggunaan ilustrasi visual 20
5. Kerapian 10
6. Keaslian (orisinal ) 10
Jumlah 100
9.12 Komputer dan Media Pembelajaran
Bagi tutor mata kuliah ini pada Program S1 PGSD, ikuti prosedur
penilaian tugas wajib yang ada pada Pedoman Pengelolaan Program S1
PGSD. Jangan lupa untuk tidak terlambat mengirimkan Rekapitulasi Nilai
Tugas Wajib tersebut. Selain itu kirimkan pula 1 (satu) hasil praktik dari
masing-masing 3 tugas mahasiswa yang terbaik di kelas tutorial Anda berikut
Rencana Pembelajaran melalui UPBJJ-UT untuk diteruskan pada Program
PGSD FKIP-UT.
IDIK4010/MODUL 9 9.13
Daftar Pustaka
A. PENDAHULUAN
C. PANDUAN TUTOR
D AFT AR P UST AK A