Anda di halaman 1dari 15

1.

Mengapa dan untuk apa mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan diberikan di SD/MI
Jawab :
 Menurut literatur/(Rahayu, 2007) : Menurut Undang-Undang yang sesuai dengan
Pendidikan Kewernegaraan Sistem pendidikan Nasional merupakan mata ajaran
wajib bagi seluruh peserta didik disemua jalur dan jenjang Pendidikan formal.
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Civis Education juga seyogyanya diberikan
kepada setiapa warga negara Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan
membentuk peserta didik menjadi warga masyarakat, warga bangsa, dan warga
negara yang dapat diandalkan oleh pribadinya, keluarganya, lingkugannya,
masyarakatnya, bangsanya, dan negaranya dalam mencapai cita-cita bersama
(Rahayu, 2007).
Komentar : Menurut pendapat saya pendapat yang diberikan oleh Rahayu (2007)
benar dan saya mendukung pendapatnya, karena memang mata pelajaran PKN adalah
ajaran wajib yang harus diberikan kepada siswa untuk menambah wawasan dasar
tentang kewarganegaraan.
 Menurut literatur/Mubarokah (2012) : fungsi mempelajari mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan adalah :
1. Membantu generasi muda memperoleh pemahaman cita-cita nasional atau tujuan
negara
2. Dapat mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab dalam
menyelesaikan masalah pribadi, masyarakat dan negara
3. Dapat mengapresikan cita-cita nasional dan dapat membuat keputusan keputusan
yang cerdas
4. Wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter
yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya
dalam kebiasan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD
NKRI 1945.
Komentar : Menurut saya dari pendapat Mubarokah (2012) mendukung
pendapatnya karena memang semestinya fungsi dan untuk apa mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan diberikan untuk SD/MI.
 Menurut literatur/(Syam Norman:2011) : Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PKn) di sekolah dasar dimaksudkan untuk menanamkan rasa cinta
tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan, serta membentuk kepribadian bangsa
yang sesuai dengan falsafah, pandangan hidup, ideologi, dan dasar negara yaitu
Pancasila. (Syam Norman:2011)
Komentar : Menurut pendapat saya dari pendapat Syam Norman (2011) kegunaan
memberikan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan kepada siswa tidak hanya
itu akan tetapi juga dapat meningkatkan kecintaan terhadap tanah air, dan
menumbuhkan jiwa cinta bangsa.
 Menurut literatur/(Somantri, 2001:279) : Memberikan mata pelajaran PKN kepada
siswa memiliki tujuan yaitu mendidik warga negara supaya menjadi warga negara
yang baik, yang bisa dilukiskan dengan “warga negara yang patriotik, toleran, setia
terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis, serta Pancasila sejati” (Somantri,
2001:279).
Komentar : Menurut saya tentang pendapat Somantri (2001) saya mendukung
pendapatnya akan tetapi banyak sekali hal- hal yang kurang dalam pendapat yang
diberikannya.
 Menurut literatur/(Jamal Ma’mur Asmani, 2012:59) : Kegiatan pembelajaran
bertujuan menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan
serta dirancang untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari, atau peduli,
dan menginternalisasi nilai-nilai dalam bentuk perilaku (Jamal Ma’mur Asmani,
2012:59).
Komentar : Pendapat dari Jamal Ma'mur Asmani (2012) saya mendukung
pendapatnya karena memberikan pembelajaran pkn terhadap siswa Sd/Mi dapat
menginternalisasi nilai - nilai dalam bentuk perilaku yang kita jalani.

Jadi kesimpulannya menurut pendapat saya mengapa dan untuk apa mata pelajaran Pendidikan
kewarganegaraan diberikan di SD/MI karena pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di sekolah
dasar memiliki arti penting bagi siswa pada pembentukan pribadi warga negara yang memahami
dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia yang
cerdas dan Pendidikan kewarganegaraan diberikan kepada siswa sebagai generasi muda penerus
bangsa untuk memberikan bekal nilai-nilai kebangsaan dan pemahaman komprehensif mengenai
wawasan nusantara, ketahanan nasional, hak dan kewajiban sebagai warganegara, demokrasi,
konstitusi serta HAM dalam menghadapi tantangan di masa yang akan mendatang.

Referensi :

 Ina Magdalena, Ahmad Syaiful Haq dan Fadlatul Ramdhan (2020) Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar Negeri Bojong 3 Pinang. Jurnal
Pendidikan dan Sains
 Endah Parawangsa, Dinie Anggraeni Dewi dan Yayang Furi Furnamasari (2021) Hakikat
Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar (SD). Jurnal Pendidikan Tambusai
 Prof. Dr. H. Udin S. Winataputra, M.A. Hakikat, Fungsi, dan Tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan di SD. Modul Pembelajaran Pkn
 Cacih Nurhayati (2008). FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN (PKn) DALAM
MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama
Islam
 Feri Tirtoni, M.Pd. Cetakan Pertama, April 2016 Buku Pembelajaran PKn Di Sekolah
Dasar

2. Analisis bahwa PKn sebagai pendidikan nilai dan moral


Jawab :
 Menurut literatur/Sapriya (2007:27) : Mengungkapkan bahwa PKn memiliki
kekhasan dibandingkan dengan bidang studi lain yang sama-sama bertanggung jawab
terhadap upaya pembentukan karakter, salah satu kekhasan PKn dibandingkan mata
pelajaran lain adalah bahwa dalam PKn berperan dalam membangkitkan kesadaran
hukum, karena itu di beberapa negara nama yang dimaksud bukan civic education
tetapilaw education. Untuk itu perlunya PKn sebagai pendidikan hukum sangat
berperan penting dalam mengarahkan warga negara sebagai individu maupun
kelompok untuk mengetahui dan memahami norma-norma hukum yang berlaku,
maka dengan demikian kepatuhan hukum dapat dicapai menuju terwujudnya
kesadaran hukum dalam kehidupan masyarakat.
Komentar : Menurut pendapat saya pendapat yang diberikan oleh Sapriya (2007)
benar dan saya mendukung pendapatnya, karena memang dengan pkn sebagai nilai
dan moral dapat menjadi upaya pembentukan karakter siswa

 Menurut literatur/Azhar, dan achmad djunaidi, (2018 ) dalam penelitiannya yang


berjudul “ Penerapan Nilai-Nilai Moral Dan Karakter Dalam Ppkn Di Smp Darul
Hikmah Mataram” . Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan nilai moral dan
karakter bangsa dapat dilakukan dengan cara memberikan ilmu pengetahuan, dan
mengutamakan moral, karakter, sikap, etika dan tingkah laku sesuai dengan pancasila
dan undang- undang dasar 1945.
Komentar : Menurut saya dari pendapat Azhar, dan achmad djunaidi, (2018 )
mendukung pendapatnya karena memang semestinya penguatan nilai moral dan
karakter bangsa dapat dilakukan dengan cara memberikan ilmu pengetahuan, dan
mengutamakan moral, karakter, sikap, etika dan tingkah laku.
 Menurut literatur/(Fathurrohman , 2019) : Implementasi pendidikan moral di
Sekolah Dasar dapat dilakukan dengan pendidikan yang berpusat pada siswa . siswa
didorong untuk memiliki pengalaman langsung dalam pendidikan moral.
Pembelajaran secara komprehensif untuk menghasilkan siswa yang bermoral menjadi
focus utama dalam perkembangan sekarang karakter saat ini. Guru harus mampu
menciptakan lingkungan belajar di sekolah seperti lingkungan kehidupan dalam
keluarga. Kasih sayang dan kepedulian seorang ibu kepada anaknya dalam kehidupan
keluarga, harus dapat diterapkan dalam kehidupan di kelas. Peran orangtua dalam
menanamkan pendidikan moral akan berdampak positif terhadap tingkah laku siswa
di sekolah.

Komentar : Menurut pendapat saya dari pendapat (Fathurrohman , 2019) kurang


mencantumkan makna dari PKn sebagai nilai dan norma akan tetapi pendapatnya
lebih ke implementasi pendidikan moral di Sekolah Dasar.

 Menurut literatur/Erisa (2019) : Hasil pengumpulan data yang menggunakan


metode wawancara mengenai pendidikan kewarganegaran sebagai pendidikan, yakni
menurut narasumber (salah satu guru di MTS N 1 Oku Selatan) pendidikan
kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang mempelajari mengenai Pancasila,
kebhinekaan, karakter, nilai-nilai, norma, dan lainnya yang diajarkan kepada peserta
didik untuk menciptakan generasi yang berkarakter baik, memiliki etika yang sopan
santun dan kritis dan bertanggung jawab terhadap siapapun.
Komentar : Menurut saya tentang pendapat Erisa (2009) saya mendukung
pendapatnya akan tetapi banyak sekali hal- hal yang kurang dalam pendapat yang
diberikannya.
 Menurut literatur/(Ifa Suwari : 2015) : Peran pendidikan kewarganegaraan dalam
pembentukan moral yang diutamakan siswa pada tanggung jawab, kedisiplinan,
kejujuran, ketaqwaan , etika yang baik, mempunyai nilai-nilai moral di dalam
pembentukan moral setiap siswa. Guru PKn merupakan peran aktif untuk
pembentukan moral siswa dan guru sebagai contoh teladan kepada siswa-siswanya

Komentar : Pendapat dari Ifa Suwari (2015) saya mendukung pendapatnya karena
pendidikan kewarganegaraan dalam pembentukan moral yang diutamakan siswa pada
tanggung jawab, kedisiplinan, kejujuran, ketaqwaan , etika yang baik, mempunyai
nilai-nilai moral di dalam pembentukan moral setiap siswa.

Jadi kesimpulannya menurut pendapat saya analisis bahwa PKn sebagai pendidikan nilai dan
moral karena Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai berarti pendidikan
kewarganegaraan memuat pendidikan nilai, agar warganegara dapat memahami dan berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai hukum, dimana nilai hukum lahir dari kesadaran moral, sehingga nilai-
nilai hukum merupakan nilai-nilai moral yang bersumber dari nilai ideologi dan dasar negara
Pancasila, karena ketentuan hukum yang baik apabila sesuai dengan nilai-nilai hukum yang
dianggap baik oleh masyarakat, yang dinilai melalui pertimbangan moral.

Referensi:

 SURADI L (2019). PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PENDIDIKAN


NILAI DAN PENDIDIKAN HUKUM DALAM MEWUJUDKAN WARGA NEGARA
YANG CERDAS DAN BAIK (SMART AND GOOD CITIZEN). Jurnal Pemikiran dan
Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya
 Ika Aprilita Sinaga, Tri Martin Naiborho, Dedy Dores Sidabariba, Dan Doni Pasaribu.
(2021) IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI MORAL DAN KARAKTER DALAM
PEMBELAJARAN PKn DI SEKOLAH DASAR
 AD pertiwi ,SA nurfatimah,DA dewi,YF furnamasari ( 2021 ) . Implementasi Nilai
Pendidikan Karakter Dalam Mata Pelajaran Pkn Di Sekolah Dasar . Jurnal basicedu
research & learning in elementary education.
 Azhar, dan Achmad Djunaidi, (2018 ) . “ Penerapan Nilai-Nilai Moral Dan Karakter
Dalam PPKn di SMP Darul Hikmah Mataram. civicus | pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan.
 Nurfaizah Ap, (2017) Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai
Pendidikan Nilai Moral Di Sekolah Dasar. jurnal publikasi pendidikan, 7 (2). hal.102-
107. ISSN 2088-2092

3. Analisis keterkaitan kompetensi pendidikan kewarganegaraan dengan IPS.


 Menurut literatur/Indahyana (2017) : PKn dan IPS secara historis memiliki
keterkaitan yang kuat. Bidang studi PKn menurut Kurikulum tahun 1994 diberi nama
bidang studi Pendidikan Pancasila dan Kewaganegaraan adalah bagian dari bidang
studi IPS. Bidang studi PKn pengajarannya erat kaitannya dengan Pancasila dan UUD
1945 dan hal-hal yang menyangkut warga negara serta pemerintahan. Adapun disiplin
Geografi, Ekonomi, dan Sejarah menjadi bidang studi IPS.

Komentar : Menurut pendapat saya pendapat yang diberikan oleh Indahyana (2017)
benar dan saya mendukung pendapatnya, karenakan memang keterkaitan mata
pelajaran PKN dengan IPS adalah hal hal yang menyangkut warga negara, serta
pemerintahan.

 Menurut literatur/Azhar, dan achmad djunaidi, (2018 ) Bidang studi Pendidikan


Kewarganegaraan adalah bagian dari bidang studi IPS. Bidang studi IPS mencakup
aspek Geografi, Ekonomi, dan Sejarah, Pancasila serta UUD 1945 yang menyangkut
warga negara serta pemerintahan. Kemudian terjadi pemisahan menjadi bidang studi
IPS yang mencakup aspek Geografi, Ekonomi, dan Sejarah, dan PKn mencakup
Nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 serta sejarah perjuangan kemerdekaan Republik
Indonesia.

Komentar : Menurut saya dari pendapat Mubarokah (2012) mendukung pendapatnya


karena memang semestinya fungsi dan untuk apa mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan diberikan untuk SD/MI.

 Menurut literatur/(Fathurrohman , 2019) : Implementasi pendidikan moral di


Sekolah Dasar dapat dilakukan dengan pendidikan yang berpusat pada siswa . siswa
didorong untuk memiliki pengalaman langsung dalam pendidikan moral.
Pembelajaran secara komprehensif untuk menghasilkan siswa yang bermoral menjadi
focus utama dalam perkembangan sekarang karakter saat ini. Guru harus mampu
menciptakan lingkungan belajar di sekolah seperti lingkungan kehidupan dalam
keluarga. Kasih sayang dan kepedulian seorang ibu kepada anaknya dalam kehidupan
keluarga, harus dapat diterapkan dalam kehidupan di kelas. Peran orangtua dalam
menanamkan pendidikan moral akan berdampak positif terhadap tingkah laku siswa
di sekolah (Fathurrohman , 2019).

Komentar : Menurut pendapat saya dari pendapat faturahman (2019) kegunaan


memberikan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan kepada siswa tidak hanya
itu akan tetapi juga dapat meningkatkan kecintaan terhadap tanah air, dan
menumbuhkan jiwa cinta bangsa.

 Menurut literatur/Erisa (2019) : Hasil pengumpulan data yang menggunakan


metode wawancara mengenai pendidikan kewarganegaran sebagai pendidikan, yakni
menurut narasumber (salah satu guru di MTS N 1 Oku Selatan) pendidikan
kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang mempelajari mengenai Pancasila,
kebhinekaan, karakter, nilai-nilai, norma, dan lainnya yang diajarkan kepada peserta
didik untuk menciptakan generasi yang berkarakter baik, memiliki etika yang sopan
santun dan kritis dan bertanggung jawab terhadap siapapun.

Komentar : Menurut saya tentang pendapat erisa (2019) saya mendukung


pendapatnya akan tetapi banyak sekali hal- hal yang kurang dalam pendapat yang
diberikannya.
 Menurut literatur/(Ifa Suwari : 2015) : Peran pendidikan kewarganegaraan dalam
pembentukan moral yang diutamakan siswa pada tanggung jawab, kedisiplinan,
kejujuran, ketaqwaan , etika yang baik, mempunyai nilai-nilai moral di dalam
pembentukan moral setiap siswa. Guru PKn merupakan peran aktif untuk
pembentukan moral siswa dan guru sebagai contoh teladan kepada siswa-siswanya.

Komentar : Pendapat dari ifa suwari (2015) saya mendukung pendapatnya karena
memberikan pembelajaran pkn terhadap siswa Sd/Mi dapat menginternalisasi nilai - nilai
dalam bentuk perilaku yang kita jalani.

Jadi kesimpulannya menurut pendapat saya Keterkaitan antara PKn dan IPS terlihat dalam
beberapa materi ajar yang saling berkaitan, seperti mempelajari tentang proses demokrasi dan
konsep negara hukum dalam PKn, tentu saja terdapat kaitannya dengan pembelajaran dalam
Ilmu Sejarah dan Geografi dari IPS, yang membahas tentang perkembangan politik, geografi dan
peradaban masyarakat yang sama. Selain itu, PKn dan IPS juga membahas tentang cara
masyarakat dalam mengatasi masalah sosial dan ekonomi, serta mengenalkan pada siswa tentang
organisasi dan peran partai politik. Dalam IPS, siswa diminta untuk memahami bagaimana
sistem perekonomian bekerja, mencakup produk, pasar, sistem produksi, tenaga kerja, dan
industri.

Referensi:

 Indahyana (2017). Keterkaitan PKN Dengan IPS Dan Mata Pelajaran Lainya & Konsep
Serta Prinsip Kepribadian Nasional, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Dan Bela
Negara
 Hesti Danyadi (2016). Keterkaitan pendidikan kewarganegaraan dengan ips dalam
pembelajaran terpadu
 Aulia Singa Zanki (2019). Keterkaitan PKN dengan IPS
 Universitas Semarang (2020). Keterkaitan PKN Dengan IPS Dan Mata Pelajaran Lainya
&Konsep Serta Prinsip Kepribadian Nasional, SemangatKebangsaan, Cinta Tanah Air,
Dan Bela Negara
 Lisa Wahyuni (2021). Pembelajaran PKn di SD Keterkaitan PKn dengan IPS dan Mata
Pelajaran Lainnya.
4. Analisis kelebihan dan kelemahan pembelajaran terpadu dalam pembelajaran PKn
di sekolah Dasar .
 Menurut literatur/Wahid Priyono (2020) :
Kelebihan :
- Memberikan peluang dan motivasi bagi guru untuk mengembangkan materi
pembelajaran serta mendorong guru untuk mengembangkan kreatifitas;
- Mempermudah dan memotivasi siswa untuk mengenal, menerima, menyerap, dan
memahami keterkaitan atau hubungan antara konsep, pengetahuan, nilaiatau tindakan
yang terdapat dalam beberapa pokok bahasan atau bidang studi
Kekurangan :
- Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar siswa yang relatif baik, baik
dalam aspek intelegensi maupun kreatifitasnya
- Model ini menuntut guru memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, kreativitas
tinggi, keterampilan metodologik yang handal, kepercayaan diri dan etos akademik
yang tinggi, dan berani untuk mengemas dan mengembangkan materi secara luas dan
terintegrasi.

Komentar : Menurut saya dari pendapat Wahid priyono (2020) mendukung pendapatnya
karena kelebihan dan kelemahan pembelajaran terpadu dalam pembelajaran PKn di
sekolah Dasar sudah sesuai.

 Menurut literatur/Kerisnda (2014 ) :


Kelebihan:
- Menumbuh kembangkan keterampilan sosial anak, seperti kerja sama, toleransi,
komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain.
- Dengan menggabungkan berbagai bidang kajian akan terjadi penghematan waktu,
tenaga dan sarana serta biaya karena beberapa bidang kajian dapat dibelajarkan
sekaligus. Tumpang tindih materi juga dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
- Pembelajaran terpadu membantu menciptakan struktur kognitif yang dapat
menjembatani antara pengetahuan awal peserta didik dengan pengalaman belajar
yang terkait, sehingga pemahaman menjadi lebih terorganisasi dan mendalam, dan
memudahkan memahami hubungan materi dari satu konteks ke konteks lainnya.
Kekurangan :
- Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis
yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan
mengembangkan materi
- Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relatif
“baik”, baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya.

Komentar : Menurut saya dari pendapat Kerisinda (2014) mendukung pendapatnya


karena memang semestinya kelebihan dan kelemahannya terkait dengan guru dan
siswa.

 Menurut literatur/Indah Aura (2019 ) :

Kelebihan:

- Materi pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan anak sehingga anak dengan
mudah memahami sekaligus melakukannya.

- Siswa juga dengan mudah dapat mengaitkan hubungan materi pelajaran di mata
pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya.

- Dengan bekerja dalam kelompok, siswa juga dapat mengembangkan kemampuan


belajarnya dalam aspek afektif dan psikomotorik, selain aspek kognitif.

Kekurangan :

- Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis


yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan
mengembangkan materi

- Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman


peserta didik (bukan pada pencapaian target penyampaian materi).
Komentar : Menurut saya dari pendapat indah aura (2019) mendukung pendapatnya
karena memang semestinya kelebihan dan kelemahannya Siswa juga dengan mudah
dapat mengaitkan hubungan materi pelajaran di mata pelajaran yang satu dengan
mata pelajaran lainnya.

 Menurut literatur/Ganesha University of Education (2017) :


Kelebihan:
- Siswa lebih memusatkan perhatiannya pada suatu tema tertentu
- Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi
dasar antara mata pelajaran dalam tema yang sama
- Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
Kelemahan :
- Penggabungan beberapa kompetensi dasar dan indikator dapat terjadi tumpang
tindih materi sehingga dapat dikurangi dan bahkan dapat dihilangkan

Komentar : Menurut saya tentang pendapatnya bahwa saya mendukung pendapatnya


yang dituliskan di dalam jurnal tersebut.

 Menurut literatur/(Rudy Unesa : 2011) :


Kelebihan :
- Peserta didik dapat melihat hubungan yang bermakna antarkonsep.
- Meningkatkan taraf kecakapan berpikir peserta didik, karena peserta didik
dihadapkan pada gagasan atau pemikiran yang lebih luas dan lebih dalam ketika
menghadapi situasi pembelajaran.
- Motivasi belajar peserta didik dapat diperbaiki dan ditingkatkan.
Kelemahan :
- Pembelajaran terpadu berkecenderungan mengutamakan salah satu bidang kajian
dan ‘tenggelam’nya bidang kajian lain.
- Teknik dan prosedur pelaksanaan penilaian dan pengukuran yang komprehensif

Komentar : Saya mendukung pendapatnya karena kelebihan dan kelemahan


pembelajaran terpadu dalam pembelajaran PKn di sekolah Dasar sudah sesuai.
Jadi kesimpulannya menurut pendapat saya Analisis kelebihan dan kelemahan
pembelajaran terpadu dalam pembelajaran PKn di sekolah Dasar .

Kelebihan:

1. Integrasi Materi: Pembelajaran terpadu memungkinkan pengintegrasian berbagai materi


pelajaran menjadi satu dalam pengajaran. Hal ini dapat membantu siswa membentuk
gambaran yang lebih utuh tentang suatu topik atau masalah yang dibahas.
2. Penghematan waktu: Pembelajaran terpadu dapat membantu menghemat waktu dalam
pengajaran. Hal ini dikarenakan siswa dapat mempelajari materi dari berbagai mata
pelajaran dalam satu kali pertemuan.
3. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis: Pembelajaran terpadu dapat membantu siswa
menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, karena mereka diajak untuk
mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan masalah dari berbagai mata pelajaran.

Kelemahan :

1. Keterampilan Mengajar Guru: Pembelajaran terpadu membutuhkan keterampilan


mengajar guru yang lebih tinggi, karena mereka harus memiliki kemampuan untuk
mengintegrasikan berbagai materi pelajaran.

2. Kesulitan Mengatur Waktu: Pembelajaran terpadu dapat memerlukan waktu yang lebih
banyak dalam persiapan, karena guru harus menentukan bagaimana mengintegrasikan
materi dari berbagai mata pelajaran.
3. Kesulitan Menggunakan Pendekatan yang Berbeda: Pembelajaran terpadu dapat
menghadirkan tantangan bagi guru yang terbiasa menggunakan pendekatan yang sama
dalam mengajar setiap mata pelajaran.

Referensi:

 Fathony (2020) . Kelebihan dan kekurangan pelajaran terpadu


 Krisinda (2014). kelebihan dan kelemahan pembelajaran terpadu
 Pgsd, Tim Pengembang, and Otentik Pembelajaran. 2001. “Pembelajaran Terpadu.”
 Studi, Program, Pendidikan Guru, Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu, Pendidikan Dan,
Universitas Sebelas Maret, and Membuat Magnet Sederhana. 2015. “PEMBELAJARAN
TERPADU.
 Pendidikan, Fakultas Ilmu, and Universitas Pendidikan Indonesia. 2008. “Pembelajaran
Terpadu.”

5. Analisis dengan paradigma Bela Negara dan Cinta Tanah air tentang tantangan
pelestarian budaya daerah dan budaya nasional ditengah paparan budaya asing yang
dimediasi oleh teknologi digital, khususnya proses penamaan pada pembelajaran PKn di
SD.
 Menurut literatur/Ester Irmania, Anita Trisiana, dan Calista Salsabila (2021):
Nilai nilai suku budaya dengan segala keunikannya bisa dapat menjadi sebuah
strategi bangsa kita,bukan malah menjadi tombak untuk negara kita sendiri.dengan
adanya nilai suku budaya dan saling menghargai budaya lain bisa menjadi kekuatan
dan persatuan untuk negara ini,manusia tidak akan bisa hidup sendiri makanya sikap
toleransi disini sangat diperlukan untuk menjaga kedamaian di bangsa Indonesia ini.

Komentar : Menurut pendapat saya pendapat yang diberikan benar dan saya
mendukung pendapatnya, karenakan dapat saling menghargai budaya lain bisa
menjadi kekuatan dan persatuan untuk negara ini.

 Menurut literatur/Idrus Ruslan (2015). Sikap patriotisme dan nasionalisme perlu


ditanamkan pada Pembelajaran PKn di Sd untuk mengantisipasi pengaruh negatif dari
adanya kebudayaan asing, yang melibatkan semua pihak terutama peran orang
tua ,pihak pemerintah dan para ulama budayawan. Jurnal ini menjelaskan Upaya yang
harus ditempuh dalam menghadapi pengaruh negatif budaya asing terhadap Generasi
Muda Di Indonesia.

Komentar : Menurut saya dari pendapat tersebut saya mendukung pendapatnya


karena memang semestinya Sikap patriotisme dan nasionalisme perlu ditanamkan
pada Pembelajaran PKn di Sd untuk mengantisipasi pengaruh negatif dari adanya
kebudayaan asing.
 Menurut literatur/Republika (2016) : Salah salu solusi jangka panjang menjaga
keutuhan. kedaulatan dan keselamatan segenap bangsa, setiap negara membutuhkan
fundamental ekonomi, budaya. dan pertahanan keamanan nasional yang kuat dan
kokoh. Tanpa fundamental ketahanan nasional yang kuat, ancaman keamanan dan
kenyamanan bangsa sangat rentan. Untuk itu solusinya adalah pembinaan kesadaran
bela negara (PKBN).

Komentar : Menurut pendapat saya dari pendapat kegunaan memberikan mata


pelajaran pendidikan kewarganegaraan kepada siswa Salah salu solusi jangka panjang
menjaga keutuhan. kedaulatan dan keselamatan segenap bangsa, setiap negara
membutuhkan fundamental ekonomi, budaya. bangsa.

 Menurut literatur/Erisa (2019) : Tantangan dalam pelestarian budaya daerah dan


nasional di tengah paparan budaya asing yang dimediasi oleh teknologi digital
menjadi tugas penting bagi setiap warga negara. Pembelajaran PKn di SD harus
menjadi sarana untuk memberikan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya
pelestarian budaya daerah dan nasional. Dengan cara ini, nilai-nilai keberagaman
budaya dapat dilestarikan dan dikembangkan untuk menjadi identitas bangsa
Indonesia.

Komentar : Menurut saya tentang pendapat erisa (2019) saya mendukung


pendapatnya akan tetapi banyak sekali hal- hal yang kurang dalam pendapat yang
diberikannya.

 Menurut literatur/Iband Vangeance. 2015 : Dalam menjawab tantangan pelestarian


budaya daerah dan nasional, masyarakat dan khususnya generasi muda harus
diingatkan mengenai pentingnya menjaga warisan budaya yang dimiliki negara. Hal
ini harus ditanamkan dalam pembelajaran PKn di SD, untuk memberikan pemahaman
dan kesadaran bahwa budaya merupakan identitas dan kekayaan bangsa Indonesia.
Selain itu, dengan memperkenalkan dan melestarikan budaya daerah dan nasional,
dapat membangkitkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme bagi para peserta didik.
 Komentar : Pendapat dari ifa suwari (2015) saya mendukung pendapatnya karena
Hal ini harus ditanamkan dalam pembelajaran PKn di SD, untuk memberikan
pemahaman dan kesadaran bahwa budaya merupakan identitas dan kekayaan bangsa
Indonesia.

Jadi kesimpulannya menurut pendapat saya Dalam paradigma Bela Negara dan Cinta Tanah Air,
pelestarian budaya daerah dan nasional menjadi tugas penting bagi setiap warga negara. Oleh
karena itu, tantangan yang dihadapi dalam pelestarian budaya daerah dan nasional harus menjadi
sorotan dalam mengembangkan pembelajaran PKn di SD. Teknologi digital menjadi salah satu
faktor yang mempercepat paparan budaya asing di masyarakat, terutama pada generasi muda.
Proses penamaan dalam pembelajaran PKn di SD menjadi penting untuk mengenalkan budaya
daerah dan nasional serta memperlihatkan perbedaan dengan budaya asing.

Dalam mempertahankan keberadaan budaya daerah dan nasional, pemerintah dan semua
pemangku kepentingan harus membuat langkah yang tepat dan efektif. Pembelajaran PKn di SD
dapat menggambarkan nilai-nilai dan aspek budaya yang penting dalam kehidupan masyarakat
Indonesia. Pada proses penamaan, pembelajaran dapat dilakukan dengan memberikan contoh
penamaan tempat dan benda yang memiliki arti dan makna penting bagi masyarakat setempat.
Dengan demikian, hal ini dapat menjadi upaya untuk memperkuat identitas budaya daerah dan
nasional pada diri peserta didik.

Referensi:

 Ester Irmania, Anita Trisiana, dan Calista Salsabila (2021). Upaya mengatasi pengaruh
negatif budaya asing terhadap generasi muda di Indonesia. Jurnal Dinamika Sosial
Budaya
 Idrus Ruslan.2015.Mengenai catatan tentang pengerusan nilai budaya:penguatan
ketahanan budaya dalam menghadapi derasnya arus budaya. Budaya Indonesia
 Republika, 31 Maret 2016. PENTINGNYA PENDIDIKAN KESADARAN BELA NEGARA
BAGI SELURUH BANGSA INDONESIA UNTUK MENANGKAL ANCAMAN
 Erisa, 2019. Tantangan dalam pelestarian budaya daerah dan nasional
 Iband Vangeance. 2015. Budaya luar yang kian memasuki kehidupan para pelajar.
Makalah Budaya asing tugas man kota cirebon,18 september.

Anda mungkin juga menyukai