Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan
Mengapa dan untuk apa mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan diberikan di SD/MI
Jawab :
Menurut literatur/(Rahayu, 2007) : Menurut Undang-Undang yang sesuai dengan
Pendidikan Kewernegaraan Sistem pendidikan Nasional merupakan mata ajaran
wajib bagi seluruh peserta didik disemua jalur dan jenjang Pendidikan formal.
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Civis Education juga seyogyanya diberikan
kepada setiapa warga negara Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan
membentuk peserta didik menjadi warga masyarakat, warga bangsa, dan warga
negara yang dapat diandalkan oleh pribadinya, keluarganya, lingkugannya,
masyarakatnya, bangsanya, dan negaranya dalam mencapai cita-cita bersama
(Rahayu, 2007).
Komentar : Menurut pendapat saya pendapat yang diberikan oleh Rahayu (2007)
benar dan saya mendukung pendapatnya, karena memang mata pelajaran PKN adalah
ajaran wajib yang harus diberikan kepada siswa untuk menambah wawasan dasar
tentang kewarganegaraan.
Menurut literatur/Mubarokah (2012) : fungsi mempelajari mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan adalah :
1. Membantu generasi muda memperoleh pemahaman cita-cita nasional atau tujuan
negara
2. Dapat mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab dalam
menyelesaikan masalah pribadi, masyarakat dan negara
3. Dapat mengapresikan cita-cita nasional dan dapat membuat keputusan keputusan
yang cerdas
4. Wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter
yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya
dalam kebiasan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD
NKRI 1945.
Komentar : Menurut saya dari pendapat Mubarokah (2012) mendukung
pendapatnya karena memang semestinya fungsi dan untuk apa mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan diberikan untuk SD/MI.
Menurut literatur/(Syam Norman:2011) : Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PKn) di sekolah dasar dimaksudkan untuk menanamkan rasa cinta
tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan, serta membentuk kepribadian bangsa
yang sesuai dengan falsafah, pandangan hidup, ideologi, dan dasar negara yaitu
Pancasila. (Syam Norman:2011)
Komentar : Menurut pendapat saya dari pendapat Syam Norman (2011) kegunaan
memberikan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan kepada siswa tidak hanya
itu akan tetapi juga dapat meningkatkan kecintaan terhadap tanah air, dan
menumbuhkan jiwa cinta bangsa.
Menurut literatur/(Somantri, 2001:279) : Memberikan mata pelajaran PKN kepada
siswa memiliki tujuan yaitu mendidik warga negara supaya menjadi warga negara
yang baik, yang bisa dilukiskan dengan “warga negara yang patriotik, toleran, setia
terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis, serta Pancasila sejati” (Somantri,
2001:279).
Komentar : Menurut saya tentang pendapat Somantri (2001) saya mendukung
pendapatnya akan tetapi banyak sekali hal- hal yang kurang dalam pendapat yang
diberikannya.
Menurut literatur/(Jamal Ma’mur Asmani, 2012:59) : Kegiatan pembelajaran
bertujuan menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan
serta dirancang untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari, atau peduli,
dan menginternalisasi nilai-nilai dalam bentuk perilaku (Jamal Ma’mur Asmani,
2012:59).
Komentar : Pendapat dari Jamal Ma'mur Asmani (2012) saya mendukung
pendapatnya karena memberikan pembelajaran pkn terhadap siswa Sd/Mi dapat
menginternalisasi nilai - nilai dalam bentuk perilaku yang kita jalani.
Jadi kesimpulannya menurut pendapat saya mengapa dan untuk apa mata pelajaran Pendidikan
kewarganegaraan diberikan di SD/MI karena pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di sekolah
dasar memiliki arti penting bagi siswa pada pembentukan pribadi warga negara yang memahami
dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia yang
cerdas dan Pendidikan kewarganegaraan diberikan kepada siswa sebagai generasi muda penerus
bangsa untuk memberikan bekal nilai-nilai kebangsaan dan pemahaman komprehensif mengenai
wawasan nusantara, ketahanan nasional, hak dan kewajiban sebagai warganegara, demokrasi,
konstitusi serta HAM dalam menghadapi tantangan di masa yang akan mendatang.
Referensi :
Ina Magdalena, Ahmad Syaiful Haq dan Fadlatul Ramdhan (2020) Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar Negeri Bojong 3 Pinang. Jurnal
Pendidikan dan Sains
Endah Parawangsa, Dinie Anggraeni Dewi dan Yayang Furi Furnamasari (2021) Hakikat
Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar (SD). Jurnal Pendidikan Tambusai
Prof. Dr. H. Udin S. Winataputra, M.A. Hakikat, Fungsi, dan Tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan di SD. Modul Pembelajaran Pkn
Cacih Nurhayati (2008). FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN (PKn) DALAM
MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama
Islam
Feri Tirtoni, M.Pd. Cetakan Pertama, April 2016 Buku Pembelajaran PKn Di Sekolah
Dasar
Komentar : Pendapat dari Ifa Suwari (2015) saya mendukung pendapatnya karena
pendidikan kewarganegaraan dalam pembentukan moral yang diutamakan siswa pada
tanggung jawab, kedisiplinan, kejujuran, ketaqwaan , etika yang baik, mempunyai
nilai-nilai moral di dalam pembentukan moral setiap siswa.
Jadi kesimpulannya menurut pendapat saya analisis bahwa PKn sebagai pendidikan nilai dan
moral karena Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai berarti pendidikan
kewarganegaraan memuat pendidikan nilai, agar warganegara dapat memahami dan berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai hukum, dimana nilai hukum lahir dari kesadaran moral, sehingga nilai-
nilai hukum merupakan nilai-nilai moral yang bersumber dari nilai ideologi dan dasar negara
Pancasila, karena ketentuan hukum yang baik apabila sesuai dengan nilai-nilai hukum yang
dianggap baik oleh masyarakat, yang dinilai melalui pertimbangan moral.
Referensi:
Komentar : Menurut pendapat saya pendapat yang diberikan oleh Indahyana (2017)
benar dan saya mendukung pendapatnya, karenakan memang keterkaitan mata
pelajaran PKN dengan IPS adalah hal hal yang menyangkut warga negara, serta
pemerintahan.
Komentar : Pendapat dari ifa suwari (2015) saya mendukung pendapatnya karena
memberikan pembelajaran pkn terhadap siswa Sd/Mi dapat menginternalisasi nilai - nilai
dalam bentuk perilaku yang kita jalani.
Jadi kesimpulannya menurut pendapat saya Keterkaitan antara PKn dan IPS terlihat dalam
beberapa materi ajar yang saling berkaitan, seperti mempelajari tentang proses demokrasi dan
konsep negara hukum dalam PKn, tentu saja terdapat kaitannya dengan pembelajaran dalam
Ilmu Sejarah dan Geografi dari IPS, yang membahas tentang perkembangan politik, geografi dan
peradaban masyarakat yang sama. Selain itu, PKn dan IPS juga membahas tentang cara
masyarakat dalam mengatasi masalah sosial dan ekonomi, serta mengenalkan pada siswa tentang
organisasi dan peran partai politik. Dalam IPS, siswa diminta untuk memahami bagaimana
sistem perekonomian bekerja, mencakup produk, pasar, sistem produksi, tenaga kerja, dan
industri.
Referensi:
Indahyana (2017). Keterkaitan PKN Dengan IPS Dan Mata Pelajaran Lainya & Konsep
Serta Prinsip Kepribadian Nasional, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Dan Bela
Negara
Hesti Danyadi (2016). Keterkaitan pendidikan kewarganegaraan dengan ips dalam
pembelajaran terpadu
Aulia Singa Zanki (2019). Keterkaitan PKN dengan IPS
Universitas Semarang (2020). Keterkaitan PKN Dengan IPS Dan Mata Pelajaran Lainya
&Konsep Serta Prinsip Kepribadian Nasional, SemangatKebangsaan, Cinta Tanah Air,
Dan Bela Negara
Lisa Wahyuni (2021). Pembelajaran PKn di SD Keterkaitan PKn dengan IPS dan Mata
Pelajaran Lainnya.
4. Analisis kelebihan dan kelemahan pembelajaran terpadu dalam pembelajaran PKn
di sekolah Dasar .
Menurut literatur/Wahid Priyono (2020) :
Kelebihan :
- Memberikan peluang dan motivasi bagi guru untuk mengembangkan materi
pembelajaran serta mendorong guru untuk mengembangkan kreatifitas;
- Mempermudah dan memotivasi siswa untuk mengenal, menerima, menyerap, dan
memahami keterkaitan atau hubungan antara konsep, pengetahuan, nilaiatau tindakan
yang terdapat dalam beberapa pokok bahasan atau bidang studi
Kekurangan :
- Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar siswa yang relatif baik, baik
dalam aspek intelegensi maupun kreatifitasnya
- Model ini menuntut guru memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, kreativitas
tinggi, keterampilan metodologik yang handal, kepercayaan diri dan etos akademik
yang tinggi, dan berani untuk mengemas dan mengembangkan materi secara luas dan
terintegrasi.
Komentar : Menurut saya dari pendapat Wahid priyono (2020) mendukung pendapatnya
karena kelebihan dan kelemahan pembelajaran terpadu dalam pembelajaran PKn di
sekolah Dasar sudah sesuai.
Kelebihan:
- Materi pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan anak sehingga anak dengan
mudah memahami sekaligus melakukannya.
- Siswa juga dengan mudah dapat mengaitkan hubungan materi pelajaran di mata
pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya.
Kekurangan :
Kelebihan:
Kelemahan :
2. Kesulitan Mengatur Waktu: Pembelajaran terpadu dapat memerlukan waktu yang lebih
banyak dalam persiapan, karena guru harus menentukan bagaimana mengintegrasikan
materi dari berbagai mata pelajaran.
3. Kesulitan Menggunakan Pendekatan yang Berbeda: Pembelajaran terpadu dapat
menghadirkan tantangan bagi guru yang terbiasa menggunakan pendekatan yang sama
dalam mengajar setiap mata pelajaran.
Referensi:
5. Analisis dengan paradigma Bela Negara dan Cinta Tanah air tentang tantangan
pelestarian budaya daerah dan budaya nasional ditengah paparan budaya asing yang
dimediasi oleh teknologi digital, khususnya proses penamaan pada pembelajaran PKn di
SD.
Menurut literatur/Ester Irmania, Anita Trisiana, dan Calista Salsabila (2021):
Nilai nilai suku budaya dengan segala keunikannya bisa dapat menjadi sebuah
strategi bangsa kita,bukan malah menjadi tombak untuk negara kita sendiri.dengan
adanya nilai suku budaya dan saling menghargai budaya lain bisa menjadi kekuatan
dan persatuan untuk negara ini,manusia tidak akan bisa hidup sendiri makanya sikap
toleransi disini sangat diperlukan untuk menjaga kedamaian di bangsa Indonesia ini.
Komentar : Menurut pendapat saya pendapat yang diberikan benar dan saya
mendukung pendapatnya, karenakan dapat saling menghargai budaya lain bisa
menjadi kekuatan dan persatuan untuk negara ini.
Jadi kesimpulannya menurut pendapat saya Dalam paradigma Bela Negara dan Cinta Tanah Air,
pelestarian budaya daerah dan nasional menjadi tugas penting bagi setiap warga negara. Oleh
karena itu, tantangan yang dihadapi dalam pelestarian budaya daerah dan nasional harus menjadi
sorotan dalam mengembangkan pembelajaran PKn di SD. Teknologi digital menjadi salah satu
faktor yang mempercepat paparan budaya asing di masyarakat, terutama pada generasi muda.
Proses penamaan dalam pembelajaran PKn di SD menjadi penting untuk mengenalkan budaya
daerah dan nasional serta memperlihatkan perbedaan dengan budaya asing.
Dalam mempertahankan keberadaan budaya daerah dan nasional, pemerintah dan semua
pemangku kepentingan harus membuat langkah yang tepat dan efektif. Pembelajaran PKn di SD
dapat menggambarkan nilai-nilai dan aspek budaya yang penting dalam kehidupan masyarakat
Indonesia. Pada proses penamaan, pembelajaran dapat dilakukan dengan memberikan contoh
penamaan tempat dan benda yang memiliki arti dan makna penting bagi masyarakat setempat.
Dengan demikian, hal ini dapat menjadi upaya untuk memperkuat identitas budaya daerah dan
nasional pada diri peserta didik.
Referensi:
Ester Irmania, Anita Trisiana, dan Calista Salsabila (2021). Upaya mengatasi pengaruh
negatif budaya asing terhadap generasi muda di Indonesia. Jurnal Dinamika Sosial
Budaya
Idrus Ruslan.2015.Mengenai catatan tentang pengerusan nilai budaya:penguatan
ketahanan budaya dalam menghadapi derasnya arus budaya. Budaya Indonesia
Republika, 31 Maret 2016. PENTINGNYA PENDIDIKAN KESADARAN BELA NEGARA
BAGI SELURUH BANGSA INDONESIA UNTUK MENANGKAL ANCAMAN
Erisa, 2019. Tantangan dalam pelestarian budaya daerah dan nasional
Iband Vangeance. 2015. Budaya luar yang kian memasuki kehidupan para pelajar.
Makalah Budaya asing tugas man kota cirebon,18 september.