PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai macam masalah muncul pada anak usia sekolah, namun masalah
yang biasanya terjadi yaitu masalah kesehatan umum. Masalah kesehatan umum
yang terjadi pada anak usia sekolah biasanya berkaitan dengan kebersihan
perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebersihan
diri, serta kebiasaan cuci tangan. Salah satu upaya mencegah penyakit tersebut
yaitu dengan mencuci tangan terbukti secara ilmiah efektif untuk mencegah
Diare adalah kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi
lembek atau cair, dapat pula berupa air saja lebih dari tiga kali dalam satu hari
(Rompas, et all 2013). Diare merupakan penyakit yang masih menjadi salah satu
seluruh daerah di dunia dan menyerang disemua setiap kelompok usia (Dyah &
Yunita, 2017).
kedua kematian pada anak di bawah lima tahun yaitu 525.000 orang setiap tahun.
Secara global ditemukan kasus penyakit diare pada anak yaitu 1,7 miliar setiap
1
tahun. Dari data Riskesdas, prevalensi penyakit diare di Indonesia meningkat dari
tahun 2013 yaitu 7,0% dan pada tahun 2018 yaitu 8,0%.
tahun 2013 yaitu 3,5% dan tahun 2018 yaitu 4,3%. Berdasarkan data Dinas
Kesehatan Kabupaten Bintan kasus diare pada tahun 2018 ditemukan sekitar
2.370 orang dan 1415 diantaranya merupakan kasus diare pada anak usia 5-14
tahun. Data dari puskesmas sekitar 239 orang yang terkena diare pada tahun 2018,
dan jumlah kasus diare pada anak usia 5-14 tahun sebanyak 75 orang.
Escherichia coli, Shigella sp. dan parasite Entamoeba hystolitica. (Retno et all,
2013). Ada sekitar 90% diare diakibatkan oleh infeksi, dan 10% diakibatkan
antara lain oleh obat-obatan, bahan toksik, iskemik dan sebagainya. Infeksi diare
ditularkan secara faecal-oral, melalui makanan dan air yang terkontaminasi oleh
feses atau bakteri atau virus yang menyebabkan diare, ataupun dengan tangan
Berdasarkan fenomena yang ada terlihat bahwa anak-anak usia sekolah pada
umumnya belum paham betul akan kebersihan bagi tubuhnya, dan mempunyai
biasanya langsung makan makanan yang meereka beli tanpa mencuci tangan
2
bebas, dan kurangnya perilaku mencuci tangan sesudah dan sebelum makan yang
Perilaku hidup sehat yang sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun
kesehatan. Cuci tangan sering dianggap sebagai hal yang tidak penting, padahal
masyarakat (Retno et all., 2013). Sebab orang yang mengalami diare akan
kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh. Hal ini membuat
tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa,
khususnya pada anak. Selain itu diare juga dapat mengakibatkan malnutrisi
diare lebih berat dan lama, dan pada akhirnya akan menyebabkan kegagalan
pertumbuhan dan kematian. Oleh karena itu kebersihan tangan dengan mencuci
antara perilaku cuci tangan denga kejadian diare pada anak usia sekolah. Hal ini
menunjukkan bahwa cuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting
dalam pencegahan dan pengontrolan infeksi. Dan menurut penelitian Riries dan
3
perilaku mencuci tangan dapat mencegah terjadinya diare dan dapat
Bintan Timur, siswa tidak memiliki kesadaran untuk cuci tangan, terutama setelah
mencuci tangan terlebih dahulu. Meski telah tersedia tempat untuk mencuci
tangan siswa-siswi tersebut tidak terlihat mencuci sebelum makan. Dari hasil
wawancara dengan kepala sekolah 2 bulan terakhir terdapat 1 siswa setelah buang
air besar mengeluh perutnya mulas dan meminta izin untuk pulang kerumah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
dasar.
4
2. Tujuan Khusus
Timur
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Aplikasi
b. Bagi Penelitian
pengalaman dan hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan kajian
5
2. Manfaat Akademik