99 292 1 PB PDF
99 292 1 PB PDF
Abstrak
Minyak jarak merupakan minyak yang dihasilkan dari biji jarak pagar. Minyak jarak ini dapat
diolah menjadi sabun karena memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi yang merupakan komponen utama
dalam pembuatan sabun. Pembuatan sabun dapat dilakukan dengan reaksi safonifikasi yaitu reaksi hidrolisa
asam lemak dengan basa lemah.
Penelitian ini dilakukan pembuatan sabun padat dan sabun cair dari minyak jarak dengan variabel
konsentrasi NaOH dan kecepatan mixing untuk mengetahui pengaruh variabel - variabel tersebut terhadap
hasil sabun yang dihasilkan.
Pada variasi konsentrasi NaOH dan Kecepatan mixing yang dilakukan dalam penelitian ini, maka
diperoleh sabun padat yang baik adalah konsentrasi 4,5 M dan kecepatan mixing 400 rpm dimana
mempunyai kadar air 13,37%, pH 8,79 dan kadar alkali bebas 0,044%. Sedangkan sabun cair yang paling
baik pada konsentrasi 4 M dan kecepatan mixing 400 rpm dimana memiliki kadar air 55,92%, pH 8,64 dan
kadar alkali bebas 0,095.
Castrol oil is the oil yielded from seed castrol oil. This castrol oil changeablebecome the soap
because owning high saturated fat content representing especial component in making soap. Making soap by
reaction safonifikasi such as reaction hidrolisa.
This research conducted a solid making soap and liquid soap from control oil with with variable
concentration NaOH and of speed mixing to know the influence variable – variable to result of soap with
yielded.
The variation of concentration and speed mixing performed with this research, so obtained good
solid soap is concentration and speed mixing. Where have of water 13,37%,pH 8,79% dan free rate alkalinity
0,044%. Agreeable soap water concentration and speed mixing 400 rpm where own the rate of water and
alkalinity.
200 rpm
W − W2 30 250 rpm
Kadar air = 1
28
x 100 % 26 300 rpm
W 24 350 rpm
22 400 rpm
Keterangan : 20
18
W 1 = Berat contoh + Cawan (gram) 16
W 2 = Berat contoh setelah pengeringan 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5
(gram) NaOH ( M )
W = Berat contoh (gram)
3.4.2. Alkali Bebas
a. Menyiapkan alkohol netral dengan Grafik 4.1 Pengaruh konsentrasi NaOH
mendidihkan 100 ml alkohol dalam labu terhadap sabun padat yang
Erlenmeyer 250 ml, tambahkan 0,5 ml dihasilkan.
34
250 rpm
32
300 rpm
30
350 rpm
Grafik 4.3 Pengaruh kecepatan mixing terhadap
28
400 rpm sabun padat yang dihasilkan.
26
24
Grafik 4.3. menunjukkan hubungan variasi
2 2,5 3 3,5 4 4,5
kecepatan mixing terhadap hasil sabun padar pada
NaOH ( M )
kondisi temperatur 70oC dan lama waktu reaksi 10
menit. Kecepatan mixing memiliki pengaruh yang
Grafik 4.2 Pengaruh konsentrasi NaOH cukup besar terhadap pembentukan sabun.
terhadap sabun cair yang dihasilkan. Semakin cepat mixing maka sabun yang terbentuk
juga semkain banyak. Dari grafik dapat dilihat
34
air untuk sabun cair sekitar 40% hingga 60%
2,5 M
32
3M
(SNI). Hasil analisa sabun cair didapat sekitar
30 3,5 M 47,53% sampai 55,92%. Kadar air ini juga cukup
4M baik. Kadar air sabun padat dan sabun cair ini
28
sangat dipengaruhi oleh kecepatan mixing dan
26 konsentrasi. Analisa kadar air ini sama dengan
24 perhitungan kelembaban. Dilakukan pada suhu
200 250 300 350 400 450 105oC selama 2 jam, diperkirakan pada kondisi ini
Kecepatan Mixing ( rpm ) air yang terkandung dalam sabun menguap
sehingga air (kelembaban) dapat diminimalkan.
Grafik 4.4 Pengaruh kecepatan mixing terhadap
sabun cair yang dihasilkan. 2. Alkali Bebas
Kelebihan alkali dapat disebabkan karena
Grafik 4.4. menunjukkan hubungan variasi penambahan alkali yang berlebihan pada proses
kecepatan mixing terhadap hasil sabun padar pada pembuatan sabun. Alkali bebas yang melebihi
kondisi temperatur 70oC dan lama waktu reaksi 10 standard dapat menyebabkan iritasi pada kulit,
menit. Sama seperti sabun padat, jumlah sabun seperti kulit luka dan mengelupas (erik,2007).
cair yang dihasilkan juga mengalami peningkatan Menurut SNI (1994), kadar alkali bebas pada
seiring dengan meningkatnya kecepatan mixing. sabun maksimum sebesar 0,1%. Sedangkan
Kecepatan mixing memiliki pengaruh yang cukup menurut Respective ISI Specification, kadar alkali
besar terhadap pembentukan sabun. Semakin bebas sabun sekitar 0,05% - 0,3%. Hasil analisa
5.2. Saran
Pembuatan sabun padat dan sabun cair
hendaknya dilakukan dari bahan baku lain,
misalnya minyak jelatah, minyak mahkota dewa
dan lain-lain. Dapat juga diadakan penelitian
mengenai pengaruh bahan pengisi sabun seperti
bahan pengharum dan zat pewarna sehingga dapat
menambah pengetahuan. Pada masa yang akan
datang juga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
dengan variasi temperatur.