Anda di halaman 1dari 11

BURUNG

HARUEI
YANG BIJAKSANA

Feriyane, SPd.SD
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas berkatNya saya bisa
menulis buku kedua saya yang berjudul “ Burung Haruwei Yang Bijaksana “, akhirnya
dapat terselesaikan juga.

Pilihan Burung Haruwei ini sebagai simbol keramat bagi suku Dayak, bukan tanpa
alasan. Keseharian masyarakat Dayak disimbolkan dalam bagian tubuh burung Haruwei
misalnya rumah adat, baju adat, bahkan tato yang melambangkan burung ini.

Buku ini disajikan dalam bahasa yang ringan dan lugas. Baik untuk pendidik, orang
tua, dan pelajar untuk membangun karakter generasi muda agar saling menebarkan kasih
sayang dan kedamaian.

Dalam kesempatan ini juga saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Febry
Suprapto, M.Pd.I selaku pembimbing dalam pembuatan buku ini. Terimakasih pula saya
ucapkan kepada Bapak Kepala Sekolah SDN 3 Mentawa Baru Hulu beserta rekan-rekan
kerja yang telah sudi memberikan sumbangsih pemikiran, kritik, dan sarannya.

Akhirnya saya berharap semoga dengan buku ini dapat menjadi penyemangat dan
motivasi bagi pelaksana, pemangku,serta pemerhati pendidikan dimanapun berada.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menolong dan menjaga langkah pekerjaan kita,
Amin.

Palangka Raya, Maret 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................. ii

Keadaan dipinggiran desa Pulau Telo ................................................... 1

Kepemimpinan Burung Haruwei ........................................................... 2

Kesetiaan Burung Haruwei ....................................................................

Mati karena ditembak pemburu ............................................................ 3

Penghuni hutan merasa kehilangan ,..................................................... 4

Ada raja baru mereka ............................................................................. 4


Keadaan dipinggiran Desa Pulau Telo

Di pinggiran desa Pulau Telo, tepatnya di kota Kuala Kapuas. Ada satu
sungai yang dibatasi oleh tiga gundukan, yang tidak begitu jauh jaraknya satu sama
lain. Konon ceritanya di tengah-tengah sungai ada pusaran air yang besar, sehingga
bisa mengisap pertahu-perahu kecil sampai kedasar sungai. Bahkan kapal-kapal
besar yang melintas di sungai itu. Gundukan tersebut bekas pecahan perahu-
perahu kecil dan kapal besar yang menumpuk dipusaran itu. Masyarakat disekitar
situ menganggap daerah aliran sungai itu keramat. Oleh sebab itu setiap kapal yang
melewati sungai itu selalu berhati-hati. Karena terkadang orang bisa melihat Burung
Haruwei besar bertengger di atas pohon paling tinggi disalah satu dari ketiga
gundukan itu. Karena dianggap keramat, maka oleh masarakat setempat gundukan
itu diberi bendera berwarna kuning. Agar setiap orang yang melewati daerah itu
mengerti bahwa tempat itu adalah keramat. Masyarakat sekitar menyebut daerah
setempat dengan nama “ Pulau Telo “ yang artinya Tiga Pulau. Sampai sekarang
masih ada lho teman-teman, mau menyaksikannya ayo ikut saya ke Kalimantan
Tengah.
Nah disekitar desa Pulau Telo ini, hidup berbagai jenis binatang seperti Orang Utan,
Bekantan, Rusa, Kancil, Babi Hutan, Beruang Madu, Macan Tutul dan berbagai jenis
burung dari yang kecil hingga yang besar. Sebagaimana halnya dengan kehidupan
kita manusia. Di hutanpun ada yang memimpin untuk melindungi hewan-hewan
yang lemah. Nah yang memimpin sekelompok binatang disekitar hutan desa Pulau
Telo ini adalah Burung Haruwei yang gagah perkasa juga arif dan bijaksana.
Burung Haruei biasa dikenal orang di Indonesia dengan Burung Enggang atau
Rangkok.

Kepemimpinan Burung Haruei

Burung Haruei memiliki paruh yang besar bertanduk menutupi bagian


dahinya serta sayap yang tebal, ekor yang panjang dan indah. Bilamana akan
terbang burung Haruei mengeluarkan suara yang nyaring dan menggelegar
keseluruh hutan, dan kepakan sayapnyapun mengeluarkan suara yang khas dan
dramatik. Suara yang keras ini dianggap simbol pemimpin yang selalu didengarkan
rakyatnya, sedangkan bagian sayapnya yang tebal merupakan simbol dari pemimpin
perkasa yang bisa melindungi rakyatnya dan ekornya yang panjang melambangkan
kemakmuran yang luas melingkupi masyarakat yang dipimpinnya.
Dua kali dalam seminggu Burung Haruwei terbang mengelilingi daerah
kekuasaannya untuk melihat secara langsung keadaan disekitarnya. Hingga
semuanya terlihat olehnya aman aman saja. Semua penghuni hutan sangat
menyayangi raja mereka karena sang raja sangat arif dan bijaksana.

Mati karena ditembak Pemburu

Disuatu ketika, disore menjelang malam. Burung Haruei sang raja hutan
kembali terbang mengelilingi hutan untuk memastikan bahwa keadaan hutan itu
aman, dibawah kepemimpinannya. Setelah dinyatakan aman Burung Haruweipun
kembali bertengger di pohon yang paling tinggi. Dekat sarang yang dibuatnya untuk
burung betina. Tiba-tiba ............ terdengar bunyi letusan senapan seorang pemburu
yang membidik kearahnya dor...dor .... dor. Dari sekian banyak tembakan yang
dikeluarkan oleh pemburu itu. Ternyata ada yang mengenai tepat di jantung Burung
Haruei sang raja hutan. Burung Haruei itupun jatuh dari udara dan menggelepar
ditanah sambil mengerang kesakitan. Beberapa penghuni hutan yang menyaksikan
kejadian itu, terkejut dan ada yang menangis sejadi-jadinya. Burung Haruweipun
dibawa oleh salah satu penghuni hutan yang melihat kejadian itu. Untuk diantar
ketempat tinggalnya. Namun karena tidak tahan dengan peluru yang tepat mengenai
jantungya, sang raja hutanpun akhirnya meninggal. Seluruh penghuni hutan
sepakat untuk megubur raja mereka diiringi isak tangis yang memilukan hati.

Satu hal yang menjadi panutan bagi kita, yaitu masalah kesetiaan burung Haruwei
terhadap pasangannya. Burung Haruwei ini hanya mempunyai satu kekasih selama
hidupnya. Ketika burung betina akan bertelur. Sipejantan akan membuat lubang,
dibatang pohon besar yang paling tinggi. Guna tempat bersarang, bertelur dan
mengerami telurnya hingga menjadi anak burung dewasa. Sedangkan burung
jantan haruwei dengan setia menunggu diluar sarang. Ketika burung Haruwei jantan
mencari makan, dan mati ditembak oleh pemburu. Burung betina akan menunggu
burung jantan hingga burung betina mati kelaparan. Burung haruwei saat ini sudah
mulai langka dikarenakan penebangan hutan. Hingga tidak ada sarang tempat
tinggal burung Haruwei. Sampai saat ini burung haruwei menjadi langka dan
dijadikan burung keramat oleh suku Dayak.

Penghuni hutan merasa kehilangan

Hari berganti hari keadaan hutan terasa sepi sepeninggal raja mereka.
Penghuni hutan yang biasa hidup rukun dan damai. Semua penghuni hutan merasa
tidak aman setelah hutan mereka dimasuki oleh pemburu. Selang beberapa minggu
setelah sang raja meninggal, akhirnya seluruh penghuni hutan berkumpul untuk
mencari Raja baru mereka. Pertama-tama mereka sepakat untuk memilih Macan
Tutul. Karena macan tutul mempunyai cakar dan gigi yang kuat serta lari yang gesit.
Namun macan tutul menolak karena takut dengan manusia. Kemudian mereka
memilih Beruang untuk menjadi raja, karena beruang mempunyai cakar yang tajam
dan gigi yang sangat kuat seperti macan. Tapi lagi-lagi beruangpun menolak pilihan
itu dengan alasan yang sama. Sepertinya penghuni hutan itu tidak ada yang berani
dijadikan raja baru, karena takut dengan manusia sipemburu hutan.

Ada raja baru meraka

Namun teman-teman ..............

Tak disangka, tak diduga Orang Utan berdiri menawarkan dirinya untuk menjadi raja
hutan. Ia berkata, saudara-saudara...... bagaimana kalau saya yang menjadi raja ?
Karena saya mirip dengan manusia..... punya kaki, punya tangan dan bisa berdiri
seperti manusia...... jadi mereka tidak akan tega menyakitiku. Binatang lainnyapun
bertanya bagaimana dengan nasib kami Orang Utan ......? Orang Utan menjawab....
jangan khawatir saya pasti melindungi kalian semua dari pemburu-pemburu kejam
itu. Mendengar kata Orang Utan tersebut semua penghuni hutan berteriak
........setuju .......Semua penguni hutan akhirnya sepakat mengangkat Orang Utan
menjadi Raja baru mereka. Oleh sebab itulah Orang Utan di Kalimantan Tengah
akan selalu dijaga kelestariannya dan ditempatkan di wilayah hutan Tanjung Puting
Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah.
Saat itu Orang Utan Kalimantan iniiah pengganti Burung Haruwei, menjadi raja baru
mereka. Yang berada di desa Pulau Telo, Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah.

Nah begitulah dongeng dari saya, adapun amanat yang bisa kita ambil dari
cerita tadi adalah jangan takut membela kebenaran dan kesetiaan.

Sekian dan terima kasih .................................

Profil Penulis

Feriyane.S.Pd.SD atau biasa dipanggil Feri, lahir


di Sampit Tanggal 02 pebruari 1967 alumnus
Universitas Terbuka Palangkaraya, Jurusan Guru
Sekoklah Dasar angkatan 2010. Kini beliau mengabdi
menjadi guru keias di SDN 3 Mentawa Baru Hulu
Sampit. Selain mengajar beliau juga aktif pada organisasi vocal grup ibu-ibu
dilingkungan Gereja.

Beliau juga berprestasi, 3 tahun berturut turut meraih juara 1 lomba Guru
mendongeng sekabupaten kotawaringin Timur. Dan juara 1 Guru SD
Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun
2016
Banyak siswa di SDN 3 Mentawa Baru Hulu selalu meraih juara ketika
mengikuti berbagai lomba. Ada beberapa lomba yang beliau bimbing sampai
ketingkat Nasional, diantaranya lomba bercerita tahun 2014 di Jakarta dan
lomba melukis tahun 2015 di Palembang. Segudang prestasi diraihnya
membimbing siswa ditingkat Provinsi mau pun tingkat kabupaten.
BURUNG
HARUEI
YANG BIJAKSANA

Buku ini memuat tentang sosok seorang pemimpin yang arif dan bijaksana
bagi masyarakat yang dipimpinnya seperti halnya Burung Haruei.

Pilihan Burung Haruei sebagai simbol keramat bagi suku Dayak bukan tanpa
alasan. Keseharian masyarakat Dayak disimbolkan dalamn bagian tubuh burung
haruei misalnya rumah adat, baju adat, bahkan tato yang melambangkan burung ini.

Buku ini disajikan dalam bahasa yang ringan dan lugas. Baik untuk para
pendidik, orang tua, pelajar, untuk membangun karakter generasi muda agar saling
menebarkan kasih sayang dan kedamaian

Anda mungkin juga menyukai