Anda di halaman 1dari 32

Lampiran 1 Formulir Pendaftaran Skripsi

Lampiran 2 Lembar Acc Judul Skripsi


Lampiran 3 Lembar Persetujuan Seminar Proposal
Lampiran 4 Surat Kesediaan Pembimbing
Lampiran 5 Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing
Lampiran 6 SOP Coordination Test

Standart Operasional Procedure (SOP)

Coordination Test

A. Persiapan Alat dan Bahan

Peneliti mempersiapkan segala bentuk peralatan dan bahan yang menunjang

terlaksananya kegiatan penelitian berupa alat tulis, lembar pengukuran tes

koordinasi dan tempat pelaksanaan.

B. Prosedur Pelaksanaan

1. Menjelaskan kepada responden dan orang tua responden penelitian tentang

tujuan koordinasi berdiri.

2. Menjelaskan kepada responden dan orang tua responden penelitian mengenai

mekanisme tes koordinasi berdiri.

3. Responden diminta untuk melakukan dan mengikuti instruksi pengukuran tes

koordinasi berdiri.

4. Melakukan proses penilaian dan dokumentasi berupa pencatatan hasil

tes dalam lembar pengumpulan penelitian


Tabel 1 Tabel Pengukuran Tes Koordinasi Berdiri

Pre-Test Post-Test
No Nama/Inisial Tes 1 2 3 1 2 3
Inspeksi cara berjalan (gait)
Shallow Knee Bend
Tes Romberg
1 Tes Romberg Dipertajam
Tes Telunjuk Hidung
Tes Tumit Lutut
Tes Untuk Disdiadokinesis
Inspeksi cara berjalan (gait)
Shallow Knee Bend
Tes Romberg
2 Tes Romberg Dipertajam
Tes Telunjuk Hidung
Tes Tumit Lutut
Tes Untuk Disdiadokinesis
Inspeksi cara berjalan (gait)
Shallow Knee Bend
Tes Romberg
3 Tes Romberg Dipertajam
Tes Telunjuk Hidung
Tes Tumit Lutut
Tes Untuk Disdiadokinesis
Dst

Sumber : Pemeriksaan Sensorik & Sistem Koordinasi UEU (2017)

Prosedur penilaian/pengukuran sampel dengan menggunakan

coordination test tabel dengan cara :

1. Peneliti menyediakan sebuah tabel coordination test dan di cetak sejumlah

sampel.

2. Responden dan orangtua responden diberi penjelasan mengenai pemeriksaan

yang akan dilakukan.

3. Penilaian tingkat koordinasi dilakukan sebelum dan sesudah pemberian

intervensi terapi.

4. Setiap peningkatan koordinasi diukur dengan nilai angka 1-3


5. Hasil dari tingkat koordinasi semuanya dikumpulkan dan dijumlahkan,

dengan kriteria penilaian sebagai berikut :

a. Nilai 7-11: koordinasi kurang baik

b. Nilai 12-16: koordinasi cukup baik

c. Nilai 17-21: koordinasi baik


Lampiran 7 SOP Task-Oriented Training

Standart Operasional Procedure (SOP)

Task-Oriented Training

A. Persiapan

1. Peserta dialarang mengenakan alas kaki apapun (termasuk kaos kaki).

2. Peserta memenuhi kriteria inklusi.

3. Peserta dapat melakukan/mendapatkan pemanasan terlebih dahulu.

B. Alat

1. Pakaian atau kaos yang nyaman.

2. Matras, bola bobath, guling bobath dll.

C. Lingkungan

1. Permukaan lantai padat (semen, matras karet, lantai, dll).

2. Dilakukan pada daerah yang teduh atau di dalam ruangan (Indoor).

3. Tidak terganggu oleh aktifitas lain.

D. Pelaksanaaan

1. Pengambilan Sampel

a. Menyiapkan dan menyediakan alat untuk pengambilan informasi kepada

orang tua/wali responden penelitian berupa lembar identitas diri.

b. Orang tua/wali responden diminta untuk mengisi lembar tersebut.

c. Peneliti memeriksa lembar yang telah diisi untuk menganalisa apakah

sesuai kriteria inklusi yang telah di tentukan.

d. Menjelaskan kepada orang tua/wali responden mengenai task-oriented

training dan berapa lama waktu penelitian.

e. Meminta orang tua/wali responden untuk mengisi informed consent jika

bersedia anaknya menjadi responden penelitian.


2. Pelaksanaan Intervensi

a. Setiap responden penelitian diminta untuk melakukan tes koordinasi

berdiri sebaga pretest.

b. Responden diminta untuk mendengarkan dan mengikuti instruksi yang

diberikan untuk melakukan task-oriented training.

c. Task-oriented training dilakukan selama 3 kali dalam seminggu dan

dilakukan selama 4 minggu sehingga total 12 kali pertemuan.

d. Setelah menyelesaikan program latihan task-oriented training selama 4

minggu atau 12 kali pertemuan, responden diminta untuk melakukan tes

koordinasi sebagai posttest.

Tabel 2 Tata Cara Task-Oriented Training

Tata cara Contoh Gambar Tujuan


1. Responden memposisikan dalam
posisi duduk diatas matras.

2. Letakan bermacam-macam mainan di


arah yang berlainan.

3. Instruksikan responden untuk Melatih kaki dan


berusaha mengambil mainan pengativasian otot-otot
tersebut. kaki

4. Istirahat 15 detik.
5. Persiapan kembali.

6. Dilanjutkan untuk set ke 2 dengan


mekanisme gerakan dan posisi yang
sama.
1. Responden dalam posisi duduk

2. Letakan bola di depan responden

3. Minta lah responden untuk Melatih kaki dan


menendang bola pengativasian otot-otot
kaki
4. Istirahat 10 detik

5. Dilanjutkan untuk set ke 2 dengan


mekanisme gerakan dan posisi yang
sama
1. Responden dalam posisi duduk diatas
kursi.

2. Terapis memberikan support berupa


pegangan pada pinggul.

3. Sendi panggul ditekuk 90O

4. Letakkan telapak kaki rata pada


permukaan lantai. Memberikan rasa
koordinasi dan
5. Instruksikan responden untuk keseimbangan pada tubuh
memfleksikan hip dan menggerakan
trunk kearah depan sampai pundak
berada pada posisi vertikal diatas
sendi lutut

6. Lalu mintalah responden untuk


berdiri.

7. Yakinkan pada responden bahwa


tidak akan terjatuh.
Lampiran 8 SOP Sensory Integration Therapy

Standart Operasional Procedure (SOP)

Sensory Integration Therapy

A. Persiapan
1. Peserta dialarang mengenakan alas kaki apapun (termasuk kaos kaki).

2. Peserta memenuhi kriteria inklusi.

3. Peserta dapat melakukan/mendapatkan pemanasan terlebih dahulu.

B. Alat

1. Pakaian atau kaos yang nyaman.

2. Matras, bola bobath, guling bobath dll.

C. Lingkungan

1. Permukaan lantai padat (semen, matras karet, lantai, dll).

2. Dilakukan pada daerah yang teduh atau di dalam ruangan (Indoor).

3. Tidak terganggu oleh aktifitas lain.

D. Pelaksanaaan

1. Pengambilan Sampel

a. Menyiapkan dan menyediakan alat untuk pengambilan informasi kepada

orang tua/wali responden penelitian berupa lembar identitas diri.

b. Orang tua/wali responden diminta untuk mengisi lembar tersebut.

c. Peneliti memeriksa lembar yang telah diisi untuk menganalisa apakah

sesuai kriteria inklusi yang telah di tentukan.

d. Menjelaskan kepada orang tua/wali responden mengenai sensory

integration therapy dan berapa lama waktu penelitian.

e. Meminta orang tua/wali responden untuk mengisi informed consent jika

bersedia anaknya menjadi responden penelitian.


2. Pelaksanaan Intervensi

a. Setiap responden penelitian diminta untuk melakukan tes koordinasi

berdiri sebaga pretest.

b. Responden diminta untuk mendengarkan dan mengikuti instruksi yang

diberikan untuk melakukan sensory integration therapy.

c. Sensory integration therapy dilakukan selama 3 kali dalam seminggu dan

dilakukan selama 4 minggu sehingga total 12 kali pertemuan.

d. Setelah menyelesaikan program latihan sensory integration therapy

selama 4 minggu atau 12 kali pertemuan, responden diminta untuk

melakukan tes koordinasi sebagai posttest.

Tabel 3 Tata Cara Sensory Integration Therapy (SIT)

Teknik Tata cara Contoh Gambar Tujuan


1. Posisikan anak tengkurap diatas
bola gym.

2. Usahakan anak untuk


mengangkat badannya sendiri
dari tengkurap ke duduk.

3. Terapis memberikan support


berupa tahanan pada panggul Meningkatkan
Inhibisi tonus otot
anak.

4. Berikan sedikit dorongan pada


bagian sisi lateral shoulder.

5. Jika terdapat respon pada


anak, intensitas dorongan
perlahan- lahan dikurangi dan
biarkan
anak bangkit sendiri.
8. Posisikan anak pada posisi
merangkak.
Memperbaiki
Fasilitasi tonus postural
9. Terapis memberikan bantuan
pada panggul berupa koreksi
postur.
1. Posisikan anak pada posisi
kneeling.

2. Berikan pancingan berupa


mainan-mainan diatas meja agar
ia mau berusaha untuk berdiri. Memperkuat
dan
3. Terapis memberikan support meningkatkan
Stimulasi disisi lateral kedua panggul tonus otot
anak. melalui
propioseftif
4. Lepas support yang terapis dan taktil
berikan pada sisi lateral panggul
tadi, dengan tujuan
menimbulkan reaksi tubuh
untuk tetap mempertahankan
posisi
tersebut.
1. Anak dalam posisi terlentang. Memberikan
rasa terhadap
2. Berikan rangsangan pada kedua segala jenis
Input taktil permukaan
telapak kaki anak, rangsangan
dapat diberikan dengan seperti karpet,
menggunakan sikat SI. lantai dll
1. Anak dalam posisi duduk diatas
bola bobath.
Memberikan
2. Terapis memberikan support rasa
Input berupa pegangan dipanggul anak koordinasi
vestibular dan
3. Arahkan anak ke berbagai arah keseimbangan
secara perlahan, dengan tujuan pada tubuh
anak dapat memproteksi diri
agar tidak jatuh
1. Posisikan anak tidur terlentang.

2. Lakukan pijatan-pijatan halus


pada ekstremitas bagian bawah
anak.

3. Lakukan gerakan fleksi ekstensi


secara perlahan pada anggota
Input gerak bawah pada anak. Memberikan
Propioseptif rasa sendi
4. Lakukan pijatan kembali pada
anak

5. Posisikan anak pada posisi


berdiri, dengan tujuan agar anak
dapat mengetahui bahwa sendi
dapat menopang tubuh dan
berat
badan anak.
Lampiran 9 Informed Consent

Lembar Persetujuan Responden Penelitian

(Informed Consent)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ………………………………………………………….

Alamat : …………………………………………………………..

Adalah orang tua / wali dari :

Nama : ………………………………………………………….

Usia : ………………………………………………………….

Tanggal Lahir : ………………………………………………………….

Menyatakan bersedia berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan oleh

mahasiswa Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Ubniversitas

Muhammadiyah Malang, yang bernama :

Nama : Yoga Antoniyus

NIM 201410490311028

Judul : Perbandingan Task-Oriented Training Dengan Sensory Integration

Therapy (SIT) Terhadap Peningkatan Koordinasi Berdiri Penderita

Cerebral Palsy (CP) Di YPAC Kota Malang

Tujuan dari penelitian tersebut merupakan memberikan pengetahuan

bagaimana peran Task-Oriented Training dan Sensory Integration Therapy Terhadap

koordinasi berdiri. Adapun hak yang saya dapatkan berupa kerahasiaan informasi.

Demikian surat pernyataan persetujuan ini saya sampaikan dalam keadaan

sesadar-sadarnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Malang,...............2018

(………………………………..)
Lampiran 10 Lembar Persetujuan Seminar Hasil
Lampiran 11 Surat Pengantar Studi Pendahuluan

Surat Studi Pendahuluan


Lampiran 12 Surat Izin Penelitian
Lampiran 13 Hasil Uji Plagiasi
Lampiran 14 Data Tingkat Koordinasi Responden

Kelompok SI Kelompok TOT


Sampel
Pretest Posttest Selisih Pretest Posttest Selisih

Rata-rata
11.1333 12.4 1.26667 11.2667 12.0667 0.8
koordinasi
Lampiran 15 Analisis Data SPSS

A. Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Pretest_SI .246 15 .015 .914 15 .156


Posttest_SI .168 15 .200* .924 15 .218

Pretest_TOT .202 15 .101 .885 15 .056

Posttest_TOT .244 15 .017 .895 15 .080

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

B. Hasil pengolahan Paired T-Test SPSS kelompok intervensi Sensory

Integration Therapy

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pre Test 11.1333 15 .99043 .25573

Post Test 12.4000 15 1.18322 .30551

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pre Test & Post Test 15 .805 .000

Paired Samples Test

Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair Pre Test - Post Test -
-1.26667 .70373 .18170 -1.65638 -.87695 1 .000
1
4
6.971
C. Hasil pengolahan Paired T-Test SPSS kelompok intervensi Task-Oriented

Training

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pre Test 11.2667 15 1.03280 .26667

Post Test 12.0667 15 1.22280 .31573

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pre Test & Post Test 15 .833 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)

Pair 1 Pre Test - Post Test -.80000 .67612 .17457 -1.17442 -.42558 -4.583 14 .000
D. Hasil Uji Independent T-Test

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Hasil Sensory Integration


15 1.2667 .70373 .18170
Pretest- Therapy
Posttest Task-Oriented Training 15 .8000 .67612 .17457

Independent Samples Test

Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the
Difference
Sig. (2- Mean Std. Error
F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper

Hasil Equal variances


.153 .699 1.852 28 .075 .46667 .25198 -.04948 .98282
Pretest- assumed
Posttest Equal variances
1.852 27.955 .075 .46667 .25198 -.04952 .98285
not assumed
Lampiran 16 Daftar Singkatan

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

Lambang / Singkatan Arti dan Keterangan

CP Cerebral Palsy
Frequency, Intensity, Technique,
FITT
Time
KPOC Key Point of Control
NAR Nilai Ambang Rangsang
SIT Sensory Integration Therapy

RIM Reflex Inhibitory Movement

RIP Reflex Inhibitory Posture

SLB Sekolah Luar Biasa


Transcutaneous Electrical Nerve
TENS
Stimulation

YPAC Yayasan Pembinaan Anak Cacat


Lampiran 17 Dokumentasi

Gambar 1. Sampel sebelum melakukan terapiGambar 2. Sampel sebelum melakukan terapi


Gambar 4. Input Propioseptif Gambar 5. Input Gambar 6. Tes koordinasi kaki
Propioseptif saat menendang

Gambar 7. Fasilitasi Gambar 8. Fasilitasi Gambar 9. Tes Romberg Dipertajam


Gambar 10. Shallow knee bend test Gambar 11. Shallow knee bend test Gambar 12. Shallow knee bend test

Gambar 14. Tes koordinasi tumit lututGambar 15. Tes koordinasi tumit lutut

Gambar 13. Tes Romberg

Gambar 16. Latihan Task-Oriented Gambar 17. Latihan berdiri Gambar 18. Latihan berdiri
Training (Menendang Bola)
Gambar 19. Latihan Gambar 20. Latihan koordinasi Gambar 21. Latihan koordinasi
berdiri berjalan berjalan

Gambar 22. Latihan kaki dan pengaktivasian otot-otot kaki


Gambar 23. Latihan koordinasi Gambar 24. Latihan koordinasi

Gambar 25. Latihan kaki dan Gambar 26. Postur kaki pada Gambar 27. Fasilitasi
pengaktivasian otot-otot kaki salah satu sampel saat berdiri
Gambar 28. Gambar 29. Input Gambar 30. Input Propioseptif
Fasilitasi Propioseptif

Gambar 31. Pemberian Inhibisi


Gambar 32. Input Propioseptif

Gambar 33. Postur kaki pada salah satu sampel


Gambar 34. Pemberian stimulasi melalui input taktil

Gambar 35. Pemberian stimulasi melalui input Gambar 36. Sampel setelah dilakukan terapi
taktil
Gambar 37. Salah satu tempat penelitian Gambar 38. Salah satu tempat penelitian

Gambar 39. Salah satu tempat penelitian Gambar 40. Salah satu tempat penelitian
Lampiran 18 Curriculum Vitae

PERSONAL DETAILS

Name Yoga Antoniyus


Place and Date of Birth Sampit, 7 Februari 1996

Sex Male

Religion Christian

Address Kelurahan MB. Hulu,


Kecamatan MB. Ketapang,
Kota Sampit, Kabupaten
Kotawaringin Timur,
Kalimantan Tengah
Email Yogaantoniyusbs@gmail.com

Phone Number 082336165302

FORMAL EDUCATION BACKGROUND

Year Level Institution


2001-2002 Kindergarten TK Kartika Sampit
2002-2008 Elementary School SDN 03 MB. Hulu
Sampit
2008-2011 Junior High School SMPN 08 Sampit
2011-2014 Senior High School SMAN 01 Sampit
2014-2018 Undergraduated Physiotheraphy
Department, Healthy
Science Faculty,
University of
Muhammadiyah Malang

Anda mungkin juga menyukai