Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

METABOLISME SEL
(NUKLEUS)

Dosen
Prof. Dr. RETNO SRI ISWARI, S. U.
Dr. Nugrahaningsih WH, M. Kes.

Oleh

Dinda Fuji Islamiyanti 0402519004


Edi Satria Watoni 0402519015
Nurul Setiyanika 0402519001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA KONSENTRASI BIOLOGI


PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita persembahkan kepada Allah SWT yang maha segalanya
yang telah memberikan kita pengetahuan sehingga kita bisa mengetahui mana
yang baik dan buruk. Dialah yang telah menciptakan alam raya serta akal pikiran,
panca indra manusia sehingga manusia mampu untuk berfikir. Alahamdulillah
kita panjatkan berkat rahmat dan taufiq serta hidayah-Nya, makalah metabolisme
sel tentang “Nukleus” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi besar
Muhammad SAW. Rasul yang mendapatkan mukjizat yaitu Al-Qur’an yang
menjadi pedoman bagi kita semua sebagai umat muslim. Semoga kita sebagai
ummatnya bisa meneladani akhlak dan perilaku belau agar kita menjadi ummat
yang di damba-dambakan oleh Rasulullah SAW.
Akhirnya, kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak mengandung
kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu, keritik dan saran yang sifatnya
membangun kami harapkan datangnya dari pembaca agar kedepan kami bisa
menyusun makalah lebih sempurna lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
penyusun dan pembaca. Wassalam.

22 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3 Tujuan .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3
2.1 Sejarah Penemuan Nukleus .............................................................. 3
2.2 Definisi Nukleus ............................................................................... 4
2.3 Jenis-Jenis Nukleus .......................................................................... 5
2.4 Struktur Dan Bagian-Bagian Nukleus ............................................... 5
2.5 Fungsi Nukleus................................................................................ 10
2.6 Perbedaan Nukleus Sel Prokaryotik Dengan Sel Eukariotik ............. 11
BAB III KESIMPULAN .............................................................................. 13
A. Kesimpulan ..................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel adalah suatu unit massa protoplasma, biasanya merupakan satuan
struktural dan fungsional terkecil mahkluk, yang terdiri atas nukleus dan
sitoplasma serta diselimuti oleh membran plasma pada hewan dan dibungkus
dinding sel mati pada tumbuhan. Selain bagian-bagian tersebut, pada sel yang
sudah maju terdapat organel sel lain seperti mitokondria, ribosom, reticulum
endoplasma, apparatus golgi, lisosom, vakuola, kloroplas, dan peroksisom.
Setiap organel tersebut memiliki struktur dan fungsi tersendiri. Salah satu
organel paling penting bagi kehidupan sel adalah nukleus (inti sel). Nukleus
merupakan struktur yang terdapat hampir di dalam semua sel mahkluk,
umumnya berbentuk bulat atau oval dengan membran yang relatife tetap
bentuknya dan biasanya terletak di tengah-tengah sel. Nukleus berperan aktif
sebagai pengendali seluruh kegiatan sel. Tanpa adanya nukleus, maka seluruh
kegiatan-kegiatan sel tidak dapat berlangsung. Dengan demikian,
terhambatnya kegiatan sel tentu akan mengganggu fungsi jaringan serta organ
dalam tubuh mahkluk hidup dan tanpa adanya nukleus maka sel tidak akan
dapat hidup dalam waktu yang lama. Dengan adanya fungsi tersebut tentunya
nukleus memiliki struktur dan komponen yang khas sebagai penopang
fungsinya. Struktur dan komponen nukleus akan membantu dalam
pelaksanaan tugas-tugasnya.
Setiap bagian sel tersebut tersusun dalam suatu organisasi yang dapat
mengatur seluruh kegiatan yang ada di dalam sel, sehingga sel dapat
menjalankan fungsinya dengan baik. Kegiatan di dalam sel sangat beragam
sehingga memerlukan suatu koordinasi, dan pusat koordinasi sel tersebut
berada di dalam nukleus. Dengan adanya nukleus maka seluruh kegiatan yang
ada di dalam sel dapat berjalan dengan baik sehingga sel dapat dikatakan
sebagai sel yang aktif. Dengan memahami sel sebagai unit yang paling
mendasar, maka untuk mempelajari fenomena yang lebih besar seperti
jaringan, organ, dan sistem organ akan lebih mudah dan baik dalam
memahaminya. Adapun bahasan tentang nukleus merupakan salah satu
bahasan yang penting untuk dikaji, sebab yang mengontrol seluruh kegiatan
sel adalah nukleus yang di dalamnya terdapat materi genetic berupa RNA dan
DNA. Apalagi sebagai seorang mahasiswa pendidikan biologi, bekal ilmu
yang berkaitan dengan biologi yang paling mendasar untuk dipahami sebelum
menjadi pendidik adalah sel yang di dalamnya terdapat nukleus, baik struktur,
fungsi, dan komponen yang membangun nukleus tersebut. Oleh karena itu,
penulis menyusun makalah tentang nukleus ini sebagai salah satu kegiatan
untuk menambah wawasan dan pemahaman berarti atau permakna terkait
dengan nukleus.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana sejarah penemuan nukleus ?
1.2.2 Apa definisi dari nukleus ?
1.2.3 Apa saja jenis-jenis dari nukleus ?
1.2.4 Bagaimana struktur dan bagian-bagian nukleus ?
1.2.5 Apa saja fungsi nukleus?
1.2.6 Bagaimana perbedaan nukleus pada sel prokaryotik dengan sel
eukariotik ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah penemuan nukleus
1.3.2 Untuk mengetahui pengertian dari nukleus
1.3.3 Untuk mengetahui jenis-jenis nukleus
1.3.4 Untuk mengetahui struktur dan bagian nukleus
1.3.5 Untuk mengetahui fungsi dari nucleus
1.3.6 Untuk mengetahui perbedaan nukleus pada sel prokaryotik dengan sel
eukariotik

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Penemuan Nukleus
Inti sel atau nukleus merupakan organel pertama yang ditemukan dan
diteliti oleh para ahli.Inti sel pertama kali dideskripsikan oleh Antonie van
Leeuwenhoek yang pada saat itu sedang meneliti inti sel yang terdapat di
dalam sel darah merah salmon.Penggambaran inti sel juga dilakukan oleh
Franz Bauer pada tahun 1802.Kemudian pada tahun 1831, penggambaran inti
sel dijelaskan lebih terperinci oleh seorang ahli botani dari Skotlandia yang
bernama Robert Brown. Dia meneliti inti sel pada sel epidermis bunga
anggrek.Dari penelitian tersebut, dia tidak dapat menjelaskan fungsi dari inti
sel tersebut. Pada tahun 1838, Matthias Schleiden menyatakan bahwa inti sel
mempunyai peran dalam pembentukan sel, yang kemudian diberi nama
‘cytoblast’ yang berarti ‘pembentuk sel’. Dia yakin bahwa dia telah melihat
sel baru terbentuk disekeliling ‘cytoblast’.Sekitar tahun 1877 dan 1878, Oscar
Hertwig meneliti sejumlah studi dari fertilisasi telur landak laut yang
menunjukkan bahwa inti sel sperma memasuki sel telur dan kemudian
bergabung dengan inti sel tersebut. Studi tersebut merupakan pertama kalinya
muncul dugaan bahwa sebuah individu terbentuk dari sebuah inti sel. Selain
itu, Hertwig juga sudah meneliti hewan lain seperti moluska dan amfibi. Pada
tahun 1884, Eduard Strasburger juga memperoleh hasil penelitian yang sama
pada tumbuhan.

3
2.2 Definisi Nukleus
Dalam biologi sel, nukleus berasal dari bahasa Latin yaitu “nucleus”
atau “nuculeus” yang berarti “kernel” atau “biji”. Nukleus merupakan pusat
pengendali sel, nukleus mengontrol berbagai macam metabolisme dan
aktivitas maupun hereditas sel. sinonim dari nuukleus dalam bahasa yunani
adalah karion. Nukleus merupakan fitur yang membedakan sel eukariotik
sehingga disebut true cell, dengan sel prokariotik yang tidak memiliki nukleus
sejati (nukleoid). Menurut pendapat ahli Vincent Alfrey (1968) bahwa, “The
cell nucleus, central and commanding, is essential for the biosynthetic events
that characterize cell type and cell fraction; it is a vault of genetic information
encoding the past history and future prospects of the cell, an organelle
submerged and deceptively serene in its sea of turbulent cytoplasm, a firm and
purposeful guide, a barometer exquisitely sensitive to the changing demands
of the organism and its environment. This is our subject — to be examined in
terms of its ultrastructure, composition and function.” Yang artinya “nukleus
sel adalah pusat dan pemberi pemerintah, merupakan struktur esensial untuk
terjadinya bisintesis yang merupakan pembentuk karakter tipe sel dan fraksi
sel, nukleus sel merupakan berangkas informasi genetik yang mengkode
sejarah masa lalu dan prospek masa depan dari sel, sebuah organel yang
berada pada lautan turbulen sitoplasma merupakan pembimbing yang tegas
dan memiliki tujuan merupakan barometer kesensitifan akan perubahan
organisme dan lingkungan. ini adalah bahasan kita-untuk dipelajari struktur
komposisi dan fungsinya”.
Inti sel (Nukleus) ialah salah satu dari tiga bagian utama sel. Nukleus
merupakan salah satu organel yang ditemukan hampir pada semua organisme
eukariotik.Inti sel mengandung beberapa materi genetik seperti DNA,
Kromosom dan protein.Nukleus dapat juga dilihat dengan mudah dengan
menggunakan mikroskop cahaya tanpa bantuan perwarna kimia.Setiap sel
memiliki satu nukleus kecuali jenis-jenis tertentu yang kadang memiliki lebih
dari satu nukleus dalam selnya.

4
2.3 Jenis – Jenis Nukleus
1) Sel Mononukleat
Sesuai dengan namanya, mono artinya satu. Jadi sel mononukleat
merupakan salah satu sel yang hanya memiliki satu inti sel. Kebanyakan
sel hewan dan tumbuhan hanya mempunyai satu inti sel.
2) Sel Multinukleat
Sel Multinukleat merupakan sel yang memiliki lebih dari satu
nukleus.Untuk sel yang intinya dua disebut sel binukleat.Sedangkan untuk
sel yang intinya lebih dari dua disebut sel polinukleat.
2.4 Struktur Nukleus dan bagian-bagian nukleus
Nukleus memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan sebuah sel.
Peranan nukleus dalam hal ini adalah untuk mengatur dan mengontrol segala
aktifitas kehidupan sel serta membawa informasi genetik yang diturunkan ke
generasi berikutnya. Informasi genetik ini disimpan dalam suatu molekul
polinukleutida yang disebut DNA (Deoxyribonucleic acid). DNA pada
umumnya tersebar di dalam nukleus sebagai matriks seperti benang yang
disebut kromatin. Ketika sel akan memulai membelah, kromatin akan
berkondensasi membentuk struktur yang lebih padat dan memendek yang
selanjutnya disebut kromosom. Kromosom tersusun atas molekul DNA dan
protein histon. Struktur di dalam nukleus yang merupakan tempat
berkonsentrasinya molekul DNA adalah nukleolus (anak inti.). Nukleolus
berperan sebagai tempat terjadinya sintesis molekul RNA (Ribonucleic acid)
dan ribosom. RNA merupakan hasil salinan DNA yang akan ditransfer ke
sitoplasma untuk diterjemahkan menjadi rantai asam amino yang disebut
protein. Nukleus terdiri dari beberapa bagian yakni:
1. Membran Inti
Membran sel inilah yang membedakan antara sel eukariotik dengan
sel prokariotik, dimana pada sel prokariotik tidak ada membran sel.
Membran sel ini disebut juga karyotecha, dari kata karyon=inti; dan techa
= kulit. Membran inti adalah bagian terluar dari inti sel. Fungsi membran
inti sel secara keseluruhan adalah mengadakan pertukaran zat dengan

5
sitoplasma. Pada membran inti, terdapat pori yang berfungsi dalam
pertukaran makromolekul.
Membran inti merupakan membran ganda fosfolipid yang
menyelimuti seluruh intin sel dan berfungsi sebagai pemisah antara inti sel
dengan sitoplasma sel.Sama halnya seperti membran sel, membran inti
juga berperan untuk mengatur proses pertukaran zat di dalam inti sel
dengan di luar inti sel. Bagian membran inti yaitu :
a. Membran luar, membran terluar yang biasanya berhubungan
langsung dengan organel retikulum endoplasma kasar yang
bertaburan dengan ribosom.
b. Ruang perinuklear, Ruangan antara membran luar dan membran
dalam.
c. Membran dalam.
Pada membran inti juga terdapat pori nukleus dengan diameter
sekitar 100 nm, berfungsi sebagai pintu untuk masuk keluarnya RNA dan
protein. Fungsi utama dari pori nukleus adalah untuk sarana pertukaran
molekul antara nukleus dengan sitoplasma. Molekul yang keluar,
kebanyakan mRNA, digunakan untuk sintesis protein. Pori nukleus
tersusun atas 4 subunit yaitu :
a. Subunit kolom ini berfungsi dalam pembentukan dinding pori
nukleus
b. Subunit anular dapat membentuk spoke yang mengarah ke tengah
pori nukleus.
c. Subunit lumenal yaitu terdiri dari protein transmembran yang
menempelkan kompleks pori nukleus dengan membran nukleus.
d. Subunit Ring yang juga dapat membentuk permukaan sitosolik
(menghadap ke arah sitoplasma) dan nuklear (menghadap ke arah
nukleoplasma) pada kompleks pori nukleus.
2. Kromatin
Kromatin pada saat interfase tampak sebagai butir-butir yang
tersebar pada seluruh inti tanpa adanya benang-benang kromosom. Namun

6
sebaliknya, jika inti sel sedang bermitosis buti-butir kromatin tidak terlihat
dan akan tampak benang-benang kromosom. Istilah kromosom
diperuntukan bagi kromatin yang membentuk gambaran sebagai batang-
batang halus saat pembelahan sel. Kromosom tersusun atas molekul DNA
(16%), RNA (12%) dan nucleoprotein (72%). Nukleoprotein sendiri
tersusun atas berbagai jenis protein, yaitu protamin, histon, nonhiston dan
berbagai enzim di antaranya polymerase DNA dan RNA.
Karena memiliki komatin inilah maka nukleus berfungasi sebagai
imformasi genetik serta pengendali seluruh kegiatan sel. Pengendali
seluruh kegiatan sel, karena dalam nukleus terdapat kromatin yang
didalamnya terdapat DNA, melalui DNA inilah protein disintesis dengan
bantuan RNA dan enzim. Protein merupakan molekul yang sangat penting
bagi sel dan tubuh kita, karena enzim , hormon dan antibodi memerlukan
protein
3. Nukleoplasma
Nukleoplasma merupakan suatu cairan transparan dan kental yang
terdapat di dalam inti sel. Di dalam nukleoplasma terdapat beberapa
komponen penting seperti kromatin, granula, nukleoprotein, dan senyawa
kimia kompleks. Fungsi dari cairan nukleoplasma kurang lebih sama
dengan fungsi sitoplasma.
Nukleoplasma merupakan substansi transparan, semi solid (agak
padat), yang terletak di dalam nukleus. Komposisi tersusun dari asam,
nukleat (DNA & RNA), yang merupakan materi genetik, protein dan
garam-garam mineral.
a) Asam Nukleat
Asam terdapat dalam dua bentuk, yaitu: asam dioksiribosa (DNA) dan
ribosa (RNA). Biasanya dalam nukleus kedua asam nukleat ini
bergabung dengan protein yang disebut nukleuprotein. Banyaknya
DNA dalam nukleus bervariasi. Misalnya pada nukleus sel salamander
(Amphibia) mengandung DNA lebih banyak dibandingkan dengan
nukleus sel mamalia.

7
b) Protein Nukleus
Jenis protein yang terdapat pada nukleus (Nukleuprotein) yaitu,
protamin dan histon. Selain kedua jenis protein ini pada nukleus
terdapat protein lain yang bersifat asam, yaitu: nonhiston protein dan
enzim nukleus
c) Garam-garam Mineral
Nukleus mengandung sejumlah kofaktor, prekursor dan mineral NAD,
ATP, dan acetil CoA. Hasil analisis abu nukleus mengandung unsur
fosfor kalium, natrium
4. Nukleolus (Anak Inti)
Nukleolus adalah badan bulat terletak di dalam inti sel eukariotik. Hal ini
tidak dikelilingi oleh membran, tetapi duduk di inti. Nukleolus membuat subunit
ribosom dari protein dan RNA ribosomal (rRNA). Ia kemudian mengirimkan
subunit keluar ke seluruh sel di mana mereka bergabung menjadi ribosom
lengkap. Ribosom membuat protein, sehingga nukleolus memainkan peran
penting dalam membuat protein dalam sel.
Nukleolus ialah salah satu anak inti yang teradapat di dalam inti sel
(nukleus).Nukleolus tersusun atas fosfoprotein, orthosfatm, DNA, dan
beberapa jenis enzim.Nukleus tidak dilindungi oleh membran
apapun.Nukleolus berfungsi untuk mensintesis rRNA dan membuat
ribosom.Nukleus bukanlah sebuah struktur yang tetap, anak inti ini bisa
menghilang atau mengecil setelah mereka selesai melakukan tugasnya.
Sel Tanpa Nukleus, Sel prokariotik seperti bakteri, tidak memiliki
inti atau sebuah nukleolus. Dalam sel-sel tersebut, ribosom dibuat di
sitoplasma. Ini DNA untuk membuat ribosom ini adalah dalam nukleoid
tersebut. Sementara sel prokariotik mungkin memiliki beberapa proses
biokimia yang cukup kompleks, mereka tidak memiliki struktur khusus
mitokondria.
Struktur nucleolus, Estable dan Sotelo (1951) menggambarkan
struktur nukleolus di bawah mikroskop cahaya. Menurut mereka,
nukleolus terdiri dari filamen melingkar yang kontinu disebut

8
nukleolonema yang tertanam dalam matriks homogen. Deskripsi pertama
tentang struktur ultra nukleolar diberikan oleh Borysko dan Bang (1951)
dan Bernhard (1952). Mereka menggambarkan dua komponen nukleolus
utama, yang berfilamen yang sesuai dengan nukleolonema dan yang
homogen yang berhubungan dengan pars amorf (matriks).
Kemudian, Gonzales-Remirez (1961) dan Izard & Bernhard (1962)
menunjukkan bahwa nukleolonema terdiri dari kerja jaring seperti benang
di tempat filamen kontinu. Struktur ultra nukleolus telah ditinjau oleh Day
(1968), Bernhard dan Granboulan (1968) dan Bush dan Smetana (1970)

5. DNA
Molekul DNA dikenal sebagai materi genetik yang menyimpan
semua informasi penting tentang segala aktivitas sel yang harus dilakukan
melangsungkan sebuah kehidupan. DNA atau Deoxyribonucleic acid
diibaratkan sebagai perpustakaan besar yang didalamnya terdapat buku-
buku penting (gen) dan tersimpan rapi di dalam inti sel. Molekul DNA
memiliki struktur berupa dua untai polinukleutida (double strand) yang
masing-masing untai polinukleutida tersusun atas rangkain nukleutida
dalam bentuk deoksiribonukleutida. Setiap molekul nukleutida terdiri atas
tiga gugus, yaitu gugus gula pentosa dalam bentuk deoksibosa, gugus
fosfat dan gugus basa nitrogen.
Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan
model molekul DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, atau

9
yang lebih dikenal dengan heliks ganda Watson-Crick.DNA merupakan
makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang
berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA haliks ganda dan
berpilin ke kanan.
6. RNA
RNA (ribonucleic acid) atau asam ribonukleat merupakan
makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi
genetik. RNA sebagai penyimpan informasi genetik misalnya pada materi
genetik virus, terutama golongan retrovirus. RNA sebagai penyalur
informasi genetik misalnya pada proses translasi untuk sintesis protein.
RNA juga dapat berfungsi sebagai enzim (ribozim) yang dapat mengkalis
formasi RNA-nya sendiri atau molekul RNA lain.
2.5 Fungsi Nukleus
Bukan hanya sebagai pengendali aktivitas dari sel, akan tetapi fungsi
nukleus pun bermacam-macam. Berikut ini beberapa fungsi nukleus yang
perlu kamu ketahui:
1. Untuk menyimpan informasi genetic
Fungsi nukleus salah satunya sebagai penyimpan data informasi
genetik.Hal ini dikarenakan membran inti yang terdapat pada nukleus ini
bisa mempertahankan DNA yang ada di dalamnya.
2. Mengontrol pertumbuhan sel
Bukan hanya mengontrol aktivitas sel saja fungsi dari nukleus ini. Akan
tetapi fungsi nukleus pun bisa untuk mengatur pertumbuhan sel dalam
tubuh. Baik itu sel yang membelah, atau pun hanya perlu
membesar.Bahkan sel yang tidak membelah pun berada di bawah kontrol
nukleus ini.
3. Sebagai tempat replikasi dan juga transkripsi
Fungsi nukleus ini pun cukup jelas dimiliki oleh nukleus atau inti sel. Ia
merupakan tempat saat DNA melakukan replikasi. Setelah DNA
melakukan replikasi, selanjutnya akan terjadi proses mitosis yang terjadi.

10
4. Mengendalikan metabolism
Pengendalian metabolisme oleh nukleus ini dikarenakan adanya proses
yang menghasilkan protein. Proses ini pun terjadi karena transkripsi dan
juga translasi pada nukleus atau inti sel.
2.6 Perbedaan Nukleus Pada Sel Prokaryotik Dengan Sel Eukariotik
Perbedaan utama antara sel prokariotik dan sel eukariotik adalah lokasi
DNA-nya, seperti yang tercermin dalam nama kedua jenis ini. Prokariotik
berasal dari bahasa Yunani pro yang berarti sebelum dan karyon yang berarti
bagian dalam biji yang disini mengacu pada nukleus. Sedangkan eukariotik
berasal dari kata eu yang berarti sejati dan karyon yang berarti bagian dalam
biji yang mengacu pada nukleus. Dalam sel eukariotik (eukaryotic cell),
sebagian besar DNA berada dalam organel yang disebut nukleus, yang
dibatasi oleh membran ganda. Sedangkan dalam sel prokariotik DNA
terkonsentrasi di wilayah yang tidak diselubungi oleh membran yang disebut
dengan nukleoid.
Ukuran sel yang kecil dan keberadaan dua jenis asam nukleat dalam
sel sangat mempersulit untuk menyatakan inti sel prokariotik secara sitokimia.
Meskipun demikian metode sitologi klasik dan akhirnya dengan teknik lapisan
ultramikrotomi disertai elektronmikroskopi telah memberikan pengetahuan,
bahwa bakteri mengandung DNA, dan bahwa DNA ini tidak tersebar secara
difusi dalam sitoplasma, tetapi terlokalisasi pada daerah atau tempat tertentu
dan bahwa tempat-tempat ini membagi diri dahulu sebelum terjadi
pembelahan.
Penjelasan mengenai susunan struktur inti bakteri baru dapat diketahui
dengan mikroskopi elektron dari irisan sel-sel bakteri menggunakan
ultramikrotom. Untuk mendapat gambaran optimum dari struktur halus
alamiah inti sel, diperlukan metode fiksasi tertentu (dengan osmium
tetraoksida uranilasetat dan asam fosfotungstat) pada kondisi tertentu. Daerah
inti sesuatu sel bakteri diisi secara merata dengan benang-benang amat halus.
Daerah inti ini, yaitu nukleoplasma, dalam gambaran elektronmikroskopi
Nampak kurang dipadati kalau dibandingkan dengan sitoplasmanya yang

11
mengandung ribosom. Struktur membran yang memisahkan kedua daerah ini
tidak dapat dinyatakan .

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari materi yang telah diuraikan dapat ditarik kesimpulan bahwa
nukleus memiliki peran yang penting dalam kelangsungan hidup suatu sel.
Karena di alam sel tejadi reaksi-reaksi yang sangat penting diantaranya adalah
replikasi DNA dan transkripsi DNA. Karena Nukleus merupakan salah satu
organel yang ditemukan hampir pada semua organisme eukariotik.Inti sel
mengandung beberapa materi genetik seperti DNA, Kromosom dan protein.
Nukleus dapat juga dilihat dengan mudah dengan menggunakan mikroskop
cahaya tanpa bantuan perwarna kimia.Setiap sel memiliki satu nukleus kecuali
jenis-jenis tertentu yang kadang memiliki lebih dari satu nukleus dalam
selnya.

3.2 Saran
Tentunya makalauh ini masih banyak kekurangan, sebagai penulis kami
memiliki saran agar adanya penulisan yang lebih lanjut mengenai struktur dan
fungsi nukleus agar ilmu ini dapat berkembang dan berguna bagi generasi
berikutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA
Cormack, H.David.1994.HAM HISTOLOGI.Jakarta;Binapura Aksara

Goldman, Robert D. (2002). "Nuclear lamins: building blocks of nuclear


architecture". Genes & Dev. (16): 533–547.
Lamond, Angus I. (24 APRIL 1998). "Structure and Function in the
Nukleus". Science. 280: 547–553.
Pollard, Thomas D. (2004). Cell Biology. Philadelphia: Saunders. ISBN 0-7216-
3360-9.
Marianti, Samadi dan Aditiya, 2006.Biologi Sel, Semarang :Unnes
Neil, A Campbell, Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell. 2002. BIOLOGI. Edisi
ke-5.Jakarta:Erlangga

Nugroho, L. Hartanto, 2004.Biologi Dasar, Yogyakarta Penebar Swadaya

Syamsuri, Istamar, dkk.2007.BIOLOGI untuk SMA kelas IX.Jakarta;Erlangga

Trisna rizki dkk. 2016. Makalah Biologi Sel “Nukleus”. Program Studi
Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Mataram.

14

Anda mungkin juga menyukai