Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Serangga (disebut pula Insecta) adalah kelompok utama dari hewan beruas
(Arthropoda) yang berkaki enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut
pula Hexapoda. Serangga ditemukan di hampir semua lingkungan kecuali di
lautan. Keluarga besar serangga (Insecta) dikelompokan kedalam 28 ordo yang
masing-masing ordo memiliki ciri-ciri unik yang membedakan antar mereka,
kelas (class) insecta terbagi menjadi dua subkelas (subclass) berdasarkan
keberadaan organ sayap yang memiliki, yaitu subkelas Apterygota bagi serangga
yang tidak memiliki sayap dan subkelas Apterygota bagi serangga –serangga yang
memiliki sayap.
Insekta atau serangga mempunyai spesies yang paling banyak jumlahnya
di antara semua hewan. Jumlah spesies Insecta dapat mencapai 675.000 spesies.
Hewan ini dapat hidup di dalam tanah, di darat, di udara, di air tawar atau sebagai
parasit pada tubuh makhluk hidup lain.
Secara morfologi, tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga
bagian utama. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala(caput), dada
(thorax), dan perut (abdomen). Caput merupakan sebuah konstruksi yang padat
dan keras dan terdapat beberapa suture yang menurut teori evolusi caput tersebut
terdiri dari empat ruas yang mengalami penyatuan. Torak terdiri dari tiga ruas
yang jelas terlihat, sedangkan abdomen terdiri dari kurang lebih 9 ruas.
1.2. Tujuan
Tujuan pada praktikum ini adalah untuk mengetahui morfologi serangga
secara umum.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembagian Kelompok Serangga
Serangga atu insekta dikelompokkan menjadi dua sub kelas yaitu insekta
tidak bersayap, Insekta ini dikelompokkan dalam sub kelas Apterygota dan
insekta bersayap dikelompokkan dalam sub kelas Pterygota. (Rioardi, 2009)
Berdasarkan ordonya serangga dapat dibedakan menjadi beberapa Ordo,
yaiyu sebagai berikut:
Ordo Orthoptera (bangsa belalang)

Sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada


beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator pada serangga lain.
Anggota dari ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan
lebih sempit daripada sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan
disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang
teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap depan. Alat-
alat tambahan lain pada caput antara lain : dua buah (sepasang) mata facet,
sepasang antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta
tiga pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen
terdapat suatu membran alat pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum yang
merupakan alat pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen maupun
thorax. Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen (segmen
terakhir abdomen). Ada mulutnya bertipe penggigit dan penguyah yang memiliki
bagian-bagian labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-
masing terdapat palpus maxillarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya.
Ordo Hemiptera (bangsa kepik)

Ordo ini memiliki anggota yang sangat besar serta sebagian besar anggotanya
bertindak sebagai pemakan tumbuhan (baik nimfa maupun imago). Namun
beberapa di antaranya ada yang bersifat predator yang mingisap cairan tubuh
serangga lain. Umumnya memiliki sayap dua pasang (beberapa spesies ada yang
tidak bersayap). Sayap depan menebal pada bagian pangkal (basal) dan pada
bagian ujung membranus. Bentuk sayap tersebut disebut Hemelytra. Sayap

2
belakang membranus dan sedikit lebih pendek daripada sayap depan. Pada bagian
kepala dijumpai adanya sepasang antene, mata facet dan occeli. Tipe alat mulut
pencucuk pengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan dilengkapi dengan alat
pencucuk dan pengisap berupa stylet. Pada ordo Hemiptera, rostum tersebut
muncul pada bagian anterior kepala (bagian ujung). Rostum tersebut beruas-ruas
memanjang yang membungkus stylet. Pada alat mulut ini terbentuk dua saluran,
yakni saluran makanan dan saluran ludah.
Ordo Coleoptera (bangsa kumbang)

Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama tanaman, namun ada


juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi serangga lain. Sayap terdiri
dari dua pasang. Sayap depan mengeras dan menebal serta tidak memiliki vena
sayap dan disebut elytra. Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua
(terbelah tepat di tengah-tengah bagian dorsal). Sayap belakang membranus dan
jika sedang istirahat melipat di bawah sayap depan. Alat mulut bertipe penggigit-
pengunyah, umumnya mandibula berkembang dengan baik. Pada beberapa jenis,
khususnya dari suku Curculionidae alat mulutnya terbentuk pada moncong yang
terbentuk di depan kepala.
Ordo Lepidoptera (bangsa kupu/ngengat)

Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai hama,
namun beberapa diantaranya ada yang predator. Serangga dewasa umumnya
sebagai pemakan/pengisap madu atau nektar. Sayap terdiri dari dua pasang,
membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-warni. Pada kepala
dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki
tipe penggigit. Pada serangga dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut
proboscis, palpus maxillaris dan mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus
labialis berkembang sempurna.
Ordo Diptera (bangsa lalat, nyamuk)

Serangga anggota ordo Diptera meliputi serangga pemakan tumbuhan,


pengisap darah, predator dan parasitoid. Serangga dewasa hanya memiliki satu
pasang sayap di depan, sedang sayap belakang mereduksi menjadi alat
keseimbangan berbentuk gada dan disebut halter. Pada kepalanya juga dijumpai

3
adanya antene dan mata facet. Tipe alat mulut bervariasi, tergantung sub ordonya,
tetapi umumnya memiliki tipe penjilat-pengisap, pengisap, atau pencucuk
pengisap.
Ordo Hymenoptera (bangsa tawon, tabuhan, semut)

Kebanyakan dari anggotanya bertindak sebagai predator/parasitoid pada


serangga lain dan sebagian yang lain sebagai penyerbuk. Sayap terdiri dari dua
pasang dan membranus. Sayap depan umumnya lebih besar daripada sayap
belakang. Pada kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan occelli.
Tipe alat mulut penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum
sebagai alat pengisapnya.
Ordo Odonata (bangsa capung/kinjeng)

Memiliki anggota yang cukup besar dan mudah dikenal. Sayap dua pasang
dan bersifat membranus. Pada capung besar dijumpai vena-vena yang jelas dan
pada kepala dijumpai adanya mata facet yang besar. Metamorfose tidak sempurna
(Hemimetabola), pada stadium larva dijumpai adanya alat tambahan berupa
insang dan hidup di dalam air. Anggota-anggotanya dikenal sebagai predator pada
beberapa jenis serangga keecil yang termasuk hama, seperti beberapa jenis trips,
wereng, kutu loncat serta ngengat penggerek batang padi. (Nonadita, 2007)
2.2 Morfoogi Serangga
Serangga merupakan kelompok terbesar di dunia sehingga perlu dibahas
terlebih dahulu secara umum, baik morfologi, pernapasan, perlindungan diri,
makanan dan pencernaan, perkembangbiakan, dan pengelompokannya. Tujuannya
untuk memudahkan dalam pengendalianya karena ada serangga yang berguna
untuk manusia. Namun, banyak juga serangga yang menjadi hama dan merugikan
manusia.
Ukuran serangga beragam. Yang terkecil ukurannya kurang dari 0,25 mm,
sedangkan yang terbesar mencapai 15-25 cm. berat rata-rata serangga tidak lebih
dari 5,72 mg. sebagai contoh, berat lalat sekitar15-30 mg. sementara itu, berat
rata-rata ulat dewasa 3,5 g.
Tubuh serangga terdiri dari 3 bagian, yaitu :.

4
a. Kepala serangga terdiri dari 6 ruas (segmen). Di kepala tersebut terdapat
mata, antena, dan mulut. Masing-masing penjelasannya sebagai berikut.
1) Satu pasang mata majemuk yang terletak di kiri-kanan kepala. Mata
majemuk terdiri dari beberapa puluhan atau ratusan bahakan ribuan
kesatuan mata faset menyerupai lensa yang berbentuk heksogonal,
tergantung dari jenis serangga. Serangga yang belum dewasa (larva
atau nimfa) maupun yang telah dewasa terdapat mata ocellus (mata
sedarhana). Mata ini berukuran kecil.
2) Satu pasang antenna sebagai alat perasa. Dengan antenna, serangga
dapat mengetahui keberadaan makanan, arah perjalanan, jodoh,
bahaya, dan dapat mengedakan hubungan dengan sesamanya.
3) Mulut, ada beberapa macam mulut serangga menurut kegunaannya,
yaitu:
- Sebagai alat untuk menggigit atau menguyah. Mulut tersebut
berfungsi agar bagian tanaman yang telah dikunya dapat terus
ditelan. Mulut jenis ini terdapat pada ulat, jangkrik, dan belalang.
Serangga yang memiliki mulut ini disebut serangga pengunyah
atau pemamah.
- Sebagai alat untuk menyerap (absorb). Mulut jenis ini terdapat
pada lalat rumah.
- Sebagai alat untuk menusuk dan mengisap cairan tanaman. Alat
sapi, kupu-kupu penusuk buah, dan thrips
- Sebagai alat pengisap. Jenis mulut pengisap terdapat padakupu-
kupu pengisap madu.
b. Dada (thorax)
Dada merupakan tempat meletaknya (bersambungnya) kaki dan sayap.
Dada serangga terdiri dari prothorax. Mesothorax, dan metathorax. Setiap
ruas dada serangga terdapat sepasang kaki. Namun, ada serangga muda
yang sama sekali tidak memiliki kaki. Di lain pihak, ada pula
seranggayang dalam tingkatan muda sudah punya 3 pasang kaki pada
dadanya, bahkan ada tambahan 2-8 psang kaki yang lunak pada bagian

5
perut. Kaki-kaki lunak tersebut disebut kaki semu. Kaki-kaki tersebut akan
hilang setelah dewasa, misalnya pada ulat (caterpillar).
Serangga adalah binatang tidak bertulang belakang yang
mempunyai sayap jumlah sayapnya bermacam-macam. Tidak ada
serangga yang mempunyai sayap lebih dari dua pasang (empat sayap).
Beberapa serangga hanya mempunyai sepasang sayap, misalnya lalat.
Sering kali ada jenis serangga yang salah satu jenis kelaminnya
mempunyai sayap.
c. Perut (abdomen)
Perut serangga terdiri dari 11 atau 12 ruas. Perut tidak mempunyai kaki
seperti pada bagian dada. Ruas perut yang terakhir (ke-11) terdapat
tambahan ruas yang disebut cercus (kata jamak cerci). Wujudnya berupa
sepasang ruas yang sedarhana, menyerupai antenna. Cercus yang sangat
panjang menyerupai ekor. Cercus yang panjang jumlahnya 2 atau 3,
misalnya pada lalat sehari ( Ephemera varia Eaton). Ada pula cercus yang
berbentuk seperti catut (kakatau), misalnya pada cocopet (Dermaptera).
Segmen perut yang ke-12 disebut telso atau periproct. Segmen tersebut
tidak pernah ada tambahan (appendages). Pada telson terdapat lubang
untuk buang kotoran (anus). Alat reproduksi betina terletak di antara ruas
ketujuh dan kedelapan pada batas belakang ruang perut yang kesembilan
yang terletak pada permukaan bawah (ventral). (Pracaya, 2008)

6
BAB III
METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Morfologi Serangga Secara Umum ini dilakukan pada hari Selasa
tanggal 07 Oktober 2014 pada pukul 07.40 – 08.10 di Laboratorium Bioteknologi
Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu kertas HVS, pensil warna,
alat-alat tulis. Bahan yang digunakan pada praktikum yaitu ke[ik hijau, tawon,
kupu-kupu, lalat buah, belalang kayu, belalang sembah, kumbang, capung, lebah.
3.3. Cara Kerja
1. Menggambar anatomi tubuh serangga secara jelas.
 Kepala
 Toraks (dada)
 Abdomen (kepala)
Memberi keterangan pada gambar tersebut (kepala, antenna, alat mulut,
sayap, tungkai, abdomen).

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
No Gambar Klasifikasi

1 Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas   : Insecta
Ordo    : Hemiptera
Famili  : Pentatomidae
Genus  : Nezara
Spesies  : Nezara
viridula

Kepik hijau

2 Kingdom  : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas  : Insecta
Ordo  : Coleoptera
Famili    : Coccilinedae
Genus  : Epilachna
Spesies : Epilachna
sparsa
Kumbang

8
3 Kingdom : Animalia
Divisi : Rhopalocera
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera

Kupu-kupu

4 Lalat buah Kingdom  : Animalia


Filum   : Arthropoda
Kelas      : Insecta
Ordo     : Diptera
Famili     : Drosophilidae
Genus    : Drosophila
Spesies : Drosophila
melanogaster

5 Kingdom  : Animalia
Filum  : Arthropoda
Kelas   : Insecta
Ordo    : Hymenoptera
Famili : Apidae
Genus    : Apis
Spesies  : Apis indica

Lebah

9
6 Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Vespidae
Genus : Vespa

Tawon

7 Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insect
Ordo : Odonata
Famili : Aeschnidae
Genus : Aesh
Spesies : Aesh sp.

Capung

8 Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Acridoidea
Belalang Kayu Genus : Valanga
Spesies :Valanga
nigricornis

10
9 Belalang Sembah Kingdom : Animalia
Filum : Invertebrata
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Mantidae
Genus : Mantis
Spesies :Mantis
religiosa

4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa, Kepik Hijau (Nezara
viridula). Sama seperti serangga lainnya, kepik juga memiliki kepala (head),
dikepala kepik terdapat antenna yang berfungsi sebagai sensor, dan terdapat mata.
Terdapat pula abdomen (perut), dan 3 pasang kaki yang terletak pada thorax.
kepik termasuk dalam ordo hemiptera.
Untuk Kumbang (Epilachna Sparsa) secara umum morfologi hama serangga
ini terdiri dari tiga bagian tubuh yaitu kepala, thorax, dan abdomen. Kumbang
juga memiliki sayap. Selain memiliki sayap, kumbang juga meiliki elytra. Elytra
merupakan pelindung sayap (wing cover) bagian ini memiliki sifat yang keras.
Selain itu elytra juga memiliki warna yang indah. Selain itu tipe antenna yang
dimiliki kumbang adalah antenna tipe moniliform. Antenna tipe ini berbentuk
seperti untaian kalung manik-manik. kumbang termasuk dalam ordo coleoptera.
Sedangkan pada Kupu-kupu (Danaus plexippus). Bagian-bagian tubuh yang
terdapat pada kupu-kupu adalah kepala (head), pada kepala terdapat mata, mulut,
dan sepasang antenna sebagai alat sensor. Kupu-kupu mempunyai mulut yang
berbentuk menggulung, fungsinya adalah untuk mengambil sari bunga (nectar).
Pada bagian dada (thorax), kupu-kupu terdapat tiga pasang kaki dan 2 pasang
sayap. Dan terdapat perut (abdomen). kupu-kupu termasuk dalam ordo
ledidoptera.
Untuk Latat buah (Drosophila melanogaster). Pada bagian-bagian organ lalat
buah terdapat, kepala, antena, sayap, mata, mulut, thorax, abdomen dan tungkai.
Lalat buah termasuk kedalam ordo diptera yaitu meliputi serangga pemakan
tumbuhan, pengisap darah, predator dan parasitoid.Lalat buah berukuran berkisar

11
1-6 mm, berkepala besar, berleher sangat kecil. Warnanya sangat bervariasi,
kuning cerah, oranye, hitam, cokelat, atau kombinasinya dan bersayap datar. lalat
termasuk dalam ordo diptera
Pada Lebah (Apis indica) dan Tawon (Vespa orientalis)
secara umum morfologi hama serangga ini terdiri dari tiga bagian tubuh yaitu
kepala, thorax, dan abdomen. Tawon dan lebah termasuk kedalam ordo
hymenoptera yaitu mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput. Tawon dan
lebah adalah jenis serangga yang berbeda.Pada tipe mulut menggigit dan menjilat.
Memiliki sengat pada bagian tubuh paling bawah yang digunakan untuk
mempertahankan diri. Sengat pada tawon tidak bergerigi sehingga bisa dicabut
setelah ditancapkan pada sasaran dan digunakan kembali pada kesempatan lain.
Setelah menyengat, tawon tetap hidup. Sedangkan sengat lebah yang ditancapkan
akan tersangkut dan tertinggal pada sasaran. Bersama itu pula tercabut kantung
sengatnya. Tak lama setelah itu lebah pun mati.
Untuk Capung (Aesh sp.) pada serangga ini terdapat bagian-bagian yaitu
kepala, mata, nodus, stigma, sayap, thorax, abdomen, femur, tibia, tarsus. Capung
termasuk kedalam ordo odonata.capung mempunyai enam kaki, memiliki dua
pasang sayap yang transparan serta ruas tubuh pada capung sebanyak delapan.
Serangga ini bersifat hemometabola, mulut pada hewan dewasa bertipe
pengunyah. sayap pada capung yang belakang lebih besar dibandingkan yang
depan, sayap berwujud membran. memiliki mata majemuk yang besar tersusun
atas amatidia.
Untuk Belalang Kayu (Valanga nigricornis) terdiri dari 3 bagian utama, yaitu
kepala (head), dada (thorax), abdomen (perut). Belalang juga memiliki 6 kaki, 2
pasang sayap, dan 2 antena. Kaki belakang dari belalang kayu ini digunakannya
untuk melompat, dan kaki depan nya digunakan untuk berjalan. belalang termasuk
pada ordo orthoptera.
Dan untuk Belalang sembah (antis religiosa) secara umum morfologi
serangga ini terdiri dari tiga bagian tubuh yaitu kepala yang terdapat antena, dada
(Toraks) terdapat enam kaki den sayap, dan perut (Abdomen) beruas. Pada
serangga belalang sembah kakinya mengalami modifikasi. Tipe modifikasinya
adalah tipe raptorial.yakni pada sepasang kaki depan berfungsi sebagai lengan

12
untuk memegang dan menangkap mangsanya. sama seperti belalang kayu,
belalang sembah juga termasuk dalam ordo orthoptera.

13
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
- Serangga dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain: Ordo Orthoptera
(bangsa belalang), Ordo Hemiptera (bangsa kepik), Ordo Homoptera
(wereng, dan kutu), Ordo Lepidoptera (bangsa kupu/ngengat), Ordo
Diptera (bangsa lalat, nyamuk), Ordo Hymenoptera (bangsa tawon,
tabuhan, semut), dan Ordo Odonata (bangsa Capung)
- Secara umum bagian tubuh serangga berbagi menjadi 3 (tiga), yaitu
kepala (head), dada (thorax), dan perut (abdomen).
- Ciri-ciri umum serrangga adalah memiliki 2 pasang sayap, 3 pasang kaki
di bagian dada (thorax), dan memiliki antenna di kepala (head).

5.2. Saran
Pada praktikum kali ini ada beberpa kekurangan salah satunya adalah
keterbatasan waktu. sehingga dibutuhkan management waktu yang lebih baik
dalam praktikum kali ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Borror, dkk. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Rineka Cipta. Jakarta.

Prabowo T. 2002. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Yogyakarta: Kanisius.


Pracaya. 2008. Hama Penyakit Tanaman (Edisi Revisi). Jakarta: Penebar
Swadaya.
T. Sembel Dantje. 2012. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Penerbit Andi,
Yogyakarta.

http://Images.google.co.id diakses pada tanggal 13 Oktober 2014 pukul 19.00


Rioardi, 2009. Ordo-Ordo Serangga. http://rioardi.wordpress.com. Di akses pada
tanggal 12 Oktober 2014 Pukul 23.00 WIB

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai