Anda di halaman 1dari 20

PRODUKTIVITAS PENGARANG MENGGUNAKAN HUKUM LOTKA DAN

DISTRIBUSI FREKUENSI KATA MENGGUNAKAN HUKUM ZIPT

Oleh:

Resya Pitria (1614400084)

Prodi Ilmu Perpustakaan Uin Raden Fatah Palembang

Email : resyapitria@gmail.com

Abstrak

Analisis bibliometrika ialah kajian penggunaan dokumen dan pola publikasi dengan
menerapkan metode matematika dan statistik. Tujuan dari bibliometrika sendiri ialah
menjelaskan proses komunikasi tertulis dan sifat serta arah pengembangan sarana deskriptif
penghitungan analisis berbagai faset komunikasi. Menurut Pendit dalam artikelnya berjudul
Penggunaan Teori Dalam Penelitian Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Ada tiga hukum
yang kemudian juga dikenal sebagai rumus utama dalam bibliometrika yaitu hukum Lotka
tentang produktivitas sebuah bidang ilmu (Lotka’s Law of Scientific Productivity), hukum
ketersebaran dari Bradford (Bradford’s Law of Scattering), dan hukum kemunculan kata dari
Zipf (Zipf’s Law of Word Occurrence). Pada penelitian ini hanya membahas mengenai
hukum lotka dan hukum zipt, adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat
produktivitas pengarang artikel pada bidang pendidikan anak usia dini tahun 2008- 2017
dengan menggunakan hukum lotka dan distribusi frekuensi kata pada abstrak artikel
pendekatan yang di gunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif deskriptid menggunakan
analisis bibliometrik dengan hukum lotka dan zipt.

Keywords: bibliometrik, hukum lotka,hukum zipt, ilmu perpustakaan dan informasi.


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu perpustakaan merupakan ilmu yang mengalami perkembangan pesat di abad 21
ini terutama di Indonesia. Salah satu yang melatarbelakangi perkembangan ilmu
perpustakaan ini ialah masyarakat yang sedang memasuki era post industrial. Pada era post
industrial ini, masyarakat menjadi haus akan informasi dan selalu ingin tahu mengenai
apapun. Era post industrial ini menyebabkan ledakan informasi yang tak terbendung sehingga
membutuhkan cara untuk mengantisipasi ledakan tersebut. Ilmu perpustakaan inilah
merupakan salah satu cara untuk mengatasi ledakan informasi tersebut. Bidang ilmu
perpustakaan ini mengantisipasi ledakan informasi dengan dikembangkannya menjadi sebuah
ilmu yang dapat diajarkan kepada masyarakat. Pengajaran ilmu informasi dan perpustakaan
ini dilakukan dengan cara membuat wadah untuk menyalurkan serta mengajarkan ilmu
perpustakaan ini dengan diadakannya program studi diberbagai perguruan tinggi di seluruh
dunia.
Penelitian ini dimaksudkan untuk dapat melihat serta memetakan topik-topik mana
yang sering dikaji oleh mahasiswa strata satu saat menyelesaikan skripsi pada tahun 2009-
2011 dengan kajian bibliometrika. Kajian bibiliometrika menurut Pritchard dalam Sulistyo-
Basuki (2002:2) merupakan aplikasi metode statistika dan matematika terhadap buku serta
media komunikasi lainnya. Istilah bibliometrika pertama kali diperkenalkan oleh Pritchard
pada tahun 1969 untuk menggantikan istilah ‘statiscal bibliography (berkembang tahun
1920an)’ yang dianggapnya kaku, kurang deskriptif serta sering dirancukan dengan
‘statistical’ ataupun ‘bibliography of statistics’. Tujuan bibliometrika ialah menjelaskan
proses komunikasi tertulis dan sifat serta arah pengembangan sarana deskriptif penghitungan
dan analisis berbagai faset komunikasi.Adapula manfaat dari aplikasi kuantitatif-
bibliometrika diantaranya mengindentifikasi arah gejala penelitian dan pertumbuhan
pengetahuan pada berbagai disiplin ilmu yang berlainan, meramalkan arah gejala
perkembangan masa lalu, sekarang dan mendatang dan mengatur arus informasi dan
komunikasi. Dalam kajian bibliometrika sendiri terdapat beberapa metode yang digunakan
untuk mengukur literatur dan produktifitas (distribusi frekuensi) dengan cara matematika dan
statistika. Ada tiga ilmu bibliometrika yang dikenal sebagai pelopor dalil/hukum untuk
menghitung literatur dan produktifitas (distribusi frekuensi), yaitu (a) dalil lotka yang
digunakan untuk menghitung produktifitas ilmu yang didasarkan kepada distribusi
penggarang dengan frekuensi tertinggi, (b) dalil bradford tentanf penyebaran suatu karya
berdasarkan distribusi publikasi jurnal dalam suatu bidang yang sudah ditentukan atau
sejumlah karya tulis dalam suatu jurnal, dan (c) dalil zipf yang digunakan untuk
pengindeksan berdasarkan kepada rangking kata-kata dalam susunan dokumen tertentu yang
dihitung berdasarkan frekuensi tertinggi.

B. Rumusan Masalah
Pada penelitian ini terdapat dua pertanyaan yaitu:
1. Bagaimana menganalisis produktivitas pengarang menggunakan hukum lotka
2. Bagaimana mendistribusikan frekuensi kata-kata yang terdapat dalam abstrak
menggunakan hukum zipt
C. Tujuan
Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah yang ada di perpustakaan misalnya
dalam penentuan topik-topik yang akan di teliti dan untuk mengetahui kualitas suatu
penulis.
PEMBAHASAN

Pengertian Bibliometrika
Bibiometrika adalah salah satu cabang ilmu perpustakaan, yang pada awalnya dikenal
dengan istilah statistical bibliography namun istilah tersebut kemudian diganti menjadi
biblimetrics oleh Pritchard. Kata bibliometric berasal dari kata Latin dan Yunani yakni biblio
dan metrics. Kata biblio artinya buku dan metrics berarti ukuran yang mengacu pada
penerapan matematika untuk mempelajari suatu bibliografi. (Rattan dan Gupta 2012, 307).
Menurut Pritchard yang dikutip oleh Glanzel (2003, 6) bahwa bibliometrika adalah “the
application of mathematical and statistical methods to books and other media of
communication”. Melalui pengertian ini Pritchard berusaha menjelaskan kerancuan yang
sering ditimbulkan oleh penggunaan istilah yang digunakan sebelumnya yakni statistical
bibliography, dimana istilah tersebut sering dirancukan sebagai bibliography of statistics.
Pada pengertian tersebut Pritchard juga berusaha menjelaskan bahwa penerapan
bibliometrika yang dimaksud tidak hanya terbatas pada buku saja melainkan terbuka juga
untuk berbagai media komunikasi lainnya.
Sejalan dengan pendapat Pritchard, Reitz (2004, 72) mengungkapkan bahwa
bibliometrika adalah penggunaan metode-metode matematika dan statistika untuk
mempelajari dan mengidentifikasi pola dalam penggunaan bahan-bahan dan layanan pada
perpustakaan atau untuk menganalisis sejarah perkembangan suatu literatur terkhusus
kepengarangan, publikasi dan penggunaan suatu literatur. Jika Pritchard mengungkapkan
perluasan kajian dari bibliometrika, Reitz lebih mengarahkan pengertian bibliometrika pada
bidang ilmu perpustakaan dan menjabarkan kekhususan kajian bibliometrika yakni
kepengarangan, publikasi dan penggunaan literatur. Pendapat lain diungkapkan oleh Mehta
(2005, 223), bibliometrika adalah suatu analisis kuantitatif dan statistik untuk
menggambarkan pola publikasi dalam bidang tertentu atau literatur. Metha mengungkapakan
bahwa bibliometrika digunakan untuk menggambarkan pola publikasi. Menurut Harande
(2001, 124), bibliometrika adalah suatu alat dalam mempelajari suatu literatur untuk melihat
dan mengidentifikasi perkembangan dari literatur subjek tersebut. Hal tersebut mengacu
kepada penerapan teknik statistik pada literatur subjek. Perbedaan antara kedua pendapat di
atas, adalah pendapat Metha lebih mengarahkan bahwa bibliometrika untuk menggambarkan
pola publikasi, sedangkan Harande lebih mengarahkan bibliometrika untuk mengidentifikasi
perkembangan suatu literatur.Jadi secara umum, bibliometrika adalah suatu analisis
kuantitatif yang menggunakan metode-metode statistik dan matematika pada buku maupun
media komunikasi lainnya untuk menggambarkan suatu pola publikasinya.

Kajian Bibliometrika
Bibliometrika sendiri memiliki dua kajian utama, yakni kajian deskriptif dan kajian
perilaku (Tambunan 2013, 108). Kajian deskriptif biasanya menggambarkan karakteristik
atau ciri sebuah literatur, sedangkan kajian perilaku mengkaji hubungan yang terbentuk
antara komponen literatur. Pendapat lain diungkapkan oleh Pattah (2013, 49), kajian
bibliometrika yaitu kajian deskriptif dan kajian evaluatif. Kajian deskriptif adalah kajian yang
menghitung produktivitas dengan menghitung jumlah artikel, buku, dan format komunikasi
lainnya, sementara kajian evaluatif adalah menghitung penggunaan literatur yang dibuat
dengan menghitung rujukan atau sitiran dalam artikel penelitian, buku dan format komunikasi
lainnya. Bibliometrika sendiri memiliki dua kajian utama, yakni kajian deskriptif dan kajian
perilaku (Tambunan 2013, 108). Kajian deskriptif biasanya menggambarkan karakteristik
atau ciri sebuah literatur, sedangkan kajian perilaku mengkaji hubungan yang terbentuk
antara komponen literatur.
Pendapat lain diungkapkan oleh Pattah (2013, 49), kajian bibliometrika yaitu kajian
deskriptif dan kajian evaluatif. Kajian deskriptif adalah kajian yang menghitung produktivitas
dengan menghitung jumlah artikel, buku, dan format komunikasi lainnya, sementara kajian
evaluatif adalah menghitung penggunaan literatur yang dibuat dengan menghitung rujukan
atau sitiran dalam artikel penelitian, buku dan format komunikasi lainnya. pembuatan
keputusan, alokasi sumber daya dan juga penyiangan, dasar bagi staf perpustakaan dalam
membuat keputusan, analisis kurikulum dan menilai kualitas
hasil penelitian. Ada 3 hukum utama yang digunakan dalam bibliometrika, yaitu:
1. Hukum Lotka, untuk distribusi produktivitas pengarang dalam berkontribusi pada suatu
disiplin ilmu atau bidang lainnya.
2. Hukum Bradford, untuk hamburan/sebaran dari artikel jurnal yang berbeda.
3. Hukum Zipf, untuk memberikan peringkat kata atau frekuensi dalam suatu
literatur.

Produktivitas Pengarang

Menurut Lotka yang dikutip oleh Wahyudi (2015, 4), produktivitas penulis
adalah banyaknya karya tulis yang dihasilkan oleh seseorang secara individual dalam
subjek tertentu dan diterbitkan pada jurnal-jurnal ilmiah dalam subjek bersangkutan
dalam kurun waktu tertentu. Produktivitas penulis disebut produktivitas ilmiah. Diodata
yang dikutip oleh Nurningsih (2014, 6) mendefinisikan produktivitas ilmiah sebagai
jumlah penelitian yang dihasilkan ilmuan.Produktivitas ilmiah di berbagai bidang ilmu
dapat diukur melalui berbagai data seperti jumlah publikasi yang dihasilkan oleh penulis
dan jumlah kutipan dari publikasi penulis tersebut.
Kedua pendapat di atas sama-sama menyatakan bahwa produktivitas penulis adalah
banyaknya karya tulis yang dihasilkan oleh penulis/peneliti tersebut pada bidang atau
subjek tertentu. Menurut Swiss yang dikutip oleh Yao (2014, 13), produktivitas adalah
ratio antara output dan input sebuah sistem. Sistem yang dimaksudkan disini adalah
objek yang akan dinilai/diukur. Sejalan dengan pendapat tersebut, Rahayu dan
Rachmawati (2015, 143) menyatakan bahwa produktivitas peneliti/pengarang adalah
pembandingan antara jumlah artikel/penelitian yang merupakan output dengan jumlah
peneliti/pengarang yang dalam hal ini adalah input atau sumber daya yang digunakan.
Dengan kata lain produktivitas pengarang adalah banyaknya karya/artikel yang
dihasilkan oleh seorang peneliti/pengarang.Menurut Sen (2010, 166), produktivitas
penulis dan produktivitas penelitian adalah dua istilah yang berbeda yang mengandung
arti ide yang berbeda. Misalkan lima laboratorium yang berbeda telah menghasilkan 200
makalah oleh 300 penulis pada tahun 2009. Dalam hal ini produktivitas penelitian per
laboratorium adalah 40, dan produktivitas penulis 200/30 = 0,67.
Dalil Lotka

Analisis data penelitian ini yakni produktivitas dan peringkat pengarang yang sering di
sitir tersebut diolah menggunakan analisis bibliometrik hukum lokta

jumlah sampel artikel pendidikan anak usia dini

N Tahun Artikel Jumlah artikel


o
1 2008 1
2 2009 1
3 2010 1
4 2011 1
5 2012 1
6 2013 1
7 2014 1
8 2015 1
9 2016 1
10 2017 1
Jumlah 10

Pengarang yangs ering disitir dari artikel pendidikan anak usia dini tahun 2008-2017
sesuai sampel penelitian : tekhnik pengukuran straight count (senior count) atau primary
count.

Tabel pengarang yang sering di sitir

No Peringkat Sitiran Nama penulis Frekuensi Sitiran

1 I Moh.Roqib 23
2 II Muhammad Irsyad 18
3 III La-hadisi 13
4 IV Endang Sulistyowati 11
5 V Hadi Siswanto 10
6 VI Ahmad rifai 9
7 VII Vivit Risnawati 7
8 VIII Junnah 7
9 IX Sri haryuni 7
10 X Zaini 6
A. Tingkat Produktivitas Pengarang

No Peringkat Nama Penulis Jumalah artikel yang di


hasilkan
1 I Nugroho.r 2
2 I Sulaiman 2
3 I Teguh Budiharso 2
4 I Budhi Raharjo 2
5 I Ahmad Tohari 2
6 I Sudono Anggani 2
7 I Moh.Roqib 2
8 I Sujono 2
9 II Jalaludin 1
10 II Zuhairi Miswari 1
11 II K.Batens 1
12 II Dela Matera 1

Tabel Peringkat Produktivitas Pengarang beserta Judul Tertikal

N Nama Penulis Artikel Yang Di Hasilkan


O

1 Nugroho.r 1. Kebijakan pendidikan yang unggul


2. Kebijakan pendidikan: pengantar kebijakan
pendidikan yang unggul
2 Sulaiman 1. Al-quran dalam pendidikan islam
2. Sistem pendidikan versi al-ghazali
3 Teguh Budiharso 1. Survei desa model di kutai kartanegara:
analisis kebijakan gerbang dayaku
2. kebijakan makro pengajaran bahasa inggris
di indonesia
4 Budhi Raharjo 1. mempersiapkan SDM yang unggul: peranan
keluarga mendidik anak usia dini
2. pendidikan anak usia dini masih eksklusif
peranan keluarga mendidik anak usia dini
5 Ahmad Tohari 1. berkisar merah
2. ronggeng dukuh paruk
6 Sudono Anggani 1. alat permainan dan sumber belajar di TK
2. Metode penelitian pendidikan
7 Moh.Roqib 1. Pendidikan seks usia dini
2. Pendidikan perempuan
8 Sujono 1. Menu pembelajaran anak usia dini
2. Metode pengembangan kognitif
9 Jalaludin 1. Psikologi agama
10 Zuhairi Miswari 1. makalah smeinar internasional
11 K.Batens 1. filsafat barat kontenporer
12 Dela Matera 1. A historical comprativ analyisis of school
policy framworks

B. Fresentase jumlah pengarang menghasilkan artikel


Untuk menghitung presentase jumlah pengarang dalam mengahsilkan artikel
ilmiah pendidikan anak usia dini tahun 2008-2017 sebagai berikut:

P = f/N × 100%
P = Presentase
f = jumlah penulis
N = Jumlah seluruh penulis

Jumlah Penulis Jumlah artikel Jumlah Presentase


yang di hasilkan keseluruhan
seriap penulis artikel

4 1 4 33,3 %
8 2 16 66,6%
12 20 100

C. Pengujian Hukum Lotka Pada Produktivitas Pengarang

Telah terkumpul 10 artikel pendidikan anak usia dini tahun 2008-2017.


Berdasarkan seluruh data yang terkumpul dapat di ketahui dalam artikel pendidikan
anak usia dini dari tahun 2008-2017 terdapat artikel sebanyak 20 dengan penulis
sebanyak 12 penulis.
Kemudian yang telah di kumpulkan disajikan menggunakan persamaan
kuadrat terbaik dari hukum lotka yaitu : y x. x n= C
x =banyaknya artikel yang ditulis oleh penulis secara individual ,
y=banyaknya penulis yang memberikan kontribusi sebanyak x artikel
c= konstanta

perhitungan untuk menduga parameter dalil lotka

I X y X=Log x Y=Log y XY X2
1 2 8 0.3010 0.9030 0.2718 0.0906
2 1 4 0.0000 0.6020 0.0000 0.0000
Jumlah 12 0.3010 1.505 0.2718 0.0906
Dalam menentukan nilai n digunakan persamaan berikut:

N ∑ XY −∑ X . ∑ Y
b=
N ∑ X 2−¿ ¿

2.0,2718−( 0,3010 ) .(1,505)


b=
2. 0,2718−¿ ¿
0.5436−0.4530
b=
0,5436−0,0906

−0,0906
b=
0,453
b = 0,2

karena b=-n, maka n= 0,2

distribusi frekuensi dengan n=0,2

No X Y xn 1
x2
1 1 4 1 1
2 2 8 4 0,25
12 5 1,25

Kemudian untuk menentukan nilai c maka di tentukan dengan menggunakan


persamaan:
1
C= ∑ 1
Xn
1
C=
1,25
C= 0,66

Dari perhitungan di atas di temukan bahwa nilai c 0,66 yg berarti bahwa jumlah
pengarang dengan 1 artikel merupakan suatu ketetapan pada pola tertentu yaitu 0,66
atau 66%. Kemudian dengan menggunakan hasil tersebut maka persamaan sebagai
berikut:
y x. x = 48
0,2
Dari persamaan di atas maka dapat diketahui frekuensi produktivitas pengarang
berdasarkan hasil perhitungan pola produktifitas pengarang dengan menggunakan
hukum lotka dapat di lihat pada tabel berikut:

% Pendugaan
No Jumlah penulis (x) Jumlah penulis xn C penulis
hasil pengamatan berdasarkan
(y) hukum lotka y x=
c
xn
1 1 4 1 48 48 %
2 2 8 4 12 12 %
Total 12 60

Grafik froduktifitas pengarang:

persen produktifitas
60

50

40
persen produktifitas
30

20

10

0
0 2 4 6 8 10 12 14

Secara umum grafik di atas memperlihatkan bahwa hubungan antara jumlah


pengarang dan jumlah artikel yang di tulis pengarang. Seperti yang terdapat dalam
hukum lotka yakni makin kecil jumlah penulis maka makin banyak jumlah artikel
yang di tulis.

Untuk menguji apakah hukum lotka dapat mewakili data tertentu maka dilakukan uji
statistik dengan menggunakan uji kolomgrov-smirnov.
No X yx sn(x) ∑ sn(x) f o(x) ∑ f o(x) D
1 1 4 47 47 48 48 1
2 2 8 12 1 12 1 0
12

1.63
Kemudian di uji dengan menggunakan nilai kritis dengan
√N
1.63 1.63 1.63
= = = 0.471
√ N √ 12 3.46

Dari perhitungan di atas menunjukan bahwa nilai titik kritisnya adalah 0.471. karena
Dmaks adalah 1 lebih besar dari titik kritis nya yaitu 0.471, berarti distribusi
produksifitasnya penulis bidang pendidikan anak usia dini dari kurun waktu 2008-
2017 tidak terdapat hubungan anatara jumlah artikel dan jumlah pengarangnya secara
individual.

Hukum Zipt
The British Standards Institution mendifinisiskan Analisis bibliometrika ialah kajian
penggunaan dokumen dan pola publikasi dengan menerapkan metode matematika dan
statistik. Tujuan dari bibliometrika sendiri ialah menjelaskan proses komunikasi tertulis dan
sifat serta arah pengembangan sarana deskriptif penghitungan analisis berbagai faset
komunikasi (Sulistyo, 2002:2). Menurut Pendit dalam artikelnya berjudul Penggunaan Teori
Dalam Penelitian Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Ada tiga hukum yang kemudian juga
dikenal sebagai rumus utama dalam bibliometrika yaitu hukum Lotka tentang produktivitas
sebuah bidang ilmu (Lotka’s Law of Scientific Productivity), hukum ketersebaran dari
Bradford (Bradford’s Law of Scattering), dan hukum kemunculan kata dari Zipf (Zipf’s Law
of Word Occurrence).
Perlu diketahui,bibliometrika berkembang dari ketertarikan ilmuwan pada awal abad
20 tentang dinamika ilmu pengetahuan sebagaimana tercermin dalam produksi literatur
ilmiahnya. Produk literatur ini tentunya adalah sesuatu yang terlihat dan terukur. Dalam
penelitian ini metode yang akan digunakan ialah bibliometrika-hukum zipf. Hukum Zipf
merupakan perhitungan kata tertinggi sebagai istilah-istilah yang digunakan dalam indeks
subjek atau indeks kata kunci. Dalam hukum zipt ini mempunyai batasan untuk penghitungan
istilah kata, sebagai berikut :
a. Untaian huruf yang didahului dan diakhiri ruang kosong
b. Kata yang menggunakan kata sambung dihitung sebagai satu kata
c. Kata asing diperlakukan sebagi kata asing, bukan kata terjemahan dalam bahasa
Indonesia
d. Kata yang memiliki ejaan ataupun penulisan yang berlainan diperhitungkan sebagai kata
yang berbeda
e. Judul artikel diikut sertakan dalam perhitungan
f. Yang tidak terhitung ialah nama pengarang, angka dan tahun.
Dikatakan oleh Zipf bahwa bila kata-kata dalam sebuah dokumen disusun menurut
jumlah perulangannya, dimulai dai kata yang paling sering diulang sampai ke kata yang
paling jarang digunakandengan setiap kata menduduki rangking tersendiri,sedangkan jumlah
pengulangannya disebut frekuensi.

ANALISIS ZIPT

Jumlah abstrak artikel pendidikan anak usia dini (PAUD)

Seluruh abstrak artikel bidang pendidikan anak usia dini pada periode
2008,2009,2013,2014,dan 2016. Sebagai populasi sekaligus sebagai sampel (sampling total)

N Tahun Jumlah Presentase


O
1 2008 1 abstrak 1%
2 2009 1 abstrak 1%
3 2013 1 abstrak 1%
4 2014 1 abstrak 1%
5 2016 1 abstrak 1%
Jumlah 5 abstrak 5%

Analisis bibliometrik dengan menggunakan hukum zipt pada abstrak artikel untuk
menghasilkan kata-kata kunci yang dapat di jadikan subjek.

Analisis pengujian hukum zipt pada abstrak

Rumus hukum zipt:

r.f(r)=k

keterangan

r :peringkat kata

f(r) :frekuensi kata

k :konstanta positif
peringkat frekuensi kemunculan kata

Peringkat (r) Frekuensi (f) Rxf Kata

1 9 9 Anak
2 9 18 Of
3 9 27 And
4 8 32 The
5 7 35 Education
6 7 42 Is
7 6 42 Media
8 6 48 Bilangan
9 5 45 Age
10 5 50 Early
11 5 55 Childern
12 5 60 Kemampuan
13 4 52 Usia
14 4 56 Konsepsi
15 4 60 To
16 4 64 Ini
17 4 68 Menggunakan
18 4 72 Peningkatan
19 4 76 Dalam
20 4 80 Mengenal
21 4 84 Yang
22 4 88 Penelitian
23 3 69 Dini
24 3 72 Pendidikan
25 3 75 Indonesia
26 3 78 In
27 3 81 Basic
28 3 84 School
29 3 87 Data
30 3 90 Paud
31 3 93 Dan
32 3 96 Sex
33 3 99 Goverment
34 3 102 That
35 3 105 In
36 3 108 Indonesia
37 3 111 Basic
38 2 74 Dengan
39 2 76 Upaya
40 2 78 Masa
41 2 80 A
42 2 84 For
43 2 86 This
44 2 88 Teacher
45 2 90 Segitiga
46 2 92 Lambang
47 2 94 Konsep
48 2 96 Adalah
49 2 98 Kabupaten
50 2 100 Selatan
51 2 102 Metode
52 2 104 Observasi
53 2 106 Setelah
54 2 108 Domino
55 2 110 Are
56 2 112 Elementary
57 2 114 Institutions
58 2 116 Implementasi
59-235 1 Berbagai kata
Jumlah 270

Setelah di urutkan frekuensi kemunculan kata dari yang tertinggi, hingga yang
terrendah. Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai titik transisi goffman, yaitu titik
teoritis dimana terjadi perubahan dari frekuensi tinggi ke frekuensi terendah.

Pola rumus:

𝒏𝟐+ 𝒏 - 𝟐𝑰𝟏= 𝟎

Kemudian menggunakan rumus perhitungan transisi goffman:

𝒏𝟏.𝟐= 𝟏/2 (-𝒃 ± v(𝒃𝟐- 𝟒𝒂𝒄))

Keterangan;

n : total frekuensi kata =270


In :jumlah kata yang berbeda dengan frekuensi n =235
I1 :jumlah kata yang berbeda dengan frekuensi 1 =176

a= 1
b=1
c = -2 I 1= -2X176 = -352
1
n 21.= (-b ± √ ¿- 4 ac))
2
1
n 21.= (-1 ± √ ¿+ 4 x 1x (-352))
2
1
= (-1 ± √ ¿+ 1.408))
2
1
= (-1 ± √1.409)
2
1
= (-1 ± 32,38)
2
1
= (-1 +32,38)
2
1
= (31,38)
2
= 15,69 ≈ 16

Berdasarkan rumus di atas jadi dapat diketahui titik transisinya adalah “16” daerah
transisi dapat meliputi daerah 16 ke atas yaitu peringkat (r) 1-15 dan dearah 16 ke bawah,
yaitu peringkat (r), 4-32 sehingga di peroleh kata-kata berikut:
Anak,of ,and ,aducation, is,media,bilangan,age,early,children,kemampuan,usia,
konsepsi,to, menggunakan, peningkatan, dalam, mengenal, yang, penelitian, dini,
pendidikan, indonesia, in, basic, school, data, paud, dan sex.
Setelah kata abai tidak di iukutsertakan, tersisa kata berikut:
Anak, education,media, bilngan, age, early, children, kemampuan, usia ,
konsepsi,peningkatan, mengenal, penelitian,dini, pendidikan, indonesia, basic,
school,data, paud, sex.

Selanjutnya berdasarkan kata kunci yang telah di temukan di atas dapat di analisis
atau dikelompokan kedalam subjek penelitian pendidikan anak usia dini, subjek penelitian
sebagai berikut:

NO Primery subjek of articel kode

1 pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar S.1

2 pendidikan seks S.2

3 kemampuan belajar S.3

4 tekhnik dan prosedur, alat penunjang pemebelajaran S.4

5 anak dalam kelompok usia tertentu S.5

Hasil analisis pengujuan hukum zipt harus dilakukan secara keseluruhan padsa 5
abstrak artikel bidang pendidikan anak usia dini. Sehingga dapat ,menghasilkan kata-kata
kunci yang dapat di jadikan sebagai subjek penelitian.

Tabel analisis pengujian hukum zipt pada 5 abstrak artikel

NO Nama Tahun Kata kunci Subjek


1 Moh.roqib 2008 Sexual education, early age S.2
2 Abd. Wahid 2009 Goverment education, early age S. 5
hasyim,dkk children education
3 Sri haryuni 2013 Kemampuanmengebal bilangan, S.4
media domino segitiga
4 Hadi siswanto 2014 Elementary school, islamic S.1
school, boarding school.
5 M . irsyad 2016 Algazali: pendidikan anak usia S.1
dini

Hasil pengelompokan subjek

Presentase penggolongan subjek

Tahun
No Subjek Jumlah Presentase

2008 2009 2013 2014 2016

1 S.1 0 0 0 1 1 2 2%
2 S.2 1 0 0 0 0 1 1%
3 S.3 0 0 0 0 0 0 0%
4 S.4 0 0 1 0 0 1 1%
5 S.5 0 1 0 0 0 1 1%
1 1 1 1 1 5 5%
Jumlah

Perkemebangan Subjek penelitian

Perkembangan subjek penelitian artikel bidang pendidikan anak usia dini. Berdasarkan
pengelompokan subjek penelitian bidang pendidikan anak usia dini:

Grafik perkembangan subjek penelitian

1.2

0.8
2008
2009
0.6 2013
2014
2016
0.4

0.2

0
S.1 S.2 S.3 S.4 S.5
Dapat di simpulkan dari grafik di atas memiliki hasil yang hampir sama saja semuanya
semuanya bernilai 1, pada tiap tahun hanya memiliki satu subjek, namun ada satu subjek
yaitu pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar,yang di miliki artikel tahun 2014 dan
2016.dan subjek pendidikan seks, tekhnik dan prosedur (2008), alat penunjang pembelajaran
(2013) dan anak dalam kelompok usia tertentu (2009). Sedangkan subjek 3 tidak ada yang
menggunakan.

Subjek yang paling dominan


Dari 5 subjek bidang pendidikan anak usia dini, tentunya ada beberapa subjek yang
paling mendominasi di setiap tahun. Adapun subjek tersebut dapat di lihat melalui grafik
berikut:

Kecenderungan subjek penelitian

100%
90%
80%
70%
60% Column1
2014
50%
2013
40% 2009
30% 2008
20%
10%
0%
S.1 S.2 S.3 S.4 S.5

Keterangan :

Dari ke lima subjek yang ada,hanya ada satu subjek yang di gunakan pada dua tahu yaitu
subjek pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar itu pada tahun 2014 dan 2016. Sedangkan
dua subjek lain pendidikan seks di gunakan pada tahun 2008, alat penunjang pembelajaran
(2013) dan anak dalam kelompok usia tertentu (2009). Sedangkan subjek 3 tidak ada yang
menggunakan.
PENUTUP

KESIMPULAN

Analisis bibliometrika ialah kajian penggunaan dokumen dan pola publikasi dengan
menerapkan metode matematika dan statistik. Tujuan dari bibliometrika sendiri ialah
menjelaskan proses komunikasi tertulis dan sifat serta arah pengembangan sarana deskriptif
penghitungan analisis berbagai faset komunikasi. Menurut Pendit dalam artikelnya berjudul
Penggunaan. pada penelitian ini membahas hukum lotka dan hukum zipt yang hasilnya
yaitu:
a. Hukum lotka
Dari artikel pendidikan anak usia dini tahun 2008-2017 yang berjkumlah 10 artikel
Memiliki hasil: berarti distribusi produksifitasnya penulis bidang pendidikan anak
usia dini dari kurun waktu 2008-2017 tidak terdapat hubungan anatara jumlah artikel
dan jumlah pengarangnya secara individual.

b. Hukum zipt
Dari abstrak artikel bidang pendidikan anak usia dini pada periode
2008,2009,2013,2014, memiliki 270 frekuensi kata hasilnya adalah Dari ke lima subjek
yang ada,hanya ada satu subjek yang di gunakan pada dua tahu yaitu subjek pendidikan
anak usia dini dan sekolah dasar itu pada tahun 2014 dan 2016. Sedangkan dua subjek
lain pendidikan seks di gunakan pada tahun 2008, alat penunjang pembelajaran (2013)
dan anak dalam kelompok usia tertentu (2009). Sedangkan subjek 3 tidak ada yang
menggunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Anna, Nove Eka V. “Topik-topik Penelitian pada Skripsi Mahasiswa Ilmu Informasi dan
Perpustakaan FISIP UNIAR Periode 2007-2010”. Palimpset, 3(1) JuniDesember
2011 : 33-40.
Astroida, Riska Sayekti. 2011. Pemanfaatan Sistem Informasi di Perpustakaan Sekolah
(studi deskriptif tentang pemanfaatan sistem informasi di perpustakaan SMA negeri 2
Surabaya dan SMA negeri 15 Surabaya).
Bangun, Antonius., eds. 1992. Kepustakawanan Indonesia : Potensi dan Tantangan.
Jakarta : Kesaint Blanc.
Caton, Bari Q, Donald T. Hawkins, And Signe E. Larson. “Information Science Abstracts :
tracking the literature of information science part 2 : a new taxonomy for information
science”. Journal of American Society for Information Science and Technology, 54(8)
Juni 2003 : 771-781.
Gea, Jelita Putri Muliana. Analisis Kesesuaian Subjek Dokumen yang Menyitir dengan
Dokumen yang Disitir dalam Tesis Magister (S2) Teknik Arsitektut Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 2009.
Hawkins, Donald T. “Information Science Abstracts : tracking the literature of
information science part 1 : definition and map”. Journal of American Society for
Information Science and Technology, 52(1) Januari 2001 : 44-53.
Ishak. 2005. Analisis Bibliometrika terhadap Artikel Penelitian Penyakit Malariadi
Indonesia Tahun 1970-April 2004 Menggunakan Database Online PubMed.
Medan : Pustaha.
Mannan, Endang Fitriyah. “Analisis Peluang dan Tantangan Pendidikan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi (sebuah studi pada jurusan ilmu perpustakaan dan
informasi Universitas Airlangga)”. Palimpsest, 3(1) Juni-Desember 2011 : 41-53.
Mardliyyah, Hana. 2009. “Perkembangan Ilmu Kedokteran Herbal di Indonesia dan
Malaysia : Suatu Kajian Bibliometrika.” Skripsi. Jakarta : Universitas Indonesia.
Mustangimah. “Analisis Kemunculan Istilah dan Pendekatan Bibliometrika untuk
Evaluasi Efektivitas Sistem Temu Kembali Informasi.” Thesis., Universitas
Indonesia, 1997.
Mustari, B. Mustafa. “Mengenal Bibliometrika”. Majalah IPI, 9(3) Juli-Desember 1987
: 59-63.
Papyrus. 2012. Lembaga Penyelenggara Pendidikan Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
Surabaya.
Pendit, Putu Laxman. 2003. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi : Sebuah
Pengantar Diskusi Epistemologi & Metodologi. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai