Anda di halaman 1dari 12

Sainsmetrika, Informetrika,

dan Librametrika
Jonner Hasugian
SCIENTOMETRICS
Perkembangan bibliometrika serta konsep utamanya sejak awal hingga
tahun 1980-an, ternyata mengalami perubahan penyebutan nama dan istilah.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an, bibliometrika mulai menjelajah konsep
kolaborasi, indikator sains dan teknologi di berbagai negara.
Istilah bibliometrika kemudian dipandang tidak cocok untuk bidang baru
sehingga muncullah istilah scientometrics dan kemudian muncul istilah
informetrics.
Istilah scientometrics dikenalkan pada tahun 1969 oleh Vassily V. Nalimov
dan Z. M. Mulchenko dari Rusia yang setara dengan naukometriya.
lstilah ini digunakan untuk mempelajari semua aspek kepustakaan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Definisi awal scientometrics berfokus pada studi pada informasi ilmiah yang
dicetuskan oleh Braun, Glanzel, dan Schubert (1985) yang menyebutkan
bahwa scientometrics menganalisis aspek kuantitatif dari generasi,
propagasi, dan pemanfaatan informasi ilmiah untuk memberikan
pemahaman lebih terhadap mekanisme kegiatan ilmiah.
Lanjutan
Price (1964) mempublikasikan risetnya yang menjadi dasar dari studi kuantitatif
ilmu pengetahuan. Hal tersebut merupakan fase awal munculnya bidang ilmu
scientometrics yang kini telah berkembang dengan demikian pesatnya.
Istilah tersebut bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi sainsmetrika
merupakan kajian aspek kuantitatif sains (dalam arti sempit hanya terbatas pada life
and physical sciences) sebagai sebuah disiplin atau aktivitas ekonomi.
Sainsmetrika juga mencakup analisis struktur dan pengembangan, komunikasi
ilmiah, perilaku mencari informasi dan garis haluan (policy) pemerintahan terhadap
ilmu pengetahuan.
Istilah sainsmetrika dalam bahasa Rusia adalah “naukometriya” telah lama
digunakan di Uni Soviet (kini Rusia) dan negara-negara Eropa Timur, baru
diperkenalkan ke dunia Barat pada tahun 1977 dan menjadi populer sejak tahun 1978
dengan terbitnya majalah Scientometrics.
Lanjutan
Scientometrics dapat diperlakukan sebagai konsep analog dengan bibliometrika. Berasal dari Uni Soviet dan
diterapkan di Eropa Timur khususnya di Hongaria.
Istilah tersebut dikemukakan oleh Dobrov dan Karennoi sebagai pengukuran proses informatics
(informatika). Informatika adalah disiplin ilmiah yang mengkaji struktur dan ciri informasi ilmiah dan dalil
proses komunikasi ilmiah. Dengan kata lain scientometrics merupakan disiplin ilmiah yang
mengkhususkan diri pada aspek kuantitatif ilmu pengetahuan dan penelitian ilmiah.
Vinkler (1998) menyebutkan bahwa scientometrics merupakan bidang ilmu yang berkaitan dengan aspek
kuantitatif dari orang utau sekelompok orang, masalah, atau fenomena dalam sains dalan hubungan di
dalamnya.
Leydesdorff dan Milojevic (2015) mendefinisikan scientometrics adalah studi mengenai sains, teknologi, dan
inovasi berdasarkan perpektif kuantitatif, sedangkan Hess (1997) mendefinisikannya sebagai studi
kuantitatif dari ilmu pengetahuan, komunikasi ilmu pengetahuan, dan kebijakan ilmu pengetahuan.
Vinkler (2010) juga menyebutkan bahwa tujuan utama dari scientometrics adalah untuk mengungkap
karakter dari fenomena scientometrics dan proses dalam penelitian ilmiah dalam tujuan membangun
manajemen riset yang efisien.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa scientometrics merupakan
bidang ilmu terkait ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi dengan menggunakan metode kuantitatif.
Sainstometrika merupakan salah satu cabang dari disiplin ilmu the science of science (Merton, 1988; Price,
1964). Akan tetapi, Vinkler (2010) menyebutkan bahwa scientometrics merupakan ilmu interdisipliner, di
mana hubungannya dengan bidang ilmu lain sangat jelas
Lanjutan
Sainsntometrika tidak dapat dibedakan dari bibliometrika karena sainsntometrika sendiri banyak
berfokus pada dokumen ilmiah, seperti publikasi ilmiah, dokumen paten, dan lainnya (Leydesdorff &
Milojevic, 2015), dan banyak penelitian bibliometrika diterbitkan dalam jurnal Scientometrics.
Akan tetapi, fokus bibliometrika hanya berdasarkan publikasi yang dihasilkan dan dampak sementara
scientometricians untuk mengukur dan menganalisis dari keluaran kepustakaan dan output penelitian,
praktik peneliti, struktur organisasi, manajemen penelitian dan pengembangan, peran ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam perekonomian nasional, kebijakan pemerintah terhadap ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan sebagainya (Hood &Wilson, 2001).
Tren yang muncul di scientometrics dikategorikan ke dalam tiga bagian, yaitu scientometrics serta ilmu
pengetahuan dan teknologi kebijakan, termasuk pengenalan subjek, ruang lingkup dan metodologi yang
digunakan dalam scientometrics; struktur dan dinamika ilmu pengetahuan, termasuk tingkat individu
hingga tingkat internasional kolaborasi antara ilmuwan; dan aspek regional ilmu (Nagpaul, 1999).
Posisi sainstometrika berdasarkan tiga dimensi utama dinamika ilmu pengetahuan yang disusun oleh
Leydesdorff dan Milojevic (2015) dan terlihat bahwa scientometrics berada di antara dua dimensi, yaitu
texts; journals dan people; institutions. Perkembangan scientometrics sudah sangat pesat, terulama di
negara mnaju, seperti Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa (Hou dkk., 2008).
Sainstometrika terdiri dari beberapa sub bidang, seperti citation, co-authorship, co-word, co-occurencce,
collaboration, dan mapping science. Aplikasi scientometrics pada penelitian sebelumnya sangat beragam.
INFORMETRIKA
Istilah informetrics atau informetrika pertama kali dikemukakan oleh Otto Nacke dari Institut fur
Informetric und Scientometric, Bielfeld, Jerman Barat pada tahun 1979.
Istilah tersebut kemudian diterima oleh VINITI (Badan Dokumentasi Ilmiah Uni Soviet) serta
disetujui pula oleh Federation International d’Information et Documentation (FID). Informetrika
merupakan kajian aspek kuantitatif terhadap informasi dalam setiap bentuk, tidak terbatas pada
jasa informasi terekam atau bibliografi, dan pada setiap kelompok sosial, tidak hanya ilmuwan saja.
Informetrika dianggap lebih luas daripada bibliometrika, karena informetrika mencakup semua
bibliometrika, termasuk juga analisis statistik dan matematika pada pola yang lazim ditemukan
pada bibliometrika namun juga ditemukan pada bidang kehidupan lainnya.
Misalnya informetrika mencakup juga dalil Willis dan Pareto.
Dalil Willis menyangkut hubungan antara usia dan kawasan geografis yang dicakup oleh spesies
tertentu, sedangkan dalil Pareto menyangkut alokasi kekayaan pada anggota dalam sebuah
komunitas ilmiah.
Dalil Pareto dan Willis termasuk informetrika tetapi bukan bibliometrika karena tidak menyangkut
pola publikasi. Dalil Bradford tentang tebaran atau penyebaran artikel dalam majalah termasuk
bibliometrika namun kalau dalil Bradford digunakan untuk menganalisis pola publikasi dan
penelitian dalam sains maka dalil Bradford merupakan bagian dari sainsmetrika.
Lanjut
Jadi informetrika mengkaji aspek kuantitatif dari komunikasi informal atau
lisan, komunikasi terekam, kebutuhan dan penggunaan informasi dari
kelompok yang kurang beruntung, tidak saja elite intelektual.
Informetrika dapat menggabungkan, memanfaatkan, memperluas kajian
ukuran informasi yang terletak di luar batas bibliometrika dan sainsmetrika.
 Ruang lingkup informetrika bersifat praktis dan teoritis, tekanan utama pada
pengembangan model matematika, tekanan sekunder pada asal usul ukuran
bagi berbagai fenomena yang dikaji.
Nilai sebuah model terletak pada kemampuannya meringkas, dalam bentuk
beberapa parameter, karakteristik berbagai himpunan data: bentuk
keseluruhan, pemusatan dan penyebaran, cara himpunan data berubah
menurut waktu.
Model juga memungkinkan peramalan perilaku masa depan dan isolasi efek
dari berbagai faktor yang berlainan terhadap berbagai variabel sehingga dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan.
Bidang informetrika mencakup lima bidang yaitu:
a) Bibliometrika
b) Scientometrics
c) Linguistik komputasi (computational linguistics) yang berkaitan
dengan aspek statistika dari bahasa.
d) Teori informasi (information theory) sebagai ukuran penghilangan
ketidakpastian selama transmisi teknis berdasarkan ukuran informasi
menurut Shannon-Weaver.
e) Ukuran kedekatan antara pertanyaan dan jawaban, himpunan
jawaban yang diduga dan diketahui benar dan berbagai pertanyaan
atau jawaban dalam sistem temu balik informasi.
Bidang potensial tempat kajian informetrika akan
bermanfaat untuk:
a) pertumbuhan kuantitatif literatur;
b) keusangan dan penyebaran informasi
c) efisiensi dalam produk dan jasa informasi dalam sains, teknologi dan
produksi;
d) efisiensi sistem informasi dan pemapanan informasi pada umumnya;
e) peranan berbagai jenis dokumen sebagai sarana komunikasi ilmiah;
f) ketepatan (pertinence) informasi dan relevansi;
g) pemeringkatan majalah dan terbitan berseri oleh berbagai parameter;
h) peranan saluran informal dalam komunikasi ilmiah;
i) tumpang tindih isi subjek antara majalah dan terbitan berseri;
j) kebiasaan sitiran ilmuwan dan peranan analisis sitiran;
k)hubungan intradisiplin dan interdisiplin berdasarkan basis rujukan
bibliografis
LIBRAMETRIKA
Istilah librametrics atau librametrika dikemukakan Ranganathan pertama kali pada
tahun 1948.
Ranganathan melihat bahwa dalam berbagai bidang metode matematika dan
statistika digunakan sehingga muncul istilah seperti Econometry, Biometry dan
sebagainya.
Ranganathan berpendapat perlunya pendayagunaan matematika dan statistika untuk
manajemen dan jasa perpustakaan yang lebih baik. Walaupun Ranganathan
menemukan istilah Librametrics, membahas dan menggunakan metode tersebut dia
tidak pernah memberi definisi yang pasti akan istilah itu.
Rao pada tahun 1985 memberikan definisi Librametrics sebagai pengolahan informasi
dan penanganan informasi di perpustakaan dan pusat informasi secara kuantitatif
dengan analisis karakteristik dan perilaku dokumen, staf perpustakaan dan pemakai.
Sengupta (1991), memberi definisi “librametrics” sebagai analisis kuantitatif berbagai
faset aktivitas perpustakaan dan dokumen perpustakaan dengan cara penerapan
kalkulus matematika dan statistika guna mencari pemecahan masalah perpustakaan.
Dari kedua definisi tersebut terbukti bahwa ruang lingkup ruang lingkup librametrics
mencakup jasa dan masalah perpustakaan yang berlainan, unit fundamental dari jasa
dan masalah perrustakaan, keluar masuknya mikrodokumen perpustakaan.
Bidang aplikasi teknik librametrika adalah:
a) menentukan kekuatan optiman staf perpustakaan di berbagai seksi dan pembagian penyebaran
staf perpustakaan secara adil;
b) menggunakan staf peprustakaan gua membahas pertanyaan referens selama berbagai jam buka
perpustakaan;
c) mensistematikkan sirkulasi dokumen perpustakaan;
d)mengembangkan dan mengorganisasi sistem perpustakaan nasional, regional, provinsi dan lokal;
e) menentukan besaran optimal dari jasa perpustakaan;
f) mendisain gedung perpustakaan berbagai jenis perpustakaan bersama-sama perabotan dan
perlengkapannya;
g) membedakan perpustakaan jasa dan asrama;
h) menganalisis pertanyaan pembaca;
i) meluruskan system akuisisi dengan menganalisis dokumen perpustakaan yaitu buku, monograf,
jurnal dsb.;
j) mementukan urutan paling membantu gunaklasifikasi dokumen makro dan mikro;
k) mengkaji ketepatan entri katalog dengan teknik penarikan sample; dan
l) menjamin ketepatan pemilihan dokumen perpustakaan dsb.
Lanjutan
Dapat disimpulkan bahwa tujuan kajian librametrics ialah membantu
menciptakan pengetahuan baru dengan cara mengorganisir sistem
perpustakaan berdasarkan kebutuhan dan pemanfaatannya.
Dalam kenyataan, librametrics kini hanya merupakan terminologi
konseptual yang tidak memiliki landasan teoritis maupun aplikasi
praktis.
Hal tersebut dikarenakan oleh kurangnya aktivitas penelitian dan
literatur mengenai librametrics dalam jurnal internasional.

Anda mungkin juga menyukai