Anda di halaman 1dari 22

Analisis Sitirian (Citation Analysis)

Baca Halaman 158-170


 Istilahanalisis sitiran adalah merupakan terjemahan istilah citation analysis.
Sitiran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya menyebut atau
menulis kembali kata-kata yang telah disebut (ditulis) orang lain;
singkatnya mengutip tulisan karya orang lain.
Pengertian ini kalau dilihat dari Ilmu Informasi memiliki pengertian yang
berlainan. Dalam Ilmu Informasi, dalam kaitannya dengan sitiran, dikenal
dua istilah ialah "referencing" atau perujukan dan "citation" atau sitiran.
"Referencing" mengarah pada perujukan ke karya yang telah ada
sebelumnya dan mengutip pengarang sebelumnya sedangkan "citation"
mengarah pada karya yang diacu yang dilakukan oleh pengarang sesudah
karya yang diacu diterbitkan.
Kegiatan ini merupakan bagian komunikasi ilmiah dan merupakan ciri
pertumbuhan pengetahuan.
Sitiran merupakan sebuah hubungan antara dokumen yang dikutip dengan
dokumen yang mengutip. Kajian tentang hubungan sitiran dalam segala
aspek disebut fungsi analisis sitiran.
Ketika sebuah dokumen, misal dokumen A
disebut dalam catatan kaki, bibliogarfi dari
dokumen B, maka dokumen A disitir oleh dokumen
B, atau Dokumen B menyitir dokumen A.
Dalam bibliometrika dokumen A disebut cited
document, sedangkan dokumen B disebut Citing
document.
Kadang-kadang istilah referensi (bibiografi, daftar
bacaan) yang dimuat pada akhir sebuah tulisan,
sering disebut atau disamaka dengan citation.
C
i
t
i
n menyitir
G

D
o
u
m
e
n Cited document
t

Citing document
 Reitz (2014) menyatakan bahwa secara harfiah, sitiran
berarti setiap referensi tertulis atau lisan untuk
pertanggungjawaban atau prasyarat atau atas
pengambilan kata demi kata dari pembicara atau penulis
lain dalam penggunaan perpustakaan, referensi tertulis
untuk karya tertentu atau bagian dari suatu karya (buku,
artikel, disertasi, laporan, komposisi musik, dan lain-lain)
yang diproduksi oleh penulis, editor, komposer, dan lain-
lain, yang dengan jelas mengidentifikasi di mana karya itu
dapat ditemukan.
 Frekuensi dikutipnya suatu karya terkadang dianggap
sebagai ukuran kepentingannya dalam literatur di
lapangan.
 Format sitiran bervariasi dari satu bidang studi ke yang
lain tetapi paling sedikit mencakup nama penulis, judul,
dan tanggal publikasi
• Kata referensi diterjemahkan dalam kamus
sebagai rujukan atau petunjuk, sedang citation
diartikan sebagai sitiran atau kutipan.
• Analisis sistiran adalah penyelidikan (studi)
tentang data sitiran dari suatu dokumen, baik
dokumen yang menyitir maupun dokumen
yang disitir. Hal yang diselidiki adalah:
pengarang, subyek dan sumber dokumen
(misalnya nama jurnal, tahun dsb).
Alasan menyitir dokumen
Garfield (1979) menyatakan seorang penulis menyitir sebuah
dokumen adalah karena berbagai alasan:
(a) Memberikan penghormatan kepada penulis atau karya
dibidnagnya.
(b) Untuk mengidentifikasi metodologi atau pendekatan teori yang
digunakan
(c) Memberikan latarbelakang atau bahan bacaan bagi mereka
yang ingin mengetahui lebih lanjut topik yang ditulis
(d) Mengoreksi karya sendiri atau karya orang lain
(e) Memberikan kritik terhadap karya yang sudah terbit
sebelumnya
(f) Memperkuat klaim terhadap sebuah temuan
(g) Sebagai panduan bagi penulis lain yang akan mendalami topik
tulisan yang disitir.
• Semakin tinggi jumlah sitiran suatu dokumen,
biasanya dokumen tesebut semakin bermutu.
• Misalnya apabila suatu jurnal/majalah semakin
banyak disitir oleh majalah /jurnal lain, berarti
rangking/peringkat majalah tersebut semakin
tinggi. Hal ini dapat dilihat daam journal citation
report.
• Kualitas dokumen dari rangking/peringkat suatu
majalah/jurnal ditunjukkan ole nilai faktor
dampak (Impact Factor)
• Lihat Web of Science di dalamnya banyak daftar
citation index.
Di dalam bibliometrika, salah satu objek yang berkembang ialah
analisis sitiran artinya analisis pada kepustakaan dengan kata lain
kajian terhadap sitiran yang terdapat pada sebuah makalah,
artikel, buku, disertasi. Yang dikaji dalam analisis sitiran ialah:
a. Peringkat majalah yang disitir.
b. Pengarang yang distir.
c. Tahun sitiran.
d. Asal geografi bahan sitiran.
e. Lembaga yang ikut dalam penelitian.
f. Gugus majalah yang disitir.
g. Subjek yang disitir.
h. Jumlah langkah berdasarkan teori graf (graph theory) dari
majalah tertentu ke majalah yang termasuk kelompok majalah
lain.
Majalah atau jurnal ilmiah sebagai objek kajian memiliki
parameter yang tidak dapat dilepaskan dari ciri majalah.
Adapun parameter majalah ialah :
(1) Pengarang
(2) Judul artikel
(3) Judul majalah
(4) Tahun terbit
(5) Referens ialah acuan atau daftar kepustakaan, lazim nya
tercetak pada bagian bawah setiap halaman sering disebut
catatan kaki) atau pun pada bagian akhir sebuah artikel.
(6) Sitiran ialah informasi literatur yang dimuat dalam referensi.
(7) Deskriptor yaitu istilah yang digunakan untuk memeri isi
artikel majalah.
Sitiran berhubungan dengan dua jenis data ialah:
Yang dikutip (cited atau kinutip) atau rujukan merupakan sebuah dokumen atau
unsur yang menunjukkan unit sumber; jadi selalu lebih tua daripada dokumen yang
mengutip. Misalnya sebuah buku Bernard Dahm berjudul Soekarno memuat karya
Thomas Raffles, The History of Java sebagai salah satu karya yang dirujuk, maka usia
karya Raffles selalu lebih tua daripada karya yang mengutipnya atau dikenal dengan
istilah "predated".

Yang mengutip atau sitiran mengacu pada pengertian sebuah dokumen yang
merupakan unit penerima; karena itu selalu lebih muda usianya daripada dokumen
yang dikutip atau pasca tahun dalam hubungannya dengan rujukan. Sebagai contoh
karya Raffles digunakan juga sebagai salah sumber rujukan oleh sejarahwan Van
Dahm dan Sartono Kartodirdjo yang terbit lebih akhir, di sini berarti bahwa karya
Van Dahm dan Sartono Kartodirdjo berusia lebih muda daripada karya Raffles,
karena karya Raffles diacu oleh karya yang terbit kemudian hari.
Di sini dapat dikatakan bahwa Raffles memperoleh dua sitiran, masing-masing satu
dari Dahm dan satu dari Sartono. Bila mengutip tulisan Linda Smith maka terdapat
dua jenis sitiran ialah "A reference is the acknowledgment that one document gives to
another; a citation is the acknowledgment that one document receives from another,'
maka karya Raffles merupakan "reference" bagi karya Bernard Dahm dan karya
Raffles memperoleh satu sitiran dari Bernard Dahm.
Penghitungan sitiran
Teknik ini menyangkut penghitungan jumlah sitiran yag diterima
oleh sebuah dokumen ataun sebuah himpunan dokumen selama
jangka waktu tertentu dari sejumlah himpunan dokumen yang
menyitir. Teknik yang digunakan adalah sebagai berikut:
(1) Menghitung sitiran yang terdapat majalah, buku, disertasi dan
sejenisnya. Dewasa ini objek yang paling banyak dikaji ialah sitiran
pada jurna/majalah. Metode meghitung frekuensi sitiran terdiri dari
langkah sebagai berikut:
(a) Memilih satu atau lebih majalah inti dalam sebuah subjek.
(b) Mencatat sitiran majalah yang diketemukan dalam majalah
inti.
(c) Membuat peringkat majalah yang disitir berdasarkan jumlah
berapa kali majalah tersebut disitir dalam majalah inti.
(d) Membuat peringkat majalah yang disitir berdasarkan frekuensi
sitiran
Sebagai contoh berikut ini peringkat majalah menurut
frekuensi sitiran dalam bidang Bio-kedokteran.
TABEL 1
PERINGKAT MAJALAH MENURUT FREKUENSI SITIRAN
Sumber: SCI Journal Citation Report, 1978

Judul majalah Frekuensi disitir


1. Lancet 49,393
2. New England Journal of Medicine 41,098
3. Journal of Clinical Investigation 32,742
4. Journal of Experimental Medicine 28,578
5. Journal of Physiology (London) 27,772
6. British Medical Journal 26,781
7. Brain Research 26,473
8. Journal of Immunology 25,616
9. American Journal of Physiology 24,360
10. Circulation 23,275
Asumsi yang digunakan dalam analisis sitiran ialah:

1) Sitiran sebuah dokumen berimplikasi bahwa dokumen tersebut digunakan


oleh penulis yang menyitirnya.
2) Sitiran sebuah dokumen (pengarang, artikel majalah) mencerminkan
kepatutan (kualitas, siginifikansi, dampak) dokumen tersebut.
3) Sitiran dilakukan pada karya yang sedapat-dapatnya merupakan karya
terbaik.
4) Sebuah dokumen yang disitir berkaitan isinya dengan dokumen yang
menyitir; bila dua dokumen secara bibliografis berpasangan dan dikositir,
maka isi kedua dokumen itu dianggap berkaitan.
5) Semua sitiran bernilai sama.
6) Kehandalan data sitiran dipengaruhi oleh masalah yang muncul akibat (a)
pengarang ganda (b) swasitiran (c) homograf (d) sinonim (e) jenis sumber
(f) sitiran implisit artinya sebuah makalah mengacu atau membahas
sebuah karya atau gagasan tanpa menyitir karya tersebut, (g) fluktuasi
dalam kebijakan sitiran yang berkembang sesuai dengan perkembangan
zaman (h) variasi subjek/bidang dan (i) sumber data (galat).
Kelemahan analisis sitiran

Analisis sitiran juga memiliki kelemahan sebagai berikut:


a) Sitiran seringkali tidak merujuk ke dokumen asli melainkan ke
dokumen yang tersedia di perpustakaan atau pada ilmuwan yang
bersangkutan.
b) Para penulis seringkali tidak merujuk ke karya yang lebih maju
maupun karya ilmuwan lain yang tidak dipahaminya. Hal ini juga
dipengaruhi pula oleh kendala bahasa.
c) Adanya kecenderungan pada kebiasaan sitiran misalnya merujuk ke
karya yang dianggap memiliki autoritas dalam ilmu yang
bersangkutan.
d) Swasitiran artinya selalu merujuk pada karya sendiri.
e) Review artikel cenderung memperoleh sitiran lebih banyak daripada
artikel yang menyajikan konsep atau ide baru.
f) Timbangan buku (resensi), surat kepada redaksi, abstrak pertemuan
dsb merupakan dokumen sumber namun tidak masuk dalam analisis
sitiran.
g) Tidak semua rujukan yang disitir bersifat positif.
Kekuatan analisis sitiran
Karakteristik pasangan bibliografis maupun
analisis co-sitiran adalah :
a) Bebas dari kendala kata dan Bahasa
b) Tidak memerlukan keahlian subjek
c) Mampu menghasilkan pengelompokan
atau gugusan yang mengalami perubahan
yang mencerminkan penggunaan saat ini
dan minat komunitas ilmiah.
Kajian Analisis Sistiran

(1) Relevansi dokumen yang menyitir dengan


dokumen yang disitir (Pendekatan subyek)
(2) Pasangan bibliografis (bibliographic coupling)
(3) Ko-sitiran (co-citation)
Relevansi dokumen yang menyitir
dengan dokumen yang disitir
 Relevansi dokumen yang menyitir dengan yang
disitir adalah kesamaan atau kesesuaian subyek
dokumen yang menyitir dengan subyek dokumen
yang disitir.
 Misalnya: Dokumen A subjeknya adalah Polymer
(Kimia), idealnya seluruh dokumen yang disitir
subyeknya adalah tentang polymer. Terkecuali
untuk beberapa dokumen seperti kamus,
ensiklopedia.
 Sering terjadi bahwa dokumen yang terdapat
dalam daftarbacaan (bibliography) tidak
berhubungan dengan dokumen yang menyitir.
Pendekatan relevansi
 Pendekatan yang digunakan untuk menilai
relevansi subyek dokumen yang menyitir dengan
dokumen yang disitir adalah menggunakan
pendekatan klasifikasi.
 Pendekatan klasifikasi dapat memilih salah satu
jenis/bentuk klasifikasi. Misalnya DDC, UDC, LC
dsb.
 Cara penghitungannya adalah sbb:
Misalnya: Sebuah Buku (boleh juga artikel jurnal) berjudul:
“FOUNDATION - ANALYSIS DESIGN AND CONSTRUCTION”

Buku/Artikel ini tentu menyitir sejumlah dokumen yang dapat


dilihat pada daftar bacaan atau bibliografi.
Misalnya:
1. ………………………
2. ………………………
3. ……………………….
4. ……………………….
5. …………………….....
6. ……………………….
7. ………………………
8. ……………………….
9. ………………………….
10. …………………………
11. Dst.
Bagaiamana cara menghitung relevansinya?
(1) Klasifikasilah dokumen yang menyitir
(2) Klasifikasilah seluruh dokumen yang disitir
(3) Tentukan kriteria relevansinya. Misalnya
berdasarkan notasi dasar (base number) atau
berdasarkan jumlah digit notasi.
Dalam DDC kelas 620 adalah notasi dasar (base
number dari seluruh bidang ilmu teknik (ilmu
teknik, teknik sivil, teknik mesin, dsb).
Kelas 624 adalah notasi dasar dari teknik sivil.
Jumlah digit notasi. Misal: Kelas 624.152, jika
ditetapkan sama 3 (tiga) digit berarti 624, jika
ditetapkan sama 4 (empat) digit berarti 624.1
(4) Tentukanlah relevansinya
1. Langkah pertama (Klasifikasi dokumen yang menyitir)
Hasil klasifikasi DDC 22 ed
“FOUNDATION - ANALYSIS DESIGN AND CONSTRUCTION”
(624.15)
2. Langkah kedua (Klasifikasi dokumen yang disitir)
Bibliografi
1. ……………………… (624.152 7
2. ……………………… (620. 3)
3. ………………………. (624.52)
4. ………………………. (669.2)
5. ……………………..... (624.27)
6. ………………………. (330.8)
7. ……………………….. (657.3}
8. ………………………..(621.65)
9. ………………………..(624.76)
10. ……………………….. (620.5)
11. Dst.
3. Tentukan kriteria relevansinya. Misalnya:
Relevan (R)= base bumber kelas 624
Marginal Relevant (MR): kelas 620.
Diluar kedua kriteria di atas Not Relevant (NR)
4. Tentukan Relevansinya
No.Dok Judul Kelas Tingkat Relevansi Persentase
R MR NR R = 40%
1 xxxxxxx 624.152 7 √     MR = 30%
2 bbbbbbb 620. 3   √   NR = 30%
3 cccccccccc 624.52 √    
4 ddddddd 669.2     √
5 eeeeeeee 624.27 √    
6 fffffffff 330.8     √
7 ggggggg 657.3     √
8 hhhhhh 621.65   √  
9 iiiiii 624.76 √    
10 jjjjjjjj 620.5   √ 
Total 4 3 3 N=10

Interpretasi: Idealnya R = 100%, berarti dokumen yang disitir


relevan dengan topic yang ditulis.
Bagaimana Interpretasi Saudara??

Anda mungkin juga menyukai