D
o
u
m
e
n Cited document
t
Citing document
Reitz (2014) menyatakan bahwa secara harfiah, sitiran
berarti setiap referensi tertulis atau lisan untuk
pertanggungjawaban atau prasyarat atau atas
pengambilan kata demi kata dari pembicara atau penulis
lain dalam penggunaan perpustakaan, referensi tertulis
untuk karya tertentu atau bagian dari suatu karya (buku,
artikel, disertasi, laporan, komposisi musik, dan lain-lain)
yang diproduksi oleh penulis, editor, komposer, dan lain-
lain, yang dengan jelas mengidentifikasi di mana karya itu
dapat ditemukan.
Frekuensi dikutipnya suatu karya terkadang dianggap
sebagai ukuran kepentingannya dalam literatur di
lapangan.
Format sitiran bervariasi dari satu bidang studi ke yang
lain tetapi paling sedikit mencakup nama penulis, judul,
dan tanggal publikasi
• Kata referensi diterjemahkan dalam kamus
sebagai rujukan atau petunjuk, sedang citation
diartikan sebagai sitiran atau kutipan.
• Analisis sistiran adalah penyelidikan (studi)
tentang data sitiran dari suatu dokumen, baik
dokumen yang menyitir maupun dokumen
yang disitir. Hal yang diselidiki adalah:
pengarang, subyek dan sumber dokumen
(misalnya nama jurnal, tahun dsb).
Alasan menyitir dokumen
Garfield (1979) menyatakan seorang penulis menyitir sebuah
dokumen adalah karena berbagai alasan:
(a) Memberikan penghormatan kepada penulis atau karya
dibidnagnya.
(b) Untuk mengidentifikasi metodologi atau pendekatan teori yang
digunakan
(c) Memberikan latarbelakang atau bahan bacaan bagi mereka
yang ingin mengetahui lebih lanjut topik yang ditulis
(d) Mengoreksi karya sendiri atau karya orang lain
(e) Memberikan kritik terhadap karya yang sudah terbit
sebelumnya
(f) Memperkuat klaim terhadap sebuah temuan
(g) Sebagai panduan bagi penulis lain yang akan mendalami topik
tulisan yang disitir.
• Semakin tinggi jumlah sitiran suatu dokumen,
biasanya dokumen tesebut semakin bermutu.
• Misalnya apabila suatu jurnal/majalah semakin
banyak disitir oleh majalah /jurnal lain, berarti
rangking/peringkat majalah tersebut semakin
tinggi. Hal ini dapat dilihat daam journal citation
report.
• Kualitas dokumen dari rangking/peringkat suatu
majalah/jurnal ditunjukkan ole nilai faktor
dampak (Impact Factor)
• Lihat Web of Science di dalamnya banyak daftar
citation index.
Di dalam bibliometrika, salah satu objek yang berkembang ialah
analisis sitiran artinya analisis pada kepustakaan dengan kata lain
kajian terhadap sitiran yang terdapat pada sebuah makalah,
artikel, buku, disertasi. Yang dikaji dalam analisis sitiran ialah:
a. Peringkat majalah yang disitir.
b. Pengarang yang distir.
c. Tahun sitiran.
d. Asal geografi bahan sitiran.
e. Lembaga yang ikut dalam penelitian.
f. Gugus majalah yang disitir.
g. Subjek yang disitir.
h. Jumlah langkah berdasarkan teori graf (graph theory) dari
majalah tertentu ke majalah yang termasuk kelompok majalah
lain.
Majalah atau jurnal ilmiah sebagai objek kajian memiliki
parameter yang tidak dapat dilepaskan dari ciri majalah.
Adapun parameter majalah ialah :
(1) Pengarang
(2) Judul artikel
(3) Judul majalah
(4) Tahun terbit
(5) Referens ialah acuan atau daftar kepustakaan, lazim nya
tercetak pada bagian bawah setiap halaman sering disebut
catatan kaki) atau pun pada bagian akhir sebuah artikel.
(6) Sitiran ialah informasi literatur yang dimuat dalam referensi.
(7) Deskriptor yaitu istilah yang digunakan untuk memeri isi
artikel majalah.
Sitiran berhubungan dengan dua jenis data ialah:
Yang dikutip (cited atau kinutip) atau rujukan merupakan sebuah dokumen atau
unsur yang menunjukkan unit sumber; jadi selalu lebih tua daripada dokumen yang
mengutip. Misalnya sebuah buku Bernard Dahm berjudul Soekarno memuat karya
Thomas Raffles, The History of Java sebagai salah satu karya yang dirujuk, maka usia
karya Raffles selalu lebih tua daripada karya yang mengutipnya atau dikenal dengan
istilah "predated".
Yang mengutip atau sitiran mengacu pada pengertian sebuah dokumen yang
merupakan unit penerima; karena itu selalu lebih muda usianya daripada dokumen
yang dikutip atau pasca tahun dalam hubungannya dengan rujukan. Sebagai contoh
karya Raffles digunakan juga sebagai salah sumber rujukan oleh sejarahwan Van
Dahm dan Sartono Kartodirdjo yang terbit lebih akhir, di sini berarti bahwa karya
Van Dahm dan Sartono Kartodirdjo berusia lebih muda daripada karya Raffles,
karena karya Raffles diacu oleh karya yang terbit kemudian hari.
Di sini dapat dikatakan bahwa Raffles memperoleh dua sitiran, masing-masing satu
dari Dahm dan satu dari Sartono. Bila mengutip tulisan Linda Smith maka terdapat
dua jenis sitiran ialah "A reference is the acknowledgment that one document gives to
another; a citation is the acknowledgment that one document receives from another,'
maka karya Raffles merupakan "reference" bagi karya Bernard Dahm dan karya
Raffles memperoleh satu sitiran dari Bernard Dahm.
Penghitungan sitiran
Teknik ini menyangkut penghitungan jumlah sitiran yag diterima
oleh sebuah dokumen ataun sebuah himpunan dokumen selama
jangka waktu tertentu dari sejumlah himpunan dokumen yang
menyitir. Teknik yang digunakan adalah sebagai berikut:
(1) Menghitung sitiran yang terdapat majalah, buku, disertasi dan
sejenisnya. Dewasa ini objek yang paling banyak dikaji ialah sitiran
pada jurna/majalah. Metode meghitung frekuensi sitiran terdiri dari
langkah sebagai berikut:
(a) Memilih satu atau lebih majalah inti dalam sebuah subjek.
(b) Mencatat sitiran majalah yang diketemukan dalam majalah
inti.
(c) Membuat peringkat majalah yang disitir berdasarkan jumlah
berapa kali majalah tersebut disitir dalam majalah inti.
(d) Membuat peringkat majalah yang disitir berdasarkan frekuensi
sitiran
Sebagai contoh berikut ini peringkat majalah menurut
frekuensi sitiran dalam bidang Bio-kedokteran.
TABEL 1
PERINGKAT MAJALAH MENURUT FREKUENSI SITIRAN
Sumber: SCI Journal Citation Report, 1978