Anda di halaman 1dari 11

Mencari Referensi dan Merumuskan Teori Penelitian

A. Mencari Referensi Penelitian


1. Pengertian Referensi
Referensi adalah tulisan mengenai sejumlah informasi terhadap suatu buku yang
ditinjau dan dinilai mengenai sumber penulisannya. Referensi merupakan rangkaian kata
yang di tuangkan ke dalam tulisan mengenai berbagai informasi pada sebuah buku yang
ditinjau dan memiliki nilai dari sejumlah sumber penulisannya. Referensi juga dapat
diartikan sebagai rujukan pada sebuah atau lebih bertujuan untuk informasi yang
dikerjakan oleh penulis sebagai pendukung untuk mendapatkan informasi yang di
butuhkan.
Referensi sering digunakan dalam penulisan karya tulis khususnya karya tulis
ilmiah seperti makalah dan skripsi. Penulisan referensi menggunakan metode atau cara
tertentu yang mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Pada suatu referensi berisi lebih dari
satu informasi seperti penulis atau pengarang, nama buku, tahun buku dan tahun terbit
buku tersebut. Umumnya, referensi digunakan untuk kepentingan penelitian. Referensi
bisa diartikan sebagai bahan informasi atau bahan rujukan yang harus terpecaya dan bisa
di gunakan sebagai dukungan untuk lebih baik.
Seorang penulis yang menggunakan referensi yang lengkap dalam karya ilmiah,
maka karya ilmiah tersebut akan menjadi lebih baik dan berkualitas. Dengan adanya
referensi akan semakin memudahkan pembaca untuk menelusuri sumber asli suatu karya
ilmiah tersebut. Selain itu, dengan menggunakan referensi tentu akan membantu seorang
penulis dalam mengurangi tanggungjawabnya ketika terjadi kesalahan terhadap teori
yang digunakannya, karena pembaca bisa langsung merujuk pada referensi yang
ditunjukkan oleh penulis tersebut.
Buku referensi adalah suatu tulisan ilmiah dengan bentuk buku yang substansi
pembahasannya fokus pada satu bidang ilmu. Buku tersebut membahas topik yang cukup
luas (satu bidang ilmu), urutan materi dan struktur buku teks disebut berdasarkan logika
bidang ilmu. Buku referensi adalah buku yang memilikiarti yang sangat penting untuk
ditulis terkait dengan suatu karya ilmiah berupa jurnal, buku, makalah, artikel, majalah,
skripsi, tesis, seminar dan lainya.
Referensi bisa berwujud bukti seperti contoh-contoh, statistik, dan kesaksian, atau
nilai-nilai yang dianut oleh orang-orang yang menerima argumentasi. Selain itu, referensi
terkadang juga bisa didapatkan dari kredibilitas pemberi informasi.
1
2. Jenis-jenis Referensi
Materi referensi faktual dan juga non faktual ada apa tiga bentuk sebagai berikut ini :
a. Bukti seperti, statistik, contoh-contoh dan kesaksian
b. Nilai-nilai yang dipakai oleh orang yanh menerima argumentasi (orang banyak)
c. Kredibilitas pemberi informasi. Seperti orang pemberi informasi yang mengarah pada
pengalamannya sendiri untuk dapat meyakinkan pendengar bahwa dia ialah orang
yang cakap

3. Fungsi Kajian Sumber Referensi


Secara sederhana referensi dinamakan sebagai informasi, terutama yang mutahir,
yang digunakan sebagai landasan untuk bertolak lebih maju. Dengan referensi pembuatan
karya ilmiahdapat berbicara mengenai teori dan proporsi untuk menjelaskan fenomena
yang terjadi. Setelah itu dapat mengajukan hipotesis dari ilmu yang ditekuninya. Bila
berlanjut, urutan karya ilmiah akan sampai pada usaha pembuktian di bidang penelitian
untuk referensi yang ada digunakan sebagai pembanding bagi penelitiannya yang akan
melahirkan teori.
Adapun fungsi kajian referensi adalah sebagai berikut :
a. Informasi, memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yang
dibutuhkan oleh para pemakai perpustakaan.
b. Bimbingan, memberikan bimbingan kepada pemakai untuk menemukanbahan
pustaka dalam koleksi referensi yang tepat sesuai dengan bidang masing-masing serta
penggunaannya dalam menemukan informasi yang dikehendaki.
c. Pemilihan / penilaian, memberikan petunjuk tentang bagaimana cara memilih /
menilai bahan pustka yang bermutu dan berbobot ilmiah agar diperoleh sumber
informasi yang berdaya guna maksimal.
d. Mengkaji dan memetakan permasalahan, menjelajah mana yang cocok dengan
pemetaan masalah.
e. Membantu pemilihan topik
f. Mendalami landasan teori, melakukan komunikasi atau musyawarah dengan tiga
orang atau lebih.
g. Mengkaji kekurangan dan kelebihan topik.
h. Menghindari plagiasi atau kesamaan yang sesuai.
i. Menfasilitasi perumusan isi topik kajian.

2
4. Tujuan Pembuatan Referensi
Berikut ini adalah tujuan dalam pembuatan suatu referensi yang perlu kita ketahui
bersama:
a. Agar memperkuat teori dan argumentasi
Referensi dipakai untuk bahan penunjang dari teori atau argumentasi yang
dituangkan dalam tulisan. Referensi menjadi suatu landasan pada penyampaian
argumentasi sehingga mempunyai dasar yang kuat serta bisa diterima oleh masyarakat
banyak sebagai pendapat yang bisa dipertanggungjawabkan.
b. Menghindaru plagiarisme
Pemakaian referensi bertujuan agar tidak menjadi suatu tindakan plagiat atas hasil
karya yang dibuat orang lain. Sebuah tulisan pada umumnya menjadi hak kekayaan
intelektual penulis. Maka jika seseorang penulis memakai teori, kalimat atau pendapat
yang akan dimasukkan ke dalam karya tersebut harus mencantumkan sumbernya
dengan jelas.
c. Menghargai karya orang lain
Referensi juga membutuhkan dicantumkan untuk bentuk penghargaan atas hasil
karya yang telah dibuat. Pada umumnya pendapat atau teori orang lain bisa diambil
serta dipakai dengan gratis dalam melengkapi sebuah karya tulis tersebut. Maka untuk
bentuk suatu penghargaan perlu diberikan perujukan yang jelas terhadap sumner dari
teori yang dituliskan dengan lengkap memakai metode atau cara penulisan referensi
tertentu.
d. Memberikan informasi kepada pembaca
Referensi juga memiliki maksud untuk memberikan informasi kepada pembaca
pada sumber asli serta lengkap dari suatu pendapat atau teori. Dengan adanya referensi
itu maka pembaca dapat dengan mudah menemukan informasi itu dengan lebih
lengkap sesuai dengan kebutuhannya.

5. Sumber Referensi
Berikut ini sumber referensi diantaranya, yaitu :
a. Buku
Buku merupakan sumber referensi yang paling sering digunakan dan sangat digunakan
dan sangat disarankan dalam pembuatan karya tulis. Selain buku sumber rujukan,
disarankan agar teori yang dikutip merupakan teori yang terupdate atau penyesuaian
dan perbaikan dari teori sebelumnya.
3
b. Surat kabar / Majalah
Surat kabar atau majalah sebagai referensi sangat jarang digunakan, alasannya karena
sulitnya menemukan teori atau argumen yang relevan dengan tulisan. Selain it, surat
kabar dan majalah jarang disimpan dalam waktu yang lama atau dibuatkan
penyimpanan seperti buku di perpustakaan.
c. Jurnal
Jurnal hasil penelitian dapat pula dijadikan sebagai referensi, baik jurnal cetak maupun
jurnal online.
d. Internet
Sumber referensi dari internet bisa digunakan dengan memperhatikan kredibilitas situs
yang digunakan sebagai bahan referensi. Biasanya penggunaan sumber dari internet ini
dibatasi dalam penulisan karya ilmiah tertentu karena tulisan yang diambil dari
internet melalui website atau blog biasanya ditulis oleh bukan ahlinya sehingga tidak
bisa memenuhi standar ilmiah. Walaupun dapat digunakan sebagai bahan referensi tapi
biasanya sangat dibatasi jumlahnya dan juga sangat ketat dalam pemilihan situsnya.
e. Hasil seminar
Hasil dari sebuah pertemuan khusus yang memiliki teknis dan akademis yang
tujuannya untuk melakukan studi menyeluruh tentang suatu topik tertentu dengan
pemecahan suatu permasalahan yang memerlukan interaksi di antara para peserta
seminar yang dibantu oleh seorang guru besar ataupun cendikiawan
f. Pengalaman seseorang
Orang yang memberikan informasi yang kita inginkan. Kita dapat memberikan
tanggapan terhadap informasi yang diberikan orang tersebut, sebaiknya pahami dulu
informasi yang telah di sampaikan oleh seseorang. Adapun cara mendapatkan
informasi yang lengkap sebagai berikut : menyimak semua informasi yang
disampaikan pengalaman seseorang secara utuh, mencatat semua informasi yang
disampaikan, membuat rangkuman berdasarkan informasi yang di dengar dengan
lengkap.
g. Penelitian terdahulu
h. Koran
i. Artikel
j. Al-Qur’an
k. Skripsi
l. Ensiklopedia
4
6. Penelurusan Referensi
Penelurusan Referensi meliputi :
a. Tahapan penetapan segi penelusan
b. Tahapan mengunjungi sumber referensi
c. Identifikasi sumber referensi
d. Menelaah sumber referensi
e. Kompilasi sumber referemsi
Penelusuran literatur atau pustaka memerlukan atau arahan dan fokus. Langkah pertama
adalah mengidentifikasi bidang kajian yang sesuai dan sekaligus termasuk dekriptornya.
Langkah berikutnya adalah menelurusi yang baik menvakup katerigori dokumen, yaitu
a. Artikel-artikel yang diterbitkan
b. Artikel-artikel yang tidak diterbitkan

7. Jenis Referensi
Berikut ini macam-macam jenis referensi diantaranya, yaitu :
a. Kutipan
Kutipan adalah salah satu jenis penulisan referensi yang dirujukdari berbagai sumber
referensi dengan menyalin kalimat, paragraf, teori atau argumentasi seorang ahli di
bidang tertentu untuk melengkapi tulisan yang dibuat. Terdapat 2 jenis kutipan yaitu
kutipan langsung dan tidak langsung.
b. Kutipan Langsung
Kutiapn langsung adalah kutipan yang ditulis sama persis dengan sumbernya yang
disertai dengan data pustaka sebagai informasi lengkap tentang sumber dari kutipan
tersebut.
c. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang ditulis dengan bahasa sendiri tanpa
merubah makna dari sumber aslinya dengan menuliskan data pustaka sumber rujukan
tersebut.
d. Catatan Kaki
Catatat kaki adalah cara penulisan sumber referensi dengan memberikan simbol pada
kata yang membutuhkan penjelasan tertentu yang penjelasannya diambil dari sumber
lain. Pada bagian catatan kaki dituliskan pada margin bagian bawah karya tulis yang
berisi penjelasan tentang kata yang dimaksud lengkap dengan data pustaka sumber
rujukan.
5
8. Tips Memilih Jurnal Bereputasi
a. Jurnal nasional
http://sinta2.ristekdikti.go.id/
*akan bermigrasi ke http://sinta.ristekbrin.go.id
Pilih jurnal dengan indeks S1, S2 dan S3.
b. Jurnal internasional
Cek reputasi di https://www.scimagojr.com/
Cek predatory journal di https://predatoryjournals.com/

9. Situs-situs
a. Scholar Google
b. DOAJ.org
c. Google Academia
d. Sciencedirect.com
e. Reseacrhgate.net
f. Scihub.tw

B. Merumuskan Teori Penelitian


1. Pengeritian Teori
Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian
adalah mencari teori-teori, konsep-konsep, generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang
dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian. Teori adalah
seperangkat konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat
fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antara variabel, sehingga dapat
berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena, (Sugiyono,2010).
Mark 1963 membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga teori ini berhubungan
dengan data empiris. Dengan demikian dapat dibedakan antara lain :
a. Teori yang deduktif: memberikan keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau
pemikiran spekulatif tertentu ke arah data akan diterangkan.
b. Teori yang induktif: adalah cara menerangkan dari data ke arah teori. Dalam bentuk
ekstrim titik pandang yang positivistik fijumpai pada kaum behaviorist.
c. Teori yang fungsional: disini tampak suatu interaksi pengaruh antara data dan
perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori
kembali mempengaruhi data.
6
Berdasarkan tiga pandangan ini dapatlah disimpulkan bahwa teori dapat dipandang
sebagai berikut.
a. Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersusun secara logis. Hukum-hukum
ini biasanya sifat hubungan yang deduktif. Suatu hukum menunjukan suatu hubungan
antara variabel-variabel empiris yang bersifat ajeg dan dapat diramal sebelumnya.
b. Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok
hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu. Disini orang mulai
dari data yang diperoleh dan dari data yang diperoleh itu datang suatu konsep yang
teoritis (induktif)
c. Suatu teori juga dapatmenunjuk pada suatu cara menerangkan yang menggeneralisasi.
Disini biasanya terdapat hubungan yang fungsional anatara data dan pendapat yang
teoritis.
Berdasarkan data di atas secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa, suatu teori
adalah suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau sistem pengetian ini
diperoleh melalui jalan yang sistematis. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila
tidak maka itu bukan suatu teori.
Sementara itu Goetz dan LeCompte membagi teori ke dalam empat jenis yaitu:
a. Grand Theory (teori besar). Yaitu sistem yang secara ketat mengaitkan
proposisi=proposisi dan konsep-konsep yang abstrak sehingga dapt digunakan untuk
menguraikan, menjelaskan, dan memprediksi secara komprehensif sejumlah fenomena
asumsi, konsep, proposisi yang membentuk pandangan ilmuwan tentang dunia.
b. Theoritical model (model teoritis). Yaitu keterhubungan yang longgar (tidak ketat
antara sejumlah asumsi, konsep dan proposisi yang membentuk pandangan ilmuwan
tentang dunia)
c. Formal dan middle-range (teori formal dan tingkat menengah). Yaitu proposisi yang
berhubungan, yang dikembangkan untuk menjelaskan beberap kelompok tingkah laku
manusia yang abstrak.
d. Subtantive theory. Yaitu teori yang paling rendahtingkatan abstraksi dan sangat
terbatas dalam kerumunan generasinya.
Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep, definisi
dan propoesisi yang disusun secara sistematis. Konsep merupakan pendapat ringkas yang
dibentuk melalui proses penyimpulan umum dari suatu peristiwa berdasarkan hasil
observasi yang relavan. Definisi merupakan suatu pernyataan mengenai ciri-ciri penting
suatu hal, dan biasanya lebih kompleks dari ati, makna atau pengertian suatu hal.
7
Sedangkan proporsisi merupakan pernyataan yang membenarkan atau menolak suatu
perkara.
Fungsi teori :
a. Menjelaskan (explanation)
b. Meramalkan (prediction)
c. Pengendalian (control)

2. Deskripsi Teori
Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori
(bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relavan
dengan variabel yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan,
akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah
variabel yang diteliti. Bila dalam suatu penelitian tedapat tiga variabel independen dan
satu dependen, maka kelompok teori yang perlu dideskripsikan ada empat kelompok teori,
yaitu kelompok teori yang berkenaan dengan variabel independen dandependen. Oleh
karena itu, semakin banyak variabel yang diteliti, maka semakin banyak teori yang
dikemukakan, (Sugiyono, 2010).
Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang
diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai
referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan, dan prediksi terhadap hubungan akan
variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

3. Langkah-langkah dalam penyusunan kajian teori


Sugiyono (2010) mengatakan bahwa langkah-langkah untuk pendeskripsian teori adalah
sebagai berikut:
a. Tetapkan nama variabel yang akan diteliti, dan jumlah variabelnya.
b. Cari sumber-sumber bacaan yang banyak dan relavan dengan setiap vaiabel yang
diteliti.
c. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relavan dengan setiap variabel yang
diiteliti. Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian lihat penelitian
permasalahan yang digunakan, tempat penelitian, sampel sumber data, teknik
pengumpulan data, analisis dan saran yang diberikan.

8
d. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, kemudian
bandingkan antara satu sumber dengan sumber lainnya dan dipilih definisi yang sesuai
dengan penelitian yang akan dilakukan.
e. Baca seluruh isi topik buku sesuai dengan variabel yang akan diteliti lakukan analisis
renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi sumber data yang
dibaca.
f. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk
tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip atau yang
digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.
Dalam menyusun langkah-langkah kajian teori, Meredith, Joye dan Walter
membaginya menjadi beberapa langkah, diantaranya:
a. Search prelimenary sources (mencari sumber pendahuluan)
Pada tahap ini peneliti perlu mengidentifikasi buku-buku, artikrl, laporan penelitian
dan publikasi lainnya yang relavan dengan permasalahan yang diteliti.
b. Use secondary sources (menggunakan sumber tambahan)
Yang dimaksud sumber tambahan yakni sebuah dokumen yang ditulis oleh seseorang
yang secara tidak nyata melakuakn penelitian, mengembnagkan teori atau
mengutarakan pendapatnya bahwa mereka telah mensintesis menjadi sebuah tinjauan
pustaka.
c. Read primary sourch (membaca sumber utama)
Pada tahap ini jika peneliti yang hendak mengutip hasil dari penemuan penelitian lain,
maka seharusnya dilakukan dengan cara langsung mengutip dari penelitinya asli,
bukan mengambil kutipan dari sebuah kutipan yang sudah dilakukan oleh orang lain.
d. Synthesize the literature
Seorang peneliti haruslah pandai memilih dan memilah bahan yang akan dikutipnya
dalam kajian teorinya. Artinya tidak semua sumber yang dibaca lantas dimasukkan
dalam bahan kajian pustakanya. Hanya menggunakan sumber bacaan yang sudah
terbukti kredibilitasnya. Dan setiap penelitian memiliki pola sintesis yang berbeda.

4. Peran dan Fungsi teori dalam Penelitian


Warigan (2015) menyatakan bahwa fungsi teori dalam suatu penelitian antara lain:
a. Sebagai identifikasi awal dari masalah penelitian dengan menampilan kesenjangan,
bagian-bagian yang lemah, dan ketidak sesuaiannya dengan penelitian-penelitian

9
sebelumnya. Fungsi ini memberikan suatu kerangka konsepsi penelitian dan
memberikan alasan perlunya penyelidikan.
b. Untuk mengumpulkan semua konstruk atau konsep yang berkaitan dengan topic
penelitian. Kemudian melalui teori kita dapat membuat pertanyaan-pertanyaan yang
terperinci sebagai pokok masalah penelitian.
c. Untuk menampilkan hubungan antara variabel yang diteliti. Melalui proses ini kita
dapat membandingkan topic penelitian dengan penemuan-penemuan.
Menurut Widi (2010) kajian teori berperan untuk:
a. Memperjelas dan fokud tpada permasalahan penelitian
b. Menyusun dan memperbiki metodologi
c. Memperluas pengetahuan dan landasan teoritis
d. Menghubungkan dengan pengetahuan terkait

5. Contoh Merumuskan Teori dalam Skripsi Biologi


Untuk merumuskan sebuah teori sesorang penulis skripsi harus mengetahui terlebih
dahulu penelitian yang akan dilakukannya. Contoh, merumuskan teori dari skripsi yang
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Concept Attainment Terhadap Aktivitas dan
Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Biologi Materi Sel di Kelas XI SMA Negeri 11
Bulukumba”. Teori yang dijadikan tinjauan adalah:
a. Model Pembelajaran, meliputi pengertian, Concept Attainment.
b. Teori aktivitas, meliputi aktivitas belajar, jenis-jenis aktivitas dalam belajar.
c. Hasil belajar, meliputi definisi hasil belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar.

10
DAFTAR PUSTAKA
Meredith, D, et all. 2003. Educational research; an Introduction. Amerika: Colophon
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan Rdan D.
Bandung: Alfa Beta
Wagiran. 2015. Metodologi penelitian Pendidikan (Teori dan Implementasi). Yogyakarta:
Depublish
Widi, R.K. 2010. Asas Metodologi Penelitian (Sebuah Pengenalan dan Penuntun Langkah Demi
Langkah Pelaksanaan Penelitian). Yogyakarta: Graha Ilmu
http://www.academia.edu/32642720/KAJIAN_REORI_DALAM_PENELITIAN
http://www.google.com/amp/s/afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/teori-penelitian/amp/
https://sevima.com/10-situs-tempat-mencari-referensi-karya-tulis-ilmiah/
https://www.pelajaran.co.id/2019/15/referensi.html
http://nissa-nurannisa.blogspot.com/2013/01/makalah-referensi-dalam-penulisan-
karya.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai