Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

METODE NUMERIK TEKNIK GEOFISIKA


PRAKTIKUM III – SOLUSI SISTEM
PERSAMAAN LINEAR DENGAN METODE
GAUSS-JORDAN
KELAS A

Disusun Oleh:
Nama: Rachmat Maraldi
NIM: 185090700111014
Hari/Tanggal Praktikum: Senin, 20 April 2020

LABORATORIUM KOMPUTASI
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
A. Soal 1
Jelaskan tiap baris dari program yang digunakan selama praktikum!

Jawaban:

Gambar 1. Kode Program Penyelesaian Sistem Persamaan


Linear pada Praktikum

Penjelasan:

• Baris 1
clear untuk menghapus workspace dan clc untuk menghapus
command window.
• Baris 2
Menyatakan A sebagai variabel yang berisi matriks.
• Baris 3
Menyatakan B sebagai variabel yang berisi matriks.
• Baris 4
Menyatakan AB sebagai variabel yang berisi matriks A dan B
transpose.
• Baris 5
Menyakatan n sebagai variabel yang berisi command length untuk
mengambil panjang dari A yaitu 3.
• Baris 6
Notes (Eliminasi Lower)
• Baris 7
Melakukan perintah pengulangan untuk variabel i yang dimulai dari
1 sampai n.
• Baris 8
Menyatakan variabel d adalah diagonal dari matriks AB.
• Baris 9
Melakukan perintah pengulangan untuk variabel j yang dimulai dari i
sampai n+1.
• Baris 10
Rumus untuk menjadikan nilai diagonal matriks AB menjadi 1
dikarenakan dibagi dirinya sendiri.
• Baris 11
Mengakhiri perintah pengulangan untuk variabel j.
• Baris 12
Melakukan perintah pengulangan untuk variabel k yang dimulai dari
i+1 sampai n.
• Baris 13
Menyatakan variabel p berisi nilai dari matriks AB(k,i).
• Baris 14
Melakukan perintah pengulangan untuk variabel m yang dimulai dari
1 hingga n+1.
• Baris 15
Rumus untuk menjadikan nilai dibawah diagonal matriks AB
menjadi 0.
• Baris 16
Mengakhiri perintah pengulangan untuk variabel m.
• Baris 17
Akhir perintah pengulangan untuk variabel k.
• Baris 18
Akhir perintah pengulangan untuk variabel i.
• Baris 19
Menampilkan matriks AB.
• Baris 20
Notes.(Eliminasi Upper)
• Baris 21
Melakukan perintah pengulangan untuk variabel i yang dimulai dari
n dengan pertambahannya -1, batas pengulangannya sampai 1.
• Baris 22
Melakukan perintah pengulangan untuk variabel k yang dimulai dari
i-1 dengan pertambahannya -1, batas pengulangannya sampai 1.
• Baris 23
Menyatakan variabel q berisi nilai dari matriks AB(k,i).
• Baris 24
Melakukan perintah pengulangan untuk variabel m yang dimulai dari
n+1 dengan pertambahannya -1, batas pengulangannya 1.
• Baris 25
Rumus untuk menjadikan nilai diatas diagonal matriks AB menjadi
0.
• Baris 26
Akhir perintah pengulangan untuk variabel m.
• Baris 27
Akhir perintah pengulangan untuk variabel k.
• Baris 28
Akhir perintah pengulangan untuk variabel i.
• Baris 29
Menampilkan matriks AB.
• Baris 30
Melakukan perintah pengulangan untuk variabel j yang dimulai dari
1 sampai n.
• Baris 31
Mencetak nilai x dengan decimal 1 setelah koma.
• Baris 32
Akhir perintah pengulangan untuk variabel j.
B. Soal 2
Selesaikan sistem persamaan linear berikut dengan metode Gauss-
Jordan.

Jawaban:

Gambar 2. Kode Program untuk Sistem Persamaan Linear tersebut


Gambar 3. Hasil Output Program dari Kode Program untuk Sistem
Persamaan Linear tersebut

Penjelasan:

Pada Kode Program untuk menyelesaikan sistem persamaan linear


tersebut (Gambar 1) dilakukan penyelesaian dengan matriks 5 x 5.
Soal 3

Jelaskan tentang metode Dekomposisi LU! (sertakan sitasi)

Jawaban:

Dekomposisi LU adalah cara penyelesaian Sistem Persamaan Linear


dengan terlebih dahulu memfaktorkan matriks Sistem Persamaan
Linear menjadi dua matriks. Matriks pertama adalah matriks segitiga
bawah dengan diagonal semua bernilai satu,sedangkan matriks kedua
adalah matriks segitiga atas [1].

Ilustrasi metode dekomposisi LU sebagai berikut:

Difaktorkan menjadi matriks segitiga bawah L dan matriks segitiga


atas U:

Dengan mengasumsikan Ux = z
Lz = b dapat diselesaikan dengan Teknik penyulihan maju. Setelah
z didapat maka Ux = z dapat diselesaikan dengan Teknik
penyuulihan mundur.
(Dimas,2011)
DAFTAR PUSTAKA
Dimas, Achmad.2011. Penggunaan Metode Dekomposisi LU untuk
Penentuan Produksi Suatu Industri dengan Model Ekonomi
Leontif. Bandung: Institut Teknologi Bandung

Anda mungkin juga menyukai